Upload
er-lentyna
View
51
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Akademi Kebidanan Islam Al Hikmah Jepara D III Kebidanan
2013
INTISARI
Novi Diana Sari1, Sokhiyatun dan Luluk Hidayah 2
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG P4K DENGAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH DI DESA TUBANAN KECAMATAN
KEMBANG JEPARA
13 i + 5 bab + 55 halaman + 10 tabel + 3 gambar + 19 lampiran
Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi dengan stiker merupakan upaya terobosan percepatan AKI. Program ini merupakan salah satu kegiatan Desa Siaga. Melalui P4K dengan stiker yang ditempel di rumah ibu hamil, maka setiap ibu hamil akan tercatat, terdata, terpantau secara tepat. Sebagian besar ibu hamil belum menempelkan stiker P4K di depan rumahnya, namun ada juga yang sudah menempelkan stiker tetapi stiker tersebut tidak diisi, terutama bagian calon pendonor darah karena tidak mengetahui golongan darahnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan ibu hamil tentang P4K
dengan pelaksanaan pemeriksaan golongan darah di Desa Tubanan Kembang Jepara. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional.
Sampel sejumlah 52 responden yang diambil secara keseluruhan dengan tekhnik total sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Analisa data menggunakaan uji Chi Square.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan baik melakukan pemeriksaan golongan darah sebanyak 12 responden (75%), sedangkan mayoritas responden yang berpengetahuan cukup tidak melakukan pemeriksaan golongan darah yaitu sebanyak 11 responden (78,6%).
Dari hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk masukan dan tambahan informasi untuk masyarakat terutama pada ibu hamil. Dan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil tentang pentingnya P4K terutama dalam pemeriksaan golongan darah ibu hamil.
Kata Kunci : Pengetahuan, P4K, Golongan darah Pustaka : 18 pustaka (2005 s/d 2011) 1) : Mahasiswa D III Kebidanan 2) : Pembimbing D III Kebidanan
LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) senantiasa menjadi
indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Kematian ibu menurut
WHO adalah kematian wanita selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah
berakhir kehamilan terlepas dari beberapa lama kehamilan berlangsung atau dimana
lokasinya. Di negara berkembang, sekitar 12% hingga 15 % wanita hamil mengalami
komplikasi serius yang mengancam jiwa (Kepmenkes, 2010, hal. 3).
Target program prioritas MDGs tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) 3/4
dibandingkan antara tahun 1900-2015, dan Angka Kematian Bayi (AKB) 2/3
dibandingkan antara tahun 1900-2015. Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah
tahun 2011 116/100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi mencapai
10,34/1.000 kelahiran hidup (Dinkes Jateng, 2011).
Pada tahun 2007 Menteri Kesehatan mencanangkan program perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dengan stiker yang merupakan upaya
terobosan dalam percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Melalui
kegiatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan, yang sekaligus merupakan
kegiatan yang membangun potensi masyarakat, khususnya kepedulian masyarakat
untuk persiapan dan tindakan dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir (Depkes RI,
2010; h. 2)
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2011 sebanyak 114/100.000
kelahiran hidup. Dan di kabupaten Jepara Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2011
tidak dihitung karena faktor pembandingnya adalah 100.000 jumlah kelahiran hidup,
sedangkan di Kabupaten Jepara jumlah kelahiran hidup kurang dari 100.000 kelahiran
hidup. Jumlah kematian ibu tahun 2011 di kabupaten Jepara adalah 24 orang per
21.772 kelahiran hidup. Jika dikonversikan dalam Angka Kematian Ibu adalah
110,2/100.000 kelahiran hidup (tidak dapat dijadikan patokan AKI kabupaten Jepara)
(Dinkes Kab Jepara, 2011).
Di Kabupaten Jepara Program perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) sudah dilaksanakan dibeberapa desa tetapi belum sepenuhnya
diterapkan. Di Kabupaten Jepara sendiri terdapat 21 Puskesmas dan 289 bidan.
Desa Tubanan merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Kembang.
Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan desa Tubanan jumlah ibu hamil di desa
Tubanan sejumlah 80 ibu hamil. Di desa Tubanan ini terdapat 2 bidan desa, dan
terdapat 6 Posyandu. Di desa Tubanan juga terdapat kelas ibu hamil yang dilakukan
setiap 1 bulan sekali yang bertempat di Balai Desa Tubanan. Kurangnya pengetahuan
ibu hamil tentang stiker P4K yang masih sering tidak menempel stiker di luar rumah,
padahal stiker itu sebagai tanda kalau di rumah tersebut ada ibu hamil. Ada pula stiker
P4K yang masih belum di isi, hal ini dikarenakan ibu hamil yang akan dilakukan
pendataan masih belum memikirkan untuk persiapan persalinan kedepan. Pendataan ini
bertujuan untuk persiapan dan pencegahan apabila terjadi komplikasi.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 10 November 2012 di desa
Tubanan dari 10 ibu hamil 7 orang ibu hamil belum mengerti tentang P4K dan 3 orang
ibu hamil mengerti tentang p4K, dan hanya 4 orang ibu hamil yang mengetahui
golongan darahnya dan 6 orang yang tidak mengetahui golongan darahnya. Hal ini
menunjukkan masih rendahnya tentang pengetahuan ibu hamil tentang P4K dan
pelaksanaan pemeriksaan golongan darah dalam persiapan persalinan di desa Tubanan
Kecamatan Kembang kabupaten Jepara.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah “Apakah
ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K dengan pelaksanaan
pemeriksaan golongan darah di desa Tubanan?”
