42
CREATININE CREATED BY CP. YEDY PURWANDI SUKMAWAN,S.FARM.,APT

8. Creatinine

Embed Size (px)

DESCRIPTION

creatinine

Citation preview

Page 1: 8. Creatinine

CREATININE

CREATED BY CP. YEDY PURWANDI SUKMAWAN,S.FARM.,APT

Page 2: 8. Creatinine

GINJAL

Page 3: 8. Creatinine

Anatomi Ginjal

• Ginjal: sepasang organ berbentuk seperti buah kacang yang terletak di belakang peritoneum (ruang retroperitoneal) di samping kolumna spinalis.

• Berat ginjal: 115-150 gr• Panjang: 11-12 cm• Lebar: 5-7,5 cm• Tebal: 2,5-3,5 cm

Page 4: 8. Creatinine

Fungsi ginjal untuk mempertahankan homeostatis, meliputi pengaturan cairan tubuh, keseimbangan

asam basa, keseimbangan elektrolit dan eksresi bahan-bahan yang tidak diperlukan tubuh.

Mengatur tekanan darah melalui sistem renin angiotensin aldosteron

Eritropoeisis melalui hormone eritropoetin yang dihasilkan ginjal serta

pengaturan metabolism vitamin D.

Page 5: 8. Creatinine

Struktur makroskopis ginjal

Page 6: 8. Creatinine

Nefron

• Adalah:unit fungsional ginjal • Satu unit nefron terdiri atas: - badan Malphigi (glomerulus & kapsula

Bowman) - tubulus proksimal - ansa Henle - tubulus distal dan duktus koligentes.

Page 7: 8. Creatinine

Struktur mikroskopis ginjal

Page 8: 8. Creatinine

Fungsi nefron

untuk membersihkan plasma darah dari: Zat-zat yang tidak dikehendaki ketika bahan tsb

melalui ginjal

Dari kelebihan ion-ion seperti natrium, kalium, klorida dan hidrogen.

Dan zat-zat hsl produk akhir metabolisme seperti ureum, kreatinin dan asam urat.

Page 9: 8. Creatinine

Caranya:1. Menyaring sebagian besar plasma melalui

membrane glomerulus ke dalam tubulus nefron2. Mereabsorbsi zat-zat yang diperlukan tubuh (air,

elektrolit) ke dalam plasma kapiler peritubulus3. Mensekresikan zat-zat yang tidak dikehendaki.

Page 10: 8. Creatinine

Urine terbentuk dari zat-zat yang difiltrasi dan zat-zat yang disekresikan ginjal.

Filtrasi• Ginjal dilalui oleh sekitar 1.200 ml darah per menit Renal Blood Flow (RBF).

• Pada saat filtrasi semua zat yang terdapat dalam plasma kecuali protein akan difiltrasi sehingga filtrat glomerulus komposisinya sama dengan plasma hanya tidak mengandung protein.

Page 11: 8. Creatinine

Reabsorbsi• Terjadi dalam tubulus renalis. • Pada umumnya zat-zat yang masih diperlukan

oleh tubuh akan direabsorbsi sedangkan zat-zat yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh

maka sedikit sekali atau sama sekali tidak direabsorbsi.

Page 12: 8. Creatinine

Jadi zat yang terdapat dalam filtrate glomerulus dapat di golongkan kedalam :

1. High threshold substance yaitu zat-zat yang di reabsorbsi seluruhnya oleh tubuli

renalis bila konsentrasi zat-zat tersebut dalam plasma ada dalam batas-batas normal. Zat-zat ini akan terdapat dalam urin bila kadarnya dalam plasma lebih tinggi dari normal.

Zat-zat yang termasuk high threshold substance yaitu :• Glukosa• Asam amino• Natrium• Kalium• Ca, Mg, P, Cl dan bikarbonat.

Page 13: 8. Creatinine

2. Low Threshold Substance yaitu zat-zat yang hanya sedikit atau tidak di reabsorbsi oleh tubuli renalis.

Zat yang termasuk golongan ini yaitu :- Ureum- Kreatinin- Asam urat- dan zat-zat sampah dalam tubuh.

