122
i ABSTRAK VITRIA ALVIANI Pengaruh Penggunaan Pendekatan Kontekstual (CTL) terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatan kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar PAI yang dilaksanakan di SMP N 2 Tangerang Selatan pada bulan november hingga bulan Desember 2010 pada pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dari 413 siswayang terbagi dalam 10 kelas dan diambil 2 sebagai sampel kelompok eksperimen dan kontrol yang berjumlah 78 siswa. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes hasil belajar. Hasil belajar siswa kelompok eksperimen rata-ratanya adalah 81,85 dan simpangan bakunya adalah 5,72, hasil belajar kelompok kontrol lebih rendah dengan rata-rata 77,23 dan simpangan bakunya 5,74. Setelah dilakukan uji “t” diperoleh t hitung = 3,45 dan t tabel = 1,99 pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,99 yang artinya t hitung > t tabel . Maka dapat disimpulkan H o ditolak dan H a yang menyatakan terdapat pengaruh penggunaan pendekatan kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar PAI siswa diterima. Hal ini menunjukkan penggunaan pendekatan kontekstual (CTL) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.

ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

i

ABSTRAK

VITRIA ALVIANI

Pengaruh Penggunaan Pendekatan Kontekstual (CTL) terhadap Hasil Belajar

Pendidikan Agama Islam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatan

kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar PAI yang dilaksanakan di SMP N 2

Tangerang Selatan pada bulan november hingga bulan Desember 2010 pada

pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan

dengan cara purposive sampling dari 413 siswayang terbagi dalam 10 kelas dan

diambil 2 sebagai sampel kelompok eksperimen dan kontrol yang berjumlah 78

siswa. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes hasil belajar. Hasil belajar

siswa kelompok eksperimen rata-ratanya adalah 81,85 dan simpangan bakunya

adalah 5,72, hasil belajar kelompok kontrol lebih rendah dengan rata-rata 77,23

dan simpangan bakunya 5,74. Setelah dilakukan uji “t” diperoleh thitung = 3,45 dan

ttabel = 1,99 pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,99 yang artinya thitung > ttabel.

Maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha yang menyatakan terdapat pengaruh

penggunaan pendekatan kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar PAI siswa

diterima. Hal ini menunjukkan penggunaan pendekatan kontekstual (CTL)

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.

Page 2: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

ii

ABSTRACT

VITRIA ALVIANI

Use of Contextual Influence approach (CTL) against the Islamic Religious

Education Learning Outcomes. This study aims to determine the effect of

contextual approach (CTL) against the PAI study conducted in South Tangerang

SMP N 2 in November to December 2010 on the subject thaharah (purification) in

class VII. The research method used in this study was quasi experiment. Sampling

was done by purposive sampling of 413 students who are divided in 10 classes

and samples taken 2 as experimental and control groups totaling 78 students. The

instrument used was the instrument of achievement test. The results of the

experimental group students' average was 81.85 and standard deviation is 5.72,

the learning control group was lower with an average of 77.23 and standard

deviation 5.74. After doing the test "t" is obtained tcount = 3.45 and ttable = 1.99 at

0.05 significance level of 1.99, which means tcount> ttable. Then it can be concluded

Ho refused and Ha which states have the effect of contextual approach (CTL)

against PAI student learning outcomes acceptable. This suggests the use of

contextual approach (CTL) have a significant influence on student learning

outcomes.

Page 3: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam, berkat

rahmat, taufik dan inayah-Nyalah skripsi ini dapat terselesaikan. Dan sebagai

ta’zim, penulis haturkan salawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada

Baginda Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga, para sahabat, dan para

pengikutnya yang setia pada ajarannya.

Karya tulis yang ini merupakan skripsi yang diajukan kepada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Islam.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh

Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual (CTL) Terhadap Hasil

Belajar Pendidikan Agama Islam (Study Kasus di SMP N 2 Tangerang

Selatan)” ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan,

walaupun waktu, tenaga, dan pikiran telah dicurahkan sepenuhnya dengan segala

keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, demi terselesaikannya skripsi ini

agar bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca umumnya.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan

berbagai pihak. Karenanya pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dede Rosyada, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Bahrissalim, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 4: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

iv

3. Drs. Sapiuddin Sidiq, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

bersedia meluangkan waktu dan perhatiannya dalam membimbing penulis

dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

4. Bapak Abd. Ghofur, M.A, Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikam bimbingan serta arahan kepada penulis.

5. Seluruh Dosen FITK yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya

kepada penulis, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.

6. Terkhusus untuk kedua orang tuaku tercinta yang telah merawat,

membesarkan, mendidik, mencintai dan mencurahkan kasih sayangnya, serta

tak henti-hentinya memberikan semangat dan doa kepada anak-anaknya

setiap saat, di mana pun, kapan pun dan dalam keadaan apa pun.

7. KH. Syarif Rahmat RA, S.Q, M.A selaku pimpinan pesantren Ummul Qura

beserta keluarga yang telah memeberikan motivasi serta dorongan terhadap

penulis.

8. Bapak Alan Suherlan, M.M, selaku kepala SMP N 2 Tangerang Selatan.

9. Bapak Munawir, M.Pd. selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

SMP N 2 Tangerang Selatan.

10. Sahabat karibku Habibie dan Siti Timas Nona yang telah memberikan hari-

hari penulis penuh keceriaan, terutama selama masa penulisan skripsi ini.

11. Kawan-kawan PAI/E angkatan 2006 Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan semangat

dan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

12. Bunda Siti Nuriyah, S.Pd.I yang banyak memberikan arahan pada penulis.

13. Kawan-kawan di Ponpes UQ: Aan, Maunah, Meta Zahra, Hibah, Na’rifuddin,

Amiril, dan Wahid yang telah banyak memberikan motivasi dan menjadikan

hari-hari penulis penuh dengan keceriaan

14. Kawan-kawan PPKT dii MTS Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta: Rini Setiani, Mulyani Ratna Wulan, Rose Adibah, M. Nurul Fajri, Iip

Irpana, Sayed Rizky Yusriansyah, Diding Mahpudin, Nita Suantika, Devi

Fatimah, Hidayatil Muslimah, Fatimah Az-zahra, Riksa Damayanti.

Page 5: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

v

Akhir kata penulis ucapkan mohon maaf atas segala kekurangan yang ada di

dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis meminta kritik dan saran yang

membangun terhadap skripsi ini agar dapat memperbaiki dalam menyusun karya

tulis selanjutnya. Kepada semua pihak penulis ucapkan terima kasih yang tak

terhingga, semoga Allah swt membalas semua kebaikan yang mereka berikan.

Penulis juga memohon maaf atas segala kekurangan yang ada di dalam skripsi ini.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca baik

sebagai referensi maupun untuk menambah wawasan.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Jakarta, Desember 2010

Penulis

Page 6: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar belakang Masalah ........................................................................ 5

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan.............................................................. 6

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

A. Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)

1. Landasan Filosofis CTL ................................................................... 8

2. Landasan Teoritis CTL..................................................................... 9

3. Definisi Pembelajaran Kontekstual ................................................. 10

4. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual .......................................... 12

5. Komponen Pembelajaran Kontekstual ............................................. 13

6. Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual ................................... 16

7. Strategi umum Pembelajaran Kontekstual ....................................... 17

8. Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan pendekatan Tradisional 19

B. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

1. Definisi Belajar ................................................................................ 23

2. Definisi Hasil Belajar ...................................................................... 23

3. Definisi Pendidikan Agama Islam.................................................... 25

4. Tujuan Pendidikan Islam .................................................................. 28

Page 7: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

vii

5. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ....................................... 29

6. Dasar - Dasar Pendidikan Agama Islam .......................................... 33

C. Kerangka berfikir dan Hipotesis ........................................................... 37

1. Kerangka Berfikir ............................................................................. 37

2. Hipotesis ................................................................................................. 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian .................................................................................. 39

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 39

C. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ............................................. 39

D. Populasi dan Sampel ............................................................................. 40

E. Variable Penelitian ................................................................................ 41

F. Instrumen Penelitian ............................................................................. 42

G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 43

1. Tahap -Tahap Proses Penelitian ....................................................... 43

2. Analisis Instrumen Penelitian........................................................... 44

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis data ..................................................................................... 47

a. Uji Normalitas ............................................................................. 47

b. Uji Homogenitas .......................................................................... 47

2. Pengujian Hipotesis dengan Uji-t ..................................................... 48

I. Hipotesis Statistik ................................................................................. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Tempat Penelitian ....................................................................... 50

B. Deskripsi Data ...................................................................................... 51

1. Deskripsi Data Nilai Kelompok Eksperimen .................................... 54

2. Deskripsi Data Nilai Kelompok Kontrol........................................... 54

C. Pengujian Prasyarat Analisis Data ........................................................ 55

1. Uji Normalitas .................................................................................. 55

a. Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen ............................ 55

b. Uji Normalitas Pretes Kelompok Kontrol ................................... 55

Page 8: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

viii

c. Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen ............................ 56

d. Uji Normalitas Postes Kelompok Kontrol ................................... 56

2. Uji Homogenitas ............................................................................... 57

a. Uji Homogenitas Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol ..... 57

b. Uji Homogenitas Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol .... 57

D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ................................................... 58

1. Analisis Data .................................................................................... 58

2. Pembahasan ...................................................................................... 59

BAB V KSESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................... 61

B. Saran ..................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 62

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 9: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan pendekatan kontekstual dengan pendekatan tradisional 20

Tabel 3.1 Desain penelitian ............................................................................. 40

Tabel 3.2 Kisi-kisi test hasil belajar PAI final ................................................ 42

Tabel 4.1 Data guru dan pegawai .................................................................... 51

Tabel 4.2 Data siswa ....................................................................................... 51

Tabel 4.3 Data nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ............... 52

Tabel 4.4 Rekap hasil belajar PAI (thaharah) kelompok eksperimen ............. 54

Tabel 4.5 Rekap hasil belajar PAI (thaharah) kelompok kontrol .................... 54

Tabel 4.6 Uji normalitas pretes kelompok eksperimen ................................... 55

Tabel 4.7 Uji normalitas pretes kelompok kontrol.......................................... 56

Tabel 4.8 Uji normalitas postes kelompok eksperimen .................................. 56

Tabel 4.9 Uji normalitas postes kelompok kontrol ......................................... 56

Tabel 4.10 Uji homogenitas pretes kelompok eksperimen dan kontrol ........... 57

Tabel 4.11 Uji homogenitas postes kelompok eksperimen dan kontrol .......... 57

Tabel 4.12 Hasil uji “t“ kemampuan awal siswa .............................................. 59

Tabel 4.13 Hasil Uji “t” hasil belajar siswa setelah mengalami pembelajaran 59

Page 10: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelompok Eksperimen) .............. 64

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelompok Kontrol) ..................... 70

Lampiran 3 Rekap Analisi Butir Validitas, Reabilitas, Daya Pembeda, Tingkat

kesukaran ............................................................................................... 76

Lampiran 4. Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................... 77

Lampiran 5. Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................... 78

Lampiran 6. Uji Homogenitas Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................ 79

Lampiran 7. Uji Homogenitas Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............... 83

Lampiran 8 Proporsi Jawaban Pretest Kelompok Eksprimen .................................... 87

Lampiran 9 Proporsi Jawaban Pretest Kelompok Kontrol ......................................... 88

Lampiran 10 Proporsi Jawaban Postest Kelompok Eksprimen ................................... 89

Lampiran 11 Proporsi Jawaban Postest Kelompok Kontrol ........................................ 90

Lampiran 12. Perhitungan Uji t Pretes dan Postes ........................................................ 91

Lampiran 13 Lembar Kerja siswa 1 ............................................................................. 93

Lampiran 14 Lemabar Kerja Siswa 2 .......................................................................... 94

Lampiran 15 Kisi-Kisi Uji coba Instrumen dan Pemetaan Soal Validasi .................... 95

Page 11: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

PERSEMBAHAN

Dengan segala hormat, kerendahan hati, cinta serta kasih sayang

karya sederhana ini aku persembahkan untuk:

kedua orang tuaku tercinta

Ayahanda Muhajirin Dan IbundaTarwiah

Kedua kakakku tercinta

Heni Varida Nurhasanah, S.Pd dan Neni Nur’aeni

Kedua Adikku tercinta

Alfan Nasrul Haq dan Hikmal Maulana Ahsan

Sahabat-sahabatku

Almamaterku

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Teman-teman seperjuangan PAI/E angkatan 2006

Keluarga besar Ponpes Ummul Qura Pondok Cabe

Page 12: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam, berkat

rahmat, taufik dan inayah-Nyalah skripsi ini dapat terselesaikan. Dan sebagai

ta’zim, penulis haturkan salawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada

Baginda Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga, para sahabat, dan para

pengikutnya yang setia pada ajarannya.

Karya tulis yang ini merupakan skripsi yang diajukan kepada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Islam.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh

Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual (CTL) Terhadap Hasil

Belajar Pendidikan Agama Islam (Study Kasus di SMP N 2 Tangerang

Selatan)” ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan,

walaupun waktu, tenaga, dan pikiran telah dicurahkan sepenuhnya dengan segala

keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, demi terselesaikannya skripsi ini

agar bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca umumnya.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan

berbagai pihak. Karenanya pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dede Rosyada, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Bahrissalim, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 13: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

iii

3. Drs. Sapiuddin Sidiq, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

bersedia meluangkan waktu dan perhatiannya dalam membimbing penulis

dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

4. Bapak Abd. Ghofur, M.A, Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikam bimbingan serta arahan kepada penulis.

5. Seluruh Dosen FITK yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya

kepada penulis, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.

6. Terkhusus untuk kedua orang tuaku tercinta yang telah merawat,

membesarkan, mendidik, mencintai dan mencurahkan kasih sayangnya, serta

tak henti-hentinya memberikan semangat dan doa kepada anak-anaknya

setiap saat, di mana pun, kapan pun dan dalam keadaan apa pun.

7. KH. Syarif Rahmat RA, S.Q, M.A selaku pimpinan pesantren Ummul Qura

beserta keluarga yang telah memeberikan motivasi serta dorongan terhadap

penulis.

8. Bapak Alan Suherlan, MM., selaku kepala SMP N 2 Tangerang Selatan.

9. Bapak Munawir, M.Pd. selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

SMP N 2 Tangerang Selatan.

10. Sahabat karibku Habibie dan Siti Timas Nona yang telah memberikan hari-

hari penulis penuh keceriaan, terutama selama masa penulisan skripsi ini.

11. Kawan-kawan PAI/E angkatan 2006 Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan semangat

dan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

12. Bunda Siti Nuriyah, S.Pd.I yang banyak memberikan arahan pada penulis.

13. Kawan-kawan di Ponpes UQ: Aan, Maunah, Meta Zahra, Hibah, Na’rifuddin,

Amiril, dan Wahid yang telah banyak memberikan motivasi dan menjadikan

hari-hari penulis penuh dengan keceriaan

14. Kawan-kawan PPKT dii MTS Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta: Rini Setiani, Mulyani Ratna Wulan, Rose Adibah, M. Nurul Fajri, Iip

Irpana, Sayed Rizky Yusriansyah, Diding Mahpudin, Nita Suantika, Devi

Fatimah, Hidayatil Muslimah, Fatimah Az-zahra, Riksa Damayanti.

Page 14: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

iv

Akhir kata penulis ucapkan mohon maaf atas segala kekurangan yang ada di

dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis meminta kritik dan saran yang

membangun terhadap skripsi ini agar dapat memperbaiki dalam menyusun karya

tulis selanjutnya. Kepada semua pihak penulis ucapkan terima kasih yang tak

terhingga, semoga Allah swt membalas semua kebaikan yang mereka berikan.

Penulis juga memohon maaf atas segala kekurangan yang ada di dalam skripsi ini.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca baik

sebagai referensi maupun untuk menambah wawasan.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Jakarta, Desember 2010

Penulis

Page 15: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar belakang Masalah ........................................................................ 5

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan.............................................................. 6

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

A. Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)

1. Landasan Teritis ..............................................................................

2. Landasan filosofis CTL .................................................................... 8

3. Definisi Pembelajaran Kontekstual ................................................. 9

4. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual .......................................... 11

5. Komponen Pembelajaran Kontekstual ............................................. 12

6. Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual ................................... 14

7. Strategi umum Pembelajaran Kontekstual ....................................... 15

8. Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan pendekatan Tradisional 17

B. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

1. Definisi Hasil Belajar ...................................................................... 21

2. Definisi Pendidikan Agama Islam.................................................... 22

3. Tujuan Pendidikan Islam .................................................................. 25

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ....................................... 26

Page 16: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

v

5. Dasar - Dasar Pendidikan Agama Islam .......................................... 28

C. Kerangka berfikir dan Hipotesis ............................................................. 32

1. Kerangka Berfikir ............................................................................. 32

2. Hipotesis .................................................................................................. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian .................................................................................. 34

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 34

C. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ............................................. 34

D. Populasi dan Sampel ............................................................................. 35

E. Variable Penelitian ................................................................................ 36

F. Instrumen Penelitian ............................................................................. 36

G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 38

1. Tahap -Tahap Proses Penelitian ....................................................... 38

2. Analisis Instrumen Penelitian........................................................... 39

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis data ..................................................................................... 42

a. Uji Normalitas ............................................................................. 42

b. Uji Homogenitas .......................................................................... 42

2. Pengujian Hipotesis dengan Uji-t ..................................................... 43

I. Hipotesis Statistik ................................................................................. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Tempat Penelitian ....................................................................... 45

B. Deskripsi Data ...................................................................................... 46

1. Deskripsi Data Nilai Kelompok Eksperimen ................................... 49

2. Deskripsi Data Nilai Kelompok Kontrol .......................................... 49

C. Pengujian Prasyarat Analisis Data ........................................................ 50

1. Uji Normalitas ................................................................................. 50

a. Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen ............................ 50

b. Uji Normalitas Pretes Kelompok Kontrol ................................... 50

c. Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen ............................ 51

Page 17: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

vi

d. Uji Normalitas Postes Kelompok Kontrol ................................... 51

2. Uji Homogenitas .............................................................................. 52

a. Uji Homogenitas Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol ..... 52

b. Uji Homogenitas Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol .... 52

D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ................................................... 53

1. Analisis Data .................................................................................... 53

2. Pembahasan ...................................................................................... 54

BAB V KSESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................... 56

B. Saran ..................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 57

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 18: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses belajar siswa secara garis besar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu

faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu meliputi sikap, motivasi,

konsentrasi belajar, mengolah bahan ajar, menyimpan hasil belajar, menggali hasil

belajar serta aplikasi hasil belajar. Sedangkan faktor ekstern yang dapat

mempengaruhi yaitu guru, sarana dan prasarana pembelajaran, kebijakan

penilaian, lingkungan sosial siswa dan kurikulum siswa.

