a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    1/58

    [Nusantara] CUPLIKAN PENGAKUAN

    DR. SOEBANDRIO TETANG TRAGEDI

    NASIONAL 30 SEPTEMBER

    Gigih Nusantara [email protected]

    Fri Oct 4 06:00:57 2002

    y Previous message: [Nusantara] Aina Rumiyati Aziz: Perempuan Korban di RanahDomestik

    y Next message: [Nusantara] Alliq Mc Gellnow : UT Kelas Ekonomi #33: KepadaYang Terhormat Wakil Rakyat

    y Messages sorted by:[ date ][ thread ][ subject ][ author ]

    G-30-S versi Soebandrio - (2)

    BAB II: GERAKAN YANG DIPELINTIRBUNG KARNO MASUK ANGIN

    Ada peristiwa kecil, namun dibesar-besarkan olehKelompok Bayangan Soeharto, sehingga kemudian menjadisangat penting dalam sejarah Indonesia. Peristiwa ituadalah sakitnya Bung Karno pada awal Agustus 1965.Dalam buku-buku sejarah banyak ditulis bahwa sakitnyaBung Karno pada saat itu adalah sangat berat.Dikabarkan, pimpinan PKI DN Aidit sampai mendatangkandokter dari RRT. Dokter RRT yang memeriksa Bung Karnomenyatakan bahwa Bung Karno sedang kritis. Intinya,jika tidak meninggal dunia, Bung Karno dipastikan

    bakal lumpuh. Ini menggambarkan bahwa Bung Karno saatitu benar-benar sakit parah.Dari peristiwa itu (seperti ditulis di berbagai buku)lantas dianalisis bahwa PKI -yang saat itu berhubunganmesra dengan Bung Karno - merasa khawatir pimpinannasional bakal beralih ke tangan orang AD. PKI tentutidak menghendaki hal itu, mengingat PKI sudahbermusuhan dengan AD sejak pemberontakan PKI diMadiun, 1948. Menurut analisis tersebut, begitu PKImengetahui bahwa Bung Karno sakit keras, merekamenyusun kekuatan untuk merebut kekuasaan. Akhirnyameletus G30S.Ini alibi rekayasa Soeharto yang mendasari tuduhanbahwa PKI adalah dalang G30S. Ini juga ditulis dibanyak buku, sebab memang hanya itu informasi yang adadan tidak dapat dikonfirmasi, karena pelakunya - BungKarno, DN Aidit dan dokter RRT -ketiga-tiganya tidakdapat memberikan keterangan sebagai bahanperbandingan. Bung Karno ditahan sampai meninggal.Aidit ditembak mati tanpa proses pengadilan; sedangkandokter RRT itu tidak jelas keberadaannya. Itulahsejarah versi plintiran.Tetapi ada saksi lain selain tiga orang itu, yaknisaya sendiri dan Wakil Perdana Menteri-II, dr.Leimena. Jangan lupa, saya adalah dokter yang

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    2/58

    sekaligus dekat dengan Bung Karno. Saya jugamengetahui secara persis peristiwa kecil itu.Yang benar demikian: memang Bung Karno diperiksa olehseorang dokter Cina yang dibawa oleh Aidit, tetapidokternya bukan didatangkan dari RRT, melainkan dokterCina dari Kebayoran Baru, Jakarta, yang dibawa olehAidit. Fakta lain: Bung Karno sebelum dan sesudah

    diperiksa dokter itu juga saya periksa. Pemeriksaanyang saya lakukan didampingi oleh dr. Leimena. Jadiada tiga dokter yang memeriksa Bung Karno.Penyakit Bung Karno saat itu adalah: masuk angin. Inijelas dan dokter Cina itu juga mengatakan kepada BungKarno di hadapan saya dan Leimena bahwa Bung Karnohanya masuk angin. DN Aidit juga mengetahui penyakitBung Karno ini. Mengenai penyebabnya, sayalah yangtahu. Beberapa malam sebelumnya, Bung Karnojalan-jalan meninjau beberapa pasar di Jakarta.Tujuannya adalah melihat langsung harga bahankebutuhan pokok. Jalan keluar-masuk pasar di malamhari tanpa pengawalan yang memadai sering dilakukanBung Karno. Nah, itulah penyebab masuk angin.Tetapi kabar yang beredar adalah bahwa Bung Karno

    sakit parah. Lantas disimpulkan bahwa karena itu PKIkemudian menyusun kekuatan untuk mengambil-alihkepemimpinan nasional. Akhirnya meletus G30S yangdidalangi oleh PKI.Kabar itu sama sekali tidak benar. DN Aidit tahukondisi sebenarnya. Ini berarti bahwa kelompokSoeharto sengaja menciptakan isu yang secara logikamembenarkan PKI berontak atau menyebarkan kesan(image) bahwa dengan cerita itu PKI memiliki alasanuntuk melakukan kudeta.Ketika Kamaruzaman alias Sjam diadili, ia memperkuatdongeng kelompok Soeharto. Sjam adalah kepala BiroKhusus PKI sekaligus perwira intelijen AD. Sjammengaku bahwa ketika Bung Karno jatuh sakit, ia

    dipanggil oleh Aidit ke rumahnya pada tanggal 12Agustus 1965. Ia mengaku bahwa dirinya diberitahu olehAidit mengenai seriusnya sakit Presiden dan adanyakemungkinan Dewan Jenderal mengambil tindakan segeraapabila Bung Karno meninggal. Masih menurut Sjam,Aidit memerintahkan dia untuk meninjau kekuatan kitadan mempersiapkan suatu gerakan. Pengakuan Sjam inimenjadi rujukan di banyak buku.Tidak ada balance, tidak ada pembanding. Yang bisamemberikan balance sebenarnya ada lima orang yaituBung Karno, Aidit, dokter Cina (saya lupa namanya),Leimena dan saya sendiri. Tetapi setelah meletus G30Ssemuanya dalam posisi lemah. Ketika diadili, sayatidak diadili dengan tuduhan terlibat G30S, sehingga

    tidak relevan saya ungkapkan.Kini saya katakan, semua buku yang menyajikan ceritasakitnya Bung Karno itu tidak benar. Aidit tahu persisbahwa Bung Karno hanya masuk angin, sehingga tidakmasuk akal jika ia memerintahkan anak buahnya, Sjam,untuk menyiapkan suatu gerakan. Ini jika ditinjau darilogika: PKI ingin mendahului merebut kekuasaan sebelumsakitnya Bung Karno semakin parah dan kekuasaan akandirebut oleh AD. Logikanya, Aidit akan tenang-tenangsaja, sebab bukankah Bung Karno sudah akrab denganPKI? Mengapa PKI perlu menyiapkan gerakan di saat

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    3/58

    mereka disayangi oleh Presiden Soekarno yang segarbugar?Intinya, pada bulan Agustus 1965 kelompok bayanganSoeharto jelas kelihatan ingin secepatnya memukul PKI.Caranya, mereka melontarkan provokasi-provokasiseperti itu. Provokasi adalah cara perjuangan yangdigunakan oleh para jenderal AD kanan untuk mendorong

    PKI mendahului memukul AD. Ini taktik untuk merebutlegitimasi rakyat. Jika PKI memukul AD, maka PKIibarat dijebak masuk ladang pembantaian (killingfield). Sebab, AD akan - dengan seolah-olah terpaksa -membalas serangan PKI. Dan, serangan AD terhadap PKIini malah didukung rakyat, sebab seolah-olah hanyamembalas. Ini taktik AD Kubu Soeharto untuk menggulungPKI. Jangan lupa, PKI saat itu memiliki massa yangsangat besar, sehingga tidak dapat ditumpas begitusaja tanpa taktik yang canggih.Tetapi PKI tidak juga terpancing. Pelatuk tidak jugaditarik meskipun PKI sudah diprovokasi sedemikianrupa. Mungkin PKI sadar bahwa mereka sedang dijebak.Peran Aidit sangat besar, dengan tidak memberikaninstruksi kepada anggotanya. Tetapi toh akhirnya PKI

    dituduh mendalangi G30S, walaupun keterlibatanlangsung PKI dalam peristiwa itu belum pernah diungkapsecara jelas.Pelaku G30S adalah tentara dan gerakan itu didukungoleh Soeharto yang juga tentara. Sedangkan Aiditlangsung ditembak mati tanpa proses pengadilan.DEWAN JENDERALIsu Dewan Jenderal sebenarnya bersumber dari AngkatanKelima. Dan seperti diungkap di bagian terdahulu,Angkatan Kelima bersumber dari rencana sumbanganpersenjataan gratis dari RRT. Tiga hal ini berkaitanerat. Pada bagian terdahulu diungkapkan bahwa tawaranbantuan persenjataan gratis untuk sekitar 40 batalyondari RRT diterima Bung Karno. Hanya tawaran yang

    diterima, barangnya belum dikirim. Bung Karno lantaspunya ide membentuk Angkatan Kelima. Tapi Bung Karnobelum merinci bentuk Angkatan Kelima itu.Ternyata Menpangad Letjen A Yani tidak menyetujui idemengenai Angkatan Kelima itu.Para perwira ABRI lainnya mengikuti Yani, tidak setujupada ide Bung Karno itu. Empat angkatan dinilai sudahcukup. Karena itulah berkembang isu mengenai adanyasekelompok perwira AD yang tidak puas terhadapPresiden. Isu terus bergulir, sehingga kelompokperwira yang tidak puas terhadap Presiden itu disebutDewan Jenderal. Perkembangan isu selanjutnya adalahbahwa Dewan Jenderal akan melakukan kup terhadapPresiden.

    Menjelang G30S meletus, Presiden memanggil Yani agarmenghadap ke Istana. Yani rupanya merasa bahwa ia akandimarahi oleh Bung Karno karena tidak menyetujuiAngkatan Kelima. Yani malah sudah siap kursinya(Menpangad) akan diberikan kepada orang lain. Saat itujuga beredar isu kuat bahwa kedudukan Yani sebagaiMenpangad akan digantikan oleh wakilnya, Mayjen GatotSubroto. Presiden Soekarno memerintahkan agar Yanimenghadap ke Istana pada 1 Oktober 1965 pukul 08.00WIB. Tetapi hanya beberapa jam sebelumnya Yani diculikdan dibunuh.

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    4/58

    Yang paling serius menanggapi isu Dewan Jenderal ituadalah Letkol Untung Samsuri. Sebagai salah satukomandan Pasukan Kawal Istana - Cakra Birawa - iamemang harus tanggap terhadap segala kemungkinan yangmembahayakan keselamatan Presiden. Untung gelisah.Lantas Untung punya rencana mendahului gerakan DewanJenderal dengan cara menangkap mereka. Rencana ini

    disampaikan Untung kepada Soeharto. Menanggapi ituSoeharto mendukung. Malah Untung dijanjikan akandiberi bantuan pasukan. Ini diceritakan oleh Untungkepada saya saat kami sama-sama ditahan di LP Cimahi,Bandung (lengkapnya simak sub-bab Menjalin SahabatLama).Saya menerima laporan mengenai isu Dewan Jenderal itupertama kali dari wakil saya di BPI (Badan PusatIntelijen), tetapi sama sekali tidak lengkap. Hanyadikatakan bahwa ada sekelompok jenderal AD yangdisebut Dewan Jenderal yang akan melakukan kupterhadap Presiden. Segera setelah menerima laporan,langsung saya laporkan kepada Presiden. Saya lantasberusaha mencari tahu lebih dalam. Saya bertanyalangsung kepada Letjen Ahmad Yani tentang hal itu.

    Jawab Yani ternyata enteng saja, memang ada, tetapiitu Dewan yang bertugas merancang kepangkatan diAngkatan Bersenjata dan bukan Dewan yang akanmelakukan kudeta.Masih tidak puas, saya bertanya kepada BrigjenSoepardjo (Pangkopur II). Dari Soepardjo saya mendapatjawaban yang berbeda. Kata Soepardjo: Memang benar.Sekarang Dewan Jenderal sudah siap membentuk menteribaru.Pada 26 September 1965 muncul informasi yang lebihjelas lagi. Informasi itu datang dari empat orangsipil. Mereka adalah Muchlis Bratanata, NawawiNasution, Sumantri dan Agus Herman Simatupang. Duanama yang disebut terdahulu adalah orang NU sedangkan

    dua nama belakangnya dri IPKI. Mereka cerita bahwapada tanggal 21 September 1965 diadakan rapat DewanJenderal di Gedung Akademi Hukum Militer di Jakarta.Rapat itu membicarakan antara lain: Mengesahkankabinet versi Dewan Jenderal.Muchlis tidak hanya bercerita, ia bahkan menunjukkanpita rekaman pembicaran dalam rapat. Dalam rekamantersebut ada suara Letjen S. Parman (salah satu korbanG30S) yang membacakan susunan kabinet.Susunan kabinet versi Dewan Jenderal - menurut rekamanitu - adalah sebagai berikut:Letjen AH Nasution sebagai Perdana MenteriLetjen A Yani sebagai Waperdam-I (berarti menggantikansaya) merangkap Menteri

    Hankam,Mayjen MT Haryono menjadi Menteri Luar Negeri,Mayjen Suprapto menjadi Menteri Dalam Negeri,Letjen S Parman sendiri menjadi Menteri Kehakiman,Ibnu Sutowo (kelak dijadikan Dirut Pertamina olehSoeharto) menjadi menteri Pertambangan.

