50673013 Sedimentologi Dan Stratigrafi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/27/2019 50673013 Sedimentologi Dan Stratigrafi

    1/11

    Sedimentologi dan Stratigrafi

    Sedimentologi adalah studi tentang proses-proses pembentukan, transportasi dan

    pengendapan material yang terakumulasi sebagai sedimen di dalam lingkungan kontinen dan

    laut hingga membentuk batuan sedimen. Stratigrafi adalah studi batuan untuk menentukan

    urutan dan waktu kejadian dalam sejarah bumi. Dua subjek yang dapat dibahas untuk

    membentuk rangkaian kesatuan skala pengamatan dan interpretasi.

    Studi proses dan produk sedimen memperkenankan kita menginterpretasi dinamika

    lingkungan pengendapan. Rekaman-rekaman proses ini di dalam batuan sedimen

    memperkenankan kita menginterpretasikan batuan ke dalam lingkungan tertentu. Untukmenentukan perubahan lateral dan temporer di dalam lingkungan masa lampau ini,

    diperlukan kerangka kerja kronologi.Kerangka waktu disediakan oleh aspek-aspek stratigrafi yang berbeda dan memperkenankan

    kita menginterpretasikan batuan sedimen ke dalam susunan dinamika lingkungan. Rekamantektonik dan proses iklim yang berlangsung sepanjang waktu geologi terdapat di dalam

    batuan seiring dengan bukti evolusi kehidupan di bumi. Bab ini memperkenalkan tema-tema

    umum buku ini.

    1.1 Sedimentologi dan Stratigrafi dalam Ilmu Bumi

    Ilmu bumi secara tradisional telah dibagi kedalam sub-disiplin ilmu yang terfokus pada

    aspek-aspek geologi seperti paleontologi, geofisika, mineralogi, petrologi, geokimia, dan

    sebagainya. Di dalam tiap sub-disiplin ilmu ini, ilmu pengetahuan telah dikembangkan

    sebagai teknik analitik baru yang telah diaplikasikan dan dikembangkannya teori-teori

    inovatif. Diwaktu yang sama karena kemajuan-kemajuan di lapangan, makadiperkenalkannya integrasi kombinasi ide-ide dan keahlian dari berbagai disiplin ilmu yang

    berbeda-beda. Geologi adalah ilmu multidisiplin yang sangat baik dipahami jika aspek-aspek

    berbeda terlihat berhubungan antara satu dengan lainnya.Sedimentologi dan stratigrafi adalah dua sub-disiplin ilmu geologi yang utama, sering

    dibahas terpisah di masa lalu tapi sekarang dikombinasikan dalam proses pengajaran,penelitian akademik dan aplikasi ekonomi. Dua ilmu ini dapat dibahas bersama sebagai

    rangkaian kesatuan proses dan hasilnya, dalam ruang dan waktu. Sedimentologi perhatiannyatertuju pada pembentukan batuan sedimen. Stratigrafi mempelajari perlapisan batuan ini dan

    hubungannya dalam waktu dan ruang (Gambar 1.1). Oleh karena itu masuk akal jika

    membahas sedimentologi dan stratigrafi bersamaan. Faktanya, tidak mungkin memisahkan

    mineralogi komponen batuan dan evolusi paleontologi dari stratigrafi. Namun bagaimanapun

    harus dibatasi sampai topik-topik tertentu.Bagian pertama buku ini meliputi aspek proses sedimentasi dan produknya di dalam

    lingkungan pengendapan yang berbeda-beda. Kemudian batuan sedimen dibahas hubungan

    waktu dan ruangnya dalam rangkaian stratigrafi di dalam cekungan-cekungan sedimen.

    Tektonik lempeng, petrologi dan paleontologi adalah topik tambahan.

    1.2 Stratigrafi dan Sedimentologi

  • 7/27/2019 50673013 Sedimentologi Dan Stratigrafi

    2/11

    Istilah stratigrafi dimulai oleh dOrbigny di tahun 1852, tapi konsep lapisan-lapisan batuan,

    atau strata lebih tua dari itu. Di tahun 1667, Steno mengembangkan prinsip superposisi:dalam suatu sikuen batuan berlapis, lapisan yang dibawah berumur lebih tua daripada

    lapisan di atasnya. Stratigrafi dapat dipertimbangkan sebagai hubungan antara batuan dan

    waktu, dan sejarah bumi terekam di dalam lapis-lapis batuan, meskipun sangat tidak lengkap.