Sampai sat ini, pendidikan di Indonesia masih didominasi oleh kelas yang

terfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, sehingga ceramah akan

menjadi pilihan utama dalam menentukan strategi belajar, sehingga sering

mengabaikan pengetahuan awal siswa. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan

belajar yang memberdayakan siswa. Salah satu pendekatan yang memberdayakan

siswa adalah pendekatan CTL ini.

Pendekatan ini memberikan inspirasi bahwa anak belajar lebih baik melalui

kegiatan mengalami sendiri dalam lingkungan yang alamiah sebagaimana

kurikulum yang diterapkan di Indonesia sekarang ini yang lebih dikenal dengan

istilah KTSP, dimana dalam penerappan KTSP guru dituntut agar lebih kreatif

dalam memilih strategi dan metode pembelajaran yang tepat sehingga sesuai

dengan yang diharapkan.

Belajar akan lebih bermakna jika anak „mengalami‟ apa yang dipelajarinya,

bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada target penguasaan

Page 19: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

2

materi terbukti berhasil dalam kompetisi „mengingat‟ jangka pendek, tetapi gagal

dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.

Dan itulah yang terjadi di kelas sekolah kita.

Pendekatan Kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan

masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna

bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan

siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Dalam konteks itu, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa

manfaatnya, dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar bahwa yang mereka

pelajari berguna bagi hidupnya nanti. Dengan begitu mereka memposisikan

sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya nanti. Mereka

mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya menggapainya.

Dalam upaya itu, mereka memerlukan guru sebagai pengarah dan pembimbing.

Dengan demikian tugas atau peran seorang guru dalam pembelajaran

kontekstual bukanlah sebagai instruktur atau “penguasa” yang memaksakan

kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka bisa belajar

sesuai dengan tahap perkembangannya serta membantu agar setiap siswa mampu

menemukan keterkaitan antara pengalaman baru dengan pengalaman

sebelumnya dan yang membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru

lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada memberi informasi. Tugas guru

mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu

yang baru bagi anak didiknya. Suatu pengetahuan yang baru yang didapat dari

menemukan sendiri.1

Kontekstual hanya sebuah strategi pembelajaran. Seperti halnya strategi

pembelajaran yang lain, kontekstual dikembangkan dengan tujuan agar

1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2009), h. 261

Page 20: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

3

pembelajaran berjalan lebih produktif dan bermakna. Pendekatan kontekstual

dapat dijalankan tanpa harus mengubah kurikulum dan tatanan yang ada.

Pembelajaran materi mata pelajaran agama disekolah, selama ini lebih

menitik beratkan pada target yang harus dicapai yang dicantumkan dalam tujuan

pembelajaran umum. Hal itu menyebabkan kemampuan yang harus di

kembangkan peserta didik menjadi kurang jelas. Selain itu, pembelajaran mata

pelajaran agama sementara ini juga lebih menekankan pada materi pokok dan

lebih bersifat memaksakan target bahan ajar sehingga tingkat kemampuan peserta

didik terabaikan. Hal ini kurang sesuai dengan prinsip pendidikan yang

menekankan pengembangan peserta didik lewat fenomena bakat, minat serta

dukungan sumber daya lingkungan.

Fakta lainnya adalah bahwa pembelajaran bidang studi agama di sekolah

lebih didominasi pencapaian kemampuan kognitif, dan kurang mengakomo-

dasikan kemampuan afektif dan psikomotor anak didik.

Kegiatan pendidikan dan pembelajaran mata pelajaran agama di sekolah

adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa dan berahlak

mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci

Al-Qur‟an dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta

penggunaan pengalaman.

Bila dikaitkan dengan tujuan pendidikan Islam, maka pendidikan agama

mestilah mampu mengantarkan seorang peserta didik kepada terbina setidaknya

tiga aspek yaitu aspek keimanan yang mencakup arkanul iman, aspek ibadah yang

mencakup seluruh arkanul Islam, da ketiga aspek akhlak yangmencakup akhlakul

karimah.2

Pendidikan dan pembelajaran mata pelajaran agama di sekolah ditunjukan

untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman serta pengalaman peserta

didik tentang materi keimanan dan perilaku terpuji, sehingga menjadi manusia

2 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam: Dalam Sistem Pendidikan Nasional Di Indonesia,

(Jakarta: Kencana, 2006), h. 38

Page 21: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

4

muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaan kepada Allah

SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara.

Berdasakan fungsi dan tujuan pembelajaran mata pelajaran agama di

sekolah itu, maka pendekatan pembelajarannya tidak bisa hanya mengandalkan

pada pendekatan verbal dan hanya menekankan pada kemampuan kognitif siswa.

Selain itu, proses pembelajarannya juga hendaknya memiliki asumsi bahwa para

siswa sebagai peserta didik sesungguhnya telah memiliki pengetahuan dan

pemahaman di seputar mata pelajaran tersebut yang diperolehnya melalui

pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari.

Fakta yang ada menunjukan bahwa sebelum para siswa memasuki sekolah

menengah pertama mereka telah mendapatkan pengetahuan dan pemahaman di

seputar masalah keimanan dan akhlak, dan juga telah mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Di Sekolah Dasar misalnya, peserta didik telah memperoleh pengetahuan

dan pemahaman masalah-masalah keimanan dan perilaku terpuji dalam mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu, para guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran mata pelajaran agama di sekolah perlu

memiliki asumsi bahwa peserta didik sedikit banyak telah memiliki pengetahuan

dan pemahaman di seputar masalah-masalah keimanan dan perilaku terpuji yang

mereka peroleh pada jenjang pendidikan sebelumnya, maupun yang mereka

peroleh secara non-formal di masyarakat. Hal ini sesuai dengan tugas guru dalam

pembelajaran kontekstual.

Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran yang

berasumsi bahwa pembelajaran merupakan proses pengingatan kembali

pengetahuan dan pengalaman-pengalaman masa lalunya. Oleh karena itu, penulis

tertarik untuk membahas masalah tersebut dalam penulisan skripsi yang berjudul :

Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar

Pendidikan Agama Islam (study kasus di SMP N 2 Tangerang Selatan).

Page 22: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

5

B. Identifikasi Masalah

1. Siswa sebagai peserta pendidik kurang berpartisipasi karena pembelajaran

bersifat teacher centered, sehingga pembelajaran kurang efektif.

2. Peran guru sebagai fasilitator kurang optimal sehingga kemampuan siswa

kurang berkembang.

3. Strategi pembelajaran yang monoton menyebabkan siswa kurang minat

belajar.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah tugas utama seorang guru

adalah memfasilitasi agar anak mampu melakukan proses asimilasi dan proses

akomodasi, karena setiap anak memiliki kecendrungan untuk belajar hal-hal yang

baru dan penuh tantangan. Kegemaran anak adalah mencoba hal-hal yang

dianggap aneh dan baru. Belajar bagi mereka adalah mencoba memecahkan setiap

persoalan yang menantang. Dengan demikian, guru berperan dalam memilih

bahan-bahan belajar yang dianggap penting untuk dipelajari siswa.

Siswa dalam pembelajaran kontekstual dipandang sebagai individu yang

sedang berkembang. Kemapuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat

perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilkinya. Anak bukanlah orang

dewasa dalam bentuk kecil, melainkan organisme yang sedang berada dalam

tahap-tahap perkembangan dan pengalaman mereka. Dengan demikian, peran

guru bukanlah sebagai instruktur atau penguasa yang memaksakan kehendak

melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka bisa belajar sesuai dengan

tahap perkembangannya.

Permalahan dalam judul di atas sangatlah luas maka dari itu, penulis

membatasi penulisan skripsi ini pada masalah: “Pendekatan pembelajaran yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kontekstual (CTL) di kelas VII

dan hasil belajar yang di ukur adalah aspek kognitif”.

Page 23: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

6

2. Perumusan Masalah

Cara belajar yang dimiliki siswa dalam buku Strategi Pembelajaran

Berorientasi Standar proses Pendidikan karya Wina Sanjaya oleh Bobbi Deporter

dinamakan unsur modalitas belajar. Menurutnya ada tiga tipe gaya belajar siswa,

yaitu visual, auditorial, dan kinestetik.3 Dalam proses pembelajaran kontekstual,

setiap guru perlu memahami tipe belajar siswa, artinya setiap guru harus

menyesuaikan gaya mengajar terhadap gaya belajar siswa dan dalam

pembelajaran konvensional hal ini sering terlupakan.

Kemudian dari pada itu supaya ilmu agama lebih mudah dipahami dan

dimengerti siswa, maka guru harus dapat membantu setiap siswa agar mampu

menemukan keterkaitan antara pengalaman-pengalaman baru dengan

pengalaman-pengalaman sebelumnya. Dimana dalam proses pembelajaran siswa

dapat menghubungkan antara materi pelajaran dengan fenomena yang sedang

terjadi di masyarakat, sehingga siswa dapat mengaitkan keduanya. Karena dalam

pembelajaran kontektual siswa dituntut untuk aktif maka akan semakin banyak

pengetahuan yang di dapat siswa.

Dari pembatasan masalah, penulis merumuskan masalah pada penulisan skripsi ini

pada dua pokok masalah yaitu:

1) Apa perbedaan dan kelebihan pembelajaran kontekstual (CTL) dengan

pembelajaran konvensional?

2) Apakah terdapat pengaruh penggunaan pembelajaran kontekstual terhadap

hasil belajar pendidikan agama Islam?

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru agama Islam mengenai

bagaimana mengajar pelajaran PAI dengan pendekatan kontekstual

sehingga harapannya adalah guru dalam melaksanakan pengajaran lebih

bervariatif. Maka model ini bisa digunakan dimana saja tempat guru itu

mengajar.

3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2009), h. 260

Page 24: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

7

2. Diharapkan dapat menjadi referensi tambahan bagi semua pihak,

khususnya guru pendidikan agama Islam.

3. Diharapkan dengan guru yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar

dengan pendekatan kontekstual akan merubah cara belajar siswa yang

individual menjadi kooperatif.

4. Dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam penyusunan rencana

pembelajaran dengan menggunakan model CTL dapat meningkatkan

pemahaman lebih bermakna.

Page 25: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

8

8

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS,

KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

A. Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning

(CTL)

1. Landasan filosofis CTL

Pendekatan kontekstual sudah lama dikembangkan oleh John

Dewey pada tahun 1916, yaitu sebagai filosofi belajar yang menekankan

pada pengembangan minat dan pengalaman siswa. CTL dikembangkan

oleh The Washington State Concortium for Contextual Teaching and

Learning, yang melibatkan 11 perguruan tinggi, 20 sekolah dan lembaga-

lembaga yang bergerak dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat.

Adapun yang melandasi pengembangan pendekatan kontekstual adalah

kontruktivisme yang berakar pada filsafat pragmatisme yang digagas oleh

John Dewey pada awal abad 20 yang lalu.1

Landasan kontruktivisme merupakan filosofis belajar yang

menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal.Siswa harus

mengkonstruksi pengetahuan dalam dirinya sendiri, pengetahuan yang

mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan.

Siswa akan belajar dengan baik apabila apa yang mereka pelajari

berhubungan dengan apa yang telah mereka ketahui, serta proses belajar

1 Dharma Kesuma, dkk, Contextual Teaching and Learning Sebuah Panduan Awal dalam

Pengemabangan PBM, (Garut: Rahayasa, 2010), h. 56

Page 26: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

9

akan produktif jika siswa terlibat aktif dalam proses belajar disekolah.

Siswa dapat menunjukkan hasil belajar dalam bentuk yang dapat mereka

ketahui dan yang dapat mereka lakukan.

2. Landasan Teoritis CTL

Dalam landasn teori ini penulis mengutip mutiara-mutiara

pemikiran Whitehead, seorang filsuf Inggris terkenal yang diterjamahkan

oleh Drs. Dharma Kesuma, M.Pd yakni:

“Dalam pendidikan seorang anak untuk aktifitas pemikiran, yang

paling penting kita harus sadar atas apa yang akan saya sebut “inert

ideas (ide-ide lembam) begitulah dikatakan, ide-ide yang diterima

belaka ke dalam kesadaran tanpa digunakan, atau dites, atau

dikembangkan menjadi kombinasi-kombinasi yang segar.

Setiap revolusi intelektual yakni pernah mengubah kemanusiaan

menjadi keagungan/ kehebatan adalah sebuah protes yang

bersemangat terhadap inert ideas. Akan tetapi masih terdapat

kebodohan yang menyedihkan dari psikologi manusia, melalui

praktek berdasarkan skema pendidikan yang lagi-lagi mengekang

kemanusiaan dengan inert ideas.”2

Pada dasarnya Whitehead menghemdaki pendidikan memiliki

tujuan agung melalui penanaman ide-ide hidup dan di hidupi, bukan inert

ideas, oleh orang-orang yang terdidik. Pola kehidupan dari orang-orang

yang memiliki ide hidup ini merupakan yang mengalami perkembangan

diri dan mengubah atau merevolusi kehidupan yang tidak berkembang

karena meyakini inert ideas.

2Kesuma, Darma, dkk., Contextual Teaching & Learning Sebuah Panduan Awal dalam

Pengembangan PBM, h. 4-5

Page 27: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

10

3. Definisi Pembelajaran Kontekstual

Kata pembelajaran berasal dari kata ajar yang ditambah awalan

“pe-“ dan akhiran “–an” yang berarti proses, cara, menjadikan orang atau

makhluk hidup supaya belajar.3

Istilah pembelajaran diperkenalkan sebagai ganti istilah pengajaran

meskipun kedua istilah tersebut sering diprgunakan bergantian dengan arti

yang sama dalam wacana pendidikan dan perencanaan pendidikan itu

sendiri. Pembelajaran dalam kondisi dan situasi yang memungkinkan

terjadinya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien bagi peserta

didik. Dari pengertian tersebut telah jelas menunjukkan bahwa

pembelajaran berpusat pada siswa.

Kontekstual adalah salah satu prisip pembelajaran yang

memungkinkan siswa belajar dengan penuh makna.Dengan

memperhatikan prinsip kontekstual, proses pembelajaran diharapkan

mendorong siswa untuk menyadari dan menggunakan pemahamannya

untuk mengembangkan diri dan menyelesaikan berbagai persoalan yang

dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.4

Ada beberapa pengertian yang diberikan oleh para ahli, disini

ditampilkan tiga pengertian yang berasal dari sumber yang berbeda.

Pertama, dalam bukunya yang dikutip dari US Departemen of

Education Office of Vocational and Adult Education The Nasional

School to Work Office dalam http:/www. Contextual.org/19/10/2001

Masnur Muslich mengatakan bahwa Pembelajaran kontekstual (CTL)

adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi

pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.5

3 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), Cet. Ke-9,

h.15 4 Nurhadi; Yasin, B.; Senduk, A.G., Pembelajaran Kontekstual Dan Penerapannya

Dalam KBK, h. 15 5 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2008), h. 41

Page 28: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

11

Kedua, Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sebuah

sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu

menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna dalam materi

akademis yang mereka terima , dan mereka menangkap makna dalam

tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan informasi baru dengan

pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya.6

Ketiga, Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu

strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa

secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong

siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.7

Dari beberapa konsep pengertian diatas ada tiga hal yang harus

dipahami, yaitu yang pertama CTL menekankan kepada proses

keterlibatan siswa untuk menemukan materi , artinya proses belajar

diorientasikan pada proses pengalaman secara lansung, kedua CTL

mendorong siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang

dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut dapat

menangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah dengan

kehidupan nyata, dan yang ke tiga CTL mendorong siswa untuk dapat

menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya

mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya , akan

tetapi bagaimana materi pelajaran irtu dapat diaplikasikan pada prilakunya

dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh sebab itu, melalui pendekatan CTL, mengajar bukan

transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa dengan mengahafal

sejumlah konsep-konsep yang sepertinya terlepas dari kehidupan nyata,

akan tetapi lebih ditekankan pada upaya memfasilitasi siswa untuk

6 Ellaine B. Johnson, PH.D., Contextual Teaching & Learning: menjadikan kegiatan

belajar mengajar mengasyikkan dan bermakna, (Bandung: Mizan Learning Center (MLC), 2007),

h. 14 7 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan, h. 253

Page 29: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

12

mencari kemampuan untuk bisa hidup dari apa yang dipelajarinya. Dengan

demikian belajar akan lebih bermakna.

4. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual dapat dikatakan sebagai sebuah

pendekatan pembelajaran yang menunjukkan kondisi alamiah dari

pengetahuan. Melalui hubungan di dalam dan di luar ruang kelas, suatu

pendekatan pembelajaran kontekstual menjadikan pengalaman lebih

relevan dan berarti bagi siswa dalam membangun pengetahuan yang akan

mereka terapkan dalam pembelajaran seumur hidup.

Banyak manfaat yang dapat diambil oleh siswa dalam

pembelajaran kontekstual yaitu terciptanya ruang kelas yang di dalamnya

siswa akan menjadi peserta aktif bukan hanya pengamat yang pasif, dan

mereka akan lebih bertanggung jawab dengan apa yang mereka pelajari.

Pembelajaran akan menjadilebih berarti dan menyenangkan. Siswa akan

bekerja keras untuk mencapai tujuan pembelajaran, mereka menggunakan

pengalaman dan pengetahuan sebelumnya untuk membangun pengetahuan

baru.

Terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran

yang menggunakan pendekatan CTL, diantaranya:8

1) Pembelajaran dengan model CTL merupakan proses pengaktifan

pengetahuan yang sudah ada (Activiting knowledge). Artinya apa yang

akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari.

2) Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka

memperoleh dan menambah pengetahuan (Acquiring knowledge).

3) Pemahaman pengetahuan artinya pengetahuan yang diperoleh bukan

untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini (Understanding

knowledge).

8 Ibid, h. 254

Page 30: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

13

4) Mempraktikkan pengetahuan dan pengalama tersebut, artinya

pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh harus diaplikasikan

dalam kehidupan siswa (Applying knowledge).

5) Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan

(Reflecting knowledge).

5. Komponen Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual pada prinsipnya menerapkan tujuh

komponen utama pembelajaran efektif, diantaranya yaitu (1)

kontruktivisme (contructivisme), (2) menemukan (inquiry), (3) bertanya

(questioning), (4) masyarakat belajar (learning community), (5) pemodelan

(modeling), (6) refleksi (reflection), dan (7) penilaian sebenarnya

(authentic assessement).

1) Kontruktivisme (Contuctivisme)

Kontuktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) dalam

pendekatan CTL, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia

sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang

terbatas.

2) Menemukan (Inquiry)

Menemukan merupakan kegiatan inti dari pendekatan CTL,

melalui upaya menemukan akan memberikan penegasan bahwa

pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan-kemampuan lain

yang diperlukan bukan merupakan hasil dari mengingat seperangkat

fakta-fakta tetapi merupakan hasil menemukan sendiri.

3) Questioning

Unsur lain yang menjadi karakteristik utama CTL adalah

kemampuan dan kebiasaan umtuk bertanya. Pengetahuan yang

dimiliki seseorang selalu bermula dari bertanya.Oleh karena itu

bertanya merupakan strategi uatama dalam pendekatan CTL.

Penerapan unsur bertanya dalam pendekatan CTL harus difasilitasi

oleh guru, kebiasaan siswa untuk bertanya atau kemampuan guru

Page 31: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

14

dalam menggunakan pertanyaan yang baik akan mendorong pada

peningkatan kualitas dan produktivitas pembelajaran.

4) Learning Community

Maksud dari masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk

melakukan kerjasama dan memanfaatkan sumber belajar dari teman-

teman belajarnya. Seperti yang disarankan dalam learning community,

bahwa hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan orang lain

melalui berbagai pengalaman (sharing).

5) Modeling

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, rumitnya

permasalahan hidup yang dihadapi, tuntutan siswa yang semakin

berkembang dan beraneka ragam, telah berdampak pada kemampuan

guru yang memiliki kemampuan lengakap, dan ini yang sulit dipenuhi.

Oleh karena itu, maka kini guru bukan lagi satu-satunya sumber

belajar bagi siswa, karena dengan segala kelebihan dan keterbatasan

yang dimilki oleh guru akan mengalami hambatan untuk memberikan

pelayanan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan siswa yang cukup

heterogen.

Oleh karena itu tahap pembuatan model dapat dijadikan alternatif

untuk mengembangkan pembelajaran agar siswa dapat memenuhi

siswa secara menyeluruh, dan menyatu mengatasi keterbatasan yang

dimiliki oleh para guru.

6) Reflection

Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang bari terjadi atau baru

saja dipelajari. Dengan kata lain, refleksi adalah berfikir kebelakang

tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa lalu, siswa

mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur

pengetahuan baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari

pengetahuan sebelumnya.

Page 32: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

15

Pada saat refleksi, siswa diberi kesempatan untuk mencerna,

menimbang, membandingkan, menghayati, dan melakukan diskusi

dengan dirinya sendiri (learning to be).

7) Penilaian Sebenarnya (Authentic Assesment)

Tahap terakhir pendekatan CTL adalah melakukan penilaian.

Penilaian sebagai bagian integral dari pembelajaran memilki fungsi

yang amat menentukan untuk mendapatkan informasi kualitas proses

dan hasil pembelajaran melalui penerapan CTL.

Penilaian adalah hasil pengumpulan berbagai data dan informasi

yang bias memberikan gambaran atau petunjuk terhadap pengalaman

belajar siswa. Dengan terkumpulnya berbagai data dan informasi yang

lengkap sebagai perwujudan dari penerapan penilaian, maka akan

semakin akurat pula pemahaman guru terhadap proses dan hasil

pengalaman belajar setiap siswa.9

Penilaian nyata (authentic assesment) adalah proses yang

dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang

perkembangan belajar yang dilakukan siswa. Penilaian yang autentik

dilakukan secara terintegrasi dengan proses pembelajaran.10

Secara umum terdapat empat jenis penilaian otentik, yaitu

portofolio, proyek, penilaian kinerja, dan jawaban tertulis secara

lengkap. Adapun prosedur umum untuk perancanganya adalah:11

Jelaskan dengan tepat apa yang harus diketahui dan bisa

dikerjakan oleh para siswa. Beritahukan kepada mereka

standar yang dipenuhi.

Hubungkan pelajaran akademik dengan konteks dunia yang

nyata dengan cara yang penuh makna dan nilai, atau

9 Asep, Asra, dan Laksmi, Belajar dan Pembelajaran SD, (Bandung: UPI Press, 2007), h.

157-160 10

Wina Sanjaya, Starategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, h. 268-

269 11

Ellaine B. Johnson, PH.D., Contextual Teaching & Teaching : menjadikan kegiatan

belajar mengajar mengasyikkan dan bermakna, h. 290-291

Page 33: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

16

dilakukan simulasi dengan konteks dunia nyata yang penuh

makna.

Tugaskan para siswa untuk menunjukkan apa yang bisa

mereka lakukan dengan apa yang mereka ketahui, untuk

memperlihatkan keterampilan dan kedalaman pengetahuan

mereka dengan memproduksi hasil, contohnya : presentasi,

koleksi hasil tugas.

Putuskan tingkat penguasaan tersebut dalam sebuah rubrik,

yaitu bentuk pedoman penilaian yang dilengkapi dengan

kriteria yang digunakan untuk menilai.

Ajak para siswa untuk terus-menerus melakukan penilaian

diri saat mereka menilai kerja mereka sendiri.

Libatkan sekelompok orang selain guru untuk menanggapi

penilaian ini.

6. Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan CTL, guru

untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan standar

kompetensi yang ditetapkan dalam setiap materi ajar, maka guru

melakukan langkah-langkah pembelajaran seperti dibawah ini:

a. Pendahuluan12

1) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari

proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan

dipelajari.

2) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL:

3) Guru melakukan Tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan

oleh setiap siswa.

12

Wina Sanjaya, (Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan), h.

268-269

Page 34: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

17

b. Inti

Dilapangan

1) Siswa melakukan observasi dan mencari data mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan materi bersuci sesuai dengan pembagian tugas

kelompok.

2) Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan ketika observasi.

Dikelas

1) Siswa mendiskusikan pengalamannya sesuai dengan pembagian

kelompok yang sudah ditentukan.

2) Siswa melaporkan hasil diskusi.

3) Setiap kelompok menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kelompok

lain.

c. Penutup

Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi dan

pengalamannya tentang al-Qur’an dengan indicator hasil belajar yang

harus dicapai.

7. Strategi umum Pembelajaran Kontekstual

Center of Occupational Reseach and Development (CORD)

menyampaikan lima strategi bagi pendidik dalam rangka penerapan

pembelajaran kontekstual, yang disingkat REACT, yaitu:13

1). Relating: Belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan

nyata.

2). Experiencing: Belajar ditekankan kepada penggalian (eksplorasi),

penemuan (discovery), dan penciptaan (invention).

3). Applying: Belajar bilamana pengetahuan dipresentasikan di dalam

konteks pemanfaatannya.

4). Cooperating: Belajar melalui konteks komunikasi interpersonal,

pemakaian bersama, dan sebagainya.

13

Nurhadi; Yasin, B.; Senduk, A.G., (Pembelajaran Kontekstual Dan Penerapannya

Dalam KBK), h. 23

Page 35: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

18

5). Transferring: Belajar melalui pemanfaatan pengetahuan di dalam

situasi atau konteks baru.

Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas diperlukan adanya strategi,

dalam hal ini terdapat beberapa strategi yang berasosiasi dengan CTL diantaranya

adalah:14

a. Membangun hubungan

Hubungan atau keterkaitan diperlukan dalam rangka

menciptakan makna, dan ini merupakan tema sentral dalam CTL.

b. Belajar secara mandiri dan melalui kerjasama

Dalam CTL proses itu penting , tetapi hasil yang sifatnya

akademik dapat dicapai dengan nilai tinggi. Proses belajar mandiri

memberikan kebebasan kepada siswa untuk menemukan bagaimana

kehidupa akademik sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari.

c. Berfikir kritis dan kreatif

Berfikir kritis diperlukan ketika individu dihadapakan pada

masalah yang membutuhkan pemahaman secara jelas dan

mendalam.Berfikir kritis adalah aktivitas mental yang membantu orang

memahami masalah, merumuskannya, dan mendapatkan jawabannya.

Berfikir kreatif sesuai dengan namanya adalah berfikir dalam

rangka menemukan hal-hal baru.berfikir kreatif pada dasarnya adalah

proses berfikir imajinatif mengusulkan suatu cara baru, rancangan baru

dalam menyelesaikan suatu masalah.

d. Membantu individu tumbuh dan berkembang

Mengajar dengan CTL tidak semudah dengan cara yang

konvensional, klasikal-ceramah. Para guru CTL adalah sekaligus

sebagai pengawas, pembimbing untuk berfikir kritis dan kreatif, wali

asuh, dan ahli dalam mata pelajaran mereka.Para guru juga

memberikan perhatian pada siswa secara individual, sekalian teorinya

14

Kesuma, Darma, Contextual Teaching & Learning Sebuah Panduan Awal dalam

Pengembangan PBM,(Garut: Rahayasa Reseac & Training), 2010, h. 14-18

Page 36: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

19

sudah lama ditemukan tetapi memberikan praktik dan contoh-contoh

baru dalam dunia pendidikan.

e. Menepakan standar tinggi dan penilaian otentik

Standar akademik yang tinggi dapat memotivasi siswa untuk

belajar lebik giat dan lebih baik lagi.Standar tinggi memiliki banyak

tuntutan terhadap siswa dan siswa harus bekerja keras. Dengan CTL

siswa dituntut untuk melakukan apa yang diketahuinya.

8. Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan pendekatan Tradisional

Pembelajaran yamg menggunakan pendekatan kontekstual siswa

dituntut aktif dalam proses pembelajaran. Siswa diajak untuk berfikir

kreatif untuk menyelesaikan semua tugas-tugasnya yang tidak hanya

melibatkan cara berfikir otak tetapi juga cara kerja fisik. Keterlibatan

semua ini dalam pembelajaran akan membawa pengetahuan masing-

masing siswa dalam proses pembelajaran.

Sedangkan dalam pembelajaran tradisional siswa ditetapkan

menjadi objek belajar yang berperan sebegai penerima informasi secara

pasif.Siswa lebih banyak belajar secara individual dengan menerima,

mencatat dan menghafal materi pelajaran.

Untuk lebih lengkapnya, perbedaan pendekatan kontekstual

dengan pendekatan tradisional dalam proses belajar mengajar dapat

dilihat pada table 2.1.

Page 37: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

20

Table 2.1Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan

pendekatanTradisional15

No. Pendekatan Kontekstual Pendekatan Tradisional

1. Siswa secara aktif terlibat dalam

proses pembelajaran

Siswa adalah penerima informasi

secara pasif

2. Siswa belajar dari teman melalui

kerja kelompok, diskusi, saling

mengoreksi

Siswa belajar secara individual

3. Pembelajaran dikaitkan dengan

kehidupan nyata dan atau masalah

yang disimulasikan

Pembelajaran sangat abstrak dan

teoritis

4. Perilaku dibangun atas kesadaran

diri.

Perilaku dibangun atas kebiasaan.

5. Keterampilan dikembangkan atas

dasar pemahaman.

Keterampilan dikembangkan atas

dasar latihan

6. Hadiah untuk perilaku baik adalah

kepuasan diri

Hadiah untuk perilaku baik adalah

pujian atau nilai (angka) rapor

7. Seseorang tidak melakukan yang

jelek karena dia sadar hal itu keliru

dan merugikan

Seseorang tidak melakukan yang

jelek karena dia takut hukuman

8. Bahasa diajarkan dengan

pendekatan komunikatif, yakni

siswa diajak menggunakan bahasa

dalam konteks nyata

Bahasa diajarkan dengan

pendekkatan structural: rumus

diterangkan sampai paham,

kemudian dilatihkan (drill)

9. Pemahaman rumus dikembangkan

atas dasar skema yang sudah ada

dalam diri siswa

Rumus itu ada di luar diri siswa,

yang harus diterangkan, diterima,

dihafalkan, dan dilatihkan.

10. Pemahaman rumus itu rellatif

berbeda antara siswa yang satu

Rumus adalah kebenaran absolut

(sama untuk semua orang). Hanya

15

Nurhadi; Yasin, B.; Senduk, A.G., Pembelajaran Kontekstual Dan Penerapannya

Dalam KBK, h. 35-36

Page 38: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

21

dengan lainnya, sesuai schemata

siswa (ongoing process of

development)

ada dua kemungkinan, yaitu

pemahaman rumus yang benar.

11. Siswa menggunakan kemampuan

berpikir kritis, terlibat penuh

dalam mengupayakan terjadinya

proses pembelajaran yang efektif,

ikut bertanggung jawab atas

terjadinya proses pembellajaran

yang efektif, dan membawa

schemata masing-masing ke dalam

proses pembelajaran.

Siswa secara pasif menerima

rumus atau kaidah (membaca,

mendngarkan, mencatat,

menghafal), tanpa memberikan

kontribusi ide dalam proses

pembelajaran.

12. Pengetahuan yang dimiliki

manusia yang dikembangkan oleh

manusia itu sendiri. Manusia

menciptakan atau pengetahuan

dengan cara memberi arti dan

memahami pengalamannya

Pengetahuan adalah penangkapan

terhadap serangkaian fakta,

konsep, atau hukum yang berada

di luar diri manusia

13. Karena ilmu pengetahuan itu

dikembangkan oleh manusia

sendiri, sementara manusia selalu

mengalami peristiwa baru, maka

pengetahuan itu tidak pernah

stabil, selalu berkembang

Kebenaran bersifat absolut dan

pengetahuan bersifat final

14. Siswa diminta bertanggung jawab

memonitor dan mengembangkan

pembelajaran mereka masing-

masing

Guru adalah penentu jalannya

proses pembelajaran

15. Penghargaan terhadap pengalaman

siswa sangat diutamakan

Pembelajaran tidak

memperhatikan pengalaman siswa

Page 39: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

22

16. Hasil belajar diukur dengan

berbagai cara: proses bekerja, hasil

karya, penampilan, rekaman, tes

dan lain-lain

Hasil belajar hanya diukur dengan

tes

17. Pembelajaran terjadi di berbagai

tempat, konteks dan setting

Pembelajaran hanya terjadi dalam

kelas

18. Penyesalan adalah hukuman dari

prilaku jelek

Sangsi adalah hukuman dari

prilaku jelek

19. Prilaku baik berdasar motivasi

intrinsic

Prilaku baik berdasar motivasi

ekstrinsik

20. Seseorang berprilaku baik karena

dia yakin itulah yang terbaik dan

bermanfaat

Seseorang berprilaku baik, karena

dia terbiasa melakukan begitu.

Kebiasaan ini di bangun dengan

hadiah yang menyenangkan.

Page 40: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

23

B. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

1. Definisi Belajar

Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar

adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga

menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku.16

Belajar adalah suatu

proses dimana suatu tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui

serentetan reaksi atau situasi yang terjadi.17

Secara psikologis, proses perubahan tingkah laku seseorang

sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya dinamakan belajar. Perubahan-perubahan tersebut akan

dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku sehari-hari. Pengertian

sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingah laku yang baru sebagai hasil pengalaman individu

itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.18

Menurut UNESCO terdapat empat pilar belajar yaitu :19

1. Learning to know : Belajar untuk mengetahui

2. Learning to do : Belajar untuk aktif

3. Learning to be : Belajar untuk mandiri

4. Learning to live together : Belajar untuk hidup bersama-

sama

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwasannya

belajar bukanlah peristiwa yang dilakukan tanpa sadar, akan tetapi

merupakan proses yang dirancang dan disengaja.

2. Definisi Hasil Belajar

Hasil belajar terdiri dari dua kata “hasil dan belajar”.Hasil adalah

pendapatan atau perolehan dari uasaha pikiran dan sebagainya.20

Hasil

16

Wina, Sanjaya, pembelajaran dalam implementasi kurikulum berbasis kompetisi,

(jakarta: kencana, 2008) h. 89 17

Ahmad Fauzi, psikologi umum, (Bandung: Pustaka Setia 2004) h. 24 18

Slamet, proses belajar mengajar dalam sistem kredit semester, (Jakarta: Bumi Aksara,

1991) Cet. Ke-1, h. 78 19

Iskandar, Psikologi Pendidikan, (Ciputat: Gaung Persada Press) h. 104-105 20

Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 30

Page 41: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

24

adalah salah satu istilah yang dipakai untuk menunjukkan sesuatu yang

pemaknaan pengetahuan, bukan perolehan pengetahuan dan mengajar

diartikan sebagai kegiatan atau proses menggali makna, bukan

memindahkan pengetahuan kepada yang belajar.21

Secara psikologis belajar merupakan suatu proses tingkah laku

seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannyadalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan

dinyatakan dalam sebuah aspek tingkah laku dan pengetahuan siswa.

Pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.22

Nana Sujana berpendapat bahwa hasil belajar siswa pada

hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang memperlihatkan setelah

mereka menempuh penglaman belajarnya (pbm) tingkah sebagai hasil

belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik.23

Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi

didalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktifitas

belajar.24

Jika dikaitkan dengan belajar, hasil merupakan sesuatu yang

dicapai siswa setelah mengalami proses belajar dalam selang waktu

tertentu.

