10
Tugas Personal 3 Session 7 Apa yang dimaksud dengan Value Chain? Apa perbedaan antara Natural dan Contrived Value Chain? dan Bagaimana kaitan antara Business Process Reengineering dengan Value Chain Tuliskan jawaban tugas personal anda dengan rapi dan lengkap,meliputi: a. Nama Mahasiswa b. Nomor Induk Mahasiswa c. Daftar Referensi yang dipergunakan dalam menyelesaikan tugas. Selamat Mengerjakan !!

7063T- TP3 - S7 - R1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

Page 1: 7063T- TP3 - S7 - R1

Tugas Personal 3

Session 7

Apa yang dimaksud dengan Value Chain? Apa perbedaan antara Natural dan Contrived Value Chain? dan Bagaimana kaitan antara Business Process Reengineering dengan Value Chain

Tuliskan jawaban tugas personal anda dengan rapi dan lengkap,meliputi:

a. Nama Mahasiswa b. Nomor Induk Mahasiswac. Daftar Referensi yang dipergunakan dalam menyelesaikan tugas.

Selamat Mengerjakan !!

Page 2: 7063T- TP3 - S7 - R1

Nama : Charly Sianturi

NIM : 1412409050

Value Chain atau rantai nilai adalah kumpulan aktivitas atau kegiatan dalam sebuah

perusahaan yang dilakukan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirimkan dan

support produk. Konsep value chain pertama kali dikenalkan dan dipopulerkan oleh Michael E.

Porter pada tahun 1985 dalam bukunya. Value chain terdiri dari sekumpulan aktivitas utama dan

pendukung. Dalam value chain yang umum, aktivitas pendukung terdiri dari infrastruktur

perusahaan, pengelolaan sumber daya manusia, pengembangan teknologi dan usaha

memperolehnya. Sedangkan dalam aktivitas utama terdiri dari logistik masuk, operasi, logistik

keluar, pemasaran dan penjualan serta pelayanan, seperti tertera pada gambar berikut:

Page 3: 7063T- TP3 - S7 - R1

1. Aktivitas Utama (Primary Activities)

Logistik Masuk (Inbound Logistics), adalah aktivitas atau kegiatan yang dihubungkan

dengan penerimaan, penyimpanan dan penyebaran input/bahan baku, seperti penanganan

bahan baku, pergudangan, kontrol inventory, jadwal kendaraan dan pengembalian kepada

supplier

Operasional (Operations), adalah kegiatan yang dihubungkan dengan mengubah input

atau bahan baku menjadi bentuk produk akhir, seperti permesinan, pengemasan,

perakitan, perawatan perlengkapan, testing, pencetakan dan yang lainnya yang berkaitan

dengan prose operasi atau produksi.

Logistik Keluar (Outbound Logistics), adalah kegiatan yang diasosiasikan dengan

pengumpulan, penyimpanan dan distribusi produk ke pembeli , seperti pergudangan

produk jadi, penanganan material, operasi pengiriman, proses pemesanan dan

penjadwalan.

Pemasaran dan penjualan (Marketing and Sales), adalah kegiatan dalam membujuk atau

menarik pembeli untuk membeli, seperti pengiklanan, promosi, tenaga penjual, quota dan

harga.

Pelayanan (Service), adalah kegiatan yang diasosiasikan dengan penyediaan layanan

untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai produk, seperi instalasi, perbaikan,

pelatihan dan penambahan produk. masing masing kegiatan/aktivitas mungkin sangat

penting, tergantung pada industrinya. Untuk perusahaan dibidang jasa, pelayanan

terhadap pelanggan menjadi sesuatu yang sangat vital dalam operasi perusahaan tersebut.

2. Aktivitas Pendukung (Support Activities)

Secara umum, aktivitas pendukung dalam value chain terbagi dalam 4 kategori kegiatan:

Procurement, mengacu pada fungsi pembelian seperti pembelian bahan mentah, persedian

dan jenis jenis barang lainnya yang dapat dijadikan aset seperti mesin-mesin,

perlengkapan laboratorium, kantor dan bangunan.

