2
ABSTRAK Prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk di Puskesmas Amplas periode tahun 2008, 2009 dan 2010 mengalami mengalami kenaikan. Pada tahun 2008 ditemukan balita gizi buruk sebanyak 17 balita (0,3%) dan gizi kurang 69 balita (1,3%). Pada tahun 2009 ditemukan balita gizi buruk 22 balita (0,4%) dan gizi kurang 96 balita (1,9%) dan pada tahun 2010 balita gizi buruk 27 balita (0,5%) dan gizi kurang sebanyak 116 balita (2,1%). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pola pemberian makanan pendamping ASI (jenis makanan, frekuensi makan, jumlah makanan, dan waktu pertama kali pemberian MP-ASI)) terhadap status gizi bayi 6-12 bulan di Kecamatan Medan Amplas Kota Medan. J Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pemberian MP-ASI meliputi jenis makanan tambahan, konsumsi energi dan protein serta frekuensi konsumsi makan berpengaruh terhadap status gizi bayi 6-12 bulan (p<0,05). Usia pertama kali pemberian MP-ASI tidak berpengaruh terhadap status gizi bayi 6-12 bulan (p>0,05) di Kecamatan Amplas Medan Kota. enis penelitian adalah survey explanatory research dengan desain cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2011. Populasi sebanyak 3.457 ibu yang memiliki bayi berumur 6-12 bulan dan jumlah sampel diperoleh 100 ibu. Data pola pemberian MP-ASI diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner dan food recall 24 jam. Status gizi bayi diukur berdasarkan indeks BB/U menurut rujukan WHO-2005. Data dianalisis menggunakan uji Regresi Logistik. Kepada Dinas Kesehatan dan instansi terkait disarankan menggalakkan kembali program ASI Ekslusif dan melaksanakan penyuluhan secara kontinu tentang bahan atau jenis makanan yang bergizi, murah dan mudah diperoleh di lingkungan sekitarnya serta kegiatan praktek pengelolaan keanekaragaman makanan di posyandu sehingga masyarakat mengetahui gizi makanan yang baik untuk diterapkan dalam keluarga dan masyarakat dalam memenuhi status gizi bayi. Kata kunci : Pola MP-ASI, Status Gizi, Bayi 6-12 Bulan Universitas Sumatera Utara

Abstract 12

Embed Size (px)

DESCRIPTION

abstract

Citation preview

Page 1: Abstract 12

ABSTRAK

Prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk di Puskesmas Amplas periode

tahun 2008, 2009 dan 2010 mengalami mengalami kenaikan. Pada tahun 2008 ditemukan balita gizi buruk sebanyak 17 balita (0,3%) dan gizi kurang 69 balita (1,3%). Pada tahun 2009 ditemukan balita gizi buruk 22 balita (0,4%) dan gizi kurang 96 balita (1,9%) dan pada tahun 2010 balita gizi buruk 27 balita (0,5%) dan gizi kurang sebanyak 116 balita (2,1%).

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pola pemberian makanan pendamping ASI (jenis makanan, frekuensi makan, jumlah makanan, dan waktu pertama kali pemberian MP-ASI)) terhadap status gizi bayi 6-12 bulan di Kecamatan Medan Amplas Kota Medan. J

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pemberian MP-ASI meliputi jenis makanan tambahan, konsumsi energi dan protein serta frekuensi konsumsi makan berpengaruh terhadap status gizi bayi 6-12 bulan (p<0,05). Usia pertama kali pemberian MP-ASI tidak berpengaruh terhadap status gizi bayi 6-12 bulan (p>0,05) di Kecamatan Amplas Medan Kota.

enis penelitian adalah survey explanatory research dengan desain cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2011. Populasi sebanyak 3.457 ibu yang memiliki bayi berumur 6-12 bulan dan jumlah sampel diperoleh 100 ibu. Data pola pemberian MP-ASI diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner dan food recall 24 jam. Status gizi bayi diukur berdasarkan indeks BB/U menurut rujukan WHO-2005. Data dianalisis menggunakan uji Regresi Logistik.

Kepada Dinas Kesehatan dan instansi terkait disarankan menggalakkan kembali program ASI Ekslusif dan melaksanakan penyuluhan secara kontinu tentang bahan atau jenis makanan yang bergizi, murah dan mudah diperoleh di lingkungan sekitarnya serta kegiatan praktek pengelolaan keanekaragaman makanan di posyandu sehingga masyarakat mengetahui gizi makanan yang baik untuk diterapkan dalam keluarga dan masyarakat dalam memenuhi status gizi bayi. Kata kunci : Pola MP-ASI, Status Gizi, Bayi 6-12 Bulan

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Abstract 12

ABSTRACT

The prevalence of bad and worst malnutrition of children under five in Amplas Health Centre Medan city was increased respectively in 2008, 2009 and 2010 period. In 2008, it was found worst malnutrition for 17 (0,3%) children under five, and less malnutrition for 69 (1,3%). In 2009, it was found bad malnutrition for 22 (0,45) children under five and 96 (1,95) children under five and in 2010, it was found bad malnutrition for 27 (0,5%) children under five and less malnutrition for 116 (2,1%) children under five. The objective of this research was to analyze the influence of complementary mother’s milk feeding pattern (type of food, eating frequency, amount of energy and protein consumption at the first time of mother’s milk feeding) on the nutrient status of children under five aged 6-12 old months in Medan Amplas District, Medan City. This research was survey explanatory, conducted on May through July 2011.

The results of research showed that the pattern of complementary feeds action include additional types of food, the consumption of energy and protein intake and meal frequency influence on the nutritional status of infants 6-12 months (p <0.05). The age for the first time of mother’s milk feeding did not have influence on nutrient status for the children under five aged 6-12 old months (p>0,05) in Medan Amplas District, Medan City.

The population were all mothers with children aged 6-12 old months for 3,457 persons and the sample was taken for 100 mothers. Data the influence of companion mother’s milk feeding pattern collection were collected through interview referring to the questionnaire and 24-hour food recall. The nutritional status of infants measured by the index weight / age according to reference who-2005. The data were analyzed using Logistics Regression test.

It is suggested to Medan District Health Office and related institution to encourage and maintain exclusive mother’s milk feeding as well as to give counselling continuously regarding the type of food with good nutrient, inexpensive and easy to get in their surrounding. Various food management practice should be carried out in Integrated Health Service Centre for the socialization of good food nutrient to be applied in family to fulfill the status of nutrient of children under five. Key words : Complementary Feeding Pattern, Nutritional Status of Infant 6-12

Months

Universitas Sumatera Utara