Dari uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

(kemampuan yang diperoleh atau dicapai) oleh siswa di perlihatkan setelah

mereka menempuh pengalaman belajar. Hasil belajar yang diperoleh dari

kegiatan penilaian yang diharapkan adalah pemahaman siswa terhadap

21

Nurhadi; Yasin, B.; Senduk, A.G., Pembelajaran Kontekstual Dan Penerapannya

Dalam KBK, h. 9 22

Slamet, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, (Jakarta: Bumi

Aksara, 1991), cet. Ke-1, h. 78 23

Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2001), cet. Ke-7, hal.3 24

Zakiah Drajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,

1995), cet. Ke-1, h.196

Page 42: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

25

materi yang telah diajarkan serta adanya perubahan tingkah laku yang

merupakan aplikasi dari pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap

materi yang telah diajarkan.

Hasil belajar dapat dilihat dari hasil tes.Hasil berupa keterampilan,

pengetahuan, kemampuan dan bakat individu yang diperoleh disekolah

biasanya dicerminkan dalam bentuk nilai-nilai tertentu.Tes bertujuan

untuk membangkitkan motivasi pada siswa agar mereka memperhatikan

pelajaran serta mendorong mereka agar dapat mengorganisasikan pelajaran

dengan baik. Selain itu, tes juga dapat digunakan sebagai feed back bagi

guru dalam rangka perbaikan program pengajaran.

Penilaian hasil belajar ini dapat dilaksanakan dalam dua tahap,

yaitu tahap jangka pendek dan tahap jangka panjang. Tahap pertama yaitu

tahap jangka pendek yang disebut juga dengan nama penilaian formatif.

Penilaian ini dapat dilaksanakan pada akhir proses belajar mengajar. Tahap

kedua, yaitu tahap jangka panjang yang disebut dengan penilaian sumatif.

Penilaian ini dilaksanakan setelah proses belajar mengajar berlangsung

beberapa kali atau setelah menempuh periode tertentu, seperti penilaian

tengah semester atau penilaian akhir semester.

3. Definisi Pendidikan Agama Islam

Kata “pendidikan” merupakan kata benda, yang berasal dari kata

“didik” kemudian mendapat awalan “pe” dan akhiran “an”. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan artinya “proses pengubahan

sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan”.25

Dalam UU No. 23 Tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat (1) pendidikan

adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,

25

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1990), hal.204

Page 43: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

26

pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yangdiperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.26

Pendidikan juga berarti menumbuhkan personalitas (kepribadian)

serta menanamkan rasa tanggung jawab.27

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwasnya

pendidikan merupakan usaha sadar dan bantuan yang diberikan oleh

seorang pendidik dalam membantu menggali dan mengembangkan

jasmani dan rohani peserta didik agar dapat bertanggung jawab dan dapat

memenuhi fungsi hidupnya serta mengantarkan anak pada cita-cita yang

diharapkan sesuai dengan fungsinya sebagai manusia.

Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada Nabi

sebagai petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum sempurna untuk

dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang

nyata serta mengatur hubungan dengan tanggung jawab kepada Allah,

kepada masyarakat serta alam sekitarnya.28

Kata Islam yang melekat dalam pendidikan Islam adalah

pendidikan yang berwarna Islam, pendidikan Islam adalah pendidikan

yang didasarkan Islam.

Dalam bukunya “Ilmu Pendidikan Islam” Nur Uhbiyati

mengatakan pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang dapat

memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai

dengan cita-cita Islam, karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan

mewarnai corak kepribadiannya. 29

Pendidikan Islam dengan sendirinya adalah suatu sistem

kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan

oleh hamba Allah.Oleh karena itu Islam memberi pedoman seluruh aspek

kehidupan manusia yaitu dengan al-Qur’an dan hadis.

26

Rika Sa’diah, Metodologi Agama Islam, (Jakarta: PT. Wahana Kordofa, 2009), Cet. 1,

h. 12 27

Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), h. 12 28

Abu Ahmadi, Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bumi

Aksara), h.4 29

Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, h. 13

Page 44: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

27

Pendidikan Islam merupakan bagian dari bimbingan jasmani dan

rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya

kepribadian yang utama menurut ukuran- ukuran Islam. Sebagaimana yang

dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan seruan agama

dengan dakwahnya, menyampaikan ajaran, memberi contoh, melatih

keterampilan berbuat, memberi motivasi dan menciptakan lingkungan

sosial yang mendukung pelaksanaan pembentukan pribadi muslim

sebagaimana yang dicita-citakan oleh ajaran Islam. Dan secara umum

dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam itu adalah pembentukan

kepribadian muslim.30

Pendidikan agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana

dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

mengimani, bertaqwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran Islam dari

sumber utamanya kitab suci al-Qur’an dan hadis, melalui kegiatan

bimbingan, latihan, serta penggunaan pengamalan.31

Pendidikan agama Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap

asuhan anak didik agar dapat memahami, mengahayati, mengamalkan

ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakini secara menyeluruh, serta

menjadikan ajaran agama Islam sebagai pandangan hidup demi

keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.32

Berdasarkan definisi dan pengertian yang dikemukakan diatas

dapat ditarik kesimpulan bahwa, pendidikan agama Islam adalah kegiatan

pendidikan yang berupa pengajaran pengajaran, bimbingan dan asuhan

terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani anak didik yang bertujuan untuk

membentuk anak didik agar setelah mereka memperoleh pendidikan itu

anak didik dapat meyakini, memahami, mengahayati dan mengamalkan

seluruh ajaran Islam sehingga mendapatkan kebagiaan hidup di dunia dan

akhirat.

30

Zakiah Darajat, dkk.,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 28 31

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), h.21 32

Zakiyah Darajat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, h. 92

Page 45: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

28

Pendidikan agama Islam merupakan bagian dari pendidikan

nasional. Dengan demikian pendidikan agama Islam tidak akan

bertentangan dengan pendidikan nasional. Oleh karena itu, pendidikan

agama Islam tentunya harus sejalan dengan pendidikan nasional.

4. Tujuan Pendidikan Islam

Secara umum pendidikan agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan

peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam

kehidupan pribadi, bermasyarakat, dan bernegara.33

Tujuan pendidikan Islam yaitu mendidik anak-anak, pemuda-

pemudi dan orang dewasa supaya menjadi muslim sejati yang beramal

shaleh dan berakhlak mulia. Untuk lebih jelasanya, tujuan pendidikan

agama islam dalam segala tingkatan pengajaran umum adalah sebagai

berikut:34

a) Menanamkan perasaan cinta dan taat kepada Allah dalam hati

kanak-kanak yaitu dengan mengingatkan hikmat Allah yang tidak

terhitung banyaknya.

b) Menanamkan itikad yang benar dan kepercayaan yang betul dalam

dada anak-anak.

c) Mendidik anak-anak dari kecilnya, supaya mengikut suruhan

Allah dan meninggalkan segala laranganNya, baik kepada Allah

maupun terhadap masyarakat.

d) Mendidik anak-anak dari kecilnya supaya membiasakan akhlak

yang mulia dan adat kebiasaan yang baik.

e) Mengajar pelajaran-pelajaran supaya mengetahui macam-macam

ibadah yang wajib dikerjakan dan cara melakukannya, serta

33

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, h 22 34

Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: PT Hidakarya Agung,

1992), Cet. 17, h. 13

Page 46: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

29

mengetahui hikmah-hikmah dan pengaruh-pengaruhnya untuk

mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

f) Memberi petunjuk mereka untuk hidup di dunia dan menuju

akhirat.

g) Memberi contoh dan tiru teladan yang baik, serta pengajaran dan

nasihat-nasihat.

h) Membentuk warga negara yang baik dan masyarakat yang baik,

yang berbudi luhur dan berakhlak mulia, serta berpegang teguh

dengan ajaran agama.

Adapun tujuan pendidikan agama Islam di SMP berdasarkan

standar kompetensiyaitu siswa beriman dan bertqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia yang tercermin dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, memahami, menghayati, dan

mengamalkan ajaran agamanya, serta mampu menghormati agama lain

dalam kerangka kerukunan antar umat beragama.35

Pada dasarnya tujuan pendidikan Islam identik dengan tujuan

hidup manusia. Secara umum tujuan pendidikan Islam adalah arah yang

diharapkan setelah peserta didik mengalami perubahan proses pendidikan,

baik pada tingkah laku individu dan kehidupan pribadinya maupun

kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya.

5. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Agama Islam adalah agama Allah yang disampaikan kepada Nabi

Muhammad, untuk diteruskan kepada umat manusia, yang mengandung

ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan-ketentuan ibadah

dan muamalah (syariah), yang menentukan proses berfikir, merasa dan

berbuat dan proses terbentuknya kata hati.36

Pendidikan Islam dengan sendirinya adalah suatu sistem

kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan

35

Abdul Majid dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep, dan

Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 130 36

Abu Ahmadi, Noor Salim, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, h. 4

Page 47: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

30

oleh hamba Allah. Untuk itu, manusia sebagai ciptaan Allah harus tunduk

dan patuh kepada-Nya serta bisa menyeimbangkan antara kepentingan

duniawi maupun ukhrawi.

Ajaran pokok agama Islam yang meliputi seluruh aspek kehidupan

itu mengandung tiga unsur, yaitu: iman, islam dan ihsan.37

Adapun ruang lingkup kelompok mata pelajaran pendidikan agama

Islam di SMP yaitu membentuk peserta didik menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia. Akhlak

mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari

pendidikan agama Islam.38

Ruang lingkup pendidikan Islam mencakup kegiatan-kegiatan

kependidikan yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan

dalam bidang atau lapangan hidup manusia yang meliputi:39

a) Lapangan hidup keagamaan, agar perkembangan pribadi manusia

sesuai dengan norma-norma ajaran Islam.

b) Lapangan hidup berkeluarga, agar berkembang menjadi keluarga

yang sejahtera.

c) Lapangan hidup ekonomi, agar dapat berkembang menjadi sistem

kehidupan yang bebas dari penghisapan manusia oleh manusia.

d) Lapangan hidup kemasyarakatan, agar tebina masyarakat yang adil

dan makmur dibawah rida dan ampunan Allah SWT.

e) Lapangan hidup politik, agar tercipta sistem demokrasi yang sehat

dan dinamis sesuai ajaran Islam.

f) Lapangan hidup seni budaya, agar menjadikan hidup manusia

penuh keindahan dan kegairah yang tidak gersang dari nilai moral

agama.

37

Ibid, hal. 4-5 38

E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2007), Cet. 3, h. 47 39

Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), h.19-20

Page 48: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

31

g) Lapangan hidup pengetahuan, agar berkembang menjadi alat untuk

mencapai kesjahteraan hidup umat manusia yang dikendalikan oleh

iman.

Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat diketahui bahwa inti dari

ajaran pokok agama Islam meliputi aspek aqidah, syariah dan akhlak yang

kemudian dikembangkan melalui berbagai disiplin ilmu diantaranya yaitu

fiqh, tafsir, hadis, tauhid, akhlak, tasawuf dansebagainya yang kaitannya

dalam ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian,

keselarasan, dan keseinbangan antara:40

a) Hubungan manusia dengan Allah SWT

b) Hubungan manusia dengan sesama manusia

c) Hubungan manusia dengan dirinya

d) Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan alam

sekitarnya.

Adapun ruang lingkup bahan pelajaran pendidikan agama Islam

meliputi tujuh unsur pokok, yaitu:

1. Keimanan

2. Ibadah

3. Al-Qur’an

4. Akhlaq

5. Muamalah

6. Syari’ah

7. Tarikh

Ruang lingkup pengajaran agama di sekolah menegah pertama

(SMP) meliputi:41

1. Keimanan (itikad)

2. Abadah (fiqh)

40

Rika Sa’diah, Metodologi Agama Islam, (Jakarta: PT. Wahana Kordofa, 2009), Cet. 1,

h. 15-16 41

Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: PT Hidakarya Agung,

1992), Cet. 17, h. 71

Page 49: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

32

3. Akhlak

4. Sejarah Islam

5. Ayat-ayat al-Qur’an dan Hadis

6. Islam dan kemasyarakatan.

Sedangkan kompetensi dasar pendidikan agama Islam untuk SMP

meliputi: al-Qur’an, keimanan, fiqh, akhlak dan tarikh.42

Adapun

penjabarannya adalah sebagai berikut:

a. Al-Qur’an Hadis

Membaca, mengartikan, dan menyalin.

Menerapkan hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alif lam

qomariyah, nun mati/tanwin dan mim mati.

Menerapkan hukum bacaan qal-qalah, tafhim, dan tarqiq, huruf

lam dan ro’ serta mad.

Menerapkan hukum bacaan waqaf dan idgham.

b. Aqidah Akhlak

Beriman kepada Allah swt dan memahami sifat-sifatNya.

Beriman kepada Malaikat Allah swt dan memahami tugas-

tugasNya.

Beriman kepada kitab-kitab Allah dan memahami arti beriman

kepadaNya.

Beriman kepada rasul-rasul Allah dan memahami arti beriman

kepadaNya.

Beriman kepada hari akhir dan memahami arti beriman

kepadaNya.

Beriman kepada Qada dan Qadar Allah swt dan memahami arti

beriman kepadaNya.

Berperilaku dengan sifat-sifat terpuji

Bertatakrama.

42

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), Cet. 4, h. 41

Page 50: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

33

c. Fiqh

Melakukan thaharah.

Melakukan shalat wajib

Melakukan macam-macam sujud.

Melakukan shalat jum,at

Shalat jama’ dan qasar.

Melakukan macam-macam shalat sunnah

Melakukan ibadah puasa

Zakat.

Memahami hukum Islam tentang makanan, minuman, dan

binatang yang halal dan haram.

Memahami ketentuan aqiqah dan qurban.

Memahami tentang ibadah haji dan umrah.

Melakukan shalat jenazah

Memahami tata cara pernikahan.

d. Sejarah Kebudayaan Islam

Memahami keadaan masyarakat Makkah sebelum dan sesudah

datang Islam.

Keadaan masyarakat Makkah periode Rasulullah SAW.

Memahami keadaan masyarakat Madinah sebelum dan sesudah

datang Islam.

Memahami perkembangan Islam pada masa

KhulafaurRasyidin.43

6. Dasar- dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar dasar pendidikan Islam , secara prinsipil diletakkan pada

dasar-dasar ajaran Islam dan seluruh perangkat kebudayaannya. Dasar-

43

Abdul Majid dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep, dan Implementasi

Kurikulum 2004, h. 151s

Page 51: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

34

dasar pembentukan dan pengembangan pendidikan Islam yang pertama

dan utama tentu saja adalah al-Qur’an dan Sunnah.44

Al-Qur’an misalnya memberikan prinsip yang sangat penting bagi

pendidikan, yaitu penghormatan kepada akal manusia, bimbingan ilmiah,

tidak menentang fitrah manusia, serta memelihara kebutuhan sosial.Al-

Qur’an merupakan firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh

jibril kepada Nabi Muhammad SAW yang didalamnya terkandung ajaran

pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek

kehidupan melalui ijtihad.

Pendidikan karena termasuk ke dalam usaha atau tindakan untuk

membentuk manusia, termasuk kedalam muamalah, untuk itu pendidikan

sangat penting karena ikut menentukan corak dan bentuk amal dan

kehidupan manusia, baik pribadi maupun masyarakat.45

Pelaksanaan pendidikan agama Islam di Indonesia mempunyai

dasar-dasar yang cukup kuat. Dasar- dasar tersebut ditinjau dari:46

1). Dasar Yuridis (Hukum)

Yang dimaksud dasar hukum dalam pelaksanaan

pendidikan agama adalah berasal dari peraturan undang-undang

yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat dijadikan

pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah-

sekolah atau di lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia.

Disebutkan dalam Undang-Undang SISDIKNAS Pasal 12

ayat 1 yang berbunyi “setiap peserta didik pada setiap satuan

pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan

yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.47

44

Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru,

(Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002), Cet. Ke-IV, hal. 9 45

Zakiah Darajat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 20 46

Rika Sa’diah, Metodologi Agama Islam, (Jakarta: PT. Wahana Kordofa, 2009), Cet. 1,

h. 16-17 47

Anwar, Arifin, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam Undang-Undang

SISDIKNAS, (Jakarta: Ditjen Kelembagaan Agama Islam Depag, 2003) h. 40

Page 52: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

35

2). Dasar Religius (Agama)

Dasar agama yakni dasar-dasar yang besumber dari ajaran

Islam yang tertuang dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Dalam Islam,

melaksanakan agama merupakan perintah yang sekaligus ibadah.

Al-Qur’an menunjukkan adanya perintah tersebut antara lain:

a) Q.S. An Nahl ayat 125

Artinya :“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan

cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih

mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk”.

b) Q.S. Ali-Imran ayat 104

Artinya :“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan

umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada

yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah

orang-orang yang beruntung”.

Syech Muhammad Abduh dalam buku Dasar-Dasar

Pendidikan Agama Islam karya Abu Ahmadi dan Noor Salimi

menyatakan bahwa “Islam adalah agama fitrah manusia, jadi

Page 53: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

36

manusia berkemampuan dasar untuk beragama tersebut”.48

Bagaimanapun juga, manusia adalah makhluk yang dapat

dipengaruhi oleh hal-hal yang religious, meskipun nilai dan

kedalaman pengaruh tersebut bagi masing-masingnya tidak sama.

Sejalan dengan hal tersebut diatas kenyataan sejarah

manusia membuktikan bahwa manusia baik secara kelompok

maupun perseorangan selalu memiliki agama, meskipun bentuk

maupun corak atau isi agama bagi masing-masing orang atau

kelompok tidak sama. Kenyataan demikian telah membuktikan

bahwa manusia didalam dirinya terdapat kemampuan dasar untuk

beragama.

Dari ayat diatas memberikan pengertian kepada kita bahwa

dalam ajaran Islam ada perintah untuk melaksanakan pendidikan

agama. Dengan belajar manusia akan mendapat ilmu pengetahuan

dan Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu.

Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah QS. Al-Mujadallah

ayat 11, yaitu:

Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu

kerjakan”

3). Dasar Sosial Psikologis

Semua manusia yang hidup di dunia ini pada dasarnya tidak

dapat hidup sendiri, selalu membutuhkan orang lain apapun

alasannya. Dan dalam menjalani kehidupan manusia selalu

membutuhkan adanya suatu pegangan hidup yang biasa disebut

dengan agama.

48

Abu Ahmadi, Noor Salim, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, h. 7-8

Page 54: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

37

Bagi masyarakat muslim, diperlukan adanya pendidikan

agama agar dapat mengarahkan mereka kearah yang benar

sehingga dapat mengabdi dan menundukkan diri kepada Allah

SWT. Tanpa adanya pendidikan agama dari satu generasi ke

generasi lain maka akan semakin jauh dari pengalaman agama

yang benar.49

Manusia merasakan bahwa jiwanya mengakui adanya dzat

yang maha kuasa tempat manusia itu memohon pertolongan dan

perlindungan.Mereka akan merasa tenang dan tentram hatinya

ketika seseorang itu merasa dekat dengan Tuhannya. Manusia akan

merasa dekat dengan Tuhannya dan tentram hatinya ketika

manusia itu menjalankan perintahNya dan menjauhi larangannya.

Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt surat Ar-Ra’d ayat 28 yang

berbunyi:

Artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka

manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya

dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.

C. Kerangka berfikir dan Hipotesis

1. Kerangka berfikir

Dalam dunia pendidikan, terutama sekolah model

pembelajaran menjadi salah satu hal yang menentukan hasil belajar

serta tecapainya tujuan pembelajaran.Bagi seorang guru, disadari

atau tidak bahwasanya setiap mengajar sudah tentu dihadapkan

dengan berbagai masalah. Diantaranya daya tangkap siswa yang

berbeda-beda, tingkah laku yang bermacam-macam ataupun yang

berkaitan dengan mata pelajaran yang akan disampaikan. Hal ini

49

Rika Sa’diah, Metodologi Agama Islam, (Jakarta: PT. Wahana Kordofa, 2009), Cet. 1,

h. 18

Page 55: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

38

disebabkan oleh faktor cara belajar siswa yang berbeda-beda, ada

yang audio, kinestetik dan visual.

Hal ini selalu terjadi pada tiap-tiap tahun di sekolah-sekolah

dan masalahnya tidak jauh berbeda dengan masalah-masalah yang

ada sebelumnya.Sebagian guru beranggapan ini adalah hal yang

simple, sederhana, dan mudah ketika hanya menganggap mengajar

itu merupakan memindahkan ilmu yang ada di kepala guru ke

kepala siswa sesudah itu melakukan pengajaran kemudian di akhiri

dengan evaluasi atau tes.

Padahal kenyataannya tidak semudah itu, tetapi seorang

guru tidak hanya bertugas mentransfer ilmu tetapi bagaimana ilmu

yang sudah didapat siswa itu dapat dipahami dan di aplikasikan

dalam kehidupannya serta bagaimana siswa dapat mengaitkan

antara pelajaran yang ia pelajari dengan situasi yang terjadi

disekitarnya. Hal ini sesuai dengan pembelajaran kontekstual

sehingga semakin banyak yang siswa pahami maka akan semakin

banyak makna yang siswa dapatkan.

Jika seorang guru memahami hal-hal seperti ini seharusnya

guru mencoba mengamati setiap pertemuan dalam kegiatan belajar

mengajar supaya guru mengetahui apa sebenarnya kesulitan-

kesulitan yang dihadapi siswa yang bertujuan untuk pertemuan-

pertemuan selanjutnya bisa diperbaiki menjadi lebih baik.

2. Hipotesis

Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Ho = Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar PAI

antara siswa yang diajar dengan pendekatan CTL dengan yang

diajar mengunakan pendekatan konvensional.

Ha = Rata-rata hasil belajar PAI siswa yang diajar dengan

pendekatan CTL lebih tinggi dibandingkan dengan yang diajar

mengunakan pendekatan konvensional.

Page 56: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak atau hasil

dari penggunaan model pendekatan pembelajaran kontekstual dalam

pembelajaran PAI di SMP Negeri 2 Tangerang Selatan.

B. Tempat dan Waktu, dan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tangerang Selatan

Jln.Cireundeu Raya No. 2 Ciputat Kode Pos 15419 Tlp. 021-7401084 pada

bulan Oktober-November 2010.

C. Metode Penelitian dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah quasi

eksperimen (eksperimen semu), yaitu penelitian yang mendekati

percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan Kontrol atau

memanipulasi semua varibel yang relevan.1Metode ini bertujuan untuk

memperoleh informasi yang sebenarnya yang awalnya merupakan sebuah

perkiraan. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui dampak atau

hasil dari penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual terhadap hasil

belajar PAI siswa dengan cara menerapkan suatu perlakuan terhadap satu

1 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia,

2001), h. 106

Page 57: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

40

kelompok eksperimen dan memperbandingkannya dengan satu kelompok

kontrol yang tidak diberi perlakuan.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nonequivalent Kontrol group design.Dalam penelitian yang menggunakan

desain ini kelompok eksperimen ataupun kelompok Kontrol tidak dipilih

secara random.2

Table 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Post test

Eksperimen T1 Pendekatan Kontekstual

(CTL) T2

Kontrol T1 Pendekatan Konvensional T2

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.3Sedangkan sampel

adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.4Adapun populasi

tersebut adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tangerang Selatan

yang berjumlah 413 siswa.Dalam penelitian ini pengambilan sampel

dilakukan dengan teknik purposive sample atau sampel betujuan.

Purposive sample dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan

berdasarkan suatu tes yang baik seperti validitas, reabilitas, tingkat

kesukaran dan daya pembeda.5

Pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan purposive sample

yaitu sebanyak 10% - 20 % dari populasi yang ada.Sampel yang diambil

terdiri dari dua kelas yaitu sebanyak 80 siswa. Sedangkan sample yang

diambil yaitu kelas VII-2 dan VII-4. Kelas VII-2 yang dijadikan kelas

eksperimen dan kelas VII-4 dijadikan kelas kontrol.

2 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabet 2009),

h. 116 3 Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,

2002), h. 108 4Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, h. 109

5 Nana Sudjana, Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru

Algresindo: 2001), h. 96-97

Page 58: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

41

E. Variable Penelitian

Variabel penelitian adalah gejala bervariasi yang menjadi objek

penelitian yang bervariasi. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu

variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang menjadi variable bebas

(X) adalah penggunaan pembelajaran kontekstual dan adapun yang

menjadi terikat (Y) adalah hasil belajar PAI siswa.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan instrumen berbentuk tes hasil

belajar yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 40 soal, untuk mengukur

kemampuan kognitf siswa yang meliputi pengetahuan, pemahaman, dan

aplikasi pada pokok bahasan thaharah. Intrumen tes berbentuk pilihan

ganda dengan empat pilihan jawaban A, B, C, dan D.

Pengukuran validitas isi untuk instrumen dilakukan dengan cara

mengkonsultasikan instrumen yang telah disusun kepada para ahli yakni

dosen pembimbing dan guru bidang studi agama islam. Selanjutnya untuk

melihat validitas internal, dilakukan analisis terhadap hasil uji coba

instrument.Hasil uji coba instrument tes hasil belajar PAI diolah dengan

menggunakan program Anates untuk melihat validitas dari setiap butir

soal secara keseluruhan.

Dari hasil uji coba yang telah dilakukan terhadap 25 orang siswa

kelas VIII SMP N 2 Tangerang Selatan, ternyata diperoleh butir soal yang

diterima dan dapat digunakan dalam penelitian (valid) sebanayak 40 butir,

diantaranya adalah nomor 1, 5, 7, 8, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 27, 29,

30, 31, 32, 33,35, 37, 38, 39 dan 40.

Page 59: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

42

Tabel 3.2Kisi-kisi Test Hasil Belajar PAI Final

No. Indikator Soal pilihan ganda

Jumlah C1 C2 C3

1.

Menjelaskan pengertian

dan tata cara berwudhu,

tayamum, dan mandi

wajib

1,5 2

2.

Menyebutkan hal-hal

yang menyebabkan

berwudhu, tayamum,

dan mandi wajib

7, 8 2

3.

Mendemonstrasikan

berwudhu, tayamum,

dan mandi wajib

11, 17,

18, 19 20, 21 6

4.

Menjelaskan pengertian

hadas dan najis

22, 23,

26 3

1.5

5.

Menyebutkan macam-

macam hadas dan najis

serta cara

mensucikannya

27,28,

30,31

32,33,

35 29 8

6.

Menjelaskan perbedaan

antara hadas dengan

najis

37,38,

40 39 4

Page 60: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

43

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes yaitu

tes hasil belajar siswa.

1. Tahap-Tahap Proses Penelitian

a. Tahap Persiapan

Persiapan yang dilakukan adalah penyesuaian waktu

belajar disekolah dengan satuan pelajaran dan alokasi

waktu yang telah ditetapkan, juga penyusunan materi yang

diajarkan serta dilakukan pembuatan dan pengujian

instrument.Instumen diuji cobakan kepada siswa yang telah

mempelajari standar kompetensi meteri yang digunakan

dalam penelitian.Sebelum di uji cobakan instrumen

tersebut, instrument di judgment terlebih dahulu oleh

beberapa pakar pendidikan agama Islam.Dalam hal ini

adalah guru-guru pendidikan agama Islam.

b. Tahap Pelaksanaan

Penelitian dilakukan langsung oleh peneliti di SMP

Negeri 2 Tangerang Selatan yang dimulai dengan

penggunaan pendekatan kontekstual (CTL) pada kelas VII-

2 (kelas eksperimen) dan dan pendekatan konvensional

pada kelas VII-4 (kelas kontrol).

c. Tahap Penelesaian

Setelah pokok bahasan thaharah selesai diajarkan

pada dua kelas dengan menggunakan pendekatan yang

berbeda, maka kemudian diadakan tes hasil belajar pada

dua kelas tersebut dengan instrument berupa soal pilihan

ganda berjumlah 40 soal.Substansi materi tes berupa materi

pelajaran pendidikan agama Islam SMP pada pokok

bahasan thaharah yang disesuaikan dengan KTSP.

Page 61: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

44

2. Analisis Instrumen Penelitian

a. Analisis Validitas Instrumen

Validitas dapat diartikan dengan ketepatan,

kebenaran, keasahihan, atau keabsahan. Sebuah tes

dikatakan telah memiliki validitas apabila tes tersebut

dengan secara tepat, benar, telah dapat mengungkapkan

atau mengukur apa yang seharusnya di ungkapkan atau

diukur lewat tes tersebut.

Validitas merupakan proses yang dilakukan oleh

penulis untuk mengumpulkan data secara empiris guna

mendukung kesimpulan yang dihasilkan oleh skor

instrument. Tes hasil belajar dapat dinyatakan valid apabila

tes hasil belajar tersebut secara tepat telah dapat mengukur

hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik setelah

mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka

waktu tertentu. Untuk tes cara yang digunakan penulis

untuk mengukur validitas soal adalah rumus point biserial,

dengan rumus sebagai berikut:6

rbis=𝑀𝑃−𝑀1

𝑆𝐷

𝑝

𝑞

Keterangan:

rbis = Koefisien korelasi point biserial yang dianggap

sebagai validitas butir soal

Mp =Skor rata-rata hitung yang dijawab benar

Mt =Skor rata-rata dari skor total

SDt =Standar deviasi skor total

p =Proporsi siswa yang menjawab benar

q = Proporsi siswa yang menjawab salah

6 Anas sudujono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2008), h. 258

Page 62: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

45

b. Analisis Reabilitas Instrumen

Kata “reabilitas” sering diterjemahkan dengan

keajegan atau kemantapan.Suatu alat ukur memiliki

reabilitas yang baik bila alat ukur itu memiliki konsistensi

yang handal. Untuk menentukan reabiliatas tes penulis

menggunakan rumus yang digunakan oleh Kuder dan

Richardson (KR-20)7:

r11= 𝑛

𝑛−1

𝑆2−Σ𝑝𝑞

𝑆2

Keterangan:

r11 = Reabilitas tes secara keseluruhan

p = Proporsi subjek yang menjawabitem dengan benar

q =Proporsi subjek yang menjawabitem dengan salah

∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

n =Banyaknya item

S =Standar deviasi dari tes

c. Pengujian Taraf Kesukaran

Tahap kesukaran bertujuan untuk mengetahui

bobot soal, karena butir-butir soal dinyatakan baik apabila

butir-butir soal tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula

terlalu mudah. Untuk mengukur taraf kesukaran soal

digunakan rumus:8

P= 𝐵

𝑗𝑁

Keterangan:

P = Indeks Kesukaran soal

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu

dengan betul

7 Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 100-

101

8 Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, h. 208

Page 63: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

46

JN = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Setelah mendapatkan hasil, maka hasil tersebut

dapat di interpretasikan dengan merujuk pada ketentuan

indeks kesukaran yang diklasifikasikan sebagai berikut:

0,70 - 1,00 = Soal Mudah

0,30 - 0,69 = Soal Sedang

0,00 - 0,29 = Soal Sukar

d. Pengujian Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir

item tes hasil belajar untuk dapat membedakan kemapuan

peserta tes (siswa). Rumus yang digunakan untuk

mengukur daya pembeda pada soal pilihan ganda adalah:9

D=PA – PB=𝐵𝐴

𝐽𝐴 -

𝐵𝐵

𝐽𝐵

Keterangan:

D : Daya pembeda

BA : Banyaknya siswa kelas atasyang menjawab

benar untuk setiap butir soal

BB: Banyaknya siswa kelas bawahyang menjawab benar

untuk setiap butir soal

JA : Jumlah siswa kelas atas

JB : Jumlah siswa kelas bawah

Kriteria daya pembeda:

0,00 – 0,20 Jelek

0,20 – 0,40 Cukup

0,40 – 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Baik sekali

9Suharsimi.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, h. 213-214

Page 64: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

47

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat kenormalan

penyebaran data. Uji normalitas data ini dilakukan untuk

mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau

tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah

Tes Kai Kuadrat.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji normalitas dengan

menggunakan tes kai kuadrat adalah sebagai berikut:10

1) Menentukan kelas interval

2) Menentukan panjang kelas interval

3) Menyusun kedalam table distribusi frekuensi

4) Menghitung ft (frekuensi yang diharapkan)

5) Memasukkan harga-harga ft kedalam table kolom ft, sekaligus

menghitung harga-harga (fo – ft)2dan (fo - ft)

2/ft.

6) Harga (fo - ft)2/ft merupakan harga kai kuadrat yang dihitung.

7) Membandingkan harga kai kuadrat hitung dengan kai kuadrat

table. Jika harga kai kuadrat hitung lebih kecil dari pada kai

kuadrat hitung table maka dinyatakan berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara

dua kelompok yang deteliti. Uji homogenitas yang digunakan

adalah uji F yaitu:

F hitung =𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝐾𝑒𝑐𝑖𝑙

10

Anas sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, h. 382-389

Page 65: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

48

Kriteria pengujian adalah terima hipotesis H0, dimana H0

adalah sampel varians yang homogen dengan F hitung<𝐹𝑎 (n1 – 1, n2

– 1).

2. Pengujian Hipotesis dengan Uji-t

Setelah data terkumpul, maka data di uji dengan t-tes untuk

sampel bebas:

a) Jika varians populasi homogen, maka:

to= 𝑥 1−𝑥 2

𝑠𝑔 𝐼

𝑛1+

𝐼

𝑛2

dimana 𝑠𝑔 = 𝑛1− 1 𝑠𝐼2+ 𝑛2− 1 𝑠2

2

𝑛1+ 𝑛2− 2

b) Jika varians populasi heterogen, maka:

thitung= 𝑥 1−𝑥 2

𝑆𝐼2

𝑛1+𝑆2

2

𝑛2

Keterangan:

n1 : Jumlah siswa pada kelompok eksperimen

n2 : Jumlah siswa kelompok padakontrol

𝑥 1 : Mean pada kelompok eksperimen

𝑥 2 :Mean pada kelompok kontrol

𝑆12 : Varians mean pada kelompok eksperimen

𝑆22 :Varians mean pada kelompok Kontrol

Dengan mean sebagai berikut:

𝑥 1 = 𝑥1

𝑛1, untuk kelompok eksperimen

𝑥 1 = 𝑥2

𝑛2, untuk kelompok kontrol

I. Hipotesis Statistik

Dengan bentuk hipotesis statistik sebagai berikut:

𝐻0: 𝜇𝐸 = 𝜇𝐾

𝐻𝑎 :𝜇𝐸 > 𝜇𝐾

Page 66: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

49

Keterangan:

𝜇𝐸 = rata-rata hasil belajar PAI yang diajar menggunakan pendekatan

kontekstual (CTL)

𝜇𝐾 = rata-rata hasil belajar PAI yang diajar menggunakan pendekatan

konvensional

Secara statistik hipotesis dinyatakan sebagai berikut:

Thitung ≤ ttabel,maka Ha ditolak dan Ho diterima

Thitung > t table, maka Ha diterima dan Ho ditolak

Page 67: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan data hasil penelitian yang berupa hasil

penghitungan akhir serta pembahasan hasil penelitan, sedangkan untuk

perincian data hasil penghitungan dapat dilihat pada bagian lampiran-

lampiran. Data yang didapat dalam penelitian ini berasal dari hasil pretes dan

postes.

