17
Bab 2 - 1 Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010 1. Kependudukan 1.1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Penduduk Kota Kendari pada tahun 2007 sebesar 251.447 jiwa dan pada tahun 2008 sebesar 254.236 jiwa, sedangkan pada tahun 2009 berdasarkan hasil pencatatan terakhir, melalui Proyeksi Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) 2005, penduduk Kota Kendari telah mencapai 260.867 jiwa. Berdasarkan data tersebut di atas, terlihat bahwa laju pertumbuhan penduduk Kota selama kurun waktu tahun 2007-2009 sebesar 1,87 persen per tahun. Untuk laju pertumbuhan penduduk menurut kecamatan, laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Kadia mempunyai laju pertumbuhan penduduk tertinggi yaitu sebesar 1,95 persen disusul Kecamatan Kendari, Kendari Barat dan Kambu masing-masing sebesar 1,89 persen, 1,87 persen dan 1,87 persen. Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan kadia selama dua tahun terakhir ini disebabkan karena bertambahnya kegiatan ekonomi di kecamatan ini seperti pembangunan Toko/ruko, rumah makan dan hotel sehingga penduduk cenderung tinggal di kecamatan Kadia. Laju pertumbungan yang tinggi di Kecamatan Kambu disebabkan karena di Kecamatan ini terdapat Universitas terbesar di Sulawesi Tenggara yang tiap tahunnya mengalami pengembangan menyebabkan kebutuhan perumahan baik untuk para dosen dan karyawan maupun mahasiswa semakin bertambah. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kajian tentang tekanan terhadap lingkungan

Citation preview

Page 1: 6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Bab 2 - 1Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010

1. Kependudukan

1.1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk

Penduduk Kota Kendari pada tahun 2007 sebesar 251.447 jiwa dan

pada tahun 2008 sebesar 254.236 jiwa, sedangkan pada tahun 2009

berdasarkan hasil pencatatan terakhir, melalui Proyeksi Survei Penduduk

Antar Sensus (Supas) 2005, penduduk Kota Kendari telah mencapai 260.867

jiwa. Berdasarkan data tersebut di atas, terlihat bahwa laju pertumbuhan

penduduk Kota selama kurun waktu tahun 2007-2009 sebesar 1,87 persen per

tahun. Untuk laju pertumbuhan penduduk menurut kecamatan, laju

pertumbuhan penduduk Kecamatan Kadia mempunyai laju pertumbuhan

penduduk tertinggi yaitu sebesar 1,95 persen disusul Kecamatan Kendari,

Kendari Barat dan Kambu masing-masing sebesar 1,89 persen, 1,87 persen

dan 1,87 persen.

Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan kadia selama

dua tahun terakhir ini disebabkan karena bertambahnya kegiatan ekonomi

di kecamatan ini seperti pembangunan Toko/ruko, rumah makan dan hotel

sehingga penduduk cenderung tinggal di kecamatan Kadia. Laju

pertumbungan yang tinggi di Kecamatan Kambu disebabkan karena di

Kecamatan ini terdapat Universitas terbesar di Sulawesi Tenggara yang tiap

tahunnya mengalami pengembangan menyebabkan kebutuhan

perumahan baik untuk para dosen dan karyawan maupun mahasiswa

semakin bertambah.

Bab 2Tekanan Terhadap Lingkungan

Page 2: 6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Bab 2 - 2Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010

Tabel 2.1Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Kendari

Tahun 2006 s/d 2010

KecamatanTahun Data

2006 2007 2008 2009 2010

1. Mandonga 35,442 36,443 36,828 37,789 36,162

2. Baruga 12,630 12,987 13,127 13,469 19,162

3. Puuwatu 22,567 23,204 23,450 24,062 27,649

4. Kadia 28,046 28,825 29,189 29,949 39,271

5. Wua-wua 19,589 20,147 20,343 20,875 24,402

6. Poasia 18,972 19,508 19,717 20,231 24,965

7. Abeli 20,801 21,388 21,618 22,181 22,283

8. Kambu 19,651 20,205 20,426 20,959 27,152

9. Kendari 25,176 25,883 26,179 26,861 25,56210. Kendari Barat 41,712 42,887 43,360 44,491 42,851

Jumlah Total 246,592 253,484 256,245 262,876 289,459 Sumber : kendari Dalam Angka, 2010

