Upload
drosophila-meilani-gaster
View
50
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Infeksi Sistem Saraf Pusat oleh Spirochaeta, Virus dan Metazoa
1. Definisi
Infeksi SSP merupakan invasi dan multiplikasi mikroorganisme di dalam sistem saraf
pusat. Tentunya setiap mikroorganisme memiliki cara invasi yang bervariasi ada yang
menginvasi secara langsung karena adanya suatu jalan (misalnya setelah trauma
mikroorganisme masuk melalui luka/perkontuinitatum atau injeksi), menjalar dari
daerah sekitar atau secara tidak langsung menyebar dari organ lain baik secara
hematogen maupun limfogen. Adapun mekanisme invasinya mikroorganisme bisa
melalui vektor atau reseptor.
2. Infeksi Spirochaeta pada SSP
Spirochaeta yang paling sering ialah Treponema palidum (penyebab sifilis) dan
leptospira ikterohemoragika (penyebab meningitis).
a. Treponema palidum
Karakteristik : Keluarga Spirokaeta, tidak tahan panas, mudah terbunuh oleh
sabun, antiseptik dan pengeringan serta tahan dingin.
Mekanisme infeksi Treponema
b. Leptospirosis Penyakit yang disebabkan oleh berbagai serotipe dari leptospira
heterohemoragika. Biasanya berada pada hewan pengerat (tikus).
3. Infeksi Viral pada SSP Setiap jenis virus memiliki beragam bentuk, struktur dan cara invasi ke dalam
tubuh hostnya. Invasi virus ke dalam sel
Cara invasi virus polimielitis dan mikrovirus sudah lengkap diselidiki tetapi untuk kebanyakan jenis virus lainnya masih banyak yang belum diketahui. Virus melekat pada sel secara kebetulan. Pada permukaan sel terdapat tempat-tempat diabsorpsinya virus. Neuroaminidase bisa menghancurkan reseptor-reseptor itu sehingga adsorpsi virus tidak lagi terjadi. Setelah virus diadsorpsi oleh reseptornya yang berada dipermukaan sel tertentu ia secara aktif menembus membran sel dengan jalan menuangkan “nucleic acid”nya ke sitoplasma atau secara pasif ia diringkus oleh juluran sitoplasma sebuah sel.
Virus yang sudah berada di dalam selKomponen virus yang memungkinkan bertambahnya partikel viral ialah “nucleic acid”. Sesudah virus berada di dalam sitoplasma sel tuan rumah, kapsel virus dihancurkan. Dalam hal tersebut virus merangsang sitoplasma se tuan rumah untuk membuat protein yang menghancurkan kapsel virus. Setelah itu “nucleic acid” virus berkontak langsung dengan sitoplasma sel host membuat “nucleic acid” yang sejenis (replikasi).
Gaya destruktif virusKarena produksi dari replika-replika “nucleic acid” virus dapat berjalan terus, maka sel tuan rumah dapat dihancurkan. Dengan demikian partikel-partikel viral tersebar ekstraseluler. Kemungkinan lain ialah bahwa partikel viral menjalar dari sel tuan rumah ke sel tetangga tanpa penghancuran sel tuan rumah.
Dapat dibedakan 2 macam virus yang menimbulkan manifestasi neurologik. Virus yang tergolong pada virus neurotropik memang mempunyai sifat untuk ditangkap oleh sel saraf. Jenis virus lain yaitu yang dinamakan viserotropik, mempunyai kecenderungan untuk tertangkap oleh sel mukosa traktus digestivus, tetapi pada kondisi-kondisi tertentu virus viserotropik mendapat kesempatan untuk tiba di sel-sel saraf juga. Kondisi-kondisi tersebut ialah :(1) Jumlah virus yang melakukan invasi besar sekali(2) Daya tahan tubuh yang rendah(3) Bantuan biokimiawi kepada susunan saraf berkurang akibat kerusakan
diginjal, paru, hepar, jantung dan susunan eritropoietik. Setelah proses invasi, replikasi dan penyebaran virus berhasil timbulah
manifestasi toksemia dan lokalisatorik berupa sindrom meningitis, ensefalitis atau ensefalomielitis.
Enterovirus merupakan penyebab utama dari meningitis viral sedangkan sebagian dari enterovirus dan neurotropik virus lainnya menghasilkan ensefalitis di satu pihak dan pembauran antara ensefalitis dan mielitis di lain pihak menimbulkan sindrom meningoensefalitis dan ensefalomielitis.
Mekanisme umum infeksi SSP oleh virus
4. Infeksi Metazoa pada SSPMetazoa adalah mikroorganisme dengan jumlah sel lebih dari satu. Metazoal yang sering menyebabkan infeksi SSP ialah jenis Nematoda, Trematoda dan Cestoda.a. Infeksi Nematoda ( Trikinela spiralis)b. Infeksi Trematodal
Yang sering menimbulkan infeksi SSP ialah Skistosoma dan Paragonimus
c. Infeksi Cestodal Infeksi Cestodal pada SSP yang tersering ialah Tenia Solium dan Ekinosis
granularis) Mekanisme Infeksi
Sitiserkus (Kista yang mengandung tempayak)
Tiba di GIT
Tumbuh jadi dewasa dan menetap di GIT
Ke saluran darah
Penyebaran Hematogen
Ke berbagai organ (Otot skeletal,jar.subkutan,mata dan otak)
Sistiserkus membentuk lesi di otak (Kista2 menempel di ventrikel dan Ganglia Basal/Batang Otak)
Kompresi Desak ruang Edema&Rx.Peradangan krn ada kista2 tsb
Penyakit Hidatidosis (Infeksi oleh Cestodal jenis lain) Mekanisme Infeksi
Kambing Anjing
Kotoran (terdapat telur atau cacing)
Mencemari air minum/makanan
Telur Tertelan
Masuk ke sal.GIT (telur menetas)
Mudigoh menembus mukosa Tiba dlm vena
Penyebaran Hematogen
Tujuan Utama (Hepar dan Paru-paru)
Ada yang mati dan Ada yang bertahan
Yang bertahan dlm bentuk kista meninfeksi otak
Daerah subkortikal (Ukuran kista bervariasi) Daerah oksipital/parietal
Manifestasi Klinis
Proses desak ruang Intrakranial Manifestasi Klinis
Sumber : Neurologi Dian Rakyat