A. Profil SMP N 2 Tangerang Selatan Tahun 2010/2011

a. Identitas Sekolah

Nama sekolah : SMP N 2 Kota Tangerang Selatan

NSS : 201280310001

NPSN : 20603125

Akreditasi : A

Alamat : Jl. Cireundeu Raya No. 2, Ciputat Timur

Kode Pos : 15419

Telephone : 021 - 7401084

Faximili : 021 - 7402310

E-mail : [email protected]

Website : www.smpn2tangsel.com

b. Visi, Misi dan Tujuan SMP Negeri 2 Tangerang Selatan

Page 68: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

51

Visi dari SMP Negeri 2 Tangerang Selatan adalah unggul

dalam prestasi santun dalam prilaku.Sedangkan Misinya adalah

menyelenggarakan pembelajaran efektif berwawasan IPTEK

berlandaskan IMTAQ.Dan tujuan dari SMP Negeri 2 Tangerang

Selatan adalah menghasilakan lulusan yang cerdas, kreatif,

kompetitif dan berakhlakul karimah.

c. Data Guru dan Pegawai

Tabel 4.1 Guru dan Pegawai SMP N 2 Tangerang Selatan

L P L+P PNS Non PNS

Guru 17 35 52 52 11

Pegawai 5 5 10 2 8

Pesuruh 4 - 4 - 4

Satpam 3 - 3 - 3

Jumlah 29 40 69 54 26

d. Data Siswa

Tabel 4.2 Data Siswa SMP N 2 Tangerang Selatan

Kelas Rombel L P L + P

VII 10 205 208 413

VII 9 176 184 360

IX 9 171 165 336

Jumlah 28 552 557 1109

B. Deskripsi Data

Penelitian ini berlangsung di SMP N 2 Tangerang selatan seperti

yang telah dikemukakan pada Bab III dengan sampel kelas VII yaitu VII-2

dan VII-4, dimana kelas VII-2 sebagai kelompok eksperimen dan kelas

VII -4 sebagai kelompok kontrol.

Dalam penelitian ini yang dilakukan setelah sampel ditentukan

yaitu memberikan pretes kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk

mengetahui seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi thaharah

Page 69: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

52

yang akan diajarkan dengan dengan menggunakan tes yang berbentuk

pilihan ganda sebanyak 25 butir yang sebelumnya telah di uji validitas,

reabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukarannya dengan alternatife 4

jawaban. Setelah didapatkan hasilnya kemuadian masing-masing

kelompok diberi perlakuan yang berbeda.Kelompok eksperimen belajar

dengan menggunakan pendekatan kontekstual, sedangkan kelompok

kontrol tetap seperti biasa guru mengajar yaitu dengan ceramah.Pada saat

pembelajaran mengenai materi thaharah selesai kemudian diberikan postes

untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa setelah dikenai perlakuan

yang berbeda.

Berikut ini disajikan data dari dua kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol yang diambil dari pretes dan postes.

Tabel 4.3 Data nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

No

Subjek

Kelompok

Eksperimen

No

Subjek

Kelompok

Kontrol

Pretes Postes Pretes Postes

1 36 72 1 20 76

2 40 92 2 48 92

3 32 84 3 20 76

4 36 84 4 32 72

5 24 80 5 32 88

6 24 80 6 28 84

7 36 88 7 20 72

8 32 80 8 12 68

9 28 80 9 32 76

10 36 80 10 20 76

11 20 80 11 16 72

12 40 84 12 24 76

13 24 80 13 12 88

Page 70: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

53

14 28 96 14 24 76

15 20 84 15 20 80

16 20 76 16 32 76

17 12 68 17 36 76

18 12 80 18 40 76

19 20 88 19 24 76

20 36 80 20 24 80

21 40 80 21 8 64

22 16 80 22 28 76

23 32 76 23 16 80

24 16 80 24 20 76

25 20 84 25 16 80

26 28 76 26 16 72

27 12 84 27 20 72

28 16 80 28 28 76

29 52 92 29 24 76

30 16 72 30 36 76

31 28 80 31 28 80

32 36 84 32 36 76

33 12 84 33 28 92

34 24 80 34 32 84

35 36 80 35 36 80

36 24 80 36 28 72

37 40 84 37 24 76

38 40 96 38 28 72

39 24 84 39 16 76

Rata-rata 27,38 81,85 Rata-rata 25,23 77,23

SD 9,86 5,72 SD 8,41 5,74

Page 71: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

54

1. Deskripsi Data Nilai Kelompok Eksperimen

Dari tabel 4.1 dapat diketahui nilai rata-rata skor pretes dan postes

hasil belajar Pendidikan agama islam ada pokok bahasan thaharah , tingkat

pemahaman siswa sebelum pembelajaran 27,38, sedangkan stelah

mengalami proses pembelajaran mengalami peningkatan yang rata-ratanya

81,85. hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa

dapat terlihat secara langsung dari kenaikan rata-rata hasil belajar yang

didapatkan.

Table 4.4 Rekap Hasil Belajar PAI (thaharah) Kelompok Eksperimen

Data Pretes Postes

N 39 39

Rata-rata 27,38 81,85

SD 9,86 5,72

2. Deskripsi Data Nilai Kelompok Kontrol

Dari tabel 4.1 dapat diketahui nilai rata-rata skor pretes dan postes

hasil belajar Pendidikan agama islam ada pokok bahasan thaharah , tingkat

pemahaman siswa sebelum pembelajaran 25,23, sedangkan stelah

mengalami proses pembelajaran mengalami peningkatan yang rata-ratanya

77,23. hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa

dapat terlihat secara langsung dari kenaikan rata-rata hasil belajar yang

didapatkan.

Table 4.5 Rekap Hasil Belajar PAI (thaharah) Kelompok Kontrol

Data Pretes Postes

N 39 39

Rata-rata 25,23 77,23

SD 8,41 5,74

Page 72: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

55

C. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan

dilakukan pengujian prasyarat analisis yang berupa uji normalitas dan

homogenitas untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan

berdidtribusi normal atau tidak dan apakah sampel yang digunakan bersifat

homogen atau tidak.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan sebagai uji prasyarat data sebelum

melakukan uji hipotesis statistik. Uji normalitas yaitu untuk

mengetahui sampel berdistribusi normal atau tidak dengan syarat

Kai- Kuadrat hitung lebih kecil dari Kai-Kuadrat tabel maka

sampel yanh digunakan berdistribusi normal, tetapi sebaliknya jika

Kai-Kuadrat hitung lebih besar dari Kai-Kuadrat tabel maka

sampel yang digunakan tidak berdistribusi normal.

a. Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen

Pada pretes kelompok eksperimen, uji normalitas dilakukan

dengan tes Kai-Kuadrat, berdasarkan perhitungan yang dapat

dilihat pada lampiran 5.hasil data dapat dilihat pada tabel

4.6berikut ini.

Table 4.6 Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen

N x2

hitung x2

tabel Kesimpulan

39 9,59 11,07

x2

<x2

, sehingga

sampel berdistribusi

normal

b. Uji Normalitas Pretes Kelompok Kontrol

Pada pretes kelompok kontrol, uji normalitas dilakukan

dengan tes Kai-Kuadrat, berdasarkan perhitungan yang dapat

Page 73: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

56

dilihat pada lampiran 5.hasil data dapat dilihat pada tabel 4.7

berikut ini.

Table 4.7 Uji Normalitas Pretes Kelompok Kontrol

N x2

hitung x2

tabel Kesimpulan

39 8,91 11,07

x2

<x2

, sehingga

sampel berdistribusi

normal

c. Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen

Pada postes kelompok eksperimen, uji normalitas dilakukan

dengan tes Kai-Kuadrat, berdasarkan perhitungan yang dapat

dilihat pada lampiran 6.hasil data dapat dilihat pada tabel 4.8

dibawah ini.

Table. 4.8 Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen

N x2

hitung x2

tabel Kesimpulan

39 7,90 11,07

x2

hitung<x2

tabel,

sehingga sampel

berdistribusi normal

d. Uji Normalitas Postes Kelompok Kontrol

Pada postes kelompok kontrol, uji normalitas dilakukan

dengan tes Kai-Kuadrat, berdasarkan perhitungan yang dapat

dilihat pada lampiran 6.hasil data dapat dilihat pada tabel 4.9

berikut ini.

Table 4.9 Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen

N x2

hitung x2

tabel Kesimpulan

39 8,44 11,07 x

2hitung<x

2tabel,

sehingga sampel

Page 74: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

57

berdistribusi normal

2. Uji Homogenitas

Pada uji homogenitas pengujian yang dilakukan terhadap

hasil pretes dan postes adalah dengan rumus fisher, syarat dalam

uji homogenitas ini adalah jika fhitung lebih kecil dari f table maka

kedua kelompok dinyatakan homogen, tetapi jika fhitung lebih besar

dari ftabel maka kelompok dinyatakan tidak homogen.

a. Uji Homogenitas Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Hasil penghitungan uji homogenitas pretes kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan perhitungan yang

terdapat dalam lampiran 7, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.10

dibawah ini.

Table. 4.10 Uji Homogenitas Pretes Kelompok Eksperimen dan

Kontrol

fhitung ftabel Keterangan

1,38 1,72

fhitung < ftabel , maka

kedua kelompok

homogen

b. Uji Homogenitas Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Hasil penghitungan uji homogenitas postes kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan perhitungan yang

terdapat dalam lampiran 8, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.9

dibawah ini.

Table 4.11 Uji Homogenitas Postes Kelompok Eksperimen dan

Kontrol

fhitung ftabel Keterangan

1,26 1,72 fhitung < ftabel , maka kedua

Page 75: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

58

kelompok homogen

D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

1. Analisis Data

Berdasarkan hasil pretes diketahui hasil rata-rata kelas eksperimen

27,38 dan kelas kontrol 25,23. Sedangkan dari hasil rata-rata postes yang

diberikan, diketahui hasil rata-rata yang didapat kelas eksperimen yaitu

81,85 dan kelas kontrol yaitu 77,23. Dari hasil tersebut diatas dapat

diketahui bahwa siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kontekstual

melalui model pembelajaran berbasis pendekatan proses memiliki

kenaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan siswa yang

hanya diajarkan dengan metode tradisional (ceramah).

Kedua kelas tersebut berada dalam distribusi normal pada uji

normalitas pretes dan postes. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengujian

prasyarat analisis pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, yang

menyatakan x2

hitung ≤ x2

tabel, dengan nilai x2

tabel pada taraf kepercayaan

95% (α= 0,05) sebesar 11,07. Kelompok eksperimen dan kelompok

kontrolpun bersifat homogeny berdasarkan hasi uji pretes yang

menyatakan x2

hitung ≤ x2tabel, dengan nilai x

2tabel pada taraf 95% (α= 0,05)

sebesar 1,38≤1,72. Dan kelompok eksperimen dan kelompok kontrolpun

bersifat homogeny berdasarkan hasi uji postes yang menyatakan x2

hitung ≤

x2

tabel, dengan nilai x2

tabel pada taraf 95% (α= 0,05) sebesar1,26≤1,72.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t pada taraf

kepercayaan 95% (α= 0,05). Hasil uji rata-rata pretes dilakukan untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretes

kelompok eksperimen dan nilai pretes kelompok kontrol, diperoleh nilai

thitung sebesar 1,02 dan nilai ttabel sebesar 1,99. Hasil pengujian yang

diperoleh menunjukkan bahwa nilai thitung berada di daerah penerimaan Ho

yaitu thitung < ttabel atau 1,02 < 1,99, dengan demikian Ho diterima dan Ha

Page 76: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

59

ditolak pada taraf kepercayaan 95%.dan hal ini menunjukkan bahwatidak

terdapat perbedaan yang signfikan antara rata-rata pretes kelompok

eksperimen dan nilai pretes kelompok kontrol.

Tabel 4. 12 Hasil Uji “t” kemampuan awal siswa

Variabel thitung ttabel Kesimpulan

Kemampuan awal

siswa belajar

(kognitif)

1,02 1,99 thitung< ttabel , maka Ho

diterima

Sedangkan pada uji t pada taraf kepercayaan 95% (α= 0,05). Hasil

uji rata-rata postes dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

yang signifikan antara nilai postes kelompok eksperimen dan nilai postes

kelompok kontrol, diperoleh nilai thitung sebesar 3,37 dan nilai ttabel sebesar

1,99. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai thitung

berada di daerah penerimaan Ha, yaitu thitung> ttabel atau 3,45> 1,99,

dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf kepercayaan 95%.

Dan hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signfikan antara

rata-rata postes kelompok eksperimen dan nilai postes kelompok kontrol.

Tabel 4.13 Hasil uji “t’ hasil belajar siswa setelah mengalamipembelajaran

(postes)

Variabel thitung ttabel Kesimpulan

Hasil belajar siswa

(kognitif) 3,45 1,99

thitung> ttabel , maka Ho

ditolak

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil nilai rata-rata yang diperoleh, dapat diketahui

bahwa penggunaan pendekatan kontekstual (CTL) lebih baik dibandingkan

dengan pendekatan tradisional (ceramah).Hal ini dibuktikan dari hasil

postes yang dimana nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari

Page 77: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

60

nilai rata-rata kelompok kontrol. Nilai rata-rata kelompok eksperimen

adalah 81,85, sedangkan nilai rata-rata kelompok kontrol adalah 77,23.

Tingginya nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen ini

dibandingkan dengan kelompok kontrol membuktikan bahwa siswa lebih

antusias belajar lebih besar bila dibandingkan kelompok kontrol.Karena

pada dasarnya hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh guru, motivasi,

minat belajar, perhatian, lingkungan belajar, media yang digunakan,

metode yang digunakan, serta masih banyak lagi yang tentunya dipakai

dalam pembelajaran.Semua itu memberikan pengaruh terhadap hasil

belajar siswa. Dalam pembelajaran pendidikan agama islam yang

menggunakan pendekatan kontekstual (CTL) ini, peneliti menyajikan

materi dengan menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk

menemukan materi, yang artinya proses belajar diorientasikan pada proses

pengalaman secara langsung dan mendorong siswa untuk menerapkannya

dalam kehidupan. Dengan pendekatan CTL ini diharapkan agar siswa

semangat, perhatian, serta minat belajarnya lebih baik sehingga

pembelajaranpun menjadi lebih efektif.

Pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual hasilnya

meningkat dan cukup signifikan dibandingkan dengan menggunakan

pendekatan tradisional. Berdasarkan hasil penelitian dengan

menggunakan data berupa hasil penelitian pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol terhadap penggunaan pendekakatan kontekstual (CTL)

ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat peneruh yang cukup positif untuk

proses pembelajaran.

Page 78: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

61

BAB V

PENUTUP

Dari hasil analis data yang diperoleh, maka didapat kesimpulan dan

diberikan saran-saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat

ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada

penggunaan pendekatan kontekstual terhadap hasil belajar PAI

siswa pada pokok bahasan thaharah oleh siswa kelas VII-2 SMP N

2 Tangerang Selatan. Hal ini dinyatakan dari hasil penghitungan uji

hipotesis pada data penelitian dengan dengan diperoleh hasil

bahwa thitung > ttabel atau 3,37 > 1,99.

B. Saran

Bersadarkan hasil penelitian ini, peneliti ingin memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya guru

memperhatikan gaya belajar siswa serta lebih kreatif lagi

dalam menggunakan strategi pembelajaran sehingga

pembelajaran akan berjalan efektif

2. Dalam pelitian menggunakan pendekatan kontekstual ini,

peneliti harus lebih mengenal siswa dan pandaui memilihih

materi yang akan digunakan dalam penelitian.

Page 79: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

57

DAFTAR PUSTAKA

Anas sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2008), h. 258

Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium

Baru, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002, Cet. Ke-4

Asep, Asra, dan Laksmi, Belajar dan Pembelajaran SD, Bandung: UPI Press,

2007, Cet. Ke-1

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997, Cet.

Ke-9

Drajat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara,

1995

-------------------,Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2009

Johnson, B, Ellaine , Contextual Teaching & Learning: menjadikan kegiatan

belajar mengajar mengasyikkan dan bermakna, Bandung: Mizan Learning

Center (MLC), 2007

Kesuma, Darma, Contextual Teaching & Learning Sebuah Panduan Awal dalam

Pengembangan PBM, Garut: Rahayasa Reseac & Training, 2010

Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual,

Jakarta: Bumi Aksara, 2008

Nana Sudjana, Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar

Baru Algresindo: 2001)

Nurhadi; Yasin, B.; Senduk, A.G., Pembelajaran Kontekstual Dan Penerapannya

Dalam KBK, Malang: Universitas Negeri Malang, 2004

Sabri, Alisuf, Psikolgi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, cet. Ke-2

Sa’diah, Rika, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: PT. Wahana

Kordofa, 2009, Cet. I

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana, 2009

Slamet, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, Jakarta: Bumi

Aksara, 1991, Cet. I

Page 80: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

58

Santrock, John W., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008

Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia,

2001)

Sudjana, Nana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2001, cet. Ke-7

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabet

2009)

Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002)

------------, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002)

Yunus, Mahmud, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: PT Hidakarya

Agung, 1992), Cet. 17

Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1981)

Page 81: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelompok Eksperimen) ... 59

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelompok Kontrol) .......... 65

Lampiran 3 Rekap Analisi Butir Validitas, Reabilitas, Daya Pembeda, Tingkat

kesukaran ..................................................................................... 71

Lampiran 4. Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol ........ 72

Lampiran 5. Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol ........ 73

Lampiran 6. Uji Homogenitas Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol ..... 74

Lampiran 7. Uji Homogenitas Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol .... 78

Lampiran 8 Proporsi Jawaban Pretest Kelompok Eksprimen ......................... 82

Lampiran 9 Proporsi Jawaban Pretest Kelompok Kontrol .............................. 83

Lampiran 10 Proporsi Jawaban Postest Kelompok Eksprimen ........................ 84

Lampiran 11 Proporsi Jawaban Postest Kelompok Kontrol ............................. 85

Lampiran 12. Perhitungan Uji t Pretes dan Postes ............................................. 86

Lampiran 13 Lembar Kerja siswa 1 .................................................................. 88

Lampiran 14 Lemabar Kerja Siswa 2................................................................ 89

Lampiran 15 Kisi-Kisi Uji coba Instrumen dan Pemetaan Soal Validasi ......... 90

Page 82: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

ix

Page 83: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

59

Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Kelompok Eksperimen)

Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas /Semester : VII/1

Standar Kompetensi : 1. Memahami ketentuan – ketentuan thaharah

(bersuci)

Kompetensi Dasar : 1.1.Menjelaskan ketentuan –ketentuan

berwudhu, tayamum, dan mandi wajib

Indikator Menjelaskan pengertian dan tata cara

berwudhu, tayamum, dan mandi wajib

Menyebutkan hal-hal yang menyebabkan

berwudhu, tayamum, dan mandi wajib

Mendemonstrasikan berwudhu, tayamum,

dan mandi wajib

Alokasi Waktu : 4 X 40 menit ( 2 pertemuan)

Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan pengertian dan tata cara berwudhu, tayamum, dan mandi

wajib, hal-hal yang menyebabkannya serta mendemonstrasikannya.

