4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    1/31

     

    PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    Jenis Kegiatan:

    PKM Penelitian

    TIM :

    SUPARNO L2E 006 083

    FAJAR ARIANTO J2D 005 167

    TAUFAN AJI L2E 003 460

    ERI WINARDI L2E 003 408

    IMAM YUGO SANTOSO L2E 004 405

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    2008

    PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK

    UNTUK SKALA RUMAH TANGGA

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    2/31

    HALAMAN PENGESAHAN

    PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    1. Judul Kegiatan : Pembangkit Listrik Tenaga Ombak

    Untuk Skala Rumah Tangga

    2. Bidang Kegiatan : PKM Penelitian

    3. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama Lengkap : Suparno

     b. NRP/NIM : L2E 006 083

    c. Jurusan/Fakultas : Teknik/Mesin

    d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro

    4. Anggota Pelaksana : 5 orang

    5. Dosen Pembimbing

    a. Nama Lengkap dan Gelar : M. Tauviqirrahman,S.T,M.T

     b. NIP : 132 303 958

    Semarang, 31 Agustus 2008

    6. Biaya Kegiatan Total

    DIKTI : Rp 6.000.000,00

    Sumber lain : Rp 730.000,00

    7. Jangka Waktu Pelaksanaan : Bulan April s/d September 2009

    Semarang, 24 September 2008

    Menyetujui:

    Ketua Jurusan Teknik Mesin Ketua Pelaksana Kegiatan

    (Dr.Ir. Dipl. Ing Berkah Fadjar T.K.) (Suparno)

     NIP. 131 668 482 NIM. L2E 006 083

    Mengetahui PR III Dosen Pembimbing

    Universitas Diponegoro

    (Sukinta, SH, MHum) (M. Tauviqirrahman,S.T,M.T)

     NIP.131 763 894 NIP. 132 303 958

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    3/31

    3

    I. Judul Proposal Penelitian

     Pembangkit Listrik Tenaga Ombak Untuk Skala Rumah Tangga

    II. Latar Belakang Masalah

    Ketersediaan energi listrik di Indonesia semakin berkurang, bertolak

     belakang dengan kebutuhan masyarakat yang justru semakin bertambah.. Menurut

    Badan Pusat Statistik PLN tahun 2006, kebutuhan energi listrik di Indonesia untuk

     beberapa sektor dapat dilihat seperti pada gambar 1 di bawah ini:

    Gambar 1. Grafik kebutuhan listrik untuk beberapa sektor

    (Sumber : BPS PLN, 2006, PT PLN (Persero))

    Berdasar grafik di atas, diramalkan kebutuhan energi listrik di Indonesia

    akan semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang selalu

    meningkat dibutuhkan beberapa sumber energi listrik sesuai tabel di bawah ini.

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    4/31

    4

    Tabel 1. Sumber energi listrik di Indonesia

    (Sumber : BPS PLN, 2004, PT PLN (Persero))

    Menurut data di atas sebagian besar pembangkit listrik di Indonesia masih

    menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar. Padahal cadangan minyak bumi

    di dunia khususnya di Indonesia semakin berkurang sesuai data Badan Pusat

    Statistik tahun 2006. (Lihat Tabel 2)

    Tabel 2. Cadangan minyak bumi beberapa negara di dunia

    (Sumber : Badan Pusat Statistik, 2006)

    Cadangan minyak bumi yang semakin berkurang disebabkan penggunaan

    yang semakin meningkat dan berkurangnya cadangan dalam perut bumi. Oleh

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    5/31

    5

    karena itu, diperlukan energi alternatif sebagai pengganti minyak bumi.

    Keberadaan energi alternatif di Indonesia masih pada tahap pengembangan,

    sehingga masih kurang berperan dalam suplai energi khusunya energi listrik.