Grafik 2.1 Laju Pertumbuhan Penduduk Kota kendari Per Kecamatan

Tahun 2006 s/d 2010

Page 3: 6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Bab 2 - 3Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010

1.2. Struktur Umur, Jenis Kelamin dan Keluarga

Struktur umur penduduk pada suatu daerah sangat ditentukan oleh

perkembangan tingkat kelahiran, kematian dan migrasi. Oleh karena itu jika

angka kelahiran pada suatu daerah cukup tinggi maka dapat

mengakibatkan daerah tersebut tergolong sebagai daerah yang

berpenduduk usia muda. Keadaan struktur umur penduduk di Kota Kendari

sebagaimana pada Tabel 3.1.4 menunjukkan bahwa pada tahun 2009

sepertiga lebih jumlah penduduk yaitu 42,40 persen dari jumlah penduduk

Kota Kendari atau sebanyak 110.598 jiwa adalah penduduk usia muda yang

berumur di bawah 20 tahun. Menurut jenis kelamin, jumlah penduduk

melalui Proyeksi Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) 2009 adalah sejumlah

260.867 jiwa, terdiri dari 126.416 jiwa (48,46 persen) adalah laki-laki dan

134.451 jiwa (51.54 persen) adalah perempuan.

Bila dilihat dari luas menurut kecamatan, maka kecamatan

Mandonga, Kendari, Kendari Barat, Wua-wua dan Kadia merupakan

kecamatan yang mempunyai penduduk yang cukup padat dimana

Kecamatan Mandonga penduduknya sebanyak 1.618 jiwa per km²,

Kecamatan Kendari 1.373 jiwa per km², Kecamatan Kendari barat 1.936 jiwa

per km², Kecamatan Wua-wua 1.690 jiwa per km² dan tertinggi Kecamatan

Kadia dengan jumlah penduduk 3.291 jiwa per km².

Tabel 2.2Jumlah Penduduk Kota Kendari Menurut Jenis Kelamin

Tahun 2006 sampai 2009

NO∑ Penduduk

Menurut Jenis Kelamin

Tahun

2006 2007 2008 2009

1 Laki-Laki 119.529 123.224 123.150 126.416

2 Perempuan 125.057 128.253 131.086 134.451

J u m l a h 244.586 251.477 254.236 260.867 Sumber : BPS Kota Kendari,Tahun, 2010

Page 4: 6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Bab 2 - 4Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010

Grafik 2.2.Jumlah Penduduk Kota Kendari Menurut Jenis Kelamin

Tahun 2006 sampai 2009

2. Pendidikan

Pembangunan kota kendari pada dasarnya adalah pembangunan

manusia seutuhnya yang menempatkan penduduk pada peranan yang

sangat penting baik sebagai subyek maupun obyek pembangunan. Agar

program pembangunan yang dilaksanakan itu dapat berlangsung dan

berdaya guna secara maksimal perlu didukung oleh tersedianya pendidikan

yang memadai di kota kendari sebagai dasar dalam menentukan

perencenaan kebijakan pendidikan.

Pembangunan pendidikan dititik beratkan pada peningkatan mutu

dan perluasan kesempatan belajar di semua jenjang pendidikan mulai dari

Taman Kanak-Kanak sampai kepada Perguruan Tinggi.

Upaya peningkatan pendidikan yang ingin dicapai tersebut

dimaksudkan agar menghasilkan manusia seutuhnya sedangkan perluasan

kesempatan belajar dimaksudkan agar penduduk usia sekolah yang setiap

tahunnya mengalami peningkatan sejalan dengan laju pertumbuhan

penduduk dapat memperoleh kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya

secara merata.

Page 5: 6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Bab 2 - 5Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010

Pelaksanaan pendidikan di Kota Kendari selama ini mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Sebagai indikator untuk mengukur tingkat

perkembangan pembangunan pendidikan dimaksud antara lain seperti

jumlah sekolah, guru dan murid.

