2
o Senin o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat Sabtu 2 3 (!) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 20 21 22 2'3 24 25 26 27 28 29 30 31 o Mar OApr OMei OJun OJul OAgs .Sep OOkt ONov ODes NOVELSUND~ DI.DO I r\SI AKMUD: Kelahiran novel dalam kesusastraan Sunda agaknya didorong oleh kebutuhan pengarang untuk mencari bentuk baru dalam bereks- presi setelah bentuk wawacan dianggap tak lagi mampu dijadikan media ungkap. Penulisan dalam bentuk pupuh yang merupakan syarat utama wawacan tentu saja merupakan beban tidak ringan. Selain itu pula, bentuk wawacan ketika itu dianggap tidak cocok untuk mengisahkan kejadian sehari-hari yang diangkat dari kehi- dupan manusia z~mannya. OLEH YAYAT HENDAYANA entuk novel dalam sastra Sun- da lebih dulu lahir dibanding- kan dengan kesusastraan In- donesia. Novel yang diakui se- bagai novel pertama dalam ke- susastraan Indonesia, yaitu Azab dan Sengsara karya Merari Siregar, barn lahir pada 1920, seangkatan dengan kelahiran novel Main Street (Jalan Utama) karya Sinclair Lewis di Arnerika. Bsrusng ka nu Ngarora (Raeun bagi Kaum Muda) karya DK Ardiwinata lahir enam tahun sebe- lurnnya, yaitu pada 1914, seangkatan de- ngan kelahiran novel The Titan karya TheodoreDraiserdiArnerika Kisah anak-anak muda Dari zaman ke zaman, tokoh-tokoh utama yang berperan dalam eerita-eerita berjenis novel dalam kesusastraan Sunda selalu saja orang-orang yang masih ber- usia muda, Novel Baruang ka nu Ngarora tampaknya sangat memengaruhi penu- lisan novel-novel Sunda berikutnya da- lam hal pemilihan (usia) tokoh-tokoh. Novel itu berkisah tentang Aom Usman yang berhasil merebut einta Nyi Rapiah dari Ujang Kusen, suaminya, yang men- jadi sangat frustrasi. Sekalipun usianya tidak disebutkan seeara eksplisit, dari ja- linan eeritanya kita dapat menyimpul- kan bahwa mereka adalah orang-orang yangumurnyamasih muda, Setengah abad kemudian, kesusastra- an Sunda melahirkan sebuah novel yang menggemparkan, Mercedes 190, karya MhRustandi Kartakusuma (1964). Novel itu dimuat sebagai eerita bersambung di majalah Mangle dan barn diterbitkan se- bagai buku pada 1993 oleh PT Girimukti Pasaka, Jakarta. Novel itu masih berkisah tentang anak muda, Dengan latar Kota Bandung awal 1960-an, Mercedes 190 berkisah tentang Nenden dan Dudung yang keduanya mahasiswa berusia muda. Dalam novel yang lahir 20 tahun sete- lah Mercedes 190 pun, misalnya Mikung (pT Mangle Panglipur, 1983) karya Ab- dullah Mustappa, novel Sunda masihju- ga berkisah tentang dunia anak muda, Dalam Mikung, tokoh-tokoh Kusnadi, Pepen, Lia, dan Mira adalah tokoh-tokoh muda usia. Dunia tempat anak-anak mu- da itu berkiprah dalam Mikung adalah dunia kewartawanan. Abdullah Mustappa yang melakukan penelitian novel Sunda untuk pengantar buku Lima Abad Sastra Sunda Jilid II (Geger Sunten, 2000) menemukaan buk- ti bahwa sampai dengan novel Katineung karya Holisoh ME (1998) dunia novel Sunda masih dikuasai anak-anak muda. Kliping Humas Unpad 2010

5 6 7 8 10 11 12 13 20 21 22 2'3 24 25 26 27 28 29 30 …pustaka.unpad.ac.id/.../kompas-20100904a-novelsundadidominasiana… · Kelahiran novel dalam kesusastraan Sunda agaknya didorong

  • Upload
    buiminh

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 5 6 7 8 10 11 12 13 20 21 22 2'3 24 25 26 27 28 29 30 …pustaka.unpad.ac.id/.../kompas-20100904a-novelsundadidominasiana… · Kelahiran novel dalam kesusastraan Sunda agaknya didorong

o Senin o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat • Sabtu

2 3 (!) 5 6 7 8 9 10 11 12 1320 21 22 2'3 24 25 26 27 28 29 30 31

o Mar OApr OMei OJun OJul OAgs .Sep OOkt ONov ODes

NOVELSUND~DI.DO I r\SI AKMUD:

Kelahiran novel dalam kesusastraan Sunda agaknya didorong olehkebutuhan pengarang untuk mencari bentuk baru dalam bereks-presi setelah bentuk wawacan dianggap tak lagi mampu dijadikanmedia ungkap. Penulisan dalam bentuk pupuh yang merupakansyarat utama wawacan tentu saja merupakan beban tidak ringan.Selain itu pula, bentuk wawacan ketika itu dianggap tidak cocokuntuk mengisahkan kejadian sehari-hari yang diangkat dari kehi-dupan manusia z~mannya.

OLEH YAYAT HENDAYANA

entuk novel dalam sastra Sun-da lebih dulu lahir dibanding-kan dengan kesusastraan In-donesia. Novel yang diakui se-bagai novel pertama dalam ke-

susastraan Indonesia, yaitu Azab danSengsara karya Merari Siregar, barn lahirpada 1920, seangkatan dengan kelahirannovel Main Street (Jalan Utama) karyaSinclair Lewis di Arnerika. Bsrusng ka nuNgarora (Raeun bagi Kaum Muda) karyaDK Ardiwinata lahir enam tahun sebe-lurnnya, yaitu pada 1914, seangkatan de-ngan kelahiran novel The Titan karyaTheodoreDraiserdiArnerika

Kisah anak-anak mudaDari zaman ke zaman, tokoh-tokoh

utama yang berperan dalam eerita-eeritaberjenis novel dalam kesusastraan Sundaselalu saja orang-orang yang masih ber-usia muda, Novel Baruang ka nu Ngaroratampaknya sangat memengaruhi penu-lisan novel-novel Sunda berikutnya da-lam hal pemilihan (usia) tokoh-tokoh.Novel itu berkisah tentang Aom Usmanyang berhasil merebut einta Nyi Rapiahdari Ujang Kusen, suaminya, yang men-jadi sangat frustrasi. Sekalipun usianyatidak disebutkan seeara eksplisit, dari ja-linan eeritanya kita dapat menyimpul-

kan bahwa mereka adalah orang-orangyangumurnyamasih muda,

Setengah abad kemudian, kesusastra-an Sunda melahirkan sebuah novel yangmenggemparkan, Mercedes 190, karyaMhRustandi Kartakusuma (1964). Novelitu dimuat sebagai eerita bersambung dimajalah Mangle dan barn diterbitkan se-bagai buku pada 1993 oleh PT GirimuktiPasaka, Jakarta. Novel itu masih berkisahtentang anak muda, Dengan latar KotaBandung awal 1960-an, Mercedes 190berkisah tentang Nenden dan Dudungyang keduanya mahasiswa berusia muda.

Dalam novel yang lahir 20 tahun sete-lah Mercedes 190 pun, misalnya Mikung(pT Mangle Panglipur, 1983) karya Ab-dullah Mustappa, novel Sunda masihju-ga berkisah tentang dunia anak muda,Dalam Mikung, tokoh-tokoh Kusnadi,Pepen, Lia, dan Mira adalah tokoh-tokohmuda usia. Dunia tempat anak-anak mu-da itu berkiprah dalam Mikung adalahdunia kewartawanan.

Abdullah Mustappa yang melakukanpenelitian novel Sunda untuk pengantarbuku Lima Abad Sastra Sunda Jilid II(Geger Sunten, 2000) menemukaan buk-ti bahwa sampai dengan novel Katineungkarya Holisoh ME (1998) dunia novelSunda masih dikuasai anak-anak muda.

Kliping Humas Unpad 2010

Page 2: 5 6 7 8 10 11 12 13 20 21 22 2'3 24 25 26 27 28 29 30 …pustaka.unpad.ac.id/.../kompas-20100904a-novelsundadidominasiana… · Kelahiran novel dalam kesusastraan Sunda agaknya didorong

Baik suasananya maupun tokoh-tokohutama yang memainkan ceritanya seba-gian besar bergerak dan berputar di seki-tar persoalan manusia-manusia berusiamuda

"Yakni manusia- manusia yang cende-rung melihat segalanya lewat kacamataindahnya cinta meski di ujung sana su-dah menunggu kekecewaan atau keti-dakberdayaan." la berpendapat, pilihanterhadap peran yang muda-muda ini

mungkin didukung oleh persepsi bahwadi sanalah tersimpan liku-liku romantikayang selalu menarik untuk diungkap.

