Upload
dadan-ahmad-hidayat
View
30
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
iOPTIMASI PARAMETER PEMESINAN TERHADAP WAKTU
PROSES PADA PEMROGRAMAN CNC TURNING
Skripsi
Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Nama : Edi Anto
Nim : 5201909002
Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul Optimasi Parameter Pemesinan Terhadap Waktu Proses Pada Pemrograman CNC Turning disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, Agustus 2013
Edi Anto5201909002
iii
PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh:
Nama : Edi AntoNIM : 5201909002Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin S1Judul : Optimasi Parameter Pemesinan Terhadap Waktu Proses Pada
Pemrograman CNC Turning
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultaas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
Panitia Ujian,Ketua : Dr. M. Khumaedi, M.Pd ( )
NIP. 196209131991021001
Sekretaris : Wahyudi, S.Pd, M.Eng ( ) NIP.198003192005011001
Dewan Penguji,
Pembimbing I : Drs. Wirawan Sumbodo, M.T ( ) NIP. 196601051990021002
Pembimbing II : Drs. Pramono ( ) NIP. 195809101985031002
Penguji Utama : Drs. Karsono, M.Pd ( ) NIP. 195007061975011001
Penguji Pendamping I : Drs. Wirawan Sumbodo, M.T ( ) NIP. 196601051990021002
Penguji Pendamping II : Drs. Pramono ( ) NIP. 195809101985031002
Ditetapkan di SemarangTanggal, 2013
Mengesahkan,Dekan Fakultas Teknik
Drs. Muhammad Harlanu, M. PdNIP. 1966021511021001
iv
ABSTRAK
Edi Anto. 2013 Optimasi Parameter Pemesinan Terhadap Waktu Proses Pada Pemrograman CNC Turning.Skripsi, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah tentang Optimasi Parameter Pemesinan Terhadap Waktu Proses Pada Pemrograman CNC Turning. Tujuan dalam penelitian ini yaitu: Mengetahui pengaruh cutting speed, feed rate, dept of cut, dan retract terhadap waktu proses pada pemrograman CNC turningdan mengetahui parameter pemesinan yang menghasilkan waktu proses optimal pada pemrograman CNC turning. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen faktorial, dimana cutting speed, feed rate, depth of cut, dan retract merupakan variabel bebas dari waktu proses pemesinan sebagai variabel responnya. Masing-masing variabel bebas mempinyai dua level faktor yaitu level low dan level high. Pengukuran waktu proses pemesinan didapatkan dari hasil simulasi software MasterCAM X lathe melalui fasilitas sheet up. Hasil yang di dapat dalam simulasi meliputi waktu proses pemesinan atau operation time, panjang langkah pemakanan atau feed cut length, dan panjang langkah tannpa pemakanan atau rapid trverse length. Data hasil eksperimen kemudian dilakukan analisis statistik ANOVA untuk melihat adanya pengaruh dan prosentase kontribusi dari masing-masing parameter terhadap waktu proses pemesinannya. Berdasarkan analisis statistik ANOVA diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan dari semua parameter terhadap waktu proses pemesinan CNC turning, dimana semakin besar nilai cutting speed, feed rate, dan depth of cut akan semakin singkat waktu proses pemesinanannya, sedangkan semakin kecil nilai retract akan semakin singkat waktu proses pemesinannya. Kedalaman pemotongan atau depth of cut memiliki kontibusi yang terbesar dengan nilai 71.78%. Laju pemakan atau feed ratememiliki kontribusi terbesar kedua dengan nilai 23.88% . jarak penarikan pahat atau retract memiliki kontribusi terbesar ketiga dengan nilai 2%. Kecepatan potong atau cutting speed memiliki kontribusi terendah dengan nilai 0.79%. Parameter yang menghasilkan waktu proses pemesinan optimal pada pemrograman CNC turning adalah pada kondisi cutting speed optimal = 160 m/min, kondisi feed rate optimal = 0.8 mm/rev, kondisi depth of cut optimal = 1 mm, dan kondisi retract minimal = 1mm. Waktu proses pemesinan yang dihasilkan pada kondisi tersebut adalah 7.57 menit. Dari hasil penelitian ini, dapat direkomendasikan bahwa untuk menghaslikan waktu proses pemesinan yang singkat dilakukan dengan mengoptimalkan parameter cutting speed, feed rate, dept of cut, dan retract. Pengembangan optimasi parameter pemesinan yang lebih kompleks dengan variabel respon seperi kualitas permukaan pada proses pemesinan CNC turning, sehingga rekomendasi pemilihan parameter yang optimal lebih akurat.
Kata kunci : Parameter pemesinan, waktu proses, pemrograman CNC turning.
vMOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Apa yang saya saksikan di alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak
dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal ini sudah
semestinya menjadikan seseorang senantiasa BERFIKIR dilingkupi
perasaan RENDAH HATI .
PERSEMBAHAN:
Terima kasih kepada Allah SWT yang jiwaku ditangan-Nya, Untuk Ibu-
bapak, kakak, adek dan semua orang yang selalu mendoakan aku, semoga aku
selalu membuat kalian bangga.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang memberikan
rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW dan keluarganya serta kepada para shabatnya.
Penyusunan skripsi ini penulis memperoleh bantuan baik yang berupa
dorongan maupun bimbingan dari pihak lain, untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmojo, M.Si, Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Drs. M. Harlanu, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik Unversitas Negeri Semarang.
3. Dr. M Khumaedi, Ketua Jurusan Teknik Mesin Unversitas Negeri Semarang.
4. Wahyudi, S.Pd, M.Eng, Ketua Program Studi S1 Pendidikan Teknik Mesin
Universitas Negeri Semarang.
5. Drs. Wirawan Sumbodo, M.T, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
waktu, bimbingan, dan petunjuk dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Drs. Pramono, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan waktu,
bimbingan, dan petunjuk dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Drs. Karsono, M. Pd, Dosen Penguji yang telah memberikan waktu dan saran
dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Kriswanto, S. Pd, Dosen pembimbing lapangan yang telah memberikan
waktu, bimbingan, dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. My best team, best partner, N best friend (Ozi, Nanda, Ardi, Andre, Aditya,
Dony, Hadi, dll).
vii
10. Semua pihak yang membantu hingga selesainya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangannya,
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dalam perbaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT
memberikan pahala berlipat ganda atas bantuan dan kebaikkannya. Amin.
Semarang, 2013
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................ ii
PENGESAHAN ............................................................................................ iii
ABSTRAK ..................................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 3
C. Batasan Masalah ......................................................................... 3
D. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian....................................................................... 5
G. Penegasan Istilah......................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7
A. Waktu Proses Turning ..................................................................... 8
B. Mesin CNC Turning ................................................................... 11
C. Software MasterCAM X............................................................... 18
ix
D. Eksperimen Faktorial .................................................................. 23
E. Kerangka Berfikir ........................................................................ 28
F. Hipotesis...................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 30
A. Metode Eksperimen..................................................................... 30
B. Variabel Penelitian ...................................................................... 33
C. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................... 34
D. Alat dan Bahan.............................................................................. 34
E. Pelaksanaan Penelitian................................................................. 35
F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 53
G. Teknik Analisis Data ................................................................... 53
H. Prosedur Penelitian...................................................................... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 56
A. Asumsi Penelitian........................................................................ 56
B. Hasil Penelitian ........................................................................... 59
C. Pembahasan ................................................................................ 77
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 81
A. Simpulan ..................................................................................... 81
B. Saran ........................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 84
LAMPIRAN
xDAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Cutting speed dan feed Bahan Aluminium 6061...................................... 10
2. Faktor Parameter dan Level Penelitian.................................................... 31
3. Desain Kombinasi Parameter Percobaan................................................. 32
4. Data Pengaturan Stock ............................................................................ 39
5. Data Pengaturan Chuck ......................................................................... 40
6. Data Face Toolpath Parameters ............................................................. 41
7. Data Face Cut Parameters ..................................................................... 42
8. Data Rough Toolpath Parameters ........................................................... 44
9. Data Rough Cut Parameters. .................................................................. 44
10. Data Groove Toolpath Parameters. ........................................................ 46
11. Data Groove Rough Parameters ............................................................. 47
12. Data Groove Finish Parameters ............................................................. 47
13. Data Finish Toolpath Parameters ........................................................... 48
14. Finish Cut parameters. ........................................................................... 49
15. Data Thread Toolphat Parameters.......................................................... 50
16. Data Thread Shape Parameters .............................................................. 51
17. Data Thread Cut Parameters .................................................................. 52
18. Spesifikasi Cutting Speed dan Feed Rate MasterCAM X Lathe ............... 56
19. Hasil Pengukuran Waktu Proses Pemesinan............................................ 67
20. Hasil Pengukuran Feed Cut Length......................................................... 67
21. Hasil Pengukuran Rapid Trverse Length................................................. 68
xi
22. Hasil Means dari Waktu Proses .............................................................. 69
23. Hasil Means dari Feed Cut Length.......................................................... 69
24. Hasil Means dari Rapid Trverse Length .................................................. 69
25. Hasil Analisis Statistik ANOVA............................................................. 71
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Terminologi Waktu Pemotongan Turning................................................. 8
2. Cutting Path in Stock Removal in Turning .............................................. 11
3. Sistem Koordinat Benda Kerja................................................................ 12
4. Pergeseran Titik Nol G54 ....................................................................... 13
5. Pengukuran Metode Absolut................................................................... 13
6. Pengukuran Metode Inkremental ............................................................ 14
7. Faktor Pengaturan Kompensasi Pahat ..................................................... 14
8. Gerakan Lurus Tanpa Pemakanan G00 ................................................... 16
9. Gerakan Lurus dengan Pemakanan G01.................................................. 16
10. Gerakan Interpolasi Melingkar G02/G03 ................................................ 17
11. Pembubutan Ukir Konstan G33 .............................................................. 17
12. Starting MasterCAM X ........................................................................... 19
13. MasterCAM X Toolpath Generation ....................................................... 20
14. Tampilan Geometry MasterCAM X......................................................... 20
15. Tampilan Setup Parameter MasterCAM X .............................................. 21
16. Tampilan Setup Parameter MasterCAM X (materials). ........................... 21
