4
TOLERANSI BERAGAMA DALAM PANDANGAN ISLAM Citra Dara Malia/ 1306480465 Fakultas Farmasi Judul Sumber : Tafsir Al-Qur’anul Adzim, Minhajul Muslim Pengarang : Ibnu Katsir, Abu Bakr Jabir Al-Jazairi Data Publikasi : Darul Falah, Jakarta, tahun 2008 Islam mengajarkan untuk bertoleransi. Dalam Islam toleransi bukanlah fatamorgana atau bersifat semu. Tapi memiliki dasar yang kuat dan tempat yang utama. Ada beberapa ayat di dalam Al-Qur'an yang menjelaskan toleransi. Namun tolenransi yang dimaksud tidak hanya sekedar bermakna menghargai orang lain. Namun toleransi yang dimaksud dalam Islam cukup mencakup pengertian yang luas. Yaitu toleransi dalam keyakinan dan menjalankan peribadahan, toleransi dalam beragama atau hidup berdampingan dengan agama lain, serta toleransi dalam hubungan antar bermasyarakat dan bernegara. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai toleransi beragama dalam pandangan islam. Jadi toleransi (tasamuh) beragama adalah menghargai, dengan sabar menghormati keyakinan atau kepercayaan seseorang atau kelompok lain. Kesalahan memahami arti toleransi dapat mengakibatkan talbisul haq bil bathil , mencampuradukan antara hak dan batil, suatu sikap yang sangat terlarang dilakukan seorang muslim, seperti halnya

Agama Islam- Toleransi Beragama

Embed Size (px)

DESCRIPTION

agama

Citation preview

Page 1: Agama Islam- Toleransi Beragama

TOLERANSI BERAGAMA DALAM PANDANGAN ISLAM

Citra Dara Malia/ 1306480465

Fakultas Farmasi

Judul Sumber : Tafsir Al-Qur’anul Adzim, Minhajul Muslim

Pengarang : Ibnu Katsir, Abu Bakr Jabir Al-Jazairi

Data Publikasi : Darul Falah, Jakarta, tahun 2008

Islam mengajarkan untuk bertoleransi. Dalam Islam toleransi bukanlah

fatamorgana atau bersifat semu. Tapi memiliki dasar yang kuat dan tempat yang

utama. Ada beberapa ayat di dalam Al-Qur'an yang menjelaskan toleransi. Namun

tolenransi yang dimaksud tidak hanya sekedar bermakna menghargai orang lain.

Namun toleransi yang dimaksud dalam Islam cukup mencakup pengertian yang luas.

Yaitu toleransi dalam keyakinan dan menjalankan peribadahan, toleransi dalam

beragama atau hidup berdampingan dengan agama lain, serta toleransi dalam

hubungan antar bermasyarakat dan bernegara. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut

mengenai toleransi beragama dalam pandangan islam.

Jadi toleransi (tasamuh) beragama adalah menghargai, dengan sabar

menghormati keyakinan atau kepercayaan seseorang atau kelompok lain. Kesalahan

memahami arti toleransi dapat mengakibatkan talbisul haq bil bathil,

mencampuradukan antara hak dan batil, suatu sikap yang sangat terlarang dilakukan

seorang muslim, seperti halnya pernikahan beda agama yang dijadikan alasan adalah

toleransi padahal itu merupakan sikap sinkretis yang dilarang oleh Islam. Harus kita

bedakan antara sikap toleran dengan sinkretisme. Sinkretisme adalah membenarkan

semua keyakinan/agama. Hal ini dilarang oleh Islam karena termasuk Syirik.

Konsep toleransi Islam yang pertama adalah toleransi dalam keyakinan dan

menjalankan peribadahan. Konsep terpenting dalam toleransi Islam adalah menolak

sinkretisme. Yakni kebenaran itu hanya ada pada Islam dan selain Islam adalah bathil.

Allah Ta'ala berfirman “Sesungguhnya agama yang diridhoi disisi Allah hanyalah

islam” (Al-Imran: 19). Allah juga menegaskan derajat kaum muslimin adalah yang

paling tinggi, senggi tidak ada keraguan dalam Islam. Selain itu kaum muslimin

dilarang ridho atau bahkan ikut serta dalam segala bentuk peribadatan dan keyakinan

Page 2: Agama Islam- Toleransi Beragama

orang-orang kafir dan musyrikin hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah

dalam surah Al-Kafirun ayat 1-6.

Konsep kedua adalah toleransi dalam hidup berdampingan dengan agama lain.

Yakni umat Islam dilarang untuk memaksa pemeluk agama lain untuk memeluk

agama Islam secara paksa. Karena tidak ada paksaan dalam agama. Ibnu Katsir dalam

menafsirkan ayat ter-sebut menjelaskan: Janganlah memaksa seorangpun untuk

masuk Islam. Islam adalah agama yang jelas dan gamblang tentang se-mua ajaran dan

bukti kebenarannya, sehingga tidak perlu memaksakan seseorang untuk ma-suk ke

dalamnya. Orang yang mendapat hida-yah, terbuka, lapang dadanya, dan terang ma-ta

hatinya pasti ia akan masuk Islam dengan bukti yang kuat. Dan barangsiapa yang buta

mata hatinya, tertutup penglihatan dan pen-dengarannya maka tidak layak baginya

masuk Islam dengan paksa.

Ketiga, Islam mengajarkan toleransi dalam hubungan dalam hidup

bermasyarakat dan bernegara. Dalam hal ini terdapat beberapa hal konsep sikap

toleran yang harus ditunjukan umat Islam yakni kaum muslimin harus tetap berbuat

adil walaupun terhadap orang-orang kafir dan dilarang mendhalimi hak mereka (Al

Maidah:2), serta orang-orang kafir yang tidak menyatakan permusuhan terang-

terangan kepada kaum muslimin, dibolehkan kaum muslimin hidup rukun dan damai

bermasyarakat, berbangsa dengan mereka (Al-Mumtahanah: 8-9). Artinya umat Islam

diperbolehkan berbuat baik terhadap mereka, hidup bermasyakarat dan bernegara

dengan mereka selama mereka berbuat baik dan tidak memusuhi umat Islam dan

selama tidak melanggar prinsip-prinsip terpenting dalam Islam.

Dari pemaparan diatas dapatlah kita tarik beberapa kesimpulan. Yang pertama

toleransi dalam Islam adalah toleransi sebatas menghargai dan menghormat pemeluk

agama lain, tidak sampai pada sinkretisme. Kedua, Islam memiliki prinsip-prinsip

dasar dalam toleransi ini, yakni menyatakan bahwa satu-satunya agama yang benar

adalah Islam dan sempurna, dan di ridhai Allah SWT. Ketiga, toleransi Islam dalam

hal beragama adalah tidak adanya paksaan untuk memeluk agama Islam. Yang

terakhir, toleransi Islam terhadap hidup bermasyarakat dan bernegara, yakni islam

membolekan hidup berdampingan dalam hal bermasyakat bernegara selama mereka

tidak memusuhi dan tidak memerangi umat Islam. Dalam hal ini umat Islam

diperintahkan berbuat baik dan menjaga hak-hak mereka dan sebagainya.