Chapter Seven 1 BAB 7 Pertumbuhan Ekonomi I ® Tutorial PowerPoint untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6. N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian
PowerPoint Presentationterhadap output total barang dan jasa suatu
negara.
Mari kita sekarang memeriksa
bagaimana model ini menangani
*
Fungsi produksi merepresentasikan transformasi dari input (angkatan
kerja (L), modal (K), teknologi produksi) ke dalam output (barang
jadi dan jasa pada waktu tertentu).
Representasi aljabarnya :
melihat berapa banyak output diproduksi pada waktu
tertentu dan bagaimana output ini dialokasikan di antara
berbagai alternatif penggunaan.
z
z
z
Y/ L = F ( K / L , 1 )
Skala hasil konstan mengimplikasikan bahwa ukuran
perekonomian
sebagaimana diukur oleh jumlah pekerja tak mempengaruhi hubungan
antara output tiap pekerja dan modal tiap pekerja. Jadi, dari
sekarang, kita notasikan semua kuantitas dalam istilah tiap pekerja
dalam huruf kecil. Di sini fungsi produksi kita : , di mana f(k) =
F(k,1).
y = f( k )
Fungsi produksi menunjukkan bagaimana jumlah modal tiap
pekerja k menentukan jumlah output tiap pekerja y = f(k).
Kelandaian fungsi produksi adalah produk marjinal modal : jika k
meningkat sebesar 1 unit, y meningkat sebesar MPK unit.
y
k
f(k)
1
MPK
bagian dari output yang digunakan untuk investasi.
konsumsi
modal :
modal menurun.
akumulasi modal baru i.
Mari kita substitusi fungsi produksi untuk y, kita dapat
mengungkapkan
investasi tiap pekerja sebagai fungsi dari persediaan modal tiap
pekerja :
i = s f(k)
konsumsi dan investasi. Untuk setiap tingkat k, output adalah
f(k),
investasi adalah s f(k), dan konsumsi adalah f(k) – sf(k).
Investasi, s f(k)
Output, f (k)
c (tiap pekerja)
i (tiap pekerja)
y (tiap pekerja)
Dampak investasi dan depresiasi pada persediaan modal : Dk = i
–dk
Ingat investasi sama dengan
tabungan jadi, bisa ditulis :
Dk = s f(k) – dk
Depresiasi oleh karenanya proporsional
k*
k1
k2
Pada k*, investasi sama dengan depresiasi dan modal tak akan
berubah sepanjang waktu.
Di bawah k*, investasi melebihi depresiasi, jadi persediaan modal
tumbuh.
Investasi, s f(k)
Di atas k*, depresiasi melebihi investasi, jadi persediaan modal
menurun.
Chapter Seven
tinggi. Jika tingkat tabungan rendah, perekonomian akan me-
miliki persediaan modal kecil dan tingkat
output rendah.
Modal Kaidah Emas (Golden Rule Level of Capital). Untuk
menemukan
konsumsi tiap pekerja pada kondisi-mapan, kita mulai dengan
identitas
pos pendapatan nasional :
dan disusun ulang :
c = y - i.
nilai kondisi-mapan untuk output dan investasi. Output tiap pekerja
pada
kondisi-mapan adalah f (k*) di mana k* adalah persediaan modal
tiap
pekerja pada kondisi-mapan. Lalu, karena persediaan modal tidak
berubah
pada kondisi-mapan, investasi sama dengan depresiasi dk*.
Mensubstitusi
f (k*) untuk y dan dk* untuk i, konsumsi tiap pekerja pada kondisi
mapan:
c* = f (k*) - dk*.
c*= f (k*) - dk*.
Menurut persamaan ini, konsumsi pada kondisi-mapan adalah sisa dari
output kondisi-mapan dikurangi depresiasi kondisi-mapan. Ini lebih
jauh menunjukkan bahwa kenaikan modal kondisi-mapan memiliki dua
efek berlawanan pada konsumsi kondisi-mapan. Di satu sisi, lebih
banyak modal berarti lebih banyak output. Di sisi lain, lebih
banyak modal juga berarti lebih banyak output yang harus digunakan
untuk mengganti modal yang habis dipakai.
Output perekonomian digunakan untuk konsumsi atau investasi. Di
kondisi-mapan, investasi sama dengan depresiasi. Jadi, kon- sumsi
adalah selisih antara output f (k*) dan depresiasi dk*. Konsumsi
kondisi-mapan di- maksimalkan pada kondisi mapan Kaidah Emas.
Persediaan modal Kaidah Emas dino- tasikan k*emas, dan konsumsi
Kaidah Emas
adalah c*emas.
Kita buat kondisi sederhana yang mencirikan tingkat modal Kaidah
Emas
Ingat kemiringan fungsi produksi adalah produk marjinal modal MPK.