17. Tampilan Rencana Kerja (Work Plan) MasterCAM X ............................. 21
18. Tampilan simulator MasterCAM X ......................................................... 22
19. Tampilan NC-Data MasterCAM X .......................................................... 22
20. Alur Kerangka Berfikir........................................................................... 28
21. Desain Base Feature............................................................................... 35
xiii
22. Preview Line Geometry .......................................................................... 36
23. Preview Chamfers Geometry .................................................................. 37
24. Preview Fillet Geometry......................................................................... 38
25. Pengaturan Stock .................................................................................... 39
26. Pengaturan Chuck................................................................................... 39
27. Tool Settings........................................................................................... 40
28. Tool Clearance....................................................................................... 41
29. Face Toolpath Parameters ..................................................................... 41
30. Face Cut Parameters.............................................................................. 42
31. Preview Face The Part ........................................................................... 42
32. Chaining Rough Entity ........................................................................... 43
33. Rough Toolpath Parameters ................................................................... 43
34. Rough Cut Parameters ........................................................................... 44
35. Preview Rough The Part......................................................................... 45
36. Chaining Groove .................................................................................... 45
37. Chaining Groove Entities ....................................................................... 45
38. Groove Toolpath Parameters.................................................................. 46
39. Groove Rough Parameters ..................................................................... 46
40. Groove Finish Parameters...................................................................... 47
41. Preview Groove The Part ....................................................................... 48
42. Finish Toolpath Parameters ................................................................... 48
43. Finish Cut parameters ............................................................................ 49
44. Preview Finish The Part ......................................................................... 49
xiv
45. Thread Toolphat Parameters .................................................................. 50
46. Thread Shape Parameters ...................................................................... 50
47. Thread Start/End Position ...................................................................... 51
48. Thread Cut Parameters .......................................................................... 51
49. Preview Thread The Part........................................................................ 52
50. Preview Setup Sheet ............................................................................... 52
51. Alur penelitian ekperimen ...................................................................... 55
52. Hasil Toolpath Geometry percobaan 1 .................................................... 59
53. Hasil Toolpath Geometry percobaan 2 .................................................... 59
54. Hasil Toolpath Geometry percobaan 3 .................................................... 60
55. Hasil Toolpath Geometry percobaan 4 .................................................... 60
56. Hasil Toolpath Geometry percobaan 5 .................................................... 61
57. Hasil Toolpath Geometry percobaan 6 .................................................... 61
58. Hasil Toolpath Geometry percobaan 7 .................................................... 62
59. Hasil Toolpath Geometry percobaan 8 .................................................... 62
60. Hasil Toolpath Geometry percobaan 9 .................................................... 63
61. Hasil Toolpath Geometry percobaan 10 .................................................. 63
62. Hasil Toolpath Geometry percobaan 11 .................................................. 64
63. Hasil Toolpath Geometry percobaan 12 .................................................. 64
64. Hasil Toolpath Geometry percobaan 13 .................................................. 65
65. Hasil Toolpath Geometry percobaan 14 .................................................. 65
66. Hasil Toolpath Geometry percobaan 15 .................................................. 66
67. Hasil Toolpath Geometry percobaan 16 .................................................. 66
xv
68. Grafik Hubungan Cutting Speed Terhadap Waktu ................................... 72
69. Grafik Hubungan Feed Rate Terhadap Waktu ......................................... 73
70. Grafik Hubungan Depth Of Cut Terhadap Waktu .................................... 74
71. Grafik Hubungan Retract Terhadap Waktu.............................................. 76
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Gambar Kerja dari Base Feature ............................................................ 85
2. Daftar Tool List ...................................................................................... 86
3. Hasil Sheet Up Percobaan 1.................................................................... 87
4. Hasil Sheet Up Percobaan 2.................................................................... 88
5. Hasil Sheet Up Percobaan 3.................................................................... 89
6. Hasil Sheet Up Percobaan 4.................................................................... 90
7. Hasil Sheet Up Percobaan 5.................................................................... 91
8. Hasil Sheet Up Percobaan 6.................................................................... 92
9. Hasil Sheet Up Percobaan 7.................................................................... 93
10. Hasil Sheet Up Percobaan 8.................................................................... 94
11. Hasil Sheet Up Percobaan 9.................................................................... 95
12. Hasil Sheet Up Percobaan 10.................................................................. 96
13. Hasil Sheet Up Percobaan 11.................................................................. 97
14. Hasil Sheet Up Percobaan 12.................................................................. 98
15. Hasil Sheet Up Percobaan 13.................................................................. 99
16. Hasil Sheet Up Percobaan 14................................................................ 100
17. Hasil Sheet Up Percobaan 15................................................................ 101
18. Hasil Sheet Up Percobaan 16................................................................ 102
19. Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05........................... 103
20. Standard Values for Cutting Speed, Angles, and Specific Cutting Force 104
21. Analisa Statistik ANOVA dengan Software Minitab 15 ........................ 105
xvii
22. NC Code Hasil Percobaan 8.................................................................. 107
1BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kunci keberhasilan negara-negara industri maju dalam
membangun kekuatan ekonominya adalah kemampuan industrinya dalam
membuat produk manufaktur secara efisien. Dengan perkembangan teknologi
manufaktur yang semakin pesat dan semakin tingginya kompetisi antara
produsen produk-produk manufaktur, kebutuhan akan kualitas produk yang
tinggi (high quality product) yang dihasilkan dengan kecepatan produksi
yang tinggi (high speed manufacturing) dengan efisiensi biaya produksi yang
tinggi (low cost production) menjadi suatu prasyarat. Kesemuanya itu
membutuhkan sistem pendukung proses manufaktur yang handal. Salah satu
pendukung tersebut adalah sistem CAD/CAM.
CAD/CAM memiliki dua bagian yakni desain gambar CAD
(Computer Aided Design) dan desain gambar CAM (Computer Aided
Machine). Desain gambar CAD berisikan tentang desain produk meliputi
ukuran dan bentuk geometri sedangkan desain gambar CAM adalah berupa
desain tentang proses pemakanan, toolpath, setup mesin dan hal-hal lainnya
yang berkaitan dengan proses atau cara agar dihasilkan produk yang sesuai
dengan gambar pada proses CAD. Desain yang dihasilkan oleh software
CAD/CAM ini nantinya akan diubah menjadi bahasa pemrograman (NC
code).
2Dalam praktiknya ternyata didapatkan bahwa waktu proses dari desain
yang dibuat di CAD/CAM belumlah optimal. Waktu proses merupakan suatu
hal yang penting karena berhubungan linier dengan biaya dan kuantitas
produksi. Berbagai pengembangan sistem operasi Computer Numerically
Controlled (CNC) telah dilakukan sejak dekade tahun 80-an. Berdasarkan
studi literatur pengembangan teknologi CNC cenderung diarahkan pada
optimasi prosesnya. Car dkk (2009) mengembangkan prosedur optimasi
proses pembubutan menggunakan artificial intelligence, proses optimasi
didasarkan pada kondisi minimum waktu pemesinan dan ongkos produksi,
pertimbangan teknologi dan batasan material. Gurel dan Akturk (2007)
mengusulkan suatu alogaritma heuristic untuk menggenerasi pendekatan
solusi efisiensi antara ongkos pemesinan dengan pembobotan waktu
penyelesasian proses secara simultan pada mesin bubut CNC.
Pengembangan CAD/CAM menjadikan pilihan utama berkaitan
dengan minimalisasi waktu proses. Pinar dan Gullu (2005) mengemukakan
bahwa untuk meminimalisasi waktu proses dapat dilakukan dalam dua cara,
yaitu meminimalisasi toolpath parameters dan mengoptimalisai cutting
parameters. Studi tentang toolpath parameters dapat di uraikan menjadi
bebarapa parameter yang mempengaruhi waktu proses pemesinan,
diantaranya kedalaman pemotongan (depth of cut), jarak pahat terhadap
benda kerja (entry amount) pada sumbu Z, jarak penyisihan tahapan
penyelesaian (finishing) pada sumbu X, jarak penarikan pahat (retract), dan
3sudut penarikan pahat (entry angle). Sedangkan studi tentang cutting
parameters dapat diuraikan meliputi kecepatan pemotongan (cutting speed),
laju pemakanan (feed rate), dan kedalaman pemakanan (depth of cut).
MasterCAM ialah salah satu software CAD/CAM yang tergolong
populer dalam dunia pendidikan keteknikan maupun dunia praktis, khususnya
bagi sekolah-sekolah teknik dan perguruan tinggi, serta industri pengguna
teknologi CNC yang memerlukan keakuratan proses manufakturnya
(Boenasir dkk, 2010: 41). Melalui fitur-fitur strategis yang terdapat pada
MasterCAM seorang programmer dapat melakukan variasi parameter
pemesinan untuk menghasilkan waktu proses yang optimal pada
pemrograman CNC turning.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, diketahui
permasalahan utama yang berhubungan dengan waktu proses pemesinan CNC
turning, yaitu penentuan parameter pemesinan seperti entry amount, retract,
entry angle, cutting speed, feed rate, dan depth of cut pada operasi pemesinan
CNC turning.
C. Batasan Masalah
Untuk meghindari penyimpangan pembahasan, maka dilakukan
pembatasan lingkup penelitian, sebagai berikut:
1. Mencari waktu proses pemesinan CNC turning yang optimal melalui
software MasterCAM X dengan tipe pengerjaan lathe.
42. Paramater pemesinan yang diteliti meliputi cutting speed, feed rate, depth
of cut, dan retract.
3. Penentuan parameter pemesinan berdasarkan karakteristik bahan
aluminium 6061 dan material alat potong karbida.
4. Pengaruh kualitas hasil pemotongan dikendalikan dengan finishing pada
proses pemotongannya.
5. Desain base feature mencirikan pembubutan komplek yang meliputi
pembubutan lurus bertingkat, pembubutan tirus, pembubutan alur,
pembubutan kontur, dan pembubutan ulir.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam identifikasi masalah, maka dirumuskan
permasalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh cutting speed terhadap waktu proses pada
pemrograman CNC turning?
2. Adakah pengaruh feed rate terhadap waktu proses pada pemrograman
CNC turning?
3. Adakah pengaruh dept of cut terhadap waktu proses pada pemrograman
CNC turning?
4. Adakah pengaruh retract terhadap waktu proses pada pemrograman CNC
turning?
5. Parameter pemesinan manakah yang menghasilkan waktu proses optimal
pada pemrograman CNC turning?
5E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti seperti dirumuskan di
atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui pengaruh cutting speed terhadap waktu proses pada
pemrograman CNC turning.
