4_BAB 1_Pendahuluan.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Bab A

[Penyiapan Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (P2KPB) di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Lampung Selatan]

1

PENDAHULUAN

Penyiapan Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (P2KPB) di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Lampung Selatan

1.1. Latar BelakangBerdasarkan karakteristik kegiatan utamanya, daerah kabupaten di Indonesia didominasi oleh kawasan perdesaan dan 82% wilayah Indonesia adalah kawasan perdesaan (BPS, 2013). Kawasan perdesaan merupakan wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi (UU Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007). Pada kawasan perdesaan, share sektor terbesar dalam pembetukan PDRB adalah sektor pertanian dan rata-rata jumlah tenaga kerja terbanyak juga berada di sektor tersebut. Sehingga sektor pertanian sampai saat ini masih menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat khususnya di kawasan perdesaan.

Berdasarkan amanat UU Penataan Ruang pasal 48 ayat 1, pengembangan kawasan perdesaan perlu diperhatikan untuk mendukung pertahanan kawasan lahan pertanian berkelanjutan, peningkatan kualitas lingkungan setempat dan wilayah yang didukungnya, konservasi sumber daya alam, pelestarian warisan budaya lokal, serta upaya pemberdayaan masyarakat. Konsep pengembangan perdesaan berkelanjutan diperlukan guna mendukung terwujudnya saling keterkaitan yang kuat antara kawasan perdesaan dengan kawasan perkotaan. Bila pertumbuhan dibiarkan tanpa intervensi dan tidak direncanakan secara berkelanjutan, dikhawatirkan kawasan perdesaan menjadi terus berkurang di masa depan. Untuk mewujudkan ruang kawasan perdesaan yang berkelanjutan, maka pada tahun 2012 Ditjen Penataan Ruang meluncurkan Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (P2KPB).

Indonesia merupakan negara penghasil minyak dan karet nomor satu di dunia, dimana minyak yang dihasilkan berasal dari kelapa sawit. Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan kabupaten penghasil karet sebesar 217.350 ton dan kelapa sawit sebesar 2.100.000 ton. Hal itu membuktikan bahwa sektor pertanian khususnya perkebunan masih menjadi primadona khususnya dalam pembentukan PDRB untuk sektor pertanian sebesar 44% (BPS Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2013) dengan penyerapan tenaga kerja disektor tersebut 40,17%. Untuk kabupaten Lampung Selatan sendiri sektor pertanian memiiki share sektor terhadap pembentukan PDRB sebesar Rp.3.321.476 atau 47,81% dengan penyerapan tenaga kerja di sektor tersebut sebesar 57% (BPS Kabupaten Lampung Selatan, 2013). Hal ini berarti sektor pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian kedua kabupaten tersebut. Kedepan diharapkan sektor ini bisa menjadi penunjang ketahanan pangan di Pulau Sumatera. Sehubungan dengan itu, perlu dilakukan dorongan pembenahan infrastruktur sub sistem agribisnis baik dari hulu sampai dengan hilir demi terciptanya surplus ketahanan pangan dan tercapainya perwujudan desa lestari.

