13
JOURNAL READING A Double Blind Clinical Trial on the Efficacy of Honey Drop in Vernal Keratoconjunctivitis Uji Klinis Double Blind Efektivitas Tetes Madu terhadap Keratokonjungtivitis Vernal Fatia Ayu Ramadhana 1320221142 KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN MATA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA FAKULTAS KEDOKTERAN UPN “VETERAN” JAKARTA PERIODE 25 MEI 2015 – 27 JUNI 2015 1

A Double Blind Clinical Trial on the Efficacy of Honey Drop in Vernal Keratoconjunctivitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Vernal Keratoconjunctivitis

Citation preview

Page 1: A Double Blind Clinical Trial on the Efficacy of Honey Drop in Vernal Keratoconjunctivitis

1

JOURNAL READING A Double Blind Clinical Trial on the Efficacy of Honey Drop

in Vernal KeratoconjunctivitisUji Klinis Double Blind Efektivitas Tetes Madu terhadap Keratokonjungtivitis Vernal

Fatia Ayu Ramadhana1320221142

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN MATARUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UPN “VETERAN” JAKARTAPERIODE 25 MEI 2015 – 27 JUNI 2015

Page 2: A Double Blind Clinical Trial on the Efficacy of Honey Drop in Vernal Keratoconjunctivitis

ABSTRAKTUJUAN• Uji ini dirancang untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanan tetes

mata madu topikal pada pasien terdiagnosis keratokonjungtivitis vernal.METODE• Uji klinis ini dilakukan pada 60 pasien terdiagnosis keratokonjungtivitis

vernal.• Pasien dipilih dan dibagi secara acak menjadi dua kelompok, masing-

masing 30.• Pasien mendapat tetes mata madu (60% dalam air mata artifisial) atau

plasebo, selain tetes mata kromolin dan fluorometolon 1%, untuk digunakan secara topikal pada tiap mata, empat kali dalam sehari.

• Pasien diperiksa menggunakan slitlamp pada saat awal penelitian dan setiap kunjungan follow-up pada bulan ke-1, ke-3, dan ke-6 penelitian untuk memantau perkembangan mata merah, papil pada limbal, dan tekanan intraokular.

Page 3: A Double Blind Clinical Trial on the Efficacy of Honey Drop in Vernal Keratoconjunctivitis

HASIL• Dari seluruh 60 pasien yang menyelesaikan penelitian, 19

pasien (31.7%) adalah perempuan.• Terdapat peningkatan secara signifikan pada tekanan bola

mata, perbaikan mata merah, dan pengurangan papil pada limbal, setelah penggunaan tetes madu pada kelompok eksperimen tetes madu dibandingkan kelompok kontrol plasebo (p < 0.05).

• Pada akhir penelitian, satu pasien dari kelompok tetes madu dan 7 pasien dari kelompok plasebo memiliki papil pada limbal (p < 0.05).

KESIMPULAN• Tetes mata madu topikal, bila digunakan bersamaan dengan

tetes mata Kromolin dan Fluorometolon, mungkin bermanfaat sebagai terapi untuk keratokonjungtivitis vernal.

Page 4: A Double Blind Clinical Trial on the Efficacy of Honey Drop in Vernal Keratoconjunctivitis

PENDAHULUAN• Keratokonjungtivitis vernal (KKV) suatu penyakit okular

inflamatorik atau alergik yang bersifat rekuren dan musiman.• >> anak-anak dan dewasa muda• Insidensi tinggi pada musim semi dan musim gugur, negara

tropis.• Keluhan iritasi berat, fotofobia, kemosis, mata berair, dan

sekresi mukus berlebih perlengketan kelopak mata.• IgE dan eosinofil ditemukan pada air mata.

Page 5: A Double Blind Clinical Trial on the Efficacy of Honey Drop in Vernal Keratoconjunctivitis

• Papil-papil halus dijumpai pada konjungtiva tarsal inferior.• Terdapat papil besar pada konjungtiva kelopak atas

gambaran seperti ubin.• Terapi steroid topikal, antihistamin, dan penstabil sel mast.• Penstabil sel mast efek samping lebih sedikit .• Steroid efek samping peningkatan tekanan bola mata

glaukoma. Efek samping lainnya katarak dan infeksi sekunder.

