21
ACARA 5 FEKUNDITAS IKAN NILEM (Osteochilus hasselti) Disusunoleh : Kelompok 16 AyuAlfizatunnikmah H1G013010 RismaAstutiLaila H1G013030 IndaIftarih H1H013002 DidiSofiyandi H1H013052 SitiLaelatur R. H1H013054 Cristin Claudia T. H1K013004 FahmiSolehudin H1K013009 TantoIskandar H1K013015 Shiff = 2 Rombongan = 2 Asisten = Rima Fitriyani

ACARA 5 - Web viewPengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ACARA 5 -    Web viewPengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan

ACARA 5

FEKUNDITAS

IKAN NILEM (Osteochilus hasselti)

Disusunoleh :

Kelompok 16

AyuAlfizatunnikmah H1G013010RismaAstutiLaila H1G013030IndaIftarih H1H013002DidiSofiyandi H1H013052SitiLaelatur R. H1H013054Cristin Claudia T. H1K013004FahmiSolehudin H1K013009TantoIskandar H1K013015

Shiff = 2Rombongan = 2Asisten = Rima Fitriyani

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTANFAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANPURWOKERTO

2014

Page 2: ACARA 5 -    Web viewPengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Ikan seperti halnya organisme lain, harus mampu beradaptasi dengan lingkungannya

jika ingin terus bertahan hidup. Proses bertahan hidup adalah kemampuan untuk berkembang

biak secara cepat selama hidupnya serta meningkatkan jumlah anak-anaknya. Faktor

keberhasilan kelangsungan hidup dari ikan-ikan tersebut banyak sekali terutama faktor

lingkungan yang harus mereka hadapi sejak kecil dan lemah sampai menjadi induk yang kuat

(Rustidja, 2000).

Pengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang

peranan penting dalam biologi perikanan. Fekunditas ikan telah dipelajari bukan saja

merupakan salah satu aspek dari natural history, tetapi sebenarnya ada hubungannya dengan

studi dinamika populasi, sifat-sifat rasial, produksi, dan persoalan stok rekruitmen (Bagenal,

1978).

Penelitian fekunditas biasanya mengacu pada fekunditas potensial tahunan yang

mewakili jumlah oosit matang per betina. Potensi jangka fekunditas yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan fekunditas tahunan. Estimasi fekunditas biasanya mengacu pada

penetapan dari jumlah oosit vitellognile, yaitu fekunditas potensial. Metode yang digunakan

tergantung pada spesies yang diteliti, sumber daya dan fasilitas laborat yang tersedia. Secara

tradisional, fekunditas potensial ditentukan dengan metode gravimetri atau volumetrik

(Bagenal, 1978).

Pembenihan merupakan salah satu fase terpenting dalam siklus budidaya perikanan,

Kebutuhan informasi mengenai jumlah benih atau larva yang dihasilkan dalam satu periode

Page 3: ACARA 5 -    Web viewPengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan

produksi diperlukan oleh para prakrisi pembenihan. Kemudian dan ketepatan untuk

memperoleh informasi tersebut di perlukan untuk perencanaan sumberdaya sepertiukuran

kolam dan pakan. Pada penelitian ini dilakukan penggunaan logika fuzzy untuk menentukan

prediksi jumlah benih (larva) yang dihasilkan berdasarkan faktor ukuran (panjang dan bobot),

fekunditas (tipe, produktifitas, makanan) dan daya tetas (kadar oksigen , ph, suhu) (Mulyana,

2007).

I.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum acara fekunditas adalah:

1. Mengetahui jumlah telur ikan (fekunditas).

2. Hubungan antara tubuh ikan dan jumlah telur yang dihasilkan.

Page 4: ACARA 5 -    Web viewPengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Fekunditas

Fekunditas merupakan suatu obyek yang dapat menyesuaikan dengan bermacam-

macam kondisi terutama dengan respons terhadap makanan. Jumlah telur yang dikeluarkan

merupakan satu mata rantai penghubung antara satu generasi denagn generasi berikutnya,

tetapi secara umum tidak ada hubungan yang jelas antara fekunditas dengan jumlah telur

yang dihasilkan(Bagenal, 1978).

Fekunditas sering dihubungkan dengan panjang daripada berat, karena panjang

penyusutannya relatif lebih kecil tidak seperti dengan berat yang dapat berkurang dengan

mudah. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan gonad tidak selalu disertai pertambahan

panjang (Effendie, 1997).

