Upload
helmi-adriansyah
View
220
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kajian tentang tekanan terhadap lingkungan
Citation preview
Bab 2 - 1Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010
1. Kependudukan
1.1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Penduduk Kota Kendari pada tahun 2007 sebesar 251.447 jiwa dan
pada tahun 2008 sebesar 254.236 jiwa, sedangkan pada tahun 2009
berdasarkan hasil pencatatan terakhir, melalui Proyeksi Survei Penduduk
Antar Sensus (Supas) 2005, penduduk Kota Kendari telah mencapai 260.867
jiwa. Berdasarkan data tersebut di atas, terlihat bahwa laju pertumbuhan
penduduk Kota selama kurun waktu tahun 2007-2009 sebesar 1,87 persen per
tahun. Untuk laju pertumbuhan penduduk menurut kecamatan, laju
pertumbuhan penduduk Kecamatan Kadia mempunyai laju pertumbuhan
penduduk tertinggi yaitu sebesar 1,95 persen disusul Kecamatan Kendari,
Kendari Barat dan Kambu masing-masing sebesar 1,89 persen, 1,87 persen
dan 1,87 persen.
Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan kadia selama
dua tahun terakhir ini disebabkan karena bertambahnya kegiatan ekonomi
di kecamatan ini seperti pembangunan Toko/ruko, rumah makan dan hotel
sehingga penduduk cenderung tinggal di kecamatan Kadia. Laju
pertumbungan yang tinggi di Kecamatan Kambu disebabkan karena di
Kecamatan ini terdapat Universitas terbesar di Sulawesi Tenggara yang tiap
tahunnya mengalami pengembangan menyebabkan kebutuhan
perumahan baik untuk para dosen dan karyawan maupun mahasiswa
semakin bertambah.
Bab 2Tekanan Terhadap Lingkungan
Bab 2 - 2Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010
Tabel 2.1Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Kendari
Tahun 2006 s/d 2010
KecamatanTahun Data
2006 2007 2008 2009 2010
1. Mandonga 35,442 36,443 36,828 37,789 36,162
2. Baruga 12,630 12,987 13,127 13,469 19,162
3. Puuwatu 22,567 23,204 23,450 24,062 27,649
4. Kadia 28,046 28,825 29,189 29,949 39,271
5. Wua-wua 19,589 20,147 20,343 20,875 24,402
6. Poasia 18,972 19,508 19,717 20,231 24,965
7. Abeli 20,801 21,388 21,618 22,181 22,283
8. Kambu 19,651 20,205 20,426 20,959 27,152
9. Kendari 25,176 25,883 26,179 26,861 25,56210. Kendari Barat 41,712 42,887 43,360 44,491 42,851
Jumlah Total 246,592 253,484 256,245 262,876 289,459 Sumber : kendari Dalam Angka, 2010
Grafik 2.1 Laju Pertumbuhan Penduduk Kota kendari Per Kecamatan
Tahun 2006 s/d 2010
Bab 2 - 3Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010
1.2. Struktur Umur, Jenis Kelamin dan Keluarga
Struktur umur penduduk pada suatu daerah sangat ditentukan oleh
perkembangan tingkat kelahiran, kematian dan migrasi. Oleh karena itu jika
angka kelahiran pada suatu daerah cukup tinggi maka dapat
mengakibatkan daerah tersebut tergolong sebagai daerah yang
berpenduduk usia muda. Keadaan struktur umur penduduk di Kota Kendari
sebagaimana pada Tabel 3.1.4 menunjukkan bahwa pada tahun 2009
sepertiga lebih jumlah penduduk yaitu 42,40 persen dari jumlah penduduk
Kota Kendari atau sebanyak 110.598 jiwa adalah penduduk usia muda yang
berumur di bawah 20 tahun. Menurut jenis kelamin, jumlah penduduk
melalui Proyeksi Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) 2009 adalah sejumlah
260.867 jiwa, terdiri dari 126.416 jiwa (48,46 persen) adalah laki-laki dan
134.451 jiwa (51.54 persen) adalah perempuan.
