9
Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Metode Pengajaran Dosen dengan Kecenderungan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya Meirina Dian Mayasari Dewi Mustami'ah Weni Endahing Warni Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya Korespondensi: Weni Endahing Warni. Fakultas Psikologi Universitas Hang-Tuah, Jalan Arief Rahman Hakim 150 Surabaya Telp: (031) 5945894, (031)5946261. Email: [email protected] Abstract. The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between student's perceptions of lecturers teaching method with academic procrastination tendency among students of Faculty of Psychology, Hang Tuah University. The research was conducted on students both men and women between 19 and 24 years old in Faculty of Psychology, Hang Tuah University,. The number of subjects used in this study was 138 students including the class of 2007 is 32 students, class of 2008 is 34 students, class of 2009 is 30 students and 2010 is 42 students. Sampling technique used was proportionate stratified random sampling technique. Data collection tool using Likert scale questionnaire consisted of : 1) the student perceptions scale to the faculty teaching methods and the scale (45 items) and 2) the scale academic procrastination tendencies (48 items). The analysis used in this study was Product Moment correlation technique using SPS-2000 which shows a correlation coefficient score r = -0.020 with (p) to be 0.814 p> 0.05 (not significant). This suggests that there is no xy relationship between student's perceptions of lecturers teaching methods with academic procrastination tendency among students in Faculty of Psychology, Hang Tuah University. Keywords: Perception, lecturers teaching method, academic procrastination Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap metode pengajaran dosen dengan kecenderungan prokrastinasi akademik mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa aktif Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya baik laki-laki maupun perempuan berusia antara 19 sampai 24 tahun angkatan 2007 sampai dengan 2010. Jumlah subyek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 138 mahasiswa yang meliputi angkatan 2007 sebanyak 32 mahasiswa, angkatan 2008 sebanyak 34 mahasiswa, angkatan 2009 sebanyak 30 mahasiswa dan angkatan 2010 sebanyak 42 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan ialah teknik proportionate stratified random sampling. Alat pengumpul data menggunakan kuisioner dengan skala likert, yang terdiri dari skala persepsi mahasiswa terhadap metode pengajaran dosen 45 butir dan skala kecenderungan prokrastinasi akademik 48 butir. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Product Moment dengan bantuan SPS-2000 yang menunjukkan skor koefisien 95 INSAN Vol. 12 No. 02, Agustus 2010

648

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 648

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Metode Pengajaran Dosen dengan Kecenderungan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya

Meirina Dian MayasariDewi Mustami'ahWeni Endahing WarniFakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya

Korespondensi: Weni Endahing Warni. Fakultas Psikologi Universitas Hang-Tuah, Jalan Arief Rahman Hakim 150 Surabaya Telp: (031) 5945894, (031)5946261. Email: [email protected]

Abstract. The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between student's perceptions of lecturers teaching method with academic procrastination tendency among students of Faculty of Psychology, Hang Tuah University. The research was conducted on students both men and women between 19 and 24 years old in Faculty of Psychology, Hang Tuah University,. The number of subjects used in this study was 138 students including the class of 2007 is 32 students, class of 2008 is 34 students, class of 2009 is 30 students and 2010 is 42 students. Sampling technique used was proportionate stratified random sampling technique. Data collection tool using Likert scale questionnaire consisted of : 1) the student perceptions scale to the faculty teaching methods and the scale (45 items) and 2) the scale academic procrastination tendencies (48 items). The analysis used in this study was Product Moment correlation technique using SPS-2000 which shows a correlation coefficient score r = -0.020 with (p) to be 0.814 p> 0.05 (not significant). This suggests that there is no xy

relationship between student's perceptions of lecturers teaching methods with academic procrastination tendency among students in Faculty of Psychology, Hang Tuah University.

Keywords: Perception, lecturers teaching method, academic procrastination

Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap metode pengajaran dosen dengan kecenderungan prokrastinasi akademik mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa aktif Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya baik laki-laki maupun perempuan berusia antara 19 sampai 24 tahun angkatan 2007 sampai dengan 2010. Jumlah subyek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 138 mahasiswa yang meliputi angkatan 2007 sebanyak 32 mahasiswa, angkatan 2008 sebanyak 34 mahasiswa, angkatan 2009 sebanyak 30 mahasiswa dan angkatan 2010 sebanyak 42 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan ialah teknik proportionate stratified random sampling. Alat pengumpul data menggunakan kuisioner dengan skala likert, yang terdiri dari skala persepsi mahasiswa terhadap metode pengajaran dosen 45 butir dan skala kecenderungan prokrastinasi akademik 48 butir. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Product Moment dengan bantuan SPS-2000 yang menunjukkan skor koefisien

