Upload
marten-tamtam
View
102
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
“KECEPATAN PENGGUNAAN OKSIGEN DALAM PROSES RESPIRASI”
Oleh:
MAFIDATUL ILMI (100210103090)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012
I. JUDUL: Kecepatan Penggunaan Oksigen Dalam Proses Respirasi
II. TUJUAN:
1. Untuk membuktikan bahwa pada proses respirasi memerlukan oksigen.
2. Untuk membuktikan bahwa keperluan oksigen dalam proses respirasi
dipengaruhi berat tumbuhan.
III. DASAR TEORI
A. Respirasi
Respirasi adalah proses yang mengubah energi kimia yang tersimpan dalam bentuk
karbohidrat seperti sukrosa, tepung, lemak menjadi energi dalam bentuk ATP. Respirasi tersebut
secara umum dan sederhana dapat dituliskan reaksinya sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O
Macam respirasi ada 2, yaitu:
1. Respirasi aerobik, respirasi yang membutuhkan oksigen
2. Respirasi anaerobik, disebut juga dengan fermentasi, respirasi yang tidak
membutuhkan oksigen.
Respirasi berlangsung pada siang dan malam hari, CO2 yang dilepaskan segera digunakan
kembali untuk fotosintesis dan O2 yang dihasilkan oleh fotosintesis digunakan lagi untuk respirasi
(Tim Dosen Fisiologi Tumbuhan, 2012:26).
Tumbuhan hijau bernapas dengan mengambil oksigen dari lingkungan, tidak semua
tumbuhan bernapas dengan menggunakan oksigen. Tumbuhan tak berklorofil benapas tanpa
memerlukan oksigen. Tujuan proses pernapasan, yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa
bernapas terjadi pelepasan energi. Tumbuhan yang bernapas secara anaeraob mendapatkan energi
dengan car menguraikan bahan – bahan tertentu dimana mereka hidup. Dalam proses pernapasan
aerob / anaerab. akan dihasilkan gas karbon dioksida dan uap air. Gas dan uap air tersebut
dikeluarkan dari tubuh. Oksigen diperlukan dan karbon dioksida yang dihasilkan masuk dan
keluar dari tubuh secara difusi. Gas – gas tersebut masuk dan keluar melalui stomata yang ada
pada permukaan daun dan inti sel yang ditemukan pada kulit batang pegangan. Akar yang berada
dalam tanah juga dapat melakukan proses keluar msuknya gas. Tumbuhan yang hidup di daerah
rawa/berlumpur mempunyai akar yang mencuat keluar deari tanah. Akar ini disebut akar panas.
Kandungan katalis disebut juga enzim, enzim sangat penting untuk siklus reaksi respirasi (sebaik-
baiknya proses respirasi )(Kimball, 1983).
Respirasi Pada Tumbuhan Tinggkat Tinggi
Respirasi pada tumbuhan tingkat tinggi berlangsung secara aerob, pada pernafasan ini
terjadi proses pembebasan energi dari sari makanan di dalam sel tubuh melalui proses oksidasi
biologis, Oksidasi biologis ada;ah suatu reaksi antara sari makanan dengan oksigen yang
menghasilkan karbon dioksida ( CO2 ), air (H2O) dan energi.Reaksikiia ini merupakan reaksi
enzimatis, enzim berperan sebagai katalisator ( pemercepat proses reaksi ).
Energi yang dihasilkan dari pernafasan digunakan oleh tumbuhan untuk mewlakukan
berbagai kegiatan hidupnya, misalnya untuk pertumbuhan dan melakukan kegiatan di dalam
hidupnya, misalnya untuk pertumbuhan,, pembentukan protein mengangkut mineral dari dalam
tanah, berkembang biak,serta melakukan proses fotosintesis.
Respirasi Pada TumbuhanTingkat Rendah
Respirasi pada tumbuhan tingkat rendah ada yang aaerob dan ada yang anaerob.
Respirasi anaerob disebut juga dengan fermentasi, misalnya proses pembentukan alkohol dari
glukosa dengan bantuan jamur ragi (Saccharomyces ) seperti pembuatan tempe (Wilskins, 1993).
B. Fa ktor- faktor yang mempengaruhi laju respirasi
Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Ketersediaan substrat
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju
yang rendah pula. Demikian sebaliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju
respirasi akan meningkat.
b. Ketersediaan Oksigen
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut
berbeda bagi masing-masing spesies. Bahkan, pengaruh oksigen berbeda antara organ satu
dengan yang lain pada tumbuhan yang sama.
c. Suhu
Umumnya, laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC.
Namun, hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
d. Tipe dan umur tumbuhan
Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolisme sehingga kebutuhan
tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda
menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibandingkan tumbuhan yang tua (Ross, 1995).
IV. METODE PENELITIAN
IV.1 Alat Dan Bahan
4.1.1 peranan gelombang cahaya dalam fotosintesis
Alat:
Unit respirometer
Beaker glass
Pipet
Timbangan
Stopwatch
Bahan
Kecambah segar
Kristal KOH / NaOH
Vaselin
Eosin
IV.2 Langkah Kerja
Timbang kecambah sebanyak 3, 6, dan 9 gram
Masukkan ke dalam respirometer, masukkan pulakristal KOH / NaOH yang telah dibungkus kapas.