    Stratigrafer perhatiannya tertuju pada pengamatan, deskripsi dan interpretasi langsung danbukti nyata di dalam batuan untuk menentukan hubungan waktu dan ruang selama sejarah

    bumi.

    Gambar 1.1 Perlapisan konglomerat dan batupasir (tengah, kiri) tersigkap di utara Spanyol,diinterpretasi sebagai endapan kipas aluvial (8.4): secara stratigrafi, perlapisan ini lebih

    muda dari perlapisan batugamping di belakangnya.

    Stratigrafi menikmati kebangkitannya kembali dalam ilmu bumi karena ide-ide baru yangtelah dikembangkan dalam beberapa tahun ini, khususnya konsep sikuen stratigrafi.

    Sedangkan tata nama unit stratigrafi di dalam daerah yang berbeda dan dasar biostratigrafi

    untuk mendefinisikannya juga masih penting, stratigrafi pada saat ini sering dimaksudkansebagai perubahan lingkungan selama perkembangan cekungan sedimen. Stratigrafi juga

    dikenal sebagai kunci untuk memahami hampir semua proses bumi karena analisis stratigrafi

    menyediakan informasi tentang peristiwa-peristiwa sepanjang sejarah bumi. Geofisika

    menyediakan dasar fisika perilaku litosfer tapi rekaman stratigrafi menyediakan bukti

    bagaimana cara litosfer berperilaku seiring dengan waktu.

    Sedimentologi hanya ada sebagai cabang ilmu geologi untuk beberapa dekade.

    Sedimentologi berkembang karena unsur-unsur stratigrafi fisika menjadi lebih kuantitatif dan

    lapis-lapis strata dijelaskan berdasarkan proses fisika, kimia dan biologi yang membentuknya.

  • 7/27/2019 50673013 Sedimentologi Dan Stratigrafi

    3/11

    Tidak adanya terobosan besar sampai berkembangnya teori tektonik lempeng. Suatu konsepmenginterpretasi batuan dalam proses modern yang menyokong sedimentologi modern

    dimulai pada abad 18 dan 19 (present is the key to the past). Sedimentologi berkembangkarena penelitian yang lebih tertuju pada interpretasi batuan sedimen dan mulai mencakup

    petrologi sedimen, yang sebelumnya lebih atau sedikit terpisah dari stratigrafi. Sekarang

    subjeknya meliputi semua hal dari analisis sub-mikroskopik butir hingga evolusi

    paleogeografi seluruh cekungan sedimen.

    1.3 Melihat Dunia Hanya dalam Satu Butir Pasir

    Ukuran ruang dan waktu dalam sedimentologi dan stratigrafi melibatkan 17 urutan utama

    (Gambar 1.2). Di satu sisi, perilaku bumi mengelilingi matahari mengontrol iklim dunia yang

    mempengaruhi proses sedimen. Di sisi lain, sifat partikel lempung yang panjangnya

    mikrometer juga menentukan karakter batuan sedimen. Skala-waktu stratigrafi adalah

    keseluruhan sejarah bumi, periodenya 4 milyar tahun, meskipun begitu peristiwasedimentasi tunggal dapat terjadi dalam hitungan detik. Untuk mempertimbangkan semua ini

    dalam urutan logis, skala-waktu yang besar dan ruang dapat ditempatkan pertama kalisebagai faktor pengontrol keseluruhan, atau dapat dimulai dari unsur terkecil dan peristiwa

    periode-terpendek. Ini tergantung pada pilihan pribadi dan tiap-tiap pendekatan memilikikeuntungan dan kerugian. Skala yang berbeda saling berhubungan dan tidaklah mungkin

    melewati pokok-pokok urutan yang tegas dari arah manapun.Pokok awal yang diambil dalam buku ini adalah butir pasir. Unsur terkecil-partikel pasir,

    kerakal, mineral lempung, potongan cangkang, filamen alga, endapan kimia dan penyusun

    lain yang membuat sedimen-dibahas terlebih dahulu, bersama dengan proses yang

    menggerakkan dan mengendapkannya. Kemudian dibahas lingkungan pengendapan material-

    material ini, tempat dimana sedimen terakumulasi membentuk batuan sedimen dan menjadi

    lapis-lapis stratigrafi. Proses tektonik dan iklim mengontrol pola-pola skala-besar stratigrafi

    selama batuan mengisi cekungan sedimen yang terlihat di saat ini dan dalam batuan di

    seluruh dunia.