2. Mengetahui pengaruh feed rate terhadap waktu proses pada
pemrograman CNC turning.
3. Mengetahui pengaruh dept of cut terhadap waktu proses pada
pemrograman CNC turning.
4. Mengetahui pengaruh retract terhadap waktu proses pada pemrograman
CNC turning.
5. Mengetahui parameter pemesinan yang menghasilkan waktu proses
optimal pada pemrograman CNC turning.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada pihak lain, diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan edukasi
berkaitan dengan penggunaan teknologi khususnya proses
pemrograman mesin CNC turning.
b. Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi, baik pada
dunia pendidikan keteknikan maupun dunia praktis.
62. Manfaat Praktis
a. Memberikan rekomendasi kepada desainer dalam memrogram mesin
CNC turning tentang bagaimana mendesain parameter pemesinan
dengan optimal.
b. Membantu mahasiswa dalam memahami prinsip pemrograman mesin
CNC turning secara umum.
G. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran, dalam penelitian ini ada
beberapa istilah yang perlu dijelaskan, mengenai judul penelitian Optimasi
Parameter Pemesinan Terhadap waktu proses pada Pemrograman CNC
Turning. Adapun uraian istilah dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Optimasi
Optimasi merupakan suatu proses maksimasi atau minimasi untuk
mencari kondisi yang optimum, dalam arti yang menguntungkan. Dalam
penelitian ini optimasi dilakukan pada parameter pemesinan dengan tujuan
untuk mendapat waktu proses yang optimal pada pemrograman CNC
turning.
2. Parameter Pemesinan
Parameter pemesinan adalah nilai-nilai yang mempengaruhi hasil
pemotongan pada proses pemesinan. Nilai parameter pemesinan di
pengaruhi oleh karakteristik benda yang akan dipotong dan alat potongnya.
Dalam proses pemrograman CNC turning, parameter pemesinan dapat
meliputi cutting speed, feed rate, depth of cut, dan retract.
73. Waktu proses
Waktu proses yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu waktu aktual
yang dibutuhkan dalam proses pembentukan produk. Waktu pada tahap
pra proses dan pasca proses tidak termasuk dalam waktu proses.
4. Pemrograman
Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci
tiap blok per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC
tentang apa yang harus dikerjakan (Widarto, 2008 : 325). Dalam penelitian
ini pemrograman dilakukan melalui software MaserCAM X lathe.
5. CNC Turning
CNC kependekan dari Computer Numerically Controlled,
merupakan mesin perkakas yang dilengkapi dengan sistem kontrol
berbasis komputer yang mampu membaca instruksi kode N dan G (G-
kode) yang mengatur kerja sistem peralatan mesinnya. (Sumbodo, 2008:
402).
Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang
dapat membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan
interpolasi/sisipan yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka).
Parameter sistem operasi/sistem kerja CNC dapat diubah melalui program
perangkat lunak (software load program) yang sesuai.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Waktu Proses Turning
Perhitungan waktu pengerjaan adalah Jarak tempuh pahat dikali
frekwensi pemakanan, dibagi Kecepatan pemakanan dikali kecepatan.
Gambar 1. Terminologi Waktu Pemotongan Turning (Sumber: Widarto,
2008 : 150).
T =....(Sumbodo, 2008 : 264)
Dimana;
T = Waktu pemotongan, min.
f = Kecepatan pemakanan, mm/rev.
n = Putaran mesin, rpm.
L = Panjang pemotongan, mm.
i = Jumlah pemotongan.
Berdasarkan ilustrasi diatas, waktu proses pada pemesinan CNC
turning dapat dipengaruhi oleh penentuan kecepatan potong untuk penentuan
putaran spindel, laju pemakanan, kedalaman pemakanan, dan panjang
pemakanan.
1. Kecepatan Potong (Cutting speed)
Kecepatan potong atau Cutting speed yang umum dinyatakan
dalam meter/menit , ialah kecepatan relatif mata pahat dengan benda
kerja saat proses pemesinan berlangsung. Kecepatan potong ini
bergantung pada kecepatan putar spindle (n) dan diameter (D) benda uji
dalam. Besasrnya cutting speed dinyatakan persamaan berikut:
Vc = ....(Sumbodo, 2008 : 261)Dimana;
Vc = kecepatan potong, (m/menit).
n = kecepatan putaran pisau/benda, (rpm).
d = diameter benda, (mm).
2. Laju Pemakanan (feed rate)
Kecepatan pemakan atau feed rate adalah jarak yang ditempuh
oleh pahat setiap benda kerja berputar satu kali, sehingga satuan feed rate
adalah milimeter per putaran (mm/rev).
= ..(Sumbodo, 2008 : 263)Dimana;
Vf = kecepatan makan, mm/min.
f = gerak makan (feed), mm/rev.
n = putaran spindel, rotations/min (rpm).
Laju pemakanan ditentukan berdasarkan kekuatan mesin,
material benda kerja, material pahat, bentuk pahat, dan terutama
kehalusan permukaan yang diinginkan. Gerak makan biasanya ditentukan
dalam hubungannya dengan kedalaman potong.
Tabel 1. Cutting speed dan feed Bahan Aluminium 6061.
MaterialsCutting
tool
Feeds (mm/rev)0.1 0.2 0.4 0.8 1.6 3.2
Cutting Speed (m/min)Al Alloy
(1-13% Si)HSS 100 67 45 30 - -TCT 224 190 160 140 118 -
(sumber: Westermann Tables for The Metal Trade , 1966:95)
3. Kedalaman pemotongan (depth of cut)
Kedalaman pemotongan atau depth of cut, adalah tebal bagian
benda kerja yang dibuang dari benda kerja, atau jarak antara permukaan
yang dipotong terhadap permukaan yang belum terpotong. Ketika pahat
memotong sedalam a, maka diameter benda kerja akan berkurang 2a,
karena bagian permukaan benda kerja yang dipotong ada di dua sisi,
akibat dari benda kerja yang berputar.
4. Panjang pemakanan
Panjang pemakanan adalah panjang bagian benda yang disayat
atau dipotong sejajar dengan sumbu spindel. Pada proses pemesinan
CNC turning, lintasan pahat disebut dengan toolpath. Toolpath pada
proses pemesinan tersebut terdiri dari pergerakan dengan pemakanan
(feed cut length) dan pergerakan pahat tanpa pemakanan (rapid treverse
length). Toolpath pada permesinan CNC turning dapat diilustrasikan
dalam gambar di bawah.
Gambar 2. Cutting Path in Stock Removal in Turning (Sumber: FANUC
Series oi-TC OPERATORS MANUAL: 143).
Dari gambar diatas dapat dijelaskan masing-masing penunjukan
sebagai berikut:
d : Kedalaman pemotongan (depth of cut).
w : Jarak pahat terhadap benda kerja (entry amount) pada sumbu Z.
u : Jarak penyisihan tahapan penyelesaian (finishing) pada sumbu X.
e : Jarak penarikan pahat (retract).
: Sudut penarikan pahat (entry angle).
B. Mesin CNC Turning
1. Pendahuluan
Mesin perkakas CNC (Computer Numerical Controlled) adalah
mesin perkakas yang dalam pengoperasian dibantu dengan kontrol
numerik dengan menggunakan komputer. Arah gerakan pahat pada mesin
CNC menggunakan sistem koordinat. Sistem koordinat pada mesin CNC
turning adalah sistem koordinat kartesian dengan dua sumbu X dan Z.
Sumbu X didefinisikan sebagi sumbu yang tegak lurus terhadap sumbu
spindel mesin bubut. Arah positif sumbu X adalah arah yang menjauhi
sumbu spindel. Sumbu Z adalah sumbu yang sejajar dengan sumbu
spindel dan arah positif adalah arah yang menjauhi kepala tetap mesin
bubut. Untuk kepentingan pembuatan program CNC digunakan sistem
kordinat benda kerja (Workpiece Coordinate System).
Gambar 3. Sistem Koordinat Benda Kerja (Sumber: SIEMENS
SINUMERIK 802S/802C base line. 2003: 1-11)
2. Dasar Pemrograman Mesin CNC Turning.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan seorang programmer
sebelum menggunakan mesin CNC, yaitu:
a. Pergeseran titik nol (zerro offset).
Pergeseran titik nol memberitahukan secara pasti titik nol
benda kerja dari titik nol mesin. Pergeseran ini dihitung setelah benda
kerja dicekam pada pencekam di mesin dan harus diisikan pada
parameter titik nol (zero offset). Pergeseran titik nol diaktifkan
melalui program CNC dengan menuliskan G54.
Gambar 4. Pergeseran Titik Nol G54 (Sumber: SIEMENS
SINUMERIK 802S/802C base line. 2003: 1-11).
b. Pemrograman absolut dan inkremental
Pemrograman absolut adalah Pemrograman yang menentukan
titik koordinatnya selalu mengacu pada titik nol benda kerja.
Gambar 5. Pengukuran Metode Absolut (Sumber: SIEMENS
SINUMERIK 802S/802C base line. 2003: 8-13).
Pemrograman inkremental adalah Pemrograman yang
pengukuran lintasannya selalu mengacu pada titik akhir dari suatu
pengukuran. Titik akhir suatu lintasan merupakan titik awal untuk
pengukuran lintasan berikutnya atau penentuan koordinatnya.
Gambar 6. Pengukuran Metode Inkremental (Sumber: SINUMERIK
802S/802C base line. 2003: 8-13).
3. Kompensasi pahat
Beberapa pahat memiliki panjang dan diameter yang berbeda.
Harga kompensasi pahat disimpan pada parameter tool correction. Pada
program CNC apabila D tidak diprogram, maka harga D yang digunakan
adalah D1, apabila D0 berarti pergeseran harga pahat tidak aktif.
Gambar 7. Pengaturan Kompensasi Pahat (Sumber: SIEMENS
SINUMERIK 802S/802C base line. 2003: 8-44).
4. Kecepatan potong
Fungsi G96 adalah untuk mengatur kecepatan potong. Apabila
G96 ditulis kemudian diikuti S, berarti satuan untuk S adalah m/menit,
sehingga selama proses pembubutan menggunakan kecepatan potong
konstan. G97 berarti pengaturan kecepatan potong konstan OFF,
sehingga satuan S menjadi putaran spindel konstan dengan saruan
putaran per menit (rpm). Apabila menggunakan G96 harus diprogram
harga putaran maksimal, karena untuk G96 putaran spindel akan
bertambah cepat ketika diameter mengecil dan menjadi tidak terhingga
ketika diameternya 0.