95INSAN Vol. 12 No. 02, Agustus 2010

Page 2: 648

Seorang mahasiswa memiliki berbagai memberikan materi di kelas agar proses kegiatan yang dilakukan, diantaranya ada pengajaran dapat berjalan sesuai dengan yang mahasiswa yang bekerja sambil kuliah ataupun diinginkan. Dengan demikian dibutuhkan suatu melaksanakan kegiatan lain diluar perkuliahan. metode pengajaran yang memberikan kemudahan Namun selama menuntut ilmu di Perguruan bagi seorang pendidik agar proses pengajaran Tinggi, sebagai mahasiswa tidak terlepas dari lebih menyenangkan. Ellis & Knaus (1977) kewajiban mengerjakan tugas-tugas akademik. menyatakan bahwa dalam kajian Psikologi, Beberapa tuntutan penyelesaian tugas tersebut fenomena menunda pekerjaan dikenal dengan antara lain adalah membuat berbagai macam istilah prokrastinasi. Fenomena prokrastinasi tugas akademik maupun ujian yang merupakan terjadi di setiap bidang kehidupan, salah satunya suatu bentuk evaluasi bagi mahasiswa yang adalah bidang akademik. Prokrastinasi dilaksanakan secara rutin, serta kegiatan non merupakan suatu kecenderungan untuk menunda akademis lainnya. Dalam memberikan tugas, dalam memulai, melaksanakan dan mengakhiri dosen akan menentukan batas waktu (deadline) suatu aktivitas (dalam Ghufron, 2010).tertentu untuk dikumpulkan. Ellis & Knaus (dalam Rumiani, 2006)

Mahasiswa idealnya dapat berperan aktif dan menemukan bahwa hampir 70% mahasiswa dari rajin dalam mengikuti perkuliahan sampai kampus di Amerika melakukan prokrastinasi diselesaikannya tugas–tugas akademik yang dalam makna luas. Penelitian lain di Amerika oleh diberikan oleh dosen, namun masalah pengaturan Solomon dan Rothblum,1984 (dalam Rahmayati, waktu seringkali menjadi kendala dalam membagi 2010) dari 323 mahasiswa melalui self report data waktu dengan baik. Selain itu rutinitas yang tidak prokrastinasi mengindikasikan bahwa 46% selalu berubah dan cenderung monoton dapat melakukan prokrastinasi pada tugas menulis m e n ye b a b k a n ke g i a t a n u n t u k s e ge ra makalah, pada tugas belajar untuk ujian ada menyelesaikan tugas menjadi tertunda, kemudian 27,6%, dan 30,1% melakukan prokrastinasi untuk adanya kegiatan gangguan lain yang mungkin membaca tugas mingguan. Perilaku menunda-lebih menyenangkan dibandingkan mengerjakan nunda merupakan masalah yang umum di tugas-tugas akademik dari dosen. Menurut kalangan pelajar, khususnya mahasiswa Fibrianti (2009) penundaan dalam menyelesaikan perguruan tinggi. Penelitian lain yang dilakukan tugas ini disebabkan dari faktor internal yang oleh Kartadinata & Tjundjing (2008) di salah satu berasal dari dalam diri mahasiswa yang menjadi Perguruan Tinggi Surabaya terdapat 95 % dari hambatan, seperti kecemasan, persepsi terhadap angket yang disebarkan pada 60 subyek dosen, dan ketidakmampuan untuk mengatur mahasiswa mengatakan bahwa pernah melakukan waktu, sedangkan faktor eksternal merupakan prokrastinasi. Alasan terbesar yang membuat faktor-faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa tersebut melakukan prokrastinasi mahasiswa, seperti kurangnya dukungan, adalah rasa malas mengerjakan tugas (42%) dan kesulitan memperoleh bahan-bahan, kurangnya banyak tugas lain yang harus dilakukan (25%). sarana dan prasarana, serta adanya aktivitas lain. Solomon dan Rothblum (1984) pada penelitian

Pencapaian suatu tujuan pengajaran juga prokrastinasi, ditemukan bahwa 50% sampai ditentukan oleh ketepatan penggunaan metode dengan 90% terjadi prokrastinasi akademik pada pengajaran. Selama proses belajar mengajar, mahasiswa. Sedangkan menurut Ferrary (dalam seorang dosen dituntut memiliki kreatifitas dalam Owens,1988) menemukan bahwa sekitar 15%

96 INSAN Vol. 12 No. 02, Agustus 2010

korelasi r = -0,020 dengan (p) = 0,814 jadi p>0,05 (tidak signifikan). Hal ini menunjukkan bahwa xy

tidak ada hubungan antara Persepsi Mahasiswa Terhadap Metode Pengajaran Dosen Dengan Kecenderungan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya.