  • 7/27/2019 50673013 Sedimentologi Dan Stratigrafi

    4/11

    Gambar 1.2 Urutan proses geologi dalam ruang dan waktu.

    1.4 Proses dan Produk

    Sifat alami material sedimen memiliki keragaman asal usul (origin), ukuran, bentuk dan

    komposisi. Partikel seperti butir dan kerakal mungkin berasal dari erosi batuan yang lebih tua

    atau langsung disemburkan dari gunungapi. Organisme membentuk sumber material yangsangat penting, dari filamen mikroba yang mengerak dengan kalsium karbonat hingga semua

    atau hancuran cangkang, karang koral, tulang belulang dan debris tanaman. Dalam beberapa

    situasi, pengendapan langsung mineral dari larutan di dalam air juga berkontribusi kepada

    sedimen.

    Pembentukan tubuh sedimen melibatkan transportasi partikel menuju lokasi pengendapan

    atau pertumbuhan kimia atau biologi dari material di dalam suatu tempat. Akumulasi sedimen

    di dalam suatu tempat dipengaruhi oleh kimiawi, temperatur dan karakter biologi dari settingtempat tersebut. Proses transportasi yang membawa material di dalamnya adalah termasuk

    pergerakan air, udara, es atau aliran massa. Tipe dan kecepatan media transportasi, danjumlah dan ukuran material yang dibawa, akan ditentukan oleh sifat alami sedimen yang

    kemudian terakumulasi.

    Proses transportasi dan pengendapan dapat ditentukan dengan melihat lapisan-lapisanindividu dari sedimen. Ukuran, bentuk dan distribusi partikel semuanya menyediakan

    petunjuk bagaimana material terbawa dan terendapkan. Proses juga melibatkan pembentukan

    struktur dalam sedimen yang terawetkan dalam batuan. Struktur sedimen primer seperti riak

    (ripple) dalam pasir dapat terlihat terbentuknya saat ini, baik di dalam lingkungan alami

    maupun dalam tangki laboratorium, dan kondisi kecepatan aliran dan

  • 7/27/2019 50673013 Sedimentologi Dan Stratigrafi

    5/11

    Gambar 1.3 Tangki saluran air laboratorium dapat digunakan untuk mempelajari aliran

    yang melewati lapisan pasir di bawah kontrol kondisi eksperimen. Dari percobaan ini

    dihasilkan kemungkinan untuk menentukan hubungan kuantitatif antara kondisi aliran dan

    fitur-fitur yang terlihat di pasir yang terawetkan dalam rekaman stratigrafi.

    kedalaman air yang terukur (Gambar 1.3). Dengan mengenali ukuran dan bentuk ripple yangsama dalam batuan sedimen maka mungkin dianggap bahwa terbentuknya pada kecepatan

    dan kedalaman aliran yang sama (4.2).

    Dengan membuat pengamatan batuan sedimen maka memungkinkan membuat perkiraan

    kondisi fisika, kimia dan biologi yang ada pada waktu sedimentasi. Kondisi ini mungkin

    termasuk salinitas, kedalaman dan kecepatan aliran dalam danau atau air laut, kekuatan dan

    arah angin dan rentang pasang-surut (tidal) dalam setting laut dangkal. Suatu asumsi

    fundamental dibuat dalam menginterpretasi proses sedimentasi dari karakter batuan sedimen

    yang artinya bahwa hukum-hukum proses fisika dan kimia yang mengaturnya tidak berubah

    selama waktu itu.Dengan membandingkan proses saat ini dan produknya dengan karakteristik batuan sedimen,

    kondisi fisika, kimia dan biologi pada saat terbentuknya sedimen dapat ditentukan.

    1.5 Lingkungan Sedimen dan Fasies

    Lingkungan pada semua tempat di darat atau di bawah laut dipengaruhi oleh proses fisika dan

    kimia yang berlaku dan organisme yang hidup di bawah kondisi itu pada waktu itu. Oleh

    karena itu suatu lingkungan pengendapan dapat mencirikan proses-proses ini. Sebagai

    contoh, lingkungan fluvial (sungai) termasuk saluran (channel) yang membawa dan

    mengendapkan material pasiran atau kerikilan di atas bar di dalam channel (Gambar 1.4).

