9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    1/28

    1 31 32 0 0 1 - 2 0 1 4 

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi Septem

    In House TrainingDongkrak Capacity Building SDM

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    2/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi September2

    DAFTAR ISI

    1). Pela jari latar belak ang perusahaan yang 

    menawark an transak si pada anda;

    2). Pela jari tata cara bertransak si dan penyelesaian perselisihan; 

    3). Pelajari k ontrak  ber jangk a k omoditi yang ak an 

    diperdagangkan;

    4). Pela jari wakil pialang yang telah mendapatkan 

    izin dari Bappebti;

    5). Pela jari isi dokumen per janjiannya; 

    6). Pela jari risiko-risik o yang dihadapi.

    7). Pantang percaya dengan jan ji- jan ji keuntungan

    tinggi.

    7P Tips

    Berita Utama.............................4-6- In House TrainingDongkrak Capacity Building SDM

    Resi Gudang..............................7-9- Potret PBK, SRG dan PLK di India

    Berjangka...............................10-13- Edukasi PBK  Bidik Sektor Pendidikan- JFX Siapkan Perdagangan Fisik Komoditi Teh

    Agenda Foto...........................14-15

    Aktualita................................16-17- Gudang SRG Bengkulu  Bakal Beroperasi Akhir Tahun Ini- JFX Gaet Goldgram Pasarkan Emas Ritel

    - Ini Alasan BKDI Belum Luncurkan Kontrak Berjangka Timah- Rudy Irawan “Doktor Timah” Pertama di Indonesia

    Analisa.......................................18

    Breaking News.............................19

    Info SRG................................20-21

    Forum...22Pokja SRG PercepatImplementasi

    Kiprah...26-27Boy Hendra

     ‘Chef’ Pialang di Saat Kritis

    Kolom...23-25Bursa Berjangka di IndonesiaSulit Jadi Market Price

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    3/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi Septembe

    DARI REDAKSI

    Foto : Sekjen Kemendag, Gunaryo, bersama Kepala Bappebti, Sutriono Edi, dan 10 lembaga terkait membahas

     pembentukan tim seleksi LP2RG di Gedung Bappebti.Penerbit

    Badan Pengawas Perdagangan

    Berjangka Komoditi

    Penasihat/Penanggung Jawab

    Sutriono Edi

    Pemimpin Redaksi 

    Sri Nastiti Budianti

    Wakil Pemimpin Redaksi

    Taufk K.S

     

    Dewan Redaksi

    Subagiyo, Saleh Abich, Himawan

    Purwadi, Yuli Edi Subagio, Annisa F.Wulandari, Poppy Juliyanti, Yovian Andri

    P., Tomi Setiawan

    Sirkulasi

    Apriliyanto, Katimin, Gita Regina

    Napitupulu

    Alamat Redaksi

    Gedung Bappebti

    Jl. Kramat Raya

    No. 172, Jakarta Pusat.

    www.bappebti.go.id

    Redaksi menerima artikel ataupun opinidikirim lengkap dengan identitas serta foto

    ke E-mail:[email protected] 

    1 3 1 3 t h 

    2 0 0 1 - 2 0 1 4 

    Kementerian Perdagangan melalui Bappebti

    selaku badan pengawas dan pembinasistem resi gudang- SRG, selangkah telah

    menyelesaikan kewenangan yang dimilikidi dalam membentuk Lembaga PelaksanaPenjaminan Resi Gudang- LP2RG. Sesuaidengan jadwal yang ditentukan, Tim Seleksiyang dibentuk berdasarkan Surat KeputusanKementerian Perdagangan No. 1089/M-Dag/Kep/9/2014, tentang pembentukan Tim SeleksiLP2RG telah menjaring sebanyak delapanperusahaan. Dan dari jumlah itu, ada sebanyaktiga perusahaan yang dinyatakan berhak menjadibakal calon LP2RG. Masing-masing, PT KliringBerjangka Indonesia (Persero)– KBI, PT Asuransi

    Kredit Indonesia (Persero)– Askrindo, dan PerumJaminan Kredit Indonesia– Jamkrindo.

    Sedangkan untuk menetapkan satu daritiga calon itu, kewenangannya ada di tanganPresiden RI dan dikukuhkan melalui PeraturanPemerintah- PP.

    Pentingnya LP2RG seperti diamanatkan UUNo. 9 Tahun 2011, tentang sistem resi gudang,yakni untuk menciptakan kepercayaan darilembaga keuangan dan para peserta SRG yangmenyimpan komoditinya di gudang SRG.

    Sebab itu, terbentuknya LP2RG di tanah airdigadang-gadang bisa meningkatkan peranserta lembaga keuangan seperti perbankan dan

     juga pelaku usaha komoditi berorientasi ekspor,dalam meningkatkan kapitalisasi SRG.

    Namun melihat dinamika dan agenda politikdi tanah air dewasa ini, tampaknya pembentukanLP2RG masih harus bersabar hingga Presiden RIterpilih memutuskan dan menetapkan siapa daritiga lembaga tersebut yang berhak menjalankantugas LP2RG.

    Pembaca budiman, menyimak laporan TimBappebti yang berkesempatan mengunjungi

    India untuk mengkaji lebih dalam sin

    bursa berjangka, SRG dan pasar lelang koagaknya bisa diterapkan di tanah air.

    Seperti disampaikan pada laporaperdagangan berjangka yang diselenggaraIndia hanya dilakukan untuk komoditas peataupun non-pertanian dengan penyerahaSedangkan untuk perdagangan index ataoption, peraturan pemerintah India denganmelarang.

    Di sisi lain dilaporkan, pemerintah juga mewajibkan bursa berjangka menginformasikan harga yang terbentuk dkepada masyarakat melalui layar tickerditempatkan di pasar-pasar komoditas, m

    melalui website dan siaran TV nasional.Dan di samping itu, bursa berjangka

    seperti National Commodity & DeriExchange Limited- NCDEX hanya mengak

     jenis Resi Gudang yang dapat diperdagangbursa. Yakni, Resi Gudang Elektronik yang kontrak dan tercatat dalam sistem informadikembangkan oleh NCDEX. SedangkanGudang sebagai surat berharga yang dpelaksanaannya oleh Warehouse Develoand Regulatory Authority- WDRA tidak diperdagangkan di bursa berjangka.

    Bercermin dari pengalaman tersebut, sudah sewajarnya Indonesiamengaplikasikannya. Karena Indonesia tergsebagai negara produsen komoditi dibutuhkan di berbagai belahan dunia.

    Semoga saja di tangan pemerintahanakan datang sinergit perdagangan berjSRG dan pasar lelang komoditi menjadi salaandalan di dalam peningkatan perekonIndonesia.

    Salam!

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    4/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi September4

    Berita Utama

    Di Indonesia Badan Pengawas Per-dagangan Berjangka Komoditi-Bappebti merupakan regulatortertinggi di bidang perdagang-

    an berjangka komoditi (PBK). Karena itu,Bappebti harus memiliki tenaga-tenagapengawas yang handal di bidangnya.Salah satu cara untuk mencapai hal ter-sebut, Bappebti menggelar kegiatan“In-House Training Kunjungan ke Bursa,Kliring, Perusahaan dan Pialang Berjang-ka,” pada 4-5 September 2014, lalu.

    ”Kegiatan pelatihan ini bertujuan un-

    tuk meningkatan kapasitas dan kapabili-tas para pegawai Bappebti dalam lebihmemahami sistem PBK di Indonesia,” kata Kepala Bappebti, Sutriono Edi, dalamsambutannya saat membuka kegiatantersebut. 

    Adapun peserta yang menjadi tar-get utama dari kegiatan ini adalah paraCalon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) danpegawai baru di lingkungan Bappebti.

    Pelatihan itu dilakukan selama dua hdengan dengan mengunjungi langsukantor pelaku-pelaku usaha di bidaPBK. Di antaranya, kunjungan ke JakaFutures Exchange (JFX), Kliring BerjangIndonesia (KBI), Bursa Komoditi dan Drivatif Indonesia (BKDI), Identrust Serity International (ISI), perusahaan pialaberjangka PT Monex Investindo Futudan perusahaan pedagang berjangkaSurya Anugerah Mulia.

    Mengapa Multilateral

    Rendah?

    Di tengah kunjungan ke bursa b

     jangka- JFX, para peserta In-HoTraining mendapat penjela

    mengenai industri dan mekanisme trasaksi perdagangan berjangka dari Rsearch and Development Ocer , JFX, Abiyasa Djohari. Sedangkan mengekegiatan operasional di JFX, para pese

    In House Training Dongkrak Capacity Building SDM

    Bappebti tingkatkan profesionalisme

    SDM yang memilikikemampuan sertakeahlian khusus

    untuk melakukan pengawasan,

     pembinaan dan

     pengaturan di bidang perdagangan berjangka

    komoditi.

    Peserta inhouse training mengunjungi back office B

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    5/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi Septembe

    Berita Utama

    mendapat penjelasan dari Legal Coorpo-rate JFX, Hendra Parulian.

    Setelah para narasumber selesaimenyampaikan materinya, para peserta

    pun melontarkan sejumlah pertanyaanseperti, di bidang PBK apa yang sebe-narnya dimaksud dengan pasar yang liq-uid ? Dan mengapa di Indonesia transaksimultilateral masih sangat rendah?

    Terkait dengan pertanyaan itu, IsaAbiyasa Djohari, menjelaskan, “DalamPBK khususnya transaksi multilateral,pasar perdagangan komoditi berjangkadapat dikatakan liquid   jika pedagangdan pembeli mudah untuk keluar masukpasar (bursa berjangka) dan per harinya

    transaksi sudah mencapai kurang lebih2.000 lot,” kata Isa.“Sedangkan transaksi pada perda-

    gangan multilateral masih sangat rendahdisebabkan tiga faktor, pertama karenapasar belum liquid, kedua prot marginyang diterima juga masih sangat kecil

     jika dibandingkan dengan perdaganganbilateral. Ketiga, saat penyelesaian serahterima sik terdapat pajak yang harusdibayarkan,” jabar Isa Abiyasa Djohari.

    Sementara itu, terkait dengan pertan-yaan peserta In-House Training yang me-

    nanyakan banyak pengaduan nasabahyang masuk ke Bappebti, Isa Abiyasa Djo-hari, menjelaskan, seharusnya bursa ber-

     jangka merupakan layer pertama yangmenerima pengaduan tersebut. “Namunbanyak sekali nasabah yang lebih memilihmengadu langsung kepada Bappebti. Halini mungkin dikarenakan oleh pengertianbanyak nasabah yang menganggap Bap-pebti sebagai pengawas dan regulator,sehingga lebih dapat dipercaya dalammenangani kasus ketimbang pihak bur-

    sa,” jelas Isa.Dalam kaitan dengan perilaku pelaku

    pasar, Hendra Parulian, menjabarkan se-cara umum apa perbedaan dari peda-gang dan pialang berjangka. DikatakanHendra, pedagang berjangka adalahanggota bursa berjangka yang hanyaberhak melakukan transaksi kontrak ber-

     jangka di bursa berjangka untuk dirisendiri atau kelompok usahanya.

    Sedangkan pialang berjangka adalahbadan usaha yang melakukan kegiatan

     jual beli komoditi berdasarkan kontrakberjangka atas amanat nasabah denganmenarik sejumlah uang dan atau suratberharga tertentu sebagai margin untukmenjamin transaksi tersebut. “Perbedaannyata dari keduanya adalah pialang ber-

     jangka berhubungan langsung denganpara nasabahnya sedangkan pedagangberjangka tidak,” tegas Hendra Parulian.

    Syarat KeanggotaanKBI

    Dalam kunjungan di KBI, pesertaIn-House Training mendapat pen-

     jelasan langsung dari Dirut KBI, TrisSudarto, tentang peran lembaga kliringdi industri PBK di Indonesia. Sedangkanmengenai kegiatan operasional KBI diu-tarakan Diah Yulinda.

    Sederet pertanyaan juga dilontar-kan para peserta pelatihan, antara lain,

    dalam melaksanakan fungsi KBI sebagailembaga penjamin, KBI melakukan mark-to-market setiap harinya untuk melihatposisi margin  dari nasabah, sehingga

     jika nilai margin sudah kurang dari nilaimaintenance margin, pihak KBI harusmelakukan collect margin  agar nasabahdapat mempertahankan posisi terbuka.Apa mungkin kegiatan mark-to-market  ini tidak dilakukan dalam waktu1 x 24 jam

    dan jika terjadi, bagaimana cara mengtasinya?