    Adanya kebutuhan energi listrik masyarakat yang semakin meningkat,

    memunculkan gagasan untuk menggunakan ombak laut sebagai sumber energi

    alternatif pembangkit listrik. Dengan adanya pemanfaatan ombak laut sebagai

    energi alternatif pembangkit listrik, diharapkan dapat membantu pemerintah dan

    meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan pembangkit listrik tenaga

    ombak, masyarakat dapat memproduksi energi listrik secara mandiri dalam skala

    terbatas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

    III. Perumusan Masalah

    Ketersediaan energi menyokong pertumbuhan ekonomi bangsa. Kebijakan

    energi yang tidak tepat memunculkan ancaman krisis energi. Diversifikasi energi

    dianggap perlu untuk mengamankan pasokan energi nasional. Misalnya energi

    alternatif dikembangkan agar mampu menggeser energi konvensional/minyak

     bumi. Kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan

    (archipelagic state) terbesar di dunia. Jumlah pulau mencapai 17.508 buah, serta

    garis pantai sepanjang 81.000 km merupakan garis pantai terpanjang kedua di

    dunia setelah Kanada (Dahuri, et all. 1996). Dengan kondisi laut Indonesia yang

    luas memunculkan gagasan pemanfaatan ombak sebagai sumber energi alternatif

     pembangkit listrik. Pemanfaatan ombak sebagai sumber energi pembangkit listrik

    dapat dikerucutkan menjadi dua permasalahan, yaitu :

    1. 

    Pemanfaatan energi ombak yang dipakai sebagai sumber energi alternatif

     pembangkit listrik harus didesain sederhana baik bahan baku dan perangkat

     pembangkitnya agar mudah diaplikasikan di masyarakat.

    2.  Perangkat pembangkit listrik tenaga ombak harus mengadaptasi kondisi

    geografis wilayah Indonesia agar masyarakat dapat menggunakannya

    sepanjang waktu.

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    6/31

    6

    IV. Tujuan Penelitian

    Kegiatan penelitian ini bertujuan merancang peralatan pembangkit listrik

    tenaga ombak dengan bahan sederhana, dan relatif mudah dibuat oleh masyarakat

    sehingga dapat memenuhi kebutuhan listrik untuk skala rumah tangga.

    V. Kegunaan Penelitian

    Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

     perkembangan masyarakat Indonesia, sebagai berikut :

    1.  Memenuhi kebutuhan listrik untuk skala rumah tangga.

    2. 

    Memberikan inspirasi penelitian pengembangan energi alternatif untuk

     pemenuhan kebutuhan energi nasional

    3.  Meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk menggunakan energi

    listrik secara hemat dan mandiri

    VI. Tinjauan Pustaka

    6.1. Wilayah Pesisir Indonesia

    Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di

    dunia. Jumlah pulau mencapai 17.508 buah, serta garis pantai sepanjang 81.000

    km, merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Dahuri, et

    al. 1996). Secara geografis negara Kepulauan Nusantara ini terletak di sekitar

    khatulistiwa antara 94°45' BT-141° 01' BT dan dari 06° 08' LU-11° 05' LS. Secara

    spasial, wilayah teritorial Indonesia membentang dari barat ke timur sepanjang

    5.110 km dan dari utara ke selatan 1.888 km.

    Wilayah Indonesia terdiri atas lima pulau besar yaitu Sumatera, Kalimantan,

    Jawa, Sulawesi dan Irian Jaya. Enam puluh lima persen dari seluruh wilayah

    Indonesia ditutupi oleh laut. Luas total perairan laut Indonesia mencapai 5,8 juta

    km2, terdiri dari 0,3 juta km2 perairan teritorial, dan 2,8 juta km2 perairan

    nusantara, ditambah dengan luas ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia)

    sebesar 2,7 juta km2 (UNCLOS, 1982).

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    7/31

    7

    6.2. Pemanfaatan Ombak Sebagai Pembangkit Listrik Terdahulu

    Sumber daya hayati yang ada di planet bumi ini salah satunya adalah lautan.

    Selain mendominasi wilayah di bumi ini, laut juga mempunyai banyak potensi

     pangan (beranekaragam spesies ikan dan tanaman laut) dan potensi sebagai

    sumber energi. Energi yang ada di laut ada 3 macam, yaitu: energi ombak, energi

     pasang surut dan energi panas laut.

    Salah satu energi di laut tersebut adalah energi ombak. Sebenarnya ombak

    merupakan sumber energi yang cukup besar. Ombak merupakan gerakan air laut

    yang turun-naik atau bergulung-gulung. Energi ombak adalah energi alternatif

    yang dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan

    gelombang. Energi ombak dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik,

    seperti saat ini telah didirikan sebuah Pembangkit Listrik Bertenaga Ombak

    (PLTO) di Yogyakarta, yaitu model Oscillating Water Column. Tujuan

    didirikannya PLTO ini adalah untuk memberikan model sumber energi alternatif

    yang ketersediaan sumbernya cukup melimpah di wilayah perairan pantai

    Indonesia. Model ini menunjukan tingkat efisiensi energi yang dihasilkan dan

     parameter-parameter minimal hiroosenografi yang layak, baik itu secara teknis

    maupun ekonomis untuk melakukan konversi energi.