Tabel 2.3.Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid menurut Tingkat Pendidikan

Tahun 2007/2008 – 2009/2010

Tingkat Pendidikan

Sekolah Guru MuridRata-Rata

Guru/ sekolah

Murid / Sekolah

Murid/Guru

1. TK 2007/2008 74 271 2.797 3,66 37,80 10,322008/2009 80 379 3.316 4,74 41,45 8,752009/2010 83 447 3.996 5,39 48,14 8,942. SD2007/2008 122 1.346 33.714 11,03 276,34 25,052008/2009 122 1.713 35.019 14,04 287,04 20,442009/2010 129 1.659 35.171 12,86 272,64 21,203. SMP2007/2008 38 1.062 13.396 27,95 352,53 12,612008/2009 39 1.081 14,188 27,72 363,79 13,122009/2010 43 1.259 15.339 29,28 356,72 12,184. SMA

2007/200836 1.346 15.099 37,39 419,42 11,22

2008/2009 39 1.51 16.52 38,72 423,59 10,942009/2010 42 1.585 16.544 37,74 393,90 10,44

Sumber : BPS Kota Kendari, 2010

Pada Tabel 2.3 memberikan informasi tentang Taman Kanak-Kanak,

Sekolah Dasar, SLTP dan SLTA mulai tahun ajaran 2007/2008 sampai dengan

tahun ajaran 2009/2010.

Pada tahun ajaran 2008/2009 jumlah TK sebanyak 80 unit dan pada

tahun ajaran 2009/2010 menjadi 83 unit atau meningkat sebesar 3,75 persen,

kemudian guru meningkat sebesar 17,94 persen yaitu dari 379 guru pada

tahun 2008/2009 menjadi 447 guru pada tahun 2009/2010, begitu pula murid

meningkat dari 3.316 siswa pada tahun 2008/2009 menjadi 3.996 siswa pada

Page 6: 6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Bab 2 - 6Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010

tahun 2009/2010 atau meningkat sebesar 20,51 persen. Selanjutnya rasio

antara banyaknya guru terhadap banyaknya sekolah pada tahun 2009/2010

adalah sebanyak 5 guru, kemudian rasio antara banyaknya murid terhadap

banyaknya sekolah sebanyak 48 siswa dan rasio antara banyaknya murid

terhadap banyaknya guru sebanyak 9 siswa.

Jumlah Sekolah Dasar (SD) tahun ajaran 2009/2010 meningkat dari

tahun sebelumnya yaitu tahun 2008/2009 122 unit menjadi 129 unit tahun

2009/2010. Guru menurun dari 1.713 pada tahun ajaran 2008/2009 menjadi

1.659 guru pada tahun 2009/2009 atau menurun sebesar 3,15 persen. Jumlah

murid mengalami penambahan dari 35.019 siswa pada tahun 2008/2009

menjadi 35.171 siswa pada tahun 2009/2010 atau meningkat sebesar 0,43

persen. Ratio antara banyaknya guru terhadap banyaknya sekolah tahun

2009/2010 sebanyak 13 guru, rata-rata murid per sekolah sebanyak 273 siswa

dan rata-rata murid per guru sebanyak 21 siswa.

Jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun ajaran

2009/2010 sebanyak 43 unit. Jumlah guru 1.081 orang pada tahun 2008/2009

dan pada tahun 2009/2010 berjumlah 1.259 orang, atau meningkat 16,47

persen. Jumlah Murid bertambah dari 14.188 orang pada tahun 2008/2019

menjadi 15.339 orang pada tahun ajaran 2009/2010 atau meningkat sebesar

8,11 persen. Rata-rata guru per sekolah tahun 2009/2010 sebanyak 29 guru,

rata-rata murid per sekolah sebanyak 357 siswa dan rata-rata murid per guru

sebanyak 12 orang.

Untuk Sekolah Menengah Umum (SMU) tahun ajaran 2009/2010

berjumlah 42 unit. Jumlah guru bertambah dari 1.510 guru pada tahun

2008/2009 menjadi 1.585 guru pada tahun 2009/2010 atau meningkat

sebesar 4,97 persen. Sementara Murid mengalami kenaikan dari 16.520 siswa

pada tahun 2008/2009 menjadi 16.544 siswa pada tahun 2009/2010 atau

meningkat sebesar 0,15 persen. Rata-rata banyaknya guru per sekolah tahun

2009/2010 sebanyak 38 orang, rata-rata murid per sekolah sebanyak 394

siswa dan rasio murid terhadap guru sebanyak 10 siswa.

