10
TANAH Tanah adalah gabungan dari (1) mineral, (2) bahan organik, (3) gas, (4) cairan dan berbagai (5) organisme yang mampu mendukung kehidupan tanaman. (*yang dibahas 1 & 2) Merupakan medium tumbuh tanaman, tempat penyimpanan air, dan tempat hidup mikroorganisme dekomposer.

4tanah.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4tanah.ppt

TANAHTanah adalah gabungan dari (1) mineral, (2) bahan organik, (3) gas, (4) cairan dan berbagai (5) organisme yang mampu mendukung kehidupan tanaman. (*yang dibahas 1 & 2)

Merupakan medium tumbuh tanaman, tempat penyimpanan air, dan tempat hidup mikroorganisme dekomposer.

Page 2: 4tanah.ppt

PROSES PEMBENTUKAN TANAH

MATERIAL INDUK, umumnya: (a) Quartz: SiO2 (2) Kalsit (Calcite): CaCO3 (3) Feldspar: KAlSi3O8 dan (4) Mica (biotite): K(Mg,Fe)3AlSi3O10(OH)2

Material induk sering melapuk tidak di tempat terbentuknya tanah, namun ditransportasikan oleh angin, air, es, atau gravitasi ke tempat ditemukannya tanah

PELAPUKAN MATERIAL INDUK: (1) Disintegrasi Fisik (2) Dekomposisi kimiawi, dipengaruhi oleh:

1.IKLIM, misalnya:: (1) pembentukan tanah asam sangat intensif di iklim lembab, (2) pelapukan intensif di iklim hangat, tempat tanah tidak membeku.

2.TOPOGRAFI: semakin miring semakin sedikit terjadi sedimentasi tanah. Artinya semakin miring tanah semakin kurus

3.ORGANISME: pengaruh tumbuhan, hewan, mikroorganisme dan manusia terhadap pembentukan tanah

4.WAKTU

Page 3: 4tanah.ppt

KARAKTERISTIK TANAH

1.TEKSTUR: ditentukan oleh proporsi pasir (sand), lanau/lumpur (silt) dan liat/ lempung (loam)

2.STRUKTUR: ditentukan dari masing-masing granul tanah berkumpul dan menempel bersama membentuk pori-pori tanah antar granul. Sangat penting bagi pergerakan air dan udara, termasuk aktivitas mikroorganisme, pertumbuhan akar.

3.KEPADATAN (DENSITAS). Densitas tanah ladang yang baru dibajak 1.3 g/cm3, dengan rongga pori-pori 51%, sedangkan densitas tanah jalan ladang yang dilewati traktor 1.67 g/cm3 dengan rongga pori-pori 37%.

4.POROSITAS. Yaitu volume tanah yang tidak diisi mineral atau materi organik, tetapi oleh gas atau air. Idealnya ruang pori berkisar 50% dari volume tanah.

5.SUHU. Di tropis suhu tanah pertanian harus dipertahankan tidak terlalu tinggi, misalnya dengan pemberian mulsa

6.KONSISTENSI

7.WARNA

8.TAHANAN LISTRIK

Page 4: 4tanah.ppt

KLASIFIKASI TANAH DI INDONESIA, TERUTAMA JAWA (Kyuma & Kawaguchi 1966):

1. Organosol: tanah dengan kandungan zat organik tinggi, termasuk gambut, mengandung sedikit sekali mineral

2. Alluvial: tanah sedimen dataran sungai, sangat subur

3. Litosol: tanah dengan material induk yang belum melapuk, sangat tidak subur

4. Regosol: tanah mineral yang baru terbentuk pada material renggang, biasanya di pegunungan yang tererosi angin dan daerah kering; kurang subur

5. Grumusol: terbentuk dari material halus berlempung; berwarna kelabu hitam, sangat subur.

6. Latosol: tanah hutan hujan tropis, berwarna merah, tinggi besi (Fe) dan aluminium (Al). Kesuburannya tergantung dari kondisi hutan. Bentuk lain: Laterit

7. Andosol: tanah volcanic ash & tephra, sangat gelap dan subur, khas Jawa Tengah dan Timur

8. Podzol: tanah daerah kerangas dan semak, sangat tidak subur

Page 5: 4tanah.ppt

NUTRIEN:

•Macronutrien utama: nitrogen (N), Fosforus (P), potasium/kalium (K);

•Macronutrien sekunder: kalsium (Ca), magnesium (Mg) & sulfur (S);

•micronutrien: tembaga (Cu), besi (Fe), mangan (Mn), molybdenum (Mo), seng (Zn), nikel (Ni), boron (B), silicon (Si), cobalt (Co), vanadium (V).