Bila dilihat dari luas menurut kecamatan, maka kecamatan
Mandonga, Kendari, Kendari Barat, Wua-wua dan Kadia merupakan
kecamatan yang mempunyai penduduk yang cukup padat dimana
Kecamatan Mandonga penduduknya sebanyak 1.618 jiwa per km²,
Kecamatan Kendari 1.373 jiwa per km², Kecamatan Kendari barat 1.936 jiwa
per km², Kecamatan Wua-wua 1.690 jiwa per km² dan tertinggi Kecamatan
Kadia dengan jumlah penduduk 3.291 jiwa per km².
Tabel 2.2Jumlah Penduduk Kota Kendari Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2006 sampai 2009
NO∑ Penduduk
Menurut Jenis Kelamin
Tahun
2006 2007 2008 2009
1 Laki-Laki 119.529 123.224 123.150 126.416
2 Perempuan 125.057 128.253 131.086 134.451
J u m l a h 244.586 251.477 254.236 260.867 Sumber : BPS Kota Kendari,Tahun, 2010
Bab 2 - 4Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010
Grafik 2.2.Jumlah Penduduk Kota Kendari Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2006 sampai 2009
2. Pendidikan
Pembangunan kota kendari pada dasarnya adalah pembangunan
manusia seutuhnya yang menempatkan penduduk pada peranan yang
sangat penting baik sebagai subyek maupun obyek pembangunan. Agar
program pembangunan yang dilaksanakan itu dapat berlangsung dan
berdaya guna secara maksimal perlu didukung oleh tersedianya pendidikan
yang memadai di kota kendari sebagai dasar dalam menentukan
perencenaan kebijakan pendidikan.
Pembangunan pendidikan dititik beratkan pada peningkatan mutu
dan perluasan kesempatan belajar di semua jenjang pendidikan mulai dari
Taman Kanak-Kanak sampai kepada Perguruan Tinggi.
Upaya peningkatan pendidikan yang ingin dicapai tersebut
dimaksudkan agar menghasilkan manusia seutuhnya sedangkan perluasan
kesempatan belajar dimaksudkan agar penduduk usia sekolah yang setiap
tahunnya mengalami peningkatan sejalan dengan laju pertumbuhan
penduduk dapat memperoleh kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya
secara merata.
Bab 2 - 5Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010
Pelaksanaan pendidikan di Kota Kendari selama ini mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Sebagai indikator untuk mengukur tingkat
perkembangan pembangunan pendidikan dimaksud antara lain seperti
jumlah sekolah, guru dan murid.
Tabel 2.3.Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid menurut Tingkat Pendidikan
Tahun 2007/2008 – 2009/2010
Tingkat Pendidikan
Sekolah Guru MuridRata-Rata
Guru/ sekolah
Murid / Sekolah
Murid/Guru
1. TK 2007/2008 74 271 2.797 3,66 37,80 10,322008/2009 80 379 3.316 4,74 41,45 8,752009/2010 83 447 3.996 5,39 48,14 8,942. SD2007/2008 122 1.346 33.714 11,03 276,34 25,052008/2009 122 1.713 35.019 14,04 287,04 20,442009/2010 129 1.659 35.171 12,86 272,64 21,203. SMP2007/2008 38 1.062 13.396 27,95 352,53 12,612008/2009 39 1.081 14,188 27,72 363,79 13,122009/2010 43 1.259 15.339 29,28 356,72 12,184. SMA
2007/200836 1.346 15.099 37,39 419,42 11,22
2008/2009 39 1.51 16.52 38,72 423,59 10,942009/2010 42 1.585 16.544 37,74 393,90 10,44
Sumber : BPS Kota Kendari, 2010
Pada Tabel 2.3 memberikan informasi tentang Taman Kanak-Kanak,
Sekolah Dasar, SLTP dan SLTA mulai tahun ajaran 2007/2008 sampai dengan
tahun ajaran 2009/2010.
