32
ISSN 0215 - 8250 KETERAMPILAN LARI GAWANG MAHASISWA (Studi Korelasional antara Motivasi Berlatih, Kelentukan Togok, Daya Ledak Otot Tungkai dan Keterampilan Lari Gawang Mahasiswa FIK Universitas Negeri Jakarta 2004) oleh H.Asmawi Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi berlatih, kelentukan togok, dan daya ledak otot tungkai dengan keterampilan lari gawang. Penelitian ini merupakan penelitian survai dengan studi korelasional yang dilakukan di FIK UNJ Tahun 2004. Sampel penelitian terdiri dari 40 orang mahasiswa yang diperoleh dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi berlatih, kelentukan togok, dan daya ledak otot dengan keterampilan lari gawang, baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Berdasarkan temuan peneltian tersebut dapaat disimpulkan bahwa keterampilan lari gawang pada mahasiswa FIK UNJ dapat dilakukan melalui peningkatan motivasi berlatih, kelentukan ___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006 1094

649

Embed Size (px)

DESCRIPTION

69

Citation preview

ISSN 0215 - 8250

KETERAMPILAN LARI GAWANG MAHASISWA(Studi Korelasional antara Motivasi Berlatih, Kelentukan Togok, Daya Ledak Otot Tungkai dan Keterampilan Lari Gawang Mahasiswa FIK

Universitas Negeri Jakarta 2004)oleh

H . A s m a w iFakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Jakarta

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi berlatih, kelentukan togok, dan daya ledak otot tungkai dengan keterampilan lari gawang. Penelitian ini merupakan penelitian survai dengan studi korelasional yang dilakukan di FIK UNJ Tahun 2004. Sampel penelitian terdiri dari 40 orang mahasiswa yang diperoleh dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi berlatih, kelentukan togok, dan daya ledak otot dengan keterampilan lari gawang, baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Berdasarkan temuan peneltian tersebut dapaat disimpulkan bahwa keterampilan lari gawang pada mahasiswa FIK UNJ dapat dilakukan melalui peningkatan motivasi berlatih, kelentukan togok, dan daya ledak otot dengan keterampilan lari gawang, baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.

Kata kunci : lari gawang, motivasi, kelentukan, dan daya ledak.

ABSTARCT

The purpose of this study is to find out the relationship between motivation, flexibility, and explosive power the sprint hurdles students skill. This study was conducted at Sports Science Faculty, State University of Jakarta, involving 40 (male) student selected by simple random sampling technique. Research concludes that, there is positive correlation between

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1094

ISSN 0215 - 8250

motivation and sprint hurdles students skill, positive correlation between flexibility and sprint hurdles students skill, positive correlation between explosive power and sprint hurdles students skill, and also between motivation, flexibility, explosive power the sprint hurdles students skill. The result of the research shows that the sprint hurdles students skill could be enhanced by improving motivation, flexibility, and explosive power.

Key word : sprint hurdless, motivation, flexibility, and explosive power.

1. Pendahuluan

Telah diketahui bersama bahwa di Indonesia, baru cabang olahraga

bulutangkis, panahan, dan angkat besi yang berprestasi internasional.

Kenyataan ini tentunya belum mampu menggambarkan posisi Indonesia

yang sesungguhnya sebagai negara yang memiliki potensi prestasi sangat

besar di berbagai bidang olahraga. Salah satu cabang olahraga yang belum

berpretasi, baik pada tingkat regional maupun internasional adalah cabang

olahraga atletik.

Atletik yang meliputi jalan, lari, lempar, dan lompat adalah ibu dari

seluruh cabang olahraga (the mother of sports). Sebagai ibu dari seluruh

cabang olahraga, karena setiap cabang olahraga umumnya didasarii oleh

gerakan-gerakan yang berhubungan dengan jalan, lari, lempar, lompat, atau

kombinasi antara jalan, lari, lempar, dan lompat.

Atletik merupakan cabang olahraga yang mempunyai kesempatan

banyak dalam meraih medali. Hal ini karena cabang atletik memiliki empat

puluh enam nomor yang diperlombakan baik putra maupun putri.

