10
Kontrol infeksi

86871283-Kontrol-infeksi.pptx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengontrolan infeksi

Citation preview

Page 1: 86871283-Kontrol-infeksi.pptx

Kontrol infeksi

Page 2: 86871283-Kontrol-infeksi.pptx

Kontrol Infeksi• Dokter gigi, stafnya dan juga pasien memiliki resiko tinggi berkontak

dengan mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus dan jamur selama perawatan gigi. Tindakan secara asepsis harus selalu dilakukan, termasuk tindakan pencegahan seperti sterilisasi dan desinfeksi

• Banyak penyakit infeksi dapat ditularkan selama perawatan gigi, antara lain TBC, sifilis, hepatitis A, B, C, AIDS, ARC, herpes, dan lain-lain. Dengan melakukan tindakan pencegahan infeksi dapat dicegah terjadinya infeksi yang berbahaya, bahkan dapat mencegah terjadinya kematian. Sumber infeksi yang potensial pada praktek dokter gigi termasuk tangan, saliva, darah, sekresi hidung, baju, rambut juga alat-alat/instrumen dan perlengkapan praktek lainnya harus dijaga sterilitasnya untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi.

Page 3: 86871283-Kontrol-infeksi.pptx

• Jalur utama penyebaran mikroorganisme pada praktek dokter gigi adalah melalui : (3)1. Kontak langsung dengan luka infeksi atau saliva dan darah yang terinfeksi.2. Kontak tidak langsung dari alat-alat yang terkontaminasi.3. Percikan darah, saliva atau sekresi nasofaring langsung pada kulit yang terluka maupun yang utuh atau mukosa.4. Aerosol atau penyebaran mikroorganisme melalui udara.

Page 4: 86871283-Kontrol-infeksi.pptx

• Kontrol infeksi secara umumDokter gigi tidak mungkin yakin bahwa pasien yang datang untuk perawatan giginya adalah carrier mikroorganisme infektif atau bukan, oleh karena itu semua pasien yang datang harus dianggap merupakan carrier dari mikroorganisme patogen. Semua prosedur klinis yang dilakukan pada semua pasien harus dilakukan dengan menggunakan kontrol infeksi yang umum.

• Banyak sumber penularan infeksi pada praktek dokter gigi antara lain tangan, saliva, sekresi saluran pernafasan, darah, pakaian, dan rambut, demikian pula instrumen gigi serta peralatan lainnya harus betul-betul diperhatikan untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi.

Page 5: 86871283-Kontrol-infeksi.pptx

Prosedur pencegahan infeksi

Prosedur pencegahan infeksi ada beberapa tahap :- Evaluasi pasien- Perlindungan diri- Sterilisasi instrumen- Disinfeksi permukaan- Laboratorium yang asepsis- Pembuangan sampah

Page 6: 86871283-Kontrol-infeksi.pptx

Evaluasi Pasien

• Harus diketahui riwayat kesehatan yang lengkap dari tiap-tiap pasien dan perbaharui pada tiap tahap kunjungan berikutnya. Hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui adanya infeksi silang yang kemungkinan terjadi pada praktek dokter gigi. Harus diperhatikan mengenai adanya penyakit infeksi yang berbahaya.

Page 7: 86871283-Kontrol-infeksi.pptx

Perlindungan diri

Dalam hal ini termasuk :- Kebersihan diri.- Pemakaian baju praktek.- Proteksi misalnya sarung tangan, kacamata, masker, dan rubber dam.- Imunisasi.

Page 8: 86871283-Kontrol-infeksi.pptx

Sterilisasi dan desinfeksi

Sterilisasi adalah proses yang dapat membunuh semua jenis mikroorganisme sedang desinfeksi adalah proses yang membunuh atau menghilangkan mikroorganisme kecuali spora. Idealnya semua bentuk vegetatif mikroorganisme mati, namun dengan terjadinya pengurangan jumlah mikroorganisme patogen sampai pada tingkat yang tidak membahayakan masih dapat diterima.

• Sterilisasi dilakukan dalam 4 tahap :- Pembersihan sebelum sterilisasi.- Pembungkusan.- Proses sterilisasi.- Penyimpanan yang aseptik.

Page 9: 86871283-Kontrol-infeksi.pptx

Desinfeksi permukaan

Disinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda mati. Disinfektan dibedakan menurut kemampuannya membunuh beberapa kelompok mikroorganisme, disinfektan "tingkat tinggi" dapat membunuh virus seperti virus influenza dan herpes, tetapi tidak dapat membunuh virus polio, hepatitis B atau M. tuberculosis.

Page 10: 86871283-Kontrol-infeksi.pptx

Pembuangan sampah bekas praktek

Pembuangan barang-barang bekas pakai seperti sarung tangan, masker, tissue bekas dan penutup permukaan yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh harus ditangani secara hati-hati dan dimasukkan dalam kantung plastik yang kuat dan tertutup rapat untuk mengurangi kemungkinan orang kontak dengan benda-benda tersebut. Benda-benda tajam seperti jarum atau pisau scalpel harus dimasukkan dalam tempat yang tahan terhadap tusukan sebelum dimasukkan dalam kantung plastik. Jaringan tubuh juga harus mendapat perlakuan yang sama dengan benda tajam.