15
40 BAB III METODE PENELITIAN Dalam mengadakan suatu penelitian, metode sangatlah penting untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang diteliti, karena metode sehubungan dengan penulisan maka metode berarti cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaraan ilmu yang bersangkutan. Secara umum. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. adapun maksud dari secara ilmiah yaitu kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional (masuk akal), empiris (dapat dilihat oleh indra), dan sistematis (menggunakan langkah-langkah yang logis). 1 A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Menurut sumber data atau informasi yang diperoleh dalam kegiatan penelitian, maka jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian lapangan (field reseach). Tujuan penelitian lapangan adalah mempelajari secara intensif latar belakang, status akhir, dan interaksi lingkungan yang terjadi pada suatu satuan sosial seperti individu, kelompok, lembaga, atau komunitas. 2 Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang pemecahan masalahnya dengan berdasarkan angka-angka atau dapat diambil kesimpulan dan diberi saran-saran. Sifat penelitian yang digu nakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tinggi bila dibandingkan dengan penelitian yang lain. Dengan penelitian ini 1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), 3. 2 Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), 8.

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

40

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam mengadakan suatu penelitian, metode

sangatlah penting untuk membantu menyelesaikan masalah

yang sedang diteliti, karena metode sehubungan dengan

penulisan maka metode berarti cara kerja untuk dapat

memahami objek yang menjadi sasaraan ilmu yang

bersangkutan.

Secara umum. Metode penelitian adalah cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu. adapun maksud dari secara ilmiah yaitu kegiatan

penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu

rasional (masuk akal), empiris (dapat dilihat oleh indra), dan

sistematis (menggunakan langkah-langkah yang logis).1

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Menurut sumber data atau informasi yang

diperoleh dalam kegiatan penelitian, maka jenis

penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian

lapangan (field reseach). Tujuan penelitian lapangan

adalah mempelajari secara intensif latar belakang, status

akhir, dan interaksi lingkungan yang terjadi pada suatu

satuan sosial seperti individu, kelompok, lembaga, atau

komunitas.2

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

penelitian yang pemecahan masalahnya dengan

berdasarkan angka-angka atau dapat diambil

kesimpulan dan diberi saran-saran.

Sifat penelitian yang digu nakan dalam penelitian

ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

pengaruh atara dua variabel atau lebih. Penelitian ini

mempunyai tingkatan yang tinggi bila dibandingkan

dengan penelitian yang lain. Dengan penelitian ini

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), 3. 2 Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1997), 8.

Page 2: A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

41

maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat

berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan

mengontrol suatu gejala.3 Dalam penelitian ini terdapat

dua variabel yang dihubungkan.

Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk

menetili Pengaruh yang timbul dari variabel Model

Pembelajaran Mastery Learning Terhadap Prestasi

Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas

XI di MA Daarul ‘Ulum Tlogowungu Pati Tahun

Pelajaran 2019/2020.

B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah seluruh objek (orang,

wilayah, benda) yang kepadanya akan diberlakukan

generalisasi kesimpulan hasil penelitian. Sedangkan

menurut Sugiyono populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.4

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta

didik kelas XI di MA Daarul ‘Ulum Tlogowungu

Pati yang berjumlah 69 peserta didik. Peneliti

mengambil populasi peserta didik kelas XI MA

Daarul ‘Ulum Tlogowungu Pati karena model

pembelajaran yang akan diteliti adalah model

pembelajaran mastery Learning dikelas XI MA

Daarul ‘Ulum Tlogowungu Pati.

2. Sampel

Sampel ialah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi.5 Dalam

penelitian ini teknik yang dipilih ialah simple

3 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta,

2004), 51. 4

Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,

2014), 115-116. 5 Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,

2014), 62.

Page 3: A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

42

random sampling, ciri utama dari random sampling

adalah setiap unsur dari keseluruhan populasi

mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih.6

Peneliti mengambil sampel yang berjumlah 58

peserta didik secara acak dari jumlah total 69 peserta

didik kelas XI MA Daarul ‘Ulum Tlogowungu Pati.