    Rekaman ini lantas saya serahkan kepada Bung Karno.Jelas rencana Dewan Jenderal ini sangat peka dansifatnya gawat bagi kelangsungan pemerintahan Bung

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    5/58

    Karno. Seharusnya rencana ini masuk klasifikasi sangatrahasia. Tetapi mengapa bisa dibocorkan oleh empatorang sipil? Saya menarik kesimpulan: tiada lainkecuali sebagai alat provokasi. Jika alat provokasi,maka rekaman itu palsu. Tujuannya untuk mematangkansuatu rencana besar yang semakin jelas gambarannya.Bisa untuk mempengaruhi Untung akan semakin yakin

    bahwa Dewan Jenderal - yang semula kabar angin -benar-benar ada.Hampir bersamaan waktunya dengan isu Dewan Jenderal,muncul Dokumen Gilchrist. Dokumen ini sebenarnyaadalah telegram (klasifikasi sangat rahasia) dari DutaBesar Inggris untuk Indonesia di Jakarta Sir AndrewGilchrist kepada Kementrian Luar Negeri Inggris.Dokumen itu bocor ketika hubungan Indonesia-Inggrissangat tegang akibat konfrontasi Indonesia-Malaysiasoal Borneo (sebagian wilayah Kalimantan). Saat ituMalaysia adalah bekas koloni Inggris yang barumerdeka. Inggris membantu Malayia mengirimkan pasukanke Borneo.Saya adalah orang yang pertama kali menerima DokumenGilchrist. Saya mendapati dokumen itu sudah tergeletak

    di meja kerja saya. Dokumen sudah dalam keadaanterbuka, mungkin karena sudah dibuka oleh staf saya.Menurut laporan staf, surat itu dikirim oleh seorangkurir yang mengaku bernama Kahar Muzakar, tanpaidentitas lain, tanpa alamat. Namun berdasarkaninformasi yang saya terima, surat tersebut mulanyatersimpan di rumah Bill Palmer, seorang Amerika yangtinggal di Jakarta dan menjadi distributor film-filmAmerika. Rumah Bill Palmer sering dijadikanbulan-bulanan demonstrasi pemuda dari berbagaigolongan. Para pemuda itu menentang peredaran filmporno yang diduga diedarkan dari rumah Palmer.Isi dokumen itu saya nilai sangat gawat. Intinya:Andrew Gilchrist melaporkan kepada atasannya di Kemlu

    Inggris yang mengarah pada dukungan Inggris untukmenggulingkan Presiden Soekarno. Di sana adapembicaraan Gilchrist dengan seorang kolega Amerikanyatentang persiapan suatu operasi militer di Indonesia.Saya kutip salah satu paragraf yang berbunyi demikian:rencana ini cukup dilakukan bersama 'our local armyfriends.'Sungguh gawat. Sebelumnya sudah beredar buku yangberisi rencana Inggris dan AS untuk menyerangIndonesia. Apalagi, pemerintah Inggris tidak pernahmelontarkan bantahan, padahal sudah mengetahui bahwadokumen rahasia itu beredar di Indonesia. Saya selakukepala BPI mengerahkan intelijen untuk mencekotentisitas dokumen itu.

    Hasilnya membuat saya yakin bahwa Dokumen Gilchristitu otentik.Akhirnya dokumen tersebut saya laporkan secara lengkapkepada Presiden Soekarno. Reaksinya, beliau terkejut.Berkali-kali beliau bertanya keyakinan saya terhadapkeaslian dokumen itu. Dan berkali-kali pula saya jawabyakin asli. Lantas beliau memanggil para panglimauntuk membahasnya. Dari reaksi Bung Karno sayamenyimpulkan bahwa Dokumen Gilchrist tidak sajamencemaskan, tetapi juga membakar. Bung Karno sebagaitarget operasi seperti merasa terbakar. Namun sebagai

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    6/58

    negarawan ulung, beliau sama sekali tidak menunjukkantanda-tanda kecemasan. Menurut penglihatan saya, tentuBung Karno cemas. Saya menyimpulkan, Bung Karno sedangterbakar oleh provokasi itu.Terlepas dari asli-tidaknya dokumen itu, saya menilaibahwa ini adalah alat provokasi untuk memainkan TNI ADdalam situasi politik Indonesia yang memang tidak

    stabil. Saya mengatakan provokasi jika ditinjau daridua hal. Pertama: isinya cukup membuat orang yangmenjadi sasaran merasa ngeri. Kedua, dokumen sengajadibocorkan agar jatuh ke tangan pendukung-pendukungBung Karno dan PKI. Bagaimana mungkin dokumen rahasiaseperti itu berada di rumah Palmer yang menjadibulan-bulanan demo pemuda. Apakah itu bukan suatu caraprovokasi?Saya katakan jika Dokumen Gilchrist sebagai upayaprovokasi, maka itu adalah provokasi pertama.Sedangkan provokasi kedua adalah isu Dewan Jenderal.Jika diukur dari kebiasaan aktivitas terbuka, makasumber utama dua alat provokasi itu memang cukup rumituntuk dipastikan.Di sisi lain, Soeharto juga bermain dalam isu Dewan

    Jenderal. Beberapa waktu sebelum G30S meletus, Yogadiutus oleh Soeharto untuk menemui Mayjen S Parmanguna menyampaikan saran agar Parman berhati-hatikarena isu bakal adanya penculikan terhadapjenderal-jenderal sudah santer beredar. Namun tidakada yang tahu siapa yang menyebarkan isu seperti itu.Parman tidak terlalu serius menanggapi saran itu,sebab itu hanya isu. Parman bertanya kepada Yoga:Apakah pak Yoga sudah punya bukti-bukti? Yang ditanyamenjawab: Belum, pak. Lantas Parman menyarankan agarYoga mencari bukti. Jangan hanya percaya isu sebelumada bukti, kata Parman. Yoga menyanggupi akanmencarikan bukti.Setelah G30S meletus, saya teringat saran Yoga kepada

    Parman itu. Yoga adalah anggota Trio Soeharto. Sayakemudian berkesimpulan bahwa informasi yangdisampaikan oleh Yoga kepada Parman itu bertujuanuntuk mengetahui reaksi Parman yang dikenal dekatdengan Yani. Info tersebut tentu untuk memancing,apakah Parman sudah tahu. Sekaligus - jikamemungkinkan - mengungkap seberapa jauh atisipasiParman terhadap isu tersebut. Dan karena Parman adalahteman dekat Yani, reaksi Parman ini bisa disimpulkansebagai mewakili persiapan Yani.Dengan reaksi Parman seperti itu, maka bisadisimpulkan bahwa Parman sama sekali tidakmengantisipasi arah selanjutnya jika seandainya DewanJenderal benar-benar ada. Parman tidak siap meghadapi

    kemungkinan yang bakal terjadi selanjutnya. Ini jugabisa disimpulkan bahwa Yani juga tidak siap. Jika inisaya kaitkan dengan pertanyaan saya pada Yani soal isuDewan Jenderal, maka jelas-jelas bahwa Yani tidakpunya persiapan sama sekali.Intinya, info dari Yoga kepada Parman berbalas info,sehingga kelompok Soeharto mendapatkan info bahwakelompok Yani sama sekali belum siap mengantisipasikemungkinan terjadinya penculikan. Lebih jauh, rencanaSoeharto melakukan gerakan dengan memanfaatkan KolonelLatief dan memanipulasi kelompok Letkol Untung, belum

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    7/58

    tercium oleh kelompok lawan: Kelompok Yani.Jika seandainya gerakan gagal mencapai tujuan(khususnya bila Parman tidak berhasil dibunuh), makaperingatan Yoga akan lain maknanya. Peringatan itubisa berubah menjadi jasa Soeharto menyelamatkanParman. Maka Soeharto tetap tampil sebagai pahlawan.Jadi tindakan Soeharto ini benar-benar strategis.

    PERAN AMERIKA SERIKATApakah AS berperan memlintir isu sakitnya Presiden danDewan Jenderal? Sudah jelas AS takut Indonesiadikuasai oleh komunis. Dan karena Bung Karno cenderungkiri, maka proyek mereka ada dua: hancurkan PKI dangulingkan Bung Karno.Selain tidak suka pada Bung Karno, AS juga punyakepentingan ekonomis di Indonesia dan secara umum diAsia. Sebagai gambaran: Malaysia hanya kaya akan karetdan timah;Brunei Darussalam hanya kaya minyak; sedangkanIndonesia memiliki segalanya di bidang tambang danhasil bumi. Terlebih wilayahnya jauh lebih luasdibandingkan dengan Malaysia dan Brunei. Secarakongkrit bisnis minyak AS di Indonesia (Caltex) serta

    beberapa perusahaan lainnya - bagi AS - harus aman.Karena itu politik Bung Karno dianggap membahayakankepentingan AS di Indonesia. Namun mereka kesulitanmengubah sikap Bung Karno yang tegas. Ada upaya ASuntuk membujuk Bung Karno agar mengubah sikappolitiknya tetapi gagal. Secara politis Bung Karnojuga sangat kuat. Di dalam negeri Bung Karno didukungoleh Angkatan Bersenjata dan PKI. Tak kalahpentingnya, rakyat sungguh kagum dan simpatiterhadapnya. Di luar negeri ia mendapat dukungan darinegara-negara Asia Tenggara dengan politikNon-Bloknya.Itulah sebabnya, secara intuitif saya yakin bahwa ASikut main di dua isu itu. Soal sakitnya Presiden,

    target mereka bukan menjebak PKI melakukan gerakan -sehingga PKI masuk ladang pembantaian - sebab Aidittahu persis Presiden hanya masuk angin.Plintiran isu tersebut lebih untuk konsumsi publik.Jika suatu saat ada gerakan perebutan kekuasaan, makaakan terlihat wajar bila gerakan itu dilakukan olehPKI. Jika Presiden sakit keras, wajar PKI merebutkekuasaan, karena takut negara akan dikuasai olehmiliter. Dan karena itu, wajar pula jika PKI dihabisioleh militer.Dewan Jenderal lebih banyak dimainkan oleh pemainlokal, meskipun AS bisa membantu dengan isu senjatadari RRT, Angkatan Kelima dan penolakan Yani terhadapAngkatan Kelima. Tetapi Dokumen Gilchrist jelas ada

    pemain Amerikanya. Dokumen itu awalnya disimpan dirumah warga Amerika Bill Palmer. Dokumen tersebutmenurut saya otentik, namun mengapa dibocorkan?Itu semua secara intiusi. Faktanya: pada pertengahanNovember 1965 AS mengirim bantuan obat-obatan dalamjumlah besar ke Indonesia. Bantuan tersebutmengherankan saya. Indonesia tidak sedang dilandagempa bumi. Juga tidak ada bencana atau perang. Yangada adalah bahwa pada 1 Oktober 1965 terjadipembantaian enam jenderal dan seorang letnan. Seminggusesudahnya, AD di bawah pimpinan Soeharto dan dibantu

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    8/58

    oleh para pemuda membantai PKI. Pada saat obat-obatanitu dikirim kira-kira sudah 40 ribu anggota PKI dansimpatisannya dibantai. Nah, di sinilah pengirimanobat-obatan itu menjadi janggal. Suatu logika yangsangat aneh jika AS membantu obat-obatan untuk PKI.Baru beberapa waktu kemudian saya mendapat laporanbahwa kiriman obat-obatan itu hanya kamuflase; hanya

    sebuah selubung untuk menutupi sesuatu yang jauh lebihpenting. Sebenarnya itu adalah kiriman senjata untukmembantu tentara dan pemuda membantai PKI. Sayangnya,pengetahuan saya tentang hal ini sudah sangatterlambat. Bung Karno sudah menjelang ajal politik.Paling tidak ini menambah keyakinan saya bahwa AS ikutbermain dalam rangkaian G30S.Bagi AS, menghancurkan komunis di Indonesia sangattinggi nilainya untuk menjamin dominasi AS diAsiaTenggara. Di sisi lain, reputasi mereka di bidangsubversif sudah dibuktikan dengan tampilnya agen-agenCIA yang berpengalaman menghancurkan musuh di berbagainegara, walaupun reputasi itu di dalam negeri malahdikecam habis-habisan oleh rakyat AS sendiri.Salah satu agen CIA yang andal adalah Marshall Green

    (Dubes AS untuk Indonesia). Reputasinya di bidangsubversif tak diragukan lagi. Sebelum bertugas diIndonesia ia adalah Kuasa Usaha AS di Korea Selatan.Di sana ia sukses menjalankan misi AS membantupemberontakan militer oleh Jenderal Park Chung Heeyang kemudian memimpin pemerintahan militer selamatiga dekade. Di Indonesia ia menggantikan Howard Jonesmenjelang meletusnya G30S. Jadi pemain penting asingdalam drama 1 Oktober 1965 itu adalah Green dan Jones.Tentu CIA tidak dapat bekerja sendiri menghancurkankomunis di Indonesia. Apalagi pada Februari 1965 ASmemulai pemboman pertama di Vietnam Utara. Praktiskonsentrasinya - khusus untuk penghancuran komunis -terbagi. Baik di Indonesia maupun Vietnam Utara,

    mereka butuh mitra lokal.Di Indonesia mereka merekrut Kamaruzaman yang lebihterkenal dengan panggilan Sjam sebagai spion. Sjamadalah tentara sekaligus orang PKI. Kedudukan Sjam diPKI sangat strategis yaitu sebagai Ketua Biro KhususPKI yang bisa berhubungan langsung dengan Ketua PKI DNAidit. Sebaliknya, para perwira kelompok kontra DewanJenderal memberi informasi kepada saya bahwa Sjamsering memimpin rapat intern AD. Tidak jelas benar,apakah Sjam itu tentara yang disusupkan ke dalam tubuhPKI atau orang PKI yang disusupkan ke dalam AD. Tetapijelas ia adalah mitra lokal CIA. Dan CIA beruntungmemiliki mitra lokal yang berdiri di dua kubu yangberseberangan.

