26
 ISSN 0215 - 8250 STUDI EVALUATIF PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH (MPMBS) (STUDI KASUS PADA SMP NEGERI 2 SINGARAJA) oleh  Nyoman Subratha Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan MIPA, IKIP Negeri Singaraja ABTRAKS Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi efektivitas implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) ditinjau dari dimensi cont ext , input , proce ss, output, dan outc ome di SMP Negeri 2 Sin gara ja. Peneli tia n ini merup aka n peneli ti an eva lua ti f, ya itu dengan  pendekatan evaluasi program dan analisis program menggunakan model CIPP (cont ext , input ,  process,, and product ) yang dikonfermasi dengan ta rget /s asaran ya ng me rupa ka n ukuran ef ekti vi tas pr ogram. Ha si l  penel it ia n me nun jukkan bahwa set el ah pela ksanaan MPMBS di SMP  Neger i 2 Si ngar aj a, te rj adi (1) pe ni ngka ta n komp onen kont eks da n kualifikasi komponen konteks termasuk kategori amat baik, (2) peningkatan  pada komponen input dan kualifikasinya termasuk kategori amat baik, (3)  peningkatan komponen proses dan kualifikasinya termasuk kategori amat  bai k, (4) peni ngkata n kompone n output , ya itu peningkatan pres ta si akademik dan nonakademi k dengan kual if ikasi baik, (5) peningkata n komponen outcome (dampak) dan kualifikasinya termasuk kategori amat  baik, dan 6) kendala dalam implementasi MPMBS, seperti daya tampung ma si h kurang, ruang gerak sekolah te rbatas karen a peme ri nt ah masi h setengah-setengah untuk menerapkan MPMBS, sarana dan prasarana sangat kurang untuk mendukung pro ses pembelajaran yang ba ik, dan warga sekolah kurang berani terlibat dalam masalah atasan. Kata kunci: manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS) __ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXIX Juli 2006 199

541

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 1/25

 

ISSN 0215 - 8250

STUDI EVALUATIF PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMENPENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH (MPMBS)

(STUDI KASUS PADA SMP NEGERI 2 SINGARAJA)

oleh

 Nyoman Subratha

Jurusan Pendidikan Fisika

Fakultas Pendidikan MIPA, IKIP Negeri Singaraja

ABTRAKS

Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi efektivitas implementasi

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) ditinjau dari

dimensi context, input, process, output, dan outcome di SMP Negeri 2

Singaraja. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif, yaitu dengan

  pendekatan evaluasi program dan analisis program menggunakan model

CIPP (context, input ,   process,, and product ) yang dikonfermasi dengan

target /sasaran yang merupakan ukuran efektivitas program. Hasil  penelitian menunjukkan bahwa setelah pelaksanaan MPMBS di SMP

  Negeri 2 Singaraja, terjadi (1) peningkatan komponen konteks dan

kualifikasi komponen konteks termasuk kategori amat baik, (2) peningkatan

 pada komponen input dan kualifikasinya termasuk kategori amat baik, (3)

 peningkatan komponen proses dan kualifikasinya termasuk kategori amat

  baik, (4) peningkatan komponen output , yaitu peningkatan prestasi

akademik dan nonakademik dengan kualifikasi baik, (5) peningkatan

komponen outcome (dampak) dan kualifikasinya termasuk kategori amat

 baik, dan 6) kendala dalam implementasi MPMBS, seperti daya tampungmasih kurang, ruang gerak sekolah terbatas karena pemerintah masih

setengah-setengah untuk menerapkan MPMBS, sarana dan prasarana sangat

kurang untuk mendukung proses pembelajaran yang baik, dan warga

sekolah kurang berani terlibat dalam masalah atasan.

Kata kunci: manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS)

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

199

Page 2: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 2/25

 

ISSN 0215 - 8250

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

200

Page 3: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 3/25

 

ISSN 0215 - 8250

ABSTRACT

The aims of the study was to evaluate the effectiveness of the

implementation of school base quality improvement management

(MPMBS) based on dimension of context, input, process, and output of 

outcaome in SMP 2 Singaraja. The study was an evaluative research, it was

an approach program evalution and program analysis using model of CIPP

(countext, input, process, product), and confirmed with goals which

showing the level of program effecteveness. The result of this study

showed that after conducting the MPMBS in SMP 2 Singaraja, hence; (1)

there was an improvement in the contexs of component which was

categorized very good, (2) there was improvement in the input component

which was categirized very good, (3) there was improvement in the

component process which was categorized very good, (4) There was

improvement in the component output academic and non academic

achivement which was categorized into good qualification, (5) there was an

achivement in the outcome component which was categorized very good,

and 6) the obstactes of the implementation of MPMBSin SMP 2 Singaraja

were involving lack of capacity, limited of action because of the

government’s willingness-in the implementation of MPMBS, lack of facilities to suport good study process, and less of the staff’s courageous

toward superior problem.

Key word : school based quality improvemen management (MPMBS).