Kemiringan garis dk* adalah d. Karena dua kemiringan ini sama pada
k*emas, Kaidah Emas dapat dijelaskan dengan persamaan : MPK =
d.
Pada tingkat modal Kaidah Emas, produk marjinal modal sama dengan
tingkat depresiasi.
Ingat perekonomian tidak otomatis bergravitasi menuju kondisi mapan
Kaidah Emas. Jika kita ingin persediaan modal kondisi mapan
tertentu, seperti Kaidah Emas, kita butuh tingkat tabungan tertentu
untuk mendu- kungnya.
Chapter Seven
bisa menjelaskan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan : tingkat
tabungan
tinggi menyebabkan pertumbuhan tinggi sementara, tapi
perekonomian
akhirnya mendekati kondisi mapan di mana modal dan output
konstan.
Untuk menjelaskan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, kita
harus
memperluas model Solow untuk mencakup dua sumber lain dari
pertumbuhan ekonomi.
mengasumsikan bahwa populasi dan angkatan kerja tumbuh dengan
tingkat konstan n.
*
Seperti depresiasi, pertumbuhan populasi adalah salah satu alasan
mengapa persediaan modal per pekerja menurun. Jika n adalah tingkat
pertumbuhan populasi dan d adalah tingkat depresiasi, maka (d + n)k
adalah investasi impas (break-even investment) - jumlah yang
diperlukan untuk mem-
pertahankan persediaan modal per
pekerja k konstan.
Agar perekonomian ada di kondisi mapan, investasi s f(k) harus
mengatasi dampak depresiasi dan pertumbuhan populasi (d + n)k. Ini
ditunjukkan oleh perpotongan dua kurva. Kenaikan tingkat tabungan
menyebabkan persediaan modal tumbuh ke kondisi mapan.
Investasi,
investasi
impas
Modal
*
Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi menggeser garis yang mewakili
pertumbuhan populasi dan depresiasi ke atas. Kondisi mapan baru
memi- liki tingkat modal per pekerja lebih rendah daripada
kondisi
awal. Jadi, model Solow memprediksi per-
ekonomian dengan tingkat pertumbuhan
rendah dan karenanya
rendah.
Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi dari n1 ke n2 mengurangi
persediaan modal kondisi-mapan dari k*1 ke k*2.
Investasi,
investasi
impas
Modal
Sekarang, kita substitusi sf(k) untuk i: Dk = (sfk) – (d+n)k
Persamaan ini menunjukkan bagaimana investasi, depresiasi dan
pertumbuhan populasi baru mempengaruhi persediaan modal
per-pekerja. Investasi baru meningkatkan k, sementara depresiasi
dan pertumbuhan populasi menurunkan k. Ketika kita tidak memasukkan
variabel “n” dalam versi sederhana kita—kita sedang mengasumsikan
kasus khusus di mana pertumbuhan populasi adalah 0.
Chapter Seven
Di kondisi mapan, dampak positif investasi pada modal per pekerja
hanya menyeimbangkan dampak negatif depresiasi dan pertumbuhan
populasi. Begitu perekonomian ada pada kondisi mapan, investasi
memiliki dua maksud :
Beberapa di antaranya, (dk*), mengganti modal yang
terdepresiasi,
Sisanya, (nk*), menyediakan pekerja baru dengan jumlah modal
kondisi mapan.
Modal
sf
(k)
2.unknown
dari k dan kemudian y.
Semakin tinggi tingkat tabungan, semakin tinggi persediaan
modal
dan semakin tinggi tingkat y.
Kenaikan tingkat tabungan menyebabkan periode pertumbuhan
cepat tapi akhirnya pertumbuhan itu melambat seiring kondisi
mapan
baru tercapai.
Chapter Seven
Model pertumbuhan Solow (Solow growth model) Kondisi mapan (Steady
state)
Tingkat modal kaidah emas (Golden Rule level of capital)
Chapter Seven
ekonomi.
mempengaruhi tingkat dan pertumbuhan standar kehidupan warga
negara, kita harus menayakan lima pertanyaan.
Apakah sebaiknya masyarakat menabung lebih banyak atau
sedikit?
Bagaimana kebijakan dapat mempengaruhi tingkat tabungan ?
Adakah beberapa tipe investasi yang kebijakan sebaiknya
dorong?
Apa institusi yang memastikan sumber-sumber daya ekonomi
dimanfaatkan sebaik-baiknya ?
Model Solow menyediakan bingkai teoretis di mana di dalamnya
kita mempertimbangkan isu-isu ini.
Ini memasukkan jumlah pekerja L dan efisiensi tiap pekerja,
E.
