34
1

A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

1

Page 2: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

A Penulisan HurufA. Penulisan Huruf

Dalam ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, penulisan huruf menyangkut duamasalah, yaitu(1) penulisan huruf besar atau huruf kapital dan(1) penulisan huruf besar atau huruf kapital dan(2) penulisan huruf miring.

2

Page 3: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

1 Penulisan Huruf Besar atau Huruf Kapital1. Penulisan Huruf Besar atau Huruf KapitalPenulisan huruf besar atau kapital yang kita jumpai dalam 

tulisan‐tulisan resmi kadang‐kadang menyimpang dari kaidah‐kaidah b l k K id h li h f k it l it d l h b iyang berlaku. Kaidah penulisan huruf kapital itu adalah sebagai 

berikut:a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kalimat yang b ik l T d b b l d ik l d l hberupa petikan langsung. Tanda baca sebelum tanda petik awal adalah tanda koma (,), bukan titik dua (:). Tanda baca akhir (tanda titik, tanda seru, dan tanda tanya) dibubuhkan sebelum tanda petik penutup. Misalnya:

‐ Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”‐ “Kemarin Engkau terlambat,” katanya.

3

‐ Pak Guru menasihatkan, “Rajin‐rajinlah belajar agar lulus dalam ujian”.

Page 4: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

b Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapanb. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal‐hal keagamaan: nama agama (seperti Islam, Kristen, dan Budha) kitab suci, dan nama Tuhan, termasuk kata ganti –Nya. Huruf pertama pada kata ganti ku, mu dan nya, sebagai kata Tuhan, harus dituliskan dengan huruf kapital, dirangkaikan dengan tanda hubung (‐). Hal‐hal p , g g g ( )keagamaan itu hanya terbatas pada jenis, seperti jin, iblis, surga, malaikat, mahsyar, zakat, dan puasa meskipun bertalian dengan keagamaan tidak diawali dengan huruf kapital Misalnyakeagamaan tidak diawali dengan huruf kapital. Misalnya

‐ Limpahkanlah rahmat‐Mu, ya Allah.‐ Alquran mengajarkan manusia berakhlak mulia.

4

Page 5: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar p p g p g(kehormatan, keturunan, agama), jabatan, dan pangkat yang diikuti nama orang. Akan tetapi, jika di dalam rangkaian tulisan itu sudah ditafsirkan bahwa penyebutan yang tanpa namaitu sudah ditafsirkan bahwa penyebutan yang tanpa nama mengacu kepada orangnya, hal itu harus menggunakan huruf kapital. Misalnya:

1. Pergerakan itu dipimpin oleh Haji Agus Salim.2. Calon jemaah haji Sumsel berjumlah 525 orang.3. Seorang presiden akan diperhatikan rakyatnya.g p p y y4. Pagi ini Menteri Perdagangan terbang ke Nusa Penida. Di Nusa   Penida menteri beristirahat.

5

Page 6: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

d. Kata‐kata seperti van, den, bin dan ibnu yang digunakan p , , y g gsebagai nama orang, tetap ditulis dengan huruf kecil, kecuali kata‐kata itu terletak pada awal kalimat. Misalnya:

Tokoh Tanam Paksa adalah Van den Bosch‐ Tokoh Tanam Paksa adalah Van den Bosch.‐ Pergerakan itu dipimpin oleh Mursid bin Hatim.

6

Page 7: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

e Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsae. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. Akan tetapi, jika hal itu menunjukkan nama jenis (seperti petai cina, jeruk bali, dodol garut) atau mendapat 

l d khi k l i ( ti k d d ) hawalan dan akhiran sekalaigus (seperti kesunda‐sundaan), harus ditulis dengan huruf kecil. Misalnya:

‐ Dalam bahasa Sunda terdapat kata lahan.‐ Kita harus bertekad menyukseskannya.‐ Saya prihatin melihat suku Kubu di Jambi.

7

Page 8: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

f Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama tahunf. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya: Kemerdekaan yang terjadi pada hari Jumat itu  diperingati setiap b l A tbulan Agustus.

g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi. Akan tetapi, jika tidak menunjukkan nama khas geografi, kata‐kata seperti selat teluk, terusan, gunung, kali, danau dan bukit ditulis dengan huruf kecil Misalnya:danau, dan bukit ditulis dengan huruf kecil. Misalnya:‐ Danau Toba terletak di Pulau Sumatera.‐ Nelayan itu berlayar sampai ke teluk.

