Click here to load reader
Upload
fabian-fabiansyah
View
32
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
VESIKOLITHIASIS
Kelompok:
CHOLIFAH HANUM N.S
DESI RIA PRAWATI
EKA PUJIASTUTI
DEFINISI
Vesikolitiasis merupakan batu yang menghalangi aliran
air kemih akibat penutupan leher kandung kemih, maka
aliran yang mula-mula lancar secara tiba-tiba akan
berhenti dan menetes disertai dengan rasa nyeri (
Sjamsuhidajat dan Wim de Jong, 1998:1027).
Visikolithiasis adalah batu kecil yang berasal dari ginjal
dapat turun kevesikourinaria lalu menjadi besar disana,
kadang-kadang batu timbul langsung didalam kandung
kemih. (G. OSWARI).
EPIDEMIOLOGI
Batu saluran kemih merupakan penyakit yang
sering terjadi, yang menimbulkan rasa sakit hebat dan dapat berakibat kegagalan fungsi ginjal apabila tidak mendapat penanganan secara cepat dan tuntas. Di Amerika Serikat insiden batu saluran kemih sekitar 36 setiap 100.000 penduduk pertahun. . Di Indonesia penyakit batu saluran kemih masih menempati porsi terbesar dari jumlah pasien di klinik . Insidensi dan prevalensi yang pasti dari penyakit ini di Indonesia belum dapat ditetapkan secara pasti.
ETIOLOGI
Menurut Smeltzer (2002:1460) bahwa, batu kandung
kemih disebabkan infeksi, statis urin dan periode imobilitas (drainage renal yang lambat dan perubahan metabolisme kalsium).
Faktor-faktor yang mempengaruhi menurut Soeparman (2001:378) batu kandung kemih (Vesikolitiasis) adalah :
Hiperkalsiuria
Suatu peningkatan kadar kalsium dalam urin, disebabkan karena, hiperkalsiuria idiopatik (meliputi hiperkalsiuria disebabkan masukan tinggi natrium, kalsium dan protein), hiperparatiroidisme primer, sarkoidosis, dan kelebihan vitamin D atau kelebihan kalsium.
Next … Hipositraturia
Suatu penurunan ekskresi inhibitor pembentukan kristal dalam air kemih, khususnya sitrat, disebabkan idiopatik, asidosis tubulus ginjal tipe I (lengkap atau tidak lengkap), minum Asetazolamid, dan diare dan masukan protein tinggi.
Hiperurikosuria
Peningkatan kadar asam urat dalam air kemih yang dapat memacu pembentukan batu kalsium karena masukan diet purin yang berlebih.
Penurunan jumlah air kemih
Dikarenakan masukan cairan yang sedikit.
Jenis cairan yang diminum
Minuman yang banyak mengandung soda seperti soft drink, jus apel dan jus anggur.
Next…
Hiperoksalouria
Kenaikan ekskresi oksalat diatas normal (45 mg/hari), kejadian ini disebabkan oleh diet rendah kalsium, peningkatan absorbsi kalsium intestinal, dan penyakit usus kecil atau akibat reseksi pembedahan yang mengganggu absorbsi garam empedu.
Ginjal Spongiosa Medula
Disebabkan karena volume air kemih sedikit, batu kalsium idiopatik (tidak dijumpai predisposisi metabolik).
Batu Asam Urat Batu asam urat banyak disebabkan karena pH air kemih rendah, dan hiperurikosuria (primer dan sekunder).
Batu Struvit
Batu struvit disebabkan karena adanya infeksi saluran kemih dengan organisme yang memproduksi urease. Kandungan batu kemih kebayakan terdiri dari :75 % kalsium.15 % batu tripe/batu struvit (Magnesium Amonium Fosfat).6 % batu asam urat. 1-2 % sistin (cystine).