    Gambar 2. Pembangkit listrik tenaga ombak terdahulu

    Dalam PLTO ini proses masuk dan keluarnya aliran ombak pada suatu

    ruangan tertentu (khusus) dapat menyebabkan terdorongnya udara keluar dan

    masuk melalui sebuah saluran di atas ruang khusus tersebut. Apabila diletakkan

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    8/31

    8

    sebuah turbin di ujung saluran tersebut, maka aliran udara yang keluar masuk

    akan memutar turbin yang menggerakkan generator. Kelemahan dari model ini

    adalah aliran keluar masuk udara dapat menimbulkan kebisingan, akan tetapi

    karena aliran ombak sudah cukup bising umumnya ini tidak menjadi masalah

     besar. Selain model Oscillating Water Column, ada beberapa perusahaan &

    lembaga lainnya yang mengembangkan model yang berbeda untuk memanfaatkan

    ombak sebagai penghasil energi listrik, antara lain:

    1. Ocean Power Delivery; perusahaan ini mendesain tabung-tabung yang

    sekilas terlihat seperti ular mengambang di permukaan laut (dengan sebutan

    Pelamis) sebagai penghasil listrik. Setiap tabung memiliki panjang sekitar 122

    meter dan terbagi menjadi empat segmen. Setiap ombak yang melalui alat ini akan

    menyebabkan tabung silinder tersebut bergerak secara vertikal maupun lateral.

    Gerakan yang ditimbulkan akan mendorong piston di antara tiap sambungan

    segmen yang selanjutnya memompa cairan hidrolik bertekanan melalui sebuah

    motor untuk menggerakkan generator listrik. Supaya tidak ikut terbawa arus,

    setiap tabung ditahan di dasar laut menggunakan jangkar khusus.

    2. Renewable Energy Holdings; ide mereka untuk menghasilkan listrik dari

    tenaga ombak menggunakan peralatan yang dipasang di dasar laut dekat tepi

     pantai sedikit mirip dengan Pelamis. Prinsipnya menggunakan gerakan naik turun

    dari ombak untuk menggerakkan piston yang bergerak naik turun pula di dalam

    sebuah silinder. Gerakan dari piston tersebut selanjutnya digunakan untuk

    mendorong air laut guna memutar turbin.

    3. SRI International ; konsepnya menggunakan sejenis plastik khusus

     bernama elastomer dielektrik yang bereaksi terhadap listrik. Ketika listrik

    dialirkan melalui elastomer tersebut, elastomer akan meregang dan terkompresi

     bergantian. Sebaliknya jika elastomer tersebut dikompresi atau diregangkan, maka

    energi listrik pun timbul. Berdasarkan konsep tersebut idenya ialah

    menghubungkan sebuah pelampung dengan elastomer yang terikat di dasar laut.

    Ketika pelampung diombang-ambingkan oleh ombak, maka regangan maupun

    tahanan yang dialami elastomer akan menghasilkan listrik.

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    9/31

    9

    4.  BioPower Systems; perusahaan inovatif ini mengembangkan sirip-ekor-

    ikan-hiu buatan dan rumput laut mekanik untuk menangkap energi dari ombak.

    Idenya bermula dari pemikiran sederhana bahwa sistem yang berfungsi paling

     baik di laut tentunya adalah sistem yang telah ada disana selama beribu-ribu tahun

    lamanya. Ketika arus ombak menggoyang sirip ekor mekanik dari samping ke

    samping sebuah kotak gir akan mengubah gerakan osilasi tersebut menjadi

    gerakan searah yang menggerakkan sebuah generator magnetik. Rumput laut

    mekaniknya pun bekerja dengan cara yang sama, yaitu dengan menangkap arus

    ombak di permukaan laut dan menggunakan generator yang serupa untuk

    merubah pergerakan laut menjadi listrik.

    (3.1) (3.2) (3.3)

    Gambar kiri (3.1): Pelamis Wave Energy Converters dari Ocean Power Delivery. 