    Menurut Tris, KBI dalam melaksanakfungsinya menganut prinsip pre-marging. Dalam prosesnya, margin  akan pungut oleh pialang dari nasabahnya dkemudian di-store-kan ke lembaga klirberjangka. Lembaga kliring berjangwajib mengawasi nilai sisa margin  dtiap nasabah setiap harinya, 1 x 24 jatanpa terkecuali. Sehingga jika nilai m

     gin sudah kurang dari nilai maintenanmargin, nasabah tidak dapat melakuktransaksi.

    Jenis margining lain adalah post-m gining yang merupakan metode marging dengan prinsip dana jaminan klir(covering margin) di mana kredit akdiberikan pada nasabah sesuai dengnilai jumlah aset maksimum yang ia mliki. Jenis margining  ini memang leeksibel sehingga dapat memberikan mudahan bagi pialang dan menghindsuspend  bagi nasabah.

    “Lalu mengapa KBI lebih memilih mtode  pre-margining  dalam melakukfungsinya? Hal ini dikarenakan kelehan dari pre-margining yang lebih am(margin  di bawah nilai minimum matidak dapat melakukan transaksi) dsesuai dengan prinsip pembagian ris(risk sharing) yang baik bagi kedua bepihak,” paparnya.

    Peserta inhouse training mengunjungi back office

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    6/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi September6

    Berita Utama

    Lebih jauh diutarakan Tris Sudarto,kegiatan PBK di Indonesia melibatkanbanyak kementerian dalam mekanismedan pengawasannya. Contoh, jika ada pi-alang yang bermasalah dalam hal perpa-

     jakan maka tidak hanya akan melibatkanpihak Kementerian Keuangan dan per-bankan tapi juga Bappebti (KementerianPerdagangan). Apakah ini adalah metodepengawasan yang sudah tepat? Padapraktiknya terdapat beberapa pialangberjangka, yang merupakan anggota KBI,yang melakukan transaksi melalui ang-gota kliring berjangka lain. Bagaimanacara mengatasi hal tersebut?

    Tris Sudarto menjawab, dalam indus-tri PBK ini koordinasi antar kementeriantidak dapat dipungkiri sangat diperlukandalam melakukan pengawasan. Sehing-ga dirasa perlu sekali memperkuat danmemperdalam kerja sama antar kemen-terian ke depannya. Untuk kasus yangberkaitan dengan perpajakan, metodepenanganannya sudah sangat jelas, yaitu

     jika tidak membayar pajak maka dana

    akan diblokir.“Sebenarnya memang tidak perlu se-

    mua pialang atau pedagang berjangkaharus menjadi anggota suatu lembagakliring berjangka tertentu. Kegiatan klir-ing yang menumpang pada pialang ataupedagang berjangka yang merupakananggota suatu lembaga kliring sesung-guhnya tidak menjadi masalah dan da-pat dibenarkan. Hal ini terkait dengan

    persyaratan kondisi keuangan yang be-rat agar dapat menjadi anggota suatulembaga kliring berjangka sehingga da-pat menghalangi pialang dan pedagangberjangka kecil untuk bertumbuh danberkembang,” jelas Tris Sudarto.

    Di sisi lain dijelaskan, Diah Yulinda,persyaratan menjadi anggota KBI adalahmenjadi pialang atau pedagang anggotabursa berjangka, memiliki izin usaha dariBappebti sebagai pialang atau pedagangberjangka, lulus wawancara dengan Di-reksi LKB tentang 5C (character, capital,capacity, collateral   dan memahami con-dition of futures industry ), bersedia me-matuhi semua peraturan dan ketentuanyang berlaku, memiliki modal, disetorminimum, sesuai ketentuan yang berlaku,menyetor dana jaminan atau security de-

     posit  sesuai ketentuan, bersedia memba-yar uang keanggotaan dan iuran bulanananggota dan mempertahankan modalbersih disesuaikan.

    Bursa Tidak

    Menentukan Harga

    Di kesempatan mengunjungi BKDI,peserta In-House Training menda-patkan materi tentang Peran Bursa

    BKDI dalam PBK dari Kepala Pengemban-gan Produk dan Layanan BKDI, Stella No-vita Lukman. Sedangkan sejumlah per-tanyaan yang dilontarkan para pesertamenyangkut bagaimana dengan harga

    komoditi di bursa, bisakah BKDI yang mnentukan harga dari setiap produk yaada?

    Menurut Stella, BKDI tidak bisa m

    nentukan harga, mengontrol harmelakukan intervensi, atau apapun yaberhubungan dengan harga komoyang ada di bursa. ”Maka kita bisa ptikan ada integritas pasar, berapapharganya selama kontraknya standar, alitasnya standar dan penyelesaian kotraknya jelas, maka ketika harga turatau naik itu di luar dari yurisdiksi awewenang bursa,” jawabnya.

    Ditambahkan Stella, misalkan spialang keanggotaanya terdaftar di d

    bursa, di BKDI dan di JFX juga ada, lbagaimana security-nya? ”Kami hanmemantau pialang yang keanggotanya ada di kami, terlepas pialang terbut terdaftar di bursa lain, tidak terlberpengaruh di kami. Kami menjaga psyaratan yang kami syaratkan ke pialatersebut, termasuk margin, permodadan lainnya,” jawabnya. Meski begtambahnya, BKDI juga melakukan komnikasi dengan bursa lain, sehingga terjkerjasama yang dapat menguntungkanggota, misalnya dalam hal margin.

    Sementara itu, Direktur Utama ISI, Nursalam, juga memaparkan malah dengan judul “Peran Lembaga KlirISI sebagai Lembaga Kliring BerjangkAdapun perwakilan PT Monex InvestinFutures, memaparkan makalah deng

     judul “Industri Berjangka”. Dan, perwkilan PT Surya Anugerah Mulia, memparkan makalah dengan judul “PedagaPenyelenggara SPA”.

    Singkatnya, dengan pelaksanakegiatan In-House Training ini, Sutrio

    Edi berharap, pengetahuan dkemampuan bibit-bibit baru di lingkungBappebti dapat ditingkatkan. “Sehingnantinya dapat menghasilkan tenagtenaga professional yang teramberkualitas, kompetitif sehingga mammelaksanakan pengawasan, pembinadan pengaturan dalam keanekaragampermasalahan pada PBK di Indonestutupnya.

    Peserta inhouse training mendapat penjelasan operasional lembaga kliring dari PT KBI.

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    7/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi Septembe

    Resi Gudang

    Sinergi pemerintah dan bursaberjangka di India memilikiperan penting untuk mengaitkankeberadaan SRG, PBK dan PLK.

    Walhasil, ketiga instrumen ini salingterintegrasi dan saling menguatkan. Halitu terungkap dari hasil 6 hari kunjungan

    kerja (kunker) Tim Bappebti (BadanPengawas Perdagangan BerjangkaKomoditi) ke India pada 11 hingga 16 Mei2014 lalu. Tim itu beranggotakan PantasLumban Batu (Kepala Biro Pasar Fisikdan Jasa, sekarang menjabat Kepala BiroPerniagaan);  Tomi Setiawan (Kepala SubBagian Pembinaan Pelaku Sistem ResiGudang); dan Bayu Kristanto (Kepala SubBagian Pengawasan Penyelenggara danPelaku Pasar Lelang).

    “Kunjungan kerja dilakukan ke bursa

    dan warehouse terkait SRG, PLK dan PBKdi India yang meliputi Gudang NationalCollateral Management Services Limited(NCMSL) di Kadi Gujarat dan Unjha Gu-

     jarat, Gudang Star Agri di Patan Guja-rat, Gudang dan Laboratorium Uji MutuSshree Shubham Logistiscs Limited (SSL)di Patan Gujarat, Gudang dan Laborato-rium Uji Mutu Sshree Shubham LogistiscsLimited (SSL) di Patan dan Deesa Guja-

    rat, Commodity Market di Unjha Gujadan kantor pusat Bursa NCDEX (NatioCommodity & Derivatives Exchange Liited) di Mumbai,” jelas Pantas LumbBatu kepada Buletin Bappebti, Septeber lalu.

    Dari hasil perjalanan itu, Pantas m

    nuturkan, penyelenggaraan PBK di dia diatur dan diawasi oleh suatu baddi bawah Kementerian Keuangan Inbernama Forward Market Commiss(FMC). PBK yang diselenggarakan di Inhanya dilakukan untuk komoditas pernian ataupun non-pertanian dengan pnyerahan sik. “Peraturan pemerintahIndia melarang tegas perdagangan indataupun option,” katanya.

    Sedangkan pajak untuk komodpertanian hanya dikenakan untuk

    moditas pertanian yang telah diproatau turunannya seperti seed oil . Unkomoditas pertanian mentah, sepwheat, jeerah (curmin seed), caster sesama sekali tidak dikenakan pajak. dangkan transaksi berjangka untuk seruh komoditas non-pertanian dikenakpajak.

    Selain itu, Pemerintah India juga mwajibkan bursa berjangka di India un

    Potret PBK, SRG dan PLK di IndiaPengantar Redaksi:India merupakan salahsatu negara yang telahberhasil mengintegrasikan perdagangan berjangka

    komoditi (PBK) dengansistem resi gudang(SRG) dan pasar lelangkomoditas (PLK). Terkaititu, medio Mei 2014 lalu,Bappebti menerjunkan Timke India guna mengupassinergi industri PBK, SRGdan PLK. Kelak hal yangsama bisa diterapkandi Indonesia. Berikut inilaporannya.

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    8/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi September8

    Resi Gudang

    menginformasikan harga yang terbentukdalam transaksi PBK kepada masyarakatmelalui layar ticker   yang ditempatkan dipasar-pasar komoditas, maupun melalui

    website  dan siaran TV nasional. “Infor-masi harga komoditas yang dikembang-kan oleh bursa juga dapat diperolehmasyarakat melalui aplikasi smartphonemaupun melalui SMS,” katanya.

    Dia juga bilang, NCDEX hanyamengakui satu jenis Resi Gudang yangdapat diperdagangkan di bursa, yaitu ResiGudang Elektronik yang berupa kontrakdan tercatat dalam sistem informasi yangdikembangkan oleh NCDEX, disebutdengan COMTRACK. Sedangkan Resi

    Gudang sebagai surat berharga yangdiawasi pelaksanaannya oleh WDRA(Warehouse Development and Regulatory

     Authority) tidak dapat diperdagangkan dibursa.

    Jenis Resi Gudang

    Di India, terdapat tiga jenis Resi Gu-dang yang berlaku. Apa saja? Per-tama, Resi Gudang yang berfungsi

    hanya sebagai bukti penyimpanan barangdi gudang yang dikelola oleh pengelolagudang. “Resi Gudang ini tergolong bu-

    kan surat berharga, non-negotiable, yangtidak dapat diperdagangkan namun da-pat memperoleh pembiayaan dari bankdengan skema Collateral Management

     Agreement  (CMA- Perjanjian PengelolaanAgunan),” terang Pantas.

    Kedua, Resi Gudang yang diterbit-kan oleh pengelola gudang yang telahdiakreditasi oleh NCDEX. Resi Gudang

     jenis ini adalah tanpa warkat (elektronik),tidak termasuk surat berharga namundapat diperdagangkan di pasar spot dandapat menjadi Physical Delivery padaperdagangan berjangka di Bursa NC-DEX. “Pengalihan kepemilikan tercatatmelalui sistem informasi yang disebutCOMTRACK. Resi Gudang jenis ini hanyadapat diterbitkan oleh pengelola gudang,dan memperoleh pembiayaan dari bank,yang telah bekerjasama atau diakreditasioleh NCDEX,” katanya.

    Ketiga, Resi Gudang yang berfungsi

    sebagai surat berharga yang diterbitkanoleh pengelola gudang yang telah men-dapatkan sertikat dari WDRA , sebuahlembaga pemerintah di bawah Kemen-

    terian Pertanian India yang bertugas un-tuk mengawal pelaksanaan Warehousing(Development and Regulation) Act 2007 ,mengawasi pelaksanaan Resi Gudangsebagai surat berharga dan mendorongtumbuhnya bisnis pergudangan di India.

    Lebih lanjut Pantas mengatakan, ResiGudang sebagai surat berharga hanyadapat diterbitkan oleh pengelola gudangyang telah mendapat persetujuan dariWDRA. Resi Gudang tersebut dapat di-

     jadikan agunan di seluruh bank yang be-

    rada di India dengan nilai kredit maksimalsebesar 70 % dari nilai komoditi dan sukubunga sebesar 4 % (subsidi bagi petani)dan 11 % (non-subsidi atau komersial).Resi Gudang jenis ini dapat dialihkan dandiperdagangkan secara langsung atau-pun melalui pasar lelang namun tidakmelalui bursa.