Kata Kunci: Persepsi, metode pengajaran dosen, prokrastinasi akademik

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Metode Pengajaran Dosen dengan Kecenderungan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya

Page 3: 648

sampai dengan 20% usia dewasa termasuk dalam mengerjakan atau menyelesaikan tugas yang keadaan prokrastinasi kronis (dalam Fibriana, diberikan oleh dosen.2009). Hal ini menunjukkan bahwa begitu banyak Hasil survei awal melalui penyebaran angket mahasiswa yang melakukan prokrastinasi, pada mahasiswa angkatan 2007 sampai 2010 padahal mahasiswa adalah penerus bangsa yang Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah diharapkan kelak dapat memajukan bangsa ini. Surabaya mengenai persepsi terhadap dosen,

Peneliti melakukan survei awal melalui terdapat 60% dari 20 mahasiswa menyatakan observasi dan juga menyebarkan angket secara bahwa dosen yang menyajikan materi kuliah acak terhadap 20 mahasiswa Fakultas Psikologi dengan cara menarik dan melibatkan mahasiswa Universitas Hang Tuah Surabaya angkatan 2007 akan mempengaruhi pelaksanaan pengerjaan sampai 2010 mengenai kecenderungan tugas. Selain itu mahasiswa juga setuju terhadap prokrastinasi, didapatkan hasil sekitar 75% aspek penggunaan metode pengajaran dosen yang mahasiswa yang melakukan prokrastinasi pada bervariasi sehingga dapat membangkitkan aspek kesenjangan waktu antara rencana kerja dan motivasi mahasiswa dalam belajar maupun kinerja aktual. Sebanyak 55% mahasiswa juga mengerjakan tugas kuliah.menunda untuk memulai atau menyelesaikan Dosen mempunyai peranan yang tidak dapat tugas dan lebih memilih untuk melakukan diabaikan dalam peningkatan output perguruan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada tinggi, baik dari aspek kuantitas maupun kualitas. mengerjakan tugas yang harus dikerjakan. Selain itu, materi dalam perkuliahan yang

Perilaku individu dapat diprediksi apabila disajikan oleh dosen, untuk dipahami mahasiswa diketahui bagaimana individu mempersepsikan diperlukan metode pengajaran yang tepat. Metode situasi dan apa yang diharapkan. Perilaku yang digunakan harus jelas, sesuai dengan tujuan seseorang ditentukan oleh persepsi mengenai diri yang akan dicapai sehingga dengan adanya dan lingkungan sekitarnya, sehingga apa yang kompetensi dan efektivitas metode pengajaran dilakukan merupakan cerminan dari lingkungan yang dipersepsikan positif oleh mahasiswa, akan sekitarnya, dan persepsi merupakan salah satu mendukung prestasi akademik yang tinggi. prediktor perilaku individu. Objek persepsi yang Berdasarkan hasil survei awal terhadap mahasiswa dinilai tidak menyenangkan, maka perilakunya Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah negatif, seperti halnya mahasiswa yang Surabaya dan beberapa tinjauan singkat mengenai menganggap bahwa penggunaan metode prokrastinasi dan persepsi mahasiswa terhadap pengajaran yang monoton mengakibatkan metode pengajaran tersebut, maka penelitian ini kebosanan kepada mahasiswa, dikarenakan dosen dilakukan untuk mengetahui hubungan antara hanya menggunakan metode pengajaran yang persepsi mahasiswa terhadap metode pengajaran sama tiap melakukan kegiatan perkuliahan maka dosen dengan kecenderungan prokrastinasi mahasiswa cenderung melakukan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi dalam menyelesaikan tugasnya. Menurut Hadis Universitas Hang Tuah Surabaya. (2006), kecenderungan peserta didik untuk bereaksi terhadap materi pelajaran di sekolah ada Prokrastinasi Akademikreaksi positif dan negatif. Faktor yang Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa mempengaruhinya seperti faktor kemampuan dan Latin procrastination dengan awalan ”pro” yang gaya mengajar guru di kelas, metode, lingkungan berarti mendorong maju atau bergerak maju dan kelas, dan sikap guru. Faktor tersebut jika memberi akhiran ”crastinus” yang berarti keputusan hari pengaruh positif pada mahasiswa atau peserta esok. Jika digabungkan menjadi ”menangguhkan” didik maka peserta didik akan merasa senang atau ”menunda sampai hari berikutnya” (Ghufron, dalam mengikuti proses perkuliahan. Perwujudan 2010). perilaku negatif yang diperlihatkan oleh Menurut Silver (dalam Ghufron, 2010), mahasiswa terhadap proses pembelajaran dapat seseorang yang melakukan prokrastinasi tidak berupa perilaku mahasiswa yang acuh tak acuh bermaksud untuk menghindari atau tidak mau dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, tahu dengan tugas yang dihadapi. Akan tetapi, tidak aktif dalam mengikuti perkuliahan dan tidak hanya menunda–nunda untuk mengerjakannya

97INSAN Vol. 12 No. 02, Agustus 2010

Meirina Dian Mayasari, Dewi Mustami'ah, Weni Endahing Warni

Page 4: 648

sehingga menyita waktu yang dibutuhkan untuk d a l a m d i r i i n d i v i d u y a n g t u r u t menyelesaikan tugas. Penundaan tersebut mempengaruhi munculnya prokrastinasi menyebabkan kegagalan menyelesaikan tugas akademik adalah berupa keadaan fisik dan tepat waktu. kondisi kesehatan individu misalnya fatigue.

