2
Review Film Agora oleh Jessica Nathania Handayani, 1306373122 Agora adalah film drama kolosal hasil kolaborasi Inggris dan Spanyol yang dirilis pada 9 Oktober 2009. Film ini dibintangi oleh Rachel Weisz sebagai Hypatia dan Max Minghella sebagai Davus. Bercerita tentang hubungan antara ilmu pengetahuan dengan agama ditengah-tengah masyarakat penganut Politeisme dan Kristenisasi Kekaisaran Roma. Film Agora ini memotret perkembangan filsafat di zaman Yunani kuno dimana dapat dilihat perkembangan pemikiran kaum cendekiawan dalam menggunakan rasionalitas untuk mencari kebenaran. Hal itu terlihat pada karakter Hypatia yang adalah seorang pengajar dan filsuf. Di tengah-tengah konflik agama yang terjadi Ia tetap menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Seperti yang Hypatia ucapkan ‘I believe in philoshopy.’ Menggambarkan semangat para kaum terpelajar di masa Yunani kuno untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Tapi di sini juga dapat dilihat posisi ilmu pengetahuan di mata para petinggi agama. Ilmu pengetahuan diposisikan sebagai penengah, atau suara rasional diantara para petinggi agama dan dogma agama di masa itu. Hal itu yang mengakibatkan Hypatia dibunuh karena Hypatia diketahui sangat menjunjung tinggi rasionalitas dan ilmu pengetahuan yang dianggap dapat mengancam posisi petinggi-petinggi agama. Para petinggi agama terlalu terpaku dengan dogma agama sehingga tidak bisa melihat kebenaran dibalik itu, yaitu ilmu pengetahuan.

アゴラ

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisis film Agora untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Filsafat dan Pemikiran Modern FIB UI.

Citation preview

Page 1: アゴラ

Review Film Agora

oleh Jessica Nathania Handayani, 1306373122

Agora adalah film drama kolosal hasil kolaborasi Inggris dan Spanyol yang dirilis

pada 9 Oktober 2009. Film ini dibintangi oleh Rachel Weisz sebagai Hypatia dan Max

Minghella sebagai Davus. Bercerita tentang hubungan antara ilmu pengetahuan dengan

agama ditengah-tengah masyarakat penganut Politeisme dan Kristenisasi Kekaisaran

Roma.

Film Agora ini memotret perkembangan filsafat di zaman Yunani kuno dimana

dapat dilihat perkembangan pemikiran kaum cendekiawan dalam menggunakan

rasionalitas untuk mencari kebenaran. Hal itu terlihat pada karakter Hypatia yang

adalah seorang pengajar dan filsuf. Di tengah-tengah konflik agama yang terjadi Ia tetap

menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Seperti yang Hypatia ucapkan ‘I believe in

philoshopy.’ Menggambarkan semangat para kaum terpelajar di masa Yunani kuno

untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

Tapi di sini juga dapat dilihat posisi ilmu pengetahuan di mata para petinggi

agama. Ilmu pengetahuan diposisikan sebagai penengah, atau suara rasional diantara

para petinggi agama dan dogma agama di masa itu. Hal itu yang mengakibatkan Hypatia

dibunuh karena Hypatia diketahui sangat menjunjung tinggi rasionalitas dan ilmu

pengetahuan yang dianggap dapat mengancam posisi petinggi-petinggi agama. Para

petinggi agama terlalu terpaku dengan dogma agama sehingga tidak bisa melihat

kebenaran dibalik itu, yaitu ilmu pengetahuan.

Di film Agora ini terlihat hubungan antara tiga hal esensial dalam kehidupan

Yunani kuno, yaitu ilmu pengetahuan, agama dan filsafat. Tiga hal itu tidak bisa

dipisahkan karena saling mempengaruhi satu sama lain. Ilmu pengetahuan yang terus

dikembangkan oleh para filsuf serta konflik antar agama yang mempengaruhi ilmu

pengetahuan tersebut. Semua hal tersebut dapat dijumpai di film Agora.