Page 6: 4tanah.ppt

KANDUNGAN ORGANIK TANAH (HUMUS)

Adalah fraksi materi organik amorf tanpa bagian tumbuhan/hewan dan mikroorganisme yang terlihat nyata. Humus mempengaruhi kepadatan tanah dan berkontribusi terhadap kelembaban dan penyimpanan nutrisi. Keuntungan kadar humus tinggi:

1.Proses pembusukan materi organik memberi makan mikroorganisme

2.Meningkatkan kapasitas pertukaran ion tanah, sehingga meningkatkan kemampuan menahan nutrisi dari pelarutan hujan dan irigasi bagi tanaman.

3.80-90% berat humus dapat terdiri dari kelembaban, mempertahankan tanah dari kekeringan

4. Menjadi buffer kadar asam-alkali tanah yang tinggi

5.Warna hitam humus mempertahankan suhu optimum (tidak terlalu dingin di negara beriklim sedang)

6.Proses humifikasi menghasilkan lendir (mucilage) yang mempertahankan struktur dan tekstur tanah

Page 7: 4tanah.ppt

MEMPERBAIKI KUALITAS TANAH

1.Membalik tanah (tilling): cangkul, bajak, traktor dll. Kegiatan ini memiliki keuntungan: (a) melonggarkan dan mengaerasi lapisan tanah teratas (b) mencampur sisa panen, humus, nutrien (c) membunuh gulma (d) mengeringkan tanah sebelum pembenihan. Namun juga mempunyai kerugian, terutama: (a) mengeraskan tanah, jika diirigasi intensif (b) memudahkan leaching (c) membunuh mikroorganisme

2.Irigasi: memperbaiki status air tanah. Harus dilakukan dengan tepat. Jika terlalu sedikit akan menyebabkan salinifikasi; jika terlalu banyak akan melarutkan nutrisi, membuat tanah keras dan mencemari air permukaan.

3.Pengapuran (liming): pemberian materi kaya kalsium dan magnesium (misalnya kapur) untuk menetralisir keasaman tanah sekaligus meningkatkan aktivitas mikroorganisme.

4.Pemupukan

Page 8: 4tanah.ppt

PEMUPUKAN

1.Pupuk Nitrogen. Semuanya turunan amonia: amonium nitrat anhidrit (NH4NO3), atau urea (CO(NH2)2)

2.Pupuk Fosfat, umumnya merupakan turunan: fluorapatit Ca5(PO4)3F dan hidroksiapatit Ca5(PO4)3OH

3.Pupuk Kalium/Potassium umumnya potasium klorida, potasium sulfat, potasium karbonat, atau potasium nitrat

4.Pupuk kompleks (kombinasi N-P-K)

5.Pupuk organik. Umumya berasal dari: gambut, kotoran hewan, kompos, sisa tanaman pertanian dan sludge buangan. Sumber dari hewan termasuk sisa penjagalan, tepung darah, tepung tulang, tepung kulit, kuku dan tanduk. Biasanya mengandung lebih sedikit nutrien, namun justru mempertahankan struktur dan tekstur tanah..

Page 9: 4tanah.ppt

TANTANGAN PENGOLAHAN TANAH

1.Pembajakan terlalu dalam menyebabkan tanah rentan terhadap wind erosion

2.Irigasi permukaan menyebabkan leaching, penggaraman

Page 10: 4tanah.ppt

PENGOLAHAN TANAH; SPECIAL CASE: Zingiber officinale Roscoe

1.Kebutuhan cahaya: dapat mentolerir naungan, dapat ditanam di sela-sela tanaman keras, jati, karet, dll

2.Tilling (pembajakan/pembalikan tanah): deep tilling ≤ 50 cm memudahkan rizoma berkembang. Tanah tilling dibuat guludan

3.Pemupukan organik (pupuk kandang dan sekam) diberikan pada saat tilling. Pupuk buatan (Urea + KCl, 3 : 4) diberikan intensif hingga berusia 1 bulan. Setelah 1 bulan pemberian pupuk buatan dapat dikurangi

4.Irigasi intensif dengan irigasi permukaan, spray, sprinkler system