    Tetapi permainan Sjam sangat kasar. Ingatpernyataannya bahwa pada tanggal 12 Agustus 1965 iamengaku dipanggil oleh Aidit untuk membahas betapaseriusnya sakit Presiden. Juga Kemungkinan DewanJenderal mengambil tindakan segera jika Presidenmeninggal. Itu dikatakan setelah Aidit dibunuh.Di pengadilan Sjam mengatakan bahwa perintah menembakpara jenderal datang dari dia sendiri, namun itu atasperintah Aidit yang disampaikan kepadanya. Inilahsatu-satunya pernyataan yang memberatkan Aidit selainkeberadaan Aidit di Halim pada taggal 30 September

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    9/58

    1965 malam. Namun Aidit tidak sempat bicara sebab diaditembak mati oleh Kolonel Yasir Hadibroto (kelakdijadikan Gubernur Lampung oleh Soeharto) beberapahari setelah G30S di Boyolali, Jateng.Jika Sjam itu seorang tentara, ia ibarat martil.Keterangannya sangat menguntungkan pihak yangmenghancurkan PKI. Namun setelah bertahun-tahun

    berstatus tahanan, Sjam diadili dan dihukum mati.Keberpihakannya kepada PKI, AD dan AS akhirnya tidakbermanfaat bagi dirinya sendiri.MENJALIN SAHABAT LAMAIni adalah bagian yang mengungkap keterlibatanSoeharto dalam G30S. Dia menjalin hubungan dengan duasahabat lama - Letkol TNI AD Untung Samsuri danKolonel TNI AD Abdul Latief - beberapa waktu sebelummeletus G30S. Untung kelak menjadi komandan pasukanyang menculik dan membunuh 7 perwira, sedangkan Latiefhanya dituduh terlibat dalam peristiwa itu.Untung adalah anak buah Soeharto ketika Soeharto masihmenjabat sebagai Panglima Divisi Diponegoro, Jateng.Untung bertubuh agak pendek namun berjiwa pemberani.Selama beberapa bulan berkumpul dengan saya di Penjara

    Cimahi, Bandung, saya tahu persis bahwa Untung tidakmenyukai politik. Ia adalah tipe tentara yang loyalkepada atasannya, sebagaimana umumnya sikap prajuritsejati. Kepribadiannya polos dan jujur. Ini terbuktidari fakta bahwa sampai beberapa saat sebelumdieksekusi, dia masih tetap percaya bahwa vonishukuman mati terhadap dirinya tidak mungkindilaksanakan. Percayalah, pak Ban, vonis buat saya ituhanya sandiwara, katanya suatu hari pada saya. Kenapabegitu? Karena ia percaya pada Soeharto yang mendukungtindakannya: membunuh para jenderal. Soal ini akandibeberkan di bagian lebih lanjut.Sekitar akhir 1950-an Soeharto dan Untung pisahkesatuan. Namun pada tahun 1962 mereka berkumpul lagi.

    Mereka dipersatukan oleh tugas merebut Irian Baratdari tangan Belanda. Saat itu Soeharto adalah PanglimaKomando Mandala, sedangkan Untung adalah anak buahSoeharto yang bertugas di garis depan. Dalam tugasitulah keberanian Untung tampak menonjol: ia memimpinkelompok kecil pasukan yang bertempur di hutanbelantara Kaimana. Operasi pembebasan Irian akirnyasukses. Pada tanggal 15 Oktober 1962 Belandamenyerahkan Irian kepada PBB. Lantas pada tanggal 1Mei 1963 Irian diserahkan oleh PBB ke pangkuan RI.Keberanian Untung di medan perang sampai ke telingaPresiden. Karena itu Untung dianugerahi BintangPenghargaan oleh Presiden Soekarno karenakeberaniannya.

    Setelah itu Untung dan Soeharto berpisah lagi dalamhubungan garis komando. Presiden Soekarno menarikUntung menjadi salah satu komandan Batalyon KawalIstana, Cakra Bhirawa. Sedangkan Soeharto akhirnyamenjadi Pangkostrad. Namun tugas baru Untung itumembuat Soeharto marah. Soeharto ingin merekrut Untungmasuk ke Kostrad menjadi anak-buahnya, karena ia tahubahwa Untung itu pemberani. Tetapi apa mau dikata,Presiden sudah terlanjur menarik Untung ke dalampasukan elite kawal Istana. Soeharto hanya bisakecewa.

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    10/58

    Saat itu konflik Bung Karno dan PKI di satu sisidengan para pimpinn AD di sisi lain belum terlalutajam. Dalam perkembangannya, konflik Bung Karno danPKI dengan AD itu semakin memuncak. Konflik itudiikuti oleh polarisasi kekuatan politik dan militeryang semakin meningkat, sehingga dapat disimpulkanbahwa sewaktu-waktu konflik bisa mengarah ke suatu

    kondisi yang mengkhawatirkan. Sebab Bung Karno adalahpemimpin yang kharismatik yang didukung oleh rakyatdan sebagian besar perwira Angkatan Bersenjata,kecuali sebagian kecil perwira AD. Di sisi lain, PKI -seperti sudah saya sebutkan di muka - saat itumemiliki massa dalam jumlah sangat besar. Bisadibayangkan apa yang bakal terjadi jika konflik inisemakin tajam.Nah, saat konflik meningkat itulah justru Soehartobersyukur bahwa Untung menjadi salah satu komandanBatalyon Kawal Istana Cakra Bhirawa. Kedudukan Untungdi sana menjadi titik strategis dipandang dari sisiSoeharto yang menunggu momentum untuk merebutkekuasaan negara. Maka hubungan Soeharto-Untungkembali membaik, meskipun beberapa waktu sebelumnya

    Soeharto sempat marah dan membenci Untung. Buktimembaiknya hubungan itu adalah bahwa beberapa waktukemudian, di akhir 1964, Untung menikah di Kebumen danSoeharto bersama istrinya, Ny. Soehartinah (Tien)menghadiri resepsinya di Kebumen.Seorang komandan menghadiri pernikahan bekas anak-buahadalah hal yang sangat wajar, memang. Tetapi jarakantara Jakarta-Kebumen tidak dekat. Apalagi saat itusarana transportasi dan terutama kondisi jalan sangattak memadai. Jika tak benar-benar sangat penting,tidak mungkin Soeharto bersama istrinya menghadiripernikahan Untung. Langkah Soeharto mendekati Untungini terbaca di kalangan elite politik dan militer saatitu, tetapi mereka hanya sekadar heran pada perhatian

    Soeharto terhadap Untung yang begitu besar.Di sisi lain, Soeharto juga membina persahabatan lamadengan Kolonel Abdul Latief yang juga bekasanak-buahnya di Divisi Diponegoro. Latief adalah jugaseorang tentara pemberani. Ia adalah juga seorang yangsaya nilai jujur. Namun, berbeda dengan Untung, Latiefmengantongi rahasia skandal Soeharto dalam SeranganOemoem 1 Maret 1949 di Yogya. Dalam serangan ituBelanda diusir dari Yogya (ketika itu ibu-kota RI)hanya dalam waktu enam jam. Itu sebabnya serangan inidisebut juga Enam jam di Yogya, yang dalam sejarahdisebut sebagai Operasi Janur Kuning karena saatoperasi dilaksanakan semua pasukan yang berjumlahsekitar 2000 personil (termasuk pemuda gerilyawan)

    diharuskan mengenakan janur kuning (sobekan daunkelapa) di dada kiri sebagai tanda. Yang tidakmengenakan tanda khusus ini bisa dianggap sebagaimata-mata Belanda dan tidak salah jika ditembak mati.Soeharto (di kemudian hari) mengklaim keberhasilanmengusir Belanda itu atas keberaniannya. SeranganOemoem 1 Maret 1949 itu katanya, adalah ide dia. Soalini sudah diungkap di berbagai buku, bahwa serangantersebut adalah ide Sri Sultan Hamengku Buwono IX.Soeharto adalah komandan pelaksana serangan. Namunbagi Latief persoalan ini terlalu tinggi. Latief hanya

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    11/58

    merupakan salah satu komandan kompi. Hanya sajakarena dia kenal Soeharto sewaktu masih sama-sama diKodam Diponegoro, ia dekat dengan Soeharto. Letieftidak bicara soal ide serangan. Ia hanya bicara soalteknis pertempuran.==============Tentara kita menyerbu kota dari berbagai penjuru mulai

    pukul 06.00 WIB, persis saat sirene berbunyi tanda jammalam berakhir. Diserbu mendadak oleh kekuatan yangbegitu--

    Tentara kita menyerbu kota dari berbagai penjuru mulaipukul 06.00 WIB, persis saat sirene berbunyi tanda jammalam berakhir. Diserbu mendadak oleh kekuatan yangbegitu besar, Belanda terkejut. Perlawanan mereka samasekali tidak berarti bagi pasukan kita. Mereka sudahkalah strategi, diserang mendadak dari berbagaipenjuru kota oleh pasukan yang jumlahnya demikianbanyak. Tangsi-tangsi Belanda banyak yang berhasil

    direbut tentara kita. Namun Belanda sempat mintabantuan pasukan dari kota lain. Walaupun bala bantuanpasukan Belanda datang agak terlambat, namun merekamemiliki persenjataan yang lebih baik dibandingtentara kita. Mereka juga mengerahkan kendaraan lapisbaja. Pada saat itulah terjadi pertempuran hebat diseantero Yogyakarta.Pada scope lebih kecil, kelompok pasukan pimpinanLatief kocar-kacir digempur serangan balik pasukanBelanda. Dalam kondisi seperti itu Latiefmemerintahkan pasukannya mundur ke Pangkalan Kuncensambil tetap berupaya memberikan tembakan balasan.Setelah di garis belakang, Latief memeriksa sisapasukan. Ternyata tinggal 10 orang tentara. Di saat

    mundur tadi sekilas diketahui 12 orang terluka dan 2orang gugur di tempat. Mereka yang luka terpaksaditinggal di medan pertempuran, sehingga kemungkinanbesar juga tewas, sedangkan pemuda gerilyawan (juga dibawah kompi Latief) yang tewas 50 orang.Nah, saat Latief bersama sisa pasukannya berada digaris belakang itulah mereka berjumpa Soeharto. Apayang sedang dilakukan Soeharto? Dia sedang santaimakan soto babat, ujar Latief. Ketika itu perangsedang berlangsung. Ribuan tentara dan pemudagerilyawan tengah beradu nasib menyabung nyawa,merebut tanah yang diduduki oleh penjajah. Toh, Latiefdengan sikap tegap prajurit melapor kepada Soehartotentang kondisi pasukannya. Soeharto ternyata juga

    tidak berbasa-basi misalnya menawari Latief dananak-buahnya makan. Sebaliknya Soeharto langsungmemerintahkan Latief bersama sisa pasukannya untukmenggempur belanda yang ada di sekitar Kuburan Kuncen,tidak jauh dari lokasi mereka.Belanda akhirnya berhasil diusir dari Yogyakarta dalamtempo enam jam. Secara keseluruhan dalam pertempuranitu pasukan kita menang, meskipun dalam scope kecilpasukan pimpinan Latief kocar-kacir. Komandan dariseluruh pasukan itu adalah Soeharto yang - boleh saja- menepuk dada membanggakan keberaniannya. Bahkan

