8
ACTIVITY BASED MANAJEMEN TINJAUAN PUSTAKA Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Akuntansi Manajemen Lanjutan Dosen Pengampu : Achmad Zaky,SE.,MSA.,Ak.,CMA.,SAS.,CA Disusun oleh : Anisa Ayu Kharismasari UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Activity Based Management

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tinjauan Pustaka Akuntansi Manajemen Lanjutan Tentang Activity Based Management

Citation preview

ACTIVITY BASED MANAJEMENTINJAUAN PUSTAKAUntuk Memenuhi Tugas Matakuliah Akuntansi Manajemen LanjutanDosen Pengampu : Achmad Zaky,SE.,MSA.,Ak.,CMA.,SAS.,CA

Disusun oleh :Anisa Ayu Kharismasari

UNIVERSITAS BRAWIJAYAFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI2015ACTIVITY BASED MANAJEMEN

Aktivitas merupakan hal yang utama dalam pengendalian dan penilaian performance lingkungan yang dinamis. Akuntansi aktivitas merupakan pendekatan yang paling tepat dalam lingkungan yang dinamis dan perusahaan ditutut untuk melakukan continoues improvement (perbaikan terus). Akuntansi aktivitas menekankan pada perbaikan proses. Proses adalah sekumpulan aktivitas yang menentukan kinerja suatu pekerjaan tertentu. Perbaikan proses berarti perbaikan bagaimana suatu aktivitas dilakukan. Oleh karena itu yang diperlukan adalah pengelolaan aktivitas bukan biayanya. Untuk itulah muncul pendekatan yang baru yang dikenal dengan Activity Based Management (ABM). ABM merupakan suatu sistem yang terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajemen untuk meningkatkan customer value serta keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dengan peningkatan value tersebut bagi konsumen. Manajemen berbasis aktivitas (activity-based management/ABM) adalah pendekatan manajemen yang memusatkan pengelolaan pada aktivitas dengan tujuan untuk melakukan improvement berkelanjutan terhadap value yang dihasilkan bagi customer dan laba yang dihasilkan dari penyediaan value tersebut.Activity Based Management(ABM) adalah pengelolan aktivitas untuk meningkatkan nilai (value) yang diterima oleh pelanggan dan untuk meningkatkan laba melalui peningkatan nilai (value) tersebut.Dengan Activity Based Management(ABM), suatu perusahaan dapat melakukan evaluasi biaya dan nilai (value) darn suatu aktivitas proses sehingga akan terjadi perbaikan posisi kompetitif dan meningkatnya efisiensi proses.

Activity Based Management(ABM) ini merupakan pendekatan manajemen yang berfokus untuk dapat :1. Meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan dari setiap aktivitas yang dilakukan.2. Menentukan aktivitas perusahaan yang merupakan aktivitas value added dan aktivitasnon-value added.3. Meningkatkan value added activity dan mengurangi bahkan menghilangkan non-valueadded activity.4. Memperbaiki laba dengan memberikan nilai pelanggan.Penerapan ABMActivity based Management lebih komprehensive dibandingakn ABC. Dari diagram tersebut terlihat bahwa ABC merupakan bagian dari ABM. ABM dapat dipandang sebagai suatu sistem yang memliki 2 tujuan utama, yaitu:a. Meningkatkan kualitas pengambilan keputuan dengan menyajikan informasi biaya yang lebih akuratb. Melakukan pengurangan biaya dengan mendorong dilakukannya program-program pengurangan biayaTujuan penting dari ABM adalah untuk mengidentifikasi dan menghilangkan aktivitas dan biaya tak bernilai tambah. Aktivitas yang tidak bernilai tambah adalah operasi yang (1) tidak perlu dan tidak penting (2) perlu tapi tidak efisien dan tidak dapat dikembangkan. Biaya yang tidak bernilai tambah adalah hasil dari beberapa aktivitas, biaya dari beberapa aktivitas yang bisa dihilangkan tanpa mengurangi kualitas produk, daya guna, dan nilai yang dirasakan. Berikut adalah lima langkah yang menyediakan strategi untuk menghilangkan biaya tak bernilai tambah pada perusahaan manufaktur dan jasa, yaitu1. Mengidentifikasi aktivitas, langkah pertama adalah analisis aktivitas, yang mengidentifikasi semua aktivitas penting organisasi. 2. Mengidentifikasi aktivitas tak bernilai tambah, tiga kriteria untuk menentukan aktivitas yang bernilai tambah adalah:a. Apakah aktivitas tersebut perlu ?b. Apakah aktivitas tersebut efisien ?c. Apakah aktivitas tersebut kadang bernilai tambah, kadang tidak ?3. Memahami rantai aktivitas, akar masalah, dan pemicunya, dalam mengidentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah, sangat penting untuk memahami jalan dimana aktivitas terhubung bersama.4. Menetapkan ukuran kinerja, dengan pengukuran kenerja secara terus-menerus dan membandingkan kinerja dengan tolak ukur, perhatian manajemen mungkin terarah pada aktivitas yang tidak perlu dan tidak efisien.5. Melaporkan biaya yang tidak berlilai tambah, biaya tak bernilai tambah harus disoroti pada laporan pusat biaya. Dengan mengedintifikasi akktivitas tak bernilai tambah, dan melaporkan biayanya, manajemen dapat bekerja keras untuk mengembangkan proses dan menghilangkan biaya tak bernilai tambah.