Sayangnya pada cabang ini prestasi atlet Indonesia kurang

menggembirakan, meskipun di kawasan Asia Tenggara sekalipun, termasuk

di antaranya adalah nomor lari gawang. Hal ini sangat ironis mengingat

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1095

ISSN 0215 - 8250

nomor lari gawang ini telah diperkenalkan mulai dari sekolah menengah

hingga ke perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi ilmu keolahragaan

(FIK, FPOK, JIK, Program Studi Penjaskesrek) di seluruh Indonesia. Di

lain pihak, Indonesia juga memiliki pelatih atletik tingkat dasar yang cukup

banyak sebagai hasil dari penataran pelatih IAAF Level I.

Menurut Bompa (1991), keterampilan lari gawang seperti juga

keterampilan olahraga lainnya ditentukan oleh faktor: (1) fisik, (2) teknik,

(3) taktik dan psikis. Sedangkan keberhasilan lari gawang dipengaruhi oleh

beberapa faktor di antaranya lingkungan tempat belajar atau latihan,

motivasi, kualitas latihan maupun kondisi fisik. Harsono (1988)

mengemukakan faktor kondisi fisik terdiri atas (1) kekuatan, (2) daya tahan,

(3) kecepatan, (4) daya ledak, (5) koordinasi, (6) keseimbangan, (7)

kelincahan, dan (8) kelentukan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diasumsikan bahwa beberapa

unsur yang telah disebutkan di atas memiliki kontribusi positif terhadap

keterampilan lari gawang. Berdasarkan hasil identifikasi masalah, maka

penelitian ini hanya terbatas pada motivasi berlatih, kelentukan togok dan

daya ledak otot tungkai (variabel bebas), dan keterampilan lari gawang

mahasiswa (variabel terikat).

Berdasarkan pada pembatasan tersebut, maka permasalahan

penelitian yang dapat dirumuskan adalah apakah terdapat hubungan antara

motivasi berlatih, kelentukan otot togok, dan daya ledak otot tungkai

dengan keterampilan lari gawang, baik secara sendiri-sendiri maupun

secara bersama-sama?

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

antara motivasi berlatih, kelentukan otot togok, dan daya ledak otot tungkai

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1096

ISSN 0215 - 8250

dengan keterampilan lari gawang, baik secara sendiri-sendiri maupun

secara bersama-sama.

2. Metode Penelitian

Jenis penelitian adalah survai melalui studi korelasional dengan

konstelasi permasalahan sebagaimana yang tampak pada gambar 01 di

bawah ini.

Gambar 01. Konstelasi Masalah

Penelitian dilaksanakan di FIK UNJ, pada bulan September 2003

sampai dengan Januari 2004, dengan sampel penelitian sebanyak 40 orang

mahasiswa yang yang diperoleh dengan teknik simple random sampling

dari 190 orang mahasiswa putra yang mengambil matakuliah atletik pada

tahun akademik 2003/2004.

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah meliputi: (1)

motivasi berlatih, (2) kelentukan togok, (3) daya ledak otot tungkai, dan (4)

keterampilan lari gawang. Data motivasi berlatih dikumpulkan dengan

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1097

X1

X2

X3

Y

Gambar 8. Konstelasi Masalah

X1: Motivasi Berlatih X2: Kelentukan togok X3: Daya Ledak Otot Tungkai Y : Keterampilan Lari Gawang

ISSN 0215 - 8250

menggunakan angket yang dirancang oleh peneliti (validitas diperoleh

dengan teknik analisis butir, dan reliabilitas: Alpha Cronbach).

Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan

menggunakan analisis regresi dan korelasi sederhana dan ganda, serta

korelasi parsial. Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji

persyaratan analisis berupa uji normalitas dilakukan dengan Uji Liliefors

dan uji homogenitas dengan Uji Bartlett.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Hasil Penelitian

3.1.1 Uji Persyaratan Analisis

Tabel 01. Rangkuman Analisis Uji Normalitas (n=40)

No Galat Taksiran regresi Y atas X

Lhitung Ltabel Keterangan

1.2.3.