1. Pendahuluan

Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsaIndonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan

satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai

usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional,

misalnya, mengembangkan kurikulum nasional dan lokal, meningkatkan

kopetensi guru melalui pelatihan, mengadakan buku dan alat pelajaran,

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

201

Page 4: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 4/25

 

ISSN 0215 - 8250

mengadakan dan memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, danmeningkatkan mutu manajemen sekolah. Namun demikian, berbagai

indikator mutu pendidikan belum menunjukan peningkatan yang berarti.

Berbagai kenyataan tidak optimalnya mutu sekolah dipengaruhi

oleh banyak faktor, salah satunya adalah manajemen pendidikan. Dalam

kenyataannya, manajemen pendidikan yang selama ini bersifat sentralistik 

telah menempatkan sekolah pada posisi marginal, kurang berdaya, kurang

mandiri, dan bahkan terpasung kreativitasnya. Untuk itu, Depdiknas

terdorong untuk melakukan reorientasi penyelenggaraan pendidikan dari

manajemen peningkatan mutu berbasis pusat menuju manajemen

  peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS). Dengan MPMBS ini,

Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Direktorat Pendidikan

Menengah Umum berkemauan kuat dan bertekad bulat mengupayakan

  pengembangan SLTP/Dikmenum dapat terjadi dan mengakar di Sekolah

(Depdiknas, 2003: 50).

Pergeseran pendekatan manajemen ini, jelas memerlukan

 penyesuaian-penyesuaian, baik secara teknis maupun kultural. Penyesuaian

secara teknis dapat dilakukan melalui penataran, lokakarya, seminar, dan

diskusi tentang MPMBS, sedangkan penyesuaian secara kultural dapat

dilakukan melalui penanaman pemikiran, tindakan, kebiasaan, hingga

sampai terbentuk karakter MPMBS kepada semua warga sekolah.

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)

merupakan model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar 

kepada sekolah untuk mengatur dan melaksanakan berbagai kebijakan

secara luas (Depdiknas, 2003: 10). Otonomi dalam pendidikan merupakan

  peluang bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja staf sekolah,

meningkatkan partisipasi pihak-pihak terkait, dan meningkatkan

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

202

Page 5: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 5/25

 

ISSN 0215 - 8250

 pemahaman masyarakat terhadap pendidikan. MPMBS boleh dikatakanmerupakan model manajemen yang relatif baru bagi dunia pendidikan di

Indonesia. MPMBS menghendaki adanya perubahan paradigma

 pengelolaan pendidikan dari sentralistik menjadi desentralistik. Jika semula

 para pengelola pendidikan di sekolah (kepala sekolah, staf administrasi, dan

guru) menunggu petunjuk-petunjuk dari pusat, maka dalam MPMBS

sekolah dituntut memilki daya kreasi yang tinggi dalam merencanakan,

melaksanakan, dan mengevaluasi program-program pengembangan sekolah

 berbasis pada kondisi objektif sekolah yang bersangkutan.

Sebagai suatu sistem, MPMBS memiliki komponen-komponen yang

saling terkait secara sistematis satu sama lain, yaitu contxt, input, process,

output , dan outcome (Depdiknas,2003: 52). Muara dari semua kegiatan

sekolah adalah mutu hasil belajar siswa. Kemajuan suatu sekolah akan

dilihat dari sejauh mana kualitas hasil belajar siswanya. Oleh karena itu,

indikator keberhasilan pelaksanaan MPMBS di sekolah adalah kualitas

kinerja siswa atau kualitas hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat

 bersifat akademik maupun non-akademik. Dalam hal ini, sekolah harus

dapat menunjukkan sejauh mana kinerja siswa ini meningkat (secara

kuntitatif dan kualitatif) setelah program MPBMS dilakukan. Dalam

mengukur keberhasilan kinerja siswa ini, sekolah hendaknya memiliki

indikator-indikator yang jelas, diketahui oleh semua pihak, dan dapat

diukur dengan mudah. Selain terdapat keluaran (output), sekolah juga harus

memiliki kriteria keberhasilan yang jelas terhadap dampak  (outcome)

  program-program sekolah terhadap sekolah sendiri, lulusannya, dan

masyarakat.

Dalam kenyataan di lapangan, dukungan pemerintah (khususnya

  pemerintah daerah/kabupaten), dukungan finansial, ketersediaan sumber 

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

203

Page 6: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 6/25

 

ISSN 0215 - 8250

daya manusia, budaya sekolah, dan gaya kepemimpinan sangat bervariasidilihat dari perbedaan provinsi, kabupaten dalam provinsi, kecamatan

dalam kabupaten, dan dalam lingkungan yang paling kecil adalah sekolah

dalam kecamatan. Variasi ini akan berakibat pada bervariasinya efektivitas

implementasi MPMBS dari satu provinsi dengan provinsi lain, kabupaten

dengan kabupaten lain, kecamatan dengan kecamatan lain, dan sekolah

dengan sekolah lain.

