2
ABSTRAK Penyemenan pada sumur pemboran adalah suatu proses pekerjaan yang meliputi perancangan, penambhan aditif, pencampuran ( mixing ) dan pemompaan ( displacement ) bubur semen ( slurry ) melalui casing sehingga mengalir ke atas melewati annulus di belakang casing sehingga casing terikat ke formasi. Penyemenan merupakan faktor yang paling penting dalam operasi pemboran sehingga dapat mereduksi kemungkinan-kemungkinan permasalahan secara mekanis sewaktu melakukan pemboran pada trayek selanjutnya. Dalam membuat semen slurry di perlukan menambahan aditif yang tepat agar sifat semen slurry yang diinginkan tepat seperti yang di butuhkan dalam pemboran. Additive (bahan kimia pembantu) adalah bahan kimia yang sengaja ditambahkan ke dalam bubur semen agar karakteristiknya memenuhi persyaratan yang diinginkan untuk kondisi sumur yang relevan Dispersant adalah salah satu aditif dalam pembuatan semen slurry yang digunakan agar dapat mengurangi viskositas suspensi semen. Pengurangan viskositas atau friksi terjadi karena dispersant mempunyai kelakuan sebagai thinner (pengencer). Hal ini menyebankan suspensi semen menjdi encer, sehingga dapat mengalir dengan aliran turbulen walaupun dipompa dengan rate rendah. Atribut yang diinginkan dari penambahan dispersant pada semen slurry adalah agar pemisahan free water menjadi minimal, aktivitas reterder rendah bila digunakan sendiri dan toksisitas menjadi rendah. Ketika semen bubuk dan air dicampur, struktur terbentuk di seluruh slurry. Free water terjadi ketika suspensi di partikel semen adalah tidak sepenuhnya tersebar, maka mereka berinteraksi melalui gaya elektrostatik. Sedimentasi pada semen slurry seperti dijelaskan di dalam bagian sebelumnya, dispersan menekan interaksi antara partikel semen dengan menetralisir tempat bermuatan positif. Free water yang di

Abs Trak

Embed Size (px)

Citation preview

ABSTRAK

Penyemenan pada sumur pemboran adalah suatu proses pekerjaan yang meliputi perancangan, penambhan aditif, pencampuran (mixing) dan pemompaan (displacement) bubur semen (slurry) melalui casing sehingga mengalir ke atas melewatiannulusdi belakang casing sehingga casing terikat ke formasi. Penyemenan merupakan faktor yang paling penting dalam operasi pemboran sehingga dapat mereduksi kemungkinan-kemungkinan permasalahan secara mekanis sewaktu melakukan pemboran pada trayek selanjutnya. Dalam membuat semen slurry di perlukan menambahan aditif yang tepat agar sifat semen slurry yang diinginkan tepat seperti yang di butuhkan dalam pemboran. Additive (bahan kimia pembantu) adalah bahan kimia yang sengaja ditambahkan ke dalam bubur semen agar karakteristiknya memenuhi persyaratan yang diinginkan untuk kondisi sumur yang relevan Dispersant adalah salah satu aditif dalam pembuatan semen slurry yang digunakan agar dapat mengurangi viskositas suspensi semen. Pengurangan viskositas atau friksi terjadi karena dispersant mempunyai kelakuan sebagai thinner (pengencer). Hal ini menyebankan suspensi semen menjdi encer, sehingga dapat mengalir dengan aliran turbulen walaupun dipompa dengan rate rendah. Atribut yang diinginkan dari penambahan dispersant pada semen slurry adalah agar pemisahan free water menjadi minimal, aktivitas reterder rendah bila digunakan sendiri dan toksisitas menjadi rendah. Ketika semen bubuk dan air dicampur, struktur terbentuk di seluruh slurry.Free water terjadi ketika suspensi di partikel semen adalah tidak sepenuhnya tersebar, maka mereka berinteraksi melalui gaya elektrostatik. Sedimentasi pada semen slurry seperti dijelaskan di dalam bagian sebelumnya, dispersan menekan interaksi antara partikel semen dengan menetralisir tempat bermuatan positif. Free water yang di izinkan adalah sekecil mungkin atau tidak ada sama sekali sekitar 0,25%.