Page 7: 6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Bab 2 - 7Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010

Jumlah Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Kota Kendari pada

tahun 2009/2010 sama seperti tahun sebelumnya terdapat 8 unit dan

menampung mahasiswa sebanyak 17.667 orang pada semester genap dan

30.351 mahasiswa pada semester ganjil dengan tenaga dosen tetap dan

tidak tetap sebanyak 1.116 orang.

3. Permukiman

Sama halnya dengan 2 tahun sebelumnya, Persebaran penduduk

Kota Kendari tahun 2009 terpusat di Kecamatan Kendari Barat berkisar 44.491

jiwa atau sebesar 17,06 persen, menyusul Kecamatan Mandonga 37.789 jiwa

atau 14,49 persen. Penyebab utama terjadinya persebaran penduduk di

Kecamatan Kendari Barat karena Kecamatan Kendari Barat merupakan

kecamatan pecahan dari Kecamatan Kendari dimana Kendari merupakan

Kota Lama dan Kendari Barat merupakan pusat perkantoran dan sebagian

kampus Unhalu masih berada di Kecamatan ini. Hal ini menjadi penyebab

padatnya penduduk di Kecamatan Kendari Barat. Sedangkan kecamatan

mandonga, penyebaran penduduk cukup tinggi disebabkan karena

meningkatnya kegiatan ekonomi dengan dibangunnya toko/mall dan hotel.

Untuk penduduk Kecamatan Baruga sebesar 13.469 jiwa, Poasia 20.231 jiwa,

Abeli 22.181 jiwa, Kendari 26.861 jiwa, Puwatu 24.062 jiwa, Wua-Wua 20.875

jiwa, Kadia 29.949 jiwa dan Kambu 20.959 jiwa, masing-masing mengalami

peningkatan jumlah penduduk dengan persebaran penduduk yang tidak

jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.

Page 8: 6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Bab 2 - 8Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010

Baruga5.16%

Poasia7.76%

Abeli8.50%

Kendari10.30%Kendari Barat

17.06%

Puuwatu9.22%

Kadia11.48%

Kambu8.03%

Mandonga14.49%

Wua-wua8.00%

Tabel 2.4Persebaran Penduduk Kota Kendari Per Kecamatan

Kecamatan2008 2009

Penduduk%

Persebaran Penduduk%

Persebaran 1. Mandonga 36.828 14,49 37.789 14,49 2. Baruga 13.126 5,16 13.469 5,16 3. Puuwatu 23.45 9,22 24.062 9,22 4. Kadia 29.189 11,48 29.949 11,48 5. Wua-wua 20.343 8,00 20.875 8,00 6. Poasia 19.717 7,76 20.231 7,76 7. Abeli 21.618 8,50 22.181 8,50 8. Kambu 20.426 8,03 20.959 8,03 9. Kendari 26.179 10,30 26.861 10,3010. Kendari Barat 43.36 17,06 44.491 17,06

Kota Kendari 254.236 100,00 260.867 100,00

Sumber : BPS Kota Kendari, Tahun 2010

Grafik 2.3Grafik Persebaran Penduduk Kota Kendari Per Kecamatan

Page 9: 6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Bab 2 - 9Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010

4. Kesehatan

Untuk mengukur tingkat derajat kesehatan masyarakat pada suatu

wilayah dapat digunakan beberapa indikator, antara lain : angka kematian,

angka kesakitan, umur harapan hidup serta status gizi.

1. Angka Kematian

a. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah satu dari sekian indikator

derajat kesehatan masyarakat pada suatu wilayah. Sebab utama

kematian neonatus adalah BBLR, asfiksia, tetanus neonatorum,

masalah pemberian minum, infeksi, dan gangguan hematologik.

Selain itu 13% kematian neonatus disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk

kematian bayi setelah neonatus juga telah diketahui sebab-sebab

utamanya yaitu ISPA/Pneumonia, diare sebagai sebab langsung, dan

kurang gizi sebagai sebab tidak langsung.

b. Angka Kematian Ibu (AKI)

Seperti halnya angka kematian bayi, Angka Kematian Ibu (AKI)

termasuk pula dalam salah satu indikator pencapaian derajat

kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Angka Kematian Ibu dapat

memberi gambaran tentang status kesehatan dan status gizi ibu hamil,

tingkat pelayanan kesehatan bagi ibu selama masa kehamilan,

melahirkan, dan masa nifas, serta kondisi kesehatan lingkungan.