Menentukan besarnya sampel dari populasi tertentu

yang dikembangkan dari Isaac dan Michael untuk

tingkat kesalahan 1%, 5%, 10%.7

Tabel 3.1

Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi Tertentu8

N

SAMPEL

1% 5% 10%

69 63 58 56

C. Identifikasi Variabel Menurut Sugiyono variabel penelitian adalah

suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya.9 Penelitian kuantitatif dalam melihat

hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti lebih

bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam

penelitiannya ada variabel independen dan variabel

dependen. Dari variabel tersebut selanjutnya dicari

seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen.10

6 S. Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara,

2006), 88 7 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan,

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), 126 8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan,

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), 128 9 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,

2014), 3. 10

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan,

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), 19.

Page 4: A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

43

Variabel independen dalam bahasa Indonesia

sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen. Sedangkan variabel dependen yang sering

disebut sebagai variabel terikat merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas.11

Adapun penelitian ini yang berjudul Pengaruh

Model Pembelajaran Mastery Learning Terhadap

Prestasi Belajar Peserta Didik merupakan penelitian

yang bersifat sebab dan akibat (kausal). Model

Pembelajaran Mastery Learning merupakan variabel

independen (X), sedangkan Prestasi Belajar Peserta

Didik merupakan variabel dependen (Y).

D. Variabel Operasional Definisi operasional merupakan suatu definisi

mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan

karakteristik variabel tersebut dapat diamati.12

Definisi

operasional tentu diadasarkan pada teori yang secara

umum diakui kevaliditasannya. Jadi definisi operasional

dari peneitian ini adalah mengenai model pembelajaran

mastery learning dan prestasi belajar peserta didik pada

mata pelajaran Fiqih.

a. Model Pembelajaran Mastery Learning

Model pembelajaran mastery learning

adalah pencapaian taraf penguasaan minimal yang

ditetapkan untuk setiap unit bahan pelajaran, dengan

kata lain apa yang dipelajari peserta didik dapat

dikuasai sepenuhnya. Masalah yang muncul yang

perlu mendapat perhatian guru ialah bagaimana

usaha agar sebagian besar peserta didik dapat belajar

efektif sehingga dapat menguasai pelajaran yang

11

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan,

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), 61. 12

Masrukhin, Statistik Deskriptif dan Inferensial, ( Kudus:

Media Ilmu Press, 2014), 9

Page 5: A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

44

dianggap esensial bagi perkembangan siswa itu

sendiri

Model pembelajaran mastery learning (X)

dengan indikator sebagai berikut:

1) Pengorganisasian materi yang baik

2) Komunikasi yang efektif

3) Sikap positif terhadap peserta didik

4) Penguasaan dan antusiasme terhadap materi

pembelajaran

5) Hasil belajar peserta didik yang baik

b. Prestasi belajar peserta didik

Prestasi belajar adalah hasil yang telah

dicapai setelah apa yang telah dilaksanakan atau

dikerjakan. Sedangkan belajar adalah suatu bentuk

perubahan dalam diri seseorang melalui pengalaman

dan latihan. Jadi prestasi belajar adalah sesuatu

diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar

mengajar yang diukur dengan melihat apakah

hasilnya telah memenuhi tujuan dari pembelajaran

atau belum. Prestasi belajar peserta didik dapat

dilihat dari hasil atau nilai yang telah didapatkan

dari evaluasi atau ulangan. Prestasi belajar peserta

didik (Y) dengan indikator sebagai berikut:

1) Dapat menunjukkan

2) Dapat menjelaskan

3) Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri

4) Dapat memberikan contoh

5) Dapat mengklasifikasikan atau memilah-milah

6) Dapat menyimpulkan

7) Menunjukkan sikap menerima

8) Kesediaan berpartisipasi atau terlibat

9) Mengakui dan menyakini

10) Menganggap penting dan bermanfaat

11) Mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki,

dan anggota tubuh lainnya

12) Kefasihan melafalkan atau mengucapkan

Page 6: A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

45

E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi (observation) atau pengamatan

merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan

data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung yang tidak hanya

berkomunikasi pada orang atau manusia saja, tetapi

juga obyek-obyek alam yang lain.13

Dalam metode

observasi, peneliti menggunakan metode observasi

non-partisipan yaitu peneliti tidak terlibat langsung

dan hanya sebagai pengamat untuk mendapatkan

data-data pendukung.