Setelah berlangsung hampir enem tahun (1999 s/d 2005), kiranya

efektivitas implementasi MPMBS di sekolah rintisan sudah layak untuk 

dievaluasi. Evaluasi efektivitas MPMBS perlu dilakukan terhadap

komponen-komponen context, input , proses, output , dan outcome. Evaluasi

ini akan menunjukan tingkat efektivitas dari masing-masing komponen

serta aspek-aspek dari komponen itu. Berkaitan dengan inilah, penelitian

evaluatif efektivitas MPMBS di sekolah perlu dilakukan.

Terkait dengan latar belakang masalah tersebut di atas, masalah

yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah “Seberapa efektifkah

implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah telah dapat

diwujudkan di SMP Negeri 2 Singaraja ditinjau dari dimensi context, input,

 proces, output, dan outcome”. Secara umum tujuan penelitian ini adalah

untuk mengevaluasi efektivitas implemantasi Manajemen Peningkatan

Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) ditinjau dari dimensi context, input,

 proces, output, dan outcome.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif yeng berorientasi pada

analisis berdasarkan pendekatan evaluasi program yang berorientasi pada

menajemen yaitu suatu gambaran yang menunjukan prosedur dan proses

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

204

Page 7: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 7/25

 

ISSN 0215 - 8250

 pelaksanaan program. Selain itu, dalam penelitian ini dianalisis efektivitas  program dengan menganalisis variabel-variabel dalam model CIPP

(context, input process, and product ) yang dikonfirmasi dengan target

sasaran yang merupakan ukuran efektivitas program. Program dikatakan

efektif bila target dapat dicapai atau bahkan dilampaui. Sebaliknya, bila

target tidak tercapai, maka program dikatakan tidak efektif.

Sasaran penelitian ini adalah komponen-komponen context, input,

 process, dan  product  dari MPMBS. Aspek masing-masing komponen

tersebut ditunjukan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Komponen MPMBS dan Indikator 

Komponen MPMBS. Indikator  

Komponen Kontect  1. Kebijakan dalam bidang pendidikan2. Kondisi geografis dan sosial ekonomi masyarakat

3. Tantangan masa depan bagi lulusan

4. Aspirasi pendidikan masyarakat sekitar sekolah

5. Daya dukung masyarakat terhadap program pendidikan

Komponen Input  1. Kebijakan, tujuan, dan sasaran mutu.

2. Sumber daya manusia

3. Sumber daya lain(dana, peralatan, perlengkapan, bahan)

4. Harapan prestasi tinggi

5. Fokus pada pelanggan

6. Manajemen yang terdiri dari tugas, rencana, program,

regenerasi.

Komponen Process 1. Proses belajar mengajar yang efektif 

2. Kepemimpinan sekolah yang kuat

3. Penciptaan lingkungan sekolah yang aman dan tertib

4. Pengelolaan tenaga pendidikan yang efektif 

5. Budaya mutu6. Kerjasama tim

7. Partisipasi warga sekolah dan masyarakat

8. Keterbukaan

9. Kemauan untuk berubah (inovasi)

10. Evaluasi dan perbaikan

11. Responsiv terhadap kebutuhan

12. Komunikasi yang baik 

13. Akuntabilitas

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

205

Page 8: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 8/25

 

ISSN 0215 - 8250

14. Sustainabilitas

Komponen Produc:

Output 

Outcome.

1. Hasil belajar yang bersifat akademik 2. Imam dan taqwa

3. Masalah dan hambatan yang dihadapi siswa

1. Siswa yang diterima di PT

2. Popularitas Sekolah

3. Gaji/pengasilan Guru

4. Masa tunggu mencarai pekerjaan

5. Kesesuaian dengan pasar kerja

Untuk menentukan subjek penelitian ini, dilakukan  sampling 

warga sekolah yang akan dijadikan responden dengan teknik  purposive

 sampling . Pertimbangan yang digunakan dalam penentuan responden

adalah pertimbangan praktis (seperti penghematan biaya, waktu dan

tenaga), pertimbangan ketepatan (key person para pemegang kunci dalam

  pengelolaan MPMBS), dan pertimbangan analisis data. Dengan teknik 

ini, ditetapkan responden, yaitu: satu orang kepala sekolah, 4 orang guru

(yang mewakili guru mata pelajaran IPA, IPS, Matematika,, dan

humaniora), 2 orang pegawai T.U, satu orang komite sekolah, dan 2

orang siswa/OSIS. Jadi, jumlah sampel warga sekolah adalah 10 orang

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data yang

terkait dengan context, input, process, output , dan outcame sesuai dengan

indikator yang ditunjukan pada tabel 1. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah kuesioner, wawancara , dan dokumentasi. Kuesioner 

yang digunakan dimodifikasi dari Kuesioner Monitoring dan Evaluasi

yang dikembangkan oleh Depdiknas (2003) dengan penyesuaian terhadap

kondisi sekolah serta maksud penelitian. Studi dokumen dilakukan untuk 

menganalisis dokumen-dokumen yang diperlukan dalam penelitian

seperti program kerja sekolah, renstra, laporan-laporan, daftar siswa, dll.