• 10% pasien mengalami ulkus kornea penurunan penglihatan.

Page 6: A Double Blind Clinical Trial on the Efficacy of Honey Drop in Vernal Keratoconjunctivitis

• Penggunaan obat-obatan alternatif dan komplementer semakin meningkat.

• Madu terapi pada penyakit mata efek antibakteri dan antifungi.

• Madu digunakan dalam terapi ulkus bakteri pada kornea, keratokonjungtivitis kataral, keratitis sifilis, corneal calcareous burns, dan keratitis, keratokonjungtivitis, infeksi kornea, cedera kimia dan panas pada mata lainnya.

• Penelitian ini dirancang dengan tujuan untuk mengetahui efek tetes madu pada keratokonjungtivitis agar dapat menurunkan penggunaan steroid pada pasien.

Page 7: A Double Blind Clinical Trial on the Efficacy of Honey Drop in Vernal Keratoconjunctivitis

METODE

Page 8: A Double Blind Clinical Trial on the Efficacy of Honey Drop in Vernal Keratoconjunctivitis

60 pasien di klinik oftalmologi di Shahrekord, Iran

Kriteria Inklusi- KKV derajat ringan, sedang, dan berat.- Tidak memiliki riwayat pengobatan KKV sebelumnya.- Bersedia untuk mengikuti penelitian.

Kriteria Eksklusi- Memiliki gangguan okular lain.

Metode pengambilan sampel: convenience

sampling.

Secara acak dibagi menjadi 2 kelompok,(1 kelompok = 30 orang).

Kelompok Eksperimen1 tetes fluorometolone 1% + 1 tetes kromolin

sodium + 1 tetes madu 60% (dalam tetes mata artifisial) setiap 6 jam

selama 1 bulan

Kelompok Kontrol1 tetes fluorometolone 1% + 1 tetes kromolin sodium + 1 tetes mata artifisial setiap 6 jam

selama 1 bulan

Pemeriksaan 1 kali/bulan pada bulan 1, 3, dan 6

menggunakan slitlamp menilai kemerahan pada mata, papil pada limbal, tekanan intraokular, dan ketajaman penglihatan.

Analisis statistik uji-t independen – berpasangan,

uji Chi-square, uji Fisher.p < 0.005 signifikan

Page 9: A Double Blind Clinical Trial on the Efficacy of Honey Drop in Vernal Keratoconjunctivitis
Page 10: A Double Blind Clinical Trial on the Efficacy of Honey Drop in Vernal Keratoconjunctivitis
Page 11: A Double Blind Clinical Trial on the Efficacy of Honey Drop in Vernal Keratoconjunctivitis

DISKUSI• Penggunaan tetes madu sebagai terapi KKV menyebabkan

kemerahan pada mata membaik, papil pada limbal berkurang, dan gejala alergi membaik.

• Sel yang paling penting yang berkontribusi dalam KKV adalah eosinofil efek anti-inflamatorik madu telah diobservasi secara mikroskopik memperlihatkan penurunan eosinofil.

• Telah dilaporkan bahwa madu dapat mengurangi inflamasi, edema, dan eksudat.

• Madu memiliki efek antibakteri dan dapat digunakan untuk mencegah jaringan parut pada kornea akibat infeksi.

• Madu memiliki manfaat antioksidan penetralan radikal bebas efek antiinflamatorik.

Page 12: A Double Blind Clinical Trial on the Efficacy of Honey Drop in Vernal Keratoconjunctivitis

KESIMPULAN

• Tetes madu efektif dalam memperbaiki kemerahan pada mata dan mengurangi papil pada limbal dan dalam memperbaiki keratokonjungtivitis vernal.

Page 13: A Double Blind Clinical Trial on the Efficacy of Honey Drop in Vernal Keratoconjunctivitis

TERIMA KASIH