16
TEORI – TEORI AGING PROCESS DISUSUN OLEH TRI WAHYUDI 0907101010141 B_04 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Tahun Ajaran 2009/2010

Aging Proses

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Aging Proses

TEORI – TEORI AGING PROCESS

DISUSUN OLEH

TRI WAHYUDI

0907101010141

B_04

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Tahun Ajaran 2009/2010

Page 2: Aging Proses

Dahulu para ilmuan telah membuat teori tentang penuaan seperti Aristoteles dan

Hipocrates yang berisi tentang suatu penurunan suhu tubuh dan cairan secara umum.

Sekarang dengan seiring jaman banyak orang yang melakukan penelitian dan penemuan

dengan tujuan supaya ilmu itu dapat semakin jelas, komplek dan variatif. Ahli teori telah

mendeskripsikan proses biopsikososial penuaan yang kompleks. Tidak ada teori yang

menjelaskan teori penuaan secara utuh. Semua teori masih dalam berbagai tahap

perkembangan dan mepunyai keterbatasan. Namum perawat dapat menggunakannnya untuk

memahami fenomena yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan klien lansia.

Proses menjadi tua itu pasti akan dialami oleh setiap orang dan menjadi dewasa itu

pilihan.penuaan bukan progresi yang sederhana, jadi tidak ada teori universal yang diterima

yang dapat memprediksi dan menjelaskan kompleksitas lansia.

Aging proses adalah suatu periode menarik diri yang tak terhindarkan dengan

karakteristik menurunnya interaksi antara lansia dengan orang lain di sekitarnya.

Individu diberi kesempatan untuk mempersiapkan dirinya menghadapi

“ketidamampuan” dan bahkan kematian. (Cox, 1984).

Adapun beberapa teori – teori Aging Process adalah antara lain :

1. TEORI BIOLOGI

1) Perubahahn biologi yang berasal dari dalam(intrinsik)/ Teori Genetika

a) Teori jam biologi (Biological clock theory), Proses menua dipengaruhi oleh

faktor-faktor keturunan dari dalam. Umur seseorang seolah-olah distel seperti

jam.

b) Teori menua yang terprogram (program aging theory), sel tubuh manusia

hanya dapat membagi diri sebanyak 50 kali.

c) Teori Mutasi (somatic mutatie theory), setiap sel pada saatnya akan

mengalami mutasi.

Page 3: Aging Proses

d) The Error Theory, “Pemakaian dan rusak” kelebihan usaha dan stres

menyebabkan sel-sel tubuh lelah (terpakai)

2) Perubahan biologik yang berasalah dari luar/ekstrinsik (Teori Non Genetika).

a) Teori radikal bebas, meningkatnya bahan-bahan radikal bebas sebagai akibat

pencemaran lingkungan akan menimbulkan perubahan pada kromosom

pigmen dan jaringan kolagen.

b) Teori imunologi, perubahan jaringan getah bening akanmengakivbatkan

ketidakseimbangan sel T dan terjadi penurunan fungsi sel-sel kekebalan tubuh,

akibatnya usia lanjut mudah terkena infeksi.

2. TEORI DELAPAN TINGKAT PERKEMBANGAN ERIKSON (Erikson’s Eight

Stages of Life)

Menurut Erikson tugas perkembangan terakhir yang harus dicapai individu adalah ego

integrity vs disapear. Jika individu tersebut sukses mencapai tugas ini maka dia akan

berkembang menjadi individu yang arif dan bijaksana (menerima dirinya apa adanya,

merasa hidup penuh arti, menjadi lansia yang bertanggung jawab dan kehidupannya

berhasil). Namun jika individu tersebut gagal mencapai tahap ini maka dia akan hidup

penuh dengan keputusasaan (lansia takut mati, penyesalan diri, merasakan kegetiran

dan merasa terlambat untuk memperbaiki diri).

3. OPTIMALISASI SELEKTIF dengan KOMPENSASI (Selective Optimization

with Compensation)

Menurut teori ini, kompensasi terhadap penurunan tubuh ada 3 elemen yaitu:

Seleksi.

Adanya penurunan dari fungsi tubuh karena proses penuaan maka mau tidak mau

harus ada peningkatan pembatasan terhadap aktivitas sehari-hari.

Optimalisasi.

Lansia tetap menoptimalkan kemampuan yang masih dia punya guna

meningkatkan kehidupannya.

Page 4: Aging Proses

Kompensasi.

Aktivitas-aktivitas yang sudah tidak dapat dijalakan arena proses penuaan diganti

dengan aktifitas-aktifitas lain yang mungkin bisa dilakukan dan bermanfaat bagi

lansia.

