33
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI 2012

5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Pusat Data dan InformasiKementerian Kesehatan RI

2012

Page 2: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Governance lemah

Fragmentasi

Kebutuhan Pemanfaatan TIK & adopsi

eHealth

PERKEMBANGAN & MASALAH SIK

Lemahnya Manajemen Data & Sistem Penunjang

Pengambilan Keputusan

Ketersediaan & Kualitas

Data

Kebutuhan Utilisasi

Data

Page 3: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Kondisi Sistem Informasi Kesehatan yang terfragmentasi

PUSDATIN

BADANDITJEN

DITJEN

SET/ITJEN

DINKES PROV.

DINKESKAB/KOTA

RSPUSK

Pengelolaan lemah

Tanpa koordinasi

Beban administrasi(pencatatan ulang)

Tidak peduli/Asalcatat

Terlambat, tidakakurat

Timbul “kantonginformasi”

Page 4: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Hasil Assessment SIK Indonesia tahun 2007 denganmenggunakan HMN tools (1)

Page 5: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Hasil Assessment SIK Indonesia tahun 2007 dengan menggunakan HMN tools (2)

Page 6: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Pemecahan Masalah

• Komputerisasi di seluruh unit pelayanan. Catat, simpan, distribusi – (secara ELEKTRONIK dengan TIK)

• Pencatatan satu kali di sumber data• Data individual dimasukkan ke BANK DATA

KESEHATAN• Semua Pemangku Kepentingan mengambil

data di Bank data

Page 7: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

SENTRALISASI DATA KESEHATAN

PengumpulanData

PemanfaatanData

Bank Data

Page 8: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

TANTANGAN

• Adopsi TIK (komputerisasi) di unit layanan:– Mahal– Sulit dan selalu gagal– Kemampuan manajemen pelaksana lemah– SDM tidak mau berubah … persoalan CHANGE

MANAGEMENT mind set

• Belum ada Bank Data Kesehatan yang baik

• Langkah Pembenahan … telah ada di dalam “Roadmap Reformasi SIK 2011-2014”

Page 9: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012
Page 10: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

SIKDA Generik (tdd Sist Informasi Puskesmas + RS)◦ Kementerian Kesehatan mengembangkan software

gratis (free ware), dapat diintegrasikan dg software ygada/yg akan dikembangkan◦ Fase 1: Menampung proses kerja di Puskesmas &

DinKes (80% dr data kesehatan) Termasuk pelaporan sektor swasta Farmasi Dokter, bidanKoneksi ke Bank data kesehatan (data individu)

◦ Fase 2: Menampung proses kerja di RS (bekerja samadengan Dit Jen BUK)

Page 11: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Menggunakan teknologi WEB Base dan Free ware

Platform :◦ Linux, untuk sistem operasi pada Server.◦ Microsoft Windows, untuk sistem operasi Client.◦ Apache, untuk Web Server.◦ MySQL, untuk Database Puskesmas dan Dinkes.◦ PHP, untuk pemrograman Web base / Server Side

Scripting.◦ Java untuk bahasa program SIK DINKES (DHIS 2)◦ Oracle untuk Database Bank Data Pusat◦ Mozilla Firefox, untuk browser.

Page 12: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Server Komputer Client Jaringan Komputer Jaringan Internet

Page 13: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

SIKDA

Generik

SI

PuskesmasSIK Dinkes Kab/Kota

SIM Rumah Sakit (BUK)

Page 14: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012
Page 15: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

SIK PUSKESMASProfil Puskesmas

Setting Database

Executive Information Dashboard

User Login

PendaftaranRawat Jalan

UGD

Rawat Inap

Kasir

Apotik / Farmasi

Penunjang

SDM

Manajemen Aset

Luar Gedung

Laporan

Page 17: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Diadopsi dari DHIS 2 (District Health Information Software 2)

DHIS2 dikembangkan oleh HISP (Health Information System Programme)◦ A global south-south-north collaborative network

aiming to improve health care in developing countries through research on and implementation of Health Information Systems

Page 18: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012
Page 19: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Strategi Mengintegrasikan SIK :