    Gambar tengah (3.2): Rumput laut mekanik yang disebut juga Biowave.

    Gambar kanan (3.3): Sirip ekor ikan hiu buatan yang disebut Biostream.

     Namun dalam pemanfaatan energi ombak sebagai pembangkit listrik ini

    ternyata masih terdapat kekurangannya. Kekurangan tersebut yaitu:

    1. 

    Bergantung pada ombak; kadang dapat energi, kadang pula tidak,

    2.  Perlu menemukan lokasi yang ombaknya kuat dan kemunculannya secara

    konsisten.

    Akan tetapi jika kita memanfaatkan energi ini maka kelebihan yang kita

    dapatkan adalah energi bisa diperoleh secara gratis, tidak butuh bahan bakar, tidak

    menghasilkan limbah, mudah dioperasikan dan biaya perawatan rendah, serta

    dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai.

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    10/31

    10

    Oleh karena itu mengingat potensi yang telah dimiliki oleh ombak begitu

     besar, maka sebaiknya mulai sekarang kita perlu memanfaatkan energi ombak ini

    sebagai pembangkit tenaga listrik guna memenuhi kebutuhan akan energi listrik di

    hari mendatang, dengan mengembangkan model tersebut di seluruh pesisir pantai

    Indonesia (Nafika, 2008).

    6.3. Perkembangan Energi Listrik di Indonesia

    6.3.1. Kebutuhan Energi Listrik di Indonesia

    Konsumsi listrik Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan

     peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, prakiraan

    kebutuhan listrik jangka panjang di Indonesia sangat diperlukan agar dapat

    menggambarkan kondisi kelistrikan saat ini dan masa datang. Dengan

    diketahuinya perkiraan kebutuhan listrik jangka panjang antara tahun 2003 hingga

    tahun 2020 akan dapat ditentukan jenis dan perkiraan kapasitas pembangkit listrik

    yang dibutuhkan di Indonesia selama kurun waktu tersebut.

    Kebutuhan listrik di Indonesia diperhitungkan per sektor pada 22 wilayah

     pemasaran listrik PLN, yaitu sektor industri, rumah tangga, usaha, umum, dan

    lainnya. Berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan listrik dari tahun 2003 s.d. 2020

    yang dilakukan Dinas Perencanaan Sistem PT PLN (Persero) dan Tim Energi

    BPPT, terlihat bahwa selama kurun waktu tersebut rata-rata kebutuhan listrik di

    Indonesia tumbuh sebesar 6,5% per tahun dengan pertumbuhan listrik di sektor

    komersial yang tertinggi, yaitu sekitar 7,3% per tahun dan disusul sektor rumah

    tangga dengan pertumbuhan kebutuhan listrik sebesar 6,9% per tahun. Hal

    tersebut sangat beralasan, mengingat untuk meningkatkan perekonomian di

    Indonesia, pemerintah meningkatkan pertumbuhan sektor parawisata yang

    selanjutnya akan mempengaruhi pertumbuhan sektor komersial.

    Untuk sektor rumah tangga laju pertumbuhan kebutuhan listrik yang tinggi

    dipicu oleh ratio elektrifikasi dari berbagai daerah yang masih relatif rendah,

    karena sampai tahun 2003 masih ada beberapa wilayah di Indonesia yang belum

    terlistriki terutama di daerah yang tidak dilewati listrik PLN. Berdasarkan gambar

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    11/31

    11

    1 terlihat bahwa kebutuhan listrik nasional didominasi oleh sektor industri, disusul

    sektor rumah tangga, usaha, dan umum. Pola kebutuhan listrik per sektor tersebut

    akan berbeda apabila ditinjau menurut wilayah pemasaran listrik PLN, dimana

    semakin ke Kawasan Indonesia Timur, semakin besar kebutuhan listrik sektor

    rumah tangga dibanding sektor industri. Hal ini disebabkan karena masih

    rendahnya rasio elektrifikasi dan terbatasnya jumlah industri.