8

Page 9: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi. Akan tetapi, jika tidak menunjukkan nama resmi, kata‐kata seperti itu ditulis dengan huruf kecil. Misalnya:

“ h” d k k l h‐ Program “Orang Tua Asuh” dikampanyekan oleh Departemen Pendidikan Nasional.‐Menurut undang‐undang dasar kita, semua warga negara mempunyai hak yang samamempunyai hak yang sama.

i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel seperti: di ke dari untuk yang dan sejenisnya yang tidak terletak pada posisi awaldi, ke, dari, untuk, yang, dan sejenisnya, yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Idrus mengarang buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.

9

Page 10: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

j. Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar dan sapaan, kecuali gelar dokter. Misalnya: (lihat contoh C.1.b.) Catatan: Ada perbedaan antara gelar Dr. dan dr. (doktor dituliskan dengan D kapital dan r kecil jadi Dr., sedangkan dokter, singkatannya ditulis dengan d dan r kecil jadi dr.).

k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan Kata Anda juga diawali huruf kapitaldipakai sebagai kata ganti atau sapaan. Kata Anda juga diawali huruf kapital. Misalnya:

‐ Surat Saudara sudah saya terima.‐ Samsi bertanya kepada ibunya ”Pagi tadi Ibu menjemput siapa diSamsi bertanya kepada ibunya, Pagi tadi Ibu menjemput siapa di pelabuhan?”‐ Kita harus menghormati ibu dan bapak kita.

10

Page 11: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

2. Penulisan Huruf MiringH f i i d l t k di k i t k li k b k j l h d ta. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama baku, majalah dan surat 

kabar yang dikutip dalam karangan. Dalam tulisan tangan atau ketikan, kata yang harus ditulis dengan huruf miring ditandai oleh garis bawah satu yang terputus‐putus, kata demi kata. Misalnya: Majalah Pusat Bahasa adalah Bahasa dan Kesusastraan.b. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata. Misalnya: Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf besar.c Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama nama ilmiah atauc. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah atau ungkapan bahasa asing atau bahasa daerah, kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya. Misalnya: Apakah tidak sebaiknya kita menggunakan kata penataran daripada upgrading? Catatan:Penulisan huruf miring ataupun penandaan suatu maksud dengan memakai bentuk huruf tertentu (ditebalkan dan sebagainya) merupakan masalah tipografi pencetakan.

11

Page 12: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

B Penulisan KataB. Penulisan Kataa. Kata dasar ditulis sebagai satu satuan yang berdiri sendiri, sedangkan pada kata turunan, imbuhan (awalan, sisipan, atau akhiran) dituliskan serangkai dengan kata dasarnya. Kalau gabungan kata, hanya mendapat awalan atau akhiran saja, awalan y g g , y p j ,atau akhiran itu dituliskan serangkai dengan kata yang bersangkutan saja. Misalnya:

Bentuk Tidak Bakuberitah kanberitahukanmemberitahu

Bentuk Bakuberi tahukanmemberi tahu

12

Page 13: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

b. Kalau gabungan kata sekaligus mendapat awalan dan akhiran, bentuk kata turunannya itu harus dituliskan serangkai. Misalnya:

Bentuk Tidak Bakumenghancur leburkanmenghancur leburkanpemberi tahuandianak‐tirikanmenguji‐cobakan

Bentuk Bakumenghancurleburkanpemberitahuanpdianaktirikanmengujicobakan

13

Page 14: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

c. Kata ulang pada tulisan resmi ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Pemakaian angka dua untuk menyatakan bentuk perulangan, hendaknya dibatasi pada tulisan cepat atau pencatatan saja.

d. Gabungan kata, termasuk yang lazim disebut kata majemuk, bagian‐bagiannyad. Gabungan kata, termasuk yang lazim disebut kata majemuk, bagian bagiannya ditulis terpisah. Misalnya:Bentuk Tidak Bakuibukota

b htatabahasakerjasamaLokakarya

Bentuk Bakuibu kotatata bahasakerja sama

14

kerja samaloka karya

Page 15: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

e. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai. Misalnya:

Bentuk Tidak Bakumana kalasekali gussekali gusbila manadari padaapa bila

Bentuk BakumanakalasekaligusgbilamanadaripadaApabila

15

Page 16: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

f. Kalau salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri sebagai suatu kata yang mengandung arti penuh, hanya muncul dalam kombinasi, haruslah dituliskan serangkai dengan unsur lainnya. Misalnya:

Bentuk Tidak BakuBentuk Tidak Bakua moralantar wargaantar pulau

lcatur tunggaldasa darma

Bentuk Bakuamoralantarwargaantarpulaucaturtunggal

16

caturtunggaldasadarma

Page 17: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

g. Penulisan ku, kau, mu, dan  nya ditulis serangkai dengan kata  yang mendahului atau mengikutinya .Misalnya: Sepatuku, sepatumu, dan sepatunya boleh kau ambil.

h d d k d d d l h d k kh. Kata depan di, ke, dan  dari ditulis terpisah dari kata  yang mengikutinya, kecuali jika berupa gabungan kata yang sudah padu benar seperti kepada dan daripada. Misalnya:(1) Ia telah diungsikan ditempat yang aman(1) Ia telah diungsikan ditempat yang aman .(2) Saya pergi ke Jakarta menghadiri wisudanya.(3) Surat itu sudah saya sampaikan kepadanya.

17

Page 18: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

i. Partikel pun dipisahkan dari kata yang mendahuluinya karena pun sudah hampir seperti kata lepas. Akan tetapi, kelompok kata berikut ini, yang sudah dianggap padu benar, ditulis serangkai. Jumlah kata seperti itu terbatas, hanya dua belas kata, yaitu adapun, andaipun, ataupun, b b k l k d kbagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun (yang berarti walaupun), sungguhpun, dan walupun.Misalnya: (1) Jika saya berangkat ia pun ingin berangkat(1) Jika saya berangkat, ia pun ingin berangkat.(2) Siapa pun yang terpilih harus kita dukung.(3) Sekalipun rumah kami berdekatan, tak sekali pun kami bertegur sapa.(4) Bagaimanapun juga akan dicobanya(4) Bagaimanapun juga akan dicobanya.(5) Walaupun tidak beruang, Ia tetap gembira.

18

Page 19: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

j. Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’ atau ‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendampinginya. Misalnya:(1) Harga kain itu Rp 10.000,00 per meter.(2) Saya diangkat pegawai negeri per Oktober 1987.( ) l k l k l h d l(3) Calon kepala Sekolah itu dipanggil satu per satu.

k. Angka lazim dipakai untuk menandai nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat dan digunakan juga menomori karangan atau bagiankamar pada alamat dan digunakan juga menomori karangan atau bagian‐bagian karangan. Misalnya:Hotel Swarna Dwipa, Kamar 13Bab XV Pasal 26Bab XV, Pasal 26Surat Ali Imron, Ayat 12

19

Page 20: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

l. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.(1) Abad XX ini dikenal juga dengan abad teknologi.(2) Abad ke‐20 ini adalah abad perempuan.( ) b d k d l h d l h b d k b k(3) Abad kedua puluh ini adalah abad kebangkitan.

m. Cara penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran –an adalah sebagai berikut:berikut:(1) A. A. Navis adalah pujangga angkatan 60‐an.(2) Saya memiliki sepuluh lembaran 1.000‐an.

20

Page 21: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

n. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang dipakai secara berurutan seperti dalamhuruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian atau pemaparan.(1) Dia memesan dua ratus batang bibit kayu jati.(2) Republika memberitakan 70 perkara, yaitu 20 perkara pencurian, 25 perkara tanah, dan 25 perkara waris.

o. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu susunan kalimat diubah sehingga yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidakkalimat diubah sehingga yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat lagi pada awal kalimat.(1) Dua belas orang luka dalam kecelakaan itu.(2) Sebanyak 150 orang tamu telah hadir.

p. Kecuali di dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi, bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus. Contoh berikut salah:(1) Jumlah pegawai kami 12 (dua belas) orang.

21

(1) Jumlah pegawai kami 12 (dua belas) orang.(2) Kami membeli 100 (seratus) judul buku.

Page 22: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

C. Pemakaian Tanda Baca  1. Tanda Titika. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.Misalnya:1) W S R d1) W. S. Rendra2) Abdul Hadi W. M.3) Endang S.

b. Tanda titik dipakai pada singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Misalnya:1) Prof. Dr. Ir. H. Ahmad Munif, M.Sc.Ed.2) Sdr. Abdullah Ahmad Nawawi3) Kol Burlian M Hum3) Kol. Burlian, M.Hum.