Strategi:Single Vendor

Pendekatan berbeda:

Multiple Vendors berdasar standar

yang disepakati

Page 20: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Seluruh data dari unit pelayanan dapat masuk ke dalam Bank Data Kesehatan SIKDA GENERIK dapat masuk langsung ke

Bank Data Kesehatan Aplikasi yang lain ??? perlu memenuhi

standar yang telah ditetapkan agar dapatmasuk ke Bank Data Kesehatan(interoperabilitas) SDMX HD, HL 7, dll

Presenter
Presentation Notes
Melihat kenyataan yang demikian, maka strategi pertama yang perlu dilakukan adalah penguatan kebijakan dan perencanaan di bidang sistem informasi kesehatan. Penguatan kebijakan sistem informasi kesehatan dilakukan dengan menyusun aturan-aturan yang menjamin sistem informasi kesehatan dapat diselenggarakan dengan baik. Pada pasal 168 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan telah diamanatkan bahwa penyelenggaraan sistem informasi kesehatan diatur dalam peraturan pemerintah. Untuk ini, saya mendapat laporan bahwa Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi bersama Biro Hukum dan Organisasi sedang menyiapkan bahan rancangan peraturan pemerintah (RPP) tentang sistem informasi kesehatan. Demikian pula aturan-aturan di bawahnya, seperti pedoman dan petunjuk teknis, sedang dalam proses penyusunan. Dalam penguatan perencanaan sistem informasi kesehatan, saya mendapat laporan bahwa Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi bersama unit-unit pengelola program dan lintas sektor terkait sedang menyusun Rencana Strategis Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Strategi berikutnya adalah penerapan teknologi informasi dan komunikasi di bidang kesehatan (eHealth) baik di pelayanan kesehatan perorangan, pelayanan kesehatan masyarakat, dan penyelenggaraan administrasi kesehatan. Strategi selanjunya adalah pengintegrasian sistem-sistem informasi yang ada. Pengertian integrasi hendaknya dicermati oleh sebab di dalamnya tidak terkandung maksud mematikan/menyatukan semua sistem informasi yang ada. Yang disatukan hanyalah sistem-sistem informasi yang lebih efisien bila digabung. Terhadap sistem-sistem informasi lainnya, pengintegrasian lebih berupa pengembangan (1) pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas-otoritas, serta (2) mekanisme saling-hubung. Dalam hal integrasi informasi, standarisasi menjadi hal pokok, terutama standarisasi data dan informasi. Standarisasi data dan informasi ini di antaranya mencakup sistem kodefikasi, pendefinisian data, format, dan struktur database. Tentu saja standarisasi ini juga merupakan salah satu hal penting dalam pengaturan kebijakan sistem informasi kesehatan. Saat ini, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan standar kode. Untuk menstandarkan pendefinisian data kesehatan, Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi bersama unit-unit pengelola program sedang menyiapkan health data dictionary. Di samping itu, dalam integrasi informasi perlu adanya dukungan penyediaan infrastruktur yang cukup dengan aplikasi yang sesuai. Strategi penting yang tidak boleh terlupakan adalah penguatan tenaga khususnya tenaga pengelola sistem informasi kesehatan. Kita ketahui bersama sejak era desentralisasi, di beberapa daerah seringkali kita jumpai perpindahan staf yang sangat cepat (fast moving). Tenaga pengelola sistem informasi berganti-ganti, sehingga sistem informasi kesehatan tidak dapat diselenggarakan dengan lancar. Kementerian Kesehatan tidak mampu mengendalikan ini, terjadi pergeseran kewenangan dalam pengelolaan tenaga kesehatan. Oleh karena itu, dalam penguatan kebijakan perlu dibuat aturan yang dapat mengatasi hal ini.
Page 21: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Bank Data Nasional

Manual – 138 Kab/Kota DBK/DTPK

Komputerisasi

Kirim data individu

Bantuan Global Fund (2 th)USD 2 mil -Training,

pendampinganUSD 0.9 mil – 32 kab/kota

Pengadaan hardware

Sudah Computerized

Kirim data individu

PetunjukTeknisMinimum data setFormat pertukaran

data (WHO SDMX-HD )