    Ketika sungai banjir, air menyebarkan sedimen yang relatif halus melewati daerah limpah

    banjir (floodplain) dimana sedimen ini diendapkan dalam bentuk lapis-lapis tipis.

    Terbentuklah tanah dan vegetasi tumbuh di daerah floodplain. Dalam satu rangkaian batuansedimen (Gambar 1.5) channel dapat diwakili oleh lensa batupasir atau konglomerat yang

    menunjukkan struktur internal yang terbentuk oleh pengendapan pada bar channel. Setting

    floodplain akan diwakili oleh lapisan tipis batulumpur dan batupasir dengan akar-akar dan

    bukti-bukti lain berupa pembentukan tanah.

    Dalam deskripsi batuan sedimen ke dalam lingkungan pengendapan, istilah fasies sering

    digunakan. Satu fasies batuan adalah tubuh batuan yang berciri khusus yang mencerminkankondisi terbentuknya (Reading & Levell 1996). Mendeskripsi fasies suatu sedimen

    melibatkan dokumentasi semua karakteristik litologi, tekstur, struktur sedimen dan

  • 7/27/2019 50673013 Sedimentologi Dan Stratigrafi

    6/11

    kandungan fosil yang dapat membantu dalam menentukan proses pembentukan. Jika cukuptersedia informasi fasies, suatu interpretasi lingkungan pengendapan dapat dibuat. Lensa

    batupasir mungkin menunjukkan channel sungai jika endapan floodplain ditemukanberasosiasi dengannya. Namun bagaimanapun, channel yang terisi dengan pasir terdapat juga

    di dalam setting lain, termasuk delta, lingkungan tidal dan lantai laut dalam. Pengenalan

    channel yang terbentuk bukanlah dasar yang cukup untuk menentukan lingkungan

    pengendapan.Fasies pengendapan batuan sedimen dapat digunakan untuk menentukan kondisi lingkungan

    ketika sedimen terakumulasi.

    Gambar 1.4 Suatu lingkungan sedimen modern: channel sungai pasiran dan floodplainbervegetasi (dekat Morondava, di bagian barat Madagascar).

    1.6 Lingkungan Sedimen Modern dan Tua

    Kombinasi proses fisika, kimia dan biologi yang bekerja dalam setiap tempat dan setiapwaktu adalah hal unik, produk proses-proses ini jenisnya tak terhingga. Dari sudut pandang

    ilmu pengetahuan objektif, proses yang menentukan pembentukan batuan sedimen harus

    diteliti berurutan untuk menentukan proses fisika yang terdapat di dalam lingkungan, sifat

    kimiawi air, dan sebagainya. Untuk tujuan pelatihan kita dapat mempertimbangkan sejumlah

  • 7/27/2019 50673013 Sedimentologi Dan Stratigrafi

    7/11

    lingkungan prinsip yang memiliki karakterisitk yang dapat dikenali. Kategori-kategorilingkungan ini terdiri dari anggota-anggota terakhir dan berada di sepanjang spektrum setting

    pengendapan. Kemungkinan keberagaman dari karakter tipikal lingkungan tertentu tidakada habisnya dan juga mungkin ada situasi peralihan atau menengah (intermediate) di antara

    dua setting. Contoh, pada batas apa sebuah kolam dalam lingkungan floodplain

    dipertimbangkan sebagai danau? Bahaya kesalahan interpretasi (pigeon-holing) harus selalu

    dijaga dalam pikiran kita: suatu rangkaian batupasir tipis dan lapisan batulumpur mungkinmemiliki karakter umum pengendapan dalam setting laut dalam tapi kehadiran rekahan-

    rekahan (dessication crack) dalam batulumpur akan menjadi bukti jelas bahwa singkapan

    tersebut adalah singkapan darat (subaerial), tidak konsekuen dengan pembentukan di dalam

    air dalam.

    Cara untuk membahas lingkungan pengendapan adalah memulainya dari daerah pegunungan

    dimana pelapukan dan erosi menghasilkan detritus klastik, dan turun hingga dasar laut dalam.