Nilai-nilai fekunditas ini sangat berguna untuk pendugaan biomassa pemijahan apabila

diketahui pula jumlah pemijahan per tahun, seks rasio dan lamanya stadia telur (egg stage

duration). Dengan demikian perlu dilakukan penelitian lanjutan karena pada studi ikan ini

belum diketahui jumlah pemijahan pertahun dan lamanya stadia telur (Sumadhiharga, 1983).

Fekunditas mutlak sering dihubungkan dengan berat, karena berat lebih mendekati

kondisi ikan itu daripada panjang. Namun dalam hubungan fekunditas dengan berat terdapat

beberapa kesukaran, berat akan cepat berubah pada waktu musim pemijahan. Menggunakan

fekunditas relatifpun mengalami kesukaran yaitu tidak dapat dipakai jika membandingkan

satu populasi dengan lainnya atau keadaan dari satu tahun ke tahun lainnya(Aidy, 2003).

Penentuan fekunditas dilakukan dengan mengambil ovari ikan betina yang matang

gonadpada TKG III dan IV. Fekunditas diasumsikan sebagai jumlah telur yang terdapat

dalam ovari pada ikan yang telah mencapai TKG III dan IV. Fekunditas total dihitung dengan

menggunakan metode sub-contoh bobot gonad atau disebut metode gravimetrik. Cara

mendapatkan telur yaitu mengambiltelur ikan betina dengan mengangkat seluruh gonadnya

Page 5: ACARA 5 -    Web viewPengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan

dari dalam perut ikan dan ditimbang. Kemudian gonad tersebut diambil sebagian untuk

ditimbang dengan menggunakan timbangan elektrik, selanjutnya butiran telur dihitung.

Gonad tersebut diawetkan dengan larutan Gilson untuk melarutkan dinding gonad sehingga

butiran telur terlepas. Larutan Gilson dapat melarutkan jaringan-jaringan pembungkus telur

sehingga memudahkan dalam perhitungan butir-butir telur (fekunditas) (Unus, 2010).

II.2. Ikan Nilem (Osteochilushasselti)

Ikan Nilem (Osteochilushasselti) merupakan ikan endemik (asli) Indonesia yang hidup

di sungai, rawa, dan danau. Ciri-ciri Ikan Nilem hampir serupa dengan Ikan Mas. Ciri-cirinya

yaitu pada sudut-sudut mulutnya terdapat dua pasang sungut-sungut peraba. Sirip punggung

disokong oleh tiga jari-jari keras dan 12-18 jari-jari lunak. Sirip ekor berjagak dua, bentuknya

simetris. Sirip dubur disokong oleh 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak. Sirip perut disokong

oleh 1 jari-jari keras dan 13-15 jari-jari lunak. Jumlah sisik-sisik gurat sisi ada 33-36 keping,

bentuk tubuh Ikan Nilem agak memanjang dan pipih, ujung mulut runcing dengan moncong

(rostral) terlipat, serta bintik hitam besar pada ekornya merupakan cirri utama Ikan Nilem.

Ikan ini termasuk kelompok omnivora, makanannya berupa ganggang penempel yang disebut

Epifiton dan Perifiton (Djuhanda, 1985).

Nilem menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut :

Kingdom : AnimaliaFilum : Chordata

Kelas : PiscesOrdo : Ostariophysi

Famili : CyprinideaGenus  : Osteochilus

Spesies  : Osteochilus hasselti

Page 6: ACARA 5 -    Web viewPengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan

Ikan Nilem (Osteochilus hasselti)

Page 7: ACARA 5 -    Web viewPengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan

III. MATERI DAN METODA

III.1. MateriKerja

III.1.1. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas, timbangan, gunting, kertas

penghisap/kertas saring, penggaris, lup, kertas karbon.

III.1.2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Ikan Nilem(Ostheocillus hasselti)

masak kelamin, akuades.

III.2. Metode Kerja

Metode kerja pada praktikum kali ini adalah Ikan dimatikan dan di ukur panjang dan

beratnya. Lakukan pembedahan dengan hati-hati agar gonad tidak rusak kemudian gonad

diambil dan dikeringkan dengan kertas penghisap. Volume seluruh telur diukur dengan teknik

pemindahan air menggunakan gelas ukur. Gonad dikeringkan kemudian diambil sebagaian

telur dan diukur volumenya seperti cara diatas, setelah diketahui volumenya, hitung jumlah

telurnya. Hitung fekunditas untuk 10 ekor ikan. Cari hubungan antara panjang dan berat ikan

dengan fekunditasnya.