Wawancara dilakukan secara tatapmuka untuk menjaring data kualitatif ________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

206

Page 9: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 9/25

 

ISSN 0215 - 8250

seperti kebutuhan, minat, opini (pendapat) aspirasi masyarakat, pengambilan keputusan dan lain-lain.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman

observasi, pedoman wawancara, dan kuesioner. Kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini adalah rating scale (skala bertingkat),

dimana sebuah pernyataan diikuti oleh kolom yang menunjukkan

tingkatan. Dalam pengembangan instrumen penelitian, aspek-aspek dari

komponen MPMBS yang dinilai dijabarkan kedalam indikator dan

subindikator. Tiap komponen dan indikator diberi bobot yang

menunjukkan kontribusinya terhadap efektivitas MPMBS. Kemudian,

 berdasarkan indikator dan subindikator ini, disusun instrumen baik yang

  berupa pedoman wawancara, observasi, maupun kuesioner. Validasi

instrumen dilakukan terhadap validitas isi (content  validity). Validasi

dilakukan oleh tiga penilai yang terdiri dari pakar evaluasi yang

memahami MPMBS. Contoh penjabaran aspek komponen MPMBS ke

dalam indikator dan subindikator serta bobotnya ditunjukan pada Tabel 2.

Tabel 2. Penjabaran Aspek komponen MPMBS ke dalam Indikator dan

subindikator 

KomponenMPMBS (bobot)

Aspek Yang dinilai(bobot)

Indikator (bobot)

Subindikator 

Output (5) Prestasi Akademik 

(5)

  NEM dan Nilai

Rapor (5)

Karya Ilmiah (4)

- gain

skor NEM

- PrestasiRapor 

- Tingkat

kejuaraan/ rangking

di daerahnya

- Variasi/jenis KIR 

- JumlahKIR 

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

207

Page 10: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 10/25

 

ISSN 0215 - 8250

- Partisipa

si dalam perlombaan

- Prestasikejuaraan

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

208

Page 11: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 11/25

 

ISSN 0215 - 8250

Prestasi non

Akademik (5)

Prestasi Olahraga

(4)

Prestasi Kesenian

(4)

- Jumlah

kegiatan

- Partisipasi dalam perlombaan

- Prestasi

kejuaraan

- Jenis/var  

ia

sik 

egi

at

a

n

- Jumlah

k e

gi

at

a

n- Prestasi dalam

 perlombaan- Prestasi

ej

u

ar 

aa

n

- Jenis/var  

iasi

e

gi

ata

n

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

209

Page 12: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 12/25

 

ISSN 0215 - 8250

Sumber: Depdiknas, (2003: 34).

Pembobotan terhadap komponen context, input, output , dan outcome

ditunjukan pada Tabel 3.

Tabel 3. Bobot Komponen-komponen MPMBS

Komponen MPMBS Bobot

1. Kontext  4

2. Input  5

3. Proces 5

4. Output  5

5. Outcome 4

Sumber: Dediknas (2003: 34).

Pemberian skor pada setiap subindikator dilakukan dengan kriteria

sebagai Tabel 4.

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

210

Page 13: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 13/25

 

ISSN 0215 - 8250

Tabel 4. Skor dan Kriteria Penilaian Subindikator Skor Kriteria

5 Kondisi/perencanaan/pelaksanaan/hasil/peran/tanggung jawab

telah selesai/sangat mendukung/berhasil tanpa cacat (sangat

memuaskan).

4 Kondisi/perencanaan/pelaksanaan/hasil/peran/tanggung jawab

telah selesai/sangat mendukung/berhasil (memuaskan dengan

sebagian kecil masih bisa ditingkatkan tetapi tidak mendesak.

3 Kondisi/perencanaan/pelaksanaan/hasil/peran/tanggung jawab

telah selesai/mendukung berhasil (memuaskan) dengan peningkatan sebagian kecil dan mendesak.

2 Kondisi/perencanaan/pelaksanaan/hasil/peran/tanggung jawab

telah selesai/mendukung berhasil (memuaskan) dengan

sebagian besar ditingkatkan dan mendesak 

1 Kondisi/perencanaan/pelaksanaan/hasil/peran/tanggung jawab

 belum dilaksanakan/dicapai/ditunjukan/tidak mendukung.

0 Kondisi/proses dan hasil sama sekali belum

direncanakan/dilaksanakan/dicapai atau tidak mendukung sama

sekali.Sumber: Depdiknas (2003: 35).

Dalam penelitian ini diperoleh dua jenis data, yaitu data primer 

dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara,

kuesioner, dan observasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi

dokumen. Kedua jenis data itu kemudian diproses dengan melakukan

konfirmasi data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dandokumen.

Skor indikator masing-masing aspek digunakan untuk menentukan

nilai aspek dari komponen-komponen MPMBS. Rumus yang digunakan

adalah:

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

211

Page 14: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 14/25

 

ISSN 0215 - 8250

 Nas =∑∑ ik 

ik ik 

 B

 xBS )( (Depdiknas, 2003).