2. Angka Kesakitan

a. Sepuluh Penyakit Menular Terbesar Kota Kendari

Pola penyakit masyarakat Kota Kendari dapat diketahui melalui

laporan Dinas Kesehatan Kota Kendari. Namun informasi yang

diperoleh berdasarkan laporan tersebut belum dapat memberi

gambaran secara utuh tentang jumlah dan jenis penyakit yang

banyak terjadi pada masyarakat Kota Kendari sebab laporan tersebut

hanya merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di puskesmas dan UPT-

nya, sedang laporan dari dokter praktek, perawat dan bidan praktek,

Page 10: 6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Bab 2 - 10Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010

klinik/rumah sakit pemerintah/swasta belum tercatat dan terkoordinasi

dengan baik.

Jenis penyakit utama pada semua kelompok umur berdasarkan

laporan Dinas Kesehatan Kota Kendari dapat diketahui pada tabel

berikut :

Tabel 2.5Penyakit Utama Terbanyak Menurut Laporan Dinas Kesehatan

Kota Kendari Tahun 2010

No Jenis Penyakit Jumlah (%)1 2 3 4

1 Diare 5.183 12 Suspect TB 491 163 Demam Berdarah 154 54 Demam Dengue 104 35 TB BTA 305 576 Pneumonia 66 27 Campak 44 18 ISPA 15.434 259 Diare Berdarah 20 1

10 Rabies 13 1J u m l a h 21.814 112

Sumber Data : Dinas Kesehatan Kota Kendari Tahun, 2010

5. Pertanian, perikanan dan peternakan

1) Pertanian

Kondisi topografi mempengaruhi penggunaan lahan atau tanah.

Terdapat 12 jenis penggunaan lahan di Kota Kendari seperti pada

tabel di bawah ini.

Page 11: 6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Bab 2 - 11Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010

Tabel 2.6Luas Penggunaan Lahan di Kota Kendari Tahun 2008 – 2009

No. Penggunaan LahanLuas Penggunaan Tanah (Ha)

2008 2009

1 2 3 4

1.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.11.12.

Tanah SawahBangunan dan Halaman sekitarnyaTegal/KebunLadang/HumaPadang RumputRawa yang tidak ditanamiTambak, Kolam, Tebat dan EmpangLahan yang sementara tidak diusahakanLahan tanaman kayu-kayuanHutan Negara,Perkebunan

4647.86045392360236115116

1.1861.2413.4574.6113.404

4948.0144.5741.978236122109

2.6081.3882.5444.4413.081

Jumlah 29.589 29.589

Sumber: BPS Kota Kendari, 2010

Dari rincian table diatas, pada tahun 2009 penggunaan yang terluas

adalah bangunan dan halaman sekitarnya 8.014 Ha atau 27,08 % dari

seluruh luas penggunaan tanah di kota Kendari.

Grafik 2.4Luas Penggunaan Lahan di Kota Kendari Tahun 2010

2) Perikanan

Selain potensi pertanian tanaman pangan, potensi pertanian lainya

adalah perikanan yang meliputi perikanan laut (perairan) dan

Page 12: 6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Bab 2 - 12Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010

perikanan darat (tambak dan kolam). Perkembangan potensi dan

produksi perikanan digambarkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.7Produksi Perikanan Laut dan Perikanan Darat Kota Kendari

Tahun 2005-2009Tahun Perikanan laut Perikanan darat Jumlah2005 25.487,74 93,98 25.581,722006 25.492,52 94,35 25.586,872007 25.503,90 94,73 25.598,632008 25.551,90 78,79 25.594,692009 25.666,52 85,57 25.752

Sumber: BPS Kota Kendari, Tahun 2010

3) Peternakan

Potensi peternakan yang dikembangkan di Kota Kendari terdiri dari (1)

ternak besar, (2) ternak kecil dan (3) ternak unggas. Jenis ternak

besar adalah sapi, kerbau dan kuda. Jenis ternak kecil adalah

kambing, domba dan babi. Sedangkan jenis ternak unggas adalah

ayam kampung, ayam ras dan itik/manila. Berikut ini adalah

perkembangan potensi peternakan di Kota Kendari kurun waktu Tahun

2003-2007.