Pada tahun ajaran 2008/2009 jumlah TK sebanyak 80 unit dan pada
tahun ajaran 2009/2010 menjadi 83 unit atau meningkat sebesar 3,75 persen,
kemudian guru meningkat sebesar 17,94 persen yaitu dari 379 guru pada
tahun 2008/2009 menjadi 447 guru pada tahun 2009/2010, begitu pula murid
meningkat dari 3.316 siswa pada tahun 2008/2009 menjadi 3.996 siswa pada
Bab 2 - 6Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010
tahun 2009/2010 atau meningkat sebesar 20,51 persen. Selanjutnya rasio
antara banyaknya guru terhadap banyaknya sekolah pada tahun 2009/2010
adalah sebanyak 5 guru, kemudian rasio antara banyaknya murid terhadap
banyaknya sekolah sebanyak 48 siswa dan rasio antara banyaknya murid
terhadap banyaknya guru sebanyak 9 siswa.
Jumlah Sekolah Dasar (SD) tahun ajaran 2009/2010 meningkat dari
tahun sebelumnya yaitu tahun 2008/2009 122 unit menjadi 129 unit tahun
2009/2010. Guru menurun dari 1.713 pada tahun ajaran 2008/2009 menjadi
1.659 guru pada tahun 2009/2009 atau menurun sebesar 3,15 persen. Jumlah
murid mengalami penambahan dari 35.019 siswa pada tahun 2008/2009
menjadi 35.171 siswa pada tahun 2009/2010 atau meningkat sebesar 0,43
persen. Ratio antara banyaknya guru terhadap banyaknya sekolah tahun
2009/2010 sebanyak 13 guru, rata-rata murid per sekolah sebanyak 273 siswa
dan rata-rata murid per guru sebanyak 21 siswa.
Jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun ajaran
2009/2010 sebanyak 43 unit. Jumlah guru 1.081 orang pada tahun 2008/2009
dan pada tahun 2009/2010 berjumlah 1.259 orang, atau meningkat 16,47
persen. Jumlah Murid bertambah dari 14.188 orang pada tahun 2008/2019
menjadi 15.339 orang pada tahun ajaran 2009/2010 atau meningkat sebesar
8,11 persen. Rata-rata guru per sekolah tahun 2009/2010 sebanyak 29 guru,
rata-rata murid per sekolah sebanyak 357 siswa dan rata-rata murid per guru
sebanyak 12 orang.
Untuk Sekolah Menengah Umum (SMU) tahun ajaran 2009/2010
berjumlah 42 unit. Jumlah guru bertambah dari 1.510 guru pada tahun
2008/2009 menjadi 1.585 guru pada tahun 2009/2010 atau meningkat
sebesar 4,97 persen. Sementara Murid mengalami kenaikan dari 16.520 siswa
pada tahun 2008/2009 menjadi 16.544 siswa pada tahun 2009/2010 atau
meningkat sebesar 0,15 persen. Rata-rata banyaknya guru per sekolah tahun
2009/2010 sebanyak 38 orang, rata-rata murid per sekolah sebanyak 394
siswa dan rasio murid terhadap guru sebanyak 10 siswa.
Bab 2 - 7Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010
Jumlah Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Kota Kendari pada
tahun 2009/2010 sama seperti tahun sebelumnya terdapat 8 unit dan
menampung mahasiswa sebanyak 17.667 orang pada semester genap dan
30.351 mahasiswa pada semester ganjil dengan tenaga dosen tetap dan
tidak tetap sebanyak 1.116 orang.
3. Permukiman
Sama halnya dengan 2 tahun sebelumnya, Persebaran penduduk
Kota Kendari tahun 2009 terpusat di Kecamatan Kendari Barat berkisar 44.491
jiwa atau sebesar 17,06 persen, menyusul Kecamatan Mandonga 37.789 jiwa
atau 14,49 persen. Penyebab utama terjadinya persebaran penduduk di
Kecamatan Kendari Barat karena Kecamatan Kendari Barat merupakan
kecamatan pecahan dari Kecamatan Kendari dimana Kendari merupakan
Kota Lama dan Kendari Barat merupakan pusat perkantoran dan sebagian
kampus Unhalu masih berada di Kecamatan ini. Hal ini menjadi penyebab
padatnya penduduk di Kecamatan Kendari Barat. Sedangkan kecamatan
mandonga, penyebaran penduduk cukup tinggi disebabkan karena
meningkatnya kegiatan ekonomi dengan dibangunnya toko/mall dan hotel.
