Upload
smkn-9-bandung
View
103.530
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
1
Recreated by Heri Sudiana &
Published on http://www.matematika-pariwisata.moodlehub.com/
A. GRAFIK HIMPUNAN PENYELESAIAN SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINIER
1. Pengertian Program Linier
Dalam kegiatan produksi dan perdagangan, baik pada industri skala besar maupun kecil
tidak terlepas dari masalah laba yang harus diperoleh oleh perusahaan tersebut. Tujuan
utamanya adalah untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan me-
minimum-kan pengeluarannya (biaya bahan baku, biaya proses produksi, gaji karyawan,
transportasi, dan lain-lain). Untuk maksud tersebut biasanya pihak manajemen perusahaan
membuat beberapa kemungkinan dalam menentukan strategi yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan di atas. Misalnya, dalam memproduksi 2 (dua) macam barang dengan
biaya dan keuntungan berbeda. Pihak perusahaan dapat menghitung keuntungan yang
mungkin dapat diperoleh sebesar-besarnya dengan memperhatikan bahan yang diperlukan,
keuntungan per unit, biaya transportasi, dan lain-lain.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut digunakan program linier. Program linier
diartikan sebagai cara untuk menyelesaikan suatu persoalan (penyelesaian optimum)
dengan menggunakan metode matematik yang dirumuskan dalam bentuk persamaan-
persamaan atau pertidaksamaan-pertidaksamaan linier. Untuk mendapatkan penyelesaian
optimum tersebut digunakan metode grafik yang diterapkan pada program linier sederhana
yang terdiri dari dua variable dengan cara uji titik pojok atau garis selidik pada daerah
himpunan penyelesaian.
2. Grafik Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Linier Satu Variabel
Grafik himpunan penyelesaian pertidaksamaan linier satu variable sudah dibahas ketika
masih di SMP. Untuk mengingat kembali tentang materi tersebut, perhatikan beberapa
contoh di bawah ini.
Contoh Soal 1 Tentukan daerah penyelesaian dari
a. 0≥x
b. 0≥y
c. x < 2
d. 42 ≤≤ x
2
Recreated by Heri Sudiana &
Published on http://www.matematika-pariwisata.moodlehub.com/
Jawab :
a. 0≥x mempunyai persamaan x = 0, ini merupakan garis lurus, yang berimpit dengan
sumbu y. Daerah penyelesaiannya yaitu daerah di sebelah kanan garis atau sumbu y
karena yang diminta adalah untuk 0≥x . Daerah penyelesaian ditunjukkan pada
gambar a (lihat di bawah).
b. 0≥y mempunyai persamaan y = 0, ini merupakan garis lurus, yang berimpit dengan
sumbu x. Daerah penyelesaiannya yaitu daerah di sebelah atas garis atau sumbu x
karena yang diminta adalah untuk 0≥y . Daerah penyelesaian ditunjukkan pada
gambar b (lihat di bawah).
c. x < 2 mempunyai persamaan x = 2. Daerah penyelesaiannya yaitu daerah di sebelah
kiri garis (garis putus-putus) karena yang diminta adalah untuk x < 2. Daerah
penyelesaian ditunjukkan pada gambar c (lihat di bawah)
d. 42 ≤≤ x mempunyai persamaan x = 2 dan x = 4. Daerah penyelesaiannya adalah
daerah diantara kedua garis tersebut. Daerah penyelesaian ditunjukkan pada gambar
d (lihat di bawah).
3. Grafik Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Linier Dua Variabel
Pertidaksamaan linier dua variabel yaitu pertidaksamaan yang memuat dua peubah
misalnya x dan y. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan tersebut dapat disajikan dalam
bidang kartesius. Bentuk-bentuk pertidaksamaan linier adalah :
cbyax ≤+ , cbyax ≥+ , byax + < c, atau byax + > c
(a)
HP
Y
0 X
(b)
HP
Y
0 X
(c)
HP
Y
0 X 2
(d)
HP
Y
0 X 2 4
Gambar. Grafik Himpunan Daerah Penyelesaian
3
Recreated by Heri Sudiana &
Published on http://www.matematika-pariwisata.moodlehub.com/
Langkah-langkah yang ditempuh untuk menyelesaikan daerah himpunan penyelesaian
pertidaksamaan linier dua variabel adalah sebagai berikut :
a. Gambarlah garis cbyax =+ , pada bidang kartesius dengan cara mencari titik-titik
potong grafik dengan sumbu x (y = 0) dan sumbu y (x = 0).