    “Kelembagaan yang menerbitkan ResiGudang sebagai surat berharga mem-punyai perbedaan dengan yang ada diIndonesia di mana peran pusat registrasilangsung diambil alih oleh pengelola gu-

    dang,” katanya. WDRA sebagai badanpengawas melakukan pemeriksaan ter-hadap kelayakan pengelola gudang yangdapat menerbitkan Resi Gudang, meliputikelengkapan dokumen, kekayaan bersihmaupun fasilitas gudang yang dimiliki.

    Apabila dinilai memenuhi ketentuan,maka WDRA akan menerbitkan SertikatPendaftaran Gudang dan menyerahkanbuku blanko Resi Gudang. Setiap transak-si Resi Gudang jenis ini akan dilaporkanoleh pengelola gudang secara mingguan

    ke WDRA melalui e-mail. “Bukan melaluisistem informasi sebagaimana di Indone-sia,” ungkapnya.

    Adapun pengawasan terhadap pen-gelola gudang dilakukan secara regulerdan sewaktu-waktu oleh otoritas yangterkait dengan jenis Resi Gudang yangditerbitkannya. Apabila pengelola gu-dang dapat menerbitkan Resi Gudang se-bagai surat berharga, maka pengawasan

    akan dilakukan oleh WDRA. Sedangkapabila Resi Gudang NCDEX yang ditbitkan, maka pengawasan pengelgudang akan dilakukan oleh tenaga spector atau pengawas NCDEX. “Lingkpengawasan dilakukan berdasarkan papemenuhan ketentuan SOP pengelaan barang, kondisi sik gudang, hing

    kuantitas dan kualitas barang,” ujarnyaUntuk pengujian mutu komodyang disimpan di gudang dengpenerbitan Resi Gudang NCDEX maupWDRA dilakukan pada saat barang mapertama kali untuk disimpan di gudasaat barang disimpan di gudang, dan spenyelesaian transaksi yaitu ketika baradikeluarkan dari gudang (opsional).

    “Tenaga inspektor hanya bertugmelakukan pengambilan sampel komoitas, sedangkan penilaian kualitas moditas dilakukan oleh dua laboratoriyang telah ditunjuk. Apabila terjadi pbedaan, maka hasil dengan nilai terendyang akan diakui sebagai kualitas baratersebut,” jelasnya.

    Pengelola Gudang, lanjut Pantdinilai bertanggung jawab penuh thadap kualitas dan kuantitas. Selain di India tidak mengenal Indemnity Fu(dana ganti rugi), tapi perlindungan t

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    9/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi Septembe

    Resi Gudang

    hadap wanprestasi pengelola gudangdilakukan melalui mekanisme AsuransiBarang dan Garansi Bank.

    Adapun Resi Gudang yang diterbitkanoleh NCDEX hanya berlaku untuk barangyang memenuhi ketentuan pada kontrakyang diperdagangkan oleh NCDEX yangmeliputi jenis, kualitas dan kuantitas. Apa-

    bila ternyata barang yang akan disimpandalam gudang tidak memenuhi jenismaupun minimal kuantitas dan kualitasbarang, maka barang tersebut tidak bisadisimpan dalam gudang.

    “Untuk pelaksanaan Resi Gudangmelalui NCDEX, tetap berada di bawahpengawasan Forward Market Commis-sion (FMC) yang berada di bawah naun-gan Kementerian Keuangan India,” jelasPantas.

    Jenis PLK 

    PLK di India diselenggarakanberdasarkan peraturan PemerintahNegara Bagian. Terdapat dua jenis

    penyelenggaraan PLK. Pertama yangdiselenggarakan oleh Agriculture ProductMarketing Committee (APMC), sebuahinstitusi di bawah pemerintah negarabagian yang bertugas menyelenggarakanPLK. Kedua, PLK yang diselenggarakanoleh bursa atau dikenal sebagai Pasar

    Spot dengan penyerahan tidak lebih dari11 hari.

    Untuk mengelola pasar spot, NC-DEX membentuk anak perusahaan ber-

    nama NCDEX Spot Exchange (NSPOT),di mana seluruh sahamnya dimiliki olehNCDEX. “Komoditas yang diperdagang-kan pada pasar spot sangat bervariasimulai dari komoditas pertanian maupunnon-pertanian dan umumnya berkorelasidengan komoditas yang diperdagangkandi bursa komoditas berjangka,” terangPantas. “NSPOT beranggotakan petani,pedagang maupun pabrikan atau prose-sor,” sambungnya.

    Untuk biaya yang timbul pada pe-

    nyelenggaraan PLK, hanya dikenakan ke-pada pihak pembeli yang umumnya ada-lah pedagang. Sedangkan penjual yangumumnya adalah petani tidak dikenakanbiaya apapun. Walaupun bersifat spot,namun penyelenggaraan PLK di Indiatetap memerlukan jaminan (margin), yaituuntuk penjual berupa barang yang akandijual (dibawa ke pasar dan atau disim-pan di gudang). Sedangkan bagi pembeliadalah 15 % dari perkiraan transaksi yangakan dilakukan. Dana tersebut disetor-kan melalui bank yang telah bekerjasama

    dengan penyelenggara PLK.Pantas juga menceritakan, pada saat

    barang masuk ke pasar spot, NSPOT akanmeminta laboratorium yang telah ditunjukuntuk melakukan uji mutu. Apabilapada saat penyerahan barang terdapatperbedaan mutu dari kontrak yang telahdisepakati, maka akan diterapkan diskonatau premium berdasarkan kontrakyang disepakati. “Diskon dan premiumakan berlaku untuk kualitas dan tempatpenyerahan,” katanya.

    Pasar lelang juga didukung oleh sis-tem COMTRACK yang memungkinkanpembeli melakukan transaksi melaluikomputer. Selain itu, COMTRACK jugadapat menyediakan informasi harga yangterjadi pada pasar lelang untuk dijadikansebagai acuan harga pada Resi Gudangataupun pasar komoditas lainnya.

    Berkaca dari India

    D

    ari hasil kunker itu, menurut PanLumban Batu, ada beberapa yang dapat dilakukan Bappebti u

    tuk mengembangkan implementasi SRPLK, dan PBK di Indonesia.

    Dia mengatakan, jika mengacu kepda India, maka persyaratan utama unmengintegrasikan SRG dan PBK adakesamaan jenis komoditi, volume mmal dan spesikasi mutu bagi komopada kontrak di PBK dan persyaratan moditas yang dapat disimpan di gudadalam SRG. “Hal ini dapat diujicobakuntuk beberapa komoditas unggulan donesia,” katanya.

    Selain itu, pengembangan prodkontrak berjangka harus dilakukdengan memperhatikan kesamaproduk dan kualitas dengan prodpada SRG dan PLK. Sedangkan unmendukung integrasi transaksi komodpada PBK, SRG dan PLK, diperlukadanya dukungan teknologi sistinformasi yang dapat memudahkbertukar data dan informasi di ketbidang tersebut. “Seperti halnCOMTRACK yang dikembangkan NCD

    di India,” tegasnya.Di sisi lain, sosialisasi PBK perlu tedilakukan kepada masyarakat luas, hingga PBK tidak lagi dipandang sebemata, dan dapat menjadi hal umum bpara pelaku usaha di bidang komoditbaik pabrikan atau pun prosesor, pedgang maupun petani.

    Dia juga menyarankan, untuk medorong tumbuhnya transaksi PBK di donesia, bursa berjangka di Indonedapat melakukan kerjasama dengan NDEX di berbagai komoditas pertani

    Khususnya, untuk komoditas di maIndia sangat membutuhkan namun mampuan dalam negeri India untuk mmenuhinya sangat minimum, sedangkIndonesia memiliki tingkat produksi yacukup tinggi.

    “NCDEX sangat mengharapkan k jasama ini dapat terjalin, seperti salah tunya untuk komoditas Palm Oil,” ungkPantas.

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    10/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi September0

    Berjangka

    Lebih dari 200 mahasiswa dari20 perguruan tinggi (PT) se-Jabodetabek antusias mengikutisosialisasi perdagangan berjangka

    komoditi (PBK), di Auditorium Andi HakimNasution, Institut Pertanian Bogor (IPB)Dramaga Bogor, Kamis, 11 September2014, lalu. Dalam acara bertajuk“Commodity and Derivatives ExchangeCompetition”   itu, Badan PengawasPerdagangan Berjangka Komoditi

    (Bappebti) menggandeng FakultasEkonomi Manajemen IPB serta dua jurusan lainnya yakni Jurusan Agribisnis,dan Jurusan Statistika.

    “Di era globalisasi seperti sekarangini, mahasiswa perlu dibekali wawasanperdagangan berjangka komoditi yangkini semakin banyak diminati pelaku per-dagangan dunia,” tegas Kepala Bappebti,Sutriono Edi dalam sambutannya saat

    membuka acara tersebut.Karena itu, Sutriono mengajak p

    peserta untuk mengetahui seluk-bePBK sekaligus mensimulasikan cara bbisnis melalui bursa berjangka. Dia bharap, kegiatan ini mampu memberi cpositif terhadap industri PBK. Pasalnselama ini, industri PBK cenderung negdi mata masyarakat. “Diharapkan mhasiswa juga bisa berperan secara amenyusun strategi dalam perdagang

    komoditi dunia karena sudah memwawasan PBK,” ujarnya.Dalam beberapa tahun ke depan,

     juga berharap agar mahasiswa damengambil peran sebagai investor, akomoditi, ahli di bursa dan kliring b

     jangka, dan berbagai peran lain di dalindustri perdagangan berjangka.

    Dia juga bilang, PBK sangat stratedalam perekonomian nasional di era p

    Edukasi PBKBidik Sektor Pendidikan 

    Dunia pendidikan

    menjadi kunci

    menciptakan pelaku

    usaha PBK yang

    berkualitas dan

    handal di masamendatang.

    Wakil Rektor IPB Prof.Dr.Ir.Hermanto Siregar, M.Ec., menyampaikan sambutannya dalam sosialisasi P

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    11/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi Septembe

    Berjangka

    dagangan bebas saat ini karena perananPBK adalah sebagai sarana lindung nilai(hedging) dan pembentukan harga ( pricediscovery ), serta investasi alternatif yang

    sangat diperlukan bagi pelaku usaha un-tuk melindungi usahanya.

    MEA 2015

    Menjelang implementasiMasyarakat Ekonomi ASEAN(MEA) di tahun 2015, Sutriono

    mengatakan, semua pihak sudah harusmempersiapkan diri dan jeli melihat pe-luang dan tantangan yang ada.

    “MEA membuka pasar yang sangatluas, yaitu pasar ASEAN yang mencapai600 juta orang, sehingga diharapkan arus

    investasi juga mengalir ke dalam negeridan menciptakan multiplier eect ,” tu-turnya.

    MEA, lanjutnya, harus dilihat sebagaipeluang untuk meningkatkan perekono-mian nasional, pendapatan negara, danpengembangan pasar, khususnya untukpasar komoditi utama seperti kopi, ke-lapa sawit, kakao, dan karet. 

    Berdasarkan data dari World EconomicForum (WEF), daya saing Indonesia tahun2013-2014 melonjak tajam dari urutan

    ke-50 menjadi urutan ke-38. Kenaikanperingkat tersebut, menunjukkan bah-wa Indonesia semakin mampu bersaingdengan negara lain. Sebabnya, pasar se-makin terbuka dan semakin mudah mel-akukan investasi yang didukung denganperangkat hukum yang dapat menjaminkeamanan berinvestasi di Indonesia.

    Sutriono melihat, ekonomi Indone-sia saat ini merupakan salah satu faktorkunci utama pertumbuhan pasar dunia.Pencapaian Indonesia dalam mengantisi-pasi dan melewati krisis keuangan globalcukup luar biasa. Berdasarkan data WorldEconomic Outlook   2011, InternationalMonetary Fund   (IMF) memproyeksikanIndonesia akan mencapai pertumbuhantercepat ke-2 di antara 18 ekonomi ter-besar dunia selama 2009-2015.