Tabel 2.8Potensi dan Produksi Perternakan Kota Kendari

Tahun 2005 - 2009

No. Potensi PeternakanTahun

2005 2006 2007 2008 20091 2 3 4 5 6 71. Ternak Besar

a. Populasi (ekor) 2.282 2.307 2.221 2.085 2.191b. Ternak Besar yang dipotong (ekor)

6.149 6.614 6.224 6.291 6.344

c. Produksi (kg) 1.202.426 1,293.162 1.521.294 1.537.723 1.550.5632. Ternak Kecil

a. Populasi (ekor) 2.489 2.729 3.080 3.323 3.223

b. Ternak Kecil yang dipotong (ekor)

782 927 1.404 1.660 1.800

c. Produksi (kg) 11.007 12.947 22.386 26.521 32.6133. Unggas

a. Populasi Ternak Unggas

657.525 678.070 731.677 794.522 829.563

Page 13: 6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Bab 2 - 13Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010

b. Ternak unggas yang dipotong (ekor)

810.833 816.028 888.581 926.224 915.065

c. Produksi Ternak Unggas (kg)

606.251 609.724 754.769 788.250 778.013

Sumber: BPS Kota Kendari, Tahun 2010

Dari data di atas terlihat bahwa ternak unggas merupakan ternak

dengan populasi terbanyak menyusul populasi ternak kecil dan populasi

ternak besar. Sedangkan banyaknya ternak yang dipotong, ternak unggas

merupakan ternak terbanyak, menyusul ternak besar dan ternak kecil. Untuk

produksi terbanyak yaitu ternak besar, ternak unggas dan ternak kecil.

6. Industri

Pembangunan industri ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja,

meratakan kesempatan berusaha, emingkatkan ekspor dalam menunjang

pembangunan daerah dengan memanfaatkan sumber daya alam dan

energi serta sember daya manusia. sejalan dengan itu, maka dewasa ini

pemerintah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat

untuk membuka berbagai kegiatan dalam bidang industri. Industri di kota

kendari dikelompokkan berdasarkan banyaknya tenaga kerja pada industri

tersebut, yaitu industri besar yang memilliki lebih dari 100 orang tenaga kerja

sedangkan 20 sampai dengan 99 orang dikelompokkan sebagai industri

sedang.

7. Energi

Kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik dan penerangan listrik

sebagian besar diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sisanya

diperoleh dari penerangan listrik Non PLN atau penerangan lainnya.

Pembangunan jaringan listrik yang dilaksanakan oleh PLN semakin

meningkat sehingga diperluas sampai kepelosok pedesaan. Indikator yang

dapat mengukur kegiatan pembangunan perlistrikan pada Tabel 6.2.1

Jumlah pelanggan listrik PLN di Kota Kendari tahun 2009 tercatat sebanyak

40.380 pelanggan. Sedangkan tenaga listrik yang terjual sebanyak

Page 14: 6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Bab 2 - 14Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010

131.698.312 kwh dengan nilai penjualan sebesar Rp. 94.725,52 juta atau

masing-masing-meningkat sebesar 12,66 persen dan 18,24 persen dari tahun

sebelumnya. Peningkatan nilai penjualan disebabkan adanya kenaikan

jumlah pelanggan yang mengalami peningkatan di tahun 2009 sebesar 1,24

persen. Jenis pelanggan listrik didominasi oleh rumah tangga (86,35 persen )

kemudian usaha bisnis (10,23) persen dan sisanya sosial, jawatan/kantor dan

penerangan jalan. Sementara itu daya terpasang listrik di tahun 2009, tetap

sama dengan tahun 2008 yaitu 57.679 kw. Walaupun daya terpasang listrik

tetap, namun tenaga listrik yang terjual dan nilai penjualan mengalami

peningkatan. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pemakaian di

Tahun 2009.

8. Transportasi

Sarana transportasi di Kota Kendari sangat memegang peranan yang

sangat penting. Pentingnya sarana trnasportasi ini disamping dapat

dipergunakan oleh masyarakat untuk angkutan dakutan darat rat atau laut

dan dipergunakan untuk kelancaran kegiatan ekonomi dan social lainnya.

sarana transportasi di kota kendari dibedakan menjadi dua yaitu angkutan

darat dan angkutan laut.