    Karakter lingkungan kontinen, pantai (coastal) dan laut dangkal diantaranya dipengaruhi oleh

    suplai detritus klastik, curah hujan, temperatur, produktivitas biogenik, topografi di darat dan

    batimetri di laut. Beberapa proses mungkin sangat umum dalam banyak lingkungan yang

    berbeda: pengendapan dari suspensi material berbutir halus membentuk lapis lumpur yangmungkin terdapat di atas floodplain, di dalam danau, laguna, teluk tersembunyi (sheltered

    bays), setting paparan bagian luar dan laut terdalam. Proses-proses yang unik untuk settingtertentu: aliran bolak-balik (reversal) reguler berkaitan dengan aksi tidal adalah ciri unik

    lingkungan laut dangkal dan pantai. Secara umum, kombinasi proses-proses dapat merupakankarakter tiap-tiap setting pengendapan.

    Asosiasi proses-proses pengendapan dapat merupakan karakteristik lingkungan pengendapanyang berbeda dan memperkenankan kita mengenali sejumlah kategori lingkungan utama.

  • 7/27/2019 50673013 Sedimentologi Dan Stratigrafi

    8/11

    Gambar 1.5 Batuan sedimen yang diinterpretasikan sebagai endapan channel sungai (lensa

    batupasir di bawah kaki) yang tergerus hingga batulumpur yang diendapkan di floodplain(lebih gelap, strata berlapis tipis di bawah dan di sisi lensa batupasir). Batuan Eosen dekat

    Roda de Isabena di utara Spanyol.

    1.7 Distribusi Geografi Lingkungan dan Fasies

    Lingkungan pengendapan dengan jelas memiliki luas lateral yang terbatas. Suatu sungai

    dapat menjadi delta dengan kondisi laut dangkal dan laut yang lebih dalam semakin ke arah

    lepas pantai (offshore). Di sepanjang garis pantai, mungkin ada pantai dan mungkin pula ada

    laguna di belakangnya. Di semua tempat, pada waktunya nanti akan menjadi tempat

    terkakumulasinya sedimen, yang mungkin memiliki banyak kesamaan atau perbedaan di

    beberapa bagian-bagian bumi yang lain, baik di lingkungan pengendapan darat maupun laut.Batas antara lingkungan pengendapan mungkin tajam, seperti tepi beberapa danau, atau

    bergradasi, dimana kondisinya secara progresif berubah seiring dengan kedalaman offshoredalam setting laut dangkal. Ada variasi dalam dimensi dan luas lingkungan ini. Suatu pantai

    mungkin hanya beberapa meter lebarnya tapi bentangannya puluhan kilometer di sepanjanggaris pantai. Daerah bukit pasir aeolian di gurun dapat meliputi puluhan hingga ribuan

    kilometer persegi.Sedimen yang terendap akan menunjukkan variasi lateral yang mencerminkan perubahan

    lingkungan. Contoh, moraine (akumulasi debris batuan yang dibawa oleh gletser dan berada

    di depan dan sisi gletser) di hidung gletser akan terdiri dari lumpur, pasir dan kerikil yang

    terpilah buruk, tapi sungai es yang mengalir menjauh dari gletser akan mengendapkan pasir

    dan kerikil yang terpilah lebih baik. Suatu danau es yang berada dekatnya kemungkinan

    merupakan lokasi pengendapan lumpur dan lanau. Oleh karena itu sedimen yang jelas

    berbeda ini akan membentuk sub-lingkungan setting es pada waktu yang sama dan hanya

    terpisah beberapa meter hingga kilometer. Dalam rekaman stratigrafi, perbedaan sedimen ini

    akan terdapat berdampingan: suatu konglomerat lumpuran, pasiran terbentuk oleh moraine,

    lensa dan lapisan batupasir dan kongomerat diendapkan oleh sungai, dan laminasi batulumpur

    dan batulanau yang terakumulasi di dalam danau. Oleh karena itu rekonstruksi lingkungan

    purba (paleoenvironment) dapat juga termasuk distribusi geografi setting lingkungan

    pengendapan yang berbeda-beda.

    Dengan melihat distribusi lateral fasies sedimen dalam batuan berumur sama kita dapatmerekonstruksi paleoenvironment dan keseluruhan paleogeografi.