Hal ini diperkuat oleh pendapat Ghufron Tingkat intelegensi yang dimiliki seseorang (2010), yang menyatakan bahwa prokrastinasi tidak mempengaruhi perilaku prokrastinasi, merupakan suatu penundaan yang dilakukan pada walaupun prokrastinasi sering disebabkan tugas yang penting, dilakukan berulang-ulang oleh adanya keyakinan-keyakinan yang secara sengaja dan menimbulkan perasaan tidak irrasional yang dimiliki seseorang.nyaman. Lain halnya dengan Ferrari dkk, b. Kondisi psikologis individu : Menurut menyimpulkan bahwa pengertian prokrastinasi Millgram (dalam Ghufron, 2010), trait dapat dipandang dari berbagai batasan tertentu, ke p r i b a d i a n i n d i v i d u y a n g t u r u t yaitu: (1) prokrastinasi hanya sebagai perilaku mempengaruhi munculnya perilaku penundaan, bahwa setiap perbuatan untuk penundaan, misalnya trait kemampuan menunda dalam mengerjakan suatu tugas disebut sosial yang tercermin dalam self regulation sebagai prokrastinasi, tanpa mempermasalahkan dan tingkat kecemasan dalam berhubungan tujuan serta alasan penundaan yang dilakukan, (2) sosial. Ellis dan Knaus (2002) memberikan prokrastinasi sebagai suatu kebiasaan atau pola penjelasan bahwa prokrastinasi akademik perilaku yang dimiliki individu, yang mengarah terjadi karena adanya keyakinan irasional kepada trait, penundaan yang dilakukan sudah yang dimiliki oleh seseorang. Keyakinan merupakan respon tetap yang selalu dilakukan irasional tersebut dapat disebabkan suatu seseorang dalam menghadapi tugas, biasanya kesalahan dalam mempersepsikan suatu disertai oleh adanya keyakinan-keyakinan yang tugas sekolah (dalam Ghufron, 2010). irrasional, (3) prokrastinasi sebagai suatu trait Seseorang memandang tugas sebagai kepribadian, dalam pengertian ini prokrastinasi sesuatu yang berat dan tidak menyenangkan. tidak hanya sebuah perilaku penundaan saja, akan Seperti cara dosen dalam mengajar atau tetapi prokrastinasi merupakan suatu trait yang proses belajar mengajar kurang memberikan melibatkan komponen-komponen perilaku interaksi yang menyenangkan sehingga maupun struktur mental lain yang saling terkait peserta didik menjadi bosan dan merasa yang dapat diketahui secara langsung maupun tidak mampu menyelesaikan tugasnya secara tidak langsung (dalam Ghufron, 2010). memadai sehingga menunda penyelesaian

Prokrastinasi akademik merupakan tugas tersebut.prokrastinasi situasional yang berhubungan 2. Faktor eksternal dengan tugas akademik. Prokrastinasi akademik Faktor-faktor yang terdapat di luar diri adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis individu yang mempengaruhi prokrastinasi. tugas formal yang berhubungan dengan tugas Faktor-faktor itu antara lain berupa akademik, misalnya tugas sekolah atau tugas pengasuhan orang tua dan lingkungan yang kursus (Ghufron, 2010). kondusif, yaitu lingkungan yang lenient.

a. Gaya pengasuhan orang tua: Hasil penelitian Ferrari dan Ollivete (dalam Faktor yang mempengaruhi prokrastinasi Ghufron, 2010) menemukan bahwa tingkat akademikpengasuhan otoriter ayah menyebabkan Menurut Ghufron (2010) faktor-faktor yang munculnya kecenderungan perilaku mempengaruhi prokrastinasi akademik dapat prokrastinasi yang kronis pada subyek dikategorikan menjadi dua macam, yaitu: penelitian anak wanita, sedangkan tingkat 1. Faktor internalpengasuhan otoritatif ayah menghasilan Faktor-faktor yang terdapat dalam diri anak wanita yang bukan prokrastinator. Ibu individu yang mempengaruhi prokrastinasi. yang memiliki kecenderungan melakukan Faktor-faktor itu meliputi kondisi fisik dan avoidance procratination menghasilkan anak kondisi psikologis dari individu yaitu: wanita yang memiliki kecenderungan untuk a. Kondisi fisik individu: Faktor dari

98 INSAN Vol. 12 No. 02, Agustus 2010

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Metode Pengajaran Dosen dengan Kecenderungan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya

Page 5: 648

melakukan avoidance procratination pula. melibatkan mahasiswa, menggunakan b. Ko n d i s i l i n g k u n g a n : Ko n d i s i humor untuk membantu mempertahankan lingkungan yang lenient prokrastinasi perhatian mahasiswa, memperkuat setiap akademik lebih banyak dilakukan pada poin utama dengan memberikan rujukan, lingkungan yang rendah dalam pengawasan contoh, dan ilustrasi yang bermakna, d a r i p a d a l i n gk u n g a n ya n g p e n u h mengaitkan materi kuliah dengan dunia pengawasan. Perilaku prokrastinasi mahasiswa.akademik juga bisa muncul pada kondisi 2. Kemampuan untuk berkomunikasi secara l ingkungan tertentu. Kondisi yang jelasmenimbulkan stimulus tertentu bisa Seorang dosen yang profesional dapat menjadi reinforcement bagi munculnya menyampaikan informasi dengan cara yang perilaku prokrastinasi. Kondisi yang rendah jelas dan dapat dipahami, memberikan dalam pengawasan akan mendorong umpan balik secara teratur dengan cara yang seseorang untuk melakukan prokrastinasi mendorong mahasiswa belajar dan dapat akademik, karena tidak adanya pengawasan menjelaskan kritik yang diberikan kepada akan mendorong seseorang untuk mahasiswa.berperilaku tidak tepat waktu. 3. Menguasai materi kuliah yang dipegangnya

Memiliki pengetahuan yang cukup luas dan mendalam di bidang ilmu yang dikuliahkan, Pengertian Metode Pengajaranmemiliki pengetahuan yang mutakhir di Menurut Surakhmad (dalam Suryosubroto, bidang ilmu yang di kuliahkan, memiliki 2009), metode pengajaran adalah cara-cara komitmen terhadap bidang yang menjadi pelaksanaan dari proses pengajaran atau spesialisasinya (selalu membaca literatur, bagaimana teknis dari suatu bahan pelajaran di menghadiri pertemuan profesional, dan berikan kepada murid-murid di sekolah. Metode mengetahui materi kuliahnya dengan cukup pengajaran menurut Uno (2008) yaitu cara-cara baik sehingga dapat menekankan aspek-yang berbeda untuk mencapai hasil pengajaran aspeknya yang paling penting).yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda.

4. Memiliki antusiasme yang dinamisMenurut Tardif (dalam Syah, 2010) metode Seorang dosen yang profesional akan merasa pengajaran ialah cara yang berisi prosedur baku tertarik dan senang mengajar, dan untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, menunjukkan secara tulus tertarik pada mata khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kuliah tersebut dan membuat belajar itu kepada siswa. m e n j a d i s u a t u p e n g a l a m a n y a n g Jadi persepsi mahasiswa terhadap metode menyenangkan.pengajaran dosen merupakan suatu proses

5. Kreativitasditerimanya stimulus oleh seorang mahasiswa Menggunakan berbagai ragam gaya dan melalui alat indera yang kemudian akan metode penyajian kuliah, mengubah menghasilkan penilaian positif maupun negatif pendekatan mengajar untuk menyesuaikan terhadap cara dosen dalam mengadakan dengan situasi baru, mencoba mencari ide-hubungan atau interaksi dengan peserta didik ide, pendekatan dan metode mengajar yang pada saat berlangsungnya kegiatan belajar baru serta terbuka terhadap saran mahasiswa mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran. mengenai isi, metode perkuliahan, dan tugas-tugas yang diberikan kepada Ciri-ciri Persepsi Positif Mahasiswa mahasiswa.Terhadap Metode Pengajaran Dosen

Menurut Milton Hildebrand & Feldman (dalam Furchan, 2009) terdapat beberapa ciri-ciri

METODE PENELITIANdosen yang profesional yaitu:1. Gaya mengajar yang merangsang belajar

Jenis penelitian yang digunakan adalah Seorang dosen hendaknya dapat menyajikan pendekatan kuantitatif yaitu untuk mengetahui kuliah dengan cara yang menarik dan

99INSAN Vol. 12 No. 02, Agustus 2010

Meirina Dian Mayasari, Dewi Mustami'ah, Weni Endahing Warni

Page 6: 648

hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Sugiyono, 2009). Teknik pengambilan sampel Penelitian ini menggunakan penelitian korelatif yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu melihat hubungan antara variabel X dengan teknik proportionate stratified random sampling, variabel Y. Variabel yang digunakan adalah karena terdapat populasi yang mempunyai persepsi mahasiswa terhadap metode pengajaran anggota atau unsur yang tidak homogen dan dosen sebagai variabel bebas dan kecenderungan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2009).prokrastinasi akademik sebagai variabel terikat. Teknik pengumpulan data yaitu dengan