Rumus perhitungan adalah:

X : x = V : v

Keterangan:

X = Jumlah telur dalam gonad (fekunditas)x = Jumlah sebagian telur yang dihitungV = Volume seluruh gonadv = Volume sebagian gonad

III.3. Waktu dan Tempat Praktikum

Page 8: ACARA 5 -    Web viewPengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan

Praktikum dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 29 Oktober 2014 Pukul 13.00

sampai selesai di Laboraturium Pemanfaatan Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan dan

Kelautan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Page 9: ACARA 5 -    Web viewPengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil

Tabel 1.Fekunditas Ikan Nilem (Ostheocillus hasselti)No Ikan V V X X

1 8 0.2 490 19.600

2 8 0.2 374 14.960

3 3 0.2 378 5.670

4 4 0,2 205 41005 5 0,3 505 84176 7 0,3 296 69077 11 0,3 375 13750

IV.2. Pembahasan

Jumlah telur ikan dengan metode volumetri menggunakan Ikan Nilem (Osteochilus

hasselti) dapat diketahui bahwa Ikan Nilem yang memiliki telur hanya 7 ekor dari 32 ekor

Ikan Nilem yang diamati sehingga data tersebut menunjukkan adanya perbedaan nilai

fekunditas dikarenakan perbedaan bobot tubuh ikan. Walaupun tidak dilakukan pengukuran

bobot tubuh maupun panjang tubuh pada ikan, volume gonad dapat mewakili bahwa berat

dan panjang ikan berpengaruh pada fekunditas. Hal ini berarti dapat dikatakan bahwa panjang

dan berat ikan erat hubungannya dengan tinggi rendahnya fekunditas ikan. Hal tersebut

sesuai dengan pernyataan Effendie (2002) bahwa fekunditas dihubungkan dengan panjang

dari pada berat, karena panjang penyusutannya kecil sekali, tidak seperti berat yang dapat

berkurang dengan mudah. Sedangkan fekunditas mutlak sering dihubungkan dengan berat,

karena berat lebih mendekati kondisi ikan itu daripada panjang.

Ikan nilem jantan mencapai matang gonad pertama kali relatif lebih kecil daripada

ikan betina. Persentase nilem jantan yang tertangkap pada saat matang gonad lebih sedikit

jika dibandingkan dengan nilem betina. Nilai IKG ikan nilem jantan dan betina semakin

Page 10: ACARA 5 -    Web viewPengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan

meningkat dari TKG I sampai IV kemudian mengalami penurunan pada TKG V. Fekunditas

ikan nilem berkisar 1.718-34.045 butir (Sharifuddin, 2010). Hal ini sesuai dengan hasil yang

di dapat pada praktikum fekunditas dengan ikan nilem ini yaitu jumlah ter rendah dan ter

tingginya adalah 4.100 dan 19.600.

Fekunditas ikan dalam Kaitannya dengan perubahan individu dalam massa tubuh,

individutubuh panjang, faktor tubuh Kondisi, usia, dan indeks gonadosomatik diselidiki. AF

bervariasiantara 11 838 dan 108 093 oosit per ekor dan, sebagai rata-rata, bervariasi tidak

signifikan antaratahun. AF secara signifikan berhubungan positif dengan Ikan Panjang dan

Berat, tetapi tidak untuk usia. Secara umum,individu dengan faktor Kondisi Tinggi (K)

Batasan AF Tinggi. Namun, korelasi dengan Kadalah lemah atau tidak signifikan dalam

beberapa kasus. Fekunditas relatif ikan ditemukan bervariasi 24%-33%per tahun , menjadi

berbeda secara signifikan di semua tiga tahun. Di samping itu, hasil yang diperoleh pada

AFSejarah dibandingkan dengan temuan dari 1959-1970, Ketika Populasi adalah pada tingkat

tinggi.Perbedaan Terkemuka ditemukan di AF antara dua periode waktu dengan kelompok

usia, sedangkan denganAF bobot tetap sama. Hasil penelitian ini, bersama dengan tambahan

sedang berlangsungpenyelidikan biologis dan ekologi, akan membantu mengidentifikasi

mekanisme yang menata kesuburan yangdan proses perekrutan (Arula, 2012).

Fekunditas adalah ukuran langsung potensi reproduksi betina individu. Namun, perlu

untuk membedakan antara ukuran yang berbeda fekunditas. Untuk inianalisis hanya potensi

kesuburan seperti yang didefinisikan oleh Bagenal(1978). Digunakan sebagai jumlah

oositvitellogenik dalam ovarium prespawning yang dapat berpotensi ditumpahkan (Bleil dan

Oeberst, 2005).