b. Ambil titik sembarang ( )11, yxP yang bukan terletak pada garis tersebut, kemudian
dihitung nilai dari 11 byax + . Nilai dari 11 byax + ini dibandingkan dengan nilai c.
c. Daerah penyelesaian untuk pertidaksamaan cbyax ≤+ ditentukan sebagai berikut:
• Jika 11 byax + < c, maka daerah yang memuat P merupakan daerah penyelesaian.
• Jika 11 byax + > c, maka daerah yang memuat P bukan merupakan daerah
penyelesaian.
d. Daerah penyelesaian untuk pertidaksamaan cbyax ≥+ ditentukan sebagai berikut
• Jika 11 byax + > c, maka daerah yang memuat P merupakan daerah penyelesaian.
• Jika 11 byax + < c, maka daerah yang memuat P bukan merupakan daerah
penyelesaian.
e. Daerah yang bukan penyelesaian merupakan penyelesaian yang diberi arsiran,
sehingga daerah penyelesaiannya merupakan daerah tanpa arsiran (bersih). Hal ini
sangat membantu pada saat menentukan daerah yang memenuhi terhadap beberapa
pertidaksamaan.
f. Daerah penyelesaian untuk pertidaksamaan yang memuat tanda “sama dengan” ( ≤
atau ≥ ) digambar dengan garis penuh, sedangkan daerah penyelesaian pertidaksamaan
yang tidak memuat tanda sama dengan (< atau >) digambar dengan garis putus-putus.
Contoh Soal 2 Tentukan daerah penyelesaian dari :
a. 42 ≤+ yx
b. 632 ≥− yx
Jawab :
Untuk menyelesaikan contoh di atas, gambarkan terlebih dahulu grafik masing-masing
garisnya dengan cara mencari titik-titik potong dengan sumbu x dan sumbu y.
4
Recreated by Heri Sudiana &
Published on http://www.matematika-pariwisata.moodlehub.com/
a. 42 ≤+ yx , untuk mencari titik potong grafik tersebut dengana sumbu x dan sumbu y
dapat dicari dengan membuat tabel berikut.
x 0 2
y 4 0
Dengan demikian titik potong dengan sumbu x dan y adalah (2, 0) dan (0, 4).
Ambillah titik P(0, 0) sebagai titik uji pada 42 ≤+ yx dan diperoleh 400.2 ≤+
(adalah benar). Karena benar, sehingga daerah yang terdapat pada titik P merupakan
daerah penyelesaian (daerah yang tidak diarsir) seperti yang ditunjukkan pada gambar
di bawah ini.
b. 632 ≥− yx untuk mencari titik potong dengan sumbu x dan y dapat dicari dengan cara
membuat tabel berikut.
x 0 3
y - 2 0
Dengan demikian titik potong dengan sumbu x dan y adalah (0, - 2) dan (3, 0).
Ambillah titik P(0, 0) sebagai titik uji pada 632 ≥− yx dan diperoleh 60.30.2 ≥−
(adalah salah). Karena salah, sehingga daerah yang terdapat pada titik P bukan
merupakan daerah penyelesaian (daerahnya yang diarsir) seperti yang ditunjukkan
pada gambar di bawah ini.
HP
Y
X 0 2
4
42 =+ yx
632 =− yx
HP
Y
X 0
-2
3
5
Recreated by Heri Sudiana &
Published on http://www.matematika-pariwisata.moodlehub.com/
Contoh Soal 3 Tentukan himpunan penyelesaian dari 0≥x , 0≥y , 3≥+ yx , dan 63 ≥+ yx
Jawab : • 3≥+ yx mempunyai persamaan 3=+ yx dan titik potong grafik dengan sumbu
koordinat dapat dicari dengan tabel seperti berikut ini.
x 0 3
y 3 0
Dengan demikian titik potong dengan sumbu x dan y adalah (3, 0) dan (0, 3).
Ambillah titik P(0, 0) sebagai titik uji pada 3≥+ yx dan diperoleh 300 ≥+ (adalah
salah). Karena salah, sehingga daerah yang terdapat pada titik P bukan merupakan
daerah penyelesaian (daerahnya yang diarsir) seperti yang ditunjukkan pada gambar di
bawah ini.