P2KPB merupakan program yang diarahkan untuk mewujudkan ruang kawasan perdesaan yang dapat menjaga ketahanan pangan, memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, mengembangkan modal sosial, serta menjaga keseimbangan perkembangan perkotaan-perdesaan berbasis RTRW Kabupaten. Dalam rangka mewujudkan kawasan perdesaan yang berkelanjutan tersebut, terdapat 7 atribut yang harus diimplementasikan, yaitu: 1. Kelembagaan (institution), yaitu penguatan kapasitas kelembagaan dan instrument kebijakan sebagai alat untuk mengarahkan pengembangan kawasan perdesaan;2. Komunitas inklusif (inclusive community), yaitu peningkatan kapasitas masyarakat perdesaan melalui pengembangan sumber daya manusia dan mendorong kemitraan antar pemangku kepentingan (stakeholders) sehingga sadar dan aktif berperan dalam pengembangan kawasan perdesaan;3. Perencanaan tata ruang (spatial planning and design), yaitu perencanaan perdesaan yang mengarusutamakan keberlanjutan dari sisi ekonomi, sosial, dan lingkungan;4. Ekonomi berdaya saing (competitive economic), yaitu pengembangan ekonomi yang memiliki daya saing secara komparatif dan kompetitif dan meningkatkan kegiatan perekonomian berbasis produk unggulan;5. Pendayagunaan sosial budaya (socio-cultural preservation), yaitu pengembangan dan pelestarian nilai sosial dan warisan budaya masyarakat desa;6. Perlindungan lingkungan (environmental preservation), perlindungan terhadap lingkungan agar dapat berfungsi sesuai karakteristiknya namun tetap dapat memberikan manfaat bagi pembangunan; dan 7. Infrastruktur (infrastructure), yaitu pengembangan infrastruktur perdesaan secara terpadu yang mendukung kegiatan di dalam perdesaan maupun antara perdesaan dan perkotaan.

Kegiatan Penyiapan P2KPB terfokus pada 7 (tujuh) atribut yaitu Kelembagaan (institution), Komunitas inklusif (inclusive community), Perencanaan tata ruang (spatial planning and design), Ekonomi berdaya saing (competitive economic), Pelestarian sosial budaya (socio-cultural preservation), Perlindungan lingkungan (environmental preservation), Infrastruktur (infrastructure). Dalam penyelenggaraan P2KPB ini, Kementerian Pekerjaan Umum cq. Ditjen Penataan Ruang berfungsi sebagai pendorong dan pendamping pemerintah daerah, serta pelaksana sinkronisasi dan koordinasi program sektoral untuk menjamin kepastian agar proses ini dapat mendukung implementasi RTRW Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Lampung Selatan yang merupakan salah satu target lokasi P2KPB di Wilayah I.

1.2. MaksudPenyiapan Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (P2KPB) di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Lampung Selatan ini dimaksudkan untuk mewujudkan ruang kawasan perdesaan berkelanjutan dalam rangka pengembangan wilayah di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Lampung Selatan.

1.3. TujuanTujuan Penyiapan Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Lampung Selatan adalah untuk mewujudkan ruang kawasan perdesaan berkelanjutan melalui perbaikan ekonomi, peningkatan kualitas lingkungan hidup, dan pengembangan sosial dengan mendorong inisiatif pemerintah kabupaten bersama masyarakat dan swasta yang didukung pemerintah pusat dan provinsi berbasis RTRW Kabupaten.

1.4. SasaranSasaran penyiapan P2KPB tahun pertama di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Lampung Selatan pada tahun 2014, yaitu:1. Tersusunnya Rencana Aksi P2KPB;2. Terfasilitasinya Penetapan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (KPB);3. Terfasilitasinya Penyusunan Konsep RPI2JM di Kawasan Perdesaan Berkelanjutan; 4. Terfasilitasinya Penyusunan Konsep Rencana Rinci Tata Ruang KPB; dan5. Tersusunnya (detail engineering design) DED prasarana dan sarana ke-PUan di Kawasan Perdesaan Berkelanjutan.