Persepsi mahasiswa terhadap metode menggunakan kuisioner. Dengan memberikan pengajaran dosen merupakan suatu proses d a f t a r p e r t a n y a a n - p e r t a n y a a n u n t u k diterimanya stimulus oleh seorang mahasiswa mengumpulkan pandangan-pandangan dari melalui alat indera yang kemudian akan responden. Kuisioner yang disusun ini bersifat menghasilkan penilaian positif maupun negatif tertutup, artinya responden tinggal memlilih salah terhadap cara dosen dalam mengadakan satu jawaban yang telah disediakan dengan model hubungan dengan peserta didik pada saat jawaban berjenjang 5 (lima). Penelitian ini berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang menggunakan skala Likert . Pernyataan-meliputi aspek (1) pendapat mahasiswa mengenai pernyataan yang disusun dalam skala likert gaya mengajar dosen yang dapat merangsang berdasarkan atas teori-teori pendukung dan belajar; (2) pendapat mahasiswa mengenai indikator-indikator yang dianggap mewakili kemampuan dosen untuk berinteraksi pada variabel penelitian.mahasiswa secara jelas; (3) pendapat mahasiswa Sebelum analisis data dilakukan, terlebih mengenai penguasaan materi yang diajarkan saat dahulu dilakukan uji instrumen yaitu uji validitas kuliah berlangsung. dan reliabilitas. Penelitian ini menggunakan

Kecenderungan prokrastinasi akademik validitas isi (content validity) menunjuk kepada merupakan jenis penundaan yang dilakukan pada sejauh mana isi sebuah tes/ skala/ instrument jenis tugas formal yang berhubungan dengan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. tugas akademik, misalnya tugas sekolah atau tugas Pengukuran ini juga dilakukan uji daya beda aitem kursus. Indikator prokrastinasi akademik dapat dengan menggunakan tehnik korelasi product diukur dan diamati dari ciri-ciri tertentu berupa (1) moment dari pearson. Teknik ini bertujuan untuk Penundaan untuk memulai atau menyelesaikan menguji apakah tiap aitem atau pernyataan benar-kerja pada tugas yang dihadapi; (2) Kesenjangan benar mampu mengungkap faktor yang akan waktu antara rencana dan kinerja aktual; (3) diukur atau konsistensi internal tiap aitem alat Keterlambatan dalam mengerjakan tugas; (4) ukur dalam mengukur suatu faktor.Melakukan aktivitas lain yang dirasa lebih Pengukuran re l iab i l i tas a la t ukur menyenangkan daripada melakukan tugas yang menggunakan pendekatan Uji Keandalan Teknik seharusnya. Hoyt, karena lebih mudah digunakan dan tidak

Populasi dalam penelitian ini adalah dibatasi aturan–aturan tertentu (jumlah butir mahasiswa aktif Fakultas Psikologi Universitas standart), dapat menguji skala, dan dapat Hang Tuah Surabaya angkatan 2007 hingga 2010 digunakan pada data dengan aitem genap maupun yang berjumlah 226 mahasiswa. Karakteristik ganjil. Setelah uji instrumen dilakukan, langkah yang digunakan sebagai sampel yaitu mahasiswa selanjutnya adalah uji prasyarat yaitu uji yang masih aktif terdaftar di Fakultas Psikologi normalitas sebaran dan uji linieritas. Uji Universitas Hang Tuah angkatan 2007-2010, normalitas sebaran ini bertujuan untuk berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dan mengetahui kenormalan distribusi sebaran skor berusia 19-24 tahun. Oleh karena teknik ubahan dengan menggunakan kai kuadrat. Uji pengambilan sampling diambil secara strata maka linieritas hubungan ini dilakukan untuk diperlukan penentuan jumlah sampel dari mengetahui linieritas hubungan antara variabel populasi jumlah mahasiswa aktif Fakultas bebas dengan variabel terikat dengan regresi Psikologi Universitas Hang Tuah angkatan 2007- kuadratik. Hasil perbandingan ini ditunjukkan 2010 dengan taraf kesalahan 5% yang dalam nilai F . Suatu bentuk hubungan antara beda

dikembangkan oleh Isaac dan Michael (dalam dua variabel dinyatakan linier apabila memiliki

100 INSAN Vol. 12 No. 02, Agustus 2010

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Metode Pengajaran Dosen dengan Kecenderungan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya

Page 7: 648

nilai p>0,05, sedangkan apabila F memiliki nilai dengan kata lain hipotesis yang diajukan peneliti beda

tidak terbukti adanya hubungan persepsi p<0,05 berarti hubungannya belum linier.mahasiswa terhadap metode pengajaran dosen Setelah data yang diperlukan dalam (variabel X) dengan kecenderungan prokrastinasi penelitian ini terkumpul, tahap berikutnya adalah akademik mahasiswa Fakultas Psikologi analisa data. Hal ini bertujuan untuk mengetahui Universitas Hang Tuah Surabaya (variabel Y). ada tidaknya hubungan antara persepsi Selain itu berdasarkan uji perbandingan rerata mahasiswa terhadap metode pengajaran dosen hipotesis dan rerata empiris dengan menggunakan dengan kecenderungan prokrastinasi akademik. uji-Z, didapatkan hasil rerata hipotesis (MH) Keseluruhan teknik analisa data dalam penelitian persepsi mahasiswa terhadap metode pengajaran ini menggunakan bantuan komputer dengan dosen sebesar 105 dan rerata empiris (ME) sebesar program Seri Program Statistik (SPS-2000) edisi 119.428, maka ME>MH yang artinya persepsi Sutrisno Hadi dan Yuni Pumardiningsih mahasiswa terhadap metode pengajaran dosen Universitas Gadjah Mada Yogjakarta Versi IBM/IN positif atau berada pada kategori tinggi. tahun 1999.Sedangkan hasil rerata hipotesis (MH) kecenderungan prokrastinasi akademik sebesar HASIL DAN BAHASAN126, dan rerata empiris (ME) sebesar 117.341 sehingga ME<MH yang artinya kecenderungan