Motivasi berlatih (X1)Kelentukan togok (X2)Daya ledak otot tungkai (X3)

0,1290,1280,138

0,1400,1400,140

NormalNormalNormal

Tabel 02. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varians

Harga Y untuk Kelompok Dk 2 hitung 2 tabel Kesimpula

n1. Motivasi berlatih(X1)2. Kelentukan togok (X2)3. Daya ledak otot tungkai (X3)

272919

23,58621,35813,619

40,142,630,1

HomogenHomogenHomogen

3.1.2 Analisis Data

Uji Multikolinearitas

Hasil analisis korelasi antara motivasi berlatih, kelentukan togok,

dan daya ledak otot tungkai atau interkorelasi antara variabel bebas

mempunyai nilai di bawah 0,80. Dengan demikian, antarvariabel bebas

tidak terjadi korelasi yang tinggi.

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1098

ISSN 0215 - 8250

Tabel 03. Matriks Koefisien Korelasi Antarvariabel Bebas

No Variabel Motivasi

berlatih

Kelentukan

togok

Daya ledak

otot tungkai

1

2.

3.

Motivasi berlatih

Kelentukan togok

Daya ledak otot

tungkai

1,00

0,271

0,275

0,271

1,00

0,10

0,275

0,10

1,00

3.1.3 Pengujian Hipotesis

3.1.3.1 Hubungan antara Motivasi Berlatih dan Ketrampilan Lari

Gawang

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana terhadap

pasangan data penelitian antara variabel motivasi berlatih (X1) dan

keterampilan lari gawang (Y) menghasilkan koefisien arah regresi b sebesar

0,318 dan konstanta a sebesar –27,477. Dengan demikian, bentuk

hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dinyatakan oleh persamaan

regresi Ŷ = -27,477 + 0,318 X1. Sebelum digunakan untuk keperluan

prediksi, persamaan regresi ini harus memenuhi syarat kelinearan dan

keberartian.

Tabel 04. Anava untuk Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi Linear Sederhana

Sumber

Varians dk JK RJK

F

Hitung

Ftabel

5%

Ftabel

1%

Total (T) 40 8867,21 - -

Regresi (a)

Regresi (b/a)

Sisa

1

1

38

8767,82

23,58

75,81

-

23,58

1,995

-

11,82**

-

4,10

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1099

ISSN 0215 - 8250

Tuna Cocok

Galat

9

29

11,97

63,85

1,33

2,20

0,60 ns 2,22 3,08

Hasil analisis varians seperti yang ditunjukkan pada tabel 04

dapat disimpulkan bahwa bentuk hubungan antara motivasi berlatih

(X1) dan keterampilan lari gawang (Y) adalah berarti dan linear, dengan

demikian model persamaan regresi ini dapat digunakan untuk memprediksi.

Model persamaan regresi ini mengandung arti bahwa apabila motivasi

berlatih ditingkatkan satu skor maka kecenderungan ketrampilan lari

gawang meningkat sebesar 0,318 skor pada konstanta -27,477

Berdasarkan uji keberartian korelasi antara pasangan skor motivasi

berlatih (X1) dan keterampilan lari gawang (Y) diperoleh thitung = 4,54 > ttabel

= 2,42 pada taraf signifikansi α = 0,01, jadi dapat disimpulkan bahwa

koefisien korelasi ry1 = 0,59 sangat signifikan. Dengan demikian, H0 yang

menyatakan tidak terdapat hubungan antara motivasi berlatih dan

keterampilan lari gawang ditolak. Temuan ini menyimpulkan bahwa

terdapat hubungan positif antara motivasi berlatih dan keterampilan lari

gawang. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi berlatih seseorang, maka

semakin tinggi pula keterampilan lari gawang yang dicapainya.

Apabila dilakukan pengontrolan terhadap variabel bebas lainnya

yaitu kelentukan togok dan daya ledak otot tungkai, maka diperoleh

koefisien korelasi parsial ry1.23 sebesar 0,50, koefisien korelasi parsial

ry1.2 sebesar 0,55, koefisien korelasi parsial ry1.3 sebesar 0,55 dan

semuanya signifikan pada α = 0,01. Koefisien korelasi parsial tersebut

menunjukkan hubungan masih tetap berarti, yaitu terdapat hubungan positif

antara motivasi berlatih dengan keterampilan lari gawang. Hasil analisis

juga menunjukkan koefisien determinasinya sebesar 0,352. Ini berarti 35,2

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1100

ISSN 0215 - 8250

% varians keterampilan lari gawang dapat dijelaskan oleh variabel motivasi

berlatih.