22

Page 23: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

c. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah umum, yang ditulis dengan huruf kecil. Singkatan yang terdiri atas dua huruf diberi dua titik, sedangkan singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya diberi satu tanda titik.  Misalnya:1) s.d. (sampai dengan)1) s.d. (sampai dengan)2) a.n. (atas nama)3) d.a. (dengan alamat)4) u.p. (untuk perhatian)5) dkk (d k k )5) dkk. (dan kawan‐kawan)6) dst. (dan seterusnya)

d. Tanda titik digunakan pada angka menyatakan jumlah, untuk memisahkan ribuan, g p g y j , ,jutaan,dst.Misalnya:1) Tebal buku itu 1.250 halaman.2) Dia membuka buku halaman 1250

23

2) Dia membuka buku halaman 12503) NIP 131694732

Page 24: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

e. Tanda titik tidak digunakan pada singkatan yang terdiri atas huruf‐huruf awal kata atau suku kata dan pada singkatan yang dieja seperti kata (akronim). Misalnya: DPR, SMA, Sekjen Depdagri.

f d k d k d k d b l k k l b kf. Tanda titik tidak dipakai di belakang singkatan lambang kimia, satuan ukutan, takaran, timbangan, dan mata uang.Misalnya: 1) harga kertas kuarto itu Rp 30 000 per pak1) harga kertas kuarto itu Rp 30.000 per pak.2) Cu adalah lambang kuprum.3) Seorang pialang membeli 10 kg emas batangan.

24

Page 25: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

g. Tanda titik tidak digunakan di belakang judul yang merupakan kepalag. Tanda titik tidak digunakan di belakang judul yang merupakan kepala karangan, kepala ilustrasi tabel, dan sebagainya. Misalnya:1) Acara Orientasi Mahasiswa2) 1.1 Latar Belakang3) Dari Ave Maria ke Jalan lain ke Roma

h. Tanda titik tidak digunakan di belakang alamat pengirim dan tanggal surat dan di belakang nama dan alamat penerima surat. Misalnya:1) Jalan Jenderal A. Yani Nomor 70 Palembang2) Palembang, 7 Mei 19603) Yth Sdr Eduwar Jaya Kesuma Jalan R Soeprapto 13 Palembang3) Yth. Sdr. Eduwar Jaya Kesuma Jalan R. Soeprapto 13 Palembang

25

Page 26: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

2. Tanda Komaa. Tanda koma harus digunakan di antara unsur‐unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Jika perincian itu hanya terdiri dari dua unsur, sebelum kata dan tidak perlu dibubuhi tanda koma. Misalnya:1) Al t t li di k d l k i t it d l h k t d ti t1) Alat tulis yang digunakan dalam kegiatan itu adalah pena, kertas, dan tinta.2) Satu, dua, …tiga.3) Kegiatan itu hanya membutuhkan tenaga dan pikiran.

b. Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dengan kalimat setara yang lain yang didahului oleh kata tetapi, melainkan, dan sedangkan. Misalnya:1) Dia bukan mahasiswa melainkan pelajar1) Dia bukan mahasiswa, melainkan pelajar.2) Saya mau membantu, tetapi Anda berusaha.3) Ia hidup mewah, sedangkan saya sederhana.

26

Page 27: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

c. Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk apabila anak kalimat tersebut mendahului induknya. Jika anak kalimat tersebut mengikutianak kalimat tersebut mendahului induknya. Jika anak kalimat tersebut mengikuti induknya, tanda koma tidak digunakan. Biasanya anak kalimat didahului oleh kata penghubung seperti: bahwa, karena, agar, sehingga, walaupun, apabila, jika, meskipun, dan sebagainya. Misalnya:1) k ib k i l k1) karena sibuk, ia lupa makan.2) Ia lupa makan karena sibuk.3) Apabila belajar tekun, ia akan berhasil.4) Ia akan berhasil apabila belajar tekun.) p j

d. Tanda koma harus digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi lagi pula meskipun begitu akan tetapi namun meskipun demikian dalamjadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi, namun, meskipun demikian, dalam hubungan itu, sementara itu, sehubungan dengan itu, dalam pada itu, oleh sebab itu, sebaliknya, selanjutnya, pertama, kedua, misalnya, sebenarnya, selain itu, kalau begitu, kemudian, malah, dan sebagainya. Misalnya:

27

1) Oleh sebab itu, kita tidak boleh malas.2) Jadi, kita harus bekerja keras.3) Namun, kita harus tetap waspada.

