7
NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014___________________________________Halaman | 521 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BERBICARA KELAS XI DI SMA Asiyah Lu’lu’ul Husna Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Dalam kurikulum KTSP bahasa Indonesia untuk SMA/MA, pembelajaran berbicara memiliki porsi yang cukup banyak untuk menunjang kecakapan siswa. Ada 16 kompetensi dasar yang terangkum dalam silabus pembelajaran. Kompetensi dasar ini terbagi dalam kelas X, XI, dan XII. Kompetensi dasar yang tersusun memiliki kesinambungan materi dalam tiap jenjang kelas, sehingga memudahkan guru untuk menyampaikan bahan ajar. Karena tidak bertolak dengan materi yang disampaikan sebelumnya. Pengembangan bahan ajar berbicara yang disusun peneliti tentunya didasari oleh beberapa pendekatan. Pendekatan tersebut disesuaikan dengan konteks pembelajaran di dalam kelas yang dihadapi oleh guru. Pendekatan pembelajaran ini mencakup pendekatan kontekstual, kooperatif, dan berbasis masalah. Dari pendekatan tersebut lahirlah beberapa model/strategi pembelajaran yang sesuai dengan konteks kompetensi yang dicapai. Pengembangan bahan ajar pembelajaran berbicara ini terdiri dari tiga aspek penilaian yaitu: isi, bahasa, dan penyajian. Bahan ajar ini menggunakan jenis penelitian pengembangan yang terdiri dari (a) melakukan analisis produk yang akan dikembangkan, (b) mengembangkan produk awal, (c) validasi ahli dan revisi, (d) Uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk. Susunan bahan ajar yang dihasilkan terdiri dari (a) pembangun konsep, (b) sistematika penyampaian, dan (c) praktik uji coba. Subjek uji coba penelitian ini adalah siswa kelas XI MAN Tambakberas Jombang. Hasil uji pakar dan uji lapangan menunjukkan bahan ajar ini layak dimplementasikan. Kata kunci: pengembangan, bahan ajar, berbicara Persiapan pembelajaran hakikatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam mengembangkan persiapan mengajar, terlebih dahulu harus menguasai secara teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat dalam kesiapan mengajar. Kemampuan membuat Persiapan mengajar merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru dan sebagai muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan dasar dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran (Ahmadi, 2011: 163). Kebutuhan akan pendidikan yang berkualitas menuntut peran guru untuk mengembangkan aspek profesionalnya. Salah satu ciri guru profesional adalah kemampuan guru dalam memilih dan mempersiapkan bahan ajar atau materi pelajaran dengan baik. Kecakapan guru dalam memilih dan mempersiapkan

5. Asiyah Lu’Lu’Ul Husna 521 527

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SERVICE

Citation preview

Page 1: 5. Asiyah Lu’Lu’Ul Husna 521 527

NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014___________________________________Halaman | 521

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BERBICARAKELAS XI DI SMA

Asiyah Lu’lu’ul HusnaMahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Abstrak: Dalam kurikulum KTSP bahasa Indonesia untuk SMA/MA,pembelajaran berbicara memiliki porsi yang cukup banyak untukmenunjang kecakapan siswa. Ada 16 kompetensi dasar yangterangkum dalam silabus pembelajaran. Kompetensi dasar ini terbagidalam kelas X, XI, dan XII. Kompetensi dasar yang tersusun memilikikesinambungan materi dalam tiap jenjang kelas, sehinggamemudahkan guru untuk menyampaikan bahan ajar. Karena tidakbertolak dengan materi yang disampaikan sebelumnya.Pengembangan bahan ajar berbicara yang disusun peneliti tentunyadidasari oleh beberapa pendekatan. Pendekatan tersebut disesuaikandengan konteks pembelajaran di dalam kelas yang dihadapi oleh guru.Pendekatan pembelajaran ini mencakup pendekatan kontekstual,kooperatif, dan berbasis masalah. Dari pendekatan tersebut lahirlahbeberapa model/strategi pembelajaran yang sesuai dengan kontekskompetensi yang dicapai. Pengembangan bahan ajar pembelajaranberbicara ini terdiri dari tiga aspek penilaian yaitu: isi, bahasa, danpenyajian. Bahan ajar ini menggunakan jenis penelitianpengembangan yang terdiri dari (a) melakukan analisis produk yangakan dikembangkan, (b) mengembangkan produk awal, (c) validasiahli dan revisi, (d) Uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk.Susunan bahan ajar yang dihasilkan terdiri dari (a) pembangunkonsep, (b) sistematika penyampaian, dan (c) praktik uji coba. Subjekuji coba penelitian ini adalah siswa kelas XI MAN TambakberasJombang. Hasil uji pakar dan uji lapangan menunjukkan bahan ajarini layak dimplementasikan.