3.1.3.1 Hubungan Antara Kelentukan Togok dan Keterampilan Lari

Gawang

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana terhadap pasangan

data penelitian antara variabel kelentukan togok (X2) dan keterampilan lari

gawang (Y) menghasilkan koefisien arah regresi b sebesar 0,307 dan

konstanta a sebesar 8,195. Dengan demikian, bentuk hubungan antara

kedua variabel tersebut dapat dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ = 8,195

+ 0,307 X2. Sebelum digunakan untuk keperluan prediksi, persamaan

regresi ini harus memenuhi syarat kelinearan dan keberartian.

Untuk mengetahui derajat kelinearan dan keberartian persamaan

regresi tersebut, maka perlu dilakukan uji F. Adapun hasilnya dapat dilihat

pada tabel 05.

Tabel 05. Anava untuk Uji Signifikansi Linearitas Regresi Linear Sederhana

Sumber

Varians

dk JK RJK Fhitung Ftabel

5%

Ftabel

1%

Total (T) 40 8867,21 - -

Regresi (a)

Regresi (b/a)

Sisa

1

1

38

8767,82

23,58

75,81

-

23,58

1,995

-

11,82**

-

4,10 7,35

Tuna Cocok

Galat

9

29

11,97

63,85

1,33

2,20

0,60 ns 2,22 3,08

Hasil analisis varians seperti yang ditunjukkan pada tabel 05 dapat

disimpulkan bahwa bentuk hubungan antara kelentukan togok (X2) dan

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1101

ISSN 0215 - 8250

keterampilan lari gawang (Y) adalah berarti dan linear, dengan demikian

model persamaan regresi ini dapat digunakan untuk memprediksi. Model

persamaan regresi ini mengandung arti bahwa apabila kelentukan togok

ditingkatkan satu skor, maka kecenderungan ketrampilan lari gawang

meningkat sebesar 0,307 skor pada konstanta 8,195.

Berdasarkan uji keberartian korelasi antara pasangan skor

kelentukan togok (X2) dengan keterampilan lari gawang (Y) sebagaimana

terlihat pada tabel 11 diperoleh thitung = 3,44 > ttabel = 2,42 pada taraf

signifikansi α = 0,01. Jadi dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi ry2 =

0,49 sangat signifikan. Dengan demikian, H0 yang menyatakan tidak

terdapat hubungan antara kelentukan togok dan keterampilan lari gawang

ditolak. Temuan ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara

kelentukan togok dan ketrampilan lari gawang. Hal ini berarti, semakin

tinggi kelentukan togok seseorang, maka semakin tinggi pula keterampilan

lari gawang yang dicapainya.

Apabila dilakukan pengontrolan terhadap variabel bebas lainnya

yaitu motivasi berlatih dan daya ledak otot tungkai, maka diperoleh

koefisien korelasi parsial ry2.13 sebesar 0,46, koefisien korelasi parsial

ry2.1 sebesar 0,42, koefisien korelasi parsial ry2.3 sebesar 0,51, semuanya

signifikan pada α = 0,01. Koefisien korelasi parsial tersebut

menunjukkan bila dilakukan pengontrolan terhadap variabel bebas lainnya

hubungan tersebut tetap berarti yaitu terdapat hubungan positif antara

kelentukan togok dan keterampilan lari gawang. Hasil analisis juga

menunjukkan koefisien determinasinya sebesar 0,237. Ini berarti 23,70%

varians ketrampilan lari gawang dijelaskan oleh variabel kelentukan togok.

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1102

ISSN 0215 - 8250

3.1.3.3 Hubungan Antara Daya Ledak Otot Tungkai dan Keterampilan

Lari Gawang

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana terhadap

pasangan data penelitian antara variabel daya ledak otot tungkai (X3) dan

keterampilan lari gawang (Y) menghasilkan koefisien arah regresi b sebesar

0,125 dan konstanta a sebesar 9,441. Dengan demikian, bentuk hubungan

antara kedua variabel tersebut dapat dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ =

9,441 + 0,125 X3. Sebelum digunakan untuk keperluan prediksi, persamaan

regresi ini harus memenuhi syarat kelinearan dan keberartian. Untuk

mengetahui derajat keberartiannya, persamaan regresi tersebut selanjutnya

dilakukan uji F seperti pada tabel 06.