Technology Development, terdiri dari berbagai kegiatan yang dapat dikelompokkan ke

dalam usaha untuk meningkatkan produk dan proses. Pengembangan teknologi sangat

penting untuk keunggulan kompetitif dalam semua industri.

Page 4: 7063T- TP3 - S7 - R1

Human Resource Management, pengelolaan sumberdaya manusia meliputi kegiatan

rekrutmen, pelatihan, pengembangan SDM.

Firm Infrastructure , aktivitas infrastruktur perusahaan terdiri dari sejumlah aktivitas

termasuk pengelolaan umum, perencanaan, keuangan, accounting dan manajemen

kualitas.

Dalam setiap kategori kegiatan/aktivitas, baik itu yang utama maupun yang pendukung,

ada tiga jenis kegiatan yang memiliki peran berbeda dalam kegiatan tersebut;

Langsung (direct), aktivitas yang melibatkan langsung dalam pembuatan nilai kepada

pembeli, seperti perakitan, iklan, desain produk, rekrutmen dan lain sebagainya.

Tidak langsung (indirect), aktivitas yang memungkinkan untuk melakukan kegiatan

langsung secara berkelanjutan, seperti perawatan, penjadwalan, administrasi penelitian

dan lain sebagainya

Jaminan kualitas (Quality Assurance), adalah aktivitas yang menjamin kualitas dari

aktivitas lain seperti, monitoring, inpeksi, testing, pemeriksaan dan lain sebagainya.

Enam fungsi bisnis value chain :

Penelitian dan pengembangan

Desain Produk, layanan atau proses

Produksi

Pemasaran dan penjualan

Distribusi

Layanan Pelanggan

Page 5: 7063T- TP3 - S7 - R1

Perbedaan antara Natural dan Contrived Value Chain :

Natural Value Chain :

Faktor kunci dalam hal ini adalah "apa". Ini mewakili apa yang harus dilakukan untuk

meningkatkan nilai tambah dalam bisnis. Hal ini digunakan untuk menganalisis analisis

value chain dalam jangka kompleksitas informasi. Ini membantu untuk memahami

kesulitan dalam proses bisnis dan arus informasi di dalam dan dengan faktor eksternal

terkait dengan perusahaan.

Contrived Value Chain :

Faktor kunci dalam hal ini adalah "bagaimana". Mengkaji bagaimana proses bisnis yang

dilakukan dalam organisasi. Konsep ini berkonsentrasi pada identifikasi baru dan cara

dipercepat untuk meningkatkan aliran informasi dan peluang bisnis. Mengidentifikasi

nilai baru ini menambahkan persyaratan juga akan memungkinkan bisnis Proses rekayasa

ulang

Michacl Porter, Profesor Harvard University, pertama mengajukan Value chain pada

tahun 1985. Setiap perusahaan adalah kegiatan menetapkan desain, memproduksi, pasar,

memberikan, semua kegiatan ini dapat ditunjukkan dengan value chain. Setiap aktivitas value

chain memiliki pengaruh terhadap perusahaan nilai akhir dapat mewujudkan. Di Dari segi nilai

perusahaan, value chain dapat didefinisikan sebagai set aktivitas seri yang dapat membuat nilai

kelompok kepentingan seperti pelanggan, pemegang saham, staf perusahaan, dan lain lain.

Hammer dan Champy mengedepankan Proses Bisnis Re-engineering (BPR) untuk

pertama kalinya di " Reengineering korporasi-A Manifesto Untuk Revolusi Bisnis ", Itu untuk

membawa pada konsep mendasar untuk perusahaan yang sudah ada prosedur bisnis, perubahan

dan desain baru Prosedur bisnis benar-benar, berharap untuk mendapatkan peningkatan yang luar

biasa pada prestasi. BPR adalah proyek yang rumit; melibatkan banyak pertanyaan dari disiplin

ilmu dan bidang, termasuk sosiologi, sistem informasi, manajemen proyek, strategis perencanaan

dan sumber daya manusia manajemen.