Untuk penduduk Kecamatan Baruga sebesar 13.469 jiwa, Poasia 20.231 jiwa,
Abeli 22.181 jiwa, Kendari 26.861 jiwa, Puwatu 24.062 jiwa, Wua-Wua 20.875
jiwa, Kadia 29.949 jiwa dan Kambu 20.959 jiwa, masing-masing mengalami
peningkatan jumlah penduduk dengan persebaran penduduk yang tidak
jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.
Bab 2 - 8Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010
Baruga5.16%
Poasia7.76%
Abeli8.50%
Kendari10.30%Kendari Barat
17.06%
Puuwatu9.22%
Kadia11.48%
Kambu8.03%
Mandonga14.49%
Wua-wua8.00%
Tabel 2.4Persebaran Penduduk Kota Kendari Per Kecamatan
Kecamatan2008 2009
Penduduk%
Persebaran Penduduk%
Persebaran 1. Mandonga 36.828 14,49 37.789 14,49 2. Baruga 13.126 5,16 13.469 5,16 3. Puuwatu 23.45 9,22 24.062 9,22 4. Kadia 29.189 11,48 29.949 11,48 5. Wua-wua 20.343 8,00 20.875 8,00 6. Poasia 19.717 7,76 20.231 7,76 7. Abeli 21.618 8,50 22.181 8,50 8. Kambu 20.426 8,03 20.959 8,03 9. Kendari 26.179 10,30 26.861 10,3010. Kendari Barat 43.36 17,06 44.491 17,06
Kota Kendari 254.236 100,00 260.867 100,00
Sumber : BPS Kota Kendari, Tahun 2010
Grafik 2.3Grafik Persebaran Penduduk Kota Kendari Per Kecamatan
Bab 2 - 9Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010
4. Kesehatan
Untuk mengukur tingkat derajat kesehatan masyarakat pada suatu
wilayah dapat digunakan beberapa indikator, antara lain : angka kematian,
angka kesakitan, umur harapan hidup serta status gizi.
1. Angka Kematian
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah satu dari sekian indikator
derajat kesehatan masyarakat pada suatu wilayah. Sebab utama
kematian neonatus adalah BBLR, asfiksia, tetanus neonatorum,
masalah pemberian minum, infeksi, dan gangguan hematologik.
Selain itu 13% kematian neonatus disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk
kematian bayi setelah neonatus juga telah diketahui sebab-sebab
utamanya yaitu ISPA/Pneumonia, diare sebagai sebab langsung, dan
kurang gizi sebagai sebab tidak langsung.
b. Angka Kematian Ibu (AKI)
Seperti halnya angka kematian bayi, Angka Kematian Ibu (AKI)
termasuk pula dalam salah satu indikator pencapaian derajat
kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Angka Kematian Ibu dapat
memberi gambaran tentang status kesehatan dan status gizi ibu hamil,
tingkat pelayanan kesehatan bagi ibu selama masa kehamilan,
melahirkan, dan masa nifas, serta kondisi kesehatan lingkungan.
2. Angka Kesakitan
a. Sepuluh Penyakit Menular Terbesar Kota Kendari
Pola penyakit masyarakat Kota Kendari dapat diketahui melalui
laporan Dinas Kesehatan Kota Kendari. Namun informasi yang
diperoleh berdasarkan laporan tersebut belum dapat memberi
gambaran secara utuh tentang jumlah dan jenis penyakit yang
banyak terjadi pada masyarakat Kota Kendari sebab laporan tersebut
hanya merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di puskesmas dan UPT-
nya, sedang laporan dari dokter praktek, perawat dan bidan praktek,
Bab 2 - 10Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010
klinik/rumah sakit pemerintah/swasta belum tercatat dan terkoordinasi
dengan baik.