Tabel 06. Anava untuk Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi Linear

Sederhana

SumberVarians

Dk JK RJK Fhitung Ftabel5%

Ftabel1%

Total (T) 40 8867,21 - -

Regresi (a)Regresi (b/a)Sisa

1138

8767,8225,1974,20

-25,191,95

-12,90**

-4,10 7,35

Tuna CocokGalat

1919

32,7841,43

1,732,18

0,79ns 2,15 3,00

Hasil analisis varians seperti yang ditunjukkan pada tabel 06 dapat

disimpulkan bahwa bentuk hubungan antara daya ledak otot tungkai (X3)

dan keterampilan lari gawang (Y) adalah signifikan dan linear, dengan

demikian model persamaan regresi ini dapat digunakan untuk memprediksi.

Model persamaan regresi ini mengandung arti bahwa apabila daya ledak

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1103

ISSN 0215 - 8250

otot tungkai ditingkatkan satu skor, maka kecenderungan keterampilan lari

gawang meningkat sebesar 0,125 skor pada konstanta 9,441.

Berdasarkan uji keberartian korelasi antara pasangan data daya

ledak otot tungkai (X3) dengan ketrampilan lari gawang (Y) diperoleh thitung

= 3,59 > ttabel = 2,42 pada taraf signifikansi α = 0,01. Jadi dapat

disimpulkan bahwa koefisien korelasi ry3 = 0,50 sangat signifikan. Dengan

demikian, H0 yang mengatakan tidak terdapat hubungan antara daya ledak

otot tungkai dan ketrampilan lari gawang ditolak. Temuan ini

menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara daya ledak otot

tungkai dan keterampilan lari gawang. Hal ini berarti, semakin tinggi daya

ledak otot tungkai seseorang, maka semakin tinggi pula keterampilan lari

gawang yang dicapainya. Dengan demikian H0 yang mengatakan tidak

terdapat hubungan antara daya ledak otot tungkai dan keterampilan lari

gawang ditolak. Temuan ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan

positif antara daya ledak otot tungkai dan keterampilan lari gawang. Hal ini

berarti semakin tinggi daya ledak otot tungkai seseorang, maka semakin

tinggi pula ketrampilan lari gawang yang dicapainya.

Apabila dilakukan pengontrolan terhadap variabel bebas lainnya

yaitu motivasi berlatih dan kelentukan togok, maka diperoleh koefisien

korelasi parsial ry3.12 sebesar 0,47, koefisien korelasi parsial ry3.1 sebesar

0,44,. koefisien korelasi parsial ry3.2 sebesar 0,52, semuanya signifikan

pada α = 0,01. Koefisien korelasi parsial tersebut menunjukkan bila

dilakukan pengontrolan terhadap variabel bebas lainnya hubungan tersebut

masih tetap berarti yaitu terdapat hubungan positif antara daya ledak otot

tungkai dan ketrampilan lari gawang. Hasil analisis juga menunjukan

koefisien determinasinya sebesar 0,253. Ini berarti 25,30 % varians

ketrampilan lari gawang dijelaskan oleh variabel daya ledak otot tungkai. ___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1104

ISSN 0215 - 8250

3.1.3.4 Hubungan Antara Motivasi Berlatih, Kelentukan Togok, dan Daya Ledak Otot Tungkai Secara Bersama-Sama dengan Keterampilan Lari Gawang

Berdasarkan hasil analisis regresi jamak terhadap pasangan data

antara motivasi berlatih, kelentukan togok, dan daya ledak otot tungkai

secara bersama-sama dengan keterampilan lari gawang (Y) menghasilkan

koefisien arah regresi jamak b sebesar 0,216 untuk X1 (motivasi berlatih),

0,2,16 untuk X2 (kelentukan togok), dan 0,089 untuk X3 (daya ledak otot

tungkai), serta konstanta a sebesar -22,304 Dengan demikian, bentuk

hubungan antara keempat variabel tersebut dapat dinyatakan oleh

persamaan regresi jamak Ŷ = -22,034 + 0,216X1 + 0,216X2 + 0,089X3.

Sebelum digunakan untuk keperluan prediksi, persamaan regresi ini harus

memenuhi syarat keberartian. Berdasarkan hasil analisis variansi

persamaan regresi jamak diperoleh Fhitung = 16,95 > Ftabel = 4,38, pada taraf

signifikan α = 0,01 Hal ini menunjukkan bahwa model regresi jamak

signifikan. Dengan demikian, model persamaan regresi jamak dapat

digunakan untuk memprediksi.