5. Kecepatan pemakanan
Gerak makan (F) adalah kecepatan pergerakan pahat yang
berupa harga absolut. Harga gerak makan ini berhubungan dengan
gerakan interpolasi G1, G2, atau G3 dan tetap aktif sampai harga F baru
diaktifkan pada nomer blok berikutnya di program CNC. Satuan untuk F
ada dua yaitu mm/menit apabila sebelum harga F ditulis G94, dan
mm/putaran apabila ditulis G95 sebelum harga F. Satuan mm/putaran
hanya dapat berlaku apabila spindel berputar.
6. Gerakan lurus tanpa pemakanan
G0 berfungsi untuk menempatkan (memposisikan) pahat secara
cepat dan tidak menyayat benda kerja. Perintah G0 akan selalu aktif
sebelum dibatalkan oleh perintah dari kelompok yang sama, misalnya
G1, G2, atau G3.
Gambar 8. Gerakan Lurus Tanpa Pemakanan G00 (Sumber: SIEMENS
SINUMERIK 802S/802C base line. 2003: 8-18).
7. Gerakan lurus dengan pemakanan
Fungsi dari perintah G1 adalah menggerakkan pahat dari titik
awal menuju titik akhir dengan gerakan lurus. Kecepatan gerak makan
ditentukan dengan F. Perintah G1 tetap aktif (modal) sebelum dibatalkan
oleh perintah dari kelompok yang sama (G0, G2, G3).
Gambar 9. Gerakan Lurus dengan Pemakanan G01(Sumber: SIEMENS
SINUMERIK 802S/802C base line. 2003: 8-19).
8. Gerakan interpolasi melingkar
Perintah G2 atau G3 berfungsi untuk menggerakkan pahat dari
titik awal ke titik akhir mengikuti gerakan melingkar. Arah gerakan ada
dua macam yaitu G2 untuk gerakan searah jarum jam, dan G3 untuk
berlawanan arah jarum jam.
Gambar 10. Gerakan Interpolasi Melingkar G02/G03 (Sumber:
SIEMENS SINUMERIK 802S/802C base line. 2003: 8-24).
9. Pembuatan ulir
Fungsi dari G33 adalah membuat beberapa jenis ulir dengan
kisar konstan. G33 tetap aktif sampai dibatalkan oleh instruksi dari
kelompok yang sama yaitu G0, G1, G2, dan G3. Jenis ulir kanan atau kiri
bisa dibuat dengan G33, proses tersebut diatur dengan arah putaran
spindel yaitu M3 untuk ulir kanan dan M4 untuk ulir kiri. Jumlah putaran
spindel diatur dengan kode S.
Gambar 11. Pembubutan Ukir Konstan G33 (Sumber: SIEMENS
SINUMERIK 802S/802C base line. 2003: 8-24).
C. Softwere Mastercam X
10. Pendahuluan
Software MasterCAM X merupakan cabang dari Siemens Product
Lifecycle Management Software Inc, dimana software ini sebelumnya
sudah familiar di pemesinan, Mastercam adalah salah satu program
CAM (Computer Aided Manufacturing) yang cukup popular. Beberapa
software lain yang sering digunakan di indsutri antara lain Power Mill
(Delcam), Feature CAM (Delcam), Solid CAM, dll. Fungsi dari program
CAM adalah untuk mengambar benda dan membuatnya menjadi suatu
program NC.
Software MasterCAM X dapat menghasilkan file desain suatu
benda kerja dengan format data mcx. Software MasterCAM X juga dapat
membaca file yang dihasilkan software lain diantaranya Solidworks
(*.sldprt), Autodesk (*.ipt), Catia (*.catpart), AutoCAD (*.dwg dan
*.dxf), sehingga semua file yang memiliki tipe file diatas bisa ditransfer
ke sofware MasterCAM X. Adapun keunggulan softwareMastercam X ini
antara lain:
a. Hasil program CNC dapat disimulasikan terlebih dahulu, bila ada
kesalahan atau error program dapat dikoreksi.
b. Simulasi pembuatan benda kerja dapat dilihat langsung hasilnya,
dapat dilihat dalam tampilan 2 dimensi maupun 3 dimensi.
c. Dapat dilakukan transfer file dengan software lain yang memiliki
format data yang sama.
d. Hasil program kode G dari software ini dapat disimpan
menggunakan media penyimpanan data elektronik.
e. Hasil program kode G dari software ini dapat langsung digunakan
pada mesin CNC yang kompatibel atau melakukan konversi untuk
mesin CNC tertentu yang menggunakan standar pemrograman yang
berbeda.
11. Starting Mastercam X
Lembar pemrograman proses bubut pada softwere Mastercam X
dapat dipilih melalui menubar Machine Type ,Lathe.
Gambar 12. Starting MasterCAM X.
12. Pemrograman Software Mastercam X
Dasar pemrograman software Mastercam X, tidak jauh berbeda
dengan pemrograman pada mesin CNC yang sebenarnya meliputi: (1)
pembubutan kasar/rough, (2) pembubutan halus/finish, (3) pembubutan
ulir/tread, (4) pembubutan alur/groove, (5) pembubutan muka/face, (6)
pembubutan potong/cutoff, (7) pembubutan lubang/drill.
Gambar 13. MasterCAM X Toolpath Generation.
Tampilan ini memuat berbagai menu utama yang dapat
digunakan sesuai kebutuhan, antara lain:
a. Geometry, menu ini menampilkan bentuk benda kerja yang
diprogram.
Gambar 14. Tampilan Geometry MasterCAM X.
b. Setup Parameter, Menu ini untuk merencanakan jenis alat potong
serta bahan yang akan digunakan dalam proses pembubutan.
Gambar 15. Tampilan Setup Parameter MasterCAM X.
Gambar 16. Tampilan Setup Parameter MasterCAM X (materials).
c. Rencana Kerja (Work Plan), menu ini menampilkan lintasan alat
potong (toolpath) tahap demi tahap.
Gambar 17. Tampilan Rencana Kerja (Work Plan) MasterCAM X.
d. Simulator, Menu ini berfungsi untuk menampilkan simulasi benda
kerja agar apabila ada kesalahan program dapat diperbaiki.
Gambar 18. Tampilan simulator MasterCAM X.
e. NC-Data, menu ini menampilkan pemrograman dengan menggunakan
kalimat sesuai urutan program dari N01, N02, dan seterusnya.
Gambar 19. Tampilan NC-Data MasterCAM X.
D. Eksperimen Faktorial
Eksprimen faktorial merupakan struktur percobaan yang sangat
fundamental untuk percobaan dengan banyak faktor. Faktor yang diuji
biasanya dikelompokan dalam tingkatan tertentu tergantung pada tipe
eksprimen faktorial. Beberapa percobaan memerlukan pengkajian terhadap
pengaruh dari dua faktor atau lebih dimana faktor yang diuji perlakuannya
umumnya merupakan level atau tingkatan dalam faktorfaktor tersebut.
Dalam eksprimen faktorial L, faktor uji dikelompokan dalam L level,
misalnya 2 level low (-) dan high (+) dan jumlah faktor yang diuji adalah k,
maka kemungkinan kombinasi perlakuan (treatment combination) adalah 2k.
Desain eksperimen faktorial dibagi menjadi tiga tahap utama yang
menyangkut semua pendekatan eksperimen, yaitu:
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan tahap terpenting, dimana seorang
peneliti harus menentukan ke mana penelitian ini akan dibawa. Adapun
kegiatan yang termasuk dalam tahap ini adalah:
a. Perumusan masalah
Perumusan masalah digunakan untuk mengidentifikasi atau
merumuskan masalah yang akan diselidiki dalam eksperimen.
b. Tujuan eksperimen
Tujuan yang melandasi eksperimen harus dapat menjawab apa yang
telah dinyatakan dalam perumusan masalah, yaitu mencari sebab yang
menjadi akibat dari masalah yang kita amati.
c. Penentuan variabel terikat
Variabel terikat adalah variable yang perubahanya tergantung pada
variabel lain. Variabel terikat inilah yang nantinya akan menjadi
tujuan penelitian.
d. Identifikasi faktor-faktor (variabel bebas)
Variabel bebas adalah variabel yang perubahanya tidak tergantung
pada variabel lain. Pada tahap ini akan dipilih faktor-faktor mana saja
yang akan diselidiki pengaruhnya terhadap variabel tak bebas.
e. Pemisahan faktor kontrol dan faktor gangguan
Faktor kontrol adalah faktor yang nilainya dapat diatur atau
dikendalikan. Faktor gangguan adalah faktor yang nilainya tidak dapat
diatur atau dikendalikan.
f. Penentuan jumlah level dan nilai faktor
Penentuan jumlah level penting untuk ketelitian hasil eksperimen dan
ongkos penelitian. Semakin banyak level yang diteliti, maka akan
semakin akurat hasil yang diperoleh tetapi akan semakin mahal.
g. Perhitungan derajat kebebasan
Penghitungan derajat kebebasan dilakukan untuk menghitung jumlah
minimum eksperimen yang dilakukan untuk menyelidiki faktor uji.
h. Pemilihan matriks orthogonal
Pemilihan matriks orthogonal sangat tergantung dari jumlah level dan
derajat kebebasan yang digunakan. Matriks orthogonal yang
digunakan tidak boleh kurang dari derajat kebebasan yang dipilih.
2. Tahap Pelaksanaan Eksperimen
Tahap pelaksanaan eksperimen merupakan langkah-langkah
eksperimen yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan eksperimen faktorial
adalah melakukan pekerjaan berdasarkan setting faktor pada matrik
ortogonal dengan jumlah eksperimen sesuai dengan jumlah replikasi dan
urutan seperti pada randomisasi. Tahapan ini meliputi:
a. Jumlah replikasi
Replikasi adalah pengulangan kembali perlakuan yang sama dalam
suatu percobaan dengan kondisi yang sama. Tujuan replikasi adalah:
1) Menambah ketelitian eksperimen.
2) Mengurangi tingkat kesalahan pada eksperimen.
3) Memperoleh harga taksiran kesalahan eksperimen, sehingga
memungkinkan dilaksanakannya uji signifikan hasil eksperimen
b. Pengacakan
Secara umum pengacakan dimaksudkan untuk:
1) Meratakan pengaruh faktor yang tidak dapat dikendalikan pada
semua unit eksperimen.