2. Kuesioner atau angket

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis

rapid dan runtut yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui secara

privasi. Sedangkan menurut Sugiyono, kuesioner

adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan ke

responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti

tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan

tahu apa yang bias diharapkan dari responden.14

Kuesioner/ angket ini digunakan untuk mengetahui

data tentang Pengaruh Model Mastery Learning

Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Mata

Pelajaran Fiqih Kelas XI di MA Daarul ‘Ulum

Tlogowungu Pati.

Angket dibuat oleh penulis yang kemudian

disebarkan kepada responden untuk mendapatkan

jawaban yang diperlukan dan dijadikan sampel

penelitian.

13

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), 203. 14

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2012), 199.

Page 7: A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

46

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental seseorang.15

Dalam hal ini peneliti

lakukan pendokumentasian hasil penelitian yang

ada, seperti mengambil beberapa dokumen yang

terkait dengan judul penelitian, misalnya profil

madrasah dan lain sebagainya. Selain itu juga

peneliti mengambil gambar foto saat responden

mengisi angket dan lain sebagainya.

F. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan suatu langkah yang

sangat kritis dalam penelitian. Peneliti harus

memastikan pola analisis mana yang akan digunakan,

apakah analisis statistik ataukah analisis non-statistik.16

Analisis data penelitian bertujuan untuk

menyederhanakan dan membatasi temuan-temuan

hingga menjadi satu data yang teratur, tersusun serta

lebih berarti.

Setelah data terkumpul, peneliti melakukan

analisis atau mengolah data yang diperoleh agar dapat

digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah

diajukan. Ada dua tahapan dalam mengelola data, yaitu:

1. Tahap Pertama (Pengolahan Data) a. Editing

Editing adalah proses pengecekan atau

pemeriksaan data yang telah berhasil

dikumpulkan dari lapangan, karena ada

kemungkinan data yang telah masuk tidak

memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan.17

Jadi

15

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2015),

329. 16

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT

Raja Grafindo, 2008), 40. 17

Sofyan Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian

Kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), 126.

Page 8: A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

47

setelah angket dan tes di isi oleh responden dan

diserahkan kembali kepada peneliti, kemudian

peneliti memeriksa satu-persatu angket dan tes

tersebut. Bila ada jawaban yang diragukan atau

tidak djawab maka peneliti menghubungi

responden yang bersangkutan untuk

menyempurnakan jawabannya.

b. Coding

Coding yaitu pemberian kode-kode pada

tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori

yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat

dalam bentuk angka/huruf yang memberikan

petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau

data yang dianalisis.18

Maksud dari pemberian kode dalam

penelitian ini adalah angket yang telah

diperiksa, diberi identitas sehingga dapat

diketahui kelanjutan proses pengolahan data.

Hasil dari coding dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1) Untuk variabel independen (X) yaitu model

pembelajaran mastery learning.

2) Untuk variabel dependen (Y), yaitu prestasi

belajar.

c. Tabulasi

Tabulasi adalah proses penempatan data

ke dalam bentuk tabel yang telah diberi kode

sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel-tabel

yang dibuat sebaiknya mampu meringkas agar

memudahkan dalam proses analisis data.19

d. Penerapan data sesuai dengan pendekatan

penelitian

Yaitu pengolahan data dengan

menggunakan rumus-rumus yang ada sesuai

dengan pendekatan penelitian yang diambil.

18

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2013), 24. 19

Sofyan Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian

Kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), 127.

Page 9: A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

48

Setelah data diolah dan dimasukkan ke dalam

tabel, selanjutnya adalah menganalisis atau

menguji data tersebut dengan analisis kuantitatif

atau statistik.

2. Tahap Kedua (Analisis Data)

a. Tahap deskripsi data Langkah – langkah yang ditempuh

adalah menyiapkan data, yaitu data tentang

pengaruh model pembelajaran mastery learning

terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata

pelajaran fiqih kelas XI di MA Daarul ‘Ulum

Tlogowungu Pati.

b. Tahap Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan analisis data

pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu

dilakukan uji asumsi klasik meliputi :

1) Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan

untuk menguji apakah regresi diketemukan

adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi antara

variabel independen. Jika variabel bebas

saling berkorelasi, maka variabel tersebut

tidak membentuk variabel ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antar sesama

variable independen sama dengan nol.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinieritas di dalam model regresi

adalah dapat dilihat dari nilai R2, matrik

korelasi variabel-variabel bebas, dan nilai

tolerance dan lawannya, dan variance

inflation factor (VIF).20

Untuk mendeteksi

20

Masrukhin, Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah regresi diketemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai R2,

Page 10: A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

49

ada atau tidaknya mulitikolinieritas adalah

dengan menganalisis matriks korelasi-

korelasi bebas. Jika antar variabel bebas ada

korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas

0,90), maka hal ini merupakan indikasi

adanya multikolinieritas.