Dengan demikian, bentuk hubungan persamaan regresi Ŷ = -

22,034 + 0,216X1 + 0,216X2 + 0,089X3. mengandung arti bahwa apabila

secara bersama-sama motivasi berlatih, kelentukan togok, dan daya ledak

otot tungkai ditingkatkan sebesar satu skor, maka akan terjadi

kecenderungan peningkatan keterampilan lari gawang sebesar 0,21 +0,216

+ 0,089 skor dengan konstanta a sebesar -22,034.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi jamak R

sebesar 0,765 dengan harga F sebesar 16,95 dan lebih besar dari F tabel =

4,38. Dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi jamak yang diperoleh

dalam penelitian ini sangat signifikan. Temuan ini menolak hipotesis nol,

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1105

ISSN 0215 - 8250

yakni tidak terdapat hubungan positif secara bersama-sama antara motivasi

berlatih (X1), kelentukan togok (X2) dan daya ledak otot tungkai (X3)

dengan keterampilan lari gawang (Y). Dengan demikian dapat disimpulkan

terdapat hubungan positif secara bersama-sama antara motivasi berlatih

(X1), kelentukan togok (X2) dan daya ledak otot tungkai (X3) dengan

keterampilan lari gawang (Y).

Dengan koefisien korelasi jamak R sebesar 0,765, dan karena

koefisien determinasinya sebesar 0,586, maka 58,60 % varians ketrampilan

lari gawang sebagai variabel terikat dapat dijelaskan secara bersama-sama

oleh ketiga variabel bebas, yaitu: motivasi berlatih, kelentukan togok, dan

daya ledak otot tungkai.

3.2 Pembahasan

Pertama, adanya hubungan positif antara variabel motivasi berlatih

dan keterampilan lari gawang, mengandung arti bahwa semakin tinggi

motivasi berlatih, maka semakin tinggi keterampilan lari gawang. Kekuatan

hubungan yang diperoleh antara kedua variabel menggambarkan bahwa

motivasi berlatih memberikan sumbangan sebesar 35,2% kepada

keterampilan lari gawang. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi berlatih

dominan dalam mendukung keterampilan lari gawang. Melalui model

regresi Ŷ = -27,477 + 0,318X1, terbukti bahwa motivasi berlatih

memberikan kontribusi sebesar 35,2% kepada keterampilan lari gawang.

Kedua, adanya hubungan positif antara variabel kelentukan togok

dan keterampilan lari gawang, mengandung arti bahwa semakin tinggi

kelentukan togok, maka semakin tinggi keterampilan lari gawang.

Kekuatan hubungan yang diperoleh antara kedua variabel menggambarkan

bahwa kelentukan togok memberikan sumbangan sebesar 23,7% kepada

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1106

ISSN 0215 - 8250

keterampilan lari gawang. Apabila motivasi berlatih dan daya ledak otot

tungkai dipertimbangkan keberadaannya (parsial), kekuatan hubungan

menurun menjadi 0,455 atau memberikan sumbangan sebesar 20,7%. Hal

ini menunjukkan bahwa kelentukan togok turut memberikan sumbangan

dalam mendukung keterampilan lari gawang. Melalui model regresi Ŷ =

8,195 + 0,307X2, terbukti bahwa kelentukan togok memberikan kontribusi

sebesar 23,7% kepada keterampilan lari gawang.

Ketiga, adanya hubungan positif antara variabel daya ledak otot

tungkai dan keterampilan lari gawang, mengandung arti bahwa semakin

tinggi daya ledak otot tungkai, maka semakin tinggi keterampilan lari

gawang. Kekuatan hubungan yang diperoleh antara kedua variabel

menggambarkan bahwa daya ledak otot tungkai memberikan sumbangan

sebesar 25,3% kepada keterampilan lari gawang. Apabila motivasi berlatih

dan kelentukan dipertimbangkan keberadaannya (parsial), kekuatan

hubungan menurun menjadi 0,472 atau memberikan kontribusi sebesar

22,28%. Hal ini menunjukkan bahwa daya ledak otot tungkai turut

memberikan sumbangan dalam mendukung keterampilan lari gawang.