4. TEORI AKTIVITAS DAN PELEPASAN

Teori pelepasan : Lansia secara berangsur-angsur mengurangi aktivitasnya dan

bersama menarik diri dari masyarakat.

Teori aktivitas : Sebagai orang yang telah berumur, mereka meninggalkan bentuk

aktivitas yang pasti, dan mengkompensasi dengan melakukan banyak aktivitas

yang baru.

5. TEORI GLIKOSILASI NON-ENZIMATIK

Pada teori ini adalah teori yang mengkibatkan pembentukan protein abnormal.

Kondisi itu mengganggu fungsi sel, mengganggu fungsi organ, mengganggu faal

jaringan yang kemudian mengakibatkan organisme mati. Sampai sekarang belum

ditemukan pencetus proses non enzimatis tersebut.

6. TEORI NEURO ENDOKRIN

Teori ini adalah teori yang menyangkut pernanan hormon dalam proses kehidupan.

Menyangkut hipotalamus, hipofisis dan kelenjar anak ginjal.

7. TEORI APOPTOSIS

Menurut teori ini radiasi, toksin, HIV dan TNF menyebabkan transkripsi gen.

Terjadilah perubahan kode genetik yang mengatur usia sel dan terjadi pula

pembentukan beberapa enzim yang mengubah struktur cairan sel sehingga sel

Page 5: Aging Proses

menyusut dan akhirnya mati. Akibatnya terjadi kematian sel yang terprogram dan

perubahan tersebut terjadi secara turun menurun.

8. TEORI TELOMER

Berdasarkan teori ini menyangkut ketidakmampuan melakukan replikasi ujung akhir

kromosom membuat kromosom memendek yang berakibat pada kematian sel.

Kondisi itu terjadi akibat sel kekurangan enzim telomerase yang berfungsi

memperpanjang telomere (ujung akhir kromosom agar sel tidak mati).

Kesimpulannya, apapun teori yang dianut selalu ada unsur pengaruh atau peran

genetik atau peran lingkungan (polusi, gaya hidup dan radiasi). Selain itu, ada pula

upaya untuk memperbaiki faktor eksternal seperti upaya untuk menjadi tua dan sehat

serta upaya mencegah penyakit degeneratif. Dan masih banyak lagi teori – teori yang

menyangkut proses aging atau pun proses penuaan ini. Yang intinya adalah proses

penuaaan adalag hal yang lumrah yang akan kita jalani. Namun bias kita cegah,salah

satunya adalah dengan tetap menjaga pola hidup sehat dan seimbang.

9. TEORI GENETIK CLOCK

Teori tersebut menyatakan bahwa menua telah terprogram secara genetik untuk

species – species tertentu. Tiap species mempunyai didalam nuklei ( inti selnya )suatu

jam genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu. Jam ini akan

menghitung mitosis dan akan menghentikan replikasi sel bila tidak diputar, jadi

menurut konsep ini bila jam kita berhenti kita akan meninggal dunia, meskipun tanpa

disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit akhir yang katastrofal. Konsep ini

didukung kenyataan bahwa ini merupakan cara menerangkan mengapa pada beberapa

species terlihat adanya perbedaan harapan hidup yang nyata.

10. TEORI SOSIOLOGI

Fokus pada perubahan peran & hubungan social sehingga menimbulkan adaptasi pada

keadaan sekitar.

Page 6: Aging Proses

Prinsip :

1. Penuaan yakni proses sepanjang hayat

2. Mempengaruhi & dipengaruhi proses sosial

3. Usia berubah tiap waktu & dialami secara berbeda oleh kelompok yg berbeda.

11. DISENGAGEMENT THEORY

Pada teori ini Indvidu menarik diri dari masyarakat dan masyarakat mendukung

penarikan diri ini. Selain itu orientasi pada diri sendiri. Tapi tak jarang pula terjadi

kontroversi yang bersifat alami dan keunikan dalam berespon terhadap lingkungan

yang jika tidak sesuai akan mengakibatkan cacat.

12. CONTINUITY THEORY

Pada teori ini respon lansia terhadap penuaan sama dengan respon terhadap kejadian

hidup sebelumnya. Dimana kebiasaan,komitmen,pilihan dan karakteristik personal

lainnya yang berkembang selama dewasa dipertahankan.

13. AGE STRATIFICATION THEORY

Pada teori ini manusia terdiri dari kelompok – kelompok menurut usia dan orang serta

peran dalam kelompok ini berubah dan saling mempengaruhi tergantung pada

masyarakat.