2) Memberikan kesempatan yang sama pada semua unit eksperimen
untuk menerima suatu perlakuan, sehingga diharapkan ada
kehomogenan pengaruh dari setiap perlakuan yang sama.
3. Tahap Analisis (ANOVA)
Analisis varian merupakan teknik yang digunakan dalam
menganalisis data yang telah disusun dalam perencanaan eksperimen
secara statistik. Analisis varian digunakan untuk membantu menentukan
parameter faktor yang mempunyai pengaruh terhadap variabel respon
dan mengidentifikasi kontribusi parameter faktor, sehingga akurasi
perkiraan model dapat ditentukan. Uji ANOVA ini merupakan salah satu
uji parametrik dan memiliki beberapa syarat untuk menggunakannya
yaitu :
a. Data harus terdistribusi normal.
b. Data harus homogen.
c. Memiliki variansi yang sama.
Sebelum melakukan analisis menggunakan uji ANOVA
pastikan syarat-syarat tersebut terpenuhi, jika tidak terpenuhi maka dapat
digunakan Uji kruskal Wallis. Langkah-langkah analisis statistik
ANOVA yaitu :
a. Menentukan hipotesis awal dan tandingannya yaitu Ho: 1 = 2 =
= n dan H1: satu atau lebih dari mean populasi tidak sama dengan
lainnya.
b. Menghitung Sum of Square Total (SST)
= (. .. . ) ..(Sembiring. 2003: 49)c. Menghitung Sum of Square Treatment (SS)
= (. .. . ) .(Sembiring. 2003: 48)d. Menghitung Sum of Square Error (SSE)
= (. .. . ) (Sembiring. 2003:49)
e. Menghitung Degree of Freedom (Df)
Df = n - 1 ...(Sembiring. 2003: 49)
Dimana;
n = Jumlah level faktor.
f. Menghitung Mean Square treatment (MS)
MS = (Sembiring. 2003: 281)g. Menghitung Fvalue (F).
F = .(Sembiring. 2003: 266)
Dimana;
MSt = Rata-rata jumlah kuadrat faktor treatmen .
MSe = Rata-rata jumlah kuadrat error.
h. Menghitung prosentase kontribusi
= x 100 % ....(Sembiring. 2003: 201)Dimana;
SSt = Sum of squares faktor.
SST = Sum of squares total.
P = Prosentase kontribusi.
i. Nilai yang telah didapat di atas dimasukkan ke dalam table ANOVA.
j. Membandingkan hasil F-hitung dan F-tabel kemudian melakuakan
kesimpulan dengan aturan bila Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak
begitupun sebaliknya.
E. Kerangka Berfikir
MasterCAM X ialah salah satu software CAD/CAM yang mempunyai
fungsi untuk mengambar benda (CAD) dan membuatnya menjadi suatu
program NC (CAM). Software ini memiliki fasilitas komputer grafis yang
memungkinkan penggunanya untuk melakuakan berbagai bentuk simulasi
proses permesinan (machining) pada CNC turning.
Melalui fitur-fitur strategis yang terdapat pada MasterCAM seorang
programmer dapat meminimalisasi gerakan pahat (toolpath) dan
mengoptimalkan parameter pemotongan untuk meminimasi waktu proses
pemesinan pada mesin CNC turning sehingga diperoleh waktu permesinan
yang optimal. Secara singkat dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Gambar 20. Alur Kerangka Berfikir.
Pemrograman melalui Mastercam X
Minimalisasi toolpath dan optimalisasi cutting
parameters
Waktu permesinan yang optimal
F. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka berfikir diatas, dapat
ditentukan hipotesis sebagai berikut:
1. Ada pengaruh cutting speed terhadap waktu proses pada pemrograman
CNC turning.
2. Ada pengaruh feed rate terhadap waktu proses pada pemrograman CNC
turning.
3. Ada pengaruh dept of cut terhadap waktu proses pada pemrograman CNC
turning.
4. Ada pengaruh retract terhadap waktu proses pada pemrograman CNC
turning.
5. Waktu proses optimal dihasilkan pada kondisi depth of cut yang
maksimal yaitu 1mm, kondisi feed rate yang maksimal yaitu 0.8 mm/rev,
kondisi retract yang minimum yaitu 1 mm, dan kondisi cutting speed
yang maksimum yaitu 160 m/menit.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Eksperimen
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Desain eksperimen
adalah evaluasi secara serentak dua atau lebih faktor atau parameter terhadap
kemampuannya untuk mempengaruhi rata-rata hasil atau variabilitas hasil
gabungan dari karakteristik produk atau proses tertentu. Untuk mengetahui
pengaruh faktor atau parameter terhadap rata-rata hasil secara efektif,
selanjutnya dianalisis untuk menentukan faktor mana yang berpengaruh serta
mengetahui hasil maksimal yang dapat diperoleh. Metode eksperimen yang
dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen faktorial.
Eksperimen faktorial adalah salah satu metode yang banyak dipakai
dalam eksperimen yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan
proses dalam waktu yang bersamaan, sehingga bisa menekan biaya dan
sumber daya seminimal mungkin. Metode ini digunakan untuk memberikan
formulasi lay out pengujian, mengetahui kondisi optimal dari parameter
pemesinan, dan mengetahui pengaruh performansi dari parameter pemesinan
terhadap kekasaran permukaan. Eksprimen faktorial mempunyai keunggulan
yaitu dapat melihat seluruh kombinasi yang ada (Sembiring. 2003: 200).
Langkah-langkah penyusunan eksperimen faktorial sebagai berikut:
31
1. Pemilihan faktor terkendali dan tidak terkendali.
Faktor terkendali adalah faktor yang ditetapkan atau dikendalikan
selama tahap perancangan. Faktor tidak terkendali adalah faktor yang tidak
dapat dikendalikan. Sesuai perumusan masalah, pada percobaan ini faktor
terkendali yang digunakan yaitu:
a. Kecepatan potong (cutting speed).
b. Laju pemakanan (feed rate).
c. Kedalaman pemakanan (dept of cut).
d. Jarak penarikan pahat (retract).
Faktor tidak terkendali yang digunakan adalah waktu proses pada
pemesinan CNC turning.
2. Penentuan jumlah level dan nilai level faktor
Eksperimen ini menggunakan dua level untuk setiap faktor, dengan
mengasumsikan setiap level mewakili kondisi low (-1) dan high (+1). Nilai
setiap faktor didasarkan pada rekomendasi bahan, alat potong, dan
penggunaan di lapangan.
Tabel 2. Faktor Parameter dan Level Penelitian.
kode Parameter faktorLevel faktor
(-1) (+1)ABCD
Cutting speed (m/min)Feed rate (mm/rev)Dept of cut (mm)Retract (mm)
1400.40.51
1600.812
32
3. Pemilihan matriks orthogonal (orthogonal array)
Matriks orthogonal adalah suatu matrik yang elemenelemennya
disusun menurut baris dan kolom. Kolom merupakan faktor yang dapat
diubah dalam eksperimen. Baris merupakan kombinasi level dari faktor
dalam eksperimen. Deengan prinsip full factorial, dalam penelitian ini
percobaan dengan 2 level dan faktor yang diuji berjumlah 4 faktor, maka
harus dipersiapkan 24 atau 16 kali percobaan. Kombinasi kolom A
(cutting speed) dibuat penggantian setiap 1 (20) baris. Kombinasi kolom B
(feed rate) dibuat penggantian setiap 2 (21) baris. Kombinasi kolom C
(depth of cut) dibuat penggantian setiap 4 (22) baris. Kombinasi kolom D
(retract) dibuat penggantian setiap 8 (23) baris.
Tabel 3. Desain Kombinasi Parameter Percobaan.
NoParameter faktor
cutting speed feed rate dept of cut RetractA B C D
123456789
10111213141516
140160140160140160140160140160140160140160140160
0.40.40.80.80.40.40.80.80.40.40.80.80.40.40.80.8
0.50.50.50.51111
0.50.50.50.51111
1111111122222222
33
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi, sedangkan gejala adalah objek
penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.
Berkenaan dengan judul penelitian ini, maka variabel penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas
Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel
bebas atau independent variable. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu
Kecepatan potog (cutting speed), laju pemakanan (feed rate), kedalaman
pemakanan (dept of cut), dan jarak penarikan pahat (retract).
2. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang keberadaannya dapat
mempengaruhi secara langsung sebab-akibat antara variabel bebas dan
variabel terikat yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian. Oleh
karena itu variabel kontrol dikendalikan atau dibuat konstan.
a. Mengunakan software MasterCAM X tipe pengerjaan lathe dalam
proses CAD/CAM.
b. Bahan yang digunakan aluminium 6061 dengan alat potong insert
berbahan karbida.
c. Parameter diluar variabel bebas seperti tool parameter, tool geometry
dan lainnya dibuat sesuai dengan spesifikasi MasterCAM X.
d. Perhitungan waktu proses (operation time) dilakukan dalam fasilitas
Setup Sheet pada MasterCAM X.
e. Bahasa pemrograman yang dibuat adalah default metric startup.
34
3. Variabel Terikat
Variabel terikat, merupakan akibat yang keadaannya akan
tergantung pada variabel bebas, dan variabel kontrol. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah waktu proses pemesinan. Waktu proses adalah
waktu aktual dari proses penyayatan benda kerja pada mesin CNC turning.
Pengukuran waktu proses pemesinan dilakukan dengan mensimulasikan
proses pemesinan yang nantinya akan diketahui waktu pengerjaanya.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di laboratorium CNC dan laboratorium
komputer gedung E5 Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Waktu
pelaksanaan penelitian berlangsung pada bulan juli sampai agustus 2013.
D. Alat dan Bahan
1. Alat
Pada penelitian ini alat yang digunakan antara lain:
a. Hardware : Asus A42J Series.
b. Desain base-feature : AutoCAD 2007.
c. Software desain CAD : Mastercam X Lathe.
d. Software desain CAM : Mastercam X Lathe.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah gambar kerja
yang akan dipakai sebagai pedoman pemprograman CNC turning. Desain
base feature mencirikan pembubutan komplek yang meliputi: (1)
pembubutan lurus bertingkat, (2) pembubutan ulir, (3) pembubutan alur,
(4) pembubutan tirus, dan (5) pembubutan kontur. Sedangkan bahan
dalam pengujian
6061 yang dapat diakses pada
E. Pelaksanaan Penelitian
1. Starting Mastercam X Lathe
a. Menjalankan program
b. Mengaktifkan grid pada screen melalui
Screen Grid
c. Menentukan
1) Pilih Planes
2) Pilih Lathe Diameter
2. Geometry Creation
a. Membuat garis
1) Create,
(4) pembubutan tirus, dan (5) pembubutan kontur. Sedangkan bahan
dalam pengujian (raw material) diasumsikan menggunakan Aluminiu
6061 yang dapat diakses pada material lathe library.