Dinyatakan bahwa output total Y bergantung pada modal K dan pekerja
L E. Esensi model ini adalah kenaikan E (efisiensi) analog dengan
kenaikan L (jumlah pekerja). Dengan kata lain, seorang pekerja
(jika dua kali lebih produktif)
dapat dianggap sebagai dua pekerja. L E berlipat ganda dan
perekonomian diuntungkan dari produksi barang dan jasa yang
meningkat.
Chapter Seven
(d + n + g)k
Kemajuan teknologi menyebabkan E tumbuh pada tingkat g, dan L
tumbuh pada tingkat n jadi jumlah pekerja L E tumbuh pada tingkat n
+ g. Sekarang, perubahan persediaan modal per pekerja :
Dk = i –(d+n +g)k, di mana i sama dengan s f(k).
Catat : k = K/LE dan y=Y/(L E).
Jadi, y = f(k) sekarang berbeda.
Juga, bila g ditambahkan,
muncul oleh kemajuan teknologi.
Sekarang karena k didefinisikan sebagai jumlah modal per
pekerja
efektif, kenaikan jumlah pekerja efektif karena kemajuan
teknologi
cenderung mengurangi k. Pada kondisi mapan, investasi sf(k)
mengatasi
dengan tepat penurunan pada k karena depresiasi, pertumbuhan
populasi,
dan kemajuan teknologi.
*
Modal per pekerja efektif adalah konstan pada kondisi mapan. Karena
y = f(k), output per pekerja efektif juga konstan. Namun efisiensi
tiap pekerja aktual tumbuh pada tingkat g. Jadi, output per
pekerja, (Y/L = y E) juga tumbuh pada tingkat g. Output total
Y = y (E L) tumbuh pada tingkat n + g.
Chapter Seven
disusun ulang, MPK - d = n + g.
Yakni, pada tingkat modal Kaidah Emas, produk marjinal modal neto,
MPK - d, sama dengan tingkat pertumbuhan output total, n + g.
Karena perekonomian aktual mengalami baik pertumbuhan populasi dan
kemajuan teknologi, kita harus menggunakan kriteria ini untuk
mengevaluasi apakah perekonomian aktual ini memiliki modal lebih
banyak atau sedikit daripada perekonomian kondisi mapan Kaidah
Emas.
Pengenalan kemajuan teknologi juga memodifikasi kriteria untuk
Kaidah Emas. Tingkat modal Kaidah Emas sekarang didefinisikan
sebagai kondisi mapan yang memaksimalkan konsumsi per pekerja
efektif. Jadi, kita dapat menunjukkan bahwa konsumsi kondisi-mapan
per pekerja efektif adalah :
c*= f (k*) - (d + n + g) k*
Chapter Seven
Output per pekerja efektif y = Y/ (E L) = f(k) 0
Output per pekerja Y/L = y E g
Output total Y = y (E L) n + g
Chapter Seven
model Solow untuk menjelaskan pertumbuhan berkelanjutan pada
standar kehidupan.
menemui kenyataan.
Chapter Seven
variabel untuk naik bersama-sama pada kondisi mapan.
Sifat ini disebut pertumbuhan berimbang (balanced growth).
Pada kondisi mapan, output per pekerja, Y/L, dan persediaan modal
per
pekerja, K/L, keduanya tumbuh pada tingkat g, yang adalah
tingkat
kemajuan teknologi. Ini konsisten dengan data AS di mana g
bernilai
sekitar 2 persen secara konsisten sejak 50 tahun lalu.
Kemajuan teknologi juga mempengaruhi harga-harga faktor.
Pertumbuhan upah riil pada tingkat kemajuan teknologi, tapi harga
sewa
modal riil tetap konstan setiap saat. Lagi, selama 50 tahun
terakhir, upah riil telah meningkat 2 persen dan telah meningkat
hampir sama dengan
GDP riil. Namun, harga sewa modal riil (pendapatan modal riil
dibagi persediaan modal) telah sekitar sama.
Chapter Seven
Jika tidak ada konvergensi, negara yang awalnya miskin
akan tetap miskin.
konvergensi akan terjadi. Menurut model, apakah dua
perekonomian akan bertemu bergantung pada mengapa
mereka berbeda pada awalnya (yaitu, tingkat tabungan,
tingkat pertumbuhan populasi, dan akumulasi human capital).
Chapter Seven
1) Faktor-faktor produksi seperti kuantitas modal fisik dan
human
capital
Secara sederhana, pekerja di negara miskin tidak memiliki alat
dan
keterampilan, atau mereka tidak memanfaatkan alat dan
keterampilan-
nya secara optimal.
*
Dalam model Solow, pertanyaan sentralnya adalah apakah kesenjangan
besar antara kaya dan miskin disebabkan oleh perbedaan akumulasi
modal, atau perbedaan fungsi produksi.
Chapter Seven
Kaidah Emas untuk menganalisis tingkat tabungan AS.