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    12/58

    Soeharto kemudian bertindak jauh lebih berani lagidengan mengakui bahwa ide serangan itu dalah idenya(yang kini terbukti tidak benar). Namun soal Sotobabat menjadi skandal tersendiri bagi figur seorangkomandan pasukan tempur di mata Latief. Dan skandalini diungkap oleh Latief pada saat dia diadili diMahkamah Militer dengan tuduhan terlibat G30S. Kendati

    begitu, skandal ini tidak menyebar karena saat ituSoeharto sudah berkuasa. Soeharto sudah menjadi pihakyang menang dan Latief menjadi pihak yang kalah. Apapun informasi dari pihak yang kalah sudah pastidisalahkan oleh pihak yang menang.Setelah Serangan Oemoem 1 Maret, Soeharto-Latief pisahkesatuan. Soeharto akhirnya menjadi Pangkostrad,sementara Latief akhirnya menjadi Komandan BrigadeInfanteri I Jaya Sakti, Kodam Jaya. Posisi Latiefcukup strategis. Maka Soeharto kembali membinahubungan lama dengan Latief . Jika Untung didatangioleh Soeharto saat menikah di Kebumen, Latief jugadidatangi di rumahnya oleh Soeharto dan istrinya saatLatief mengkhitankan anaknya. Saya menilai, Soehartomendekati Latief dalam upaya sedia payung sebelum

    hujan, sebab suatu saat nanti Latief akan dimanfaatkanoleh Soeharto.Kini cerita lama terulang kembali. Jika dulu Soehartomembentuk trio bersama Yoga Soegama dan Ali Moertopo,kini bersama Untung dan Latief. Semuanya teman-temanlama Soeharto ketika masih di Jawa Tengah. Tetapi triokali ini (bersama Untung dan Latief) memiliki posisistrategis yang lebih tinggi dibanding yang dulu:Untung adalah orang dekat Presiden. Latief adalahorang penting di Kodam Jaya yang menjaga keamananJakarta. Targetnya jelas: menuju ke Istana.Tidak ada orang yang bisa membaca konspirasi triotersebut saat itu karena selain trio ini tidakmeledak-ledak, mereka juga tidak berada di posisi

    tertinggi di jajaran militer. Namun saya sebagai orangterdekat Bung Karno sudah punya feeling bahwapersahabatan mereka bisa menggoyang Istana. Palingtidak mereka bisa memperkuat apa yang sudah dirintisoleh Nasution, yakni: menciptakan Negara dalam Negara.Sebab konflik antara Bung Karno dan AD sudah semakintajam.Selain membentuk trio, Soeharto juga dekat denganBrigjen Soepardjo (berasal dari Divisi Siliwangi yangkemudian ditarik Soeharto ke Kostrad menjabatPangKopur II).Pertengahan September 1965 suhu politik di Jakartamulai panas. Karena hubungan persahabatan - di luarjalur komando - Latief menemui Soeharto. Inilah

    pertemuan pemting pertama antara Soeharto dan Latiefmenjelang G30S. Saat itu isu dewan Jenderal sudahmenyebar. Begitu mereka bertemu, Latief melaporkan isutersebut kepada Soeharto. Ternyata Soeharto menyatakanbahwa ia sudah tahu. Beberapa hari yang lalu sayadiberitahu hal itu oleh seorang teman AD dari Yogyabernama Soebagyo, katanya. Tidak jelas siapa Soebagyo.Namun menurut Latief, Soebagyo adalah tentara temanmereka ketika masih sama-sama di Divisi Diponegoro.Pada saat yang hampir bersamaan, pada 15 September1965 Untung mendatangi Soeharto. Untung juga

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    13/58

    melaporkan adanya Dewan Jenderal yang akan melakukankup. Berbeda dengan Latief, Untung menyatakan bahwa iapunya rencana akan mendahului gerakan Dewan Jenderaldengan menangkap mereka lebih dulu, sebelum merekamelakukan kudeta. Untung memang merupakan pembantusetia Bung Karno. Dalam posisinya sebagai salah satukomandan Pasukan Kawal Istana Cakra Bhirawa, sikapnya

    sudah benar.Apa jawab Soeharto? Bagus kalau kamu punya rencanabegitu. Sikat saja, jangan ragu-ragu, kata Soeharto.Malah Soeharto menawarkan bantuan pasukan kepadaUntung:Kalau perlu bantuan pasukan, akan saya bantu, katanya.Untung gembira mendapat dukungan. Ia menerima tawaranbantuan tersebut. Dan Soeherto juga tidak main-main:Baik. Dalam waktu secepatnya akan saya datangkanpasukan dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, katanya.Harap dicatat: pertemuan Soeharto dengan Latief tidakberkaitan dengan pertemuan Soeharto dengan Untung.Saya lupa lebih dulu mana, antara Latief bertemuSoeharto dengan Untung bertemu Soeharto. Yang pastiitu terjadi di pertengahan bulan September 1965. Pada

    awalnya hubungan Soeharto-Untung terpisah darihubungan Soeharto-Latief dalam hal Dewan Jenderal.Namun mereka sama-sama dari Kodam Diponegoro. HubunganUntung-Latief juga terjalin baik meskipun sudahberpisah kesatuan. Akhirnya mereka tahu bahwa Soehartomendukung gerakan menangkap Dewan Jenderal.Bantuan Soeharto ternyata dibuktikan. Beberapa harisebelum 1 Oktober 1965, atas perintah Soehartodidatangkan beberapa batalyon pasukan dari Semarang,Surabaya dan Bandung. Perintahnya berbunyi: Pasukanharus tiba di Jakarta dengan perlengkapan tempurSiaga-I. Lantas secara bertahap pasukan tiba diJakarta sejak 26 September 1965. Jelas, pasukan inididatangkan khusus untuk menggempur Dewan Jenderal.

    Dalam komposisi pasukan penggempur Dewan Jenderal itu,dua-pertiganya adalah pasukan Soeharto dari daerah danKostrad.Setelah G30S meletus dan Soeharto balik menggempurpelakunya, lantas ia menuduh gerakan itu didalangiPKI. Soeharto membuat aneka cerita bohong. Soalkedatangan pasukan dari Bandung, Semarang dan Surabayaitu dikatakan untuk persiapan upacara Hari ABRI 5Oktober. Dari segi logika sudah tidak rasional.Rombongan pasukan tiba di Jakarta sejak 26 September1965 dengan persiapan tempur Siaga-I. Ini jelas tidakmasuk akal jika dikaitkan dengan Hari ABRI. Yangterpenting: dari laporan intelijen yang saya terimadan dikuatkan dengan cerita Untung pada saya ketika

    kami sudah sama-sama dipenjara, pasukan bantuanSoeharto itu dimaksudkan untuk mendukung Untung yangakan menggempur Dewan Jenderal. Ini sudah dibahas olehUntung dan Soeharto.Pertemuan penting kedua Soeharto-Latief terjadi duahari menjelang 1 Oktober 1965. Pertemuan dilakukan dirumah Soeharto di Jalan H Agus Salim. Berdasarkancerita Latief kepada saya pada saat kami sama-samadipenjara, ketika itu ia melaporkan kepada Soehartobahwa Dewan Jenderal akan melakukan kudeta terhadapPresiden. Dan Dewan Jenderal akan diculik oleh Pasukan

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    14/58

    Cakra Bhirawa. Apa reaksi Soeharto? Dia tidakbereaksi. Tapi karena saat itu ada tamu lain di rumahpak Harto, maka kami beralih pembicaraan ke soal lain,soal rumah, kata Latief.Pertemuan terakhir Soeharto-Latief terjadi persis padatanggal 30 September 1965 malam hari pukul 23.00 WIBdi RSPAD Gatot Subroto. Saat itu Soeharto menunggu

    anaknya Hutomo Mandala Putera (Tommy Soeharto) yangketumpahan sup panas dan dirawat di sana. Kali iniLatief melaporkan penculikan para jenderal akandilaksanakan pukul 04.00 WIB (sekitar lima jamkemudian). Kali ini juga tidak ditanggapi olehSoeharto.Sebenarnya yang akan melapor kepada Soeharto saat itutiga orang, yakni Latief, Brigjen Soepardjo dan LetkolUntung. Sebelum Latief menghadap Soeharto, Latieflebih dulu bertemu dengan Soepardjo dan Untung.Soepardjo dan Untung datang ke rumah saya malam itu(30 September 1965) pada pukul 21.00 WIB. Soepardjosedang ada urusan, sedangkan Untung kurang beranibicara pada Soeharto. Soepardjo lantas mengatakan padasaya: Sudahlah Tif (panggilan Latief), kamu saja yang

    menghadap. Katakan ke pak Harto, kami sedang adaurusan, kata Latief menirukan ucapan Soepardjo.Setelah Latief bertemu Soeharto, ia lantas kembalimenemui Soepardjo dan Untung yang menunggu di suatutempat. Latief dengan wajah berseri-seri melaporkankepada teman-temannya bahwa Soeharto berada dibelakang mereka.Saya ulangi: Pada sekitar pukul 01.00 WIB 1 Oktober1965, kata Latief kepada Soepardjo dan Untung:Soeharto berada di belakang mereka.Beberapa jam kemudian pasukan bergerak mengambil parajenderal.Ada yang menarik dari pengakuan Soeharto soalpertemuan terakhir dirinya dengan Latief pada tanggal

    30 September 1965 malam di RSPAD Gatot Subroto itu. Iabercerita kepada dua pihak: Pertama kepada wartawanAmerika Serikat bernama Brackman, pada tahun 1968.Saat itu ia ditanya oleh Brackman mengapa Soehartotidak termasuk dalam daftar jenderal yang akandiculik.Kepada Brackman dikatakan demikian: Memang benar duahari sebelum 1 Oktober 1965 anak lelaki saya yangberusia 3 tahun (Hutomo Mandala Putera alias TommySoeharto) ketumpahan sup panas. Dia lantas dibawa keRSPAD Gatot Subroto. Pada 30 September 1965 banyakkawan-kawan saya menjenguk anak saya dan saya jugaberada di RSPAD. Di antara yang datang adalah Latiefyang menanyakan kondisi anak saya. Saat itu saya

    sangat terharu atas keprihatinannya pada anak saya.Tetapi ternyata Latief adalah orang penting dalam kupyang terjadi. Jadi jelas Latief datang ke RSPAD bukanuntuk menengok anak saya, tetapi untuk mengecekkeberadaan saya. Untuk membuktikan keberadaan saya,benarkah saya di RSPAD Gatot Subroto? Ternyata Memangbegitu adanya: saya di RSPAD Gatot Subroto hinggatengah malam, lantas pulang ke rumah.Pada Juni 1970 Soeharto diwawancarai oleh wartawan DerSpiegel, Jerman. Der Spiegel juga mengajukanpertanyaan yang sama dengan Brackman: Mengapa Soeharto

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    15/58

    tidak termasuk dalam daftar perwira AD yang diculikpada tanggal 1 Oktober 1965?Soeharto mengatakan kepada Der Spiegel demikian:Latief datang ke RSPAD pukul 23.00 WIB bersamakomplotannya. Tujuannya untuk membunuh saya. Tetapiitu tidak dilakukan, sebab ia khawatir membunuh sayadi tempat umum.

    MELETUSLAH PERISTIWA ITUSaat G30S meletus saya tidak berada di Jakarta. Sayamelaksanakan tugas keliling daerah yang disebut Turba(Turun ke bawah). Pada 28 September 1965 sayaberangkat ke Medan, Sumatera Utara. Beberapa waktusebelumnya saya keliling Jawa Timur dan IndonesiaTimur. Saat ke Medan rombongan saya berangkat bersamarombongan Laksamana Muda Udara Sri Muljono Herlambang.Misinya adalah mematangkan Kabinet Dwikora. Namunkemudian kami berpisah. Rombongan Sri Muljonoberangkat ke Bengkulu dan Padang, rombongan saya keMedan.Pada tanggal 2 Oktober saya ditilpun langsung olehPresiden Soekarno dan diberitahu kejadian seharisebelumnya. Dan hari itu juga saya diperintahkan untuk

    segera ke Jakarta. Ada pesan Presiden agar sayaberhati-hati: Awas, Ban, hati-hati. Pesawatmu bisaditembak jatuh, pesan Presiden. Tetapi saya tetapkembali ke Jakarta dengan pesawat. Saya tentu sajasempat was was, sebab yang mengingatkan saya bukanorang sembarangan. Begitu tiba di Jakarta, sayalangsung menuju Istana Bogor menemui PresidenSoekarno. Beberapa waktu kemudian saya mengetahuialasan kenapa Bung Karno memperingatkan saya agar sayahati-hati. Sebabnya adalah saat Sri Muljono menuju keJakarta, pesawatnya ditembaki di kawasan Tebetsehingga pesawat berputar-putar mencari tempatlandasan. Akhirnya pesawat mendarat secara darurat didekat Bogor.