Jenis penyakit utama pada semua kelompok umur berdasarkan
laporan Dinas Kesehatan Kota Kendari dapat diketahui pada tabel
berikut :
Tabel 2.5Penyakit Utama Terbanyak Menurut Laporan Dinas Kesehatan
Kota Kendari Tahun 2010
No Jenis Penyakit Jumlah (%)1 2 3 4
1 Diare 5.183 12 Suspect TB 491 163 Demam Berdarah 154 54 Demam Dengue 104 35 TB BTA 305 576 Pneumonia 66 27 Campak 44 18 ISPA 15.434 259 Diare Berdarah 20 1
10 Rabies 13 1J u m l a h 21.814 112
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kota Kendari Tahun, 2010
5. Pertanian, perikanan dan peternakan
1) Pertanian
Kondisi topografi mempengaruhi penggunaan lahan atau tanah.
Terdapat 12 jenis penggunaan lahan di Kota Kendari seperti pada
tabel di bawah ini.
Bab 2 - 11Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010
Tabel 2.6Luas Penggunaan Lahan di Kota Kendari Tahun 2008 – 2009
No. Penggunaan LahanLuas Penggunaan Tanah (Ha)
2008 2009
1 2 3 4
1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.11.12.
Tanah SawahBangunan dan Halaman sekitarnyaTegal/KebunLadang/HumaPadang RumputRawa yang tidak ditanamiTambak, Kolam, Tebat dan EmpangLahan yang sementara tidak diusahakanLahan tanaman kayu-kayuanHutan Negara,Perkebunan
4647.86045392360236115116
1.1861.2413.4574.6113.404
4948.0144.5741.978236122109
2.6081.3882.5444.4413.081
Jumlah 29.589 29.589
Sumber: BPS Kota Kendari, 2010
Dari rincian table diatas, pada tahun 2009 penggunaan yang terluas
adalah bangunan dan halaman sekitarnya 8.014 Ha atau 27,08 % dari
seluruh luas penggunaan tanah di kota Kendari.
Grafik 2.4Luas Penggunaan Lahan di Kota Kendari Tahun 2010
2) Perikanan
Selain potensi pertanian tanaman pangan, potensi pertanian lainya
adalah perikanan yang meliputi perikanan laut (perairan) dan
Bab 2 - 12Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010
perikanan darat (tambak dan kolam). Perkembangan potensi dan
produksi perikanan digambarkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.7Produksi Perikanan Laut dan Perikanan Darat Kota Kendari
Tahun 2005-2009Tahun Perikanan laut Perikanan darat Jumlah2005 25.487,74 93,98 25.581,722006 25.492,52 94,35 25.586,872007 25.503,90 94,73 25.598,632008 25.551,90 78,79 25.594,692009 25.666,52 85,57 25.752
Sumber: BPS Kota Kendari, Tahun 2010
3) Peternakan
Potensi peternakan yang dikembangkan di Kota Kendari terdiri dari (1)
ternak besar, (2) ternak kecil dan (3) ternak unggas. Jenis ternak
besar adalah sapi, kerbau dan kuda. Jenis ternak kecil adalah
kambing, domba dan babi. Sedangkan jenis ternak unggas adalah
ayam kampung, ayam ras dan itik/manila. Berikut ini adalah
perkembangan potensi peternakan di Kota Kendari kurun waktu Tahun
2003-2007.