Dengan

 Nas = Nilai Aspek 

Sik  = Skor indikator pendukung

Bik = Bobot indikator.

Selanjutnya, dari nilai-nilai aspek dapat ditentukan nilai masing-masing komponen dengan rumus:

 Nk  =∑

∑as

as

 B

 xBas N  )((Depdiknas, 2003).

Dengan

 Nk = Nilai komponen

 Nas = Nilai aspek 

Bas = Bobot aspek 

Setelah diperoleh nilai masing-masing aspek dapat ditentukan nilai

efektif/kinerja sekolah dengan rumus:

 Nef =∑∑

k k 

 B

 xB N  )((Depdiknas, 2003)

Dengan:

 Nef = Nilai efektivitas atau Kinerja Sekolah

 Nk = Nilai komponen

Bk  = Bobot kompomponen.

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

212

Page 15: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 15/25

 

ISSN 0215 - 8250

Untuk menentukan tingkat efektivitas implementasi MPMBSdigunakan kriteria sebagai berikut.

Tingkat efektivitas Skor  

Istimewa 4,5 s/d 5,0

Amat Baik 4,0 s/d 4,49

Baik 3,5 s/d 3,99

Cukup 2,5 s/d 3,49

Kurang 1,5 s/d 2,49

Sangat Kurang <1,5 (Depdiknas, 2003; 34)

Data mengenai kendala-kendala yang dijumpai oleh sekolah dalam

mengimplementasikan MPMBS dianalisis secara deskriptif naratif.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

3.1 Hasil Penelitian

3.1.1 Aspek Komponen Konteks

Hasil analisis data yang diperoleh dari hasil angket/kuesionar pada

warga sekolah tentang aspek-aspek komponen Konteks, maka diperoleh

nilai-nilai aspek komponen konteks sebagai berikut.

Aspek Komponen Konteks Nilai

Aspek 

Kategori

A. Keadaan Geografis 4,45 Amat baik  

B. Permintaan masyarakat akan pendidikan 4,26 Amat baik  C. Dukungan atau partisipasi Masyarakat pada

 pendidikan/sekolah

4,23 Amat baik  

D. Kebijaksanaan pemerintah 4,40 Amat baik  

E. Aspirasi masyarakat terhadap pendidikan 4,14 Amat baik 

F. Status ekonomi masyarakat 3,5 Baik  

Kinerja/efektivitas Komponen Konteks pendidikan = 4,15

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

213

Page 16: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 16/25

 

ISSN 0215 - 8250

Kualitas komponen Konteks Pendidikan = Amat baik.

Dengan menghitung nilai aspek-aspek komponen konteks tersebut,

diperoleh nilai kinerja/efektivitas komponen konteks diperoleh 4,15. Nilai

ini menunjukan kualifikasi komponen konteks pendidikan termasuk 

kategori amat baik.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada warga sekolah

tentang komponen konteks, dapat disimpulkan bahwa: terjadi peningkatan

 pada komponen konteks setelah pelaksanaan MPMBS di SMP Negeri 2

Singaraja, sehingga PBM bisa berjalan dengan baik. Hasil ini terlihat pula

 pada data observasi langsung seperti misalnya keadaan geografis sekolah

sudah ditata dengan baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,

dukungan atau partisipasi masyarakat pada sekolah meningkat.

3.1.2 Aspek Komponen Input

Hasil analisis data yang diperoleh dari hasil angket/kuesionar pada

warga sekolah tentang aspek komponen Input, menunjukan nilai-nilai aspek 

komponen input sebagai berikut ini.

Aspek Komponen Input Nilai Aspek Kategori

A. Visi sekolah, 4,46 Amat baik  

B. Misi Sekolah 4,50 Amat baik  

C. Tujuan Sekolah 4,44 Amat baik  

D. Sasaran Sekolah 4,46 Amat baik  

E. Program Sekolah 4,43 Amat baik  

F. Sumber daya sekolah 4,21 Amat Baik  

G. Siswa peserta didik 4,25 Amat baik  

H. Kurukulum 4,32 Amat Baik  

I. Sikap Kemandirian 4,45 Amat Baik  

J. Keuangan 4,41 Amat Baik.

Kinerja/efektivitas Komponen Input pendidikan = 4,39

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

214

Page 17: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 17/25

 

ISSN 0215 - 8250

Kualitas komponen Input Pendidikan = Amat baik.Dari nilai-nilai komponen input tersebut di atas, dapat ditentukan

nilai kinerja/efektivitas komponen input sebesar = 4,39. Nilai ini

menunjukan kualifikasi komponen input pendidikan termasuk kategori

amat baik .

Berdasarka hasil wawancara yang dilakukan pada warga sekolah

mengenai input, dapat disimpulkan bahwa: terjadi peningkatan komponen

input setelah dilaksanakan MPMBS di SMP Negeri 2 Singaraja, yaitu:

komponen input sudah dirumuskan secara jelas dan lebih terbuka.