    Dari sisi kacamata Sutriono Edi, indus-tri PBK Indonesia masih memiliki potensiyang sangat besar untuk menjadi acuan

    harga dunia. Hal itu karena Indonesiamemiliki banyak sumber daya alam, baikyang terbarukan seperti produk perta-nian seperti kakao, kopi, dan minyak sa-wit mentah serta tidak terbarukan darikomoditi pertambangan dan mineralseperti emas, timah, batu bara, nikel, danbauksit. “Tapi, potensi tersebut belumsepenuhnya optimal dikembangkan, ka-rena masih cukup banyak komoditi an-dalan ekspor yang belum menjadi subjek

    kontrak berjangka di bursa berjangka.”“Saat ini banyak sekali komoditi eksporIndonesia yang diperdagangkan di bursaberjangka luar negeri. Oleh karena itu,diharapkan bursa berjangka di Indonesiabekerja keras menciptakan subjek kontrakberjangka agar harga yang tercipta dibursa dapat menjadi acuan harga duniabagi perdagangan komoditi,” imbuhSutriono.

    Sekedar informasi, edukasi PBK yangdikemas dalam CEC- Commodity andDerivatives Exchange Competition  itu,

    merupakan acara yang baru pertama kalidiselenggarakan. Tapi bicara edukasi PBKdi perguruan tinggi, Bappebti bersamabursa berjangka, dan pelaku usaha PBKlainnya telah lama melakukannya. Salahsatunya yakni mendirikan pojok bursaberjangka di lingkungan kampus.

    Turun 12,56 %

    Kepala Biro Hukum, Sri Hariyati ya

     juga menjadi narasumber dalacara itu, menambahkan, sela

    periode Januari hingga Juli 2014, ntransaksi PBK mengalami penurunan banyak 12,56% atau menjadi Rp 48triliun, dibandingkan tahun 2013 paperiode yang sama, yaitu sebanyak 55,04 triliun.

    “Penurunan yang terjadi dikare

    kan investor masih menunggu kepastsituasi politik dan keamanan di Indonemenjelang pelantikan Presiden RI yabaru, serta kecenderungan tren perenomian global yang mengalami penrunan,” terangnya.

    Di sisi lain, dia juga memaparkkelembagaan pelaku usaha PBK yatelah mendapatkan izin dari BappeHingga saat ini, ada 2 Bursa Berjang(BBJ dan BKDI), 2 Lembaga Kliring B

     jangka (KBI dan ISI); 7 Bank Penyimp

    Margin yang terdiri dari Bank Niaga, BCBNI, Bank Windu, Bank Sinarmas, Stanard Chartered Bank, dan Bank Mand70 Pialang Berjangka; 2.303 Wakil PialaBerjangka dan 255 kantor cabang PialaBerjangka, 105 Pedagang Berjangka; Peserta Sistem Perdagangan Altern(SPA) dan 16 Penyelenggara SPA; sertPialang Penyaluran Amanat Luar Neg(PALN).

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    12/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi September2

    Berjangka

    Merosotnya kinerja industri tehdi dalam negeri menjadi salah

    satu alasan bagi para pelakuuntuk mewujudkan perdagan-

    gan komoditi teh yang fair dan transpar-an, melalui mekanisme perdagangan sikdi bursa berjangka. Untuk tujuan terse-but, pada Senin, 1 September 2014, lalu,sejumlah pedagang teh yang tergabungdi Asosiasi Pedagang Teh Indonesia- As-pegtindo, menggandeng Jakarta FuturesExchange- JFX dalam sebuah nota ker-

     jasama.Menurut Sekjen Aspegtindo, Andrew

    Supit, kepada Buletin Bappebti, men-gatakan, kapitalisasi industri teh di dalamnegeri masih sangat rendah dibanding-kan dengan negara-negara produsenteh lainnya. “Berdasarkan catatan Kemen-terian Perdagangan, kapitalisasi industriteh di dalam negeri pertahunnya hanyaberkisar US$ 180 juta. Pada hal dalamhitungan kami selaku pedagang teh, ka-pitalisasi industri teh di Indonesia berkisar

    US$ 800 juta hingga US$ 1 miliar.”“Itu artinya bahwa perdagangan teh

    di dalam negeri belum tertata denganrapi dan potensi bisnisnya masih sangatbesar,” kata Andrew.

    Bandingkan dengan Amerika Serikatyang notabene tidak memiliki pohon teh,tetapi perdagangan teh bisa mencapaiUS$ 25 miliar pertahun, tambah Andrew.

    “Sebab itu kami berupaya agar ko-moditi teh bisa diperdagangkan melaluimekanisme pasar sik di JFX. Dan jika halitu bisa diwujudkan, maka Indonesia mer-upakan negara pertama di dunia yang

    memiliki pasar sk teh. Manfaat lainnyadari pasar sik teh tersebut, pelaku tehbaik dari luar negeri maupun domestikdapat melakukan penawaran secara ter-buka di JFX,” jelas Andrew.

    Lebih jauh dikatakan Andrew, dengantransparansi perdagangan teh di JFX,maka akan tercipta harga yang kompetitifdan dapat dijadikan acuan para petaniteh.

    “Aspegtindo berharap dengan adaya pasar sik teh menjadi stimulus b

    petani dan berkembangnya industri tdi dalam negeri. Sebab saat ini poIndonesia berada di urutan ke delapsebagai produsen teh di dunia. Pada hsekitar 20 atau 30 tahun lalu, Indonemerupakan urutan ke dua atau ke tsebagai produsen teh dunia,” imbuh Adrew Supit.

    Peluang

    D

    irut JFX, Sherman Rana Krishyang bertindak mewakili JFX dalkerjasama dengan Aspegtindo,

     juga ikut berkomentar, “perjalanan untuk masuk bursa masih panjang. Selah MoU ini, kami- JFX dan Aspegtinakan intensif mengadakan pertemuuntuk berkoordinasi. Selanjutnya kedbelah pihak meminta persetujuan prindari Badan Pengawas Perdagangan B

     jangka Komoditi (Bappebti).“Tentunya setelah menda

    JFX Siapkan Perdagangan FisikKomoditi Teh

    Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, industri teh di dalam negeri bakal memasuki babakbaru. Pelaku teh dapat bertransaksi secara online di JFX. Mekanisme perdagangan fsik komoditi

    teh ini, digadang-gadang mengembalikan masa kejayaan industri teh Indonesia.

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    13/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi Septembe

    Berjangka

    persetujuan prinisp dari Bappebti,kedua belah pihak akan menyusunperaturan tata tertib perdagangan sikkomoditi teh di JFX. Kalau peraturan

    tata tertib itu sudah siap, lalu kami akanmeminta Bappebti untuk mengkaji danmengesahkannya, serta memberi izinpersetujuan perdagangan sik komodititeh,” jelas Sherman.

    Jadi, prosesnya yang harus dilaluicukup panjang, tambah Sherman. “Kalautidak ada kendala berarti, kira-kira enambulan ke depan kita sudah siap perda-gangkan komoditi teh di JFX.”

    Lebih jauh diutarakan Sherman, se-lama ini komoditi teh belum dilirik untuk

    diperdagangkan di JFX. Namun denganmelihat pemaparan Aspegtindo terkaitpotensi komoditi teh, peluangnya cukupbesar diperdagangkan baik secara siki-maupun dengan mekanisme perdagan-gan berjangka.

    “Dengan masuknya teh ke bursa,maka transaksi JFX akan lebih likuid.Nantinya pun harga yang terbentuk daribursa akan menjadi harga acuan teh didalam negeri,” tegas Sherman.

    Resi Gudang Teh

    D

    irut PT Equilibrium Komoditi Ber- jangka (EKB), Rico Menayang,mengapresiasi upaya Aspegtindo

    mengangkat komoditi teh sebagai subjekkomoditi yang diperdagangkan melaluibursa berjangka. “Perdagangan komodititeh melalui pasar sik di JFX merupakansalah satu upaya mengangkat nilai per-dagangan teh Indonesia. Selama ini kitaterlena dengan hasil industri teh, sehing-ga kita lupa bahwa di negeri lain industriteh telah berkembang jauh lebih cepat,”kata Rico.

    Rico menambahkan, “karena basissaya adalah agroindustri, maka saya ber-

    inisiasi agar komoditi teh bisa diperda-gangkan di JFX dengan mekanisme pasarsik online.” Menurut mantan DirekturJFX, ini, perdagangan sik teh di JFX akandi selenggarkan secara multilateral. Art-inya, siapa pun bisa mengambil posisi se-bagai penjual dan juga sebagai pembeli.

    “Karena karakteristik perdagangannyadiikuti banyak peserta, maka pasarnyaakan transparan dan fair,” jelasnya.

    Lebih jauh dijabarkan Rico Menayang,diferensiasi perdagangan komoditi teh

    Perkembangan areal tanaman teh di Indonesia sejak tahun2002 terus menurun. Berdasarkan data KementerianPertanian, perkebunan teh hingga tahun 2014 menyusutmenjadi 122.206 hektar dan menghasilkan 145.575 ton

    teh. Dari bentuk dan sifat pengusahannya, perkebunan teh diIndonesia sebagian besar berupa perkebunan rakyat seluas56.258 hektar (46,3 %), perkebunan negara seluas 38.103 hektar(31,18 %) sementara perkebunan swasta seluas 27.845 hektar(22,79 %).

    Produksi teh di Indonesia secara umum dibedakan menjadidua macam, yaitu teh hijau dan teh hitam. Teh hijau adalahteh yang proses produksinya tidak melalui proses fermentasi,sedangkan teh hitam adalah teh yang dalam proses produksinyamelalui proses fermentasi.

    Agroindustri teh di Indonesia telah dimulai sejak abadke - 18 dan komoditas teh pernah tercatat sebagai penghasildevisa negara yang cukup penting dalam perekonomiannasional. Akan tetapi, sejalan dengan merosotnya luas arealtanaman, produksi teh Indonesia juga terus mengalami

    melalui bursa berjangka bisa dikembankan dengan konsep sistem resi gudanSRG. “Artinya, komoditi teh yang sdikemas atau pun diekspor, bisa disi

    pan di gudang SRG. Saat harga komoteh cenderung rendah, pemilik resi gdang bisa menjaminkannya ke lembakeuangan. Tetapi jika harga pasar cukbagus, pemilik bisa langsung menjualndi pasar sik bursa berjangka- JFX.”

    “Dengan pendekatan SRG tersebpara petani teh di tanah air yang julahnya mencapai 46,3 % bisa mendapkan modal kerja dari perbankan deng

     jaminan resi gudang. Sehingga petteh memiliki opsi untuk tidak menjual

    moditinya di saat harga cenderung redah,” ujar Rico.Jika kita bisa melakukan itu, tamb

    Rico, Indonesia akan menjadi yang perma di dunia dalam mensinergikan pasik teh dengan mekanisme SRG.

    “Di sisi lain manfaatnya bagi duusaha, khususnya di sektor perdagangkomoditi teh, mendapat jaminan supdan pada akhirnya dapat meningkatkkapitalisasi perdagangan teh Indonestandas Rico Menayang.

    penurunan.Total ekspor teh Indonesia pada tahun 2013, mencapai 70

    ribu ton, dengan harga nilai US$ 157.5 juta. Sedangkan impmencapai sebesar 20,5 ribu ton, dengan nilai US$ 29,3 juta

    Sekitar 70 % produksi teh Indonesia diekspor ke berbanegara, sehingga Indonesia tercatat menjadi urutan keenaeksportir teh dunia setelah Kenya, Sri Lanka, India dVietnam. Sedangkan negara tujuan ekspor teh Indoneadalah Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat dan nega

    negara Eropa.Menurunnya kinerja industri teh Indonesia dewasa terjadi karena belum dapat diatasinya masalah-masalah yadihadapi, seperti rendahnya produktivitas tanaman karedominannya tanaman teh rakyat yang belum menggunakbenih unggul, terbatasnya penguasaan teknologi pengolahproduk dan petani belum mampu mengikuti teknologi GoAgriculture Practice (GAP) dan Good Manufacture Proce(GMP), serta standar kualitas produk disyaratkan oleh ISO

    Potret Industri Teh Indonesia

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    14/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi September4

    Agenda Foto

    Sekretaris Bappebti, Sri Nastiti mewakili Kepala Bappebtimemberikan arahan sekaligus membuka acara SosialisasiSRG yang diselenggarakan oleh Bappebti bekerjasama

    dengan Dinas Perindag Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.Selasa (2/9).

