6307213218

  • Upload
    handi-a

  • View
    195

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

J. Agrivigor 6 3 : 213-218,Agustus 2007; ISSN 1412-2286 ()

RESPONS TANAMAN TOMAT TERHADAP PENGGUNAAN BEBERAPA JENIS PUPUK MAJEMUK NPKResponse of tomato (Lycopersicon escdentuin Mill.) plant t o several k i n d s of NPK compound fertilizer Nunung Nurtika Balai Penelitian Tanaman Sayuran Abstract An experiment was carried out at Margahayu Experimental Farm, Indonesian Vegetable Research Institute (IVEGRI) in Lembang, 1250111 as1 from May to September 2003 with andosol soil type. It aimed to determine the best kind of NPK compound fertilizer to affect growth and yield of tomato (Lycopeuszcon escrrler~t~rn~ plant. Treahnents were arranged Mill.) in a randomized complete block design with four replications. There were eight kinds of NPK compound fertilizers, i.e. Mutiara 16-16-16, Mutiara 25-7-7, Hydro Complex Grower 16-06-21(S),Pak Tani 16-16-16, Phonska 15-15-15, Pelangi 20-20-10, Hydro Complex Partner 12-11-18and Fertab CSP. Results indicated that Mutiara 16-16-16 gave highest growth and yield of tomato plant, namely plant height (77.95 cm) at 7 weeks after planting, number of fruit (14.25 fruits plant' and 1258.75 fruits plot1)and fruit weight (892.50 g plant1 and 77.63 kg plotl). Keywords: Lycopersicon esculentum Mill.. compound fertilizer,growth, yield

PENDAHULUAN Pertumbuhan tanaman yang baik dan produksi yang tinggi dapat dicapai selain dengan memperhatikan syaratsyarat pertumbuhan, juga memerlukan pemeliharaan yang baik. Salah satu cara pemeliharaan yang penting harus diperhatikan adalah pemupukan. Menurut Sarief (1986) pupuk buatan dapat dibagi kedalam dua jenis pupuk yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Keuntungan dengan penggunaan pupuk majemuk adalah tidak adanya pencampuran pupuk sebelum digunakan sehingga dapat lebih efisien baik waktu juga tenaga kerja. Tanaman tomat merupakan salah satu komoditas sayuran penting yang sangat potensial untuk dikembangkan. Untuk mencapai hasil yang baik selain dengan menggunakan varietas yang tahan terhadap hama dan penyakit juga perlu diperhatikan teknik budidaya yang tepat (Nurtika dan Abidin, 1997).

Menurut Villareal dan Moomaw (1979) tanaman tomat memerlukan unsur hara mikro N, P, K. Ca dan Mg serta unsur hara mikro Mn, Zn, dan B. Dalam upaya meningkatkan produksi tomat, penggunaan pupuk organik dan an organik sangat diperlukan. Secara umum petani tomat masih menggunakan pupuk tunggal Urea, ZA, $2-36 dan KC1 atau ZK. Sementara ini sudah hanyak beredar pupuk majemuk NPK di pasaran. Mengingat ha1 ini maka periu diteliti sejauh mana penggunaan ppuk-pupuk majemuk ini dapat meningkatkan hasil buah tomat. Penggunaen pupuk kandang 15 ton ha-1 denganpupuk buatan majemuk NPK 15-15-15 sebanyak 600 kg ha-1 cukup memadai dalain budidaya tanaman tomat di musim kemarau, sedangkan di musim penghujar dengan pupuk kandang 30 ton ha-1 dan NPK 15-15-15 sebanyak 10001200 kg ha-1 (Nurtika, 1984; Sutapradja, 1979). Penggunaan pupuk tunggal dengen kisaran 100-180 kg N ha-', 50-150