Faktor-faktor yang mempengaruhi fekunditas menurut Sumantadimata (1981) adalah:

1. Panjang dan bobot tubuh ikan

Page 11: ACARA 5 -    Web viewPengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan

Semakin berat atau panjang ikan maka fekunditasnya semakin tinggi.

2. Umur

Ikan yang berumur tua akan mengalami kemunduran aktivitas reproduksi sedangkan

ikan umur reproduksi akan menghasilkan banyak telur.

3. Kualitas dan kuantitas pakan

Kualitas dan kuantitas pakan berhubungan dan berpengaruh pada kecepatan

pertumbuhan dan besar kecilnya telur yang dihasilkan oleh ikan.

4. Temperatur air

Berpengaruh secara tidak langsung terhadap fekunditas.

Page 12: ACARA 5 -    Web viewPengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

Hasil praktikum Fekunditas yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan:

1. Jumlah telur Ikan Nilem (fekunditas) paling besar yaitu 19.600 butir, dengan berat 90

gr dan panjang tubuh 19.5 mm, sedangkan yang paling kecil yaitu 4.100 butir, dengan

berat 54.5 gr dan panjang tubuh 15.7 cm.

2. Berdasarkan hasil yang diperoleh panjang dan berat tubuh ikan tidak mempengaruhi

banyak sedikitnya telur yang dihasilkan tetapi dipengaruhi oleh kematangan gonad dari

ikan itu sendiri.

V.2. Saran

Saat praktikum hendaknya praktikan melakukan kegiatan dengan lebih hati-hati dan

teliti, untuk mengurangi terjadinya kesalahan saat praktikum dan saat perhitungan.

Page 13: ACARA 5 -    Web viewPengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan

DAFTAR PUSTAKA

Aidy, Yusuf. 2003. Analisis Sebaran Ikan Demersal Yang Tertangkap Dengan Jaring Cantrang Di Perairan Kabupaten Demak. Masters Thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang.

Arula, Timo., dkk. 2012. Individual Fecundity of the Autumn Spawning Baltic Herring Clupea harengus membrasL. Estonian Journal of Ecology, 61(2): 119-134.

Bagenal, T.B. and E. Braum. 1978. Eggs and Early Life History, dalam W.E. Ricker ed.Methods for Assessment of Fish Production in Fresh Water. Blackwell Scientific Publication.

Bleil, M. & Oeberst, R. 2005. The Potential Fecundity of Cod in the Baltic Sea from 1993 to 1999. Journal Appl Ichthyo, 21: 19-27.

Djuhanda dan Tatang. 1985. Dunia Ikan. Armico. Bandung.

Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. YayasanPustaka Nusantara.Yogyakarta.

Effendie,M. I. 2002. BiologiPerikanan. YayasanPustaka Nusantara.Yogyakarta.

Mulyana, Sri. 2007. Prediksi Produksi Benih Ikan Dengan Logika Fuzzy. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Rustidja, 2000. Penggunaan Sinar Laser untuk Mempercepat Kematangan Gonad Ikan Nila. Universitas Brawijaya. Malang.

Saanin, Hasanudin. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan 1.Binacipta. Bogor.

Sharifuddin. 2010. Aspek reproduksi ikan nilem, Osteochilus vittatus (Valenciennes, 1842) di Danau Sidenreng, Sulawesi Selatan. Jurnal IktiologiIndonesia, 10(2):111-122.

Sumantadinata, Komar. 1981. PengembangbiakanIkan-ikanPeliharaan di IndonJakarta: Sastra Hudaya.

Unus, Fahrinydan Sharifuddin Bin Andy Omar. 2010. Analisis Fekunditas dan Diameter Telur Ikan Malalugis Biru (Decapterus macarellus Cuvier, 1833) Di Perairan Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah. Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan ) Vol. 20 (1) April 2010: 37– 43.

Page 14: ACARA 5 -    Web viewPengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan

Lampiran

Perhitungan :

X : x=V :v

1. Ikan Ke- 1Xx

=Vv

X490

= 80,2 X=19.600

2. Ikan Ke- 2Xx

=Vv

X374

= 80,2 X=14.960

3. Ikan Ke- 3Xx

=Vv

X378

= 30,2 X=5.670

4. Ikan Ke- 4Xx

=Vv

X205

= 40,2 X=4.100

5. Ikan Ke- 5Xx

=Vv

X505

= 50,3 X=8.416

6. Ikan Ke- 6Xx

=Vv

X296

= 70,3 X=6.906

7. Ikan Ke- 7Xx

=Vv

X375

= 110,3 X=13.750