    Nastiti dalam arahannya menyampaikan harapan besarkepada Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat, Provinsi Su-

    Sosialisasi SRG di Langkat, Sumutmatera Utara agar terus berperan aktif dan secara langsu

    memberikan informasi mengenai SRG, sehingga pembangunGudang SRG di Langkat yang beralamat di Dusun VIII, BandMeriah, Desa Namu Ukur Utara, Kecamatan Sei Bingai, dapdimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kepentingan masyarakhususnya petani/kelompok tani, Gabungan Kelompok Pet(Gapoktan) dan koperasi, pelaku usaha termasuk pedagaprosesor, serta pabrikan.

    Kegiatan Sosialisasi SRG di Kabupaten Langkat dihadiri oStaf Ahli Bupati Langkat Bidang Pembangunan, Kadis PerindKabupaten Langkat, Camat Sei Bingai, Kelompok Tani (PoktaGabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Pelaku Usaha bidaSRG, Penyuluh Pertanian serta Instansi terkait lainnya. Nasumber dalam Sosialisasi tersebut adalah Kabag PengawasSRG Bappebti Kemendag, Kabag Produksi PT Pertani WilaySumatera Utara, Asisten Operasional BRI Kantor Cabang StaKab Langkat, Ketua Koperasi Niaga Mukti Cianjur.

    Bappebti, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, KementerSekretariat Negara, dan Kementerian Hukum dan HAM selaku angota Tim Seleksi Calon Lembaga Pelaksana Penjaminan SRG melak

    kan pertemuan di Ruang Rapat Bappebti, Rabu, 10 September 2014.Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Kepala Bappebti didampipejabat Eselon II Bappebti bertujuan untuk melaksanakan penilaian admistrasi calon Lembaga Pelaksana Penjaminan SRG dan penandatanganBerita Acara Penilaian Administrasi.

    Ada pun fungsi Lembaga Pelaksana Penjaminan Sistem Resi Gudaadalah untuk melindungi hak Pemegang Resi Gudang dan/atau Penema Hak Jaminan apabila terjadi kegagalan, ketidakmampuan, dan/akebangkrutan pengelola gudang dalam menjalankan kewajibannya; dmemelihara stabilitas dan integritas SRG sesuai dengan kewenanganny

    Seleksi Administrasi Calon Lembaga Pelaksana

    Penjaminan SRG

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    15/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi Septembe

    Agenda Foto

    Bappebti menyelenggarakan kegiatan Pelatihan TeknisPelaku Usaha Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK)mengenai transaksi kontrak Berjangka Komoditi (Multilat-

    eral) di Hotel Kuta Paradiso,Bali tanggal 18-19 September 2014. Pada acara itu, Sekre-

    taris Bappebti, Sri Nastiti mewakili Kepala Bappebti memberikanpengarahan kepada para peserta pelatihan teknis. Sementaraitu, Kepala Biro Perniagaan Bappebti, Bapak Pantas LumbanBatu memberikan laporan kegiatan pelatihan teknis. Turut hadirdalam acara tersebut Direktur Utama PT. Jakarta Futures Ex-change (JFX), Direktur Utama PT. Kliring Berjangka Indonesia(KBI), Direktur Utama PT. Identrust Security International (ISI),perwakilan dari PT. Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia(BKDI), dan Ketua Asosiasi Perdagangan Berjangka Indonesia.

    Pelatihan Teknis Pelaku Usaha PBK di Bali diselenggarakuntuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis ppelaku usaha tentang transaksi kontrak berjangka komo(multilateral) sehingga dapat mendukung peningkatan trasaksi multilateral yang ada di bursa berjangka. Peserta pelatihteknis pelaku usaha PBK tersebut terdiri dari para kepala cabadan pegawai Pialang Berjangka di Divisi Commodity.

    Pada Pelatihan Teknis tersebut juga dilaksanakan kompetrading dengan tujuan memotivasi para peserta pelatihan tekagar mau mencoba dan belajar menggunakan sistem perdgangan multilateral. Pada akhir acara, dilakukan penyerahsertikat secara simbolis oleh Bappebti kepada peserta pelahan.

    Pelatihan Teknis Pelaku Usaha PBK di Bali

    Bappebti menyelenggarakan kegiatan Konsinyering Sistem Pizinan Online PBK di Hotel Double Tree, Jakarta pada tangal 3 September 2014. Pada acara tersebut Kepala Bappe

    Sutriono Edi, memberikan pengarahan sekaligus membuka ackonsinyering. Acara konsinyering tersebut dihadiri oleh Wakil d

    Direktorat fasilitasi Ekspor dan Impor sebagai koordinator Unit layanan Perdagangan (UPP) Kemendag dan wakil dari Pusat Ddan Informasi Perdagangan.

    Pelaksanaan Konsinyering Sistem Perizinan Online bertujuuntuk mengumpulkan informasi yang dapat dijadikan sebagai bhan masukan dalam melakukan pengembangan Sistem PerizinOnline PBK dan untuk berkoordinasi dengan pihak terkait (UPPPusdata Kemendag) terkait rencana pengintegrasian Sistem Peinan Online Bappebti dengan sistem perizinan yang ada di UKemendag.

    Konsinyering Sistem Perizinan Online PBK

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    16/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi September6

    Aktualita

    Gudang SRG Provinsi Bengkulu,yang berlokasi di Desa Tabah

    Air Pauh, Tebat Karai, Kab.Kepahiang, rencananya akanberoperasi akhir tahun 2014.

    “Kami targetkan gudang SRG dapatdifungsikan akhir tahun ini. Saat ini punkami tengah menuntaskan kerjasama

    dengan pihak terkait selaku mitra kerja,seperti dengan lembaga penilaian

    dan surveyor,” terang Kepala DinasPerindustrian Perdagangan Koperasi danUKM, Kab. Kepahiang,  Nusa ChandraDetta.

    Kerjasama yang dimaksud,tambahnya, merupakan salah satu syarat

    untuk mendapatkan izin operasioSRG dari Badan Pengawas PerdagangBerjangka Komoditi (Bappebti).”Tahapmemperoleh izin mengoperasikan SRGyakni telah terjalinnya kerjasama dengpihak lembaga penilaian dan surveyo

     jelas Detta.Sekedar informasi, gudang SRG

    diperuntukkan untuk komoditi koHal itu lantaran Kabupaten Kepahiamemiliki perkebunan kopi Robusta terludi Provinsi Bengkulu yakni 24.017 hekta

    disusul perkebunan kopi di KabupaSeluma seluas 16.760 hektare.“Kami harapkan ke depannya, S

    dapat memberikan kontribusi unperekonomian masyarakat Bengkukhususnya petani,” pungkas Detta.

    Jakarta Futures Exchange-JFX bersama Goldgrammeluncurkan Kontrak Berkala Emas (KBE) untuk menggarappasar ritel emas di dalam negeri. Produk emas yangditawarkan terdiri dari pecahan 5 gram, 10 gram, 25 gram,

    50 gram, hingga 100 gram.Selain memenuhi permintaan pasar akan produk emas yang

    lebih eksibel, peluncuran KBE ditujukan untuk meningkatkanlikuiditas kontrak berjangka multilateral. Demikian antara laindikatakan Direktur Utama JFX, Sherman Rana Krishna, baru-baru ini.

    “Diharapkan dengan semakin banyak nasabah ritel yangmasuk ke dalam transaksi perdagangan berjangka, makaindustri perdagangan berjangka komoditi akan semakin likuid,”tambah Sherman.

    Lebih jauh dijelaskan, produk KBE memadukan unsur-

    unsur perdagangan kontrak berjangka, kontrak gulir danperdagangan sik terorganisir. “Selain ada jatuh tempo, KBE

     juga melakukan basis harga spot, yaitu satu bulan. Pembelibertransaksi menggunakan jaminan margin uang. Sedangkanpenjual bertransaksi menggunakan jaminan emas batangan,seperti transaksi pasar sik,” katanya.

    Menurut Sherman, salah satu keuntungan bertransaksi KBE,investor dapat memiliki emas tanpa harus melunasi nilainyaterlebih dulu. Namun ada margin dan bunga yang harusdibayarkan. Kemudian pada akhir bulan saat jatuh tempo,

    Gudang SRG Bengkulu

    Bakal Beroperasi Akhir Tahun Ini

    investor dapat meminta pengiriman sik apabila margin temencapai 100 %. Tapi sebaliknya, jika pada saat jatuh teminvestor tidak ingin memiliki sik emas, maka investor damenjualnya kembali melalui bursa.

    “Bagi masyarakat yang bertransaksi KBE dan menginginksik emas di saat jatuh tempo, dapat memperolehnya di Pegadaian yang terdapat di 12 lokasi di 11 kota di IndoneSeperti di Pegadaian Jakarta, Medan, Pekanbaru, PalembaBandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Manadan Makassar,” ujar Sherman Rana Krishna.

     JFX Gaet Goldgram Pasarkan Emas Ritel

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    17/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi Septembe

    Aktualita

    Bursa Timah yang diselenggarakan Bursa Komoditi danDerivatif Indonesia (BKDI) sejak 30 Agustus 2013, telahberdampak positif terhadap perkembangan hargatimah di dalam negeri. Setidaknya sejak dioperasikan,

    harga timah di Bursa Timah BKDI terjaga dan paling rendah dikisaran US$ 21.600 per metrik ton. Sepanjang Januari hingga11 September 2014, tercatat ada sebanyak 7.808 lot atausebanyak 39.040 ton timah yang sudah diperdagangkan diBursa Timah BKDI.

    Meski volume perdagangan relatif lebih rendahdibandingkan dengan dari luar negeri, Bursa Timah BKDI sudahdiperhitungkan di mata internasional. Hal itu tampak daripergerakan harga timah di dalam negeri yang selalu berada diatas harga timah internasional.

    Dengan pencapaian tersebut, ada sejumlah pihak yang

    mengusulkan agar BKDI meluncurkan kontrak berjangkomoditi timah. Namun menurut Komisaris Utama BKDI, FenWidjaja, baru-baru ini mengatakan, sampai saat ini belum arencana meluncurkan kontrak berjangka komoditi timah. “Usuitu cukup baik. Tetapi kami menganggap kondisinya belkondusif bagi BKDI memiliki kontrak berjangka timah. Alassederhananya, masih ada gap yang cukup besar antara hartimah di BKDI dengan harga timah di luar negeri,” katanya.

    Hal itu dikarenakan persediaan timah di bursa luar negmasih cukup besar, tambah Fenny. Di samping itu, masih atimah dalam bentuk lainnya atau pun timah ilegal yang mengke luar negeri.

    “Kalau nantinya likuiditas transaksi timah sudah tinggi dharga timah di luar negeri relatif sama dengan di BKDI, baru ‘kita memikirkan kontrak berjangka timah,” kata Fenny Widjaja

    Ini Alasan BKDI Belum Luncurkan

    Kontrak Berjangka Timah

    Hadirnya Bursa Timah di Indonesiamerupakan salah satu motivasi

    kuat bagi R. Rudy Irawanuntuk mengkaji model bisnis

    tambang timah di Indonesia. Dengankarya ilmiah itu, R. Rudy Irawan, berhasilmenyandang gelar Doktor ManajemenBisnis dari Institut Pertanian Bogor- IPB,pada Program Studi Manajemen danBisnis. Keberhasilannya itu diraihnya padaRabu (24/9/2014), menyelesaikan sidangdisertasinya yang berjudul “Model Bisnis

    Tambang Timah di Indonesia (Studi KasusProvinsi Bangka Belitung).”

    Di hadapan para penguji, Rudymengklaim, dirinya merupakanororang pertama yang mengkaji sektorpertambangan khususnya timah,dengan metode manajemen stakeholder,wawancara mendalam, dan AnalyticNetwork Process (ANP). “Model bisnisdan strategi industri tambang timah inidibentuk dari manajemen stakeholder,wawancara mendalam, dan analisis

    ANP. Dari sekian banyak diser tasi Indonesia yang saya amati, belum ayang membahas tentang pertambang

    khususnya timah dengan metode ikata Rudy.Hal senada juga diakui Prof. Dr.

    Ujang Sumarwan, MSc., Ketua KomPembimbing disertasi S3 Rudy Irawyang mengatakan, metode bistambang timah yang dipresentasikantergolong langka.

    “Sebab itu diharapkan metode ini bdijadikan raw model  pada bisnis tambamineral lainnya di Indonesia. Karebisnis tambang mineral lainnya prelatif sama dengan timah,” kata UjaSumarwan.

    Selain Prof. Dr. Ir. Ujang SumarwM.Sc, disertasi Rudy Irawan, juga diuji Ir. Budi Suharjo, MS, dan Ir. Setiadi DjohDi samping itu juga terdapat Penguji LKomisi Pembimbing yaitu Dirjen MinerKementerian ESDM, Dr. Ir. R. Sukhyar dProf. Dr. Ir. Rizal Syarief, DESS (Guru BeTeknologi Pertanian, IPB).