Tabel 2.8Potensi dan Produksi Perternakan Kota Kendari
Tahun 2005 - 2009
No. Potensi PeternakanTahun
2005 2006 2007 2008 20091 2 3 4 5 6 71. Ternak Besar
a. Populasi (ekor) 2.282 2.307 2.221 2.085 2.191b. Ternak Besar yang dipotong (ekor)
6.149 6.614 6.224 6.291 6.344
c. Produksi (kg) 1.202.426 1,293.162 1.521.294 1.537.723 1.550.5632. Ternak Kecil
a. Populasi (ekor) 2.489 2.729 3.080 3.323 3.223
b. Ternak Kecil yang dipotong (ekor)
782 927 1.404 1.660 1.800
c. Produksi (kg) 11.007 12.947 22.386 26.521 32.6133. Unggas
a. Populasi Ternak Unggas
657.525 678.070 731.677 794.522 829.563
Bab 2 - 13Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010
b. Ternak unggas yang dipotong (ekor)
810.833 816.028 888.581 926.224 915.065
c. Produksi Ternak Unggas (kg)
606.251 609.724 754.769 788.250 778.013
Sumber: BPS Kota Kendari, Tahun 2010
Dari data di atas terlihat bahwa ternak unggas merupakan ternak
dengan populasi terbanyak menyusul populasi ternak kecil dan populasi
ternak besar. Sedangkan banyaknya ternak yang dipotong, ternak unggas
merupakan ternak terbanyak, menyusul ternak besar dan ternak kecil. Untuk
produksi terbanyak yaitu ternak besar, ternak unggas dan ternak kecil.
6. Industri
Pembangunan industri ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja,
meratakan kesempatan berusaha, emingkatkan ekspor dalam menunjang
pembangunan daerah dengan memanfaatkan sumber daya alam dan
energi serta sember daya manusia. sejalan dengan itu, maka dewasa ini
pemerintah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat
untuk membuka berbagai kegiatan dalam bidang industri. Industri di kota
kendari dikelompokkan berdasarkan banyaknya tenaga kerja pada industri
tersebut, yaitu industri besar yang memilliki lebih dari 100 orang tenaga kerja
sedangkan 20 sampai dengan 99 orang dikelompokkan sebagai industri
sedang.
7. Energi
Kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik dan penerangan listrik
sebagian besar diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sisanya
diperoleh dari penerangan listrik Non PLN atau penerangan lainnya.
Pembangunan jaringan listrik yang dilaksanakan oleh PLN semakin
meningkat sehingga diperluas sampai kepelosok pedesaan. Indikator yang
dapat mengukur kegiatan pembangunan perlistrikan pada Tabel 6.2.1
Jumlah pelanggan listrik PLN di Kota Kendari tahun 2009 tercatat sebanyak
40.380 pelanggan. Sedangkan tenaga listrik yang terjual sebanyak
Bab 2 - 14Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010
131.698.312 kwh dengan nilai penjualan sebesar Rp. 94.725,52 juta atau
masing-masing-meningkat sebesar 12,66 persen dan 18,24 persen dari tahun
sebelumnya. Peningkatan nilai penjualan disebabkan adanya kenaikan
jumlah pelanggan yang mengalami peningkatan di tahun 2009 sebesar 1,24
persen. Jenis pelanggan listrik didominasi oleh rumah tangga (86,35 persen )
kemudian usaha bisnis (10,23) persen dan sisanya sosial, jawatan/kantor dan
penerangan jalan. Sementara itu daya terpasang listrik di tahun 2009, tetap
sama dengan tahun 2008 yaitu 57.679 kw. Walaupun daya terpasang listrik
tetap, namun tenaga listrik yang terjual dan nilai penjualan mengalami
peningkatan. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pemakaian di
Tahun 2009.
8. Transportasi
Sarana transportasi di Kota Kendari sangat memegang peranan yang
sangat penting. Pentingnya sarana trnasportasi ini disamping dapat
dipergunakan oleh masyarakat untuk angkutan dakutan darat rat atau laut
dan dipergunakan untuk kelancaran kegiatan ekonomi dan social lainnya.
sarana transportasi di kota kendari dibedakan menjadi dua yaitu angkutan
darat dan angkutan laut.