Tutup tabung dengan pipa kapiler yang terdapat pada respirometer, lapisi dengan vaselin.
Letakkan respirometer pada posisi horisontal.
Masukkan eosin ke dalam ujung pipa kapiler dengan menggunakan pipet tetes.
Amati dan ukur kecepatan gerakan cairan tiap satu menit sampai 10 menit.
Hitung kecepatan penggunaan O2 tiap menit dalam tiap gram kecambah, ulangi untuk berat kecambah 6 dan 9 gram.
V. HASIL PENGAMATAN
Berat(g)Pergerakan eosin
∑intervalKecepatan
(ml
menit)1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 0,15 0,31 0,46 0,6 0,74 0,84 >0,9
interval 0,15 0,16 0,15 0,14 0,14 0,1 0,84 0,084
6 0,1 0,23 0,35 0,46 0,58 0,69 0,8 0,89 >0,9
Interval 0,1 0,13 0,12 0,11 0,12 0,11 0,11 0,09 0,89 0,089
9 0,15 0,33 0,5 0,74 0,9 >0,9
interval 0,15 0,18 0,17 0,24 0,16 0,9 0,09
Kecepatan cairan3 gram
Vcairan=∑ interval
t =
∑interval10 menit
= 0,84ml
10 menit =0,084
mlmenit
6 gram
Vcairan=∑ interval
t =
∑interval10 menit
= 0,89ml
10 menit =0,089
mlmenit
9 gram
Vcairan=∑ interval
t =
∑interval10 menit
= 0,9 ml
10 menit =0,09
mlmenit
Kecepatan penggunaan O2 per menit 3 gram
1. V O2 1=Vn1−Vn 0
massa =
0,15−03
= 0,15 ml
3 =0,05
mlgram
2. V O2 2= Vn2−Vn1
massa =
0,31−0,153
= 0,16 ml
3 =0,053
mlgram
3. V O2 3= Vn3−Vn2
massa =
0,46−0,313
= 0,15 ml
3 =0,05
mlgram
4. V O2 4= Vn 4−Vn3
massa =
0,6−0,463
= 0,14 ml
3 =0,47
mlgram
5. V O2 5= Vn5−Vn 4
massa =
0,74−0,63
= 0,14 ml
3 =0,47
mlgram
6. V O2 6= Vn6−Vn5
massa =
0,84−0,743
= 0,10 ml
3 =0,03
mlgram
6 gram
1. V O2 1=Vn1−Vn 0
massa =
0,1−06
= 0,1 ml
6 =0,017
mlgram
2. V O2 2= Vn2−Vn1
massa =
0,23−0,16
= 0,16 ml
6 =0,022
mlgram
3. V O2 3=Vn3−Vn2
massa =
0,35−0,236
= 0,12 ml
6 =0,02
mlgram
4. V O2 4=Vn 4−Vn3
massa =
0,46−0,356
= 0,11ml
6 =0,018
mlgram
5. V O2 5=Vn5−Vn 4
massa =
0,58−0,466
= 0,12ml
6 =0,02
mlgram
6. V O2 6= Vn6−Vn5
massa =
0,69−0,586
= 0,11ml
6 =0,018
mlgram
7. V O2 7= Vn7−Vn6
massa =
0,8−0,696
= 0,11ml
6 =0,018
mlgram
8. V O2 8= Vn8−Vn7
massa =
0,89−0,86
= 0,09 ml
6 =0,015
mlgram
9 gram
1. V O2 1= Vn1−Vn 0
massa =
0,15−09
= 0,15 ml
9 =0,017
mlgram
2. V O2 2= Vn2−Vn1
massa =
0,33−0,159
= 0,18 ml
9 =0,02
mlgram
3. V O2 3=Vn3−Vn2
massa =
0,5−0,339
= 0,17ml
9 =0,019
mlgram
4. V O2 4= Vn 4−Vn3
massa =
0,74−0,59
= 0,24 ml
9 =0,027
mlgram
5. V O2 5=Vn5−Vn 4
massa =
0,9−0,749
= 0,16 ml
9 =0,018
mlgram
Grafik
0.050.053
0.050.47
0.470.03
0.0170.022
0.020.018
0.020.018
0.0180.015
0.0170.02
0.0190.027
0.0180.0810.0820.0830.0840.0850.0860.0870.0880.089
0.090.091
grafik hubungan antara kecepatan cairan dan kecepatan penggunaan oksigen
kecepatan (V)
kecepatan penggunaan oksigen (ml/gram)
kece
pata
n ca
iran
(ml/
men
it)
VI. PEMBAHASAN
Percobaan dengan topik Kecepatan Penggunaan Oksigen Dalam Proses Respirasi ini
bertujuan untuk untuk membuktikan bahwa pada proses respirasi memerlukan oksigen dan untuk
membuktikan bahwa keperluan oksigen dalam proses respirasi dipengaruhi berat tumbuhan.
