18

albayyinatulilmiyyah.files.wordpress.com · 8 Al-Mukhtashar fi Tafsir, 540. 9 Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Al-Hadid, 532. 10 Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1556. 11 At-Tafsirul

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Judul Asli :

    א����

    Edisi Indonesia :

    HUJAN

    Penyusun : Dr. Abu Hafizhah Irfan, MSI

    Desain Sampul : Hafizhah

    Setting Isi : Irfan

    Penerbit : Pustaka Al-Bayyinah

    Jl. Medayu Utara No. 4

    Surabaya

    Telp. 0856-55865618

    Cetakan Pertama :

    09 Jumadal Akhir 1442 H / 22 Januari 2021 M

    albayyinatulilmiyyah.wordpress.com

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    BASMALAH ….................................................... i

    SAMPUL DEPAN …............................................ iii

    DATA BUKU …................................................... v

    DAFTAR ISI ….................................................... vii

    HUJAN .................................................................. 1

    MARAJI’ ............................................................... 7

  • 1

    HUJAN

    Turunnya hujan memberikan banyak manfaat untuk

    kehidupan. Melalui hujan Allah q menumbuhkan biji-

    bijian dan pepohonan.1 Dengan adanya hujan manusia

    mendapatkan air yang dapat digunakan untuk bersuci.2

    Bahkan melalui hujan Allah q menghidupkan bumi yang

    sebelumnya mati. Oleh karena itu, hujan merupakan

    salah satu tanda kebesaran Allah q. Allah q berfirman;

    �� �� א��� �� ����� � א�� ��� � �� �� ��� �� �� ��א �� א� ��� � !� "

    �# א $ �%& ' � ( � !)�* �כ� +� �- �* ./ ' �0 ' �� �� � �#.

    “Allah (q) menurunkan air (hujan) dari langit, melalui

    air tersebut dihidupkan-Nya bumi yang telah mati.

    Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar

    terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah q) bagi orang-

    orang yang mendengarkan (pelajaran).”3

    Pada beberapa ayat Al-Qur’an, Allah q membuat

    perumpamaan dengan menggunakan hujan.

    Perumpamaan adalah mengqiyaskan makna pada sesuatu

    yang dapat ditangkap oleh pancaindra.4 Di antaranya

    1 QS. Qaf : 20.

    2 QS. Al-Anfal : 11.

    3 QS. An-Nahl : 65.

    4 Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Al-Hadid, 531.

  • 2

    adalah pada Surat Al-Hadid di ayat yang ke-20.5 Allah q

    menggambarkan perumpamaan kehidupan dunia yang

    merupakan keindahan yang fana dan nikmat yang pasti

    lenyap.6 Allah q berfirman;

    א ' ���2 34 �� 56 ��א ��� � ��א�8 א��7 �9א א� ������ �� 5' %�� �� 5)�:* ; 5< א=� �>�& :�כ�? ��� 5 L � �Mא �

  • 3

    Maknanya adalah; ketahuilah wahai orang-orang

    yang beriman bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini

    hanyalah permainan yang melelahkan badan, sesuatu

    yang melalaikan hati, perhiasan yang menjadikan kalian

    tampak lebih indah, saling berbangga di antara kalian

    serta berlomba dengan banyaknya harta dan anak.8

    Permisalan kehidupan dunia adalah seperti hujan yang

    tanamannya mengagumkan para petani, setelah mereka

    memandang indah dan terpukau dengannya kemudian

    tanaman tersebut menjadi kering9 dan engkau lihat

    warnanya kuning padahal sebelumnya tampak hijau dan

    segar, kemudian menjadi hancur.10

    Di akhirat terdapat

    siksaan yang keras bagi orang-orang kafir, ampunan dari

    Allah q dan keridhaan-Nya bagi orang-orang yang

    beriman.11

    Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah

    kesenangan yang menipu, bukan kesenangan yang

    hakiki.12

    Itulah perumpamaan dunia ia tampak megah bagi

    manusia dengan berbagai kenikmatannya, namun tiba-

    tiba semuanya menjadi hancur.13

    Allah q menutup ayat

    ini dengan menggunakan penafian dan penetapan dengan

    cara pengkhususan yang paling tinggi,14

    yaitu

    8 Al-Mukhtashar fi Tafsir, 540.

    9 Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Al-Hadid, 532.

    10 Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1556.

    11 At-Tafsirul Muyassar, 540.

    12 Aisarut Tafasir, 1889.

    13 Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Al-Hadid, 532.

    14 Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Al-Hadid, 533.

  • 4

    “Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan

    yang menipu.”