Respons tanaman tomat terhadap penggunaan beberapa jenis pupuk majemuk NPK

kg PzOs ha-' dan 50-120 kg KzO ha-' dimana penggunaan pupuk ini akan semakin tinggi bila digunakan di musim hujan (Sahat, 1989; Satsijati, 1980; Hilman dan Suwandi, 1989; Nurtika, 1992). Menurut Nurtika, Hidayat dan Waluyo (2002) NPK Mutiara 16-16-16, NPK Hydro Complex Partner 12-ll(S) + TE, NPK Hydro Complex Grower 16-0621(S) + nitrogen dalam dua bentuk yaitu Nitrat dan Amonium, P dalam bentuk tersedia, sifat kelarutan lebih baik, pupuk NPK Hydro Complex selain mengandung unsur hara makro juga mengandung unsur hara mikro. Pupuk-pupuk majemuk NPK yang akan dicoba dalam penelitian ini - dapat digunakan sebagai pupuk susulan, mengandung selain unsur hara makro juga unsur hara mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis pupuk majemuk yang menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang tinggi. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang dengan ketinggian tempat 1250 m dpl dan jenis tanah Andosol. Pelaksanaan penelitian pada akhir m u s h hujan yaitu bulan Mei sampai dengan September 2004. Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah tomat kultivar Marha. Penelitian ineiiggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan empat kali ulangan dan delapan macam perlakuan delapan macam pupuk majemuk, yaitu : Mutiara (16-16-16) (A), Mutiara (25-7-7) (B), Hydro Complex Grower (1606-21) (c); Pak Tani (16-16-16) (D), Phosnka (15-15-15), (E), Pelangi (20-10-10) (F), Hydro Complex Partner (12-11-18) (G) dan fertab CSP 4 g tanaman-' (Kontrol) (H). Fertab CSP digunakan sebagai pupuk dasar yang diberikan ke seluruh plot percobaan, sedangkan pupuk

majemuk A sampai dengan G diberikan melalui sistem cor sebanyak lima kali selama penelitian berlangsung. Pupuk majemuk diberikan dengan cara dilarutkan sejumlah 150 cc larutan tanaman-' dengan interval 10 hari sekali sebanyak lima kali pemberian. Pemberian pertama larutan pupuk majemuk adalah pada umur 20 hari setelah tanam. Pupuk kandang diberikan sebanyak 30 t ha-1 sebelum tanam, dolomit 2 t ha-1 diberikan dua minggu sebelum tanam sedangkan Fertab CSP diberikan satu minggu setelah tanam. Luas petak percobaan 5,O x 5,O m dengan populasi tanaman sebanyak 92 tanaman per petak dengan jarak tanam 50 cm x 60 cm. Tanaman contoh untuk pengamatan sebanyak 8 contoh tanaman. Penanaman dengan menggunakan mulsa plast~k hitam perak. Pemeliharaan tanaman yaitu penyiraman bila diperlukan dan pencegahan terhadap kemungkinan adanya hama dan penyakit dengan menggunakan pestisida sistem kalender. Peubah yang diamati : (1) pertumbuhan tanaman : tinggi tanaman (cm) dan jumlah bunga. (2) Hasil : jumlah dan bobot buah. (3) Pengamatan selintas terhadap gejala kekurangan unsur hara dan hama serta penyakit tanaman. HASIL DAN PEMBAHASAN Has11 analsiis statistik pengaruh beberapa jenis pupuk majemuk NPK menunjukkan perbedaan yang nyata pada pertumbuhan tinggi tanaman tomat yaitu umur 3 minggu setelah tanam (mst) dan 7 mst namun tidak berbeda nyata pada 5 mst dalam Tabel 1. baik pada umur tanaman 3 mst juga 7 mst, perlakuan pemberian pupuk majemuk NPK Mutiara 16-16-16 (A) menunjukkan pertumbuhan tanaman paling tinggi yaitu 30.30 cm berbeda secara nyata dengan pupuk Hydro Complex Grower 16-06-21(C) yaitu 23.05 cm tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya.

Nunung Nurtika

-

Tabel 1.Pengaruh beberapa jenis pupuk kajemuk NPK terhadap tinggi tanaman tomat Tinggi Tanaman (cm) Perlakuan 3 MST 5 MST 7 MST A 30,30 a 83,80 a 77,95 a

CV 12,96 9,94 8,24 Keterangan : Angka yang diikuti huruf sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5 persen.