3.1.3 Komponen Proses.

Dari hasil analisis data yang diperoleh dari angket/kuesioner pada

warga sekolah, diperoleh nilai-nilai aspek komponen proses sekolah berikut

ini:

Aspek Komponen Proses Nilai

Aspek 

Kategori

A. Proses pengambilan keputusan 4,29 Amat baik  

B. Proses pengelolaan kelembagaan 4,26 Amat baik  

C. Proses pengelolaan program 4,31 Amat baik  

D. Proses belajar mengajar/ PBM 3,98 Baik  

E. Proses Evaluasi 3,71 Baik  

F. Proses kerja sama dan partisipasi 4,09 Amat Baik  

G. Akuntabilitas 4,31 Amat baik  

H. Kemandirian 4,34 Amat Baik  

I. Proses keterbukaan 4,37 Amat Baik  

J. Proses keberlanjutan/Sustainibilitas 4,43 Amat Baik.

K.Pengelolaan keuangan 4,43 Amat Baik  

Kinerja/efektivitas Komponen Proses pendidikan = 4,21

Kualitas komponen Proses Pendidikan = Amat baik.

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

215

Page 18: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 18/25

 

ISSN 0215 - 8250

Berdasarkan nilai-nilai aspek komponen proses sekolah tersebut diatas, dapat ditentukan nilai kinerja/efektivitas komponen proses sebesar 

4,21. Nilai ini menunjukan kualifikasi komponen proses pendidikan

termasuk kategori amat baik .

Berdasarkan hasil wawancara dengan warga sekolah mengenai proses

 pengelolaan MPMBS di SMP Negeri 2 Singaraja, dapat disimpulkan bahwa

terjadi peningkatan peran warga sekolah dari kurang aktif menjadi aktif dan

 proaktif dalam proses pengambilan keputusan

3.1.4 Nilai Komponen Keluaran (Output )

Dari hasil analisis data yang diperoleh dari angket/kuesioner pada

warga sekolah, diperoleh nilai-nilai aspek komponen keluaran sekolah

 berikut ini.

Aspek Komponen Keluaran Nilai

Aspek 

Kategori

A. Prestasi Akademik 3,61 Baik  

B. Prestasi Non Akademik 4,01 Amat baik  

Kinerja/efektivitas Komponen Keluaran pendidikan = 3,79

Kualitas komponen Keluaran Pendidikan = Baik.

Berdasrkan nilai aspek komponen keluaran sekolah di atas, diperoleh

nilai kinerja/efektivitas komponen keluaran sebesar 3,79. Nilai ini

menunjukan kualitas komponen keluaran pendidikan termasuk kategori

baik .

Berdasrkan hasil wawancara dengan warga sekolah mengenai

keluaran (out put) dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan prestasi

akademik dan nonakademik setelah dilaksanakan MPMBS di SMP Negeri

2 Singaraja Hasil tersebut di atas didukung oleh data dokumentasi yang

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

216

Page 19: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 19/25

 

ISSN 0215 - 8250

menunjukan bahwa (1) Hasil NEM/NUAN ke enam mata pelajaran yangdi UAN kan (Matematika, B.Indonesia, IPA, IPS, PPKN, B.Ingris)

mengalami peningkatan dari tahun ajaran sebelumnya ke tahun 2004/2005).

(2) Tahun 2004/2005 ada beberapa prestasi bidang akademik yang

diperoleh siswa-siswa SMP Negeri 2 Singaraja yang merupakan

  peningkatan prestasi tahun sebelumnya. (3) Prestasi nonakademik tahun

2004/2005 juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dalam

 bidang olah raga dan bidang seni. Hal ini terlihat dari jumlah juara yang

diraih meningkat dari tahun sebelumnya.

3.1.5 Komponen Dampak 

Hasil analisis data yang diperoleh dari angket/kuesioner pada warga

sekolah, diperoleh hasil nilai-nilai aspek komponen dampak sekolah

sebagai berikut.

Aspek Komponen Dampak Nilai

Aspek 

Kategori

A. Dampak secara Akademik 4,34 Baik  

B. Dampak secara Non Akademik 4,19 Amat baik  

Kinerja/efektivitas Komponen Dampak pendidikan = 4,25

Kualitas komponen Dampak Pendidikan = Amat Baik.

Berdasarkan nilai-nilai aspek komponen dampak sekolah di atas,

diperoleh nilai kinerja/efektivitas komponen dampak sebesar 4,26. Nilai ini

menunjukan kualitas komponen dampak pendidikan pelaksanaan MPMBS

di SMP Negeri 2 Singaraja termasuk kategori amat baik .

