Upload
khairatun-nisa
View
222
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
FORMULIR PENDAFTARAN
LOMBA KARYA TULIS IMLIAH NASIONAL
BIOLOGY EXHIBITION UNIMED 2015 ( Latin Biexmedin )
Himpunan Mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan
Nama Universitas : Universitas Negeri Semarang
Judul Karya : Tapioca Waste Gel Flame Upaya
Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tepung Tapioka sebagai Bioetanol Gel Solusi
Bahan Bakar Praktis
A. KETUA
a. Nama Ketua : Hermawan
b. NIM : 5213412005
c. No. Telepon/Handphone : 0857-9722-9580
d. Fakultas/Jurusan : Teknik / Teknik Kimia S1
e. E-mail : [email protected]
B. ANGGOTA 1
a. Nama Anggota : Khairatun Nisa
b. NIM : 5213412001
c. No. Telepon/Handphone : 0878-0702-0667
d. Fakultas/Jurusan : Teknik / Teknik Kimia S1
e. E-mail : [email protected]
C. ANGGOTA 2
a. Nama Anggota : Dyan Sulys Tyaningsih
b. NIM : 5213412035
c. No. Telepon/Handphone : 0877-3644-9018
d. Fakultas/Jurusan : Teknik / Teknik Kimia S1
e. E-mail : [email protected]
Lampiran
a. Scan KTM Ketua Tim
b. Scan KTM Anggota 1
c. Scan KTM Anggota 2
RINGKASAN
Tapioca Waste Gel Flame Upaya Pemanfaatan Limbah Cair Industri
Tepung Tapioka sebagai Bioetanol Gel Solusi Bahan Bakar Praktis
Hermawan, Khairatun Nisa, Dyan Sulys Tyaningsih
Universitas Negeri Semarang
Abstrak: Limbah cair industri tepung tapioka dihasilkan dari proses
pembuatan, baik dari pencucian bahan baku sampai pada proses pengendapan.
Limbah cair industri tepung tapioka yang masih baru berwarna putih kekuningan,
sedangkan limbah yang sudah busuk berwarna abu-abu gelap. Kekeruhan yang
terjadi pada limbah disebabkan oleh adanya bahan organik, seperti pati yang
terlarut, jasad renik dan koloid lainnya yang tidak dapat mengendap dengan cepat.
Sebanyak 1000 kg ubi kayu yang telah bersih dan terkupas kulitnya (kandungan
bahan kering 35%) dapat menghasilkan limbah cair sebesar 514 kg. Penggunaan
bioetanol sebagai bahan bakar alternatif dikenal luas di kalangan masyarakat.
Namun sifat volatilitasnya yang tinggi menjadikan bahan bakar cair ini tidak
praktis digunakan untuk keperluan sehari-hari. Bioetanol cair juga berisiko
tumpah saat pemakaian maupun pendistribusian maka bioetanol cair dapat
dimodifikasi menjadi bioetanol gel. Selain itu pembakaran bioetanol gel tidak
menghasilkan asap, jelaga, dan emisi gas berbahaya, bersifat non-karsinogenik
dan non-korosif, sehingga aman dan nyaman digunakan untuk keperluan sehari-
hari. Limbah cair industri tepung tapioka masih banyak mengandung senyawa pati
dari singkong. Senyawa pati yang terdapat dalam limbah cair industri tepung
tapioka dengan menggunakan enzim amylase menjadi komponen disakarida yaitu
maltosa. Komponen maltosa akan dihidrolisa menjadi glukosa menggunakan
enzym maltase dan pemecahan glukosa menjadi bioetanol dan karbondioksida
(CO2) dengan bantuan enzim zymase. Enzim zymase merupakan enzim yang
dikeluarkan oleh yeast yang dapat mengubah gula sederhana menjadi bioetanol
dan CO2. Tahapan proses dalam pembuatan bioetanol adalah pengolahan limbah
cair industri tepung tapioka, sterilisasi limbah cair industri tepung tapioka,
pembibitan Saccharomyces cerevisiae, fermentasi, dan distilasi. Bioetanol cair
yang telah didistilasi kemudian dimodifikasi menjadi bioetanol gel, yaitu dengan
cara meningkatkan kekentalan bioetanol dengan penambahan bahan cellulose
sehingga dapat mengatasi masalah penguapan bioetanol.
Kata kunci: Limbah cair, bioetanol, gel, bahan bakar