    Rudy Irawan “Doktor Timah”

    Pertama di Indonesia

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    18/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi September8

    Analisa

    Bea Keluar (BK) crude palm oil (CPO) pada bulan Oktober2014 direncanakan turun menjadi 0 %. Diharapkandengan penurunan Bea Keluar itu membuat CPO asalIndonesia tetap kompetitif di mancanegara dan mampu

    bersaing dengan komoditi minyak nabati lainnya.“Sepertinya BK CPO di bulan Oktober akan lebih rendah,

    mungkin menjadi 0 % karena harga di pasar internasional sangatrendah,” jelas Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi,baru-baru ini.

    Dikatakan Bayu, diharapkan dengan penurunan BK tersebut,CPO Indonesia tetap diminati di mancanegara dan kompetitif

    dengan CPO Malaysia yang sudah sebulan ini menurunkan BKmenjadi 0 %. “Saat ini ‘kan Malaysia sudah menurunkan BK CPOmenjadi 0 %, dan akan berakhir pada bulan Oktober nanti,”katanya.

    Meski rapat penentuan besaran BK belum dilakukan,Wamendag Bayu Krisnamurthi berspekulasi akan ada penurunanBK CPO menjadi 0 %.

    “Kan harga CPO dunia saat ini sangat rendah, bahkan adayang prediksi di bawah US$ 750 per metrik ton. Jadi agar CPOkita tetap kompetitif, diturunkan saja BK-nya,” ujar Bayu.

    Sebagai gambaran, BK CPO yang berlaku saat ini masihberada pada level 9 % sesuai dengan PMK No. 75 Tahun 2012,

    yang menetapkan ambang batas harga CPO di kisaran US$ 800– US$ 750 per metrik ton.

    BK CPO Oktober

    Jadi 0 %

    Anomali cuaca berimbas pada tanaman kopi milik Perkebunan Nusantara (PTPN) XII. Sampai Septem2013, produksi kopi perusahaan plat merah diperkirakan hanya 3.192 ton atau turun 49,66

    dibandingkan tahun lalu yang mencapai 6.341 ton.Data PTPN XII menunjukan, hasil produksi kopi arab

    merosot tajam bila dibandingkan dengan produksi kopi robuUntuk kopi arabika, sampai September tahun ini, produksinhanya 1.086 ton atau turun sebesar 62,84 % dibandingktahun lalu yakni 2.923 ton. Di samping itu, produksi kopi robumilik PTPN XII juga turun menjadi 2.106 ton atau turun 38,38

    dibandingkan periode Januari-September tahun lalu yaitu 3.4ton.

    “Supaya memenuhi target penjualan, kami juga menyebiji kopi rakyat,” kata Sugeng Budi Rahardjo, Direktur PemasaPerencanaan dan Pengembangan PTPN XII.

    Lebih jauh dikatakan Sugeng, PTPN XII saat ini juga tengmencoba menanam kopi jenis Arabika di beberapa daeseperti perkebunan teh Gunung Gambir, Kertowono, BantarWonosari, Sirahkencong dengan luas lahan percobaan masinmasing 10 hektare (ha). Perusahaan merogoh kocek sedikitnRp 100 juta per ha untuk pengembangan kopi robusta ini mudari penanaman, perawatan hingga panen.

    “Tapi produksi dari kebun-kebun  clone  ini belum dipauntuk dijual sebagai Java Coee,” terang Sugeng.

    B

    ursa Timah BKDI pada periode September 2014, menutupperdagangan dengan penurunan volume sebesar 52,2% menjadi sebanyak 510 lot atau setara 2.550 ton.Sebelumnya pada periode perdagangan Agustus 2014,

    Bursa Timah BKDI mencatatkan transaksi sebanyak 971`lot,setara dengan 4.855 ton.

    Rilis Bursa Timah BKDI di akhir perdagangan bulanSeptember menunjukan, sepanjang bulan transaksi timah hanyatercatat sebanyak 10 lot untuk jenis TinPB300 dengan harga US$21.630 per metrik ton. Harga timah ini juga merupakan hargaterbaik sepanjang periode September 2014.

    Cuaca Esktrim, Produks

    Kopi PTPN XII Anjlok 

    Volume Transaksi Bursa Timah BKDI Turun 52,2 %Dengan transaksi sebesar 10 lot tersebut, sepanjang perio

    September 2014 para pelaku timah yang tercatat bertransahanya terjadi sebanyak lima kali. Yakni pada tanggal September sebanyak 230 lot, 23 September juga sebanyak 2

    lot, 24 September sebanyak 12 lot, 25 September 25 lot d30 September sebanyak 10 lot.

    Sementara itu, pada periode Januari – September 2014, BuTimah BKDI sudah mencatatkan volume transaksi sebany8.088 lot, atau tercatat ada sebanyak 40.400 ton timah sekspor ke berbagai negara.

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    19/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi Septembe

    Breaking News

    ASEAN Economic Ministers (AEM) ensures that ASEANregion will become the new investment opportunityfor international world and the current Indonesianeconomic condition is very condusive for new

    investment.This was one of the topic that was discussed by Ththe

    Minister of Trade, M.Lut to US business people during AEMmeeting at Nay Pyi Taw, Myanmar on early September.

    “ASEAN will grow progressively in the coming years with itspotential market.

    Bank Indonesia launched three policies to increase foreigncurrency hedging transaction on local market.

    In regards to the launching, Bank indonesia haswithdrawn six policies that has been used to control

    foreign currency transaction.According to Governor of Bank Indonesia, Agus

    Martowardojo, the new policy will stimulate banking sector tobe more active and has no hesitation to do foreign currencyhedging transaction.

    “This policy’s main point is to deregulate currency marketthat can create public trust,” Agus Martowardojo explained.

    Moreover it is said that one of the policies will arrangecurrency loan with foreigner. While the other policy is aboutprotecting currency value. “These three Bank Indonesia’s policiesare eectively implemented on 17th of September 2014.”

    Agus said that the low currency transaction on the countryis a potential trigger of rupiah exchange value uctuation whileUS dollar demand is increased and companies massively buyfrom overseas.

    “The main point is that we want the deepening of domesticnancial market to be more liquid. So the nancial market has

    ability to absorb external shocks,” Agus Martowardojo explained.

    M. Lutfi, the Minister of Trade: “ASEAN and

    Indonesian economy were developed progressively

    Bank Indonesia

    Launched Currency

    Hedging Policy Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX)currently planning to realize 2 (two) tin bonded zones, oneJakarta port area and Balam Port at Bangka Belitung provin

    The rst step to realize the tin bonded zone plan, is have Bank Sinar Mas as a partner to do funding for tin at twarehouse or also known as warehouse nancing.

    The tin nancing is given to ICDX tin exchanges memwith value of 90% of tin in the warehouse.

    “Until today there are 4 tin smelters that have agreemwith Bank Sinar Mas to get the warehouse nancing,” explainthe Chief Commissioner of ICDX, Fenny Widjaja recently.

    According to Fenny Widjaja, the warehouse nancingvery benecial for smelters. By storing the tin in an accreditwarehouse and guaranteed by a clearing house, smelter can fund of 90% from tin value.

    For sure with this kind of funding, smelter’s cashow will beinterrupted, especially when tin price is low.

    “From the Bank side, tin commodity was seen as a hivalue commodity, non perishable, and can be traded anytimMoreover the price markdown at ICDX tin exchanges is nmore than 5%. That is why bank is convinced to give funding90% within 1 year period,” Fenny explained.

    “This plan is already ongoing. We hope in 2015, the bonded zone can be accomplished with the support frJokowi-JK government. These 2 bonded zones are plannto be at Jakarta Port and Balam Port, Bangka,” Fenny Widjemphasized.

    ICDX Plans Two

    Tin Bonded Zone

    ASEAN is a single market that can be a production base usby the international business as platform. Moreover ASEAN cbe a place to develop the global value chain,” Lut explained

    Furthemore the Minister of Trade said “Indonesia has a vbig economic power source potential and nowadays investmlicenses are easier to obtain.”

    Meanwhile, the highlighted issue on the AEM meeting cafrom US business in regards to Indonesian government polic

    Some of the highlighted issues are related with Regulatof The Minister of Trade No 70 Year 2013 and the impact on investment, e-commerce, services sector, and infrastructureASEAN.

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    20/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi September0

    14

    0

    Info SRGPENERBITAN RESI GUDANGBULAN SEPTEMBER 2014

    PEMBIAYAAN RESI GUDANGBULAN SEPTEMBER 2014

    NO.Jumlah Resi

    GudangKomoditiPengelola Gudang/Gudang

    Nilai Barang(Rp)

    Jumlah ResiGudang

    Nilai(Rp)

    Penerbitan Pembiayaan

    Bank/LK

    PT. Pertani (Persero)

    - Sidrap (Maritengae)

    - Pinrang (Watang Sawito)

    PT. BGR (Persero)

    - Aceh Tengah (Bebesan)

    Koperasi Niaga Mukti

    - Cianjur (Warungkondang)

    PT. Pos Indonesia (Persero)

    - Tasikmalaya (Jamanis)

    KUD Tuntung Pandang

    - Barito Kuala (Marabahan)

    Gabah

    Gabah

    Kopi

    Gabah

    Gabah

    Gabah

    Gabah

    Kopi

    4

    2

    1

    4

    4

    6

    20

    1

    21

    Jumlah

    Total

    646

    310

    5

    105

    50

    67

    1179

    5

    1.184

    4.500

    4.500

    40.000

    6.242

    5.000

    6.000

    5.248

    40.000

    2.905.875.000

    1.395.225.000

    204.000.000

    657.260.000

    250.000.000

    404.706.000

    5.613.066.000

    204.000.000

    5.817.066.000

    Sumber : BIRO PASAR FISIK DAN JASA, BAPPEBTI 

    Jumlah ResiGudang

    KomoditiPengelola Gudang/GudangJumlah

    Komoditi (Ton)

    Harga(Rp/Kg)

    Nilai Barang(Rp)

    Penerbitan

    NO.

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    PT. Pertani (Persero)

    - Sidrap (Maritengae)

    - Pinrang (Watang Sawito)

    PT. BGR (Persero)

    - Aceh Tengah (Bebesan)

    Koperasi Niaga Mukti

    - Cianjur (Warungkondang)PT. Pos Indonesia (Persero)

    - Tasikmalaya (Jamanis)

    KUD Tuntung Pandang

    - Barito Kuala (Marabahan)

    Gabah

    Gabah

    Kopi

    Gabah

    Gabah

    Gabah

    Gabah

    Kopi

    4

    2

    1

    4

    4

    6

    20

    1

    21

    3

    2

    -

    4

    -

    5

    Jumlah

    Total14

    646

    310

    5

    105

    50

    67

    1179

    5

    1.184

    Sumber : BIRO PASAR FISIK DAN JASA, BAPPEBTI 

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    BRI

    BRI

    -

    Bank B

    -

    Bank Ka

    1.570.000.000

    950.000.000

    -

    459.602.000

    -

    254.000.000

    3.233.602.000

    -

    3.233.602.000

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    21/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi Septembe

    Info PLKANILAI TRANSAKSI PASAR LELANGBULAN SEPTEMBER 2014

    NO.

    1.

    6.

    10.

    13.

    3.

    8.

    2.

    7.

    11.

    4.

    9.

    5.

    Nilai TransaksiSeptember 2013 (Rp.)

    Nilai TransaksiPeriode September 2014 (Rp.)

    WilayahNilai Transaksi

    Jan-September2014 (Rp

    14.

    TOTAL 68.886.617.500 130.718.114.500 553.842.166.000

    12.

    PENYELENGGARAAN DAN NILAI TRANSAKSI PASAR LELANG SPOT

    PERIODE JULI2014

    Penawaran September2014

    0

    0

    0

    0

    40.000 Kg

    0

    0

    1.920 Ton

    0

    94.000 Kg

    630.000 Kg

    0

    0

    0

    0

    0

    130.000.000

    0

    Komoditas

    Kopi

    Mahoni

     Jati

    Gondorukem

     Jagung

    Rumput Laut

    TOTAL NILAI TRANSAKSI 130.000.000

    Kuantitas

    Transaksi Januari - Sept 2014

    Kuantitas Nilai (Rp)

    15.