PATOFISIOLOGI
Kelainan bawaan atau cidera, keadaan
patologis yang disebabkan karena infeksi,
pembentukan batu disaluran kemih dan tumor,
keadan tersebut sering menyebabkan
bendungan. Hambatan yang menyebabkan
sumbatan aliran kemih baik itu yang
disebabkan karena infeksi, trauma dan tumor
serta kelainan metabolisme dapat
menyebabkan penyempitan atau struktur
uretra sehingga terjadi bendungan dan statis
urin.
Lanjut…
Faktor factor pendukung atau penyebab :
Calcium ( oksalat dan fosfat), Hiperkalsemia, hiperkasiuri. Dampak dari hiperparatiroidisme intoksikasi vitamin D penyakit tulang yang parah. Asidosis tubulus renalis intake purine Ph urin tinggi dan volume urine rendah.
Asam urine ( Gout ) diet tinggi purine dn Ph urine rendah volume urin rendah.
Cystine dan xanthine Cystinuria dampak dari ganggguan genetika dari metabolisme asam amino dan xanthineuria.
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Dr willie japans, 1993 bahwa tanda dan gejala atau keluhan tidak selalu ditemukan pada penderita yang mengidap batu saluran kemih. Bila batunya masih kecil atau besar tapi tidak berpindah, tidak meregang atau menyumbat permukaan saluran kemih, tidak akan timbul keluhan seperti biasa sampai suatu saat mungkin ditemukan secara kebetulan pada saat melalukan check up dan poto roentgen tampak ada batu pada ginjal. Jika pada suatu saat batu tergeser mengelilingi ginjal kebawah, maka timbullah gejala nyeri hebat pada daerah pinggang.
Next…
Jika sudah terjadi komplikasi seperti seperti
hidronefrosis maka gejalanya tergantung pada
penyebab penyumbatan, lokasi, dan lamanya
penyumbatan. Jika penyumbatan timbul
dengan cepat (Hidronefrosis akut) biasanya
akan menyebabkan koliks ginjal (nyeri yang
luar biasa di daerah antara rusuk dan tulang
punggung) pada sisi ginjal yang terkena.
Next…
Selain tanda diatas, tanda hidronefrosis yang lain menurut Samsuridjal adalah:
Hematuri.
Sering ditemukan infeksi disaluran kemih.
Demam.
Rasa nyeri di daerah kandung kemih dan ginjal.
Mual.
Muntah.
Nyeri abdomen.
Disuria.
Menggigil.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjangnya dilakukan
dilaboratorium yang meliputi pemeriksaan:
Urine
Darah
Radiologis
USG (Ultra Sono Grafi)
Riwayat Keluarga
PENATALAKSANAAN MEDIS
Menurut Soeparman ( 2001:383) pengobatan dapat dilakukan dengan : Mengatasi Simtom
Ajarkan dengan tirah baring dan cari penyebab utama dari vesikolitiasis, berikan spasme analgetik atau inhibitor sintesis prostaglandin, bila terjadi koliks ginjal dan tidak di kontra indikasikan pasang kateter. Pengambilan Batu
Batu dapat keluar sendiri
Batu tidak diharapkan keluar dengan spontan jika ukurannya melebihi 6 mm. Vesikolithotomi.Pengangkatan Batu
Lanjutan... Lithotripsi gelombang kejut ekstrakorporeal
Prosedur non invasif yang digunakan untuk menghancurkan batu.
Metode endourologi pengangkatan batu
Bidang endourologi mengabungkan ketrampilan ahli radiologi mengangkat batu renal tanpa pembedahan mayor.
Ureteroskopi
Ureteroskopi mencakup visualisasi dan akses ureter dengan memasukkan alat ureteroskop melalui sistoskop.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang disebabkan dari Vesikolithotomi (Perry dan Potter, 2002:1842) adalah sebagai berikut:
Sistem Pernafasan
Sistem Sirkulasi
Sistem Gastrointestinal
Sistem Genitourinaria
Sistem Integumen
Sistem Saraf