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K dengan
pelaksanaan pemeriksaan golongan darah.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K.
b. Untuk mengidentifikasi pelaksanaan pemeriksaan golongan darah.
c. Untuk menganalisa hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K
dengan pelaksanaan pemeriksaan golongan darah.
METODE PENELITIAN
1. Jenis/Desain Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik adalah suatu
metode penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena
kesehatan itu terjadi, kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara
fenomena atau antara faktor risiko, maupun antar faktor efek (Notoatmodjo S, 2005;
h. 145).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pendekatan cross sectional
yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor
resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo S, 2005; h. 145-146).
2. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
tersebut (Notoatmodjo S, 2005; h. 79).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di
Desa Tubanan yaitu berjumlah 52 ibu hamil.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005)
Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang ada di Desa
Tubanan yaitu berjumlah 52 responden.
c. Teknik Sampling
Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan metode Total
sampling. Total sampling adalah mengambil semua anggota populasi
menjadi sampel (Hidayat, 2010; h. 83)
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
a. Analisa Univariat
1) Tingkat Pengetahuan
Tabel. 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat
Pengetahuan tentang P4K di Desa Tubanan Kembang Jepara tahun 2013.
Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
Baik Cukup Kurang
16 14 22
30,8 26,9 42,3
Jumlah 52 100
2) Pemeriksaan golongan darah
Tabel. 4.7. Distribusi Frekuensi Responden yang Melakukan Pemeriksaan
Golongan Darah di Desa Tubanan Kembang Jepara tahun2013.
Pemeriksaan golongan darah
Frekuensi Presentase (%)
Melakukan
Tidak melakukan
20
32
38,5
61,5
Jumlah 52 100
b. Analisa Bivariat
Tabel. 4.8. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang P4K dengan Pelaksanaan Pemeriksaan Golongan Darah di Desa Tubanan Kembang Jepara tahun 2013
Pengetahuan
Pemeriksaan golongan darah Total
ƒ(%) Melakukan
ƒ(%)
Tidak melakukan
ƒ(%) Baik Cukup Kurang
12 (75) 3 (21,4) 5 (22,7)
4 (25) 11 (78,6) 17 (77,3)
16 (100) 14 (100) 22 (100)
Total 20 (38,5) 32 (61,5) 52 (100)
Berdasarkan analisa data yang dilakukan dengan menggunakan
program komputer SPSS 16.0 for windows melalui Uji Chi-Square
didapatkan nilai X2 dinyatakan memenuhi syarat karena tidak terdapat nilai
Expected Count < 5 pada semua cell (0%) dengan nilai Pearson Chi-Square
0,001 dengan taraf signifikan α = 0,05 di dapatkan value 0,001 (p < α)
sehingga dapat disimpulkan (H0) ditolak dan (Ha) diterima berarti ada
hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K
dengan pelaksanaan pemeriksaan golongan darah di desa Tubanan
Kembang Jepara. Hasil determinasi Chi Square ini adalah 0,001, yang
artinya keeratan hubungan antara 2 variabel dalam penelitian ini adalah
sedang (C = 0,448)
B. Bahasan
1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang P4K
Hasil penelitian pengetahuan responden dapat dilihat bahwa sebagian
besar responden yang berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 22 responden
(42,3%). Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi tentang P4K, di Desa
Tubanan ibu hamil banyak yang tidak mengikuti berbagai penyuluhan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan maupun non tenaga kesehatan, kebanyakan ibu
hamil yang mengikuti berbagai penyuluhan adalah ibu hamil TM III.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dipengaruhi
oleh karakteristik responden yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah
kehamilan dan trimester dan faktor lain yang mempengaruhi adalah keaktifan ibu
hamil untuk mengikuti kegiatan kelas ibu hamil, posyandu, penyuluhan dari tenaga
kesehatan dan acara lain yang bertema tentang kesehatan ibu dan anak serta
informasi tentang Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi
(P4K).
2. Pemeriksaan Golongan Darah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak
melakukan pemeriksaan golongan darah sebanyak 32 responden (61,5%). Hal ini
disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan
golongan darah, dan kurangnya sosialisasi tenaga kesehatan maupun non tenaga
kesehatan tentang pemeriksaan golongan darah kepada masyarakat terutama
kepada ibu hamil. Dan kurang kesadaran akan pentingnya golongan darah itu
sendiri, ada juga yang takut dengan jarum yang digunakan untuk pemeriksaan
golongan darah, dan kebanyakan ibu yang tidak melakukan pemeriksaan
dikarenakan dikenakan biaya pada saat melakukan pemeriksaan golongan darah.