    Gambar 4. Grafik proyeksi kebutuhan listrik

     per sektor di Indonesia tahun 2003-2025

    Gambar 5. Grafik proyeksi kebutuhan listrik per sektor di Jawa,

    Madura, dan Bali tahun 2003-2020

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    12/31

    12

    Gambar 6. Grafik proyeksi kebutuhan listrik per sektor

    di Sumatera tahun 2003-2020

    Gambar 7. Grafik proyeksi kebutuhan listrik per sektor

    di Kalimantan tahun 2003-2020

    Gambar 8. Grafik proyeksi kebutuhan listrik per sektor

    di pulau lain tahun 2003-2020

    (Sumber : BPS PLN, 2006, PT PLN (Persero)

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    13/31

    13

    6.3.2. Rasio Elektrifikasi per Wilayah Indonesia

    Berdasarkan Indonesia Energy Outlook & Statistics 2004 dan RUKN 2004-

    2013 dapat ditunjukkan besarnya rasio elektrifikasi di Indonesia per wilayah pada

    tahun 1999-2002 dan tahun 2003 s.d. 2013. Dari data tersebut, besarnya ratarata

    rasio elektrifikasi di Indonesia pada tahun 2003 mencapai 54,8% dan diperkirakan

     pada tahun 2008 menjadi 63,5%, kemudian pada tahun 2013 diharapkan

    meningkat menjadi 75%.

    Pada dasarnya untuk masing-masing provinsi di Indonesia mempunyai rasio

    elektrifikasi yang berbeda tergantung ada tidaknya fasilitas aliran listrik PLN di

    masing-masing provinsi. Besarnya rasio elektrifikasi di Indonesia untuk

    masingmasing provinsi pada tahun 2003, 2008, dan 2013 ditunjukkan pada Tabel

    2. Pada tahun 2013, rasio elektrifikasi terbesar diperkirakan terjadi di wilayah

    Batam yang mencapai 100%, sedangkan rasio elektrifikasi terkecil sebesar 40%

    terjadi di NTT. Dengan demikian, meskipun target rasio elektrifikasi tahun 2013

    sebesar 75%, namun rasio elektrifikasi per wilayah akan bervariasi.

    Tabel 3. Rasio elektrifikasi nasional per wilayah tahun 2003,

    tahun 2008, dan tahun 2013

    (Sumber : BPS PLN, 2004, PT PLN (Persero))

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    14/31

    14

    6.3.3. Sumber Energi Listrik di Indonesia

    Sumber energi listrik di Indonesia meliputi air, uap, gas, gas uap, panas

     bumi, diesel. Perbandingan energi tersebut bisa dilihat di tabel 4 berikut:

    Tabel 4. Rasio pasokan energi listrik beberapa pembangkit

    dari tahun 1992-2005.

    (Sumber : BPS PLN, 2004, PT PLN (Persero))

    6.4. Energi Alternatif Pembangkit Listrik Terdahulu

    6.4.1. Bioethanol

    Bioethanol adalah ethanol yang diproduksi dari tumbuhan. Brazil, dengan

    320 pabrik bioethanol, adalah negara terkemuka dalam penggunaan serta ekspor

     bioethanol saat ini [5]. Di tahun 1990-an, bioethanol di Brazil telah menggantikan

    50% kebutuhan bensin untuk keperluan transportasi [8]; ini jelas sebuah angka

    yang sangat signifikan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar

    fosil. Bioethanol tidak saja menjadi alternatif yang sangat menarik untuk

    substitusi bensin, namun dia mampu menurunkan emisi CO2 hingga 18% di

    Brazil.

    6.4.2. Biodiesel

    Serupa dengan bioethanol, biodiesel telah digunakan di beberapa negara,

    seperti Brazil dan Amerika, sebagai pengganti solar. Biodiesel didapatkan dari

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    15/31

    15

    minyak tumbuhan seperti sawit, kelapa, jarak pagar, kapok, dsb [4]. Beberapa

    lembaga riset di Indonesia telah mampu menghasilkan dan menggunakan

     biodiesel sebagai pengganti solar, misalnya BPPT serta Pusat Penelitian

    Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan ITB. Kandungan

    sulfur yang relatif rendah serta angka cetane yang lebih tinggi menambah daya

    tarik penggunaan biodiesel dibandingkan solar.