Page 28: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

e. Tanda koma harus digunakan di belakang kata‐kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapatpada awal kalimat. Misalnya:1) O, kalau begitu saya setuju.2) Ya, Anda boleh mencobanya lebih dahulu.3) Wah, selamat Anda sukses mengelolanya.3) Wah, selamat Anda sukses mengelolanya.

f. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

g. Tanda koma digunakan untuk memisahkan 1) nama dan alamat, 2) bagian‐bagian alamat, 3) tempat dan alamat, 4) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Misalnya:y1) Abdan Syakuron, Jalan Musyawarah 1, Griya Mitra 2 Tahap 44, Blok B 1 Nomor 007, Bukit Lama, Palembang, Sumatera Selatan2) Palembang, 30 Agustus 2006

28

Page 29: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

h. Tanda koma digunakan untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya: Nurgiantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

i. Tanda koma digunakan di antara nama orang dengan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dengan singkatan nama keluarga atau marga. Misalnya: (lihat C. 1. b.)

j. Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan. Misalnya:1) Dosen, yang cantik itu, disenangi mahasiswa.2) Mahasiswa kami, misalnya, masih ada yang mengeluhkan nilai akhir semester.) , y , y g g

29

Page 30: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

3 Tanda Titik Koma3. Tanda Titik KomaTanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat setara, di dalam 

suatu kalimat majemuksebagai pengganti kata penghubung. Misalnya:Para pemikir mengatur strategi yang harus ditempuh; para pelaksana melakukan tugas sebaik‐baiknya; parapenyandang dana menyediakan biaya yang diperlukan.

30

Page 31: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

4. Tanda Titik Duaa. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian. Misalnya:Program Diploma 3 AMIK Bina Sriwijaya mempunyai dua program studi: Program St di T k ik K t d P St di M j I f tikStudi Teknik Komputer dan Program Studi Manajemen Informatika.

b. Tanda titik dua tidak dipakai jika  rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Program Diploma 3 AMIK Bina Sriwijaya mempunyai Program Studi Teknik Komputer dan Program Studi Manajemen Informatika. 

31

Page 32: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

5. Tanda Hubungga. Tanda hubung digunakan untuk memperjelas hubungan bagian‐bagian ungkapan. Misalnya:1) mesin‐potong tangan (mesin potong yang digunakan dengan tangan)2) i t t ( i kh t k t t )2) mesin potong‐tangan (mesin khusus untuk memotong tangan)

b. Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan 1) se‐ dengan kata berikutnya yang didahului dengan huruf capital, 2) ke‐ dengan angka, 3) angka dengan –an, dan 4) singkatan huruf capital dengan imbuhan atau kata. Misalnya:1) Lomba Baca Puisi SD se‐Sumsel.2) Ia ditangkap karena tidak ber‐KTP3) Siapa dalang G 30 S PKI itu?3) Siapa dalang G‐30‐S PKI itu?

32

Page 33: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

6. Tanda PisahTanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi 

penjelasan khusus di luar bangun kalimat, menjelaskan adanya aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas, dan dipakai di antara dua bil t t l b ti ‘ i d ’ t di t d k tbilangan atau tanggal yang berarti ‘sampai dengan’ atau di antara dua nama kota yang berarti ‘ke’ atau ‘sampai’. Misalnya:1) Buku itu‐menurut saya‐akan segera terbit.2) Jalan Raya Palembang‐Prabumulih itu sempit.3) Acara itu berlangsung tanggal 1‐2 September 2009

33

Page 34: A. Penulisan Huruf - Just another weblog · PDF filebuku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ... c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama‐nama ilmiah

7. Tanda PetikTanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung, judul syair, 

karangan, istilah yang mempunyai arti khusus atau kurang dikenal. Misalnya:1) Ia memakai celana “cutbrai”2) S j k “Ak ” k Ch i il A it t l h d i2) Sajak “Aku” karya Chairil Anwar itu telah mendunia.

8. Tanda Petik TunggalTanda petik tunggal mengapit terjemahan atau penjelasan kata atauTanda petik tunggal mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau 

ungkapan bahasa daerah atau asing. Misalnya:Ia berjaga‐jaga pada malam lailatul qadar ‘malam bernilai’ itu.

34