Multikolinieritas dapat dilihat dari

nilai tolerance d engan kriteria sebagai

berikut :

a) Jika nilai tolerance > 0,10 maka tidak

terjadi multikolinieritas, atau

b) Jika nilai tolerance < 0,10 maka terjadi

multikolinieritas.

Disamping itu multikolinieritas

dapat juga dilihat dari nilai variance

inflation factor (VIF) yang kriterianya

sebagai berikut :

a) Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi

multikolinieritas, atau

b) Jika nilai VIF > 10 maka telah terjadi

multikolinieritas.

2) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji

apakah dalam suatu model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka

dinamakan ada problem autokorelasi.

Autokorelasi muncul karena observasi yang

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu

sama lain.21

Dengan demikian model regresi

yang baik adalah model regresi yang bebas

dari autokorelasi.

matrik korelasi variabel-variabel bebas, dan nilai tolerance dan

lawannya, dan variance inflation factor (VIF), Metodologi

Penelitian Kuantitatif, (Kudus: Media Ilmu Press, 2015), 102-103. 21

Masrukhin, Buku Latihan SPSS Aplikasi Statistik Deskriptif

dan Inferensial, Uji Autokorelasi, (Kudus: Media Ilmu Press,

2015), 125-126.

Page 11: A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

50

Metode pengujian menggunakan uji

Durbin-Watson (uji DW), dengan ketentuan

sebagai berikut:

a) Jika d lebih kecil dari dl atau lebih

besar dari (4-dl) maka hipotesis nol

ditolak, yang berarti terdapat

autokorelasi.

b) Jika d terletak antara dua dan (4-du),

maka hipotesis nol diterima, yang

berarti tidak ada autokorelasi.

c) Jika d terletak dl dan du atau diantara

(4-du) dan (4-dl), maka tidak

menghasilkan kesimpulan yang pasti.22

3) Uji Heteroskedastisitas Heterokedastisitas adalah keadaan

dimana terjadi ketidaksamaan varian dari

residual untuk semua pengamatan pada

model regresi. Uji heteroskedastisitas

digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya ketidaksamaan varian dari residual

pada model regresi.23

Uji heterokesidastisitas dilakukan

dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan

residual (SRESID). Deteksi dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu

pada grafik scatterplot antara SRESID

dengan ZPRED dengan kriteria sebagai

berikut :

a) Jika terdapat pola tertentu seperti titik-

titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar,

kemudian menyempit), maka

22

Duwi Priyatno, Paham Analisa Statistik Data dengan

SPSS, (Yogyakarta: Media Kom, 2010), 87. 23

Duwi Priyatno, Prasarat yang harus terpenuhi adalah tidak

adanya masalah heteroskedastisitas, Paham Analisa Statistik Data

dengan SPSS, (Yogyakarta: Media Kom, 2010), 8.

Page 12: A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

51

mengindikasikan telah terjadi

heterokedastisitas, atau

b) Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta

titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka nol pada sumbu Y, berarti tidak

terjadi heterokedastisitas.

4) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model variabel

terikat dan variabel bebas keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi data normal atau mendekati

normal.24

Dengan kriteria sebagai berikut:

a) Jika angka signifikan > 0,05 maka data

berdistribusi normal, atau

b) Jika angka signifikan < 0,05 maka data

berdistribusi tidak normal.