Gambar 21. Desain Base Feature.
Pelaksanaan Penelitian
Mastercam X Lathe
Menjalankan program Mastercam X.
Mengaktifkan grid pada screen melalui toolbar screen
Screen Grid Settings.
Menentukan C-plane (+D+Z)
Planes pada Status bar.
Lathe Diameter + D + Z
Geometry Creation
Membuat garis (Endpoints)
, Line, Endpoint.
35
(4) pembubutan tirus, dan (5) pembubutan kontur. Sedangkan bahan
diasumsikan menggunakan Aluminium
dan pilih
2) Entity 1
Masukan panjang garis 15
3) Entity 2
Masukan panjang garis 30 (tab), sudut 180 (enter).
4) Entity 3
Masukan panjang garis 4 (tab), sudut 270 (enter).
5) Entity 4
Masukan panjang garis 6 (tab), sudut 180 (enter).
6) Entity 5
Masukan panjang garis 4 (tab), sudut 90 (enter).
7) Entity 6
Masukan panjang garis 14 (tab), sudut 180 (enter).
8) Entity 7
Masukan panjang garis 7.5 (tab), sudut 90 (enter).
9) Entity 8
Masukan pan
Gambar 22. Preview Line Geometry.
1 (origin point).
Masukan panjang garis 15 (tab), sudut 90 (enter).
2 (Endpoint 1).
Masukan panjang garis 30 (tab), sudut 180 (enter).
3 (Endpoint 2).
Masukan panjang garis 4 (tab), sudut 270 (enter).
4 (Endpoint 3).
Masukan panjang garis 6 (tab), sudut 180 (enter).
5 (Endpoint 4).
Masukan panjang garis 4 (tab), sudut 90 (enter).
6 (Endpoint 5).
Masukan panjang garis 14 (tab), sudut 180 (enter).
7 (Endpoint 6).
Masukan panjang garis 7.5 (tab), sudut 90 (enter).
8 (Endpoint 7).
Masukan panjang garis 5 (tab), sudut 180 (enter).
36
10) Entity 9
Masukan panjang garis 2.5 (tab), sudut 90 (enter).
11) Entity 10
Masukan panjang garis 45 (tab), sudut 180 (enter).
12) Entity 11
Masukan panjang garis 25 (tab),
b. Membuat Chamfers
1) Create,
2) Masukan besar
3) Pilih (klik) Entitas 1.
4) Pilih (klik) Entitas 2.
5) Masukan besar
6) Pilih (klik) Entitas 2.
7) Pilih (klik) Entitas 3.
8) Masukan besar
9) Pilih (klik) Entitas 4.
9 (Endpoint 8).
Masukan panjang garis 2.5 (tab), sudut 90 (enter).
10 (Endpoint 9).
Masukan panjang garis 45 (tab), sudut 180 (enter).
11 (Endpoint 10).
Masukan panjang garis 25 (tab), sudut 270 (enter).
Chamfers
, Chamfer, Entities.
Gambar 23. Preview Chamfers Geometry.
Masukan besar Chamfer pertama 1.5.
Pilih (klik) Entitas 1.
Pilih (klik) Entitas 2.
Masukan besar Chamfer kedua 1.5.
Pilih (klik) Entitas 2.
(klik) Entitas 3.
Masukan besar Chamfer ketiga 1.5.
Pilih (klik) Entitas 4.
37
10) Pilih (klik) Entitas 5.
11) Masukan besar
12) Pilih (klik) Entitas 6.
13) Pilih (klik) Entitas 7.
c. Membuat Fillet.
1) Create,
2) Masukan besar
3) Pilih Entity
3. Job Setup Settings
a. Stock size
1) Pilih tanda plus pada
group Properties
2) Pada kotak dialog
Stockarea untuk membangun
dalam gambar dibawah.
Pilih (klik) Entitas 5.
Masukan besar Chamfer keempat 1.5.
Pilih (klik) Entitas 6.
Pilih (klik) Entitas 7.
Fillet.
, Fillet, Entities.
Gambar 24. Preview Fillet Geometry.
Masukan besar fillet radius 0.4.
Entity 1 dan pilih Entity 2.
Job Setup Settings
Pilih tanda plus pada Properties untuk mengeluarkan
Properties dan pilih stock setup.
Pada kotak dialog Stock Setup pilih tombol Parameter dalam
area untuk membangun Stock size seperti yang ditunjukkan
dalam gambar dibawah.
38
untuk mengeluarkan toolpath
pilih tombol Parameter dalam
seperti yang ditunjukkan
39
Gambar 25. Pengaturan Stock.
Tabel 4. Data Pengaturan Stock.
criteria ValueOuter diameter (OD), mmIner diameter (ID), mm.Length, mmBase Z, mm
50.0-
102.02.0
b. Chuck size and location
Pilih tombol Properties untuk mendefinisikan chuck pada kotak dialog
Stock Setup.
Gambar 26. Pengaturan Chuck.
40
Tabel 5. Data Pengaturan Chuck.
criteria ValueJaw width, mmWidth step, mmJaw length, mmLength step, mmGrip length, mm
100.025.0
100.040.020.0
c. Tool settings
Pada kotak dialog Tool Settings dapat mengatur konfigurasi Toolpath,
perhitungan Feed, dan pemeilihan material bahan seperti yang
ditunjukan pada gambar di bawah ini.
Gambar 27. Tool Settings.
d. Tool clearance
Tool clearance menentukan seberapa dekat tool datang ke batas alat
(tool boundaries) selama rapid move/gerakan cepat dan entry/exit
moves. Nilai rapid value harus lebih besar dari entry/exit value.
4. Toolpath Creation
a. Face the part.
1) Toolpaths
2) Pilih cutter OD rough right 80 deg
spindle speed
Feed rate, mm/revSpindle speed, CSSMaximum spindle speed
*Variasi level penelitian.
Gambar 28. Tool Clearance.
Toolpath Creation
Face the part.
Toolpaths, Face.
cutter OD rough right 80 deg dari toollist. Feed rate
spindle speed didasarkan pada variabel penelitian.
Gambar 29. Face Toolpath Parameters.
Tabel 6. Data Face Toolpath Parameters.
criteria ValueFeed rate, mm/revSpindle speed, CSSMaximum spindle speed
*0.40*140
*Variasi level penelitian.
41
Feed rate dan
*0.40~0.80*140~160
10000
3) Pilih halaman
diperlukan seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut.
Entry amount. mmRough stepover, mmOvercut amount, mmRetract amount, mmStock to leave, mm
*Variasi level penelitian.
4) Pilih tombol Ok untuk keluar dari
Pilih halaman face parameters dan melakukan perubahan yang
diperlukan seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut.
Gambar 30. Face Cut Parameters.
Tabel 7. Data Face Cut Parameters.
criteria ValueEntry amount. mmRough stepover, mmOvercut amount, mmRetract amount, mmStock to leave, mm
*0.50
*1.00
*Variasi level penelitian.
Pilih tombol Ok untuk keluar dari Lathe Face Parameters
Gambar 31. Preview Face The Part.
42
dan melakukan perubahan yang
diperlukan seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut.
Value3.0
*0.50~1.000.00
*1.00~2.000.20
Lathe Face Parameters.
43
b. Rough the part.
1) Toolpaths.
2) Rough.
Modus chaining partial secara default, memilih entitas pertama
dan entitas terakhir dari kontur.
3) Pilih entitas A dan entitas B.
Gambar 32. Chaining Rough Entity.
4) Pilih halaman Rough Toolpath Parameters dan membuat semua
perubahan yang diperlukan seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
Gambar 33. Rough Toolpath Parameters.
44
Tabel 8. Data Rough Toolpath Parameters.
criteria ValueFeed rate, mm/revSpindle speed, CSSMaximum spindle speed
*0.40~0.80*140~160
10000*Variasi level penelitian.
5) Pilih halaman Rough Parameters dan membuat semua perubahan
yang diperlukan seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah
ini.
Gambar 34. Rough Cut Parameters.
Tabel 9. Data Rough Cut Parameters.
criteria ValueDepth of cut, mmMinimum cut depth, mmStock to leave in X, mmStock to leave in Z, mmOverlap amount, mm
*0.50~1.000.0010.200.20
*1.00~2.00*Variasi level penelitian.
6) Pilih tombol OK untuk keluar dari
c. Groove the part
1) Toolpath
2) Pilih Chain
3) Pilih entitas A,
4) Pilih entitas B.
5) Pilih OD Groove Center
Pilih tombol OK untuk keluar dari Rough.
Gambar 35. Preview Rough The Part.
Groove the part
Toolpaths, groove.
Chain.
Gambar 36. Chaining Groove.
Pilih entitas A,
Pilih entitas B.
Gambar 37. Chaining Groove Entities.
OD Groove Center dari tool list.
45
46
Gambar 38. Groove Toolpath Parameters.
Tabel 10. Data Groove Toolpath Parameters.
*Variasi level penelitian.
6) Pilih halaman Groove Rough Parameters dan melakukan
perubahan seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 39. Groove Rough Parameters.
criteria ValueFeed rate, mm/rev Spindle speed, CSSMaximum spindle speed
*0.08~0.16*140~160
10000
47
Tabel 11. Data Groove Rough Parameters.
criteria ValueStock amount, mmStock to leave in X, mmStock to leave in Z, mmStock clearance, mmRough step, mmBackoff (%)Lead in/out, degDepth per pass, mm
0.200.000.002.00
75*25.00~50.00
-*0.50~1.00
*Variasi level penelitian.
7) Pilih halaman Groove Finish Parameters dan melakukan
perubahan seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 40. Groove Finish Parameters.
Tabel 12. Data Groove Finish Parameters.
criteria ValueNumber of finish passesFinish stepover, mm.Stock to leave in X, mm.Stock to leave in Z, mm.
10.200.000.00
*Variasi level penelitian.
8) Pilih tombol OK untuk keluar dari Groove parameters.
d. Finish the part.