Kata kunci: pengembangan, bahan ajar, berbicara

Persiapan pembelajaran hakikatnyamerupakan perencanaan jangka pendekuntuk memperkirakan ataumemproyeksikan tentang apa yangdilakukan. Dengan demikian, persiapanmengajar merupakan upaya untukmemperkirakan tindakan yang akandilakukan dalam kegiatan pembelajaran.Dalam mengembangkan persiapanmengajar, terlebih dahulu harusmenguasai secara teoritis dan praktisunsur-unsur yang terdapat dalamkesiapan mengajar. Kemampuanmembuat Persiapan mengajar

merupakan langkah awal yang harusdimiliki guru dan sebagai muara darisegala pengetahuan teori, keterampilandasar dan pemahaman yang mendalamtentang objek belajar dan situasipembelajaran (Ahmadi, 2011: 163).

Kebutuhan akan pendidikan yangberkualitas menuntut peran guru untukmengembangkan aspek profesionalnya.Salah satu ciri guru profesional adalahkemampuan guru dalam memilih danmempersiapkan bahan ajar atau materipelajaran dengan baik. Kecakapan gurudalam memilih dan mempersiapkan

Page 2: 5. Asiyah Lu’Lu’Ul Husna 521 527

NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014___________________________________Halaman | 522

bahan ajar tergantung pada pengetahuanguru itu sendiri. Guru harus mengetahuijenis-jenis bahan ajar yang bisadigunakan dalam proses pembelajarandan prinsip-prinsip dalam memilihbahan ajar tersebut. Sehinggapembelajaran akan lebih bervariasi,menarik dan tidak membosankan.

Dengan pengetahuan guru mengenaijenis-jenis bahan ajar tersebut gurudapat melakukan proses pembelajaranyang efektif sesuai dengan standarkompetensi, kompetensi dasar, dantujuan pembelajaran yang telahditetapkan, sehingga hasilnya adalahsiswa dapat mencapai kompetensi yangdibutuhkan.

Kompetensi pelajaran bahasaIndonesia yang harus dicapai siswasangat beragam. Hal ini berkaitandengan keterampilan berbahasa, yaituketerampilan mendengar, berbicara,membaca, dan menulis. Belajar bahasaIndonesia memerlukan konsep yangtepat dan siasat yang jitu untuk meraihstandar belajar yang ditentukan. Konsepyang tepat dan siasat yang jitu terdapatdalam bahan ajar yang bermutu.

Dalam kurikulum KTSP bahasaIndonesia untuk SMA/MA,pembelajaran berbicara memiliki porsiyang cukup banyak untuk menunjangkecakapan siswa. Ada 16 kompetensidasar yang terangkum dalam silabuspembelajaran. Kompetensi dasar initerbagi dalam kelas X, XI, dan XII.Kompetensi dasar yang tersusunmemiliki kesinambungan materi dalamtiap jenjang kelas, sehinggamemudahkan guru untuk menyampaikanbahan ajar. Karena tidak bertolakdengan materi yang disampaikansebelumnya.