Perbedaan yang nyata ini disebabkan pengaruh pupuk yang diberikan sebagai perlakuan, pada umur 3 mst dalam jumlah yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan vegetatif tanaman tomat. Begitu pula pada akhir pertumbuhan umur 7 mst, dalam ha1 ini karena pupuk NPK Mutiara 16-16-16 adalah pupuk dengan komposisi unsur hara yang seimbang dan dapat larut secara perlahan-lahan hingga sarnpai akhir pertumbuhan (7 mst) pengaruh pupuk ini masih nampak adanya perbedaan yang nyata. Menurut Nurtika, dkk. (2002) dengan penggunaan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 sebagai pupuk dasar + NPK

Hydro Complex Grower 16-06-21(S) sebagai pupuk susulan maka pertumbuhan dalam ha1 ini tinggi tanaman tomat akan lebih tinggi berbeda nyata bila dibandingkan dengan hanya menggunakan NPK Hydro Complex Grower 16-06-21(S)saja. Hasil analisis statistik pengaruh beberapa jenis pupuk majemuk tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada jumlah bunga tandan-1 tetapi berbeda nyata pada jumlah bunga tanaman-' dalam Tabel 2. Hal ini disebabkan secara genetis jumlah bunga per tandan adalah rata-rata sama jumlalmya.

Tabel 2. Pengaruh beberapa jenis pupuk majemuk NPK terhadap jumlah bunga tanaman tomat Perlakuan Jumlah bunga tandan-1 Jumlah bunga tanaman-'

CV 5,04 10,85 Keterangan : Angka yang diikuti huruf sama tidak nienunjukkan perbedaan yang nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5 persen.

Respons tanaman tomat terhadap penggunaan beberapa jenis pupuk majemuk NPK

-

Jumlah bungs per tanaman menunjukkan perbedaan yang nyata diantara perlakuan. Perlakuan penggunaan pupuk majemuk Pak Tani 16-1616(D) menunjukkan jumlah bunga tanaman-] paling tinggi yaitu 43 bunga dan berbeda nyata dengan perlakuan Hydro Complex Grower 16-06-21(S) (C)

tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan laimya. Nampaknya dalam pupuk Pak Tani 16-16-16 (D) juga mempunyai kandungan NPK yang seimbang baik untuk pertumbuhan vegetatif juga generatif yang dalam ha1 ini adalah jumlah bunga tanaman-'.

Tabel 3. Pengaruh beberapa jenis pupuk majemuk NPK terhadap jumlah buah dan bobot buah tomat sehat per tanaman Bobot buah sehat tanaman-' Perlakuan Jumlah buah sehat tanaman-' (gram tanaman-') A 14,25 a 892,50 a

CV 9,61 8.32 Keterangan : Angka yang diikuti huruf sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5 persen.

Hasil analisis statistik pengaruh beberapa jenis pupuk majemuk NPK menunjukkan perbedaan yang nyata pada jumlah buah sehat dan bobot buah sehat per tanaman dalam Tabel 3. Perlakuan penggunaan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 (A) menunjukkan jumlah buah sehat tanaman-' paling tinggi yaitu 14.25 buah tanaman" yang berbeda nyata dengan pupuk Felangi 20-10-10 (F) yaitu 12.00 buah tanaman-' -tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Per-lakuan

NPK Mutiara 25-7-7 (B) menun-jukkan bobot buah sehat paling tinggi yaitu 893.75 gram tanaman-' yang berbeda nyata dengan perlakuan Hydro Complex Grower 16-06-21 (S) (C) yaitu 757.56 gram tanaman-' tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Dalam ha1 ini NPK Mutiara 16-16-16 (A) juga menunjukkan bobot buah sehat per tanaman paling tinggi yaitu 892.50 gram tanaman1 .