    Saat saya tiba di Bogor, suasana sudah jauh berubahdibanding sebelum saya berangkat ke Medan. Wajah BungKarno tampak tegang. Leimena dan Chaerul Saleh sedangmendiskusikan berbagai hal. Saya mendapat laporanbahwa pada saat itu Bung Karno sudah berada dalamtawanan Soeharto. Bung Karno tidak diperbolehkanmeninggalkan Istana Bogor.Sehari sebelumnya, peristiwa hebat terjadi di Jakarta.Tujuh perwira AD diculik yang kemudian dibunuh padadini hari. Saya mendapat laporan dari para kolega danpara intel anak buah saya di BPI. Sampai berhari-harikemudian saya terus mengumpulkan informasi dari parakolega dan anak-buah saya. Rangkaian informasi yangsaya terima tentang kejadian seputar 30 September 1965

    hingga pembunuhan para jenderal itu sebagian sayacatat, sebagian tidak.Saya masih ingat hampir seluruhnya. Semua informasiyang saya terima, termasuk berbagai gejala yang sudahsaya ketahui sebelumnuya, dapat saya ungkapkan disini. Namun paparan saya akan terasa kurangmenimbulkan kenangan yang kuat jika tidak dibandingkandengan sejarah versi Orde Baru. Itu sebabnya, dibeberapa bagian saya kutip sebagian cerita versiSoeharto sebagai pembanding.Pada tanggal 29 September 1965 pagi hari, Panglima AU

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    16/58

    Oemar Dhani melaporkan kepada Presiden Soekarnotentang banyaknya pasukan yang datang dari daerah keJakarta. Beberapa waktu sebelumnya, saya melaporkankepada Bung Karno adaya sekelompok perwira AD yangtidak puas terhadap Presiden - yang menamakan diriDewan Jenderal -termasuk bocoran rencana DewanJenderal membentuk kabinet. Saya juga melapor tentang

    Dokumen Gilchrist. Semua laporan bertumpuk menjadisatu di benak Bung Karno. Dengan akumulasi anekalaporan yang mengarah pada suatu peristiwa besar itu,saya yakin Bung Karno masih bertanya-tanya, apagerangan yang bakal terjadi.Menurut pengakuan Soeharto, menjelang dini hari 1Oktober 1965 ia meninggalkan anaknya di RSPAD GatotSubroto dan pulang ke rumahnya di Jalan H Agus Salim.Menurutnya, saat meninggalkan RSPAD itu ia sendirian(tanpa pengawal) dengan mengendarai jeep Toyota. DariRSPAD mobilnya melewati depan Makostrad, lantas masukke Jalan Merdeka Timur. Ia mengaku di sana sempatmerasakan suasana yang tidak biasa. Di sekitar JalanMerdeka Timur berkumpul banyak pasukan, tetapiSoeharto terus berlalu dan tidak menghiraukan puluhan

    pasukan yang berkumpul di Monas.Setelah itu Soeharto mengaku pulang ke rumah dan tidur(ini dikatakan Soeharto di beberapa kesempatanterbuka). Lantas pagi harinya pukul 05.30 WIB diamengaku dibangunkan oleh seorang tetangganya dandiberitahu bahwa baru saja terjadi penculikan terhadappara jenderal. Setelah itu saya langsung menuju kemarkas Kostrad, kata Soeharto.Pengakuan Soeharto itu luar biasa aneh:1. di saat Jakarta dalam kondisi sangat tegang iamenyetir mobil sendirian, tanpa pengawal. Jangankandalam situasi seperti itu, dalam kondisi biasa saja iaselalu dikawal.2. ia melewati Jalan Merdeka Timur dan mengaku

    melihat puluhan prajurit berkumpul dan merasakansesuatu yang tidak biasa, tetapi tidak dia hiraukan.Sebagai seorang komandan pasukan, tidakkah dia ingintahu apa yang akan dilakukan oleh puluhan prajurityang berkumpul pada tengah malam seperti itu?3. pada pagi hari 1 Oktober 1965 pukul 05.30 WIBsiapa yang bisa mengetahui bahwa baru saja terjadipenculikan terhadap para jenderal? Saat itu belum adaberita televisi seperti sekarang (semisal Liputan 6Pagi SCTV) yang dengan cepat bisa memberitakan suatukejadian beberapa jam sebelumnya. Radio RRI saja barumemberitakan peristiwa itu pada pukul 07.00 WIB.Yang sebenarnya terjadi:Soeharto sudah tahu bahwa pasukan yang berkumpul di

    dekat Monas itu akan bergerak mengambil para anggotaDewan Jenderal. Toh dia sendiri yang mendatangkansebagian besar (kira-kira dua-pertiga) pasukantersebut dari Surabaya, Semarang dan Bandung. Ingat:Soeharto menawarkan bantuan pasukan yang diterimadengan senang hati oleh Untung.Pasukan dari daerah dengan perlengkapan tempur Siaga-Iitu bergabung dengan Pasukan Kawal Istana CakraBhirawa pimpinan Untung. Mereka berkumpul di dekatMonas. Selain itu, beberapa jam sebelumnya Soehartomenerima laporan dari Latief bahwa pasukan sudah dalam

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    17/58

    keadaan siap mengambil para jenderal. Maka wajar sajatengah malam itu Soeharto mengendarai jeep sendirian,meskipun Jakarta dalam kondisi sangat tegang. Malahia dengan tenangnya melewati tempat berkumpulnyapasukan yang beberapa saat lagi berangkat membunuhpara jenderal. Bagi Soeharto tidak ada yang perluditakutkan.

    Ia justru melakukan kesalahan fatal dengan mengatakankepada publik bahwa ia sempat melihat sekelompokpasukan berkumpul di dekat Monas dan ia membiarkansaja. Jika ia memposisikan diri sebagai orang yangtidak tahu rencana pembunuhan para jenderal, mestinyaia tidak menyatakan seperti itu dalam buku biografinyadan di berbagai kesempatan terbuka. Denganpernyataannya membiarkan pasukan bergerombol di dekatMonas, bisa menyeret dirinya dalam kesulitan besar.Masak seorang Panglima Kostrad membiarkan sekelompokpasukan bergerombol di dekat Monas pada tengah malam,padahal dia melihatnya sendiri.Yang sebenarnya terjadi adalah bahwa tengah malam ituia tidak pulang ke rumah seperti ditulis dalam bukubiografinya. Yang benar: setelah melewati Jalan

    Merdeka Timur dan melihat persiapan sekumpulanpasukan, ia lantas menuju ke Markas Kostrad. DiMakostrad ia memberi pengarahan kepada sejumlahpasukan bayangan dan operasi Kostrad yang mendukunggerakan pengambilan para jenderal. Dengan kronologiyang sebenarnya ini, maka seharusnya tidak perlu adacerita Soeharto pulang ke rumah lantas tidur.Dengan pengakuannya itu Soeharto rupanya inginmenunjukkan seolah-olah ia jujur dengan mengatakanbahwa pada dini hari 1 Oktober 1965 ia memang beradadi Makostrad. Tapi prosesnya dari RSPAD, pulang dulu,lantas tidur, dibangunkan tetangga dan diberitahu adapenculikan pukul 05.30 WIB, baru kemudian berangkat keMakostrad.

    Kalau Soeharto memposisikan diri sebagai orang yangtidak bersalah dalam G30S, maka pengakuannya itumerupakan kesalahan yang sangat fatal. Sebab tidakmungkin ada orang yang tinggal di Jalan H Agus Salim(tetangga Soeharto) mengetahui ada penculikan parajenderal dan membangunkan tidur Soeharto pada pukul05.30 WIB. Padahal penculikan dan pembunuhan parajenderal baru terjadi beberapa menit sebelumnya,sekitar pukul 04.00 WIB.Satu pertanyaan sangat penting dari tragedi pagi buta1 Oktober 1965 adalah mengapa para jenderal itu tidakdihadapkan kepada Presiden Soekarno. Logikanya jikaanggota Dewan Jenderal diisukan akan melakukan kudeta,mestinya dihadapkan ke Presiden Soekarno untuk diminta

    penjelasannya tentang isu rencana kudeta. Masalahnyatentu bakal menjadi lain jika para jenderal tidakdibunuh, tetapi diajukan kepada Presiden untukkonfirmasi.Namun G30S sebagai suatu kekuatan sebenarnya sudahditentukan jauh sebelum peristiwanya meletus. Dariperspektif Soeharto, masa hidup gerakan ini tidakditentukan oleh kekuatannya melainkan oleh masakegunaannya. Setelah para jenderal dibantai, makahabislah masa kegunaan G30S. Dan sejak itu pula masahidupnya harus diakhiri. Meskipun Untung, Latief dan

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    18/58

    Soepardjo berupaya ingin mempertahankan kelanggenganG30S, tetapi umurnya hanya beberapa jam saja. Setelahitu pelakunya diburu dan dihabisi. Soeharto denganmelikuidasi G30S menimbulkan kesan bahwa ia setiakepada atasannya, Yani dan teman-teman jenderal yangdibunuh. Ia tampil sebagai pahlawan.Soal Mengapa Dewan Jenderal diculik, bukan dihadapkan

    ke Presiden, ada pengakuan dari salah satu pelakupenculikan. Menurut Serma Boengkoes (Komandan PeletonKompi C Batalyon Kawal Kehormatan) yang memimpinprajurit penjemput Mayjen MT Haryono, di militer tidakada perintah culik. Yang ada adalah tangkap atauhancurkan. Perintah yang saya terima dari KomandanResimen Cakra Bhirawa Tawur dan Komandan BatalyonUntung adalah tangkap para jenderal itu, kataBoengkoes setelah ia bebas dari hukuman.Namun MT Haryono terpaksa dibunuh sebab rombonganpasukan tidak diperbolehkan masuk rumah oleh istri MTHaryono. Sang istri curiga, suaminya dipanggilPresiden kok dini hari. Karena itu pintu rumahtersebut didobrak dan MT Haryono tertembak. Tidakjelas apakah Haryono langsung tewas di tempat atau

    dibunuh kemudian setelah semua jenderal dikumpulkan diPondok Gede (Lubang Buaya).Sedangkan saat dijemput oleh sejumlah pasukan dirumahnya, Letjen A Yani terkejut. Bukan karenapenjemputnya pasukan berseragam loreng, tetapi karenapada hari itu ia memang dijadwalkan untuk menghadapPresiden Soekarno di Istana Merdeka, pada pukul 08.00WIB. Presiden sedianya akan bertanya kepada Yani soalAngkatan Kelima. Yani menolak ide Presiden tentangAngkatan Kelima sejak beberapa waktu sebelumnya. Malahsudah beredar isu bahwa Yani akan digantikan olehwakilnya yaitu Gatot Subroto.Dengan dijemput tentara dini hari mungkin Yani merasapertemuan dengan Presiden Soekarno diajukan beberapa

    jam. Ia dibangunkan dari tidurnya oleh istrinya danmasih mengenakan piyama. Meskipun kedatangan tentarapenjemputnya menimbulkan kegaduhan di keluarga Yaniyang terkejut, namun Yani menurut. Ia menyatakankepada penjemputnya akan ganti pakaian. Tetapi ketikatentara penjemputnya menyatakan Tidak perlu gantibaju, jenderal, maka seketika Yani menempeleng tentaratersebut. Perkataan prajurit seperti itu terhadapjenderal memang sudah luar biasa tidak sopan. LantasYani masuk ke kamar untuk ganti pakaian. Yanidiberondong tembakan.Untuk penculikan para jenderal yang lain mungkincerita saya mirip dengan yang sudah banyak ditulis diberbagai buku, baik versi Orde Baru maupun buku yang

    terbit setelah Soeharto tumbang. Kurang lebih miripseperti itu sehingga tidak perlu saya ceritakan lagi.Yang penting, peristiwa berdarah di pagi buta padatanggal 1 Oktober 1965 (G30S) itu sampai kini masihditafsirkan secara berbeda-beda, baik di dalam maupundi luar negeri. Tetapi jelas substansi peristiwa itutidak seperti mitos yang dibuat AD yakni percobaankudeta yang didalangi oleh PKI. Versi AD ini samasekali tidak benar. Peristiwa itu merupakan provokasiyang didalangi oleh jenderal-jenderal fasis ADdidukung dengan baik oleh imperialisme internasional.

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    19/58

    Peristiwa itu adalah provokasi yang dimanipulasisecara licik dan efektif serta dikelola secaramaksimal oleh seorang fasis berbaju kehalusan feodalJawa yang haus kekuasaan dan harta. Dialah PanglimaKostrad Mayjen Soeharto.Pada sisi intern, peristiwa itu bukan hanya merupakanpuncak manifestasi konflik antara pimpinan AD dan PKI,

    tetapi juga pertentangan antara pemimpin politikkonservatif dengan aspirasi kapitalisme yangpembangunannya bergantung pada imperialismeinternasional di satu fihak, melawan PKI denganprinsip politik anti-imperialisme dengan aspirasinegara yang merdeka penuh dan demokrasi berkeadilansosial di pihak lain.Peristiwa itu adalah puncak kemunafikan para pemimpinpolitik konsevatif yang mengklaim sebagai palingdemokrat dari sistim demokrasi parlementer. Merekaberhadapan dengan kemajuan-kemajuan pesat PKI yangdicapai secara damai dalam sistim demokrasi liberal.Dari konflik tersebut para pimpinan AD dan sekutunyalantas mencabut hak hidup PKI dengan cara mambantaianggota dan keluarganya, lantas membubarkan PKI.