Hasil Analisis Data prokrastinasi akademik mahasiswa berada pada Analisis Korelasi Produk Momen ini kategori rendah.

dilakukan menguji hubungan variabel bebas (X) Ditolaknya hipotesis yang diajukan peneliti dengan variabel terikat (Y). Kaidah uji statistik dimungkinkan karena adanya faktor lain yang yang dipergunakan adalah bila p ≤ 0,01 berarti lebih dominan seperti yang dinyatakan oleh sangat signifikan; bila p ≤ 0,05 berarti signifikan; Solomon & Rothblum (dalam Ifiandra, 2010) dan bila p ≥ 0,05 berarti nirsignifikan (Hadi,2000). bahwa terdapat beberapa faktor yang berkorelasi Penggunaan analisis ini didasarkan pada data dengan prokrastinasi akademik, yaitu (1) variabel X interval dan variabel Y interval. manajemen waktu yang buruk, (2) takut gagal, (3)

Berdasarkan hasil perhitungan analisis perfeksionis, (4) lokus kendali diri, dan (5) Product Moment (r ) diperoleh hasil sebesar - menghindari tugas.xy

0,020 pada taraf signifikansi (p) = 0,814, jadi p> Faktor lain yang menyebabkan adanya 0,05 (tidak signifikan). Hal ini berarti Persepsi kecenderungan prokrastinasi akademik pada Mahasiswa terhadap Metode Pengajaran Dosen mahasiswa diungkapkan oleh Knaus (dalam (variabel X) tidak mempunyai hubungan dengan Ilfiandra, 2010) bahwa terdapat sembilan faktor Kecenderungan Prokrastinasi Akademik (variabel yang menyebabkan mahasiswa mengalami Y). Berdasarkan hasil analisis Product Moment, prokrastinasi, yaitu: (1)manajemen waktu yang

2dapat diketahui pula korelasi determinasi(r ) = buruk, (2) kesulitan konsentrasi, (3)takut dan 0,000 dengan demikian sumbangan efektif cemas, (4) keyakinan tak rasional, (5) masalah variabel X terhadap Y tidak ada, artinya Variabel X pribadi, (6) kejenuhan, (7) harapan tak realistis,(8) tidak ada hubungan dengan variabel Y. perfeksionis, dan (9) takut gagal. Hal tersebut

didukung oleh hasil wawancara terhadap beberapa subyek mahasiswa setelah analisis data Bahasanini dilakukan mengenai kecenderungan untuk Berdasarkan hasil penelitian diketahui menunda menyelesaikan tugas biasanya koefisien korelasi (r ) sebesar -0,020 pada taraf xy

disebabkan oleh kurangnya kemampuan dalam signifikansi (p) 0,814, jadi p> 0,05. Artinya tidak mengatur waktu, kondisi yang ada disekitar ada hubungan antara Persepsi Mahasiswa lingkungan mahasiswa seperti keinginan untuk terhadap Metode Pengajaran Dosen (variabel X) mengerjakan tugas baru akan timbul jika teman-dengan Kecenderungan Prokrastinasi Akademik teman lainnya juga mulai sibuk mengerjakan tugas Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Hang sehingga waktu yang masih tersisa digunakan oleh Tuah Surabaya (variabel Y). Maka dengan kegiatan lain yang lebih menyenangkan bagi demikian hipotesis alternatif (Ha) ditolak, atau

101INSAN Vol. 12 No. 02, Agustus 2010

Meirina Dian Mayasari, Dewi Mustami'ah, Weni Endahing Warni

Page 8: 648

mahasiswa. Selain itu, wawancara terhadap Simpulan dan Saranmahasiswa angkatan 2007 yang saat ini masih aktif kuliah sambil menyusun skripsi mengatakan Simpulanbahwa semakin banyak tuntutan terhadap tugas Bedasarkan hasil perhitungan analisis maka semakin lemah sikap mahasiswa dalam korelasi product moment diperoleh hasil r sebesar xy

memecahkan masalah. Artinya mahasiswa -0,020 pada taraf signifikansi (p)= 0,814 jadi p> dituntut untuk dapat menyelesaikan tugas mata 0,05 yang berarti tidak signifikan. Hal ini kuliah dari dosen dengan deadline yang sudah menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara ditentukan dan mengerjakan skripsi yang Persepsi Mahasiswa terhadap Metode Pengajaran menyebabkan adanya kejenuhan sehingga ada Dosen (variabel X) dengan Kecenderungan salah satu prioritas tugas yang menjadi tertunda Prokrastinasi Akademik (variabel Y). untuk dikerjakan.