14. TEORI PROGRAM

Teori program menekankan prinsip bahwa di dalam tubuh manusia terdapat suatu jam

biologis, mulai dari proses janin sampai pada kematian dalam suatu model yang

memiliki program yang sudah “tercetak”. Peristiwa ini terprogram mulai dari tingkat

sel sampai embrio, janin, masa bayi dan anak-anak, remaja, dewasa menjadi tua dan

akhirnya meninggal. Teori Program meliputi pembatasan replikasi sel, proses imun,

Page 7: Aging Proses

dan mekanisme neuroendokrin dari penuaan. Pada suatu penelitian laboratorium

diketahui bahwa sel normal memiliki kapasitas yang terbatas untuk melakukan

pembelahan yang terus menerus, hal inilah yang terjadi pada sel-sel tubuh orang

dewasa yang akhirnya menjadi tua dan lemah, teori ini menjadi dasar dari teori

pembatasan replikasi sel. Mekanisme neuroendokrin mengatakan bahwa ketika

manusia menjadi tua, tubuh hanya mampu memproduksi hormon lebih sedikit

akibatnya fungsi tubuh terganggu dam muncul berbagai keluhan.

15. TEORY WEAR AND TEAR

Teori Wear and Tear menganggap bahwa tubuh dan sel-selnya yang terlalu sering

digunakan dan disalahgunakan secara terus menerus akan menjadi lemah dan akan

mengalami kerusakan dan akhirnya meninggal. Organ tubuh seperti hati, lambung,

ginjal, kulit dan yang lain akan menurun fungsinya karena toksin di dalam makanan

dan lingkungan yang kita terima setiap hari, selain itu juga akibat dari konsumsi

lemak, gula, kafein, nikotin, alkohol yang berlebihan. Dan yang tidak kalah penting

adalah akibar dari paparan sinar matahari serta stress fisik dan psikis. Yang harus

diingat adalah bahwa kerusakan ini tidak terbatas pada organ, melainkan juga terjadi

pada tingkat sel.

16. TEORI SKOKASTIK (Stochastic Theories)

Bahwa penuaan merupakan suatu kejadian yang terjadi secara acak/ random dan

akumulasi setiap waktu. Teori ini terdiri dari :

Error Theory

Teori kesalahan didasarkan pada gagasan di mana kesalahan dapat terjadi di

dalam rekaman sintese DNA. kesalahan ini diabadikan dan secepatnya didorong

kearah sistem yang tidak berfungsi di tingkatan yang optimal. Jika proses

transkripsi dari DNA terganggu maka akan mempengaruhi suatu sel dan akan

terjadi penuaan yang berakibat pada kematian.

Free Radical Theory/ teori radikal bebas

Page 8: Aging Proses

Teori ini menyatakan bahwa penuaan disebabkan akumulasi kerusakan ireversibel

akibat senyawa pengoksidan. Radikal bebas adalah produk metabolisme selular

yang merupakan bagian molekul yang sagat reaktif. Molekul ini mempunyai

muatan ekstraselular kuat yang dapat menciptakan reaksi dengan protein,

mengubah bentuk dan sifatnya ; molekul ini juga dapat bereaksi dengan lipid yang

berada dalam membran sel, mempengaruhi permeabilitasnya, atau dapat berikatan

dengan organel sel lainnya (Christiansen dan Grzybowsky, 1993).

Cross-Linkage Theory

Teori ini seperti protein yang metabolisme tidak normal sehingga banyak produksi

sampah didalam sel dan kinerja jaringan tidak dapat efektif dan efisien.

Wear and Tear Theory

Teori ini mengatakan bahwa manusia diibaratkan seperti mesin. Sehingga perlu

adanya perawatan. Dan penuaan merupakan hasil dari penggunaan.

17. TEORI NONSTOKASTIK (NonStochastic Theories)

Proses penuaan disesuaikan menurut waktu tertentu

Programmed Theory

Pembelahan sel dibatasi oleh waktu, sehingga suatu saat tidak dapat regenerasi

kembali.

Immunity Theory

Mutasi yang berulang atau perubahan protein pasca translasi, dapat menyebabkan

berkurangnya kemampuan system imun tubuh mengenali dirinya sendiri. Mutasi

somatic menyebabkan terjadinya kelainan pada antigen permukaan sel, maka hal

ini dapat menyebabkan system imun tubuh mengalami perubahan, dan dapat

dianggap sebagai sel asing. Hal inilah yang menjadi dasar terjadinya peristiwa

autoimun. Dilain pihak, system imun tubuh sendiri daya pertahanannya

mengalami penurunan pada proses penuaan dan daya serangnya terhadap sel

kanker mengalami penurunan.

