15
PELATIHAN PENINGKATAN KUALITAS WIRAUSAHA DI KALANGAN KOPERASI PEMUDA PROPOSAL Page 7 PROPOSAL PELATIHAN PENINGKATAN KUALITAS WIRAUSAHA DI KALANGAN KOPERASI PEMUDA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015 PELATIHAN PENINGKATAN KUALITAS WIRAUSAHA DI KALANGAN KOPERASI PEMUDA MENGHADAPI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN TAHUN 2015 Proposal ini disiapkan sebagai acuan program menaikkan kelas wirausaha muda Indonesia dari sector mikro menjadi usaha kecil da seterusnya khususnya bagi kalangan pemuda yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Program ini dalam rangka mewujudkan 2% Wirausaha yang dimiliki Indonesia, karena sampai hari ini Indonesia baru mencapai 1,6% wirausaha yang dimiliki. Program ini dinamakan Peningkatan Kualitas Wirausaha di Kalangan Koperasi Pemuda menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 karena dalam Program ini dititik beratkan pada pembenahan mental Wirausaha dikalangan Pemuda, sehingga tidak hanya berupa seleksi proposal saja, tapi ada proses pembinaan mental dan kemampuan berwirausaha yang diwadahi dalam bentuk inkubator bisnis dengan memberdayakan jaringan dan segenap potensi Koperasi Pemuda Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia serta didukung dalam bentuk sinergisitas antar stakeholder.

Acara KOPINDO Master Proposal Wirausaha

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Acara KOPINDO Master Proposal Wirausaha

Citation preview

PELATIHAN PENINGKATAN KUALITAS WIRAUSAHA DI KALANGAN KOPERASI PEMUDA

PROPOSALPELATIHAN PENINGKATAN KUALITAS WIRAUSAHADI KALANGAN KOPERASI PEMUDAMENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN(MEA) 2015

PELATIHAN PENINGKATAN KUALITAS WIRAUSAHA DI KALANGAN KOPERASI PEMUDA MENGHADAPI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN TAHUN 2015Proposal ini disiapkan sebagai acuan program menaikkan kelas wirausaha muda Indonesia dari sector mikro menjadi usaha kecil da seterusnya khususnya bagi kalangan pemuda yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Program ini dalam rangka mewujudkan 2% Wirausaha yang dimiliki Indonesia, karena sampai hari ini Indonesia baru mencapai 1,6% wirausaha yang dimiliki. Program ini dinamakan Peningkatan Kualitas Wirausaha di Kalangan Koperasi Pemuda menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 karena dalam Program ini dititik beratkan pada pembenahan mental Wirausaha dikalangan Pemuda, sehingga tidak hanya berupa seleksi proposal saja, tapi ada proses pembinaan mental dan kemampuan berwirausaha yang diwadahi dalam bentuk inkubator bisnis dengan memberdayakan jaringan dan segenap potensi Koperasi Pemuda Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia serta didukung dalam bentuk sinergisitas antar stakeholder.

A. PENDAHULUAN

1. DASAR HUKUMDasar Hukum yang mendasari pelaksanaan kegiatan ini adalah : a. Undang Undang Nomor : 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866) b. Inpres Nomor : 4 tahun 1995 Tentang Gerakan Membudayakan dan Memasyarakatkan Kewirausahaan, Perkoperasianc. Inpres Nomor : 1 Tahun 2010 Tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2011 Tentang pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda serta penyediaan Prasarana dan Sarana Kepemudaane. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor 04/Per/M.KUKM/IX/2010 Tentang Pedoman Program Penumbuhan dan Pengembangan Sarjana Wirausaha f. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor : 05/Per/M.KUKM/IX/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koperasi dan UKM