    1.8 Perubahan Lingkungan dan Fasies Seiring dengan Waktu

    Permukaan bumi ini dinamis pada semua skala ruang dan waktu. Bentanglahan (landscape)

    terus-menerus dimodifikasi oleh batuan yang tererosi dari satu tempat dan bergerak ke tempat

    lain oleh gravitasi, air, angin dan es. Semakin lama gunung-gunung akan tergerus rata dan

    lautan terisi sedimen. Gunung-gunung baru diciptakan oleh pergerakan lempeng tektonik di

    seluruh permukaan planet, dan gerakan lempeng-lempeng ini menghasilkan daerah baru

    untuk terakumulasinya sedimen. Proses-proses ini telah berlangsung ribuan juta tahun.

    Potongan-potongan kerak bergerak di permukaan bola bumi dan membawa lingkungan

  • 7/27/2019 50673013 Sedimentologi Dan Stratigrafi

    9/11

    pengendapan bersamanya, memodifikasi lingkungan pengendapan dan terkadangmengubahnya menjadi daerah pengangkatan (uplift) dan erosi. Lempeng-lempeng ini

    bergerak melewati jalur iklim yang berbeda-beda karena lempeng ini bergerak, dan iklimdunia berubah dalam periode yang pendek dan panjang.

    Oleh karena itu lingkungan pengendapan selalu terus berubah, meskipun tingkat perubahan

    terhadap waktu mungkin cukup lambat untuk memperkenankan kondisi agar tetap selama

    jutaan tahun. Suatu daerah sedimentasi kontinen di dalam channel sungai, daerah limpahbanjir (overbank) dan danau dapat terbanjiri oleh laut dan menjadi daerah sedimentasi laut

    dangkal. Daerah laut dangkal hangat tropis dengan karang koral mungkin terangkat, tererosi

    dan ditutupi oleh pasir gurun. Percepatan pembentukan lapisan es selama periode iklim

    dingin dapat mengubah rawa pantai bervegetasi menjadi daerah moraine es. Perubahan

    lingkungan pengendapan disebabkan oleh proses tektonik dan iklim yang terekam dalam

    fasies sedimen batuan. Sedimen terakumulasi dan batuan terbentuk di dalam lingkungan yang

    berbeda-beda, menumpuk di atas yang lain, memberikan rekaman stratigrafi mengenai

    perubahan-perubahan di dalam lingkungan ini (Gambar 1.6).

    Rekaman stratigrafi yang disediakan oleh batuan sedimen dapat diinterpretasikan ke dalam

    perubahan lingkungan pngnedapan sepanjang waktu geologi dan perubahan ini akhirnyadapat dihubungkan dengan proses tektonik dan iklim.

    1.9 Rekaman Stratigrafi dan Waktu Geologi

    Untuk meraih objektivitas dalam menginterpretasi batuan sedimen ke dalam dinamika bumidiperlukan kerangka kerja waktu. Kita perlu tahu apa yang terjadi pada hal-hal tertentu dalam

    urutan waktu untuk merekonstruksi paleoenvironment dan paleogeografi. Oleh karena itu

    diperlukan korelasi batuan yang akan menjelaskan kepada kita batuan mana yang terbentuk

    pada waktu yang sama. Urutan-urutan peristiwa yang terjadi menjelaskan kepada kita

    bagaimana kondisi dalam suatu daerah berubah, jadi kita perlu menentukan umur relatif unit-

    unit batuan yang berbeda, yang mana yang lebih tua dan yang mana yang lebih muda. Untuk

    mengetahui tingkat proses geologi yang bekerja di masa lampau, diperlukan beberapa

    penanggalan (dating) yang akan memberikan kita kerangka kerja waktu dalam skala tahunan.

    Umur relatif batuan dapat ditentukan oleh hubungan stratigrafi yang sederhana. Contoh,

    rangkaian perlapisan yang tidak terdeformasi, lapisan bagian atas lebih muda daripada lapisan

    di bawahnya. Di dalam lapisan-lapisan ini terdapat perubahan kandungan fosil yang dapat

    diamati. Bentuk organisme berubah seiring waktu, oleh karena itu tipe-tipe fosil tertentu

    merupakan karakteristik periode tertentu pula dalam sejarah bumi. Kita dapat menggunakan

    kehadiran atau ketiadaan fosil untuk menaruh batuan dalam urutan stratigrafi. Batuan yangmengandung karakteristik fosil yang sama dapat dipertimbangkan kira-kira berumur sama.