Menurut Ferrari (dalam Ilfiandra, 2010) Saranf a k t o r y a n g d o m i n a n m e m p e n g a r u h i

Dari hasil penelitian, pembahasan, dan prokrastinasi akademik yaitu fear of failure yang

simpulan di atas maka penulis mengajukan saran merupakan suatu ketakutan berlebihan untuk

sebagai berikut :gagal dan dapat menyebabkan mahasiswa

1. Bagi mahasiswamelakukan prokrastinasi. Selain itu, keyakinan

Disarankan agar dapat mempertahankan yang tidak rasional seperti adanya kesalahan

untuk tidak melakukan prokrastinasi dalam mempersepsikan tugas akademik misalnya

sehingga mahasiswa dapat mengumpulkan sebagai sesuatu yang berat dan t idak

tugas tepat waktu.m e n ye n a n g k a n m e n ye b a b k a n a d a n y a

2. Bagi dosen prokrastinasi akademik.

Disarankan untuk dapat mempertahankan Berdasarkan hal tersebut diatas, maka hasil

penggunaan metode pengajaran yang tepat penelitian ini tidak terbukti dimungkinkan karena

agar mahas iswa leb ih termot ivas i adanya faktor lain yang lebih berpengaruh atau

mengerjakan tugas akademik.dominan terhadap kecenderungan prokrastinasi

3. Bagi peneliti selanjutnyaakademik dan juga karena jenis data pada survei

Bagi penel i t i yang tertar ik untuk awal yang digunakan berbeda dengan saat

menindaklanjuti penelitian ini disarankan penelitian sehingga peneliti saat melakukan survei

untuk mengontrol faktor-faktor lain yang awal dapat terbukti adanya prokrastinasi

diperkirakan mempengaruhi prokrastinasi akademik namun setelah pelaksanaan penelitian,

akademik seperti faktor manajemen waktu kecenderungan prokrastinasi akademik

y a n g k u r a n g b a i k , t a k u t g a g a l , mahasiswa rendah.

perfeksionis,dan lain-lain. Selain itu dapat menggunakan subjek penelitian yang lebih luas untuk dibandingkan hasilnya.

PUSTAKA ACUAN

Furchan, A. (2009). Ciri dosen profesional. Diambil pada tanggal 21 Oktober 2010 dari http://www.pendidikanislam.net/pendidikan/ciri-ciri-dosen-profesional

Fibrianti, I. (2009). Hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa. Diambil pada tanggal 24 September 2010 dari http://eprints.undip.ac.id/10517/1/SKRIPSI.pdf

Fibriana, Rin. (2009). Prokrastinasi akademik ditinjau dari motivasi berprestasi dan dukungan sosial. Skripsi. U n i v e r s i t a s M u h a m a d i y a h . D i a m b i l p a d a t a n g g a l 1 5 N o v e m b e r 2 0 1 0 d a r i http://etd.eprints.ums.ac.id/6240/pdf

Ghufron, M. Nur & Rini R.S. (2010). Teori–teori psikologi. Jogjakarta: Ar-ruzz media.

102 INSAN Vol. 12 No. 02, Agustus 2010

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Metode Pengajaran Dosen dengan Kecenderungan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya

Page 9: 648

Hadis, A. (2006). Psikologi dalam pendidikan (Sangat penting untuk: dosen, guru, mahasiswa, orangtua, masyarakat, dan pemerhati pendidikan). Bandung: Alfabeta..

Ilfiandra. (2010). Penanganan prokrastinasi akademik siswa sekolah menengah atas: Konsep dan aplikasi. Diambil pada tanggal 14 Februari 2011 dari http://www.osun.org//journalprokrastinasi.pdf

Kartadinata, I. & Tjundjing, Sia. (2008). I love you tomorrow: Prokrastinasi akademik dan manajemen waktu. Anima: Indonesian Psychological Journal 2008, Vol. 23 (2), 109-119.

Rahmayati, T. E. (2010). Hubungan antara motivasi bermain massively multiplayer online role playing game dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Diambil pada tanggal 6 November 2010 dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789//Chapter2.pdf.

Rumiani. (2006). Prokrastinasi akademik ditinjau dari motivasi berprestasi dan stres mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro. Vol. 3 (2), 37-48.

Sugiyono. (2006). Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

________. (2009). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suryosubroto, B. (2009). Proses belajar mengajar di sekolah: Wawasan baru, beberapa metode pendukung dan beberapa komponen layanan khusus (edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Tjundjing, S. (2006). Apakah penundaan menurunkan prestasi? Sebuah meta-analisis. Anima: Indonesian Psychological Journal. Vol. 22 (1),h.17-27 .

Uno, H. B. (2008). Orientasi baru dalam psikologi pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

103INSAN Vol. 12 No. 02, Agustus 2010

Meirina Dian Mayasari, Dewi Mustami'ah, Weni Endahing Warni