Keunggulan Activity Based Management ABM )Keunggulan utama pendekatan Activity Based Management (ABM) yaitu1. ABM mengukur efektivitas proses dan aktivitas bisnis kunci dan mengindentifikasibagaimana proses dan aktivitas tersebut dapat diperbaiki untuk menurunkan biaya danmeningkatkan nilai (value) bagi pelanggan.2. ABM memperbaiki fokus manajemen dengan cara mengalokasikan sumber daya untukmenambah nilai aktivitas kunci, pelanggan kunci, produk kunci, dan metode untukmempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan.Kegunaan Activity Based ManagementAdapun sebuah perusahaan menggunakan Activity Based Management(ABM) inidengan maksud untuk:1. Mengurangi harga produk dan mengoptimalkan desain produk.2. Mengurangi biaya-biaya perusahaan.3. Membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang bisnis baru.ActivityB ased Management ( ABM ) Model ComponentsActivity Based Management(ABM) merupakan payung bagi perubahan budaya yang diperlukan untuk persaingan global. Komponen-komponen yang mendukung keberhasilan ABM meliputi :1. Just In Time (JIT) Merupakan sistem produksi yang komprehensif dan sistem manajemen persediaan dimana bahan baku dan suku cadang dibeli dan diproduksi sebanyak yang dibutuhkan dan pada saat yang tepat pada setiap tahap proses produksi.2. Strategic Planning Suatu perencanaan yang menyeluruh dan terpadu yang mengkaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk pencapaian tujuan perusahaan melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.3. Activity Accounting Akuntansl yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas di dalam operasi perusahaan.4. Life Cycle Management Melibatkan manajemen aktivitas mulai dari tahap pengembangan untuk menjamin agar biaya daur hidup secara total jumlahnya lebih rendah dibandingkan kompetitor.5. Performance Management Suatu kegiatan mengelola kinerja yang berorientasi kepada pandangan strategic ke masa depan sehingga kinerja tersebut dapat digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang membutuhkannya.6. Investment Management Bagaimana seorang manajer investasi mengelola uang, dimana dalam proses ini dibutuhkan pemahaman terhadap berbagai piranti investasi, dan berbagai strategi yang dapat digunakan untuk menyeleksi piranti tersebut.7. Continuous Improvement Teknik manajemen dimana para manajer dan pekerja setuju terhadap program continuous improvement dalam hal kualitas dan factor keberhasilan kritis.8. Benchmarking Proses mengidentifikasikan faktor keberhasilan kritis(critical success factor) yang dicapai perusahaan lain atau unit lain di perusahaan dengan tujuan mengimple mentasikannya sebagai perbaikan dalam proses perusahaan untuk mencapai kinerja yang baik.9. Target Costing Menentukan biaya yang diharapkan untuk suatu produk berdasarkan harga yang kompetitif sehingga produk tersebut akan dapat memperoleh laba yang diharapkan.10. Customer Value Analysis Suatu analisa yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu aktivitas memiliki nilai (value) bagi pelanggan atau tidak dengan cara melihat apa yang diperoleh pelanggan dibandingkan dengan pengorbanan untuk memperoleh suatu produk atau jasa. Komponen-komponen tersebut digunakan untuk mengelola aktivitas-aktivitas agar dapat mengeliminasi pemborosan. Misalnya mengeliminasi pemborosan dengan menekan persediaan (persediaan nol), mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah, mengefisiensikan aktivitas bernilai tambah yang tidak efisien, mengeliminasi kerusakan (kerusakan nol), mengeliminasi pengerjaan kembali (pengerjaan kembali nol), mengurangi setup mesin (menjadi satu), meningkatkan ketrampilan karyawan.