    Dalam beberapa keadaan tingkat peluruhan radioaktif unsur isotop dalam batuan dapatdigunakan untuk menghitung umur isotop untuk batuan. Kombinasi teknik stratigrafi yang

    berbeda-beda telah digunakan untuk merekonstruksi kolom statigrafi semua batuan dan

    peristiwa-peristiwa dapat dihubungkan dan skala waktu geologi absolut untuk tiap-tiapperistiwa dapat tersedia.Skala-waktu geologi dikonstruksi dari informasi stratigrafi yang ada dalam batuan dengan

    kerangka kerja waktu untuk tiap peristiwa dalam sejarah bumi.

    1.10 Sejarah Bumi, Tektonik Global, Iklim dan Evolusi

  • 7/27/2019 50673013 Sedimentologi Dan Stratigrafi

    10/11

    Stratigrafi menyediakan rekaman sejarah bumi dan dengan itu banyak bukti-bukti bagaimanaplanet bekerja sebagai unit fisika, kimia dan biologi. Rangkaian batuan sedimen

    menunjukkan bagaimana daerah akumulasi (cekungan sedimen) terbentuk dan terisi.Rekaman ini dapat diinterpretasikan sebagai akibat perilaku litosfer ketika mengalami gaya

    peregangan (extensional) dan tekanan (compressional) tektonik lempeng. Besar dan tingkat

    proses tektonik dapat ditentukan dari rekaman stratigrafi. Pengamatan geofisika dan

    interpretasi struktur litosfer, dan aktivitas volkanik dan seismik pada batas lempeng, telahdimengerti sebagai dinamika tektonik lempeng, tapi rekaman stratigrafi telah menyediakan

    kerangka kerja waktu untuk memahami bagaimana bumi bekerja.

    Gambar 1.6 Suatu rangkaian batuan sedimen yang diiterpretasikan ke dalam proses dan

    lingkungan pengendapan. Rangkaian ini mewakili stratigrafi-grafik log sedimen-yang

    dibahas di bagian 5.6.

    Sebagai tambahan untuk rekaman sejarah tektonik, batuan sedimen mengandung informasi

    tentang perubahan iklim lokal dan global sepanjang waktu geologi. Beberapa lingkungan

    sedimen sangat sensitif terhadap iklim, khususnya temperatur dan curah hujan. Contoh,

    karang koral dipercaya hanya tumbuh subur di dalam laut yang relatif dangkal dan hangat dan

    akumulasi mineral evaporit hanya terbentuk di dalam tempat dimana tingkat penguapan

    melebihi tingkat curah hujan. Petunjuk yang tidak langsung fluktuasi iklim datang dari

    rekaman bukti perubahan muka air laut yang ada di dalam batuan sedimen. Salah satu

  • 7/27/2019 50673013 Sedimentologi Dan Stratigrafi

    11/11

    penyebab kenaikan muka air laut adalah mencairnya tudung es kontinen kutub yang terjadi

    ketika temperatur global mengalami kenaikan. Di dalam kasus ini rekaman stratigrafi tidak

    hanya menjelaskan tentang peristiwa masa lampau tapi juga petunjuk tentang masa depan

    ketika iklim global berubah.

    Fosil dalam batuan sedimen adalah rekaman kehidupan lampau di atas bumi. Fosil ini

    menyediakan bukti prubahan dalam bentuk kehidupan seiring waktu dan dari sini diperolehbanyak informasi teori proses evolusi yang mendasarinya. Rekaman sangatlah tidak lengkap,

    tapi kecenderungan umum telah jelas dan peristiwa pembentukan spesies baru (speciation)

    dan kepunahan didokumentasi oleh muncul dan hilangnya fosil spesies, genus dan famili

    tertentu. Perdebatan tentang penyebab kepunahan kelompok-kelompok besar seperti

    dinosaurus semuanya berdasarkan interpretasi bukti fisika, kimia dan biologi yang ditemukan

    dalam rekaman stratigrafi.

    Rekaman stratigrafi yang terkandung di dalam batuan dapat digunakan untuk menentukan

    bagaimana proses tektonik lempeng bekerja selama periode waktu yang panjang dan

    bagaimana iklim bumi berubah-ubah di masa lampau, seperti halnya menyediakan petunjuk-

    petunjuk proses evolusi kehidupan.