    Ayat ini memberikan pesan agar manusia zuhud

    terhadap dunia dan berharap dengan kehidupan akhirat.15

    Berkata ‘Abdullah bin Mas’ud y;16

    � � �� �� �Gא

    א��� 7 �U �< �� �8 >� = א+� ��� א �� � �� �� �Gא��7 א �� >� �U א �� � �

    א 8W �* �X >� = א+' �/ � �� U 7< � א�

    " � א�

  • 5

    א� � �J �: �) �� X �< �R $ �� �� Y �� כ� � ? � Q �< אכ �� א� א�:� �� � 2 � � E �D .כ� � -�

    “Surga lebih dengan kepada seseorang dari kalian

    daripada tali sandalnya dan Neraka pun seperti itu.”18

    Dengan turunnya hujan hendaknya semakin

    meningkatkan keimanan dan kesyukuran kita kepada

    Allah q atas anugerah dan nikmat yang telah diberikan

    kepada kita. Kita meyakini bahwa hanya Allah q yang

    mampu menurunkan hujan. Allah q berfirman;

    ��:�א א� I �I א�����א ]� KI �[ ��.

    “Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan

    air (hujan yang melimpah).19

    ”20

    Rasulullah a pernah mengingatkan bahwa setelah

    turun hujan ada orang-orang yang beriman dan ada pula

    orang-orang yang kafir. Sebagaimana diriwayatkan dari

    Zaid bin Khalid Al-Juhani y bahwa ia berkata,

    Rasulullah a bersabda, Allah q berfirman;

    18

    HR. Ahmad dan Bukhari : 6488. 19

    Taisirul Karimir Rahman, 911. 20

    QS. Abasa : 25.

  • 6

    �� [ �I �\ � 3 �I Gא ] � ̂ 5� � כ� �� "

    � �� � >5 א �

    א � �X ��א:

    � P

    ̀ D �� �� א��� �� N � � �S � כ� � ̂ 5� � כ� �� "

    >5 א � � �� �� 6W כ� ' כ� א� �

    א � �X ��א: � �: >5 א כ� כ� � �S א � �S כ� א �� �S כ� � ' � " �� � ̂

    5� � .6 כ� ' כ� א�“Ketika pagi hari di antara hamba-Ku ada yang beriman

    kepada-Ku dan ada pula yang kufur. Adapun orang yang

    mengatakan, “Kami telah diberi hujan dengan karunia

    Allah q dan rahmat-Nya,” itulah orang yang beriman

    kepada-Ku dan kufur kepada bintang. Sedangkan orang

    yang mengatakan, “(Kami telah diberi hujan) karena

    bintang ini dan itu,” itulah orang yang kufur kepada-Ku

    dan beriman kepada bintang.”21

    Akhirnya kita memohon kepada Allah q agar

    menurunkan hujan yang membawa manfaat dan

    keberkahan. Kita juga memohon kepada Allah q agar

    diberikan kemudahan untuk melakukan berbagai amalan

    kebaikan sebagai bekal untuk kehidupan setelah

    kematian. Semoga shalawat dan salam senantiasa

    tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya

    dan para Sahabat semuanya. Penutup doa kami, segala

    puji bagi Allah Rabb semesta alam.

    *****

    21

    Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 846, lafazh ini miliknya, Muslim :

    71, Abu Dawud : 3906 dan Ahmad.

  • 7

    MARAJI’

    1. Al-Qur’anul Karim.

    2. Aisarut Tafasir li Kalamil ‘Aliyil Kabir, Abu Bakar

    Jabir Al-Jazairi.

    3. Al-Jami’ush Shahih: Shahihul Bukhari,

    Muhammad bin Isma’il Al-Bukhari.

    4. Siyar A’lamin Nubala’, Syamsuddin Muhammad bin

    ‘Utsman bin Qaimaz At-Turkmani Ad-Dimasyqi

    Asy-Syafi’i Adz-Dzahabi.

    5. Al-Mukhtashar fi Tafsir Qur’anil Karim, Jama’ah

    min ’Ulama’it Tafsir.

    6. At-Tafsirul Muyassar, Shalih bin Muhammad Alu

    Asy-Syaikh.

    7. Musnad Ahmad, Ahmad bin Muhammad bin Hambal

    Asy-Syaibani.

    8. Shahih Muslim, Abu Husain Muslim bin Hajjaj Al-

    Qusyairi An-Naisaburi.

    9. Sunan Abi Dawud, Abu Dawud Sulaiman bin Al-

    Asy’ats As-Sijistani.

    10. Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, ‘Imaduddin Abul Fida’

    Isma’il bin ‘Umar bin Katsir Al-Qurasyi Ad-

    Dimasyqi.

    11. Tafsirul Qur’anil Karim, Muhammad bin Shalih Al-

    ‘Utsaimin.

    12. Taisirul Karimir Rahman fi Tafsir Kalamil

    Mannan, ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di.

  • 8