    Sumber: Bappebti 

    Sumber : PT iPASAR, data diolah

    Sumatera Barat

     Jambi

    Lampung

     Jawa Barat

     Jawa Tengah

    Yogyakarta

     Jawa Timur

    Bali

    NTB

    Sulawesi Utara

    Sulawesi Selatan

    Sulawesi Tenggara

    Gorontalo

    DKI

    PT iPASAR Indonesia

    Pasar Fisik CPO

    2.451.205.000

    Nihil

    Nihil

    4.574.300.000

    Nihil

    2.595.000.000

    41.153.000.000

    5.997.687.500

    3.211.575.000

    Nihil

    1.617.000.000

    1.141.250.000

    6.145.600.000

    Nihil

    Nihil

    Nihil

    4.472.462.500

    3.182.120.000

    20.009.100.000

    14.826.500.000

    10.655.000.000

    8.827.000.000

    45.660.000.000

    1.287.900.000

    4.128.250.000

    11.339.350.000

    5.500.000

    1.846.500.000

    4.290.500.000

    Nihil

    187.932.000

    Nihil

    17.479.742.500

    12.232.241.000

    4.998.600.000

    54.653.855.000

    89.976.615.000

    70.911.700.000

    146.432.650.000

    6.835.437.500

    28.074.425.000

    69.709.925.000

    25.716.350.000

    12.372.525.000

    6.899.600.000

    7.418.500.000

    130.000.000

    Nihil16.

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    22/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi September2

    Forum

    Pengantar Redaksi;Setelah memetakan permasalahan Sistem Resi Gudang (SRG) dan disempurnakannya undang-undang SRG menjadi UU No.

    9 Tahun 2011, Kementerian Perdagangan telah menetapkan target pengembangan SRG hingga tahun 2025, sebagai berikut;

    Permasalahan dan Tantangan SRG

    PERMASALAHAN DAN TANTANGAN SISTEM RESI GUDANG

    Sistem Resi Gudang belumdimanfaatkan secara optimaloleh masyarakat, petani maupunpelaku usaha sarana tunda jual,sarana pembiayaan perdagangan,sehingga belum dapat menjadi

    instrumen pemerintah dalampemantauan ketersediaan stoknasional.

    Beberapa tantangan yang mendasar :1. Minimnya ketersediaan lembaga yang dinilai

    layak dan mampu untuk menjadi PengelolaGudang

    2. Rendahnya dukungan pemerintah daerahuntuk pengembangan SRG.

    3. Masih terbatasnya cakupan pasar komoditas.4. Belum terbentuknya Lembaga Penjamin Resi

    Gudang.

    Penerbitan 1.541 resi, 63.532 ton(53.447,78 ton gabah, 5.022,47 tonberas, 4.621,36 ton jagung, 20,39ton kopi, dan 420 ton rumput laut)dengan total nilai Rp. 316,8 miliar.on-bank sebesar Rp. 192 miliar;Pembiayaan dari lembaga keuanganbank maupun n

    20142008

    PENGEMBANGAN SRG JANGKA PENDEK (2014-2015)• Pembentukan dan Optimalisasi Tim Kelompok Kerja SRG• Melakukan percepatan pembahasan Rancangan Peraturan

    Pemerintah (RPP) tentang Persyaratan dan Tata CaraPenetapan Lembaga yang Melaksanakan Fungsi, Tugas,Kewajiban dan Wewenang Lembaga Jaminan Resi Gudang,

    • Penyimpanan komoditas unggulan daerah denganspesikasi sesuai dengan kontrak pada perdagangan

    berjangka (Kopi dan Kakao);• Mempersiapkan calon Pengelola Gudang SRG baru dengan

    bekerjasama dan melatih BUMN, BUMD maupun Koperasi;• Melibatkan pelaku usaha aktif ataupun asosiasi komoditas

    di tingkat daerah maupun nasional;• Menambah nilai ekonomis komoditi yang disimpan di

    gudang SRG dengan menambah fasilitas Rice Milling Unit .• Sosialisasi dan Edukasi kepada Pemerintah Daerah, DPRD,

    Kementerian/Lembaga terkait, Asosiasi Komoditas maupunPelaku Usaha;

    • Mensinergikan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelangmelalui transaksi Resi Gudang di penyelenggaraan PasarLelang Komoditas;

    Proyeksi total nilai Resi yangditerbitkan sampai periode iniadalah Rp. 571,5 miliar denganpembiayaan dari lembaga keuanganbank maupun non-bank sebesar Rp.348,7 milyar;

    2014 2015

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    23/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi Septembe

    Forum

    PENGEMBANGAN SRG JANGKA MENENGAH(2016-2019)1. Harmonisasi peraturan dan ketentuan yang

    terkait dengan PBK, SRG dan PLK gunamembangun keterkaitan antara ketiga pilartersebut;

    2. Pembentukan Lembaga Jaminan ResiGudang yang bertugas mengelola DanaJaminan Sistem Resi Gudang sebagailembaga yang independen dan berdirisendiri.

    3. Pengembangan Badan Pengawas Sistem

    Resi Gudang sebagaimana diamanatkanmelalui Undang-Undang Nomor 9Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudangsebagaimana telah diubah dengan UUNomor 9 Tahun 2011;

    4. Mewujudkan koordinasi antar pemangkukepentingan terkait dengan ketahananpangan nasional melalui sistem informasiketersediaan pangan yang terintegrasi.

    Proyeksi total nilai Resi yang diterbitkansampai periode ini adalah Rp. 1,4 triliun,dengan pembiayaan dari lembagakeuangan bank maupun non-bank sebesarRp. 855,1 milyar;

    2016 2019

    PENGEMBANGAN SRG JANGKA PANJANG(2020-2025)1. Menstimulasi terwujudnya keterkaitan

    transaksi komoditas sik di tiga pilarinstrumen perdagangan, yaitu PBK, SRGdan PLK;

    2. Pengembangan komoditi dalam SRGuntuk seluruh komoditas sik yangdiperdagangkan di Bursa, tidak terbataspada komoditas pertanian;

    3. Perluasan jaringan Gudang SRG mencakupgudang-gudang komoditas pokok yang

    tersebar di seluruh wilayah nusantarasehingga dapat memantau ketersediaanstok komoditas khususnya pangan secaranasional.

    4. Sosialisasi dan Edukasi serta penegakanhukum berkelanjutan dalam rangkamenjaga integritas dan terusmengembangkan pelaksanaan SRG;

    Proyeksi total nilai Resi yang diterbitkansampai dengan tahun 2025 adalah Rp. 5,8triliun. Pembiayaan dari lembaga keuanganbank maupun non-bank sebesar Rp. 3,57 triliun;

    2020 2025

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    24/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi September4

    Kolom

    Bursa Berjangka di Indonesia 

    Sulit Jadi Market Price

    Fungsi utama bursa berjangkakomoditi adalah sebagaisarana lindung nilai dan bukanmerupakan sarana transaksi sik.

    Meski demikian, perdagangan sikkomoditi yang diselenggarakan bursaberjangka komoditi menjadi salah satuhal yang perlu diperhatikan. Sebab,menyelenggarakan perdaganganberjangka bukan hanya menyiapkansarana untuk perdagangan derivatif yangkurang lebih berupa perangkat electronictrading  beserta perangkat aturannya.Melainkan juga, perlu didukung olehkesiapan pasar sik untuk memberikanpelayanan yang esien dan optimalkepada para pelaku pasar.

    Kesiapan pasar sik tersebut sangat

    mempengaruhi besaran harga yangterbentuk di bursa berjangka. Semakinesien pasar sik yang menjadi underlyingmarket , maka akan semakin bersaingharga yang terbentuk di bursa berjangka.Besarnya animo masyarakat terhadapperdagangan berjangka di suatu bursa

     juga dipengaruhi oleh kesiapan pasar sikyang dipilih sebagai underlying market .

    Oleh karena itu, perdagangan ko-

    moditi di bursa berjangka kurang dimi-nati jika pasar sik yang dijadikan acuanharga komoditi tidak representatif dankurang mencerminkan pasar yang sehat.

    Kondisi inilah yang merupakan salahsatu penyebab bursa berjangka di Indo-nesia kurang digemari.

    Pasar sik komoditi di tanah air kurangmencerminkan pasar yang esien. Hal inidiakibatkan antara lain, tingginya biayapengangkutan dan handling, ketidak-pastian waktu bongkar muat, kurangnyakapasitas alat ukur dalam melakukanbongkar muat, banyaknya broker yangkurang memberikan kontribusi dalamproses handling  namun hanya mencarikeuntungan (rent seeker ).

    Country Risk 

    Faktor lain yang mempengaruhi ting-ginya harga komoditas Indonesia,antara lain karena besarnya pengaruh

    dari faktor ketidakpastian pasar- (marketuncertainty)  yang disebabkan tidak sta-bilnya nilai tukar rupiah, volume pasokanyang tidak kontinu, serta ketidakpastianbiaya distribusi barang dan jasa.

    Kondisi itu pun turut meningkatkan

    posisi Indonesia sebagai country risk  dalperdagangan internasional unberbagai komoditi pertanian, perkebunkehutanan dan pertambangan. Sebitu, untuk memperoleh komoditi dIndonesia, pedagang asing cenderubertransaksi di bursa berjangka lnegeri dibandingkan dengan buberjangka yang ada di Indonesia. Mekonsekuensinya para pedagang asingakan mengurangi margin yang diperodari harga komoditi yang dibeli. Tetdi sisi lain, para pedagang asing mendapat kompensasi terhadap risdari ketidakpastian pasar.

    Dalam praktiknya, pedagang asdari bursa berjangka di luar negmembuat kontrak dagang deng

    pedagang pengumpul di Indoneuntuk jangka waktu yang relatif lelama. Biasanya pedagang pengumtersebut menguasai jaringan pemasakomoditi di daerah dengan beragstrategi. Misalnya strategi yang dilakukyakni mencari petani binaan, membpola kerjasama pemberian benih dkredit usaha tani, bahkan sampai dengmelakukan praktik ijon.

    Kerjasama antara petani, pedagang pengumpul, sampai dengan wholesaler sudah terjalin sedemiki

    baik, bahkan hubungan akrab tersebut berlanjut hingga ke bursa berjangka luar negeri. Sehingga un

    mengalihkan perdagangan komoditi ke bursa berjangka Indonesia yang berperan sebagai sarana p

    discovery atau price maker- nya, sangat sulit.

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    25/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi Septembe

    Kolom

    Praktik seperti ini sudah berlangsungcukup lama sehingga mengakibatkansistem perdagangan yang sulit diubah.Kerjasama antara petani, pedagang pen-gumpul, sampai dengan wholesaler   su-dah sedemikian baik, bahkan hubunganakrab tersebut berlanjut hingga ke bursaberjangka luar negeri yang digunakansebagai tempat transaksi dengan end-user dari komoditi tersebut. Sehinggauntuk mengalihkan mata rantai perda-gangan komoditi dari bursa berjangkaluar negeri ke bursa berjangka Indonesiayang berperan sebagai sarana price dis-covery  atau price maker -nya, sangat sulituntuk dilakukan.

    Dengan skema perdagangan komoditiseperti itu, mustahil petani akan memetik

    keuntungan jika ada kenaikan hargakomoditi di bursa luar negeri dalam waktusingkat. Kondisi ini disebabkan karenapetani tidak dapat memantau informasiharga yang terjadi di bursa berjangkaluar negeri. Di samping itu, petani puntidak dapat mengakses rantai pemasarankarena tidak mampu menggantikanfungsi pedagang pengumpul maupunmencari pedagang pengumpul lain yang

    menawarkan harga lebih baik. Sebab,harga yang diperoleh petani sudahdipatok berdasarkan kontrak jangkapanjang yang dibuat antara wholesaler  di

    bursa luar negeri dengan satu pedagangpengumpul atau lebih. Jika harga turun,yang lebih dirugikan adalah petanikarena pedagang pengumpul langsungmengaplikasikan harga yang turuntersebut dalam waktu singkat kepadapetani.

    Bursa Representatif 

    Perdagangan berjangka di dalamnegeri juga akan semakindimudahkan jika terdapat informasi

    pasokan di gudang terdaftar. Akan

    lebih menguntungkan lagi jika gudangtersebut dekat dengan petani sebagaiprodusen, dekat dengan pelabuhan,atau jalur distribusi lainnya. Hal inimenghindari adanya upaya spekulasikarena ketidakpastian volume pasokan.Dengan demikian uktuasi harga yangterbentuk di bursa sebagian besarmerupakan masalah fundamental yangdapat diprediksi dengan baik oleh parapelaku pasar. Pada akhirnya pembentukanharga di bursa dapat mengikuti

    mekanisme supply and demand  sehinggalebih esien.

