Upload
juni-tambunan
View
61
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
Auditor mendefinisikan unit sampling berdasarkan definisi dan pengujian audit. Unit sampling adalah
unit fisik yang berhubungan dengan angka acak yang dihasilkan auditor. Jadi sangat bermanfaat
memikirkan unit sampling sebagai titik awal untuk melakukan pengujian audit. Untuk siklus penjualan
dan penagihan, unit sampling biasanya berupa nomor faktur penjualan atau dokumen pengiriman.
Penetapan tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi (torable exceptionrate = TER) untuk setiap
atribut memerlukan pertimbangan professional auditor. TER merupakan tingkat pengecualian tertinggi
yang akan diizinkan auditor dalam pengendalian yang sedang diuji dan masih bersedia menyimpulkan
bahwa pengendalian telah berjalan efektif (dan/atau tingkat salah saji moneter dalam dalam transaksi
masih dapat diterima). TER sangat cocok untuk masalah materialitas sehingga dipengaruhi baik oleh
difinisi maupun arti penting atribut dalam rencana audit. Jika hanya satu pengendalian internal yang
dilakukan untuk mendukung penilaian risiko pengendalian yang rendah bagi satu tujuan, TER untuk
atribut akan lebih rendah ketimbang jika berbagai pengendalian digunakan untuk mendukung penilaian
risiko pengendalian yang rendah bagi tujuan yang sama. TER dapat memiliki dampak yang signifikan
terhadap ukuran sampel. TER yang rendah akan memerlukan ukuran sampel yang lebih besar ketimbang
TER yang tinggi.
Untuk sampling audit dalam pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi risiko
tersebut disebut sebagai risiko yang dapat diterima atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu
rendah (acceptable risk of assessing control risk (ARACR) too low). ARACR mengukur risiko yang bersedia
ditanggung auditor untuk menerima suatu pengendalian sebagai efektif (atau tingkat salah saji sebagai
dapat ditoleransi) apabila tingkat pengecualian populasi sebenarnya (TER). ARACR merupakan ukuran
risiko sampling auditor. Dalam memilih ARACR yang tepat untuk setiap atribut, auditor harus
menggunakan pertimbangan terbaiknya. Pertimbangan utamanya adalah sejauh mana mereka
berencana mengurtangi penialian risiko pengendalian sebagai dasar bagi luas pengujian atas rincian
saldo (test of detail balances). Biasanya auditor menilai ARACR pada tingkat yang lebih rendah ketika
mengaudit perusahaan publik karena auditor harus yakin bahwa pengendalian internal efektif untuk
mendukung pendapat mengenai pengendalian internal atas laporan keuangan. Dalam audit perusahaan
swasta, ARACR yang tepat dan luas pengujian pengendalian tergantung pada risiko pengendalian yang
dinilai. Untuk audit dimana auditor sangat tergantung pada pengendalian internal, risiko pengendalian
rendah sehingga ARACR juga akan menjadi rendah. Ada hubungan terbalik antara ARACR dan ukuran
sampel yang direncanakan. Jika auditor mengurangi ARACR dari tinggi menjadi rendah, ukuran sampel
yang direncanakan harus ditingkatkan. ARACR merupakan risiko yang ditanggung auditor karena salah
menerima pengendalian sebagai efektif, sehingga diperlukan ukuran sampel yang lebih besar untuk
menurunkan risiko ini.
Auditor harus terlebih dahulu membuat estimasi tingkat pengecualian populasi untuk merencanakan
ukuran sampel yang sesuai. Jika estimasi tingkat pengecualian populasi (estimated population exception
rate = EPER ) rendah, ukuran sampel yang relatif kecil akan memenuhi tingkat pengecualian yang dapat
ditoleransi (TER) auditor, karena hanya diperlukan lebih sedikit estimasi yang tepat. Ada empat factor
yang menentukan ukuran sampel awal (initial sample size) bagi sampling audit : ukuran populasi, TER,
ARACR, dan EPER. Ukuran populasi bukan merupakan faktor yang signifikan dan umumnya dapat
diabaikan. Setelah ketiga faktor utama yang mempengaruhi ukuran sampel ditentukan, auditor dapat
memutuskan ukuran sampel awal. Hal ini disebut sebagai ukuran smapel awal karena pengecualian
sampel aktual harus dievaluasi sebelum auditor dapat memutuskan apakah sampel cukup besar untuk
mencapai tujuan pengujian.