2. GAMBARAN UMUMAda beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah negara untuk menjadi sejahtera dan kuat, yaitu terciptanya pemerintahan yang bersih dan berwibawa, kemudian memiliki sejumlah entrepreneur yang memiliki dedikasi atau pengabdian tinggi terhadap bangsa dan negara. Selain itu, suatu negara yang kuat juga harus memiliki ilmuwan-ilmuwan yang siap menyumbangkan atau mempersembahkan hasil penelitiannya, sebagai komoditas yang berharga untuk pasar global.Berdasarkan hasil penelitian seorang ilmuwan Amerika, David McClelland, suatu negara dapat dikatakan makmur apabila minimal memiliki jumlah entrepreneur sebanyak 6% dari jumlah populasi penduduknya. Dan hasil pemantau menunjukkan bahwa Amerika memiliki 11,5% entrepreneur, dan Singapure mimiliki 7,2%. Sementara di Indonesia diperkirakan hanya mencapai 400.000 orang atau hanya 0.18% dari yang seharusya 13.200.000 orang.Beberapa alasan yang diindikasikan tentang entrepreneurship yang belum berkembang di Indonesia adalah, karena budaya entrepreneur yang juga belum mengakar dalam setiap masyarakat Indonesia terutama para kaum muda. profesi entrepreneur di Indonesia masih dianggap sebagai profesi yang kurang terhormat. Budaya atau pemikiran masyarakat pada kenyataannya lebih memandang profesi sebagai pegawai pemerintahan atau pegawai swasta sebagai profesi yang lebih pantas dan terhormat, bukan sebagai wirausaha.Sementara alasan lain adalah konsep pendidikan formal yang menghasilkan pekerja dan bukan pencipta lapangan kerja masih merupakan arus utama dalam pendidikan nasional Indonesia. Menjadi karyawan adalah alasan utama mengapa seseorang melanjutkan kuliah. Masyarakat Indonesia masih cenderung mencari gaya bekerja dengan zona nyaman, sementara budaya itu sangat bertolak belakang dengan budaya seorang entrepreneur yang menuntut semangat yang pantang menyerah, berani mengambil risiko, kreatif, dan inovatif.Co-operative Entrepreneurship atau yang biasa dikenal dengan Wirakoperasi (wirakop) adalah sebuah model kewirausahaan yang merupakan suatu sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif (bersama), dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan berpegang teguh pada prinsip dan nilai-nilai jati diri koperasi, dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama.Pemuda merupakan asset Negara yang harus dijaga dan terus ditingkatkan kapasitasnya karena pemuda merupakan pemimpin di Masa depan. Salah satu kapasitas yang harus ditingkatkan bagi kalangan pemuda adalah kapasitas diri dalam Bidang Wirausaha. Kenapa kapasistas wirausaha dikalangan pemuda perlu ditingkatkan? Karena salah satu indikator Negara maju adalah Negara yang masyarakatnya minimal 2% dari jumlah penduduknya berwirausaha. Sedangkan di Indonesia sampai saat ini dari target 2% minimal baru mencapai 1,6 % wirausaha. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah wirausaha baik bekerja sama dengan beberapa perusahaan swasta atau beberapa Kementerian membuat program penumbuhan wirausaha pemula bagi berbagai kalangan. Kementerian Koperasi dan UKM yang merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang juga memiliki konsen untuk meningkatkan jumlah wirausaha sudah memulai upayanya dengan membuat program Gerakan Kewirausahaan Nasional sejak tahun 2010 hinggsa 2014. Namun di tahun 2015 ini targetan Kementerian Koperasi dan UKM RI dalam penumbuhan wirausaha bukan hanya penumbuhan wirausaha baru, namun juga mengarah pada menaikkan kelas UKM/wirausaha baru. KOPINDO merupakan koperasi sekunder nasional yang dimana memiliki dwi fungsi yaitu sebagai wadah dalam membentuk dan membina serta membangun kader koperasi dan koperasi kader. Keanggotaan KOPINDO berbasiskan pada golongan pemuda, yang sebagian besar anggotanya berasal dari koperasi mahasiswa yang tersebar di berbagai Perguruaan Tinggi di Indonesia. Selain itu, beberapa anggota KOPINDO lainnya yaitu Koperasi Pesantren dan Koperasi Pemuda Daerah yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Kalangan pemuda khususnya dari kalangan Mahasiswa yang tergabung dalam Koperasi Mahasiswa merupakan salah satu potensi yang harus menjadi target dari program penumbuhan wirausaha baru dan menaikkan kelas UKM atau Wirausaha. Karena mahasiswa yang tergabung dalam Koperasi mahasiswa telah terbiasa mengelola usaha koperasi, dan memiliki mental wirausaha yang telah terasah. Sehingga ini bisa menjadi sebuah kekuatan karena selain secara teori sudah memadai , mahasiswa yang menjadi anggota koperasi mahasiswa memiliki pengalaman dan kemampuan manajerial usaha yang telah teraplikasi. Koperasi Mahasiswa juga bisa menjadi pasar kecil bagi produk/jasa dari pengusaha-pengusaha muda dari kalangan mahasiswa sebelum memasuki pasar yang lebih luas, dan pembinaan usahanyapun bisa dilakukan secara berkesinambungan melalui organisasi Koperasi Mahasiswa. Potensi serupa diperkirakan tidak jauh beda dengan potensi yang dimiliki oleh kalangan koperasi pemuda yang lainnya. Berdasarkan hal inilah KOPINDO Mengajukan program PELATIHAN PENINGKATAN KUALITAS WIRAUSAHA DI KALANGAN KOPERASI PEMUDA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015.