Angkutan darat dipergunakan oleh masyarakat sebagai angkutan

penumpang, juga dapat dipergunakan sebagai angkutan barang produksi

hasil pertanian, kehutanan dan hasil-hasil lainnya. Sedangkan sarana

angkutan laut merupakan alat angkut penumpang dan arus barang yang

menghubungkan antara wilayah Kota Kendari dengan wilayah Kabupaten

lain di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Tabel 2.9Jumlah Kendaraan di Kota Kendari

Jenis kendaraan Tahun 2004 2005 2006 2007 2008

Mobil Penumpang 1,344 1,729 1,254 1,180 1,293Mobi Barang 2,450 2,696 2,953 2,953 3,337Mobil Bus 3,691 4,017 4,017 4,398 4,980Sepeda Motor 28,778 35,459 35,459 42,613 55,320

Sumber : BPS Kota Kendari, Tahun 2010

Page 15: 6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Bab 2 - 15Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010

Grafik 2.5

Jumlah Kendaraan di Kota Kendari Sepanjang Tahun 2004-2008

9. Pariwisata

9.1. Potensi Objek Wisata

Potensi pariwisata Kota Kendari meliputi Wisata Pulau, Budaya, Pantai

dan Wisata Agro. Pembangunan Pariwisata diharapkan mampu

menyediakan layanan jasa bagi penduduk di wilayah Kota Kendari serta

mampu membangkitkan dinamika perkembangan ekonomi perkotaan.

Tabel 2.10Objek Wista di Kota Kendari

No.Nama Obyek

Lokasi Jenis Obyek WisataWisata

1 2 3 4

1Tahura Murhum

Kec. Kendari dan Mandonga

Alam/Ekologi

2Hutan Nanga-nanga

Kec. Poasia Alam/Ekologi

3Pulau Bungkutoko

Kel. Bungkutoko Kawasan Pariwisata

4Tambak Wisata

Kec. Poasia dan Baruga

Minat Khusus

5 Teluk KendariKec. Kendari, Mandonga Ekologi/Minat Khusus

dan Baharidan Poasia

Page 16: 6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Bab 2 - 16Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010

6 Pantai Purirano Kel. Purirano Karang Datar

7Mortir Jepang/Hearin Jepang

8 Pantai Nambo Kel. Nambo Alam/Permandian

9Makam Raja Sao-sao

Kec. Baruga Budaya/Sejarah

10Air Terjun Lahundape

Kec. Kendari Barat Alam/Ekologi

11Pantai Mayaria

Kec. Kendari Alam/Ekologi

12Terowongan Jepang

Pegunungan Nipa-nipa

Budaya/Sejarah(Kec. Kendari dan Mandonga)

13Museum Kendari

Jl. Saranani Budaya/Sejarah

14Taman Budaya P2ID

Kompleks P2ID Budaya

15 Kendari BeachSepanjang Pantai Kendari

Wisata alam dan rekreasi

Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari, Tahun 2007

9.2. Sarana Perhotelan

Pembangunan kepariwisataan berbanding lurus dengan

pembangunan sarana penunjang kepariwisataan yaitu hotel. Salah satu

indikator yang menunjukan kemajuan dalam sektor perhotelan adalah

tingkat penghunian kamar, makin tinggi angka tingkat penghunian kamar

yang dimiliki oleh sekelompok hotel/akomodasi pada suatu daerah,

menunjukan makin sehat kehidupan perhotelan tersebut.

Tabel 2.11Jumlah Hotel di Kota Kendari

Kecamatan Hotel/Akomodasi K a m a r Tempat Tidur (1) (2) (3) (4)1.Mandonga 17 250 3532. Baruga 4 52 713. Puuwatu 1 10 504. Kadia 18 351 4675. Wua-Wua 3 38 72

Page 17: 6. Bab 2 Tekanan Terhadap Lingkungan

Bab 2 - 17Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010

6. P o a s i a 2 18 187. A b e l i - - -8. Kambu - - -9. Kendari 6 38 4210. Kendari Barat 36 524 1.060Kota Kendari2 0 0 9 87 1.281 2.1332 0 0 8 71 961 1.4952 0 0 7 70 905 1.6012 0 0 6 64 826 1.5182 0 0 5 62 715 1.332

Sumber : BPS Kota Kendari, Tahun 2010