    Dari kacamata internasional - terutama disebarkan olehmantan Dubes AS untuk Indonesia Howard Jones -peristiwa itu adalah spontan kekejian rakyat yaknipenyembelihan rakyat yang dilakukan PKI. Sebaliknyaini adalah bagian dari intrik berdarah yangdirencanakan secara seksama di Mabes Kostrad pimpinanSoeharto.DARI DETIK KE DETIKPagi 1 Oktober 1965 Bung Karno berada di Halim. Malamharinya ia menginap di rumah istri Dewi Soekarno diSlipi (Wisma Yaso). Pagi-pagi setelah mendapat kabarmengenai penculikan para jenderal, ia berangkatbersama ajudan Parto menuju Istana negara, namunmenjelang sampai Istana, jalanan diblokade oleh

    tentara. Menurut ajudan, pasukan tersebut tidakdikenal, karena memang tidak ada jadwal blokade jalanmenuju Istana.Dalam waktu cepat Parto mengambil inisiatif dengantidak meneruskan perjalanan ke Istana. Mungkin iamenangkap firasat bahaya jika Presiden ke Istana.Lantas Parto mengusulkan Sebaiknya ke Halim saja, pak.Kalau ada apa-apa dari Halim akan dengan cepat terbangke tempat lain, katanya. Bung Karno menurut saja.Dalam protokoler pengamanan presiden, jika pasukanpengaman merasa presiden dalam bahaya, maka tujuanutama adalah lapangan terbang. Dengan begitu presidenbisa diterbangkan ke mana saja secara cepat.Itu asal-muasal presiden berada di Halim. Mungkin

    Parto (juga Bung Karno) tidak tahu bahwa para jenderaldiculik dan dibawa ke Halim. Sesampainya ke Halim punBung Karno belum tahu apa yang sesungguhnya terjadi.Baru setelah beberapa saat di Halim, beliau diberitahuoleh para pengawal. Beberapa saat kemudian ia menerimalaporan dari Brigjen Soepardjo.Aidit pagi itu juga berada di Halim. Inilahkeanehannya: para tokoh sangat penting berkumpul diHalim. Kalau Oemar Dhani berada di sana, itu masihwajar karena ia adalah pimpinan AURI. Tetapikeberadaan Aidit di sana sungguh mengherankan. Bung

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    20/58

    Karno dan Oemar Dhani berada di satu tempat, sedangkanAidit berada di tempat lain sekitar Halim. SetelahBung karno terbang ke Istana Bogor (prosesnya dirincidi bagian lebih lanjut), Aidit terbang ke Jawa Tengah.Beberapa hari kemudian Aidit ditembak mati olehKolonel Yasir Hadibroto di Brebes, Jawa Tengah.Menurut kabar resmi Aidit ditembak karena saat

    ditangkap ia melawan. Tetapi menurut laporanintelijen kami Aidit sama sekali tidak melawan.Soeharto memang memerintahkan tentara untuk menghabisiAidit, katanya. Dengan begitu Aidit tidak dapat bicarayang sebenarnya.Saya lebih percaya pada laporan intelijen kami, sebabistri Aidit kemudian cerita bahwa pada tanggal 30September 1965 malam hari ia kedatangan tamu beberapaorang tentara. Para tamu itu memaksa Aiditmeninggalkan rumah. Suami saya diculik tentara,ujarnya. Setelah itu Aidit tidak pernah pulang lagisampai ia ditembak mati di Brebes.Hanya beberapa jam setelah para jenderal dibunuhsekitar pukul 11.00 WIB, 1 Oktober 1965, PresidenSoekarno dari pangkalan udara Halim mengeluarkan

    instruksi yang disampaikan melalui radiogram ke markasBesar ABRI. Saat itu Bung Karno hanya menerimainformasi bahwa beberapa jenderal baru saja diculik.Belum ada informasi mengenai nasib para jenderal,meskipun sebenarnya para jenderal sudah dibunuh.Inti instruksi Bung Karno adalah bahwa semua pihakdiminta tenang. Semua pasukan harap stand-by diposisinya masing-masing. Semua pasukan hanya bolehbergerak atas perintah saya selaku Presiden danPanglima Tertinggi ABRI. Semua persoalan akandiselesaikan pemerintah/Presiden. Hindari pertumpahandarah.Demikian antara lain isi instruksi Presiden.Instruksi itu ditafsirkan Soeharto bahwa Untung dan

    kawan-kawan sudah kalah, karena gerakan menculik danmembunuh para jenderal tidak didukung oleh Presiden.Instruksi lantas disambut Soeharto denganmemerintahkan anak-buahnya menangkap Untung dankawan-kawan.Jelas ini membingungkan Untung. Ia sudah melapor keSoeharto soal Dewan Jenderal yang akan melakukan kupterhadap Presiden Soekarno. Untung juga mengutarakanniatnya untuk mendahului gerakan Dewan Jenderal dengancara menangkap mereka lebih dulu. Semua ini didukungoleh Soeharto. Bahkan Soeharto malah memberi bantuanpasukan.Setelah anggota dewan Jenderal dibunuh, Soeharto malahmenyuruh Untung ditangkap.

    Mengenai soal ini saya ingat cerita Untung kepada sayasaat kami sama-sama dipenjara di Cimahi. Untung denganyakin mengatakan bahwa ia tidak akan dieksekusimeskipun pengadilan sudah menjatuhkan hukuman mati.Sebab Soeharto yang mendukung saya menghantam DewanJenderal. Malah kami didukung pasukan Soeharto yangdidatangkan dari daerah, katanya. Teman-teman sesamanarapidana politik juga tahu bahwa Untung adalah anakemas Soeharto. Tapi akhirnya Untung dihukum mati danbenar-benar dieksekusi.Hampir bersamaan dengan keluarnya instruksi

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    21/58

    Presiden-mungkin hanya selisih beberapa menit kemudian- Soeharto memanggil ajudan Bung Karno, BambangWidjanarko yang berada di Halim agar menghadapSoeharto di Makostrad. Ini mungkin hampir bersamaanwaktunya dengan perintah Soeharto agar Untung dankawan-kawan ditangkap. Di Makostrad BambangWidjanarko diberitahu Soeharto agar Presiden Soekarno

    dibawa pergi dari Pangkalan Halim sebab pasukan dariKostrad di bawah pimpinan Sarwo Edhi Wibowo sudahdisiapkan untuk menyerbu Halim.

    ==========================Saat Bambang menyampaikan pesan Soeharto itu, BungKarno geram sekaligus bingung. Instruksi agar semuapasukan stand-by di tempat masing-masing tidak ditaatiSoeharto. Sebaliknya Soeharto malah memerintahkan agarBung karno menyingkir dari Halim. Jika Bung Karnobertahan di Halim, tentu akan sangat berisiko.Sebaliknya kalau Bung Karno meninggalkan Halim,berarti ia patuh pada perintah Soeharto.Bung Karn--

    Saat Bambang menyampaikan pesan Soeharto itu, BungKarno geram sekaligus bingung. Instruksi agar semuapasukan stand-by di tempat masing-masing tidak ditaatiSoeharto. Sebaliknya Soeharto malah memerintahkan agarBung karno menyingkir dari Halim. Jika Bung Karnobertahan di Halim, tentu akan sangat berisiko.Sebaliknya kalau Bung Karno meninggalkan Halim,berarti ia patuh pada perintah Soeharto.Bung Karno lantas minta nasihat para pembantumiliternya. Brigjen Soepardjo mengusulkan agar BungKarno terbang ke Bali. Sedangkan Menteri PanglimaAngkatan Udara Oemar Dhani mengusulkan agar Bung Karnopergi ke Madiun, Jawa Timur. Wakil Perdana Menteri-II

    Leimena mengatakan Bung Karno harus berhati-hati. Danlangkah paling hati-hati adalah jika Bung Karnoberangkat ke Istana Bogor.Dari berbagai nasihat itu Bung Karno menyimpulkanbahwa kondisi memang gawat dan ia harus meninggalkanHalim. Akhirnya Bung Karno memutuskan untuk menuju keistana Bogor - menuruti nasihat Leimena - dengan jalandarat. Menjelang petang rombongan Bung Karno tiba diIstana Bogor.Ternyata benar. Gempuran pasukan Kostrad ke Halimdilaksanakan menjelang fajar. Penggempuran itu sayanilai sudah tidak tertuju kepada pelaku G30S, sebab -seperti saya sebutkan terdahulu - sekitar dua-pertigapasukan pelaksanaan G30S adalah orang-orangnya

    Soeharto. Jadi penggempuran itu hanya merupakantekanan psikologis terhadap Bung Karno yang saat itubenar-benar bingung. Seumur hidupnya belum pernah Bungkarno ditekan tentara seperti saat itu.Sekitar pukul 14.00 WIB - masih pada 1 Oktober 1965 -kepada Kapten Kuntjoro (ajudan Komandan Cakra bhirawaLetkol Marokeh) Soeharto menyatakan bahwa ia adalahanggota Dewan Jenderal. Saat itu pembunuhan terhadappara jenderal sudah selesai. Nasution yang lolos daritarget penculikan sedang diamankan di Markas Kostrad.Saya berkesimpulan Soeharto berani mengatakan bahwa

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    22/58

    dirinya adalah anggota Dewan Jenderal setelah ia yakinbahwa posisinya aman, sehingga tidak perlu lagimenutupi wajahnya. Kepada Kapten Kuntjoro Soehartomengatakan: Dewan Jenderal memang ada. Saya termasukanggotanya. Tapi itu dewan untuk mengurus kepangkatan,bukan untuk kudeta.Pernyataan Soeharto ini menunjukkan betapa Soeharto

    berdiri di dua sisi. Ketika Untung menyatakan akanmenghabisi Dewan Jenderal, Soeharto mendukung, bahkanmembantu pasukan. Setelah Dewan Jenderal dihabisi iamenyatakan bahwa ia adalah anggota Dewan Jenderal.Pernyataan tersebut mengingatkan saya pada tindakanSoeharto ikut dalam kudeta 3 Juli 1946. Soehartoberdiri di dua sisi.Hanya saja kudeta 3 Juli 1946 adalah kudeta yanggagal, sedangkan G30S adalah awal suatu kudetamerangkak yang berhasil. Dalam kudeta yang disebutterakhir ini, Soeharto memperoleh dua manfaat: iatampil sebagai pahlawan dan akhirnya merebutkepemimpinan nasional. Dalam kudeta 3 Juli 1946Soeharto hanya mendapat predikat pahlawan karenamenggempur komplotan penculik Perdana Menteri Sjahrir.

    Namun pada hari itu (Jumat 1 Oktober 1965) kondisinegara benar-benar tidak menentu. Berbagai pihaksaling memanfaatkan situasi. Pengumuman pertamatentang penculikan para jenderal melalui RRI disiarkanoleh Untung. Intinya diumumkan bahwa kelompok DewanJenderal yang akan melakukan kudeta sudah digagalkan.Anggota Dewan Jenderal sudah diculik dan PresidenSoekarno dalam keadaan aman. Untuk sementarapemerintahan dikendalikan oleh Dewan Revolusi. Makadiumumkan anggota Dewan Revolusi. Di sana tidak adanama Soekarno.Pengumuman demi pengumuman terus berkumandang diradio. Setelah Untung beberapa kali menyampaikanpengumuman, lalu disusul oleh Oemar Dhani. Masyarakat

    bingung. Sekitar pukul 21.00 WIB Soeharto berpidatodi radio dan mengumumkan bahwa pagi hari itu telahterjadi penculikan terhadap sejumlah perwira tinggioleh kelompok pimpinan Untung. Tindakan tersebutadalah kudeta kontra-revolusioner melawan PresidenSoekarno. Juga diumumkan bahwa Soeharto mengambilkendali AD (Menpangad) karena Menpangad A Yanidiculik.Perubahan demi perubahan dalam sehari itu benar-benarmembingungkan Bung Karno. Ia tidak tahu apa yangsesungguhnya terjadi. Ia tidak tahu siapa sedangberperang melawan siapa, karena ia tidak tahu rencanapenculikan Dewan Jenderal. Bung Karno juga herandengan pengumuman Soeharto mengambil-alih kendali AD.

    Padahal beberapa jam sebelumnya (siang hari) BungKarno sudah memutuskan untuk mengambil-alih fungsi dantugas-tugas Menpangad serta menunjuk Mayjen PranotoRekso sebagai pelaksana sehari-hari (care-taker)Menpangad.Esoknya, 2 Oktober 1965 Soeharto didampingi oleh YogaSoegama dan anggota kelompok bayangannya mendatangiBung Karno di Istana Bogor. Soeharto bersama rombonganmengenakan pakaian loreng dan bersenjata masuk Istana.Dalam kondisi biasa, hanya pasukan pengawal presidenyang boleh membawa senjata masuk ke dalam Istana.

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    23/58

    Namun barangkali karena kondisi saat itu berbedadengan kondisi biasa, mereka diperbolehkan masukdengan bersenjata. Kedatangan Soeharto ini tidakpernah disebut dalam buku-buku sejarah atau bukukesaksian pelaku sejarah.Bung Karno menerima mereka. Intinya, Soehartomenyatakan tidak setuju terhadap pengangkatan Mayjen

    Pranoto untuk memegang pelaksana komando AD. Selainprotes, Soeharto juga meminta agar Bung Karnomemberikan kuasa kepada Soeharto untuk memulihkankeamanan. Juga meminta Presiden mengambil tindakanterhadap pimpinan AU yang diduga terlibat dalam G30S.Karena persoalan cukup rumit Bung Karno menundapembicaraan dan memanggil para panglima AU, AL,Kepolisian, Mayjen Pranoto dan Mayjen Mursid. Setelahmereka berkumpul baru diadakan rapat bersama Soehartountuk membahas semua tuntutan Soeharto itu. Rapatberlangsung alot sekitar lima jam. Akhirnya Bung Karnomemberi surat kuasa kepada Soeharto untuk memulihkankeamanan (sebagai Panglima Pemulihan Keamanan).Inilah awal Soeharto memetik kemenangan dari rangkaianproses kudeta merangkak itu.