B. PENERIMA MANFAATPenerima manfaat dari kegiatan Pelatihan Peningkatan Kualitas Wirausaha Di Kalangan Koperasi Pemuda Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 ini adalah masyarakat secara umum, khususnya bagi kalangan wirausaha muda ditingkat pemula dan bagi pemerintah bermanfaat dalam memberikan pelayanan prima dengan makin efektif dan efiseiennya proses kegiatan kewirausahaan.

C. MAKSUD DAN TUJUAN1. Maksud

Maksud dilaksanakannya program Revolusi Mental Wirausaha Muda Indonesia ini adalah sebagai langkah meningkatkan kuantitas wirausaha dan menaikan kelas dan kualitas wirausaha Muda Indonesia berbasis Pemuda.2. Tujuan Tujuan dari program ini adalah sebagai berikut :a. Membangun sebuah system penumbuhan, penciptaan, pembinaan dan pendampingan wirausaha Berbasis pemuda.b. Pengembangan Kewirausahaan yang sesuai dengan minat, bakat dan potensi pemuda dan potensi daerah.c. Mencetak wirausaha dari kalangan pemuda yang memiliki mental pantang menyerah dan berdaya saing.

D. HASIL ATAU KELUARAN Hasil atau Keluaran yang ingin dicapai dalam program ini adalah sebagai berikuta. Terciptanya sebuah system penumbuhan, penciptaan, pembinaan dan pendampinganwirausaha muda yang sistematis dan integrative.b. Naiknya kualitas wirausaha muda dari level mikro menuju level kecil maupun kecilmenuju level usaha mengengah atau besarc. Terbangunnya mental pantang menyerah dan berdaya saing wirausaha dari kalanganPemuda

E. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

URAIAN KEGIATANa. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara swakelola oleh KOPINDO bersama KEMENKOP Bidang SDM dan dilaksanakan sesuai dengan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Bantuan Operasional KEMENKOP APBN Tahun Anggaran 2015;b. Kegiatan dilaksanakan di 10 titik di berbagai ibukota Provinsi atau di Kabupaten/Kota se Indonesia berdasarkan potensi anggota dan jaringan KOPINDO yang tersebar di seluruh Indonesia.c. Garis besar uraian Strategi dan metodologi yang digunakan memiliki beberapa tahapan yaitu :\ Proses Registrasi, yaitu proses pengumpulan data wirausaha anggota kopma Proses Identifikasi, yaitu proses pengklassifikasian data wirausaha anggota kopma Training Need Assessment, yaitu proses penyesuaian kebutuhan pelatihan wirausaha. Pelatihan yaitu proses pelatihan penumbuhan mental dan kualitas wirausaha Akses Modal, yaitu proses pendampingan akses permodalan untuk pengembangan wirausaha Pendampingan, yaitu proses pendampingan wirausaha yang termodalid. Metode pelaksanaan per titik berbentuk Seminar dan Pelatihan selama 3 hari (2 hari classrom dan 1 hari studi banding lokal), dengan rincian materi sebagai berikut : Seminar/talkshow Background dan pemahaman bisnis Blue print bisnis (metodologi) Success story Studi Kasus (bersimulasi bussiness plan) Visite. Strategi Pengembangan keluaran pasca pelatihan Berdasarkan maksud, tujuan dan hasil persepsi sebagaimana diharapkan disebutkan diatas, strategi pengembangan wirausaha berbasis pemuda adalah sebagai berikut :a. Dilaksanakan sesuai minat, bakat dan potensi pemuda b. Melibatkan kopma sebagai inkubator awal, tempat pembinaan dan pendampingan yang sistematis dan berkesinambungan.c. Difasilitasi oleh pemerintah d. Dilaksanakan melalui pelatihan, pembinaan , pendampingan dan kemitraan promosi di semua wilayah di Indonesiae. Adanya Bantuan permodalan.

F. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Time schedule, terlampir

G. USULAN BIAYA

Cost estimate, terlampir

H. PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami ajukan, semoga dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan. Besar harapan kami adanya dukungan dan kerja sama yang harmonis dari berbagai pihak, amin

, Maret 2015

Holva Lovana Siregar

Ketua Umum KOPMA BS UPI

Page 7

Deskripsi KegiatanBulan

FebruariMaretAprilMeiJuni

12341234123412341234

Registrasi

Identifikasi

Training net assesment

Pelatihan

Monitoring

Akses Modal

Pendampingan

Bulan

JuliAgustusSeptemberOktoberNovember

12341234123412341234

Registrasi

Identifikasi

Training Net Assesment

Pelatihan

Monitoring....

Akses Modal....

Pendampingan....

Lampiran 1. Waktu Pencapaian Keluarana. Timeline Umum Kegiatan

MODEL PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PELATIHAN PENINGKATAN KUALITAS WIRAUSAHA INVESTASI DAN PENCIPTAAN NILAIKOPINDO(KOPMA, KOPONTREN, KOPEDA)PUSAT PENELITIAN 1PERUSAHAANKOPERASIRINTISAN USAHA BARU 1RINTISAN USAHA BARU 2RINTISAN USAHA BARU 3PUSAT PENELITIAN 3PUSAT PENELITIAN 2PERUSAHAAN APERUSAHAAN A*INKUBATOR(KOPMA) MANAJEMEN INVESTASIIPO (PT. A Tbk)

PROSES INKUBASI

A. SKEMA INKUBATOR BISNIS WIRAUSAHA MUDA BERBASIS ANGGOTA DAN JARINGAN PEMUDA DAERAH KOPINDO

B. PROSES INKUBASICalon Wirausaha intelektualPenciptaan Budaya WirausahaProses SeleksiWadah Inkubasi BisnisKOPMABisnis PemulaTeknologiManajemenPasarModalInformasiProses Penciptaan Karakter dan Enterpreneurship

USULAN BIAYA

PELATIHAN PENINGKATAN KUALITAS WIRAUSAHA DI KALANGAN KOPERASI PEMUDA

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

A. BIAYA LANGSUNG PERSONIL

NOBIAYA PERSONILVolumeHarga SatuanJumlah (Rp.)

12345

ANARASUMBER9,000,000

1Tenaga Ahli Koperasi dan UKM ( 1 Org x 3 J x 2 H )6 JPL 500,000 3,000,000

2Tenaga Ahli Bidang Kewirausahaan ( 1 Org x 3 J x 2 H )6 JPL 500,000 3,000,000

3Tenaga Ahli Pengembangan SDM ( 1 Org x 3 J x 2 H )6 JPL 500,000 3,000,000

FASILITATOR 5,400,000

1Kewirausahaan ( 1 Org x 3 J x 3 H )9 JPL 300,000 2,700,000

2Koperasi dan UKM ( 1 Org x 3 J x 3 H )9 JPL 300,000 2,700,000

-

TOTAL BIAYA PERSONIL 14,400,000

B. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL

NOBIAYA PERSONILVolumeHarga SatuanJumlah (Rp.)

12356

ABELANJA BAHAN PERALATAN 4,875,000

1Alat Tulis Kantor1 paket 2,000,000 2,000,000

2Penggandaan Bahan Materi1 paket 2,500,000 2,500,000

3Rapat Persiapan ( 5 Org X 1 H)5 OH 75,000 375,000

-

BAKOMODASI

36,000,000

1Fullboard Meeting Peserta (40 Org X 3 H)120 OH 300,000 36,000,000

CPERJALANAN DINAS 31,750,000

1Transport Peserta (40 Org X 1 KI)40 OT 100,000 4,000,000

2Uang saku peserta (40 Org X 3 Hx 1 KI)120 OT 50,000 6,000,000

-

PELAKSANAAN 21,750,000

1Transport PP (5 Org X 1 KL)5 OK 2,000,000 10,000,000

2Lumpsum (5 Org X 3 H X 1 KL)15 OH 350,000 5,250,000

3Akomodasi (5 Org X 3 H X 1 KL)15 OH 350,000 5,250,000

4Transport Lokal (5 Org X 1 KL)5 OH 250,000 1,250,000

DLAPORAN PELAKSANAAN 1,250,000

1Laporan Pelaksanaan5 Pkt 250,000 1,250,000

TOTAL BIAYA NON PERSONIL 73,875,000

TOTAL BIAYA ( A+ B ) 88,275,000