1.5. Ruang Lingkup KegiatanA. Lingkup KegiatanKegiatan yang dilakukan dalam rangka Penyiapan Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Lampung Selatanadalah sebagai berikut:1) Tersusunnya Rencana Aksi P2KPB;a. Membuat action plan;b. Mengimplementasikan program disertai dengan pendampingan dan pengawasan, melibatkan masyarakat, dan instansi terkait.c. Melakukan peninjauan kembali program yang sudah dijalankan pada periode sebelumnya dan melakukan koreksi pada kekurangan yang terjadi selama program berjalan.d. Melakukan perbaikan secara terus menerus sehingga tercapai sebuah proyek percontohan yang berhasil sehingga akan menjadi acuan bagi program Desa lain.e. Menggulirkan program ke desa lain sehingga menjadi jalan masuk bagi terwujudnya perdesaan lestari di Indonesia. 2) Penetapan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (KPB)a. Mereview RTRW Kabupaten;b. Mereview dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kawasan perdesaan; danc. Mendeliniasi kawasan KPB.3) Penyusunan Konsep Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) di Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (KPB)a. Mereview RTRW Kabupaten;b. Mereview dokumen Rencana RPJPD dan RPJMD kawasan perdesaan berkelanjutan;c. Melakukan kajian terhadap kebijakan sektoral; dand. Mensinkronkan dan memadukan program pembangunan infrastruktur wilayah kabupaten dan mengutamakan infrastruktur ke PU-an sesuai RTRW Kabupaten.4) Penyusunan Konsep Rencana Rinci Rinci Tata Ruang (RRTR) di Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (KPB) a. Pengadaan Peta Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (KPB) dengan skala 1:5000;b. Mempersiapkan rencana kerja penyusunan Konsep Rencana Rinci Rinci Tata Ruang (RRTR) Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (KPB);c. Pengambilan dan kompilasi data serta analisis data RRTR Kabupaten;d. Merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (KPB) di kabupaten;e. Merumuskan rencana pengembangan jaringan prasarana dan rencana pola ruang; danf. Merumuskan pemanfaatan ruang dan zonasinya.5) Penyusunan Detailed Engineering Design (DED):Kegiatan penyusunan DED ini meliputi pekerjaan:a. Kegiatan Survey Survey dan pengambilan data ke daerah dalam rangka pelaksanaan DED Tahap I dilakukan paling sedikit 4 (empat) kali.b. Kegiatan Pekerjaan Pra Rancangan 1) Gambar pra-rancangan arsitektur lanskap yang meliputi: siteplan, tampak, dan potongan.2) Garis besar persyaratan/spesifikasi teknis (outline specification)3) Perkiraan biaya pembangunan (preliminary cost estimate)c. Kegiatan Pekerjaan Pengembangan Rancangan.1) Gambar Rancangan lansekap dan elemen pendukungnya yang meliputi : siteplan, denah, tampak, potongan, gambar detail dan jaringan utilitas.2) Menyusun perhitungan biaya pembangunan lengkap dengan Bill of Quantity dan harga satuan pekerjaan.3) Uraian penggunaan landscape item (spesifikasi secara garis besar).4) Penyusunan gambar pelaksanaan termasuk rancangan detail untuk dokumen pelelangan.d. Kegiatan Pekerjaan Dokumen Lelang :1) Petunjuk Pelelangan.2) Persyaratan teknis.3) Gambar rancangan detail arsitektur landscape.4) Rencana Kerja dan Syarat.5) Rincian Volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi (Engineering Estimate)e. Pembahasan dengan Pihak terkait:Melakukan rapat pembahasan dengan Tim Supervisi, Tim Teknis dan Pemerintah Daerah Kabupaten paling sedikit 2 (dua) kali di daerah.

B. Lokasi KegiatanLokus dari kegiatan ini adalah kawasan perdesaan yang merupakan Kawasan Strategis Kabupaten sebagaimana tercantum pada RTRW Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Lampung Selatan.

1.6. KeluaranYang akan dihasilkan dari kegiatan ini adalah1. Rencana Aksi Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan;2. Konsep Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Perdesaan; 3. Konsep Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM); dan 4. DED (Detail Engineering Design).

1.7. Manfaat Manfaat dari kegiatan Penyiapan P2KPB di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Lampung Selatanadalah membantu pemerintah daerah dalam mengembangkan wilayahnya melalui pengembangan kawasan perdesaan.

1.8. Waktu PelaksanaanPekerjaan ini dilaksanakan dalam jangka waktu 7 (tujuh) bulan kalender pada tahun anggaran 2014.

1.9. Nama Organisasi Pengguna JasaPemilik Pekerjaan adalah Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I, Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum.

Laporaan Pendahuluan|1-1