    Dengan uraian di atas, jika Indonesiamemiliki bursa berjangka komoditi yangrepresentatif maka banyak manfaat yangdapat diperoleh. Seperti, jika terjadi ke-naikan harga komoditi di bursa berjang-ka, petani memiliki posisi tawar tinggi danmemperoleh keuntungan dari pergera-kan harga tersebut. Sebaliknya, ketikaterjadi penurunan harga, petani maupunpedagang pengumpul dapat langsungmengantisipasinya dengan melakukanlindung nilai- (hedging).

    Sehingga dengan skema ini, di sisi laindapat dicegah capital ight  dan mampumemaksimalkan keuntungan yang diper-oleh pelaku pasar di dalam negeri.

    Namun seiring dengan itu, tidaklahmudah menciptakan suatu saranaperdagangan yang memenuhi unsur-unsur tadi. Kehadiran bursa berjangka

    di dalam negeri adakalanya menjpertimbangan bagi pelaku di buluar negeri yang selama ini sudmendapatkan manfaat dari bu

    tersebut. Manfaat tersebut diperopedagang asing karena tidak adanbursa yang dekat dengan lokasi produs

    Mengutip pernyataan R. Rudy Irawdari laman margind.com pada smempertahankan disertasi pengukuhgelar doktor dari Institut PertanBogor, 24 September 2014 lalu, yamenggali “Model Bisnis Tambang Timdi Indonesia,” disebutkan bahwa buyang memperdagangkan timah di lnegeri tidak rela jika bursa timah

    Indonesia berkembang karena selamamereka sangat nyaman dengan carmarut industri timah di Provinsi BangBelitung. Berbagai jenis timah ya‘bocor’ ke luar negeri, di sana didulang dan diberi branding dengan punmereka. Timah tersebut selanjutndiperdagangkan di London MeExchange (LME).

    Dengan berkembangnya buberjangka komoditi yang ada di dalnegeri saat ini, diharapkan petani kdapat menjadi tuan di rumah sendiri d

    bukan menjadi pelayan. Untuk itu peperan aktif dari semua pihak, baik swamaupun pemerintah.

    Langkah yang dapat ditempuh selmenguatkan ketersediaan infrastrukseperti yang diuraikan di atas, juga dpat dilakukan pengembangan koperpetani untuk memperkuat posisi tawpetani dan mengembangkan sistem rgudang- (SRG) untuk mengoptimalkfungsi gudang komoditi dalam membatu petani maupun pedagang.

    Di samping itu, diperlukpenyebaran informasi harga agar setpelaku pasar memperoleh informasi yasimetris sebelum melakukan aksi jual-bKondisi ini akan mendukung terjadinpasar yang sehat dan bersaing. *) CaWidyaiswara, Pusdiklat Kamendag

    *) Nurlisa Arfani 

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    26/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi September6

    Kiprah

    Memang bukan perkara mudahuntuk menjadikan komoditimultilateral menjadi ‘menuutama’ dalam industri Perda-

    gangan Berjangka Komoditi (PBK). Kalaupun komoditi multilateral didorong untukmenjadi yang utama, pasti akan sangatberat bagi pelaku industri PBK untuk da-pat berjalan.

    Itulah antara lain pandangan DirekturUtama PT. Starpeak Equity Futures (SEF), Boy Hendra, saat Buletin Bappebti,menyambanginya di ruang kerjanya di

    Plaza UOB, Lt. 32, Jln. M.H. Thamrin No.10 Kav. 8-10, pada medio September lalu.

    Sebabnya? “Untuk saat ini, tidakmungkin hanya mengandalkankeuntungan dari transaksi multilateraluntuk dapat membiayai cost  perusahaanpialang. Jujur saja, saat ini ‘dagingnya’ itubukan di kontrak multilateral,” kata Boy.

      Karena itu, rasanya memang wajar jika dikatakan bahwa wajah industri inimasih terbilang redup jika harus berkacadengan perkembangan industri PBK dinegara lain. Hal itu dapat dilihat dari pen-capaian transaksi kontrak komoditi multi-lateral yang masih tersingkir dengan totalvolume Sistem Perdagangan Alternatif(SPA) atau dikenal juga transaksi bilateral.

    Intinya, pencapaian transaksikontrak komoditi multilateral belumsesuai dengan Amanat UU PBK untukmenjadikan perdagagangan berjangka

    sebagai sarana lindung nilai (hedging)dan pembentukan harga ( price discovery ).

    Kendati demikian, Boy, bilang,sebenarnya komoditi multilateral bisamendatangkan keuntungan yangbesar jika mau digarap dengan serius.Masalahnya, untuk menggenjot transaksimultilateral diperlukan sinergitas denganbanyak pihak. “Misalnya saja BUMN(Badan Usaha Milik Negara).”

    Tapi di luar itu, pria kelahiran Padang,26 September 1973 ini, memiliki gagasanyang cukup menarik untuk mengem-bangkan kontrak komoditi multilateral diIndonesia. “Ada ‘potongan kue’ yg bisadikejar. Syaratnya, semua pelaku industriPBK harus dapat bekerjasama,” katanya.

    Seperti apa? Dia berpendapat, kon-trak multilateral akan tergenjot naik jikasemua pelaku industri PBK mampu me-manfaatkan relasi yang dimiliki untuk me-narik nasabah ke dalam transaksi multi-lateral.

    Gagasan itu sebenarnya lahir daripengalaman pribadinya sebagai orangdaerah yang merantau ke Jakarta. “Sayaasli dari daerah Sumatera Barat. Kebetu-lan saya kenal cukup baik dengan Wa-likota Payakumbuh, Reza Pahlevi, karenarumahnya yang berdekatan dan adiknyapun teman main saya,” cerita Boy.

    Berawal dari kedekatan itu, AlumFak. Ekonomi Univ. Andalas, tahun 19ini, sempat mengukur potensi sektor ptanian di daerahnya. Payakumbuh mepakan salah satu sentra kakao yang cukbesar. Karena itu, Boy melihat, dengdukungan walikota, tentu tidak sulit unmenarik petani atau pelaku usaha kakdi daerahnya agar melakukan hedgingbursa berjangka. “Petani kakao di sadapat dibentuk menjadi suatu kelopok yang memiliki badan hukum, malnya koperasi. Sehingga mereka damelakukan hedging di bursa berjangkterangnya.

    Masalahnya, Boy mengaku sulit utuk menjabarkan kepada walikota secdetail mengenai hedging. Karena itu, berharap Bapebbti dan bursa berjangmau mengajarkan kepada dirinya atperusahaan pialang cara melobi deng

    “Masa depan industri perdagangan berjangka

    adalah komoditi

    multilateral.”

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    27/28

    Bappebti/Mjl/161/IX/2014/Edisi Septembe

    Kiprah

    baik. “Bagaimana ‘sih caranya menyam-paikan, misalnya ke walikota? Bagaimanapendekatannya? Apa keuntungan buatdaerah? Apa keuntungan buat pengu-

    saha? Tolong ajarkan ke kami cara berbi-cara kepada walikota, bupati, dan lainnya.Kalau sudah diajarkan, selanjutnya kamiyang akan membereskan,” katanya.

    Dengan demikian, Boy berharap,ketika ada undangan pelatihan teknistentang multilateral, sebaiknya jangansekedar hanya berbicara dengan nasabahretail. “Potensi nasabah retail seberapasih? Karena secara bisnis merekakurang menguntungkan. Berbeda ketikabertemu dengan pemilik kebun, pabrik

    makanan, dan lainnya. Setiap bulanmereka membutuhkan sekian lot, merekabisa hedging untuk kepastian barang.”

    Boy juga yakin, banyak para pelaku diindustri PBK yang memiliki relasi untuk bisamenggenjot transaksi multilateral. “Kalausaya mungkin hanya walikota, mungkinbanyak yang memilki kenalan dengangubernur, pemilik kebun, pemilik pabrikmakanan, atau lainnya,” ungkapnya.“Perusahaan pialang pun pasti mau,karena hal itu itu bisa mendatangkantransaksi yang besar,” tambahnya.

    Ditempa Pengalaman

    Bergelut di industri PBK bukanlahhal yang baru bagi suami dariAranya Nadia, ini. Dia mengenal

    perdagangan berjangka pada awaltahun 1998 di salah satu commissionhouse . Setelah itu, dia banyak malangmelintang diberbagai perusahaan pialangdi Indonesia. Terakhir, Boy berlabuh diPT Golden Financial Future (GFF) yangberubah menjadi SEF.

    Satu hal yang sangat menarik darikisah perjalanan karirnya, Boy mengakusering masuk ke perusahaan pialang saatperusahaan itu sedang dilanda krisis.“Contoh teranyar di GFF, saya masuk keperusahaan ini sedang kritis. Istilahnya,kalau kapal mau karam, kelasi-kelasinyasudah hilang duluan, tinggal nahkodanya.Jadi kebagian tinggal tulangnya saja,” kataBoy, sembari tersenyum.

    Karena itu, mau tidak mau, Boy harusbelajar cara menghadapi komplain daribanyak para nasabah. “Dari yang bule sampai yang lokal,” ujarnya.

    Dia juga harus banyak berhubungandengan Bappebti, lembaga kliring,bursa berjangka, dan lainnya, untukmembenahi permasalahan yang adadi perusahaan itu.

    Alhasil, dari permasalahan itu,dia banyak mendapat pelajaran danpengalaman yang sangat berharga.Hal itu juga yang menempanya men-

     jadi pelaku usaha yang tahan banting.“Jadi saya pikir, itulah sekolahnya yang

    mahal, dan tidak ada ditemukan di mana

    pun. Jaringan kita pun bertambah ban-yak, istilahnya saya naik kelas, karena se-belumnya hanya berada di level umum,”tuturnya.

    Lalu, setelah GFF beralih menjadi SEF,April 2012 lalu, Boy dipercaya menjadiDirektur Kepatuhan. Sebenarnya, di awalsebelum SEF belum memiliki kantor, di-rinya sudah ada di dalamnya menyusunpembentukan perusahaan. Barulah padaakhir 2013, Boy akhirnya diangkat men-

     jadi Dirut SEF hingga sekarang.

    Registrasi Online

    Di bawah kepemimpinan Boy, SEFterus berbenah menjadi pialangterdepan di Indonesia. Dia bilang,

    SEF merupakan salah satu memberJakarta Futures Exchange (JFX) yangaktif melakukan transaksi multilateraluntuk komoditi emas dan olein. “Saatini transaksi kita melewati target 5 %,”ungkapnya.

    Di sisi lain, saat ini SEF hanya memi-liki kantor cabang di Gedung MenaraPalma Lantai 16, Jakarta Selatan. “Untukpengembangan perusahaan, diharapkanregistrasi online menjadi alternatif selainmembuka cabang di daerah. Itu akan da-pat lebih baik, karena sekarang Bappebtimembatasi pembukaan kantor cabangpialang di daerah,” katanya.

    Lainnya, Boy juga mengatakan,pentingnya Sertikat Wakil PialangBerjangka (WPB) bagi pelaku industri

    PBK. Bahkan, dia sangat ingin semmarketingnya memiliki sertikat W“Ujian WPB tidak mudah. Mau tidak mmereka akan dipaksa untuk belajar aglulus. Karena itu, biasanya mereka akmenyiapkan diri. Jadi, mereka akan lememahami bisnis ini dan ketika memWPB, mereka akan memilki tanggu

     jawab yg besar.”

    Hobi Memasak

    Meski fokus dalam dunianya industri PBK, ayah dari BatBumi Mahesa dan Kala Narend

    ini, memiliki keinginan pribadi yacukup menggelitik. Ia ingin membsebuah warung makan. Keinginannya bermula dari sebuah hobi yang bellama ini dia temukan. “Hobi memasaungkapnya tersenyum.

    Dia bilang, “ passion ini saya temukbelakangan, tujuan awalnya sih memauntuk menyenangkan anak saja. Mu

    dari masak nasi goreng, spaghetti, camun, dan lainnya.”

    Di samping hobi memasak, Boy jusuka ftnes  untuk menjaga kebugasiknya. “Sejak SMP hinggga kuliah senarnya suka olahraga, mulai dari sepbola, bulutangkis, tenis, beladiri. Tapi blakangan ini hanya ftnes saja,” tutupny

  • 8/17/2019 9. Bulletin Bappebti Edisi September 2014

    28/28