Materi Pembelajaran

Pengertian berwudhu, tayamum, dan mandi wajib

Hal-hal yang menyebabkan berwudhu, tayamum, dan mandi wajib

Tata cara berwudhu, tayamum, dan mandi wajib

Demonstrasi berwudhu, tayamum, dan mandi wajib

Metode Pembelajaran

Ceramah

Tanya jawab

Page 84: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

60

Tutor sebaya

Demonstrasi

CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

Guru memberi salam dan bersama siswa membuka dengan berdoa

Membaca ayat-ayat pendek/ Tadarrus

Guru memotivasi siswa mengenai pentingnya thaharah terutama

berwudhu, tayamum, dan mandi wajib.

Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil (small group)

Kegiatan Inti

Guru memberikan pertanyaan penuntun kepada siswa dan siap menjawa

semampunya

Siswa mendiskusikan tentang Taharah : Wudhu, Tayamum dan mandi

wajib

Salah satu perwakilan kelompok memprenstsikan hasil diskusinya

Guru menambahkan penjelasan kesimpulan hasil diskusi tentang Taharah :

Whuduh, Tayammum dan mandi wajib

Guru bertanya apakah yang dimaksud dengan Taharah atau bersuci ?

Siswa menjawab pertanyaan guru

Siswa menelaah lebih dalam mengenai berwudhu, tayamum, dan mandi

wajib.

Siswa berlatih mendemonstrasikan mandi wajib dengan metode tutor

sebaya.

Kegiatan Penutup

Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam

KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar

Buku Agama Islam , untuk SMP Kelas VII, Penuntun Akhlaq, Yudistira

Page 85: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

61

Lembar Kerja Siswa

Mushaf Al-Qur’an

Penilaian

Teknik

Tes tertulis

Bentuk Instrumen

Tes uraian

Instrumen

1. Jelaskan pengertian berwudhu, tayamum, dan mandi wajib!

2. Jelaskan cara-cara berwudhu, tayamum, dan mandi wajib!

3. Jelaskan sebab-sebab berwudhu, tayamum, dan mandi wajib!

4. Apakah hukum berwudhu, tayamum, dan mandi wajib?

5. Jelaskan sunah berwudhu, tayamum, dan mandi wajib!

........................., ................ 20.....

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mapel PAI

Alan Suherlan, S.Pd. MM ___________________

NIP. 19621205 1988403 1 008 NIP

Page 86: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

62

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Kelompok Eksperimen)

Sekolah : SMP N 2 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas /Semester : VII/1

Standar Kompetensi : 1. Memahami ketentuan-ketentuan thaharah

(bersuci)

Kompetensi Dasar : 1.2. Menjelaskan perbedaan hadas dan najis

Indikator Menjelaskan pengertian hadas dan najis

Menyebutkan macam-macam hadas dan

najis serta cara mensucikannya

Menjelaskan perbedaan antara hadas dengan

najis

Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)

Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan pengertian hadas dan najis, menyebutkan macam-

macamnya dan cara mensucikannya, serta menjelaskan perbedaan antara hadas

dan najis.

Materi Pembelajaran

Pengertian hadas dan najis

Macam-macam hadas dan cara mensucikannya

Macam-macam najis dan cara mensucikannya

Perbedaan antara hadas dengan najis

Metode Pembelajaran

Tanya jawab

Ceramah

Page 87: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

63

Diskusi

Penugasan

CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

Guru memberi salam dan bersama siswa membuka dengan berdoa

Membaca ayat-ayat pendek/ Tadarrus

Apersepsi

Guru memotivasi siswa mengenai pentingnya bersuci.

Kegiatan Inti

Guru menjelaskan tentang hadas dan najis, pembagiannya serta cara

mensucikannya.

Siswa berdiskusi untuk mencari perbedaan antara hadas dan najis.

Siswa melaporkan hasilnya.

Kegiatan Penutup

Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam

KD ini. Bermanfaat atau tidak? Menyenangkan atau tidak?

Sumber Belajar

Buku Agama Islam , untuk SMP Kelas VII, Penuntun Akhlaq, Yudistira

LKS

Penilaian

Teknik:

Tes tertulis

Bentuk Instrumen:

Tes uraian

Page 88: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

64

Instrumen:

1. Jelaskan pengertian hadas!

2. Jelaskan pengertian najis!

3. Sebutkan pembagian hadas!

4. Sebutkan pembagian najis!

5. Bagaimana cara menghilangkan hadas kecil?

........................., ................ 20.....

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mapel PAI

Alan Suherlan, S.Pd. MM ___________________

NIP. 19621205 1988403 1 008 NIP

Page 89: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

65

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Kelompok Kontrol)

Sekolah : SMP N 2 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas /Semester : VII/1

Standar Kompetensi : 1. Memahami ketentuan – ketentuan thaharah

(bersuci)

Kompetensi Dasar : 1.2.Menjelaskan ketentuan –ketentuan

berwudhu, tayamum, dan mandi wajib

Indikator Menjelaskan pengertian dan tata cara

berwudhu, tayamum, dan mandi wajib

Menyebutkan hal-hal yang menyebabkan

berwudhu, tayamum, dan mandi wajib

Mendemonstrasikan berwudhu, tayamum,

dan mandi wajib

Alokasi Waktu : 4 X 40 menit ( 2 pertemuan)

Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan pengertian dan tata cara berwudhu, tayamum, dan mandi

wajib, hal-hal yang menyebabkannya serta mendemonstrasikannya.

Materi Pembelajaran

Pengertian berwudhu, tayamum, dan mandi wajib

Hal-hal yang menyebabkan berwudhu, tayamum, dan mandi wajib

Tata cara berwudhu, tayamum, dan mandi wajib

Demonstrasi berwudhu, tayamum, dan mandi wajib

Page 90: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

66

Metode Pembelajaran:

Ceramah

Hapalan

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan :

Guru memberi salamdan bersama siswa membuka dengan berdoa

Membaca ayat-ayat pendek/ tadarus

Kegiatan Inti:

Guru menjelaskan pengertian dan hal-hal yang menyebabkan wudhu,

tayamum, dan mandi wajib

Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai wudhu, tayamum,

dan mandi wajib

Siswa menjawab pertanyaan guru

Siswa menghafal niat wudhu, tayamum, dan mandi wajib

Siswa mengerjakan lembar kerja

Kegiata Akhir

Refleksi :

Diharapkan siswa mampu mengerti, memahami dan menjelaskan apa yang

dimaksud dengan Taharah : Whudu, dan Tayammum serta mengamalkan

dengan benar sebelum melaksanakan sholat dalam kehidupan sehari-hari

Sumber Belajar

Buku Agama Islam , untuk SMP Kelas VII, Penuntun Akhlaq, Yudistira

Lembar Kerja Siswa

Mushaf Al-Qur’an

Page 91: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

67

Penilaian

Teknik

Tes tertulis

Bentuk Instrumen

Tes uraian

Instrumen

1. Jelaskan pengertian berwudhu, tayamum, dan mandi wajib!

2. Jelaskan cara-cara berwudhu, tayamum, dan mandi wajib!

3. Jelaskan sebab-sebab berwudhu, tayamum, dan mandi wajib!

4. Apakah hukum berwudhu, tayamum, dan mandi wajib?

5. Jelaskan sunah berwudhu, tayamum, dan mandi wajib!

........................., ................ 20.....

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mapel PAI

Alan Suherlan, S.Pd. MM ___________________

NIP. 19621205 1988403 1 008 NIP

Page 92: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

68

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Kelompok Kontrol)

Sekolah : SMP N 2 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas /Semester : VII/1

Standar Kompetensi : 1. Memahami ketentuan-ketentuan thaharah

(bersuci)

Kompetensi Dasar : 1.2. Menjelaskan perbedaan hadas dan najis

Indikator Menjelaskan pengertian hadas dan najis

Menyebutkan macam-macam hadas dan

najis serta cara mensucikannya

Menjelaskan perbedaan antara hadas dengan

najis

Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)

Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan pengertian hadas dan najis, menyebutkan macam-

macamnya dan cara mensucikannya, serta menjelaskan perbedaan antara hadas

dan najis.

Materi Pembelajaran

Pengertian hadas dan najis

Macam-macam hadas dan cara mensucikannya

Macam-macam najis dan cara mensucikannya

Perbedaan antara hadas dengan najis

Metode Pembelajaran

Tanya jawab

Ceramah

Page 93: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

69

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal :

Guru memberi salamdan bersama siswa membuka dengan berdoa

Membaca ayat-ayat pendek/ Tadarrus

Mereview pelajaran terakhir yang telah diberikan

Kegiatan Inti:

Guru menjelaskan pengertian hadas dan najis

Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai hadas dan najis

Siswa menjawab pertanyaan guru

Siswa mengerjakan lembar kerja

Kegiatan Akhir:

Refleksi :

Diharapkan siswa mampu mengerti, memahami dan menjelaskan apa yang

dimaksud dengan Hadas dan Najis, ketentuan serta dapat dapat diamalkan

dalam kehidupan sehari-hari

Sumber Belajar

Buku Agama Islam , untuk SMP Kelas VII, Penuntun Akhlaq, Yudistira

Al-Qur’an dan Terjemahan

LKS

Penilaian

Teknik:

Tes tertulis

Bentuk Instrumen:

Tes uraian

Page 94: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

70

Instrumen:

1. Jelaskan pengertian hadas!

2. Jelaskan pengertian najis!

3. Sebutkan pembagian hadas!

4. Sebutkan pembagian najis!

5. Bagaimana cara menghilangkan hadas kecil?

........................., ................ 20.....

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mapel PAI

Alan Suherlan, S.Pd. MM ___________________

NIP. 19621205 1988403 1 008 NIP

Page 95: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

76

Lampiran 3. REKAPITULASI VALIDITAS,REABILITAS, DAYA PEMBEDA, TINGKAT KESUKARAN

REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 25.36 Simpang Baku= 5.93 KorelasiXY= 0.58 Reliabilitas Tes= 0.74 Butir Soal= 40 Jumlah Subyek= 25 Nama berkas: G:\VITRIA ALVIANI.ANA Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 57.14 Mudah 0.514 Sangat Signifikan 2 2 -14.29 Mudah -0.268 - 3 3 14.29 Sukar 0.271 - 4 4 0.00 Mudah 0.014 - 5 5 42.86 Mudah 0.309 Signifikan 6 6 14.29 Mudah 0.180 - 7 7 57.14 Mudah 0.345 Signifikan 8 8 57.14 Sedang 0.426 Sangat Signifikan 9 9 14.29 Sangat Mudah 0.108 - 10 10 0.00 Mudah 0.207 - 11 11 42.86 Sedang 0.402 Sangat Signifikan 12 12 28.57 Sedang 0.101 - 13 13 14.29 Sedang 0.230 - 14 14 28.57 Sedang 0.264 - 15 15 14.29 Sedang 0.277 - 16 16 14.29 Sedang 0.132 - 17 17 71.43 Sedang 0.430 Sangat Signifikan 18 18 57.14 Mudah 0.615 Sangat Signifikan 19 19 42.86 Sangat Mudah 0.595 Sangat Signifikan 20 20 57.14 Mudah 0.685 Sangat Signifikan 21 21 57.14 Sedang 0.377 Signifikan 22 22 42.86 Sedang 0.434 Sangat Signifikan 23 23 28.57 Sedang 0.308 Signifikan 24 24 14.29 Sedang 0.249 - 25 25 14.29 Sukar 0.126 - 26 26 28.57 Sedang 0.320 Signifikan 27 27 57.14 Sedang 0.534 Sangat Signifikan 28 28 57.14 Sedang 0.520 Sangat Signifikan 29 29 57.14 Mudah 0.722 Sangat Signifikan 30 30 42.86 Sangat Mudah 0.722 Sangat Signifikan 31 31 42.86 Sangat Mudah 0.553 Sangat Signifikan 32 32 42.86 Sangat Mudah 0.447 Sangat Signifikan 33 33 85.71 Sedang 0.624 Sangat Signifikan 34 34 0.00 Sedang -0.087 - 35 35 42.86 Sedang 0.308 Signifikan 36 36 0.00 Sukar 0.038 - 37 37 57.14 Mudah 0.496 Sangat Signifikan 38 38 28.57 Mudah 0.421 Sangat Signifikan 39 39 28.57 Sukar 0.330 Signifikan 40 40 28.57 Sangat Mudah 0.447 Sangat Signifikan

Page 96: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

72

Lampiran 4. Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol

a. Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen

Interval Nilai fo ft fo - ft (fo - ft)2

(fo - ft)2 / ft

12 – 18 4 1 3 9 9,00

19 – 25 6 5 1 1 0,20

26 – 32 12 13 -1 1 0,08

33 – 39 11 13 -2 4 0,31

40 – 46 5 5 0 0 0

47 – 53 1 1 0 0 0

Jumlah 39 38 9,59

thitung = 9,59

ttabel = 11,07

thitung < ttabel , sehingga sampel berdistribusi normal

b. Uji Normalitas Pretes Kelompok Kontrol

Interval Nilai fo ft fo - ft (fo - ft)2

(fo - ft)2 / ft

8 – 14 3 1 2 4 4,00

15 – 21 2 5 -3 9 1,80

22 – 28 17 13 4 16 1,23

29 – 35 14 13 1 1 1,08

36 – 42 2 5 -3 9 1,80

43 – 49 1 1 0 0 0

Jumlah 39 38 1 8,91

thitung = 8,91

ttabel = 11,07

thitung < ttabel , sehingga sampel berdistribusi normal

Page 97: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

73

Lampiran 5. Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol

a. Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen

Interval Nilai fo ft fo - ft (fo - ft)2

(fo - ft)2 / ft

68 – 72 3 1 2 4 4,00

73 – 77 3 5 -2 4 0,80

78 – 82 17 13 4 16 1,23

83 – 87 10 13 -3 9 0,67

88 – 92 4 5 -1 1 0,20

93 – 97 2 1 1 1 1,00

Jumlah 39 38 1 7,90

thitung = 7,90

ttabel = 11,07

thitung < ttabel , sehingga sampel berdistribusi normal

b. Uji Normalitas Postes Kelompok Kontrol

Interval Nilai fo ft fo - ft (fo - ft)2

(fo - ft)2 / ft

64 – 69 2 1 1 1 1,00

70 – 74 7 5 2 4 0,80

75 – 79 18 13 5 25 1,92

80 – 84 8 13 -5 25 1,92

85 – 89 2 5 -3 9 1,80

90 – 94 2 1 1 1 1,00

Jumlah 39 38 1 8,44

thitung = 8,44

ttabel = 11,07

thitung < ttabel , sehingga sampel berdistribusi normal

Page 98: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

74

Lampiran 6. Uji Homogenitas Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol

a. Uji Homogenitas Pretes Kelompok Eksperimen

No. Xi (Xi – X) (Xi – X)2

1 36 8,7 75,69

2 40 12,62 159,26

3 32 4,62 21,34

4 36 8,7 75,69

5 24 -3,38 11,42

6 24 -3,38 11,42

7 36 8,7 75,69

8 32 4,62 21,34

9 28 0,62 0,38

10 36 8,7 75,69

11 20 -7,38 54,46

12 40 12,62 159,26

13 24 -3,38 11,42

14 28 0,62 0,38

15 20 -7,38 54,46

16 20 -7,38 54,46

17 12 -15,38 236,54

18 12 -15,38 236,54

19 20 -7,38 54,46

20 36 8,7 75,69

21 40 12,62 159,26

22 16 -11,38 129,50

23 32 4,62 21,34

24 16 -11,38 129,50

25 20 -7,38 54,46

26 28 0,62 0,38

Page 99: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

75

27 12 -15,38 236,54

28 16 -11,38 129,50

29 52 24,62 606,14

30 16 -11,38 129,50

31 28 0,62 0,38

32 36 8,7 75,69

33 12 -15,38 236,54

34 24 -3,38 11,42

35 36 8,7 75,69

36 24 -3,38 11,42

37 40 12,62 159,26

38 40 12,62 159,26

39 24 -3,38 11,42

Jumlah 1068 3802,79

Rata-rata 27,38

S2 = 3802 / 38

= 100,07

Page 100: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

76

b. Uji Homogenitas Pretes Kelompok Kontrol

No. Xi (Xi – X) (Xi – X)2

1 20 -5, 23 27,35

2 48 22,77 518,47

3 20 -5, 23 27,35

4 32 6,77 45,83

5 32 6,77 45,83

6 28 2,77 7,67

7 20 -5, 23 27,35

8 12 -13,23 175,03

9 32 6,77 45,83

10 20 -5, 23 27,35

11 16 -9,23 85,19

12 24 -1,23 1,51

13 12 -13,23 175,03

14 24 -1,23 1,51

15 20 -5, 23 27,35

16 32 6,77 45,83

17 36 10,77 115,99

18 40 14,77 218,15

19 24 -1,23 1,51

20 24 -1,23 1,51

21 8 -17,23 296,87

22 28 2,77 7,67

23 16 -9,23 85,19

24 20 -5, 23 27,35

25 16 -9,23 85,19

26 16 -9,23 85,19

27 20 -5, 23 27,35

Page 101: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

77

28 28 2,77 7,67

29 24 -1,23 1,51

30 36 10,77 115,99

31 28 2,77 7,67

32 36 10,77 115,99

33 28 2,77 7,67

34 32 6,77 45,83

35 36 10,77 115,99

36 28 2,77 7,67

37 24 -1,23 1,51

38 28 2,77 7,67

39 16 -9,23 85,19

Jumlah 984 2756,98

Rata-rata 25,23

S2

= 2756,98 / 38 = 72,55

F = Varian terbesar / Varian terkecil

= 100,07 / 72,55 = 1,38

ftabel = f (α, 0,05) db1, db2

db1 = 39-1 = 38

db2 = 39-1 = 38

ftabel = 1,72

fhitung < ftabel, maka kedua kelompok homogen

Page 102: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

78

Lampiran 7. Uji Homogenitas Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol

a. Uji Homogenitas Postes Kelompok Eksperimen

No. Xi (Xi – X) (Xi – X)2

1 72 -9,33 87,05

2 92 10,67 113,85

3 84 2,67 7,12

4 84 2,67 7,12

5 80 -1,33 1,77

6 80 -1,33 1,77

7 88 6,67 44,49

8 80 -1,33 1,77

9 80 -1,33 1,77

10 80 -1,33 1,77

11 80 -1,33 1,77

12 84 2,67 7,12

13 80 -1,33 1,77

14 96 14,67 215,21

15 84 2,67 7,12

16 76 -5,33 28,41

17 68 -13,33 177,69

18 80 -1,33 1,77

19 88 6,67 44,49

20 80 -1,33 1,77

21 80 -1,33 1,77

22 80 -1,33 1,77

23 76 -5,33 28,41

24 80 -1,33 1,77

25 84 2,67 7,12

26 76 -5,33 28,41

Page 103: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

79

27 84 2,67 7,12

28 80 -1,33 1,77

29 92 10,67 113,85

30 72 -9,33 87,05

31 80 -1,33 1,77

32 84 2,67 7,12

33 84 2,67 7,12

34 80 -1,33 1,77

35 80 -1,33 1,77

36 80 -1,33 1,77

37 84 2,67 7,12

38 96 14,67 215,21

39 84 2,67 7,12

Jumlah 3192 1485,42

Rata-rata 81,85

S2

= 1485,42 / 38

= 39,09

Page 104: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

80

b. Uji Homogenitas Postes Kelompok Kontrol

No. Xi (Xi – X) (Xi – X)2

1 76 -1,23 1,51

2 92 14,77 218,15

3 76 -1,23 1,51

4 72 -5,23 27,35

5 88 10,77 115,99

6 84 6,77 45,83

7 72 -5,23 27,35

8 68 -9,23 85,19

9 76 -1,23 1,51

10 76 -1,23 1,51

11 72 -5,23 27,35

12 76 -1,23 1,51

13 88 10,77 115,99

14 76 -1,23 1,51

15 80 2,77 7,67

16 76 -1,23 1,51

17 76 -1,23 1,51

18 76 -1,23 1,51

19 76 -1,23 1,51

20 80 2,77 7,67

21 64 -13,23 175,03

22 76 -1,23 1,51

23 80 2,77 7,67

24 76 -1,23 1,51

25 80 2,77 7,67

26 72 -5,23 27,35

27 72 -5,23 27,35

Page 105: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

81

28 76 -1,23 1,51

29 76 -1,23 1,51

30 76 -1,23 1,51

31 80 2,77 7,67

32 76 -1,23 1,51

33 92 14,77 218,15

34 84 6,77 45,83

35 80 2,77 7,67

36 72 -5,23 27,35

37 76 -1,23 1,51

38 72 -5,23 27,35

39 76 -1,23 1,51

Jumlah 3012 1183,05

Rata-rata 77,23

S2 = 1183,05 / 38 = 31,13

F = Varian terbesar / Varian terkecil

= 39,09 / 31,13= 1,26

ftabel = f (α, 0,05) db1, db2

db1 = 39-1 = 38

db2 = 39-1 = 38

ftabel = 1,72

fhitung < ftabel, maka kedua kelompok homogen

Page 106: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

86

Lampiran 12. Perhitungan Uji t Pretes dan Postes

a. Uji Pretes kelompok eksperimen dan kontrol

Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak

Jika thitung < tabel maka Ho diterima

𝑡0 =x 1 − x 2

𝑆2 𝑔𝑎𝑏. (1𝑛1

+1𝑛2

)

𝑆2 𝑔𝑎𝑏 = (𝑛

1− 1)𝑆1

2 + (𝑛2− 1)𝑆2

2

𝑛1 + 𝑛2 − 2

= 39 − 1 100,07 + 39,1 72,5

39 + 39 − 2

=3802,66 + 2756,9

76

=6559,56

76

= 86,31

𝑡0 =27,38 − 25,23

86,31 (1

39+

139)

=2,15

4,43

=2,15

2,10

= 1,02

Page 107: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

87

b. Uji Postes kelompok eksperimen dan kontrol

𝑡0 =x 1 − x 2

𝑆2 𝑔𝑎𝑏. (1𝑛1

+1𝑛2

)

𝑆2 𝑔𝑎𝑏 = (𝑛

1− 1)𝑆1

2 + (𝑛2− 1)𝑆2

2

𝑛1 + 𝑛2 − 2

= 39−1 39,09+ 39,1 31,13

39+39−2

=485,42 + 1182,94

76

=2668,36

76

= 35,11

𝑡0 =81,85 − 77,23

35,83 (1

39 +1

39)

=4,62

1,80

=4,62

1,34

= 3,45

Page 108: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

88

Lampiran 13 Lembar Kerja siswa 1

Carilah 8 jawaban dari pertanyaan pada kotak berikut dengan cara diarsir!

Z S D R T Y J K L N

W T U J U H D H M G

Q R V T E R T I B W

Z H A I D H M B T S

C B E R S I H J M K

M U G H A A Z H A H

V R Y W U D H U N B

Q W R B T Y P L D N

W H E M U S A F I R

Q D S Y X Z F D V M

Pertanyaan:

1. Air wudhu menurut bahasa

2. Salah satu alat bersuci selain air

3. Contoh najisnya air liur anjing

4. Rukun wudhu yang terakhir

5. Cara membersihkan hadas kecil

6. Cara bersuci dari hadas besar

7. Salah satu sebab mandi wajib

8. Salah satu sebab tayamum

Page 109: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

89

Lampiran 14 Lembar Kerja Siswa 2

Lengkapilah huruf-huruf dibawah pernyataan sehingga menjadi kalimat jawaban

dari pernyataan!

1. Salah satu contoh air suci yang menyucikan

a

2. Hukum melaksanakan wudhu

a

3. Syarat debu yang dapat digunakan untuk tayamum

i

4. Hukum membaca basmalah sebelum wudhu

a

5. Salah satu sebab orang mandi wajib

a

Jawaban:

1. Air laut

2. Wajib

3. Suci

4. Haid

Page 110: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

Lampiran 15. Kisi-kisi Uji Coba Instrumen dan Pemetaan Soal Validasi

Mata pelajaran : PAI

Jumlah Soal : 40 Butir

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Standar Kompetensi : Memahami Ketentuan-ketentuan Thaharah (bersuci)

Kompetensi dasar Indikator Butir Soal Jawaban Jenjang Status

1. Menjelaskan

ketentuan –

ketentuan

berwudhu,

tayamum, dan

mandi wajib

Menjelaskan

pengertian dan tata

cara berwudhu,

tayamum, dan

mandi wajib

1. Dalam agama islam yang membahasa tata cara bersuci

dikenal dengan istilah….

A. Thaharah C. Tayamum

B. Wudhu D. Shalat

2. Tayamum dilakukan sebagai pengganti....

A. Shalat C. Mandi wajib

B. Istinja D. wudhu

3. Dalil yang menunjukkan supaya kita menjaga

kebersihan (bersuci) adalah….

A. Al-Mu’minun ayat 1-4 C. Al-Imran ayat 1-5

B. Al-Baqarah ayat 5-9 D. Al-Mudatsir ayat 4-5

4. Arti mandi menurut bahasa adalah...

A

D

D

C1

C1

C1

Valid

Tidak

Valid

Tidak

Valid

95

Page 111: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

Menyebutkan hal-

hal yang

menyebabkan

berwudhu,

tayamum, dan

mandi wajib

A. Mengalirkan air pada tubuh

B. Mengalirkan air pada tubuh dengan niat

C. Mengalirkan air pada tubuh dalam suatu waktu

D. Mengalirkan air keseluruh tubuh pada waktu

tertentu

5. Perintah berwudhu terdapat dalam al-Qur’an surat….

A. Al-Imran ayat 5 C.Al-Baqarah ayat 7

B. Al-Maidah ayat 6 D. An-Nisa ayat 8

6. Seseorang dalam keadaan sakit parah dan jika kena air

penyakitnya akan bertambah parah, maka sebelum

mengerjakan ibadah salah ia harus.....

A. Istinja C. Mandi

B. Wudhu D. Tayamum

7. Kotoran yang wajib dihilangkan dan dibersihkan karena

mengahalangi sahnya shalat disebut….

A. Istinja C. Najis

B

B

D

B

C1

C1

C2

C2

Tidak

Valid

Valid

Tidak

Valid

Valid

96

Page 112: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

Mendemonstrasika

n berwudhu,

tayamum, dan

B. Bersuci D. Debu

8. Seorang ibu setelah selesai nifasnya bila akan

mengerjakan shalat maka ia harus....

A. Wudhu C. Tayamum

B. Mandi wajib D. Istinja

9. Salah satu sebab mandi wajib adalah darah yang keluar

dari rahim wanita setelah selesai melahirkan yang

disebut dengan....

A. Nifas C. Haid

B. Meninggal D. Istihadhah

10. Seseorang dalam keadaan hadas kecil dan akan

mengerjakan ibadah shalat, maka yang dilakukannya

adalah….

A. Mandi C. Wudhu

B. Mandi, Wudhu D.Mandi,wudhu,tayamum

11. Alat-alat dibawah ini yang tidak dapat digunakan untuk

bersuci adalah…

A

C

C

C2

C1

C2

Valid

Tidak

Valid

Tidak

Valid

97

Page 113: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

mandi wajib

A. Plastik C. Daun

B. Air D. Tanah

12. Salah satu yang termasuk rukun wudhu adalah….

A. Berkumur-kumur C. Membasuh telapak tangan

B. Membasuh muka D. Mengusap Telinga

13. Membaca basmalah sebelum mandi hukumnya....

A. Sunah C. Mubah

B. Wajib D. Haram

14. Berikut ini yang termasuk syarat wudhu adalah….

A. Islam C. Baligh

B. Tidak berhadas besar D. Mumayyiz

15. Salah satu yang tidak disunnakan ketika berwudhu

adalah....

A. Mengeringkan bekas air wudhu

B. Membaca doa setelah wudhu

C. Membaca basmalah sebelum berwudhu

A

B

A

A

A

C1

C1

C1

C1

C2

Valid

Tidak

Valid

Tidak

Valid

Tidak

Valid

Tidak

98

Page 114: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

D. Membasuh kedua telapak tangan

16. Firman Allah swt. Tersebut

menjelaskan bahwa seseorang yang berwudhu

wajib….

A. Berkumur-kumur

B. Membasuh kedua tangan

C. Membasuh kaki sampai mata kaki

D. Mengusap sebagian dari kepala

17. Telah masuk waktu shalat merupakan….

A. Sunnah tayamum C. Rukun tayamum

B. Syarat tayamum D. Sebab tayamum

18. Alat yang dapat digunakan untuk bertayamum

adalah….

A. Tanah yang berlumpur C. Debu yang suci

B. Batu D. Air

C

D

C

C1

C1

C2

Valid

Tidak

Valid

Valid

Valid

99

Page 115: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

19. Apabila telah selesai tayamum, sedangkan waktu

shalat belum habis, kemudian ada air, maka

tayamumnya adalah….

A. Tidak batal C. Tidak perlu diulang

B. Batal D. Perlu diulang

20. Cara melakukan tayamum yang benar adalah….

A. Mengusap muka dan kaki dengan debu yang suci

B. Berkumur-kumur, mengusap muka dan tangan

dengan debu

C. Niat, mengusap muka dan kedua tangan dengan

debu yang suci

D. Niat, mengusap tangan dan kaki dengan debu yang

suci

21. Fungsi utama melakukan wudhu yaitu....

A. Membersihkan badan

B. Mensucikan hadats kecil

C. Mensucikan badan

D. Mensucikan hadats kecil dan hadats besar

C

C

C1

C3

Valid

Valid

100

Page 116: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

B C3

Valid

2. Menjelaskan

perbedaan hadas dan

najis

Menjelaskan

pengertian hadas

dan najis

22. Najis mutawassitah yang kelihatan wujud, warna, dan

baunya disebut najis….

A. Mukhafafah C. Hukmiyah

B. ‘Ainiyah D. Mughadzoh

23. Hadas terbagi menjadi....

A. 2 C. 4

B. 3 D. 5

24. Suatu keadaan seseorang yang jika akan mengerjakan

ibadah seperti shalat harus berwudhu terlebih dahulu,

hal tersebut menandakan orang tersebut dalam

keadaan...

A. Hadas besar C. Najis

B. Hadas kecil D. Wiladah

25. Yang dimaksud dengan hadas besar yaitu

A. Suatu keadaan yang menyebabkan seseorang harus

mandi wajib ketika akan melakukan ibadah seperti

B

A

B

A

C1

C1

C2

C1

Valid

Valid

Tidak

Valid

Tidak

Valid

10

1

Page 117: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

Menyebutkan

macam-macam

hadas dan najis

serta cara

mensucikannya

shalat

B. Suatu keadaan yang menyebabkan seseorang harus

tayamum ketika akan melakukan ibadah seperti

shalat

C. Suatu keadaan yang menyebabkan seseorang harus

berwudhu ketika akan melakukan ibadah seperti

shalat

D. Suatu keadaan yang menyebabkan seseorang harus

istinja ketika akan melakukan ibadah seperti

shalat

26. Air kencing orang dewasa yang sudah kering termasuk

kedalam najis....

A. Mugholadzoh C. Mutawasitah ainiyah

B. Mukhaffah D. Mtawasitah hukmiyah

27. Najis mukahfafah artinya....

A. Berat C. Ringan

B. Pertengahan D. Sedang

28. Najis terbagi menjadi....

A. 2 C. 4

B. 3 D. 5

29. Cara membersihkan najis mugholadzoh adalah….

D

C

B

A

C1

C1

C1

C3

Valid

Valid

Valid

Valid

10

2

Page 118: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

A. Di cuci 7x dan salah satunya dicampur dengan debu

B. Dicuci dan dibasuh sampai hilang warna, bau, dan

rasanya

C. Mengalirkan air pada benda yang terkena najis

D. Cukup memercikkan air pada benda yang terkena

najis

30. Dibawah ini salah satu yang tidak termasuk syarat

mandi wajib adalah….

A. Tidak adanya penghalang air ke kulit

B. Islam

C. Niat

D. Mumayyiz

31. Berikut ini yang tidak termasuk hadas besar yaitu….

A. Haid C. Nifas

B. Buang air besar D. Keluar air mani

32. Najisnya anjing dan babi merupakan salah satu contoh

C

B

C1

C1

Valid

Valid

10

3

Page 119: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

najis...

A. Mugholadzoh C. Mutawasitah ainiyah

B. Mukhaffah D. Mtawasitah hukmiyah

33. Air kencing bayi laki-laki yang belum makan sesuatu

kecuali ASI, tergolong kedalam najis....

A. Najis Mukhafafah C. Najis ‘Ainiyah

B. Najis mutawassithah D.Najis Mughaldzoh

34. Pasangan suami istri yang telah selesai melakukan

hubungan badan, bila akan mengerjakan ibadah shalat

maka terlebih dahulu harus bersuci dengan cara….

A. Menghilangkan najis yang ada pada badan

kemudian membaca niat mandi besar yang

dilanjutkan dengan meratakan air keseluruh tubuh

B. Membaca niat mandi besar yang dilanjutkan dengan

menghilangkan najis yang ada pada badan

kemudian meratakan air ke seleruh tubuh

C. Menghilangkan najis yang ada pada badan

dialnjutkan dengan meratakan air keseluruh tubuh

kemudian membaca niat mandi besar

A

A

D

C2

C2

C3

Valid

Valid

Tidak

Valid

104

Page 120: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

Menjelaskan

perbedaan antara

hadas dengan najis

D. Membaca niat mandi besar yang dilanjutkan dengan

meratakan air keseluruh tubuh kemudian

menghilangkan najis yang ada pada badan

35. Dibawah ini benda yang termasuk najis yaitu….

A. Bangkai Ikan C. Bangkai

B. Bangkai belalang D. Hati

36. Kotoran anjing hewan merupakan....

A. Hadats kecil C. Najis mugholadzoh

B. Hadats besar D. Najis mutawsithah

37. Salah satu sebab mandi wajib

sesuai dengan ayat disamping adalah….

A. Nifas C. Junub

B. Meninggal D. Haid

38. Jika seseorang telah selesai haidnya maka yang

dilakukannya adalah mandi wajib karena haid

merupakan....

C

C

C

B

C2

C2

C1

C1

Valid

Tidak

Valid

Valid

Valid

10

5

Page 121: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

A. Hadas kecil C. Najis mughaladzah

B. Hadas besar D. Najis mukhafafah

39. Apabila seseorang bangun tidur dan akan mengerjakan

salat, maka yang wajib dilakukannya adalah….

A. Mengambil air suci, niat, membasuh kedua telapak

tangan, berkumur, membasuh muka, kedua tangan,

kedua telinga, kedua kaki

B. Mengambil air suci, berkumur, membasuh muka,

kedua tangan, kedua telinga, kedua kaki

C. Mengambil air suci kemudian membasuh muka,

sebagian tangan, dan mengusap sebagian kepala

dan kakinya

D. Mengambil air suci, niat, kemudian membasuh

muka dan kedua tangannya sampai siku, mengusap

sebagian kepala serta membasuh kedua kakinya

sampai mata kaki.

40. Mandi wajib dilakukan dalam rangka

menghilangkan….

D

C3

Valid

10

6

Page 122: ABSTRAK VITRIA ALVIANI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pokok bahasan thaharah (bersuci) dikelas VII. Metode penelitian yang digunakan

C. Hadats kecil C. Najis mugholadzoh

D. Hadats besar D. Tayamum

D

C1 Valid

10

7