5) Uji Linearitas Linearitas adalah keadaan dimana

hubungan antara variabel dependen dengan

variabel independent bersifat linear (garis

lurus) dengan range variabel independent

tertentu. Uji linearitas bisa diuji dengan

scatter plot (diagram pancar) seperti yang

digunakan untuk deteksi data outler, dengan

memberi tambahan garis regresi.25

Oleh

karena scatter plot hanya menampilkan

hubungan dua variabel saja, jika lebih dari

dua data, maka pengujian data dilakukan

dengan berpasangan tiap dua data. Adapun

kriteria uji linearitas adalah :

24

Masrukhin, Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi data normal atau mendekati normal, Metodologi

Penelitian Kuantitatif, (Kudus: Media Ilmu Press, 2015), 106. 25

Masrukhin, Uji Linieritas data, Metodologi Penelitian

Kuantitatif, (Kudus: Media Ilmu Press, 2015), 111.

Page 13: A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

52

a) Jika pada grafik mengarah ke kanan

atas, maka data termasuk dalam

kategori linear.

b) Jika pada grafik tidak mengarah ke

kanan atas, maka data termasuk dalam

kategori tidak linear.

c. Analisis Data

1) Analisis Pendahuluan Pada tahapan ini, data yang

terkumpul dikelompokkan kemudian

dimasukkan dalam tabel distribusi

frekuensi secara sederhana untuk setiap

variabel yang ada dalam penelitian.

Sedangkan pada setiap item pilihan dalam

angket akan diberi penskoran dengan

standar sebagai berikut:

a. Untuk alternatif jawaban “Sangat

Setuju” diberi skor 5

b. Untuk alternatif jawaban “Setuju”

diberi skor 4

c. Untuk alternatif jawaban “Netral”

diberi skor 3

d. Untuk alternatif jawaban “Tidak

Setuju” diberi skor 2

e. Untuk alternatif jawaban “Sangat Tidak

Setuju” diberi skor 1

2) Uji Hipotesis Asosiatif Analisa uji hipotesis adalah tahap

pembuktian kebenaran hipotesis yang

peneliti ajukan. Pengujian hipotesis

asosiatif ini menggunakan rumus analisis

regresi berganda. Analisis regresi berganda

dilakukan apabila hubungan dua variabel

berupa hubungan kausal atau fungsional.

Adapun langkah-langkah membuat

persamaan regresi adalah sebagai berikut:

a) Regresi Linier Sederhana

- Membuat tabel penolong

Page 14: A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

53

- Menghitung nilai a dan b dengan

rumus sebagai berikut:

a =

b =

Keterangan:

a = angka Y bila X = 0 (angka

konstan)

b = Angka arah atau koefisien

regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan atau penurunan variabel

dependen yang didasarkan pada

variable independen, bila b (+) maka

naik dan bila (-) maka terjadi

penurunan.

- Membuat persamaan regresi

Ŷ = a + bX

b) Korelasi Sederhana (Korelasi Product

Moment)

- Membuat tabel penolong

- Mencari r korelasi dengan rumus

sebagai berikut :

Keterangan :

Rxy : Koefisien korelasi product

moment variabel x dan y

X : Variabel bebas

Y : Variabel terikat

XY : Perkalian antara X dan Y

N : Jumlah subyek yang diteliti

∑ : Jumlah26

- Mencari Koefisien Determinasi

26

Sugiyono, rumus r korelasi, Metode Penelitian Pendidikan:

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung:

Alfabeta, 2015),228.

Page 15: A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

54

R² = (r)² x 100%

Keterangan : r didapat dari ∑ rx

3) Analisa Lanjut Analisis ini merupakan pengelolaan

lebih lanjut dari uji hipotesis. Dalam hal ini

dibuat interpretasi lebih lanjut terhadap

hasil yang diperoleh dengan cara

mengkonsultasikan nilai hitung yang

diperoleh dengan harga tabel dengan taraf

signifikan 5% dengan kemungkinan:

a. Uji signifikansi hipotesis asosiatif

pengaruh model mastery learning (X)

terhadap prestasi belajar (Y)

menggunakan regresi sederhana.

Dengan mencari nilai Fhitung dengan

Ftabel. Rumus F hitung untuk mencari

tingkat signifikansi regresi sederhana

adalah sebagai berikut:

Keterangan :

= harga F garis regresi

R= koefisien korelasi x dan y

N= jumlah anggota sampel.

Kriteria pengujiannya sebagai berikut:

Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak atau

Ha tidak dapat ditolak, atau

Jika Fhitung< Ftabel, maka Ho tidak dapat

ditolak atau Ha ditolak.