Menurut Depkes RI (2010) Tujuan pemeriksaan golongan darah adalah
untuk mengetahui golongan darah yang ada dalam tubuh manusia sehingga dapat
digunakan untuk memilih golongan darah yang cocok apabila orang tersebut
memerlukan donor darah.
3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang P4K Dengan Pelaksanaan
Pemeriksaan Golongan Darah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan baik
mayoritas melakukan pemeriksaan golongan darah sebanyak 12 responden (75%),
dan responden yang berpengetahuan cukup mayoritas tidak melakukan
pemeriksaan golongan darah yaitu sebanyak 11 responden (78,6%). Hasil analisa
penelitian menggunakan Uji Chi-Square dengan menggunakan program SPSS 16.0
for windows didapatkan nilai X2 dinyatakan memenuhi syarat karena tidak terdapat
nilai Expected Count < 5 pada semua cell (0%) dengan nilai Pearson Chi-Square
0,001 dengan taraf signifikan α = 0,05 di dapatkan value 0,001 (p < α) sehingga
dapat disimpulkan (H0) ditolak dan (Ha) diterima berarti ada hubungan yang
bermakna antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K dengan pelaksanaan
pemeriksaan golongan darah di desa Tubanan Kembang Jepara. Sehingga makna
dari hubungan itu adalah tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K yang baik
dapat mempengaruhi pelaksanaan pemeriksaan golongan darah.
Secara singkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K masih kurang, setelah
ditinjau pada tiap tiap point pertanyaan dan masih ada sebagian ibu hamil yang
belum mengerti dibuktikan dengan rendahnya pengetahuan tentang komponen
P4K.
Sehingga jika ibu hamil yang berpengetahuan baik maka ia akan mengerti
tentang isi dari P4K, salah satunya adalah golongan darah, sehingga ibu hamil akan
memeriksakan golongan darahnya untuk persiapan persalinan dan untuk persiapan
jika terjadinya kegawatdaruratan pada saat hamil maupun persalinan.
Pendonor darah atau donor darah berjalan merupakan komponen penting
dalam proses persalinan, jika ibu mengalami komplikasi perdarahan karena adanya
pendonor darah maka kebutuhan ibu akan transfusi darah jika terjadi
kegawatdaruratan ataupun komplikasi perdarahan dapat segera tertangani.
Penelitian ini selaras dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Umi Fatonah
(2011) yang berjudul Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang P4K
Dengan Penggunaan Stiker P4K di Desa Mijen dengan hasil ada hubungan yang
signifikan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K dengan penggunaan
stiker P4K dengan kekuatan hubungan sedang (r=0,38) dan p=0,01 (p<0,05) yang
berarti semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang P4K maka ibu hamil akan
memanfaatkan stiker P4K dengan baik dan benar.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pengetahuan ibu hamil
tentang P4K maka semakin tinggi pula kesadaran ibu hamil untuk melakukan
pemeriksaan golongan darah untuk persiapan persalinan.
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan :
1. Sebagian besar responden di desa Tubanan Kecamatan Kembang Jepara
berpengetahuan kurang sebanyak 22 responden (42,3%).
2. Sebagian besar responden di desa Tubanan Kecamatan Kembang Jepara tidak
melakukan pemeriksaan golongan darah yaitu sebanyak 32 responden (61,5%).
3. Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K
dengan pelaksanaan pemeriksaan golongan darah di desa Tubanan Kecamatan
Kembang Kabupaten Jepara.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. Pedoman praktis program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
(P4K) dengan stiker. Jakarta: KDT Depkes RI; 2008.
.Depkes RI. Pedoman Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
Dengan Stiker. Jakarta: KDT Depkes RI; 2010.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 2011
(Diakses pada tanggal 5 November 2012 pukul 15.00 WIB melalui
http//:www.dinkesjateng.com)
Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara. Profil kesehatan Jepara; 2011
Wawan dan Dewi. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2010.
Sarwono. Ilmu Kandungan. Jakarta: Bina Pustaka; 2007
Hani, Umi. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika; 2011
Yohana. Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Garda Media; 2011
Rahmawati, Ita. Intisari Asuhan Kebidanan. 2010
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian Bandung: Alfabeta;2010
Riwidikdo, Handoko. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia; 2010
Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.2005.
. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.
Sulistyaningsih. Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif. Yogyakarta: Graha
Ilmu; 2011.
Hidayat, Alimul Aziz. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis data. Jakarta :
Salemba Medika. 2007.
Dahlan, Sopiyudin. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika;2011
Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia. 2009.
Nomi, Toshitaka. 2009. (Diakses pada tanggal 10 November 2012 pukul 20.30 WIB melalui
http://trihartonos.blogspot.com/2012/05/makalah-darah-dan-golongan-darah.html)