Page 9: Aging Proses

18. TEORI PSIKOLOGI (PSYCHOLOGIC THEORIES AGING)

Teori ini akan menjelaskan bagaimana seseorang berespon pada tugas

perkembangannya. Pada dasarnya perkembangan seseorang akan terus berjalan

meskipun orang tersebut telah menua.

Teori Hierarki Kebutuhan Manusia Maslow (Maslow’s Hierarchy of Human Needs)

Dari hierarki Maslow kebutuhan dasar menusia dibagi dalam lima tingkatan dari

mulai yang terendah kebutuhan fisiologi, rasa aman, kasih sayang, harga diri sampai

pada yang paling tinggi yaitu aktualisasi diri. Seseorang akan memenuhi kebutuhan

tersebut dari mulai tingkat yang paling rendah menuju ke tingkat yang paling tinggi.

Menurut Maslow semakin tua usia individu maka individu tersebut akan mulai

berusaha mencapai aktualisasi dirinya. Jika individu telah mencapai aktualisasi diri

maka individu tersebut telah mencapai kedewasaan dan kematangan dengan semua

sifat yang ada di dalamnya; otonomi, kreatif, independent dan hubungan interpersonal

yang positif.

Teori Individualism Jung (Jung’s Theory of Individualism)

Menurut Carl Jung sifat dasar menusia terbagi menjadi dua yaitu ekstrovert dan

introvert. Individu yang telah mencapai lansia dia akan cenderung introvert, dia lebih

suka menyendiri seperti bernostalgia tentang masa lalunya.

Menua yang sukses adalah jika dia bisa menyeimbangkan antari sisi introvertnya

dengan sisi ekstrovertnya namun lebih condong kearah introvert. Dia tidak hanya

senang dengan dunianya sendiri tapi juga terkadang dia ekstrovert juga melihat orang

lain dan bergantung pada mereka.

19. TEORI KEJIWAAN SOSIAL

a. Aktivitas atau kegiatan (activity theory)

o Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara

langsung. Teori ini menyatakan bahwa usia lanjut yang sukses adalah mereka

yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial.

Page 10: Aging Proses

o Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut usia.

o Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan individu agar tetap stabil

dari usia pertengahan ke lanjut usia

b. Kepribadian berlanjut (continuity theory)

Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini

merupakan gabungan dari teori diatas. Pada teori ini menyatakan bahwa

perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh

tipe personality yang dimiliki.

c. Teori pembebasan (disengagement theory)

Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara

berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini

mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun

kuantitas sehingga sering terjaadi kehilangan ganda (triple loss), yakni :

1. kehilangan peran

2. hambatan kontak sosial

3. berkurangnya kontak komitmen

REFERENSI

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/06/11/67359/Radiasi-Mempercepat-

Proses-Penuaan

http://www.ruripamela.com/2008/06/memahami-proses-penuaan-dan-upaya_03.html

Page 11: Aging Proses

http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1059446846,75526,

www.gizi.net

http://askep-askeb.cz.cc/2010/01/proses-penuaan-dan-keperawatan.html

http://www.infogue.com/viewstory/2008/06/11/

berbagai_teori_penuaan_dari_dr_c_heriawan_soejono/?url=http://abgnet.blogspot.com/

2008/06/berbagai-teori-penuaan-dari-dr-c.html

http://www.kadnet.info/web/index.php?option=com_content&view=article&id=113:dampak-

menjadi-tua&catid=43:rumah-tangga&Itemid=63

Perry, Potter.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, Praktik. Edisi 4.

Jakarta . EGC.

Setiabudi, Toni.dkk.1999. Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Berbagai Aspek Menjaga

Keseimbangan Kualitas Hidup Para Lanjut Usia. Jakarta : Gramedia.

Setiati, Siti. Dkk. 2000. Pedoman Pengelolaan Kesehatan Pasien Geriatric Untuk Dokter

Dan Perawat. Pusat informasi dan penerbitan bagian ilmu penyakit dalam. Jakarta : FK

UI.

Tjokronegoro, Arjatmo. Dkk. 1999. Buku Ajar Geriatric Ilmu Kesehatan Lanjut Usia. Jakarta

: FK UI.

Hardywinoto, setiabudi tony. 1999. Panduan Gerontology Tinjauan Dari Berbagai Aspek.

PT. persada utamatirta lestari : Jakarta.

Carol A, Miller. 1999. Nursing Care Of Older Adult. Lippincott : Philadelphia.

www.naturalbodyskincare.com

: http://askep-askeb.cz.cc/2010/01/proses-penuaan-dan-keperawatan.html#ixzz0itkuPexH

Page 12: Aging Proses