Melalui model regresi Ŷ = 9,441 + 0,1257X3, terbukti bahwa daya ledak

otot tungkai memberikan kontribusi sebesar 25,3% kepada keterampilan

lari gawang.

Keempat, mengenai hubungan antara motivasi berlatih, kelentukan

togok dan daya ledak otot tungkai secara bersama-sama dengan

keterampilan lari gawang. Antara ketiga variabel prediktor dan variabel

respon tersebut ternyata mempunyai hubungan positif dengan keterampilan

lari gawang, kekuatan hubungan sebesar 0,765. Hal ini mengandung arti

bahwa makin tinggi motivasi berlatih, kelentukan togok dan daya ledak

otot tungkai, maka makin tinggi pula keterampilan lari gawang. Dengan

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1107

ISSN 0215 - 8250

koefisien determinan sebesar 0,588 berarti motivasi berlatih, kelentukan

dan daya ledak otot tungkai secara bersama-sama memberikan kontribusi

kepada keterampilan lari gawang sebesar 58,80% sedangkan 41,20%

sisanya dikontribusi oleh faktor lain di luar motivasi berlatih, kelentukan

dan daya ledak otot tungkai. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

motivasi berlatih, kelentukan togok dan daya ledak otot tungkai yang harus

ditingkatkan untuk memperoleh keterampilan lari gawang yang tinggi

Melalui model Ŷ = -22,304 + 0,216X1 + 0,216X2 + 0,089X3 pada

analisis regrasi ganda, menunjukkan bahwa motivasi berlatih, kelentukan

togok dan daya ledak otot tungkai secara bersama-sama memiliki hubungan

positif dengan keterampilan lari gawang.

Hasil penelitian ini memberikan suatu interpretasi bahwa makin

tinggi motivasi berlatih, kelentukan togok dan daya ledak otot tungkai maka

makin tinggi keterampilan lari gawang mahasiswa.

Sebagai salah satu cabang olahraga yang telah dipertandingkan

hampir di seluruh even olahraga baik nasional maupun internasional, atletik

dapat dijadikan sebagai “tambang emas” apabila dalam pembinaannya

melibatkan pendekatan ilmiah, salah satu di antaranya melalui penelitian

mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi prestai keterampilan lari

gawang di Indonesia.

4. Penutup

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan, maka

dapat ditarik simpulan bahwa keterampilan lari gawang mahasiswa dapat

ditingkatkan melalui peningkatan motivasi berlatih, kelentukan, dan daya

ledak otot tungkai, baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1108

ISSN 0215 - 8250

Berdasarkan simpulan di atas, dapat diajukan saran sebagai berikut.

Pertama, bagi pengajar, pelatih dan pembina olahraga atletik, hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi berlatih, kelentukan togok dan

daya ledak otot tungkai memberikan sumbangan terhadap keterampilan lari

gawang mahasiswa. Oleh karena itu, baik motivasi berketerampilan,

kelentukan maupun daya ledak otot tungkai perlu dipertimbangkan dalam

menyusun program pembelajaran dan program latihan lari gawang. Kedua,

bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan

yang mengungkap hubungan antara motivasi berlatih, kelentukan,

daya ledak otot tungkai dengan keterampilan lari gawang. Untuk penelitian

selanjutnya perlu diungkap aspek-aspek lain yang memberikan kontribusi

kepada keterampilan lari gawang, sehingga faktor-faktor yang lebih

komprehensif dapat dikaji untuk peningkatan keterampilan lari gawang di

masa datang.

DAFTAR PUSTAKA

Bompa Tudor O. 1994. Theory and Methodology of Training the Key to Athletic Performance. Dubuque:Kendall-Hunt Publishing Company.

Bunker K., Linda, Rotella J.,Robert, Reilly Ann S. 1985. Sport Psychology. New York: Mc.,Naughton and Gunn Inc.

Chu Donald.1992. Jumping in To Plyometrics. Illinois: Leisure Press.

Crow A & Crow.L.1989. Psychology Pendidikan. Alih Bahasa, Abdurrachman Abror, Jogyakarta: Nur Cahaya.

DeVries A. Herbert & Housh J., Terry. 1994. Phsychology of Exercise. Dubuque Iowa: WCB., Brown and Benchmark Publishers.