Page 14: 8. Creatinine

Sekresi :• Fungsi sekresi ini dilakukan oleh sel-sel tubuli. Ada

zat yang hanya sedikit disekresi misalnya kreatinin.

Tapi ada juga zat-zat yang seluruhnya disekresi :• Diodrast• PAH ( para amino hipurat )• Phenol red• PSP ( phenol sulfa phtalein )• Penisilin.

Page 15: 8. Creatinine

Pemeriksaan Faal Ginjal• Pemeriksaan faal ginjal terutama yang

berhubungan dengan laju filtrasi glomerulus (LFG) rutin di klinis untuk semua penyakit untuk tujuan tertentu.

Page 16: 8. Creatinine

Indikasi Pem LFG :1. Penyakit saluran kemih dan ginjal2. Beberapa penyakit sistemik yang dapat melibatkan

ginjal selama dalam perjalanan penyakitnya.3. Selama pemberian obat-obatan yang diduga bersifat

nefrotoksik. Misal : Golongan aminoglikosida, tetrasiklin, sulfonamide,

rifampisin dan NSAIDs (non steroid anti inflammatory drugs)

Media kontras4. Sebagai uji saring sebelum tindakan pembedahan

Page 17: 8. Creatinine

FAAL GLOMERULUS1. Ureum dan kreatinin serum Pemeriksaan ureum dan kreatinin serum rutin

untuk setiap pasien

Pemeriksaan kadar ureum darah berdasarkan pemikiran bahwa ginjal sebagai pembuang zat-zat hasil metabolisme tubuh. Kalau fungsi ginjal kurang bagus maka hasil metabolism (ureum) dalam darah akan tinggi yang disebut uremia. Namun demikian, kelemahan pemeriksaan kadar ureum darah adalah pemeriksaan ini dipengaruhi oleh makanan.

Page 18: 8. Creatinine

• Kadar Kreatinin Darah Kreatinin merupakan zat yang harus dibuang

dari dalam tubuh oleh ginjal.

Kalau fungsi ginjal terganggu maka kadar kreatinin darah akan meninggi.

Keuntungan pemeriksaan ini adalah kreatinin tidak begitu dipengaruhi oleh pola makan dan olah raga.

Page 19: 8. Creatinine

2. Laju filtrasi glomerutus (LFG) Laju filtrasi glomerutus (LFG) adalah jumlah

filtrate glomerulus yang terbentuk dalam waktu 1 menit.

LFG merupakan uji faal ginjal yang paling banyak dilakukan di klinis.

Akurasi setiap uji LFG ternyata tergantung dari substansi atau zat yang dipakai sebagai media kontras.

Page 20: 8. Creatinine

Kriteria substansi / zat yang memenuhi syarat untuk uji LFG yaitu :

a. Eliminasi dari tubuh hanya oleh ginjalb. Filtrasi bebasc. Tidak mengalami sekresi atau absorbsi oleh

tubulusd. Pengukuran cukup akurat dan mudah• Inulin merupakan satu-satu zat yang

memenuhi criteria sehingga uji klirens inulin merupakan standar baku ( gold standard ).

Page 21: 8. Creatinine

FAAL TUBULUS GINJAL• Tubulus ginjal mempunyai fungsi banyak sehingga

tidak mempunyai uji tunggal (single test) untuk mengetahui semua fungsi tubulus.

Page 22: 8. Creatinine

1. Fungsi tubulus proksimal dapat ditentukan dengan reabsorpsi glukosa,

fosfat, asam urat dan asam amino. Adanya kerusakan tubulus proksimal dapat

menyebabkan kebocoran dari asam amino, asam urat, fosfat dan glukosa sehingga zat-zat ini dapat ditemukan dalam urine.

Page 23: 8. Creatinine

2. Fungsi tubulus distal Jenis tesnya adalah:

2.1 Uji kemampuan konsentrasi, yaitu dengan pemeriksaan berat jenis urine.

2.2 Uji keasaman urine, yaitu dengan pemeriksaan pH

urine.

