Upload
faudina-fitra
View
34
Download
19
Embed Size (px)
DESCRIPTION
agama
Citation preview
TOLERANSI BERAGAMA DALAM PANDANGAN ISLAM
Citra Dara Malia/ 1306480465
Fakultas Farmasi
Judul Sumber : Tafsir Al-Qur’anul Adzim, Minhajul Muslim
Pengarang : Ibnu Katsir, Abu Bakr Jabir Al-Jazairi
Data Publikasi : Darul Falah, Jakarta, tahun 2008
Islam mengajarkan untuk bertoleransi. Dalam Islam toleransi bukanlah
fatamorgana atau bersifat semu. Tapi memiliki dasar yang kuat dan tempat yang
utama. Ada beberapa ayat di dalam Al-Qur'an yang menjelaskan toleransi. Namun
tolenransi yang dimaksud tidak hanya sekedar bermakna menghargai orang lain.
Namun toleransi yang dimaksud dalam Islam cukup mencakup pengertian yang luas.
Yaitu toleransi dalam keyakinan dan menjalankan peribadahan, toleransi dalam
beragama atau hidup berdampingan dengan agama lain, serta toleransi dalam
hubungan antar bermasyarakat dan bernegara. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut
mengenai toleransi beragama dalam pandangan islam.
Jadi toleransi (tasamuh) beragama adalah menghargai, dengan sabar
menghormati keyakinan atau kepercayaan seseorang atau kelompok lain. Kesalahan
memahami arti toleransi dapat mengakibatkan talbisul haq bil bathil,
mencampuradukan antara hak dan batil, suatu sikap yang sangat terlarang dilakukan
seorang muslim, seperti halnya pernikahan beda agama yang dijadikan alasan adalah
toleransi padahal itu merupakan sikap sinkretis yang dilarang oleh Islam. Harus kita
bedakan antara sikap toleran dengan sinkretisme. Sinkretisme adalah membenarkan
semua keyakinan/agama. Hal ini dilarang oleh Islam karena termasuk Syirik.
Konsep toleransi Islam yang pertama adalah toleransi dalam keyakinan dan
menjalankan peribadahan. Konsep terpenting dalam toleransi Islam adalah menolak
sinkretisme. Yakni kebenaran itu hanya ada pada Islam dan selain Islam adalah bathil.
Allah Ta'ala berfirman “Sesungguhnya agama yang diridhoi disisi Allah hanyalah
islam” (Al-Imran: 19). Allah juga menegaskan derajat kaum muslimin adalah yang
paling tinggi, senggi tidak ada keraguan dalam Islam. Selain itu kaum muslimin
dilarang ridho atau bahkan ikut serta dalam segala bentuk peribadatan dan keyakinan
orang-orang kafir dan musyrikin hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah
dalam surah Al-Kafirun ayat 1-6.
Konsep kedua adalah toleransi dalam hidup berdampingan dengan agama lain.
Yakni umat Islam dilarang untuk memaksa pemeluk agama lain untuk memeluk
agama Islam secara paksa. Karena tidak ada paksaan dalam agama. Ibnu Katsir dalam
menafsirkan ayat ter-sebut menjelaskan: Janganlah memaksa seorangpun untuk
masuk Islam. Islam adalah agama yang jelas dan gamblang tentang se-mua ajaran dan
bukti kebenarannya, sehingga tidak perlu memaksakan seseorang untuk ma-suk ke
dalamnya. Orang yang mendapat hida-yah, terbuka, lapang dadanya, dan terang ma-ta
hatinya pasti ia akan masuk Islam dengan bukti yang kuat. Dan barangsiapa yang buta
mata hatinya, tertutup penglihatan dan pen-dengarannya maka tidak layak baginya
masuk Islam dengan paksa.
Ketiga, Islam mengajarkan toleransi dalam hubungan dalam hidup
bermasyarakat dan bernegara. Dalam hal ini terdapat beberapa hal konsep sikap
toleran yang harus ditunjukan umat Islam yakni kaum muslimin harus tetap berbuat
adil walaupun terhadap orang-orang kafir dan dilarang mendhalimi hak mereka (Al
Maidah:2), serta orang-orang kafir yang tidak menyatakan permusuhan terang-
terangan kepada kaum muslimin, dibolehkan kaum muslimin hidup rukun dan damai
bermasyarakat, berbangsa dengan mereka (Al-Mumtahanah: 8-9). Artinya umat Islam
diperbolehkan berbuat baik terhadap mereka, hidup bermasyakarat dan bernegara
dengan mereka selama mereka berbuat baik dan tidak memusuhi umat Islam dan
selama tidak melanggar prinsip-prinsip terpenting dalam Islam.
Dari pemaparan diatas dapatlah kita tarik beberapa kesimpulan. Yang pertama
toleransi dalam Islam adalah toleransi sebatas menghargai dan menghormat pemeluk
agama lain, tidak sampai pada sinkretisme. Kedua, Islam memiliki prinsip-prinsip
dasar dalam toleransi ini, yakni menyatakan bahwa satu-satunya agama yang benar
adalah Islam dan sempurna, dan di ridhai Allah SWT. Ketiga, toleransi Islam dalam
hal beragama adalah tidak adanya paksaan untuk memeluk agama Islam. Yang
terakhir, toleransi Islam terhadap hidup bermasyarakat dan bernegara, yakni islam
membolekan hidup berdampingan dalam hal bermasyakat bernegara selama mereka
tidak memusuhi dan tidak memerangi umat Islam. Dalam hal ini umat Islam
diperintahkan berbuat baik dan menjaga hak-hak mereka dan sebagainya.