Doherty, Ken. 1971. Track and Field Omnibook, A Complete Guide for Coach and Athlete. Michigan Avenue: Published by Tafmop Publishers.

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1109

ISSN 0215 - 8250

Drowatzky N.John. Motor Learning Principles and Practices. Minneapolis:

Fox. L. Edward., et al. 1989. The Physiological Basis of Physical Education and Athletics.Iowa: Wm.C.Brown Publishers.

H.M.Arifin. 1977. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi. Jakarta: Bulan Bintang.

Harrow J. Anita. 1977. A Taxonomy of Psychomotor for Domain. New York: David Mc Kay Company.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV.Tambak Kusuma.

Howell Reet.,Howell Max. 1991. Concepts of Physical Education For Students Students. Singapore: Brooks Waterloo.

http://chiron.valdosta.edu/whuitt/col/motivation/motivate.html. w. Huit. Motivation to Learn: an overview, April 2001.

A. http://www.cba.uri.edu/Scholl/Papers/ Self_Concept_Motivation.HTM. W. Huit, Motivation to Learn: An Overview. April 2001.

Jhonson L.Barry. 1986. Practical Measurement for Evaluation in Physical Education. New York: Macnulen Publishing.

Jonath U., E. Haag, R.Krempel. 1986. Atletik I. Jakarta: PT.Rosda Jayapura,.

Katzenbogner Hans/Michael Medler. 1996. Buku Pedoman Lomba Atletik, Nomor lari Gawang. Jakarta: PB.PASI.

KirkendallDon R., et al. 1987. Measurement and Evaluation for Physical Educators. Champaign: Human Kinetics Publishers, Inc.

Magil A.Richard. 1980. Motor Learning Concepts and Applications. Dubuque: Wm.C.Brown Company Publishers.

Martin Handoko. 1992. Motivasi: Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta: Kanisius.

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1110

ISSN 0215 - 8250

Maslow, A. H.. A Theory of Human Motivation. Agustus 2000. Dikutip dari http://chiron.valdosta.edu/whuitt/col/motivation/motivate.html

Newman R, Philip, Newman M, Barbara. 1991. Living the Process of Adjudgment. Illionis: The Dorsey Press Homewood.

Nossek Josef. 1981. General Theory of Training. Lagos: Pan African Press Ltd, Nurgess Publishing Company.

Oxendine B.Joseph. 1984. Psychology of Motor Learning. London: Prentice-Hgall International, Inc.

Pate. et al. 1993. Dasar-Dasar Ilmiah Kepelatihan. IKIP Semarang Press.

Radcliffe C.Jamnes and Farentinos C.Robert. 1985. Plyometrics Explosive Power Training. Illinois: human Kinetics Publishers, Inc.

Rushall Brent S, and Pyke Frank S. 1990. Training for Sports and Fitnes. Australia: The Macmillan Company.

Sage H.George. 1984. Motor Learning and Control A Neuropsychologycal Approach. Iowa: Wm.C.Brown Publishers.

Sajoto Mochammad. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti.

Sardiman. AM. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.,Raja Grafindo Persada.

Schmolinsky., Gerhardt.1983. Track and Field. Berlin: Sportverlag.

Setyobroto Sudibyo. 1989. Psikologi Olahraga. Jakarta: PT.Anem Kosong Anem.

Singgih D. Gunarsa. 1989. Psikologi Olahraga. Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia.

Straub, W.F. 1980. Sport Psychology an Analysis of Athletecs Behavior. New York: Mouverment Publication Inc.

The Athletics Conggress’s. 1989. Track and Field Coaching Manual. USA: Champaign, Illinois.

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1111

ISSN 0215 - 8250

Thompson Peter J.L. 1971. Introduction to Coaching Theory. England:International Amateur Athletic Federation, 1991.

Tutko A.Thomas & Richards W.Jack. Psychology of Coaching. Boston: Allyn & Bacon, Inc.

Verducci, Frank M. 1980. Measurement Concept in Physical Education. St.Louis: The CV.Mosby Company.

Winkel W.S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.Gramedia.

Wirhed, Rolf. 1994. Atheletic Ability and the Anatomy of Motion. Sweden: Wolfe Publishing Year Book Europe.

Wong R. Martin & Raulerson D.John. 1974. A Guide to Systematic Intructional Design. New Jersey: Educational Technology Publishing.

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006

1112