1) Toolpath
2) Pilih OD Finish Right 35 deg cutter
Feed rate, mm/rev Spindle speed, CSSMaximum spindle speed
*Variasi level penelitian.
Gambar 41. Preview Groove The Part.
Finish the part.
Toolpaths, Finish.
OD Finish Right 35 deg cutter dari tool list.
Gambar 42. Finish Toolpath Parameters.
Tabel 13. Data Finish Toolpath Parameters.
criteria ValueFeed rate, mm/rev Spindle speed, CSSMaximum spindle speed
*0.40*140
*Variasi level penelitian.
48
Value*0.40~0.80
*140~16010000
3) Pilih halaman
yang diperlukan seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut:
Finish stepover, mm.Number of finish passes.Stock to leave in X, mm.Stock toLead in/out, deg.
*Variasi level penelitian.
4) Pilih tombol OK untuk keluar dari
e. Cut the tread
1) Toolpaths, Tread.
Pilih halaman Finish parameters dan membuat semua perubahan
yang diperlukan seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut:
Gambar 43. Finish Cut parameters.
Tabel 14. Finish Cut parameters
Criteria ValueFinish stepover, mm.Number of finish passes.Stock to leave in X, mm.Stock to leave in Z, mm.Lead in/out, deg.
*Variasi level penelitian.
Pilih tombol OK untuk keluar dari Finish parameters.
Gambar 44. Preview Finish The Part.
Cut the tread
Toolpaths, Tread.
49
dan membuat semua perubahan
yang diperlukan seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut:
Value0.2
10.000.00
-
50
2) Membuat semua perubahan seperti pada gambar.
Gambar 45. Thread Toolphat Parameters.
Tabel 15. Data Thread Toolphat Parameters.
criteria ValueFeed rate, mm/rev Spindle speed, CSSMaximum spindle speed
ComputeCompute
10000
3) Pilih tab Thread Shape Parameters dan masukan nilai Lead dan
Major Diameter seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut:
Gambar 46. Thread Shape Parameters.
Lead, mm/threadIncluded angle, degThread angle,Major diameter, mmMinor diameter, mmThread depth, mm
4) Menentukan posisi awal dan akhir ulir, pilih tombol
dan End Position
5) Membuat semua perubahan yang diperlukan dalam halaman
Thread cut parameters
Tabel 16. Data Thread Shape Parameters.
Criteria ValueLead, mm/threadIncluded angle, degThread angle, degMajor diameter, mmMinor diameter, mmThread depth, mm
Menentukan posisi awal dan akhir ulir, pilih tombol Start Position
End Position seperti yang diperlihatkan gambar di bawah.
Gambar 47. Thread Start/End Position.
Membuat semua perubahan yang diperlukan dalam halaman
Thread cut parameters seperti ditunjukkan di bawah ini.
Gambar 48. Thread Cut Parameters.
51
Value3.50
60.0030.0030.0026.211.89
Start Position
seperti yang diperlihatkan gambar di bawah.
Membuat semua perubahan yang diperlukan dalam halaman
seperti ditunjukkan di bawah ini.
Amount of first cutStock clearanceOvercutAnticipated pulloffAcceleration clearanceLead in angleFinish pass allowance
*Variasi level penelitian.
6) Pilih tombol OK untuk keluar halaman
5. Setup Sheet
Setup sheet digunakan untuk mengetahui durasi operatiom time
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan toolpath. Klik kanan pada toolpath
group dan pilih setup sheet untuk mengaktifkannya.
Tabel 17. Data Thread Cut Parameters.
Criteria ValueAmount of first cutStock clearanceOvercutAnticipated pulloffAcceleration clearanceLead in angleFinish pass allowance
*0.25*1.00
*Variasi level penelitian.
Pilih tombol OK untuk keluar halaman thread parameters
Gambar 49. Preview Thread The Part.
Setup sheet digunakan untuk mengetahui durasi operatiom time
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan toolpath. Klik kanan pada toolpath
group dan pilih setup sheet untuk mengaktifkannya.
Gambar 50. Preview Setup Sheet.
52
Value*0.25~0.50*1.00~2.00
2.000.00
Compute40.000.00
thread parameters.
Setup sheet digunakan untuk mengetahui durasi operatiom time
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan toolpath. Klik kanan pada toolpath
53
F. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode
eksperimental yaitu mengamati langsung hasil eksperimen untuk
mengumpulkan data primer dan data skunder dari peneliti lain.
1. Data asumsi penelitian.
Data asumsi penelitian adalah data-data dasar yang digunakan
sebagai acuan pelaksanaan eksperimen. Data asumsi didapatkan dari
literatur dan penelitian lain yang relevan meliputi karakteristik bahan dan
alat potong yang digunakan.
2. Data hasil penelitian.
Data hasil penelitian adalah data-data primer yang nantinya akan
diteliti. Data ini dihasilkan dari proses eksperimen mengenai parameter
yang diuji. Data hasil penelitian yang dikumpulkan meliputi:
a. Hasil percobaan
Hasil percobaan adalah hasil dari pembuatan toolpath geometry
sesuai parameter yang telah ditentukan dalam desain eksperimen.
b. Hasil pengikuran waktu pemesinan
Hasil pengukuran yang dikumpulkan yaitu hasil pengukuran waktu
dari simulasi proses pemesinan, feed cut length, dan rapid traverse
length pada masing-masing percobaan yang dilakukan.
G. Teknik Analisis Data
Analysis of variance (ANOVA) adalah salah satu teknik analisa
statistik yang digunakan untuk menganalisa data eksperimen. Metode ini
54
digunakan untuk menentukan parameter yang mempunyai pengaruh terhadap
variabel respon. ANOVA berfungsi untuk menguji rata-rata dari suatu sumber
variasi yang berbeda. Hasilnya merupakan perbandingan rataan kuadrat
perlakuan dengan rataan galat. Dalam perhitungan menggunakan software
statistik Minitab 15, meliputi ketentuan sebagai berikut :
a. Hipotesis
H01 : Cutting speed tidak berpengaruh secara signifikan.
H02 : Feed rate tidak berpengaruh secara signifikan.
H03 : Depth of cut tidak berpengaruh secara signifikan.
H04 : Retract berpengaruh secara signifikan.
H11 : Cutting speed berpengaruh secara signifikan.
H12 : Feed rate berpengaruh secara signifikan.
H13 : Depth of cut berpengaruh secara signifikan.
H14 : Retract berpengaruh secara signifikan.
b. Tingkat signifikan = 0.05
c. Statistik uji
F-hitung = , dengan F-tabel (F0.05, 1, 14)
d. Daerah kritis
Tolak H01, jika F1 > F0.05, 1, 14 ,atau Sig, <
Tolak H02, jika F2 > F0.05, 1, 14 ,atau Sig, <
Tolak H03, jika F4 > F0.05, 1, 14 ,atau Sig, <
Tolak H04, jika F4 > F0.05, 1, 14 ,atau Sig, <
55
H. Prosedur penelitian
Suatu penelitian ilmiah dalam pelaksanaannya harus berpedoman pada
prosedur penelitian. Prosedur h disusun secara urut, terencana dan sistematis.
Pada penelitian ini telah disusun prosedur penelitian sebagai berikut:
Gambar 51. Alur penelitian ekperimen.
Kesimpulan
Rekomendasi
Pembuatan geometri benda kerja (CAD)
Penentuan karekteristik proses turning
Penetapan parameter CAM
Level (-1)Cutting Speed (m/min)Feed rate (rev/minl)Dept of cut (mm)Retract (mm)
Level (+1)Cutting Speed (m/min)Feed rate (rev/minl)Dept of cut (mm)Retract (mm)
Evaluasi
Membandingkan waktu proses
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Asumsi Penelitian
1. Asumsi Bahan (Materials)
Bahan dalam pengujian (raw material) diasumsikan menggunakan
Aluminium 6061. Pertimbangan pemilihannya adalah karena material
baik digunakan pada aplikasi bagian-bagian produk transportasi. Bahan
aluminium 6061 dapat diakses melalui material lathe library pada
software MasterCAM X lathe. Adapun pemilihan cutting speed dan feed
rate untuk berbagai kondisi penyayatan berdasarkan spesifikasi software
seperti dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 18. Spesifikasi Cutting Speed dan Feed Rate MasterCAM X Lathe.
criteria ValueBase cutting speed (m/min)Drill (%)Rough (%)Finish (%)Groove/cutoff (%)Thread (%)
15.0100.0100.055.00.0
Base feed per revolution (mm)OD rough cutting (%)OD rough slow (%)OD Finish (%)ID rough cutting (%)ID rough slow (%)ID Finish (%)Face (%)Groove/cutoff (%)Drill (%)Center drillReem (%)Csink, Cbore, Plunge mill (%)
100.050.0
100.080.040.080.0
100.020.0
100.0100.0100.040.0
57
2. Asumsi Alat Potong (Tools)
Alat potong adalah alat perkakas permesinan yang digunakan
untuk melakukan penyayatan langsung pada benda kerja, sehingga
bentuk geometry dapat mempengaruhi hasil pemotongannya. Spesifikasi
pemakaian alat potong adalah sebagai berikut:
a. Face tool
Tool type : T0101
Specific tool type : ROUGH FACE RIGHT - 80 DEG.
Holder/Insert : DCGNR-164D / CNMG-431
Insert material : Carbide
Corner radius : 0.031
Length offset : 1 , Tool chan. D,Z: 9.8425 , 9.8425
Comment : Specific Operation type face the part
b. Rough tool
Tool type : T0202
Specific tool type : OD ROUGH RIGHT - 55 DEG.