    Surat kuasa yang diterima oleh Soeharto saat itu jugamerupakan surat kuasa pertama. Namun ini tidak pernahdisebut dalam sejarah. Mungin kalau disebut dalamsejarah akan terasa aneh. Presiden adalah PanglimaTertinggi ABRI yang pegang kendali militer. Pembunuhanpara jenderal baru terjadi sehari sebelumnya. Itu punbeberapa jam kemudian Presiden sudah mengeluarkaninstruksi untuk ABRI. Ini menunjukkan bahwa Presidenmasih memegang kendali militer. Bahkan Presiden sudahmengambil-alih tugas Menpangad karena Menpangad Yanidiculik. Maka kedatangan Soeharto minta surat kuasauntuk memulihkan keamanan, apa namanya kalau bukanmemotong kewenangan Presiden?Namun toh akhirnya surat kuasa dikeluarkan oleh

    Presiden. Menurut memori Yoga, proses keluarnya suratkuasa itu sangat alot. Dalam rapat Soeharto menekanSoekarno. Tetapi kalau kita kembali mengingat bahwasehari sbelumnya Soeharto melalui RRI sudah menyatakanmengambil-alih pimpinan AD, maka wajar bahwa suratkuasa itu dikeluarkan. Sebelum surat kuasa dikeluarkansaja Soeharto sudah berani mengambil-alih pimpinan AD.Sebelum Soeharto dan kelompok bayangannya meninggalkanIstana Bogor, Soeharto menyatakan agar Presiden tidakmeninggalkan Istana Bogor demi keamanan. Sejak ituPresiden Soekarno sudah menjadi tawanan Soeharto.Setelah para pembantu dekat Bung Karno sadar bahwaBung Karno menjadi tawanan Soeharto, para pembantujadi teringat bahwa saran menuju Istana Bogor itu

    datang dari Leimena. Bukankah brigjen Soepardjomenyarankan Bung Karno untuk pergi ke Bali? MenpangauOemar Dhani menyarankan ke Madiun, Jawa Timur? Leimenamenyarankan - yang paling hati-hati - ke Istana Bogor.Di kalangan orang dekat Bung Karno muncul pembicaraan,seandainya Bung Karno menuruti saran Soepardjo atauOemar Dhani, tentu akan lain ceritanya.Saya sangat yakin Leimena benar-benar tidak punyamaksud tertentu, apalagi menjerumuskan Bung Karno.Beliau adalah orang yang loyal terhadap Bung Karno.Sarannya ke Istana Bogor memang langkah hati-hati.

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    24/58

    Selain karena jaraknya lebih dekat (dibanding Baliatau Madiun) istana bogor memang tempatnya presidenatau termasuk simbol negara. Siapa sangka Soehartoberani mendatangi Bung Karno, bahkan menawan BungKarno di sana?Namun karena pembicaraan beredar menyesalkan saranLeimena, esok harinya Leimena mendatangi Soeharto di

    Makostrad. Tujuannya mengingatkan Soeharto agar janganbersikap begitu keras terhadap Presiden. Leimenaberkata kepada Soeharto: jangan begitu, dong. Tetapiapa jawaban Soeharto? Pak Leimena jangan ikut campur.Pak Leimena urusi tugasnya sendiri. Saya yang kuasasekarang. Mendengar itu Leimena mundur.Tidak berapa lama kemudian (masih hari itu juga) gantiWaperdam-III Chaerul Saleh mendatangi Soeharto.Maksudnya juga sama dengan Leimena. Jawaban Soehartojuga sama seperti yang tadi: Saya yang kuasa sekarang.Pak Chaerul Saleh jangan ikut campur, kata Soeharto.Hebatnya, beberapa waktu kemudian Soeharto membantahmenerima surat kuasa dari Presiden. Dia menyatakankurang lebih demikian: Dalam kehidupan militer tidakmungkin ada dua panglima (dia dan Mayjen Pranoto yang

    sudah ditunjuk oleh Presiden menjadi caretakerMenpangad) yang ditunjuk dalam waktu bersamaan. Makapraktis pengangkatan terhadap mayjen Pranoto sebagaicaretaker Menpangad tidak berjalan sama sekali.Sebaliknya Soeharto sebagai Panglima PemulihanKeamanan dan Ketertiban terus bertindak, sehinggapergolakan di kalangan elite politik pun tidak dapatdicegah.Inilah awal kudeta terselubung itu. Sejak itusebenarnya Bung Karno sudah tidak lagi memiliki poweruntuk memimpin negara.Esoknya pembantaian terhadap anggota PKI dankeluarganya dimulai. PKI dituduh menjadi dalang G30S.Sejak itu Indonesia banjir darah. Yang digempur bukan

    hanya tokoh-tokoh PKI, tetapi semua yang berbau PKIdibantai tanpa proses hukum. Di kota, desa, dusun, diberbagai sudut negeri dilakukan pembantaianbesar-besaran, suatu tindakan yang sangat mengerikan.Pembantaian PKI dimulai beberapa saat setelah PresidenSoekarno mengumumkan (3 Oktober 1965) PangkostradMayjen Soeharto dipercaya sebagai pelaksana KomandoOperasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib).Tidak disangka jika lembaga yudisial ini kelak menjadisangat ditakuti rakyat. Hanya dengan menyebutKopkamtib saja orang sudah ngeri. Beberapa tahunberikutnya namanya diganti menjadi Bakorstanas, namuntetap saja nama yang menakutkan bagi masyarakat. Semuatindakan masyarakat yang tidak sesuai dengan keinginan

    Soeharto pasti ditumpas oleh Kopkamtib yang kemudianberubah nama menjadi Bakorstanas atau Bakorstanasda didaerah. Lembaga ini menjadi senjata Soeharto untukmenumpas orang-orang yang tidak setuju padakeinginannya. Perkembangan ini tentu di luar dugaanBung Karno selaku pemberi kuasa.Pada tanggal 16 Oktober 1965 Presiden Soekarnomengangkat Soeharto menjadi Menpangad, menggantikan AYani. Lantas pada akhir Oktober 1965 di rumah MenteriPerguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Brigjen SyarifThayeb, atas perintah Soeharto dibentuklah Kesatuan

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    25/58

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    26/58

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    27/58

    Mayjen Pranoto sebagai pelaksana sehari-hari(caretaker) Menpangad tidak perlu dipatuhi.Setelah rapat memutuskan banyak hal penting, Soehartolantas memerintahkan anak-buahnya untuk mengambilNasution keluar dari persembunyiannya dan membawanyake Makostrad. Nasution tiba di Makostrad dalam kondisimasih stres berat (karena baru saja lolos dari

    pembunuhan) dan langsung dimasukkan ke dalam ruangrapat. Peserta rapat masih berkumpul lengkap, tetapisore itu rapat sudah hampir selesai.Keputusan-keputusan sudah diambil beberapa jamsebelumnya. Nasution hanya diberitahu bahwa rapatsudah berlangsung sejak pagi dan sudah hampir selesai.Dengan cara seperti itu Soeharto sudah menang setengahhari dari Nasution. Dalam kondisi biasa setengah harimungkin tidak ada artinya, tetapi pada kasus itumenjadi sangat penting. Rapat itu menentukan kondisinegara Indonesia pasca G30S. Nasution ternyata tidakmarah bahwa dirinya tidak dilibatkan dalam rapat.Karena, pertama, dengan dimasukkan ke Makostradberarti dia harus menghormati Pangkostrad Soeharto.Dari cara Nasution disembunyikan Soeharto, lantas

    Nasution dibawa ke Makostrad, bisa jadi membuat iamerasa seolah-olah menjadi tawanan Soeharto. Apalagiia masih stres berat setelah lolos dari rentetantembakan. Kedua, rapat toh sudah hampir selesai dan iatidak tahu apa isinya.Dari peristiwa itu tampak kecerdikan Soehartomemasukkan Nasution dalam ruang rapat. Dengan begituseolah-olah Nasution ikut menyetujuikeputusan-keputusan yang diambil dalam rapat. Selainitu, tindakan itu juga menimbulkan kesan umum bahwaNasution pun dibawa ke Makostrad dan diamankan olehSoeharto. Itu bisa menimbulkan kesan: Soeharto beradadi atas Nasution. Juga menguatkan asumsi bahwa G30Sdidalangi PKI karena Nasution dikenal anti-komunis.

    Ini sekaligus untuk menarik kekuatan-kekuatananti-komunis - baik dari militer maupun sipil - kepihak Soeharto. Yang paling vital, kehadiran Nasutiondi Makostrad saat itu dijadikan momok oleh Soehartountuk menakut-nakuti Presiden Soekarno.Ada satu kalimat Nasution yang ditujukan kepadaSoeharto sesaat sebelum rapat selesai. Bunyinyademikian: Sebaiknya Mayjen Soeharto secepatnyamemulihkan keamanan agar masyarakat tenang. Pernyataanini terlontar secara spontan saja. Ia menginginkanagar secepatnya diambil tindakan untuk menenangkanmasyarakat (atau mungkin untuk menenangkan diriNasution sendiri). Tetapi bagi Soeharto kalimat ituibarat Pucuk dicinta, ulam tiba. Soeharto memang

    sedang menunggu orang yang bisa memberi dia kuasa.Saran Nasution itu merupakan kuasa yang bisa diakembangkan kepada Presiden Soekarno. Tidak perlumenunggu lama, esoknya dia bersama Yoga dan kelompokbayangannya beragkat ke Istana Bogor untuk menemuiPresiden Soekarno. Di sana Soeharto memaksa Bung Karnominta kuasa. Akhirnya Soeharto benar-benarmendapatkannya: Pangkopkamtib.(bersambung)

    G-30-S versi Soebandrio - (3)

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    28/58

    BAB IIIA: KEKUASAAN BERPINDAH

    PERAN MAHASISWAAda masa di mana Indonesia lowong kepemimpinan: sejakawal Oktober 1965 sampai Maret 1966 atau selamasekitar enam bulan. Bung Karno masih sebagai presiden,tetapi sudah tidak punya kuasa lagi. Beliau dilarang

    meninggalkan Istana Bogor atau lebih tepat menjaditawanan Soeharto. Sepanjang masa itu juga tidak adakeputusan penting yang dikeluarkan oleh pemerintah.Soeharto lebih banyak menentukan kebijakan negara,namun secara formal dia adalah Menpangad.Bung Karno pada tenggang waktu itu belum benar-benarsampai pada ajal politik. Beliau masih punyapengaruh, baik di Angkatan Bersenjata maupun dikalangan Parpol-Parpol besar dan kecil. Para pimpinanParpol umumnya mendukung Angkatan Darat untuk membasmiPKI, namun mereka juga mendukung Bung Karno yangberupaya memulihkan wibawa, walaupun Bung Karno akrabdengan PKI.Sepintas tampak ada dualisme sikap para pimpinanParpol. Di satu sisi anti-PKI, di sisi lain mendukung

    Bung Karno. Sedangkan di kalangan Angkatan Bersenjataumumnya juga menentang PKI, namun sebagian mendukungBung Karno. Sebagaimana umumnya menghadapi masatransisi, sebagian perwira merasa khawatir tentangposisi mereka. Mereka tidak tahu apa yang akanterjadi jika Soeharto menjadi pemimpin kelak.Di sisi lain, proses kudeta merangkak belum berakhir.Manuver Soeharto merebut kekuasaan tertinggi ada empattahap:1. menyingkirkan saingan beratnya sesama perwiratertinggi.2. Menghabisi PKI, partai besar yang akrab denganBung Karno3. Melumpuhkan para menteri pembantu presiden

    4. Melumpuhkan Bung Karno.

    Mengapa harus empat tahap? Jawabnya adalah bahwasebelum G30S Soeharto bukan perwira yangdiperhitungkan. Karena selain pangkatnya masih Mayjen,ia juga pernah memiliki cacat saat menyelundupkanbarang di Jateng sehingga untuk mencapai pimpinanpuncak ia harus melewati proses panjang. Sampai disini sudah dua tahap tercapai: para jenderalsaingannya sudah dihabisi dan PKI sudah digempur.Kendati demikian, Bung Karno masih juga punyapengaruh. Selain itu para menteri juga masih adawalaupun sudah tidak berfungsi.Untuk mengimbangi - lebih tepat melumpuhkan -

    sisa-sisa kekuatan Bung Karno, Soeharto mengerahkanmahasiswa. Seperti disebut di bagian terdahulu, padaakhir Oktober 1965 di rumah Brigjen Sjarif Thajeb,atas perintah Soeharto dibentuk KAMI. Nah, sejak itudemo mahasiswa didukung oleh tentara terus bergerakmengkritik Presiden Soekarno. Saat itulah munculslogan Tritura (tri atau tiga tuntutan rakyat):1. bubarkan PKI2. bersihkan anggota kabinet dari unsur-unsur PKI3. turunkan harga kebutuhan pokok.

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    29/58

    Bung Karno - yang masih menjabat sebagai presiden -lantas membubarkan KAMI. Tetapi setelah KAMI bubarmuncul kelompok sejenis berganti nama menjadi KAPPI(Kesatuan Aksi Pemuda dan Pelajar Indonesia).Tujuannya tetap sama: berdemo mengkritik PresidenSoekarno. Dan karena demo itu didukung oleh tentaratentu saja para pemuda dan mahasiswa berani. Ini yang

    kemudian disebut kelompok pemuda Angkatan '66,kelompok yang diprakarsai oleh Soeharto.Sementara itu harga kebutuhan pokok rakyat memangmelambung tinggi. Saya tahu persis melonjaknya hargaitu terjadi karena rekayasa Soeharto. TepatnyaSoeharto dibantu oleh dua pengusaha Cina: Liem SioeLiong (dulu bekerjasama menyelundupkan barang) dan BobHasan (juga teman Soeharto sewaktu di Jawa Tengah).Itu dilakukan di tenggang waktu antara Oktober 1965sampai Maret 1966. Akibat selanjutnya: inflasimelambung sampai 600%, defisit anggaran belanja negarasemakin parah sampai 300%. Rakyat tercekik. Untukmembeli beras, gula dan minyak orang harus antri.Inilah operasi intelijen yang sukses melumpuhkanekonomi negara.