Novel mutakhirDominasi anak muda dalam dunia no-

vel Sunda ternyata tidak hanya sampaiKatineung (1998). Dalam novel-novelSunda yang terbit pada tahun-tahun se-sudahnya pun tokoh-tokoh utama tetapdiperankan anak-anak muda Novel-no-vel Sunda yang terbit dalam kurun waktu11tahun era Reformasi, yaitu dari 20 Mei1989 sampai dengan 20 Mei 2009, masihjuga menokohkan anakmuda.

Dalam kurun waktu 11tahun itu terbitenam buku novel Sunda, yaitu GaluringGending (lrama Kehidupan) karya Ta-tangSumarsono, Kembang-kembangPe-tingan (Bunga-bunga Pilihan) karya Ho-lisoh ME, Panganten (Pengantin) karyaDeden Abdul Azis, Sandekala karya GodiSuwarna, Dalingding Angin Janari (Se-milir Angin Dini Hari) karya Usep RomliHM, dan Deng karya Godi Suwarna. Ke-enam novel tersebut menjadikan anak-anak muda sebagai tokoh utamanya '

Tokoh-tokoh yang bermain dalam Gs-luring Gending karya Tatang Sumarso-no, yaitu Panji dan Sarah, adalah duaanak muda yang salingjatuhcinta. Panjiadalah seorang aktivis kampus yang barusaja lulus sebagai mahasiswa Ketika diJakarta terjadi huru-hara politik, Panjipun turut diculik, meninggalkan Sarahyang merasa sangatkehilangan.

Dalam Kembang-kembang Petingankarya Holisoh ME, Enok, seorang pela-cur yang menjadi tokoh utama, digam-barkan masih tergolong muda meskipuntelah merniliki dua anak. Demikian pulaHendi, langganannya, yang kemudianmengawininya.

Pemeran-pemeran dalam Pangantenkarya Deden Abdul Aziz adalah "anak-anak sekolahan". Novel itu berkisah ten-tang krisis identitas di kalangan generasi

muda Pelaku anak-anak sekolahan ituseperti Rinrin, Gumiwang, Ben S minar,dan beberapa anak sekolahan lain. Takmungkin tidak, pastilah anak-anak mu-da.

Fenny, tokoh sentral clalam Daling-ding Angin Janari, digambarkan olehUsep Romli HM, pengarangnya, sebagaiseorang perempuan yang masih mudausia Demikian pula Nendah, sah atnya,sebagai mahasiswa yang sedang menye-lesaikan skripsi untuk meraih gelar sarja-na psikologi Islam, masih berusi mudapula.

Pemeran berusia muda pulalah dalamSandekala dan Deng, dua novel karya Go-di Suwarna. Pelaku -pelaku dalam Sande-kala yang antara lain terdiri dari Pandu,mahasiswa yang menjadi tokoh utama;Dewi, kekasihnya; Bagus; Kang Rahman;Kang Zarnzam, Ayi; dan Kang adang;adalah tokoh-tokoh yang berdasarkanpenggambaran pengarangnya rnerupa-kananak-anakmuda

Dalam Deng, Godi Suwarna memain- .kan tokoh-tokoh antara lain Kang Daris,seorang aktivis; Kang Asep, mahasiswaseni rupa; Si Ujang, adik Kang Asep; NyiRatih; dan beberapa tokoh muda ainnyadalam peran-peran yang memb gunja-lan cerita Tanpa kehadiran mereka-anak-anak muda-itu, tak terbayangkanbagaimanajadinya dengan Deng.

Sampai kapan para penulis nov ISun-da akan berkutat dengan dunia anak mu-da? Perkembangannya masih harus kitatunggu. Mungkin kita harus menunggucukup lama untuk dapat membaca kisahtentang kehidupan orang-orang lanjutusia, sebagaimana Ernest Hemingway(1899-1961) mengisahkan perjuangan se-orang nelayan tua asal Kuba melawan ke-lincahan seekor ikan raksasa dalarn TheOld Man and the Sea (1952).

YAYATHEND YANADosen Luar Biasa padaFakultas Sastra Unpad

T