Manual - Lainnya

APBN / APBDSoftware gratis

Dana utk Hardware & Implementasi

Komputerisasi

Kirim data individu

Page 22: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

BankData

SIKDA Generik Software lain

Sistem Manual

SDMX - HD

DinKes

Page 23: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

SDMX HD adalah Inisiatif Statistical Data and Metadata EXchange Health Domain

Dikembangkan WHO Berisi standar dan panduan untuk pertukaran

data dan metadata dengan menggunakanteknologi modern

Metadata menjelaskan tentang data, berupadefinisi, metode pengumpulan , metode analisisdata

Tanpa meta data, akan terjadi misinterpretasi, data tidak comparable karena tehnik pengukurantidak sama

Standar metadata harus konsisten, terutamauntuk sharing database

Page 24: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

SDMX-HD

DATA BANK

Sikda generik Non-Sikdagenerik APLIKASI LAIN

Page 25: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Bank Data Kesehatan

Pembuat Keputusan KemKes/DinKes

Query

Page 26: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

3

Video Conference

Dashboard Kinerja Program Kesehatan

Dashboard Situasi KLB dan Bencana

Dashboard Situasi Kesehatan

• Komunikasi suara dan gambar antara pejabat di pusat dengan pejabat daerah

• Dashboard ini menyajikan data dan informasi kinerja program kesehatan dan pelaksanaan SPM bidang kesehatan di kab/kota (monitoring)

• Dashboard ini yang menyajikan informasi kejadian KLB penyakit, gizi, dan bencana

• Dashboard ini menyajikan perkembangan indikator derajat kesehatan dan sumber daya kesehatan (StatPlanet)

Informasi Ringkas Situasi Kesehatan & Permasalahannya

• Dashboard ini menyajikan data situasi kesehatan dan permasalahannya serta upaya kesehatan yang berasal dari provinsi secara rutin

Page 27: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

STATUS SEKARANG

Module PKM sudah di-testing di 2 Puskesmas & sudahdigunakan

Module DINKES sudah di-instal di 1 Dinkes (dalamproses penyempurnaan)

Bank Data Kesehatan Nasional sedang difinalisasi Integrasi kepada www.depkes.go.id 2012: Pengadaan Business Intelligence Tool (platform untuk

Dashboard / data presentation) 2012: Penyempurnaan Module SIM RS Generik dan

penyempurnaan Modul SIKDA Generik dan metodadistribusinya

Page 28: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

TIMELINE

2012 2013

31 Oct - Modul Bank Data & Dinkes selesai- Testing Bankdata di Pusdatin- Testing di Dinkes (yang sudah menggunakan prototype puskesmas)

30 Sept- modul SIP selesai - Prototype testing di Pusdatin- Prototype testing di Puskesmas

30 Nov- Modul Konektivitas selesai- Mengadakan “Connectathon”- Mulai dgn 3 – 5 sistem yang sudah jadi

Pendampingan SIKDA

Pebruari - Juni 2012-Assessment SIKDA Generik-Sosialisasi SIKDA Generik

Juni 2012-Modul RS selesai-Testing di beberapa RS-Connectathon II

Nov 2012- Modul Konektivitas RS selesai- Mengadakan “Connectathon” RS

Page 29: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Rencana implementasiSIKDA Generik di Indonesia ???

Page 30: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Why HIS training?

Source: BNPB and Ministry of Health, 2011

Skala yang sangat besarSkala yang sangat besar

Presenter
Presentation Notes
There are 33 Provinces in Indonesia, each province has 3-29 Districts, and each district has 5-45 sub-districts. There are health offices I every levels. More than 9000 government-own primary care across Indonesia, all these primary care coordinated by District health office within a district (there are 454 District health office) More than 1.600 hospitals (private and government own)
Page 31: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Peluang banyak pihak

• Training dan Pendampingan• Penyesuaian / sinkronisasi• Pengembangan Lanjut• Studi dan Evaluasi

Page 32: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Butuh peran dan dukungan dari semua pihak

Page 33: 5.a. Pengembangan SIKDA GENERIK Jarkomdat 2012

Thank you (Terimakasih)