Beberapa kompetensi dasar berbicarayang harus dikuasai siswa tingkatSMA/MA adalah berdiskusi, pidato,wawancara, bermain drama, berpuisi,dan lain sebagainya. Untuk itu, performaguru dituntut sempurna dalammenyampaikan materi dan

mengantarkan siswa untuk mengusaikompetensi yang diajarkan.Setiapkompetensi dasar memiliki tingkatkesukaran yang berbeda-beda.Olehkarena itu, guru harus selalu siap dalammengolah pembelajaran di dalamkelas.Salah satunya adalah denganterpenuhinya bahan ajar yang sistematis,efisien dan efektif.

Bahan ajar yang ideal terdiri darimateri yang aktual, strategi yangmenarik, dan pengukuran yangakurat.Untuk itu, peneliti mencobamengembangkan bahan ajarpembelajaran berbicara tingkat SMAyang mencakup semua kompetensidasar, khususnya keterampilanberbicara. Pengembangan bahan ajar inidiharapkan menjadi solusi dan“penyegaran” dalam prosespembelajaran di kelas. Sehingga dapatmenjadi acuan referensi guru danpetunjuk instruksional siswa.

Hasil observasi berdasarkanpengamatan langsung dan wawancarapada siswa, menunjukkan kebosanansiswa terhadap penyampaian materiyang disampaikan guru. Merekaberpendapat bahwa guru hanyamenyampaikan konsep materi tanpapraktik/pemodelan. Lalu, siswadiinstruksikan untuk praktik berbicara.Hal ini tentunya menjadi sebuahpermasalahan dalam pembelajaran yangbila diabaikan akan merugikan siswa.

Pengembangan bahan ajar berbicarayang disusun peneliti tentunya didasarioleh beberapa pendekatan. Pendekatantersebut disesuaikan dengan kontekspembelajaran di dalam kelas yangdihadapi oleh guru. Pendekatanpembelajaran ini mencakup pendekatankontekstual, kooperatif, dan berbasismasalah. Dari pendekatan tersebutlahirlah beberapa model/strategipembelajaran yang sesuai dengankonteks kompetensi yang dicapai.

Produk bahan ajar dalam penelitianini berupa buku teks pembelajaran.bahan ajar tersebut berisi tentang

Page 3: 5. Asiyah Lu’Lu’Ul Husna 521 527

NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014___________________________________Halaman | 523

konsep, strategi, dan petunjuk praktikpembelajaran berbicara. Bahan ajar inidapat digunakan untuk siswa kelas XISMA. Guru akan terbantu dengan bahanajar ini, karena dapat dijadikan referensibacaan untuk mengolah pelaksanaanpembelajaran.

Spesifikasi produkSpesifikasi produk dalam penelitian

pengembangan ini adalah buku ajarpembelajaran berbicara yang berisikompetensi dasar berbicara siswa kelasXI. Bahan ajar ini dilengkapi denganmateri, model pembelajaran, panduanpraktik berbicara dan latihan soal.Spesifikasi produk yang dihasilkanadalah (a) buku ajar sebagai bahan ajarpembelajaran berbicara kelas XI SMA(b) Susunan penyajian buku ajar tersebutterdiri dari 5 komponen utama, yaitu:pendahuluan yang berisi pengenalanmateri, latihan yang berisi langkah-langkah praktik berbicara, rangkumanberisi bentuk singkat materi, refleksi,dan evaluasi berisi tes uji praktikberbicara individu (c) buku ajar tersebutberbentuk media cetak dalam ukurankertas A4, berukuran 17 x 25 cmdanmenggunakan tipe huruf garramond,ukuran 12 spasi 1,5 dan (d) bahan ajartersebut diharapkan dapat memenuhi 3aspek penilaian kualitas yaitu aspek isimateri, aspek penyajian dan bahasabahan ajar, serta keefektifan bahan ajarpembelajaran berbicara.

METODE PENELITIANPenelitian ini berjenis penelitian

pengembangan research anddevelopment (RnD) yang bersifatkualitatif deskriptif. Prosedur penelitianini menurut Borg & Gall (1983)menggariskan langkah-langkah umumdalam penelitian dan pengembanganadalah (a) Analisis kebutuhan (needsassessment) suatu proses yang yangsistematis untuk menentukan tujuan,mengidentifikasi ketidaksesuaian antarakenyataan dan kondisi yang diinginkan.