Berdasarkan hasil wawancara dengan warga sekolah mengenai

dampak, dapat disimpulkan bahwa:terjadi peningkatan prestasi dengan

adanya pelaksanaan MPMBS di SMP Negeri 2 Singaraja. Hal ini terlihat

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

217

Page 20: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 20/25

 

ISSN 0215 - 8250

dari adanya peningkatan gains skor prestasi siswa dan jumlah siswa yangditerima pada sekolah unggulan meningkat. Terjadinya peningkatan jumlah

siswa yang diterima pada sekolah unggulan didukung oleh data laporan

Ketua Komite Sekolah SMP Negeri 2 Singaraja 18 Juli 2005.

3.1.6 Kendala-Kendala yang Dialami Sekolah dalam Meng-

implementasikan MPMBS

Dalam wawancara yang dilakukan pada warga sekolah (Kepala

Sekolah, guru-guru,, dan Komite Sekolah), terungkap bahwa kendala-

kendala yang dialami sekolah dalam mengimplementasikan MPMBS di

SMP Negeri 2 Singaraja, antara lain seperti berikut.

a. Daya tampung sekolah masih rendah (yang bisa diterima hanya

sekitar 32 % dari jumlah pendaftar).

 b. MCK masih terbatas jika dibandingkan dengan jumlah murid.

c. Keadaan ekonomi siswa yang tergolong menengah ke bawah.

d. Latar belakang pendidikan orang tua siswa cukup rendah, masih

ada pada kelompok pendidikan dasar.

e. Pemerintah pusat dan daerah masih memberikan kebijakan

sentralistik.

f. Pemerintah masih setengah-setengah untuk menerapkan MPMBS,

sehingga ruang gerak sekolah masih terbatas.

g. Kurang beraninya warga sekolah terlibat dalam masalah yang

dialami atasan. Hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan pada

tahun-tahun sebelumnya.

h. Sarana/prasarana (alatpraktik lab, olah raga, dan kesenian) sangat

kurang untuk mendukung proses pembelajaran yang baik.

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

218

Page 21: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 21/25

 

ISSN 0215 - 8250

3.2 Pembahasan

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) adalah

model manajemen yang memeberikan otonomi lebih besar kepada sekolah,

memberikan fleksibelitas kepada sekolah, dan mendorong partisipasi secara

langsung warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah

dan mutu pendidikan. Hal ini tercermin dari hasil penelitian tentang

  pelaksanaan MPMBS di SMP Negeri 2 Singaraja berdasarkan analisis

dekriptif, ternyata diperoleh hasil sebagai berikut;

Untuk komponen konteks, diperoleh nilai komponen kuantitatif 

sebesar 4,15. Nilai ini menunjukan nilai komponen kualitatif konteks

termasuk kategori amat baik. Hasil ini menunjukan bahwa keadaan

geografis, permintaan masyarakat akan pendidikan, partisifasi masyarakat

 pada sekolah, kebijaksanaan pemerintah, dan aspirasi masyarakat terhadap

 pendidikan amat baik. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka

terjadi peningkatan pada komoponen konteks ini. Peningkatan ini terjadi

karena ada peningkatan perhatian dan aspirasi masyarakat terhadap sekolah

dan pendidikan jika dibandingkan pada tahun tahun sebelumnya.

Untuk komponen input  sekolah, diperoleh nilai komponen

kuantitatif sebesar 4,39 yang berarti nilai komponen kualitatif  input 

termasuk kategori amat baik. Hasil ini menunjukan bahwa visi, misi,

tujuan, sasaran, program dan sumber daya sekolah setelah pelaksanaan

MPMBS termasuk kategori amat baik. Demikian pula siswa/peserta didik,

kurikulum, sikap kemandirian, dan keuangan termasuk amat baik. Hal ini

menunjukan terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya. Peningkatan ini terjadi karena rumusan visi, misi, tujuan ,

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

219

Page 22: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 22/25

 

ISSN 0215 - 8250

sasaran dan rumusan program sangat jelas dan dapat dilaksanakan dengan baik.

Untuk komponen proses sekolah, diperoleh nilai komponen

kuantitatif sebesar 4,21. Hal ini berarti, kualifikasi komponen proses

  pendidikan amat baik. Hasil ini menunjukan bahwa proses pengambilan

keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program,

 proses belajar mengajar, proses evaluasi, dan proses kerja sama/partisipasi

di SMP Negeri 2 Singaraja setelah dilaksanakan MPMBS amat baik.

Demikian pula akuntabilitas, kemandirian, dan pengelolaan keuangan di

SMP Negeri 2 Singaraja termasuk amat baik. Terjadi peningkatan proses

sekolah, karena adanya kerjasama yang baik antarwarga sekolah. Hal ini

terlihat pada saat pengambilan keputusan, pengelolaan program, proses

 belajar mengajar dan proses lainnya berjalan dengan baik dan lancar.

Untuk komponen keluaran sekolah, diperoleh nilai komponen

kuantitatif sebesar 3,79. Hal ini berarti, kualifikasi komponen keluaran

 pendidikan/sekolah baik. Hasil ini menunjukan bahwa prestasi akademik 

dan nonakademik setelah pelaksanaan MPMBS di SMP Negeri 2 Singaraja

keluarannya adalah baik.