    Tentang hubungan bisnis Soeharto dengan Liem SioeLiong dan Bob Hasan di Jateng yang paling tahu adalahMayjen Pranoto. Saat Soeharto sebagai Panglima DivisiDiponegoro, Pranoto adalah kepala stafnya. Pranotosudah sangat jengkel pada Soeharto perihal bisnismemanfaatkan jabatan yang dilakukan Soeharto, dibantuLiem Sioe Liong dan Bob Hasan.Sangat mungkin ulah Soeharto dan Liem menyelundupkanbarang dulu dibongkar oleh Pranoto sehingga akhirnyadiketahui Menpangad Yani, sampai-sampai Yanimenempeleng Soeharto. Jadi tindakan Soeharto menjegalPranoto yang diangkat oleh Presiden Soekarno menjadicaretaker Menpangad (1 Oktober 1965) bukan semata-mataperebutan jabatan (dengan cara kotor) tetapi juga ada

    faktor dendam pribadinya.Sementara, gerakan mahasiswa menuntut pemerintahsemakin gencar. Tritura terus diteriakkan hampirsetiap hari. Soeharto merekayasa agar harga kebutuhanpokok melambung. Dia pula yang mengerahkan mahasiswaberdemo menuntut penurunan harga. Sedangkan rakyatjelas mendukung gerakan mahasiswa karena tuntutanmereka sejalan dengan keinginan rakyat.Siapa pun yang menjadi presiden saat itu pasti tidakdapat berbuat banyak. Apalagi Presiden Soekarnodilarang meninggalkan Istana Bogor. Di sini semakinjelas kelicikan Soeharto. Cara Soeharto menjatuhkanSoekarno benar-benar efektif walaupun di mata rakyatsaat itu tidak kelihatan.

    Saya menilai hanya sebagian mahasiswa yang berdemodengan motivasi tercekik oleh harga bahan kebutuhanpokok sebab mereka bukan orang awam, mereka bukan anakkecil. Sebagian dari mereka pasti tahu bahwa hargakebutuhan pokok melejit akibat rekayasa Soeharto.Mereka adalah kaum intelektuil yang mengikutiperkembangan negara mereka. Tetapi gerakan merekadidukung oleh tentara dan rakyat - dua kekuatan utamabangsa ini - sehingga sebagian yang sadar akan kondisiyang sebenarnya tidak berani menentang arus. Semuapasti mencari selamat bagi diri sendiri. Mereka

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    30/58

    terpaksa terbawa arus, ikut menentang pemerintah.Pada tanggal 10 Januari 1966 ribuan mahasiswaberkumpul di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesiadi Salemba. Mereka meneriakkan Tritura. Komandan RPKAD(kelak diganti menjadi Kopassus) Sarwo Edhi berpidatodi tengah ribuan mahasiswa untuk mengobarkan semangatmahasiswa berdemo. Usai Sarwo Edhi berpidato ribuan

    mahasiswa bergerak turun ke jalan menuju kantor P&Kuntuk menyampaikan tuntutan tersebut. Di P&K merekabertemu dengan Wakil Perdana Menteri-III ChaerulSaleh. Mahasiswa menyampaikan tuntutan mereka kepadaChaerul Saleh. Tuntutan ditanggapi Chaerul sambillalu.Lantas mahasiswa melanjutkan demo turun ke jalan.Pendapat umum yang dibentuk melalui surat kabarmenyebutkan bahwa tuntutan mahasiswa itu murni. Inijelas menyesatkan masyarakat. Bahan kebutuhan pokoksengaja dimusnahkan oleh Soeharto. Di sisi lain,mahasiswa bergerak didukung oleh tentara yang dipimpinSoeharto. Jadi mana bisa tuntutan mereka dikatakanmurni? Satu-satunya tuntutan mahasiswa yang murni -menurut saya - adalah: bubarkan PKI.

    Sebagai gambaran: kelak setelah Soeharto berkuasa dankepentingan politiknya sudah tercapai, ia memberangusmahasiswa. Caranya dengan memerintahkan menteri P&Kmengeluarkan peraturan NKK (Normalisasi KehidupanKampus) dan BKK (Badan Koordinasi Kemahasiswaan). Ituterjadi di pertengahan 1970-an. Intinya: mahasiswadilarang berdemo. Saya di dalam penjara mengikutiberita itu dan mengamati bahwa ternyata Soeharto ngeridengan bekas salah satu senjatanya, mahasiswa.Akhirnya ia juga jatuh tersungkur antara lain akibattekanan ribuan mahasiswa yang menduduki Gedung DPR/MPRpertengahan Mei 1998.Saya tidak pernah menyesal pada sikap pemuda danmahasiswa Angkatan-66. Kondisi dan situasi negara saat

    itu memungkinkan mereka bersikap begitu. Generasi mudadi mana pun di dunia ini cenderung berpihak padapembaharuan. Karakteristik ini dimanfaatkan denganbaik oleh orang yang haus kuasa. Apalagi secara defacto pemimpin Indonesia sejak 1 Oktober 1965 adalahSoeharto, walau secara de jure ia adalah Menpangad.Bung Karno memang masih sebagai Presiden RI danpemerintah masih berdiri, tetapi kondisi negara takterkendali, baik oleh penggempuran besar-besarantentara terhadap rakyat untuk membersihkan PKI maupunoleh kondisi perekonomian yang rusak berat. Orangtidak perlu susah-susah mencari tahu apakah ini hasilrekayasa atau murni ketidak-mampuan pemerintah,sehingga rakyat secara jelas menyaksikan drama

    kejatuhan Bung Karno dari tampuk kekuasaannya.Namun gerakan mahasiswa ternyata ditanggapi BungKarno. Pada 15 Januari 1966 dalamSidang Kabinet Presiden Soekarno berpidato menjawabTritura yang dikobarkan olehmahasiswa. Menurut Presiden Soekarno Tritura adalahhasil rekayasa TNI AD. Dengarkancuplikan pidato Soekarno yang sebagian sempat sayacatat. Bunyinya demikian: Sayatidak akan mundur sejengkal pun. Saya tetap PemimpinBesar Revolusi. Maka saya tidak

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    31/58

    dapat bicara lain. Ayo .Siapa yang membutuhkanSoekarno, setuju dengan Soekarnosebagai Pemimpin Besar Revolusi, maka satukan seluruhkekuatanmu. PertahankanSoekarno. Berdirilah di belakang Soekarno. TunggukomandoInilah pernyataan Bung Karno di depan publik yang

    paling keras. Dengan pidato Bung Karno yangberapi-api, semua pihak menjadi cemas. Bung Karnomasih punya pendukung, termasuk dari AngkatanBersenjata. Para menterinya masih lengkap. Jabatannyamasih Presiden RI. Maka semua pihak khawatir Indonesiabakal memasuki pergolakan sangat hebat dalam waktudekat dan bakal terjadi pertumpahan darah yang jauhlebih besar dari G30S.Maka setelah itu - pada malam hari berikutnya - sayaselaku Wakil Perdana Menteri-I membentuk BarisanSoekarno. Anggotanya semua menteri. Tujuannya tentuuntuk membela Presiden. Front Nasional yang sudah adasebelumnya harus masuk ke Barisan Soekarno.Pada tanggal 20 Januari 1966 para menteri berkumpul diIstana. Mereka menyatakan sepakat menjadi bagian

    paling depan dari pendukung Soekarno. Itu merupakanbagian dari upaya pendukung Soekarno untuk come back,walaupun secara formal Soekarno masih Presiden-RI, punsecara formal pendukung terdepan masih Menteri Negara.Namun Bung Karno tidak melakukan follow-up, tidak adatindak-lanjut dari pidatonya yang keras itu. Tidak adaperintah apa pun meski ia tahu pendukungnya sudah siapmembela. Para pendukungnya pun tidak bergerak sebabdalam pidatonya Bung Karno antara lain menyerukan:tunggu komando Seruan ini ditaati para pendukungnya.Dan komando ternyata tidak juga kunjung datang.Seandainya komando benar-benar diserukan, saya tidakbisa membayangkan bagaimana jadinya Indonesia.

    SUPERSEMARSebuah sumber saya mengatakan bahwa pada tanggal 10Maret 1966 Soeharto mengadakan pertemuan di rumahnyadi Jalan H Agus Salim. Pertemuan dihadiri oleh PangdamJaya Mayjen Amir Machmud, Pangdam Jatim Mayjen BasukiRahmat dan Mayjen M Yusuf. Inti pembicaraan: Soehartoselaku Menpangad minta dukungan untuk mendapatkansuatu mandat penuh dari Presiden RI Soekarno.Tujuannya adalah agar dapat mengatasikesulitan-kesulitan yang dihadapi negara, di sampinguntuk menciptakan suasana aman dan politik yangstabil. Tiga jenderal yang menghadap akhirnya sepakatdengan ide Menpangad.

    Lantas Soeharto menyampaikan pidato penting. Pidatonyaberapi-api mengkritik kondisi negara yang tidakmenentu, sedangkan para menteri tidak dapatmenyelesaikan persoalan bangsa. Merka hanya bicara disidang-sidang, tidak melakukan tindakan kongkrit. Iamenyerukan: para mahasiswa dari Jakarta, Bandung danBogor untuk boleh saja berdemo di saat Sidang Kabinetyang akan diselenggarakan esok harinya (11 Maret 1966)di Istana Merdeka.Akibatnya luar biasa: Pagi-pagi sekali sebelum sidangdibuka ribuan mahasiswa datang berbondong-bondong

  • 8/3/2019 a Cuplikan Pengakuan Dr. Soebandrio Tetang Tragedi Nasional 30 September

    32/58

    menuju Istana. Mereka mendesak masuk ke halamanIstana. Pasukan Kawal Presiden Cakra Bhirawa berupayamenahan mereka di pagar Istana. Petugas sampaiterpaksa meletuskan tembakan peringatan ke udara.Keadaan ternyata tidak mudah dikendalikan oleh PasukanKawal Presiden. Soeharto tidak hanya menggerakkanmahasiswa, namun juga memberi dukungan kepada mereka

    dengan mengerahkan tentara (belakangan saya ketahuitiga kompi RPKAD didukung oleh pasukan Kostradpimpinan Kemal Idris). Tujuan mereka antara lainmenangkap saya. Soeharto juga sudah setuju.Tentara mengenakan seragam loreng, bersenjata lengkapnamun tanpa tanda pengenal. Mereka bersama mahasiswamenyebar di jalanan yang akan dilewati oleh mobilmenteri peserta sidang. Begitu melihat mobil menterimereka langsung mencegat. Ban mobil digembosi. Istanapun dikepung sedemikian rupa. Pasukan tanpa tandapengenal itu herhadap-hadapan dengan Pasukan CakraBhirawa dalam jarak dekat.Saya berkesimpulan bahwa Soeharto mengharapkan denganbegitu Soekarno akan menyerah tanpa syarat. Keadaanbenar-benar gawat, sebab bisa timbul korban yang

    sangat besar. Saya menilai Soeharto adalah pembunuhberdarah dingin, dia tega membunuh siapa saja demiterwujud ambisi politiknya. Coba bayangkan kalauPasukan Cakra Bhirawa saat itu bertindak kerasmenghalau mahasiswa, tentu bakal terjadi pertumpahandarah yang luar biasa. Sebab mahasiswa akan bertahanmati-matian karena merasa mendapat angin dan didukungoleh tentara. Juga bisa terjadi perang kota antarapasukan Cakra Bhirawa melawan pasukan tanpa identitas.Hebatnya, dalam Sidang Kabinet itu Soeharto tidakdatang dengan alasan sakit batuk. Informasi sakitnyaSoeharto ini disampaikan oleh Amir Machmud beberapawaktu kemudian. Menurut pengakuan Amir Machmud -seusai mengikuti Sidang Kabinet - ia bersama Basuki

    Rachmat dan M Yusuf mendatangi rumah Soeharto.Soeharto sakit tenggorokan sehingga tidak dapat bicarakeras. Saat kami datang ke rumahnya dia masihmengenakan piyama dengan leher dibalut, kata AmirMachmud. Tetapi seorang intelijen saya melaporkanbahwa pada sore harinya Soeharto memimpin rapat diMakostrad. Di sini semakin jelas bahwa Soeharto adalahpembohong besar.Jika seandainya dalam Sidang Kabinet Soeharto ikut(sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat seharusnyadia ikut) maka ada 3 risiko yang bakal dihadapi olehSoeharto:1. dalam keadaan Istana dikepung oleh mahasiswadan tentara tentu dalam sidang Bung Karno akan

    bertanya kepada Soeharto: Harto, engkau yang telahkuangkat menjadi Panglima Pemulihan Keamanan danKetertiban, ayo bergerak. Bereskan pengacau-pengacauitu. Maka perintah Presiden itu bakal ibarat buahsimalakama bagi Soeharto: dimakan ibu mati, takdimakan bapak tewas.2. Jika Soeharto melaksanakan perintah, makanamanya bakal merosot di mata para demonstran yang iagerakkan sendiri. Ini berarti peluang bagus bagiNasution untuk tampil sebagai presiden.3. Jika Soeh