2
6.30 APAKAH GEJALA KLINIK ATONIA UTERI? 1. Uterus atonik (konsistensi lunak), atau cenderung menjadi atonik setelah masa fundus uteri dan pemberian uterotonik. 2. Perdarahan intermiten dan bergumpal-gumpal 3. Saat dilakukan masase fundus uteri maka bersamaan dengan terjadinya kontraksi uterus keluar pula gumpalan darah dari vagina. PERDARAHAN AKIBAT ATONIA UTERI BERSIFAT EPISODIK DAN BERUPA GUMPALAN BEKUAN DARAH MERAH KEHITAMAN 6.31 APA PENYEBAB ATONIA UTERI? 1. Uterus dipenuhi dengan gumpalan darah 2. Kandung kemih penuh 3. Sisa kotiledon 4. Faktor antenatal tertentu (regangan rahim berlebihan): 1. Bayi besar 2. Hidramnion 3. Kehamilan kembar 5. Kala I memanjang. 6. Oksitosin infuse pada persalinan kala I. 7. Anaestesia umum. 8. Grande multipara. 9. Abruptio placentae. 10. Pasca pemberian MgSO4 pada preeklampsia PENYEBAB ATONIA UTERI YANG PALING UTAMA ADALAH UTERUS DIPENUHI DENGAN BEKUAN DARAH DAN KANDUNG KEMIH PENUH 6.32 BAGAIMANA PENATALAKSANAAN HPP YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN BILA PENYEBABNYA DIDUGA ADALAH ATONIA UTERI? 1. Masase fundus uteri, kosongkan kandung kemih, berikan methergin (bila tidak ada kontraindikasi) dan berikan infuse oksitosin 5 U dalam RL 500 ml. 2. Bila masih belum terdapat kontraksi uterus, periksa kondisi plasenta (lengkap atau tidak) 3. Bila plasenta tidak lengkap, persiapkan kuretase. 4. Bila plasenta lengkap dan kontraksi uterus tidak baik : 1. Lanjutkan pemberian uterotonika oksitosin per infus

Document6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

afds

Citation preview

Page 1: Document6

6.30 APAKAH GEJALA KLINIK ATONIA UTERI?

1. Uterus atonik (konsistensi lunak), atau cenderung menjadi atonik setelah masa fundus uteri dan pemberian uterotonik.

2. Perdarahan intermiten dan bergumpal-gumpal 3. Saat dilakukan masase fundus uteri maka bersamaan dengan terjadinya kontraksi

uterus keluar pula gumpalan darah dari vagina.

PERDARAHAN AKIBAT ATONIA UTERI BERSIFAT EPISODIK DAN BERUPA GUMPALAN BEKUAN DARAH MERAH KEHITAMAN

6.31 APA PENYEBAB ATONIA UTERI?

1. Uterus dipenuhi dengan gumpalan darah 2. Kandung kemih penuh 3. Sisa kotiledon 4. Faktor antenatal tertentu (regangan rahim berlebihan):

1. Bayi besar 2. Hidramnion 3. Kehamilan kembar

5. Kala I memanjang. 6. Oksitosin infuse pada persalinan kala I. 7. Anaestesia umum. 8. Grande multipara. 9. Abruptio placentae. 10. Pasca pemberian MgSO4 pada preeklampsia

PENYEBAB ATONIA UTERI YANG PALING UTAMA ADALAH UTERUS DIPENUHI DENGAN BEKUAN DARAH DAN KANDUNG KEMIH PENUH

6.32 BAGAIMANA PENATALAKSANAAN HPP YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN BILA PENYEBABNYA DIDUGA ADALAH ATONIA UTERI?

1. Masase fundus uteri, kosongkan kandung kemih, berikan methergin (bila tidak ada kontraindikasi) dan berikan infuse oksitosin 5 U dalam RL 500 ml.

2. Bila masih belum terdapat kontraksi uterus, periksa kondisi plasenta (lengkap atau tidak)

3. Bila plasenta tidak lengkap, persiapkan kuretase. 4. Bila plasenta lengkap dan kontraksi uterus tidak baik :

1. Lanjutkan pemberian uterotonika oksitosin per infus 2. Ambil sample darah untuk persiapan tranfusi 3. Kompresi bimanual : tangan kanan dikepalkan dan diletakkan pada fornix

anterior, tangan kiri dari sisi luar mencekap fundus dan usahakan agar uterus berkontraksi dengan baik

4. Baringkan pasien pada posisi datar atau semi trendelenburd dengan oksigen mask.

5. Berikan cytotec 2 – 4 tablet per rektum