Meliputi kajian pustaka, pengamatanatau observasi kelas dan persiapanlaporan awal. Penelitian awal atauanalisis kebutuhan sangat pentingdilakukan guna memperoleh informasiawal untuk melakukan pengembangan.Ini bisa dilakukan misalnya melaluipengamatan kelas untuk melihat kondisiriil lapangan. Dalam penelitian ini,peneliti melakukan obesrvasi kebeberapa guru dan siswa kelas XI MANTambakberas Jombang. Bahwasanyapembelajaran berbicara yang dilakukanselama ini hanya untuk melaksanakankompetensi dasar saja, tanpamempertimbangkan aspek vokasi siswa,yaitu aspek jangka panjang untukmembekali siswa dalam dunia skill danekonomi. Bahan ajar keterampilanberbicara pun tidak ditemukan dalampelaksanan pembelajaran siswa selamaini. Dari pengamatan tersebut, penelitiingin mencoba memberikan suplemenpengetahuan berupa pengembanganbahan ajar berbicara untuk siswa kelasXI tingkat SMA (b) perencanaan, yangmencakup merumuskan kemampuan,merumuskan tujuan khusus untukmenentukan urutan bahan, dan uji cobaskala kecil (uji ahli atau ujicoba padaskala kecil, atau expertjudgement).dalam penelitian inidilakukan perencanaan penyusunanbahan ajar yang meliputi:pengklasifikisian kompetensi dasar,pengumpulan literatur sebagai materibahan ajar, dan pembagian skema bahanajar yang disusun (c) pengembanganformat produk awal, pengembanganformat produk awal yang mencakuppenyiapan bahan-bahan pembelajaran,handbook dan alat-alat evaluasi. Formatpengembangan program yang dimaksudapakah berupa bahan cetak, urutanproses, atau prosedur yang dilengkapidengan video. Dalam penelitian iniproduk yang digunakan adalah bahanajar berbentuk buku teks, yang bisadipelajari guru dan siswa selamapelaksanaan pembelajaran. Adapun

Page 4: 5. Asiyah Lu’Lu’Ul Husna 521 527

NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014___________________________________Halaman | 524

media pendukung berupa rekaman,video, dll akan digunakan ketikapembelajaran berlangsung, (d) validasiproduk awal, uji ahli atau validasi,dilakukan dengan responden para ahliperancangan model atau produk.Kegiatan ini dilakukan untuk mereviewproduk awal, memberikan masukanuntuk perbaikan. Proses validasi inidisebut dengan Expert Judgement atauTeknik Delphi. Uji ahli atau validasidilakukan dengan dosen pembimbinglalu dilanjutkan pada uji ahli, yaitudosen yang memiliki kompetensi padabidangnya. Materi bahan ajar yangdiujikan dalam bahan ajar ini meliputiisi, bahasa, sajian, dan uji lapangan, (e)revisi produk tahap awal, dilakukanberdasarkan hasil validasi awal. Hasil ujicoba lapangan tersebut diperolehinformasi kualitatif tentang programatau produk yang dikembangkan. Dalampenelitian ini, revisi bahan ajardilakukan berulang-ulang hingga bahanajar layak untuk digunakan guru dansiswa, (f) uji coba produk di lakukanterhadap siswa kelas XI MANTambakberas Jombang denganmelibatkan 39 subjek Hasil belajardikumpulkan dan dianalisis sesuaidengan tujuan khusus yang ingin dicapai(g) revisi produk akhir, melakukanrevisi terhadap produk akhir,berdasarkan saran dalam uji cobalapangan, (h) desiminasi danimplementasi melaporkan danmenyebarluaskan produk melaluipertemuan dan jurnal ilmiah,bekerjasama dengan penerbit untuksosialisasi produk agar komersial, danmemantau distribusi dan kontrolkualitas.

Uji coba dilakukan 3 kali: (1) Ujiahli, (2) Uji terbatas dilakukan terhadapkelompok kecil sebagai penggunaproduk dan (3) Uji lapangan (fieldTesting). Dengan uji coba kualitasmodel atau produk yang dikembangkanbetul-betul teruji secara empiris.