Nunung Nurtika

-

Tabel 4. Pengaruh beberapa jenis pupuk majemuk NPK terhadap jumlah dan bobot buah sehat per petak Bobot buah sehat petak-1 Perlakuan Jumlah buah sehat petak-1 , (kg petak-1) A 1258,75 a 77,63 a 74,93 ab 63,95 c 67,38 bc 72,25 abc 66,90 bc 74,05 ab 70,38 bc

Keterangan : Angka yang diikuti huruf sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5 persen.

Hasil analisis statistik pengaruh beberapa jenis pupuk majemuk NPK menunjukkan perbedaan yang nyata pada jumlah dan bobot buah sehat petak-1 dalam Tabel 4. Perlakuan pemberian pupuk NPK Mutiara 16-16-16 (A) menunjukkan jumlah buah sehat paling tinggi yaitu 1258.75 buah petak-I yang berbeda nyata dengan perlakuan C, D, F dan H tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan B, E dan G. Sama halnya pada bobot buah sehat per petak, perlakuan pemberian NPK Mutiara 16-16-16 (A) juga menunjukkan bobot buah paling tinggi yaitu 77.63 kg petak-1 yang berbeda nyata dengan C, D, F dan H tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan B, E dan G. Dengan demikian pupuk majemuk NPK Mutiara 16-16-16 (A) menunjukkan hasil buah tomat paling tinggi secara nyata baik tanaman-l juga petak-1. Menurut Nurtika dkk. (2002) hasil buah tomat paling tinggi dan berbeda nyata diperoleh dengan -perlakuan NPK Mutiara 16-16-16 sebagai pupuk dasar ditambah dengan NPK Hydro Complex Grower 16-06-21(S) yang digunakan sebagai pupuk susulan dengan sistem cor.

KESIMPULAN P Pupuk NPK Mutuiara 16-16-16 menunjukkan pertumbuhan tinggi tanaman paling tinggi yaitu 30.30 cm umur 3 mst dan 77.95 cm umur 7 mst. P Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 memberikan hasil buah tomat paling tinggi pada jumlah buah (14.25 buah tanaman-l dan 1258.75 buah petak-1) dan bobot buah (892.50 gram tanaman-1 dan 77.63 kg petak-I).

DAFTAR PUSTAKA Hilman, Y. dan Suwandi. 1989. Penetapan P-tersedia pada tanah Andosol. Bul.Penel.Hort. 18(2) : 91-97. Nurtika, N. 1984. Pengaruh pupuk kandang dan NPK 15-15-15 terhadap pertumbuhan dan produksi tomat. Bul.Penel.Hort. 11(4) : 1-7. 1 9 9 2 . Pengaruh pupuk NPK dan sumber pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tomat kultivar Mutiara. Bul. Penel. Hort. 24(2) : 112-117. ., dan 2. Abidin. 1997. Budidaya tanaman tomat. Dalam Teknologi Produksi Tomat. Hal : 62-

Respons tanaman tomat terhadap penggunaan beberapa jenis pupuk majemuk NPK

-

80. BALITSA, Puslitbanghort dan Badan Litbang Pertanian. ., A. 'Hidayat dan Waluyo. 2002. Pengaruh penggunaan beberapa jenis pupuk majemuk terhadap pertumbuhan dan hasil tomat. Belum dipublikasikan. Sahat, S. 1989. Bercocok tanam sayuran dataran rendah. Badan Litbang Pertanian. Balithort, LembangBandung. Sarief, E. S. 1986. Kesuburan dan pemupukan tanah pertanian. Pustaka Buana, Bandung.

Satsijati. 1980. Laporan penelitian pemupukan sayuran. Kejasama Lembaga Penelitian Hortikultura dengan I . TPupuk Sriwijaya. Sutapradja, H. 1979. Pengaruh kombinasi pupuk kandang dan NPK 15-15-15 terhadap pertumbuhan dan produksi tomat. Bul.IJenel.Hort.7(8) : 913. Villareal, R.L. and J.C. Moomaw. 1979. First International Symposium on Tropical Tomato. AVRDC. Proc. of the First International Symposium of the Tropical Tomato. October, 2327,1978. Shanhua, Taiwan.