Untuk komponen dampak sekolah diperoleh, nilai komponen

kuantitatif sebesar 4,26. Hal ini berarti kualifikasi komponen dampak 

  pendidikan amat baik. Hasil ini menunjukan bahwa dampak secara

akademik dan dampak secara non akademik setelah dilaksanakan MPMBS

di SMP Negeri 2 Singaraja, dampaknya adalah amat baik, terjadi

 peningkatan prestasi siswa dan ada peningkatan jumlah siswa yang bisa

diterima di sekolah unggulan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

220

Page 23: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 23/25

 

ISSN 0215 - 8250

4. PenutupDari masalah, tujuan dan hasil analisis data yang dilakukan di atas,

maka dapat disimpulkan beberapa hal.

Pertama, efektivitas implementasi Manajemen Peningkatan Mutu

Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMP Negeri 2 Singaraja mengakibatkan

terjadi peningkatan ditinjau dari komponen konteks, input, proses, output,

dan outcome. Hal ini terlihat dari hasil yang menunjukan kondisi dan

dukungan komponen konteks termasuk kategiri amat baik, tingkat

kesediaan dan kesiapan (input) tergolong amat baik, proses pengelolaan

 pendidikan dengan manajemen MPMBS tergmasuk amat baik, ketercapaian

sasaran yang ingin dicapai pada program-program yang dicanangkan

termasuk baik, dan dampak program terhadap tamatan, sekolah dan

masyarakat termasuk amat baik.

Kedua, kendala-kendala yang dihadapi oleh sekolah dalam

mengimplementasikan MPMBS di SMP Negeri 2 Singaraja adalah: daya

tampung masih kurang, ruang gerak sekolah masih terbatas karena

  pemerintah masih setengah-setengah menerapkan MPMBS, sarana dan

 prasarana sangat kurang untuk menunjang proses pembelajaran yang baik,

dan warga sekolah kurang berani terlibat dalam masalah atasan.

Berdasarkan temuan-temuan di lapangan, penulis dapat sarankan

hal-hal berikut ini.

Pertama, berdasarkan hasil pencapaian sasaran yang ingin dicapai

(output) dalam program-program yang dicanangkan sekolah, ternyata

  prestasi akademik perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, disarankan agar 

komponen ini perlu diperhatikan, yaitu dengan mencarikan jalan keluarnya

seperti mengintensipkan proses pembelajaran, lengkapi sarana dan

 prasarana yang menunjang proses pembelajaran tersebut.

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

221

Page 24: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 24/25

 

ISSN 0215 - 8250

Kedua, dari kendala-kendala pelaksanaan MPMBS yang diterapkandi SMP Negeri 2 Singaraja, maka penulis sarankan kelengkapan sarana dan

  prasarana untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran perlu

diusahakan segra. Hal ini terkait dengan temuan bahwa prestasi akademik 

  belum mengalami peningkatan dengan diterapkannya MPMBS di SMP

 Negeri 2 Singaraja.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis  Sekolah; Buku

1. Koonsep Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2003. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis  Sekolah; Buku

2. Rencana Dan Program Pelaksanaan. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. 2003. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis  Sekolah; Buku

3. Panduan Monitoring dan Evaluasi. Jakarta: DepdiknasCheng, Y.J, dan Yan, W.M 1974.  Instroduction to measurement theory.

Monterey, California: Books/Cole Publishing Company.

Falagg, B.N.1990.   Formatif evaluationfor aducationaltechnologies. New

Jersey: Lawence Erlbaum Assosiates, Publisher.

Griffit, P. & Nix, P. 1991.  Educational Assessmant and reporting : A New

approach. Sydney: Harcout Brace Javanovich, Publisher.

Kaufman, R. & Thomas. 1980.  Evaluation without fear . New York New

Viewpoint.

Mulyasa, E. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, strategi, dan

implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

 Nanang, F. 2000. Manajemen Berbasis Sekolah; Pemberdayaan sekolah

dalam rangka Peningkatan Mutu dan Kemandirian Sekolah.

Bandung: CV Andira.

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

222

Page 25: 541

5/10/2018 541 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/5415571fc954979599169978a60 25/25

 

ISSN 0215 - 8250

 Nursito. 2002. Peningkatan prestasi sekolah menengah. Jogyakarta: InsanCendekia.

Soekijo Notoatmojo. 1991. Pengembangan sumber daya manusia. Cetakan

kedua. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Suparwa, I.Made. 2004. Studi evaluatif pelaksanaan program manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (studi kasus pada tiga SLTP di

kota Denpasar). Tesis. Tidak dipublikasikan.

Supriyono, S., Achmad Sapari. 2001. Manajemen Berbasis Sekolah, Upaya

  peningkatan mutu pendidikan dasar melalui pemberdayaanmasyarakat, otonomi sekolah dan pembelajaran aktif, kreatif dan

menyenangkan (Pakem). Surabaya: SIC.

________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.3 TH. XXXIX Juli 2006

223