Angkutan darat dipergunakan oleh masyarakat sebagai angkutan
penumpang, juga dapat dipergunakan sebagai angkutan barang produksi
hasil pertanian, kehutanan dan hasil-hasil lainnya. Sedangkan sarana
angkutan laut merupakan alat angkut penumpang dan arus barang yang
menghubungkan antara wilayah Kota Kendari dengan wilayah Kabupaten
lain di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tabel 2.9Jumlah Kendaraan di Kota Kendari
Jenis kendaraan Tahun 2004 2005 2006 2007 2008
Mobil Penumpang 1,344 1,729 1,254 1,180 1,293Mobi Barang 2,450 2,696 2,953 2,953 3,337Mobil Bus 3,691 4,017 4,017 4,398 4,980Sepeda Motor 28,778 35,459 35,459 42,613 55,320
Sumber : BPS Kota Kendari, Tahun 2010
Bab 2 - 15Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010
Grafik 2.5
Jumlah Kendaraan di Kota Kendari Sepanjang Tahun 2004-2008
9. Pariwisata
9.1. Potensi Objek Wisata
Potensi pariwisata Kota Kendari meliputi Wisata Pulau, Budaya, Pantai
dan Wisata Agro. Pembangunan Pariwisata diharapkan mampu
menyediakan layanan jasa bagi penduduk di wilayah Kota Kendari serta
mampu membangkitkan dinamika perkembangan ekonomi perkotaan.
Tabel 2.10Objek Wista di Kota Kendari
No.Nama Obyek
Lokasi Jenis Obyek WisataWisata
1 2 3 4
1Tahura Murhum
Kec. Kendari dan Mandonga
Alam/Ekologi
2Hutan Nanga-nanga
Kec. Poasia Alam/Ekologi
3Pulau Bungkutoko
Kel. Bungkutoko Kawasan Pariwisata
4Tambak Wisata
Kec. Poasia dan Baruga
Minat Khusus
5 Teluk KendariKec. Kendari, Mandonga Ekologi/Minat Khusus
dan Baharidan Poasia
Bab 2 - 16Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010
6 Pantai Purirano Kel. Purirano Karang Datar
7Mortir Jepang/Hearin Jepang
8 Pantai Nambo Kel. Nambo Alam/Permandian
9Makam Raja Sao-sao
Kec. Baruga Budaya/Sejarah
10Air Terjun Lahundape
Kec. Kendari Barat Alam/Ekologi
11Pantai Mayaria
Kec. Kendari Alam/Ekologi
12Terowongan Jepang
Pegunungan Nipa-nipa
Budaya/Sejarah(Kec. Kendari dan Mandonga)
13Museum Kendari
Jl. Saranani Budaya/Sejarah
14Taman Budaya P2ID
Kompleks P2ID Budaya
15 Kendari BeachSepanjang Pantai Kendari
Wisata alam dan rekreasi
Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari, Tahun 2007
9.2. Sarana Perhotelan
Pembangunan kepariwisataan berbanding lurus dengan
pembangunan sarana penunjang kepariwisataan yaitu hotel. Salah satu
indikator yang menunjukan kemajuan dalam sektor perhotelan adalah
tingkat penghunian kamar, makin tinggi angka tingkat penghunian kamar
yang dimiliki oleh sekelompok hotel/akomodasi pada suatu daerah,
menunjukan makin sehat kehidupan perhotelan tersebut.
Tabel 2.11Jumlah Hotel di Kota Kendari
Kecamatan Hotel/Akomodasi K a m a r Tempat Tidur (1) (2) (3) (4)1.Mandonga 17 250 3532. Baruga 4 52 713. Puuwatu 1 10 504. Kadia 18 351 4675. Wua-Wua 3 38 72
Bab 2 - 17Laporan SLHD Kota Kendari Tahun 2010
6. P o a s i a 2 18 187. A b e l i - - -8. Kambu - - -9. Kendari 6 38 4210. Kendari Barat 36 524 1.060Kota Kendari2 0 0 9 87 1.281 2.1332 0 0 8 71 961 1.4952 0 0 7 70 905 1.6012 0 0 6 64 826 1.5182 0 0 5 62 715 1.332
Sumber : BPS Kota Kendari, Tahun 2010