Holder/Insert : DCGNR-164D / DNMG-432
Insert material : Carbide
Corner radius : 0.0313
Length offset : 2, Tool chan. D,Z: 9.8425 , 9.8425
Comment : Specific Operation type Rough the part
c. Groove tool
Tool type : T0303
58
Specific tool type : OD GROOVE RIGHT - WIDE
Holder/Insert : RF151.22-2525-60 / N151.2-600-4E
Insert material : Carbide
Corner radius : 0.0157
Length offset : 3, Tool chan. D,Z: 9.8425 , 9.8425
Comment : Specific Operation type Groove the part
d. Finish tool
Tool type : T0404
Specific tool type : OD FINISH RIGHT - 35 DEG
Holder/Insert : MVJNR-164D / VNMG-431
Insert material : Carbide
Corner radius : 0.0156
Length offset : 4, Tool chan. D,Z: 9.8425 , 9.8425
Comment : Specific Operation type Finish the part
e. Thread tool
Tool type : T0303
Specific tool type : OD GROOVE RIGHT - WIDE
Holder/Insert : RF151.22-2525-60 / N151.2-600-4E
Insert material : Carbide
Corner radius : 0.189
Length offset : 5, Tool chan. D,Z : 9.8425 , 9.8425
Comment : Specific Operation type Cut the thread
59
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Percobaan
Berdasarkan prosedur pelaksanaan penelitian, pembuatan desain
proses pemesinan mengacu pada parameter yang menjadi variabel bebas.
a. Hasil Percobaan 1
percobaan 1 berdasarkan parameter Cutting speed = 140 m/min; Feed
rate = 0.4 mm/rev; Depth of cut = 0.5 mm; Retract = 1 mm.
Gambar 52. Hasil Toolpath Geometry percobaan 1.
b. Hasil Percobaan 2
Percobaan 2 berdasarkan parameter Cutting speed = 160 m/min; Feed
rate = 0.4 mm/rev; Depth of cut = 0.5 mm; Retract = 1 mm.
Gambar 53. Hasil Toolpath Geometry percobaan 2.
60
c. Hasil Percobaan 3
Percobaan 2 berdasarkan parameter Cutting speed = 140 m/min; Feed
rate = 0.8 mm/rev; Depth of cut = 0.5 mm; Retract = 1 mm.
Gambar 54. Hasil Toolpath Geometry percobaan 3.
d. Hasil Percobaan 4
Percobaan 2 berdasarkan parameter Cutting speed = 160 m/min; Feed
rate = 0.8 mm/rev; Depth of cut = 0.5 mm; Retract = 1 mm.
Gambar 55. Hasil Toolpath Geometry percobaan 4.
e. Hasil Percobaan 5
Percobaan 2 berdasarkan parameter Cutting speed = 140 m/min; Feed
rate = 0.4 mm/rev; Depth of cut = 1 mm; Retract = 1 mm.
61
Gambar 56. Hasil Toolpath Geometry percobaan 5.
f. Hasil Percobaan 6
Percobaan 2 berdasarkan parameter Cutting speed = 160 m/min; Feed
rate = 0.4 mm/rev; Depth of cut = 1 mm; Retract = 1 mm.
Gambar 57. Hasil Toolpath Geometry percobaan 6.
g. Hasil Percobaan 7
Percobaan 2 berdasarkan parameter Cutting speed = 140 m/min; Feed
rate = 0.8 mm/rev; Depth of cut = 1 mm; Retract = 1 mm.
62
Gambar 58. Hasil Toolpath Geometry percobaan 7.
h. Hasil Percobaan 8
Percobaan 2 berdasarkan parameter Cutting speed = 160 m/min; Feed
rate = 0.8 mm/rev; Depth of cut = 1 mm; Retract = 1 mm.
Gambar 59. Hasil Toolpath Geometry percobaan 8.
i. Hasil Percobaan 9
Percobaan 2 berdasarkan parameter Cutting speed = 140 m/min; Feed
rate = 0.4 mm/rev; Depth of cut = 0.5 mm; Retract = 2 mm.
63
Gambar 60. Hasil Toolpath Geometry percobaan 9.
j. Hasil Percobaan 10
Percobaan 2 berdasarkan parameter Cutting speed = 160 m/min; Feed
rate = 0.4 mm/rev; Depth of cut = 0.5 mm; Retract = 2 mm.
Gambar 61. Hasil Toolpath Geometry percobaan 10.
k. Hasil Percobaan 11
Percobaan 2 berdasarkan parameter Cutting speed = 140 m/min; Feed
rate = 0.8 mm/rev; Depth of cut = 0.5 mm; Retract = 1 mm.
64
Gambar 62. Hasil Toolpath Geometry percobaan 11.
l. Hasil Percobaan 12
Percobaan 2 berdasarkan parameter Cutting speed = 160 m/min; Feed
rate = 0.8 mm/rev; Depth of cut = 0.5 mm; Retract = 2 mm.
Gambar 63. Hasil Toolpath Geometry percobaan 12.
m. Hasil Percobaan 13
Percobaan 2 berdasarkan parameter Cutting speed = 140 m/min; Feed
rate = 0.4 mm/rev; Depth of cut = 1 mm; Retract = 2 mm.
65
Gambar 64. Hasil Toolpath Geometry percobaan 13.
n. Hasil Percobaan 14
Percobaan 2 berdasarkan parameter Cutting speed = 160 m/min; Feed
rate = 0.4 mm/rev; Depth of cut = 1 mm; Retract = 2 mm.
Gambar 65. Hasil Toolpath Geometry percobaan 14.
o. Hasil Percobaan 15
Percobaan 2 berdasarkan parameter Cutting speed = 140 m/min; Feed
rate = 0.8 mm/rev; Depth of cut = 1 mm; Retract = 2 mm.
66
Gambar 66. Hasil Toolpath Geometry percobaan 15.
p. Hasil Percobaan 16
Percobaan 2 berdasarkan parameter Cutting speed = 160 m/min; Feed
rate = 0.8 mm/rev; Depth of cut = 1 mm; Retract = 1 mm.
Gambar 67. Hasil Toolpath Geometry percobaan 16.
2. Pengukuran waktu pemesinan
Berdasarkan metode penelitian yang telah ditetapkan, pelaksanaan
penelitian dilakukan dengan memvariasikan pengaturan parameter faktor
pada setiap percobaannya. Pengukuran waktu proses pemesinan sebagai
variabel respon dilakukan dengan mensimulasikan proses pemesinan pada
software MasterCAM X lathe. Dalam fasilitas Setup Sheet diperoleh data
67
result masing-masing percobaan seperti waktu proses pemesinan
(operation time), panjang langkah pemotongan (feed cut length), dan
panjang langkah tanpa pemotongan (rapid trverse length).
Tabel 19. Hasil Pengukuran Waktu Proses Pemesinan.
No
Parameter Toolpath
Total (min)
Vc
(m/m
in)
f (
mm
/rev
)
doc
(mm
)
Ret
(m
m)
Fac
e
Rou
gh
Gro
ove
Fin
ish
thre
ad
A B C D 1 2 3 4 51 140 0.4 0.5 1 0.85 6.03 8.10 0.47 1.52 16.972 160 0.4 0.5 1 0.82 5.93 7.38 0.42 1.48 16.033 140 0.8 0.5 1 0.68 5.52 4.88 0.23 1.52 12.834 160 0.8 0.5 1 0.67 5.47 4.53 0.20 1.48 12.355 140 0.4 1 1 0.43 3.57 5.28 0.47 0.80 10.556 160 0.4 1 1 0.42 3.48 4.85 0.42 0.78 9.957 140 0.8 1 1 0.37 3.20 3.30 0.23 0.80 7.908 160 0.8 1 1 0.35 3.15 3.08 0.20 0.78 7.579 140 0.4 0.5 2 0.87 7.47 8.15 0.47 1.57 18.5210 160 0.4 0.5 2 0.83 7.28 7.42 0.42 1.53 17.4811 140 0.8 0.5 2 0.72 6.52 4.90 0.23 1.57 13.9312 160 0.8 0.5 2 0.70 6.42 4.53 0.20 1.53 13.3813 140 0.4 1 2 0.45 4.32 5.30 0.47 0.83 11.3714 160 0.4 1 2 0.43 4.18 4.87 0.42 0.80 10.7015 140 0.8 1 2 0.37 3.72 3.30 0.23 0.83 8.4516 160 0.8 1 2 0.37 3.67 3.08 0.20 0.80 8.12
Tabel 20. Hasil Pengukuran Feed Cut Length.
No
Parameter Toolpath
Total (mm)
Vc
(m/m
in)
f (
mm
/rev
)
doc
(mm
)
Ret
(m
m)
Fac
e
Rou
gh
Gro
ove
Fin
ish
thre
ad
A B C D 1 2 3 4 51 140 0.4 0.5 1 364.91 1480.86 383.95 336.72 296.09 2862.532 160 0.4 0.5 1 364.91 1480.86 383.95 336.72 296.09 2862.533 140 0.8 0.5 1 364.91 1480.86 383.95 336.72 296.09 2862.53
68
4 160 0.8 0.5 1 364.91 1480.86 383.95 336.72 296.09 2862.535 140 0.4 1 1 307.77 932.81 360.59 336.72 148.03 2085.926 160 0.4 1 1 307.77 932.81 360.59 336.72 148.03 2085.927 140 0.8 1 1 307.77 932.81 360.59 336.72 148.03 2085.928 160 0.8 1 1 307.77 932.81 360.59 336.72 148.03 2085.929 140 0.4 0.5 2 364.91 1600.90 390.95 336.72 296.09 2989.5710 160 0.4 0.5 2 364.91 1600.90 390.95 336.72 296.09 2989.5711 140 0.8 0.5 2 364.91 1600.90 390.95 336.72 296.09 2989.5712 160 0.8 0.5 2 364.91 1600.90 390.95 336.72 296.09 2989.5713 140 0.4 1 2 307.77 993.40 362.34 336.72 148.03 2148.2614 160 0.4 1 2 307.77 993.40 362.34 336.72 148.03 2148.2615 140 0.8 1 2 307.77 993.40 362.34 336.72 148.03 2148.2616 160 0.8 1 2 307.77 993.40 362.34 336.72 148.03 2148.26
Tabel 21. Hasil Pengukuran Rapid Trverse Length.
No
Parameter Toolpath
Total (mm)
Vc
(m/m
in)
f (
mm
/rev
)
doc
(mm
)
Ret
(m
m)
Fac
e
Rou
gh
Gro
ove
Fin
ish
thre
ad
A B C D 1 2 3 4 51 140 0.4 0.5 1 94.88 1245.28 198.21 0.00 552.19 2090.572 160 0.4 0.5 1 94.88 1245.28 198.21 0.00 552.19 2090.573 140 0.8 0.5 1 94.88 1245.28 198.21 0.00 552.19 2090.574 160 0.8 0.5 1 94.88 1245.28 198.21 0.00 552.19 2090.575 140 0.4 1 1 32.79 691.18 106.94 0.00 392.82 1223.746 160 0.4 1 1 32.79 691.18 106.94 0.00 392.82 1223.747 140 0.8 1 1 3