Dalam penelitian pengembangan inisubjek uji coba yang dipilih adalahsiswa MAN Tambakberas Jombang.Produk bahan ajar akan digandakansesuai jumlah siswa, lalu gurumemratikkan beberapa materi yangtertera dalam bahan pembelajaranberbicara.

Dalam penelitian teknik analisis datayang digunakan penelitian ini mencakupprosedur organisasi data, reduksi, danpenyajian data baik dengan tabel, bagan,atau grafik.

1) Data diklasifikasikanberdasarkan jenis dan komponenproduk yang dikembangkan

1) Data dianalisis secara deskriptifmaupun dalam bentukperhitungan kuantitatif.

2) Penyajian hasil analisis dibatasipada hal-hal yang bersifatfaktual, dengan tanpa interpretasipengembang, sehingga sebagaidasar dalam melakukan revisiproduk.

3) Dalam analisis data penggunaanperhitungan dan analisis statistiksejalan produk yang akandikembangkan.

4) Laporan atau sajian harus diramudalam format yang tepatsedemikian rupa dan disesuaikandengan konsumen, atau calonpemakai produk.

Layak atau tidaknya suatu bahan ajardapat dilihat dari data angket-angketyang digunakan dalam bentuk skalaLikert.

HASIL DAN PEMBAHASANPengembangan isi bahan ajar terdiri

dar lima pokok bahasan tema. Berikutdeskripsi isi materi bahan ajar yangtercantum dalam kompetensi dasardalam bentuk pokok bahasan.Pokok bahasan 1 tentang menjelaskanisi artikel yang mencakup hal-halsebagai berikut.

Page 5: 5. Asiyah Lu’Lu’Ul Husna 521 527

NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014___________________________________Halaman | 525

Tahap pembangunan konteks berisimateri tentang tahapan-tahapanmenjelaskan isi artikel.

Tahap pemodelan teks berisisistematika menjelaskan isartikel.

Latihan pemahaman baik mandirimaupun kelompok yang berisisajian teks artikel sebagai bahanlatihan menjelaskan isi artikel.Selain itu, siswa juga mencariartikel secara mandiri untukdisampaikan secara lisan dalamkelompok belajar.

Pokok bahasan 2 tentang membacakanberita dengan intonasi, lafal, dan sikapmembaca yang baik.

1) Tahap pembangunan konteksberisi materi tentang tahapan-tahapan membacakan beritasecara lisan.

2) Tahap pemodelan berisi contohtayangan video presenter beritadan sistematika membacakanberita. Siswa dapat mengetahuiurutan membacakan berita yangterdiri dari pembuka, isi, danpenutup. Mereka pun juga dapatmengetahui bagaimana sikapyang harus ditampilkan ketikamembaca berita.

3) Latihan pemahaman baik mandirimaupun kelompok yang berisikerja mandiri yang mengacupada indikator. Adapun soal tesmembacakan berita adalah tigateks sajian yang harus dipilihsiswa dan dipraktikkan.

Pokok bahasan 3 tentang menyampaikandialog tokoh sesuai watak tokoh, berikutisi bahan ajarnya.

1) Tahap pembangunan konteksberisi materi tentang tahapan-tahapan yang harus dipelajariuntuk dapat menyampaikandialog drama sesuai watak tokoh.

2) Tahap pemodelan berisi latihanberdialog drama denganmemperhatikan olah wajah, olahgerak, olah vokal. Hal ini tersaji

dalam sebuah permainan “jadicermin dan “tebak gaya”.

3) Latihan praktik menyampaikandialog drama yang mengacu padaindikator dalam bentukkelompok belajar denganmenggunakan instrumenpenilaian antarteman (peerasesmen). Adapun instrumenpraktik menyampaikan dialogdrama meliputi faktorkebahasaan dan nonkebahasaanyang mengacu pada teori bukuArsjad Maidar dan Abdul Rani.