Michael Porter, Profesor Harvard Business School, digambarkan prosedur bisnis

perusahaan sebagai value chain, Kompetisi ini tidak berlangsung antara perusahaan dan

perusahaan, tetapi terjadi antara value chain perusahaan itu sendiri, sehingga dengan menerapkan

Page 6: 7063T- TP3 - S7 - R1

manajemen yang efektif untuk setiap Link (prosedur bisnis) di value chain, perusahaan dapat

memperoleh keuntungan persaingan pasar benar-benar mungkin.

Metode value chain telah menawarkan jalan bagi mencari link kunci nilai apresiasi

deskripsi target perusahaan terhadap value chain dan prosedur bisnis keduanya kursus

manajemen perusahaan; itu adalah tingkat yang berbeda dan hal yang berbeda dari hal yang

sama. The value chain, lanjutkan dengan sudut nilai, adalah ekspresi abstrak dari berbagai jenis

kegiatan pendukung untuk mewujudkan tujuan nilai, titik fokus yang dipelajari adalah tujuan

nilai dan cara apresiasi. Dan bisnis Prosedur mencerminkan saja operasi yang sebenarnya

perusahaan itu dari sudut tujuan. Jadi ada alami koneksi dalam value chain dan prosedur bisnis,

kombinasi dari dua memiliki kepastian. Nilai Teori rantai telah menawarkan dukungan yang kuat

untuk pengembangan lebih lanjut dari teori prosedur bisnis Aplikasi BPR membuat nilai

prosedur sebagai standar, melalui mengoptimalkan link, untuk membuat perusahaan

penghargaan aktivitas dan mempromosikan daya saing harga saat ini di pasar.

Kegiatan produksi dan operasi dari perusahaan konstruksi terutama memperoleh Tugas

proyek melalui mengirimkan tender dan membentuk produk bangunan melalui pembangunan,

sehingga untuk memperoleh pendapatan. Perusahaan konstruksi adalah perusahaan industri

khusus, memiliki karakteristik dari perusahaan industri, tetapi berbeda dari produksi umum

perusahaan industri, terutama menunjukkan dalam aspek berikut: Produk Building teratur,

perintah di negeri asing, personil dan aliran alat, produk keunikan, tidak dapat memproduksi

dalam jumlah besar, menghasilkan di udara terbuka, dipengaruhi oleh lingkungan, pekerjaan

rumah ketat, menegakkan prosedur, siklus produksi yang panjang, dan lain lain.

Proses Bisnis Re-engineering Berdasarkan Value chain (VC-BPR) memiliki lima

langkah: Business Process Describing, Business Process Analysis, Business process Redesign,

Business process Implement and Business process Safeguarding

Page 7: 7063T- TP3 - S7 - R1

Daftar Referensi

Li Jikun, Zhang Qun. Material Management Process Reengineering Based on BPR. Logistics technology. 2004.6, p.66~69

Mei Shaozu,James T.C.Teng . Theory ,motored and technology of Process Reengineering. (in Chinese)Publishing house of Tsing-Hua University. 2004.2, p. 78~82.

Porter, M. E. (1998). Competitive Advantage; Creating and Sustaining Superior.New York: Free Press.

Song Jianqi. Research enterprise’s competitive strength based on analysis of the value chain . Master's academic dissertation of Changchun University of Science and Technology 2003.12, p: 1~3

Su Liqin. Decide method of Enterprise's Business Processes Re-engineering goal --- BMP analytic approach.. Journal of Scientific and technological institute's of North China. 2004.9, p.101~103.

Wikipedia. (2013, October 10). Retrieved from Wikipedia.org: http://en.wikipedia.org/wiki/Value_chain