2
Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas; 1. Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram) 2. Kelas gastropoda (golongan siput) 3. Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi) 4. Kelas amphineura Ciri-ciri hirudinea: Panjang tubuh mencapai 30 cm Tubuh dilindungi oleh lapisan kutikula Tubuh relatif pipih Tubuh terdiri dari 34 segmen Tidak mempunyai parapodia dan setae Mempunyai alat penghisap (sucker) di bagian anterior maupun posterior Bersifat hermafrodit Habitat: air tawar dan darat Ada empat ciri struktur tubuh yang menggambarkan perkembangan dunia hewan secara filogenetik , yaitu ada atau tidak adanya jaringan sejati, simetri tubuh (radial,diploblastik atau bilateral triploblastik), ada atau tidak adanya rongga tubuh (selom), dan tipe selom (selom dari kumpulan sel atau selom dari pipa saluran pencernaan). Cacing dewasa: berbentuk memanjang seperti rambut (hair like), warna transparans, bentuk filariform dengan ujung meruncing sedikit demi sedikit. Cacing jantan dan betina didapatkan saling melingkar di dalam habitatnya dan sukar untuk dilepaskan. Metaserkaria (metacercaria) : Bentuk akhir larva Trematoda, misalnya cacing darah (Schistosoma), yang tinggal pada hewan lain selain keong sebelum masuk kedalam tubuh manusia dan tumbuh menjadi cacing dewasa; pada bentuk ini larva tersebut tidak bersifat parasit terhadap hewan inangnya yang kedua Serkaria adalah bentuk infektif dari larva dan dapat langsung menginfeksi hospes definitif melalui makanan, minuman atau aktif menembus kulit, namun serkaria dapat mengkista diluar tubuh terutama pada tanaman air/rerumputan dan bentuk kista ini disebut metaserkaria yang bersifat infeksius. Dalam biologi , imago adalah peringkat terakhir dalam perkembangan serangga, selepas ekdisis terakhir dalam m etamorfosis tak lengkap,

ab.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas;

1. Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram)2. Kelas gastropoda (golongan siput)3. Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi)4. Kelas amphineura

Ciri-ciri hirudinea: Panjang tubuh mencapai 30 cm Tubuh dilindungi oleh lapisan kutikula Tubuh relatif pipih Tubuh terdiri dari 34 segmen Tidak mempunyai parapodia dan setae Mempunyai alat penghisap (sucker) di bagian anterior maupun posterior Bersifat hermafrodit Habitat: air tawar dan daratAda empat ciri struktur tubuh yang menggambarkan perkembangan dunia hewan secara filogenetik , yaitu ada atau tidak adanya jaringan sejati, simetri tubuh (radial,diploblastik atau bilateral triploblastik), ada atau tidak adanya rongga tubuh (selom), dan tipe selom (selom dari kumpulan sel atau selom dari pipa saluran pencernaan).

Cacing dewasa: berbentuk memanjang seperti rambut (hair like), warna transparans, bentuk filariform dengan ujung meruncing sedikit demi sedikit. Cacing jantan dan betina didapatkan saling melingkar di dalam habitatnya dan sukar untuk dilepaskan.

Metaserkaria (metacercaria): Bentuk akhir larva Trematoda, misalnya cacing darah (Schistosoma), yang tinggal pada hewan lain selain keong sebelum masuk kedalam tubuh manusia dan tumbuh menjadi cacing dewasa; pada bentuk ini larva tersebut tidak bersifat parasit terhadap hewan inangnya yang kedua

Serkariaadalah bentuk infektif dari larva dan dapat langsung menginfeksi hospes definitif melalui makanan, minuman atau aktif menembus kulit, namun serkaria dapat mengkista diluar tubuh terutama pada tanaman air/rerumputan dan bentuk kista ini disebutmetaserkariayang bersifat infeksius.

Dalambiologi,imagoadalah peringkat terakhir dalam perkembangan serangga, selepas ekdisis terakhir dalammetamorfosistak lengkap, ataupun selepas keluar daripupadi mana metamorfosis adalah lengkap.

Mirasidium (miracidium): Larva yang menetas dari telur cacing TrematodaPada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula.Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung. Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.Hewan ini mendapatkan makanannya dengan cara menarik air ke dalam tubuhnya melalui pori-pori yang dimilikinya dan menyaring partikel makanan yang mungkin ikut masuk bersama aliran air tersebut.