• 63 ≥+ yx mempunyai persamaan 63 =+ yx dan titik potong grafik dengan sumbu
koordinat dapat dicari dengan tabel seperti berikut ini
x 0 2
y 6 0
Dengan demikian titik potong dengan sumbu x dan y adalah (2, 0) dan (0, 6).
Ambillah titik P(0, 0) sebagai titik uji pada 63 ≥+ yx dan diperoleh 600.3 ≥+
(adalah salah). Karena salah, sehingga daerah yang terdapat pada titik P bukan
merupakan daerah penyelesaian (daerahnya yang diarsir) seperti yang ditunjukkan
pada gambar di bawah ini.
HP
Y
X 0 2 3
3
6
63 =+ yx
3=+ yx
6
Recreated by Heri Sudiana &
Published on http://www.matematika-pariwisata.moodlehub.com/
Contoh Soal 4
Jawab : Untuk menyelesaikan soal tersebut, yang pertama dilakukan adalah mencari titik pada
grafik di atas dengan menggunakan rumus persamaan garis yang melalui titik ( )11, yx dan
( )22 , yx sebagai berikut.
12
1
12
1
xx
xx
yy
yy
−−
=−−
Misalkan 1g , adalah sebuah garis yang melalui titik (1, 0) dan (0, 2), maka 1g adalah
1
1
210
1
02
0
12
1
12
1
−−=⇒
−−=
−−
⇒−−
=−− xyxy
xx
xx
yy
yy, dengan perkalian silang menjadi :
22 −=− xy atau 22 =+ yx
Dan 2g , adalah sebuah garis yang melalui titik (2, 0) dan (0, 1), maka 2g adalah
2
2
120
2
01
0
12
1
12
1
−−=⇒
−−=
−−
⇒−−
=−− xyxy
xx
xx
yy
yy, dengan perkalian silang menjadi :
22 −=− xy atau 22 =+ yx
Daerah yang diarsir terletak pada :
Sebelah kiri sumbu y, maka 0≥x
Sebelah bawah sumbu x, maka 0≥y
Sebelah atas garis 1g , maka 22 ≤+ yx
Sebelah atas garis 2g , maka 22 ≤+ yx
Daerah HP dari gambar di samping
merupakan himpunan penyelesaian dari
suatu sistem pertidaksamaan. Tentukan
sistem pertidaksamaan grafik tersebut
0
2
2
1
1
HP
Y
X
Dengan demikian sistem
pertidaksamaan dari daerah
penyelesaian grafik di atas adalah :
0≥x
0≥y
22 ≤+ yx
22 ≤+ yx
7
Recreated by Heri Sudiana &
Published on http://www.matematika-pariwisata.moodlehub.com/
Untuk mencari persamaan garis yang memotong sumbu x dan sumbu y di titik (a, 0)
dan (0, b) dapat digunakan rumus
abaybx =+
Contoh penggunaan rumus tersebut dapat dilihat pada contoh di bawah ini.
Contoh Soal 5
Jawab :
• Persamaan garis 1g melalui titik (2, 0) dan (0, 4) adalah :
a = 2, dan b = 4, maka
824 =+⇒=+ yxabaybx
atau 42 =+ yx
• Persamaan garis 1g melalui titik (3, 0) dan (0, 2) adalah :
a = 3, dan b = 2, maka
632 =+⇒=+ yxabaybx
• Selain itu juga dibatasi oleh garis-garis x = 0 dan y = 0.
Daerah yang diarsir terletak pada :
Sebelah kiri sumbu y, maka 0≥x
Sebelah bawah sumbu x, maka 0≥y
Sebelah bawah garis 1g , maka 42 ≥+ yx
Sebelah bawah garis 2g , maka 632 ≥+ yx
Daerah HP dari gambar di samping
merupakan himpunan penyelesaian dari
suatu sistem pertidaksamaan. Tentukan
sistem pertidaksamaan grafik tersebut
0 2
HP
2
4
y
x 3
Dengan demikian sistem
pertidaksamaan dari daerah
penyelesaian grafik di atas adalah :
0≥x
0≥y
42 ≥+ yx
632 ≥+ yx