Produk marjinal modal
neto dari depresiasi
(n + g)
Ingat bahwa pada kondisi mapan Kaidah Emas, (MPK – d) = (n +
g)
Chapter Seven
Jika perekonomian beroperasi
kondisi mapan Kaidah Emas,
Jika perekonomian beroperasi
kondisi mapan Kaidah Emas,
Chapter Seven
Untuk membuat perbandingan ini di perekonomian AS, kita perlu
menaksir tingkat pertumbuhan output (n + g) dan produk
marjinal
modal neto (MPK – d). GDP AS tumbuh sekitar 3 persen per
tahun,
jadi, n + g = 0.03. Kita dapat menaksir produk marjinal modal
neto
dari fakta-fakta berikut :
dk/k = (0.1y)/(2.5y)
d = 0.04
(MPK k)/k = (0.3y)/(2.5y)
MPK = 0.12
1) Persediaan modal sekitar 2,5 kali GDP satu tahun, atau k =
2.5y
2) Depresiasi modal sekitar 10 persen GDP, atau dk = 0.1y
3) Pendapatan modal sekitar 30 persen GDP, atau MPK k = 0.3y
Jadi, sekitar 4 persen persediaan modal terdepresiasi tiap tahun,
dan
produk marjinal modal sekitar 12 persen per tahun. Produk
marjinal
modal neto, MPK – d, sekitar 8 persen per tahun.
Chapter Seven
Kita sekarang dapat melihat bahwa pengembalian modal
(MPK – d = 8 persen per tahun) jauh di atas tingkat
pertumbuhan
perekonomian (n + g = 3 persen per tahun).
Ini mengindikasikan bahwa persediaan modal pada perekonomian
AS
jauh di bawah tingkat Kaidah Emas. Dengan kata lain, jika AS
menabung dan menginvestasikan bagian yang lebih banyak dari
pendapatannya, ia akan tumbuh lebih cepat dan akhirnya
mencapai
kondisi mapan dengan
konsumsi lebih tinggi.
Tabungan masyarakat adalah selisih antara apa yang pemerintah
terima dalam pendapatan pajak dikurangi apa yang
dibelanjakannya.
Ketika pengeluaran > pendapatan, terjadi defisit anggran
Ketika pengeluaran < pendapatan, terjadi surplus anggaran
Tabungan swasta adalah tabungan yang dilakukan rumah tangga
dan perusahaan.
Chapter Seven
sebagian karena mereka memiliki berbagai institusi yang
mengatur
alokasi sumber daya mereka yang langka.
Sebagai contoh, tradisi legal suatu negara adalah institusi.
Contoh
lain adalah kualitas pemerintah sendiri dan tingkat korupsi
yang
ada dalam infrastruktur politik.
dalam pendapatan per pekerja harus berasal dari kemajuan
teknologi.
Model Solow, namun, menganggap kemajuan teknologi sebagai
variabel eksogen, dan karenanya tidak menjelaskannya.
Chapter Seven
eksogen (yang berasal dari luar).
Chapter Seven
*
Mulai dengan fungsi produksi sederhana : Y = AK, di mana Y
adalah
output, K adalah persediaan modal, dan A adalah konstanta
yang
mengukur jumlah output yang dihasilkan tiap unit modal
(perhatikan
fungsi produksi ini tidak memiliki pengembalian modal yang
kian
menurun). Satu unit modal tambahan menghasilkan A unit output
tambahan berapapun modal yang ada. Ketiadaan pengembalian
modal
yang kian menurun ini merupakan perbedaan kunci antara model
pertumbuhan endogen ini dan model Solow.
Kita gambarkan akumulasi modal dengan persamaan yang mirip
dengan
yang telah kita gunakan : DK = sY - dK. Persamaan ini menyatakan
bahwa perubahan persediaan modal (DK) sama dengan investasi (sY)
dikurangi depresiasi (dK). Kita gabungkan persamaan ini dengan
fungsi produksi,
susun ulang, dan mendapat : DY/Y = DK/K = sA – d.
Chapter Seven
perekonomian tumbuh selamanya, bahkan tanpa asumsi kemajuan
teknologi eksogen.
pengembalian modal yang kian menurun akhirnya mendorong
perekonomian mendekati kondisi mapan di mana pertumbuhan
hanya
bergantung pada kemajuan teknologi eksogen.
Sebaliknya, pada model pertumbuhan endogen, tabungan dan
investasi
bisa mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan.
DY/Y = DK/K = sA - d
proses penghancuran kreatif. Menurut Schumpter, penggerak
kemajuan adalah pengusaha dengan ide untuk produk baru, cara
baru menhasilkan produk lama atau beberapa inovasi lain.
Chapter Seven
Kemajuan teknologi yang mengoptimalkan-tenaga kerja
(Labor-augmenting technological progress)
?