Pokok bahasan 4 tentangmempresentasikan hasil penelitian yangmencakup hal-hal sebagai berikut.

1) Tahap pembangunan konteksberisi materi tentang caramempresentasikan penelitianyang berisi tahapan menemukanpokok-pokok isii penelitian,menyajikan pokok- pokok isipenelitian danmempresentasikannya.

2) Tahap pemodelan presentasipenelitian dijabarkan melaluisistematika mempresentasikanhasil penelitian yang meliputipembuka, isi, danpengembangan.

3) Latihan praktikmempresentasikan hasilpenelitian secara kelompok danindividu. Siswa mencari sebuahhasil penelitian, dibaca dandipahami, lalu disajikan dalampresentation power point.

Pokok bahasan 5 tentang mengomentaripendapat dalam diskusi atau seminaryang mencakup hal-hal sebagai berikut.

5) Tahap pembangunan konteksberisi materi tentang tahapan-tahapan untuk dapatmengomentari atau berpendapatdalam sebuah diskusi atauseminar. Tahapan-tahapantersebut meliputi cara bertanyadan cara menjawab sebuahpertanyaan atau pendapat.

Page 6: 5. Asiyah Lu’Lu’Ul Husna 521 527

NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014___________________________________Halaman | 526

1) Tahap pemodelan dijabarakanmelalui sistematika caraberpendapat atau bertanya yangterdiri dari pembuka, isi, danpengembangan.

2) Latihan praktik mengomentaripendapat dalam diskusidipaparkan melalui kelompokdiskusi. Kelompok tersebutdibagi menjadi kelompok lawandan kawan. Model diskusi yangyang dilakukan dalam bahan ajarini adalah strategi problemposing.

Pada akhir kegiatan belajar terdapatrangkuman, refleksi dam teskompetensi. Tes kompetensi berupa soalobjektif yang berjumlah 20 soal pilihanganda. Soal-soal tersebut mengacu padaindikator dalam setiap kompetensi dasaryang disajikan dalam bahan ajar.

Hasil Pengembangan dari Segi IsiValidasi produk dilakukan kepada

tiga pakar/ahli. Ahli pertama adalah ahlimateri bahan ajar pembelajaranberbicara untuk siswa SMA kelas XIyaitu Dr. Hasan Busri, M. Pd. Ahlikedua adalah ahli dalam sajian danbahasa bahan ajar pembelajaranberbicarayaitu Dr. Sri Wahyuni, M.Pd.Selanjutnya uji lapangan dilakukankepada 39 siswa kelas XI MANTambakberas Jombang.

KAJIAN DAN SARANKajian Produk yang Telah Direvisi

Pengembangan bahan ajar ini terdiridari lima KD. Dari lima KD dipetakanmenjadi lima tema pelajaran. Masing-masing pelajaran terdiri dari dua hinggatiga indikator. Masing-masing temapelajaran terdiri dari materi tiap-tiapKD, rangkuman, refleksi, dan evaluasi.Setiap KD dijabarkan dalam bentukkegiatan belajar yang terdiri daripembangunan konteks (materi), tahappemodelan teks (contoh), dan tahaplatihan pemahaman baik mandirimaupun kelompok.

Isi Bahan AjarProduk pengembangan isi pada

bahan ajar meliputi beberapakompetensi dasar yang dijabarkan dalamindikator-indikator. Pengembangan isidalam bahan ajar ini didasarkan padaaspek-aspek, yaitu (1) kesesuaian bahanajar pembelajaran dengan materi, (2)kemudahan isi bahan ajar, (3) kesesuaianisi bahan ajar membacakan dialogdrama, (4) keaktualan isi bahan ajarmembacakan berita dilihat darikebutuhan siswa, dan (5) kejelasanpetunjuk yang menyertai bahan ajar, dan(6) kemanfaatan bahan ajar.