Page 24: 8. Creatinine

Kelainan-kelainan ginjal

• 1. Glomerulonefritis akut• 2. Glomerulonefritis kronik• 3. Sindroma nefrotik• 4. Pyelonefritis• 5. Gagal ginjal akut• 6. Gagal ginjal kronik

Page 25: 8. Creatinine

Glomerulonefritis akut

• Merupakan radang akut dan difus yang terutama mengenai glomerulus.

• Terjadinya bukan karena infasi kuman tapi merupakan respons atau reaksi terhadap infeksi traktus respiratorius bagian atas misalnya tonsillitis, pharingitis, sinusitis dsb yang terutama disebabkan oleh

Streptococcus hemoliticus grup A.

Page 26: 8. Creatinine

Sindroma nefrotik

Merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari:- Proteinuria massif- Hipoalbuminemia- Edema anasarka- Hiperkolesterolemia

Page 27: 8. Creatinine

Pyelonefritis

• Adalah suatu infeksi salurah kemih bagian atas yang mengenai pielum dari ginjal

• Penyebabnya terutama bakteri coliform, kadang-kadang karena Proteus, atau Pseudomonas.

Page 28: 8. Creatinine

Gagal ginjal akut• Merupakan penurunan fungsi ginjal mendadak

dalam beberapa jam sampai beberapa hari yang menyebabkan kegagalan ginjal untuk mengeksresikan sisa metabolisme nitrogen dengan/tanpa disertai terjadinya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.

Etiologi: • Gagal ginjal akut dapat disebabkan oleh akibat

lanjut penyakit-penyakit ekstrarenal (pre dan post renal) dan intra renal (mis pielonefritis)

Page 29: 8. Creatinine

Gagal ginjal kronik

• Merupakan perkembangan gagal ginjal yang progesif dan lambat, biasanya berlangsung beberapa tahun.

• Gagal ginjal kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit yang merusak nefron ginjal.

• Etiologi:Glomerulonefritis, nefropati analgesik, nefropati reflux, ginjal polikistik, nefropati diabetik, penyebab lain seperti hipertensi, obstruksi, gout, dan tidak diketahui.

Page 30: 8. Creatinine
Page 31: 8. Creatinine
Page 32: 8. Creatinine

CREATININE

Page 33: 8. Creatinine

DEFINISI

• CREATININE ADALAH HASIL SAMPING DARI REAKSI KONTRAKSI OTOT (HASIL METABOLISME OTOT)

Page 34: 8. Creatinine

PEMBENTUKAN CREATINE

• GINJAL• HATI• PANKREAS

Page 35: 8. Creatinine

PEMBENTUKAN

Page 36: 8. Creatinine

METODE ANALISIS

• ANALISIS KIMIA• ANALISIS ENZIMATIK

Page 37: 8. Creatinine

ANALISIS KIMIA

• THE JAFFE REACTION– CREATININE + PICRATE ION ORANGE-RED COMPL

ALK KEKURANGAN- KURANG SPESIFIK KARENA BANYAK SENYAWA

YANG DAPAT BEREAKSI DENGAN PIKRAT C/ ASAM ASKORBAT, PRODUK DARAH, CEFALOSPORIN, GLUKOSA, KETONE, PROTEIN DAN PYRUVATE

Page 38: 8. Creatinine

PICRATE KONSENTRASI

• 3 – 16 mmol/L• > 6 mmol (UNLINEAR) ONE POINT METHOD

Page 39: 8. Creatinine

PANJANG GELOMBANG

• 490 nm – 500 nm• Dilakukan di temperature 25 dan 37 derajat C

Page 40: 8. Creatinine

Metode enzimaticCREATINASE

- INKUBASI 30 MENIT

Page 41: 8. Creatinine
Page 42: 8. Creatinine

NILAI NORMAL

• SERUM CREATININE – LAKI-LAKI = 0.9 – 1.3 mg/dL– PEREMPUAN = 0.6-1.1 mg/dL

• URINE CREATININE– LAKI-LAKI = 14 – 26 mg/kg/day– PEREMPUAN = 11- 20 mg/kg/day