Dampak Faktor aperubahan terhadap ukuran sampel
Jenis Perubahan Dampak terhadap Ukuran sampel awal
Kenaikan ARACR yang terlalu rendah Menurun
Kenaikan TER Menurun
Kenaikan estimasi tingkat pengecualian populasi Meningkat
Kenaikan ukuran populasi Meningkat (dampak minor)
Setelah menentukan ukuran sampel awal bagi aplikasi sampling audit, auditor memilih item-item dalam
populasi untuk memasukkan sampel. Auditor memilih sampel dengan menggunakan metode
probabilistik atau nonprobabilistik. Untuk meminimalkan kemungkinan klien mengubah item-item
sampel, auditor tidak boleh member tahu klien terlalu cepat item-item sampel yang dipilih. Auditor
melaksanakan prosedur audit dengan memeriksa setiap item dalam sampel untuk menentukan apakah
sampel tersebut konsisten dengan definisi atribut dan dengan mempertahankan catatan mengenai
semua pengecualian yang ditemukan jika prosedur audit untuk aplikasi sampling telah selesai, auditor
akan memiliki ukuran sampel dan jumlah pengecualian untuk setiap atribut. Tingkat pengecualian
sampel (sample exception rate = SER) dapat dengan mudah dihitung dari hasil sample aktual. SER sama
dengan jumlah aktual pengecualian dibagi dengan ukuran sampel aktual. Jadi salah jika auditor
menyimpulkan bahwa tingkat pengecualian populasi adalah tepat sama seperti tingkat pengecualian
sampel, karena hanya ada peluang yang kecil hal itu akan identik. Auditor menggunakan dua cara untuk
menggeneralisasi dari sampel ke populasi.
1. Menambahkan estimasi kesalahan sampling ke SER guna mencapai titik pengecualian yang
dihitung (CUER) bagi ARACR tertentu
2. Mengurangi tingkat pengecualian sampel (SER) dari tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi
(TER) untuk menemukan kesalahan sampling dihitung (TER-SER), xdan mengevaluasi apakah hal
tersebut cukup besar untuk menyimpulkan bahwa tingkat pengecualian populasi yang
sebenarnya dapat diterima. Menurut pendekatan ini, auditor tidak melakukan estimasi atas
tingkat pengecualian atas yang dihitung (CUER).
Jika SER melampaui EPER yang digunakan dalam merancang sampel digunakan dalam merancang
sampel, biasanya auditor akan menyimpulkan bahwa hasil sampel tidak mendukung penilaian risiko
pengendalian pendahuluan.
Selain menentukan SER bagi setiap atribut dan mengevaluasi apakah tingkat pengecualian yang
sebenarnya (tetapi tidak diketahui) mungkin melampaui pengecualian yang dapat ditoleransi (TER),
auditor juga harus menganalisis pengecualian individual untuk menentukan kelemahan pengendalian
internal yang memungkinkan hal tersebut terjadi. Sifat pengecualian dan penyebabnya memiliki dampak
yang signifikan terhadap evaluasi sistem secara kualitatif.
Ketika menggeneralisasi sampel sampai ke polulasi, sebagian besar auditor menggunakan sampling
nonstatistik dan mengurangi SER dan TER dan mengevaluasi apakah perbedaannya (kesalahan sampling
yang dihitung)cukup besar. Merevisi TER atau ARACR alternative ini harus diikuti hanya jika auditor telah
menyimpulkan bahwa spesifikasi awal terlalu konservatif. Memperluas ukuran sampel, kenaikan ukuran
sampel dapat menurunkan kesalahan sampling jika tingkat pengecualian sampel (SER) aktual tidak
meningkat. Tentu SER juga dapat meningkat atau menurun jika item-item tambahan dipilih. Merevisi
Penilaian Risiko Pengendalian jika hasil pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi
tidak mendukung penilaian risiko pengendalian pendahuluan, auditor harus merevisi penilaian risiko
keatas. Hal ini mungkin akan menyebabkan auditor meningkatkan pengujian subtantif atas transaksi dan
pengujian atas rincian saldo.
Komunikasi dikombinasikan dengan salah satu atau tiga tindakan lainnya yang baru saja dijelaskan,
memang harus dilakukan tanpa memandang sifat pengecualian. Jika auditor menentukan bahwa
pengendalian internal tidak beroperasi secara efektif, manajemen segera diberitahu.
Auditor harus menyelenggarakan catatan yang memadai mengenai prosedur yang akan dilaksanakan,
metode yang akan digunakan untuk memilih sampel dan melakukan pengujian, hasil yang ditemukan
selama pengujian, dan kesimpulan yang dicapai. Pendokumentasian ini diperlukan baik dalam sampling
statistic maupun non statistik untuk mengevaluasi hasil gabungan dari semua pengujian dan untuk
mempertahankan audit jika memang diperlukan.
Ikhtisar langkah-langkah Sampling audit :