Tumbuhan yang dijadikan bahan percobaan pada praktikum ini adalah kecambah kacang
hijau besar dan kecil, namun kelompok saya (kelompok empat) menggunakan kecambah besar.
Pada pengamatan ini digunakan alat yang disebut respirometer. Respirometer berfungsi untuk
mengukur jumlah oksigen yang diperlukan dalam respirasi. Langkah awal yang dilakukan pada
percobaan ini menimbang kacang hijau dengan berat yang bervariasi, yaitu 3 gram, 6 gram, dan 9
gram. Setelah itu kecambah 3 gram yang telah dihitung dimasukkan ke dalam tabung yang telah
diisi oleh KOH yang dibungkus oleh kapas. KOH berfungsi untuk mengikat CO2, sehingga
pergerakan dari eosin benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen. Akibatnya udara di
dalam tabung lama-kelamaan habis dan akhirnya oksigen dari luar akan tertarik masuk ke dalam
tabung respirometer melalui selang karet. Masuknya oksigen dari luar ini ditandai dengan
naiknya larutan eosin yang dimasukkan dalam pipa kaca. Jadi dapat dibuktikan bahwa dalam
respirasi dibutuhkan oksigen. Setelah kecambah 3 gram dimasukkan ke dalam tabung yang berisi
KOH dan dipasangi dengan pipa respirometer, segera diberi plastisin di sambungan antara tabung
dengan pipa respirometer, tujuannya adalah mencegah terjadinya kebocoran udara, jadi udara
hanya mendesak lubang pada pipi respirometer sehingga eosin dapat bergerak. Apabila terjadi
kebocoran maka akan menyebabkan kacaunya hasil pengamatan karena udara masuk melalui
lubang selain pipa kapiler respirometer. Kemudian diamati pergerakan eosin selama sepuluh
menit, dan mencatat pergerakannya setiap satu menit. Setelah selesai dengan berat 3 gram,
kecambah diganti dengan kecambah kacang hijau dengan berat 6 gram dan dilanjutkan dengan
kecambah 9 gram.
a. Kecepatan cairan
Dari tabel hasil pengamatan dapat diketahui bahwa kecepatan cairan pada kecambah
dengan berat 3 gram adalah 0,084 ml/menit, pada kecambah 6 gram kecepatannya 0,089
ml/menit dan kecepatan pada kecambah 9 gram adalah 0,09 ml/menit. Jadi dapat disimpulkan
bahwa semakin berat tumbuhan maka kecepatan cairan bergerak semakin cepat.
b. Kecepatan penggunaan oksigen
Dari hasil perhitungan pengamatan dapat dimasukkan dalam tabel berikut ini:
Berat Kecepatan (V) Kecepatan Penggunaan O2
3 0,084 0,053 0,084 0,0533 0,084 0,053 0,084 0,473 0,084 0,473 0,084 0,036 0,089 0,0176 0,089 0,0226 0,089 0,026 0,089 0,0186 0,089 0,026 0,089 0,0186 0,089 0,0186 0,089 0,0159 0,09 0,0179 0,09 0,029 0,09 0,0199 0,09 0,0279 0,09 0,018
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa kecepatan penggunaan oksigen pada kecambah
dengan berat 3 gram lebih cepat dari pada kecambah dengan berat 6 gram dan 9 gram. Semakin
berat tumbuhan maka selnya akan semakin banyak, jadi pada berat 3 gram, selnya lebih sedikit
dari pada kecambah dengan berat 6 gram dan 9 gram. Jadi, oksigen yang ada dapat langsung
didistribusikan ke semua sel dan digunakan dengan cepat, sedangkan pada kecambah dengan
berat 6 dan 9 gram kecepatan penyebaran oksigen pada setiap sel lebih lambat karena selnya
lebih banyak dari pada kecambah dengan berat 3 gram.
VII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa:
Dalam proses respirasi memerlukan oksigen, dibuktikan dengan adanya pergerakan eosin
yang didesak oksigen yang ada di luar tabung untuk memenuhi kebutuhan oksigen
kecambah dalam tabung respirometer (oksigen di dalam tabung respirometer digunakan
oleh kecambah, sehingga tekanannya lebih kecil, maka dari itu udara di luar mendesak
masuk).
Berat tumbuhan mempengaruhi keperluan oksigen, semakin berat tumbuhan maka
kecepatan penggunaan oksigen semakin cepat karena sel yang membutuhkan oksigen
semakin banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Ross, 1995, Fisiologi Tumbuhan, ITB, Bandung.
Tim Dosen Fisiologi Tumbuhan. 2012. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Jember:
Universitas Jember.
Campbell, Neil A.; Jane B. Reece and Lawrence G.Mitchell. 2012. Biology. Jakarta: Erlangga
Kimball, Jhon.W, 1983, Biologi, jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Wilkins.M.B, 1993, Fisiologi Tumbuhan, Bumi Angkasa, Jakarta.