Bahasa Bahan Ajar PembelajaranKelayakan bahasa dalam bahan ajarpembelajaran ini terdiri dari kesesuaianbahasa dengan tingkat perkembanganintelektual siswa, kesesuaian bahasadengan tingkat emosional siswa,ketepatan penggunaan ejaan dan tandabaca, kesesuaian pilihan kata dengankaidah bahasa Indonesia yang benar,penyusunan paragraf, kekomunikatifanbahasa, grafika yang ditampilkan dalambahan ajar pembelajaran, dankemudahan cara penyampaian pesan.Bahasa yang digunakan disesuaikandengan kemampuan dan tingkatperkembangan kognitif siswa SMA.

Penyajian Bahan Ajar PembelajaranProduk pengembangan

penyajian pada bahan ajar meliputivariasi tuntutan pembelajaran berbicarauntuk siswa,, ketersediaan pembangkitmotivasi, bagian pendahulu yangmemuat materi prasyarat, konteks yangdekat dengan siswa, contoh-contohkonkret dan aktual, dan konsistensi polaurutan dan komponen sajian.

Keefektifan Penggunaan Bahan ajarPemanfaatan bahan ajar

pembelajaran berbicara dinilai efektif.Hal tersebut tampak pada hasilpembelajaran dengan menggunakanbahan ajar tersebut. Nilai yang

Page 7: 5. Asiyah Lu’Lu’Ul Husna 521 527

NOSI Volume 2, Nomor 6, Agustus 2014___________________________________Halaman | 527

didapatkan siswa melebihi SKM yangtelah ditentukan oleh pihak sekolah.Seluruh siswa dinilai terampil berbicaradengan efektif.

(a) SaranSaran yang diberikan adalah (a)

bahan ajar pembelajaran berbicara dapatdiaplikasikan ke dalam semua kondisikelas agar pembelajaran dapat berjalanlebih efektif dan menarik, (b) bahan ajarpembelajaran berbicara ini dapatdimanfaatkan oleh semua guru agarmembantu dalam pelaksanaanpembelajaran, dan (c) ahan ajarpembelajaran berbicara dapatdikembangkan lebih lanjut karenametode ini dapat mengaktifkan kelasdan membuat pembelajaran menjadisemakin menarik dan bermakna.

DAFTAR RUJUKAN

Ahmadi, Khoiru Iif. 2011. StrategiPembelajaran Berorientasi KTSP.Jakarta: Prestasi Pustaka.

Arsjad, G. Maidar dan Mukti U.S. 2005.Pembinaan Kemampuan BerbicaraBahasa Indonesia. Jakarta:Erlangga.

Belawati, dkk.2003. PengembanganBahan Ajar. Jakarta: PusatPenerbitan Universitas Terbuka.

Borg, W.R. and Gall, M.D. 1983.Educational Research: AnIntroduction. London: Longman.

Dawud, dkk. 2004. Bahasa IndonesiaKelas X, XI, XII. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas. 2002 dan 2005. KamusBesar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.

Diknas. 2008. Panduan PengembanganBahan Ajar. Jakarta: DirektoratPembinaan Sekolah MenengahAtas.

Hendrikus, Dori Wuwur. 2009. RetorikaTerampil Berpidato, Berdiskusi,Berargumentasi, Bernegosiasi.Yogyakarta: Kanisius.

Kamarudin.1999. Bahan Ajar dalamPembelajaran. Bandung: Grafindo.

Kasimbar, Adi. Bahan Ajar danPengembangan Bahan Ajar. http:adikasimbar. wordpress. com.diakses tanggal 14 Maret 2014.

Prastowo, Andi. 2012. Panduan KreatifMembuat Bahan Ajar Inovatif.Yogyakarta: Diva Press.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. PenilaianPembelajaran Bahasa. Yogyakarta:BPFE.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicarasebagai Suatu KeterampilanBerbahasa. Bandung: Angkasa.

Sudjana, Nana. 2009. PersiapanMengajar. Yogyakarta: Grasindo.

Suhartono dan Mbolu. 2004.Pembelajaran dan Pengajaran.Yogyakarta: Kanisius.

http://pakguruku.blogspot.com/2010/01/metode-penelitian-pengembangan.html.Diposkan oleh Shilvia Citra Rusti di08.07