    6.4.3. Tenaga Panas Bumi

    Pemanfaatan tenaga panas bumi di Indonesia masih sangat rendah, yakni

    sekitar 3% [16]. Tenaga panas bumi berasal dari magma (yang temperaturnya bisa

    mencapai ribuan derajad celcius). Panas tersebut akan mengalir menembus

     berbagai lapisan batuan di bawah tanah. Bila panas tersebut mencapai reservoir air

     bawah tanah, maka akan terbentuk air/uap panas bertekanan tinggi. Ada dua cara

     pemanfaatan air/uap panas tersebut, yakni langsung (tanpa perubahan bentuk

    energi) dan tidak langsung (dengan mengubah bentuk energi). Untuk uap

     bertemperatur tinggi, tenaga panas bumi tersebut bisa dimanfaatkan untuk

    memutar turbin dan generator yang selanjutnya menghasilkan listrik.

    6.4.4. Mikrohidro

    Mikrohidro adalah pembangkit listrik tenaga air skala kecil (bisa mencapai

     beberapa ratus kW). Relatif kecilnya energi yang dihasilkan mikrohidro

    (dibandingkan dengan PLTA skala besar) berimplikasi pada relatif sederhananya

     peralatan serta kecilnya areal tanah yang diperlukan guna instalasi dan

     pengoperasian mikrohidro. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan

    mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.

    6.4.5. Tenaga Surya

    Energi yang berasal dari radiasi matahari merupakan potensi energi terbesar

    dan terjamin keberadaannya di muka bumi. Berbeda dengan sumber energi

    lainnya, energi matahari bisa dijumpai di seluruh permukaan bumi. Pemanfaatan

    radiasi matahari sama sekali tidak menimbulkan polusi ke atmosfer. Perlu

    diketahui bahwa berbagai sumber energi seperti tenaga angin, bio-fuel, tenaga air,

    dsb, sesungguhnya juga berasal dari energi matahari.

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    16/31

    16

    6.4.6. Tenaga Angin

    Pembangkit listrik tenaga angin disinyalir sebagai jenis pembangkitan

    energi dengan laju pertumbuhan tercepat di dunia dewasa ini. Saat ini kapasitas

    total pembangkit listrik yang berasal dari tenaga angin di seluruh dunia berkisar

    17.5 GW [17]. Jerman merupakan negara dengan kapasitas pembangkit listrik

    tenaga angin terbesar, yakni 6 GW, kemudian disusul oleh Denmark dengan

    kapasitas 2 GW [17] (Indartono,2005).

    6.5. Bandul Matematis

    Bandul matematis adalah suatu titik benda digantungkan pada suatu titk

    tetap dengan tali. Jika ayunan menyimpang sebesar sudut q terhadap garis vertical

    maka gaya yang mengembalikan :

    Gambar 9. Prinsip kerja generator listrik

    (Resnick, 2004)

    F = - m . g . sin q (1)

    Untuk q dalam radial yaitu q kecil maka sin q = q = s/l, dimana s = busur lintasan

     bola dan l = panjang tali. Dengan bandul matematis maka percepatan gravitasi g

    dapat ditentukan yaitu dengan hubungan

    g = 4π2L (2)

    Harga l dan T dapat diukur pada pelaksanaan percobaan dengan bola logam yang

    cukup berat digantungkan dengan kwat yang sangat ringan. Menentukan g dengan

    cara ini cukup teliti jika terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

    1.  Tali lebih ringan dibandingkan bolanya

    2. 

    Simpangan harus lebih kecil (sudut q lebih kecil dari 15o)

    T

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    17/31

    17

    3. 

    Gesekan dengan udara harus sangat kecil sehingga dapat diabaikan

    4. 

    Gaya puntiran (torsi) tidak ada (boleh terpuntir)

    (http://labdasar.unlam.ac.id/modul_praktikkum/fisika)

    6.6. Gelombang

    Gelombang adalah gangguan yang merambat. Bentuk ideal dari suatu

    gelombang akan mengikuti gerak  sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik dan

    mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat ruang vakum, gelombang

     juga terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan

    gaya memulihkan yang lentur) di mana mereka dapat berjalan dan dapat

    memindahkan energi dari satu tempat kepada yang lain tanpa mengakibatkan

     partikel medium berpindah secara permanen, yaitu tidak ada perpindahan secara

    masal. Malahan setiap titik khusus berosilasi di sekitar satu posisi tertentu.

    Suatu medium disebut:

    1.  linear jika gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di medium bisa

    dijumlahkan,2.  terbatas jika terbatas, selain itu disebut tak terbatas

    3.  seragam jika ciri fisiknya tidak berubah pada titik yang berbeda

    4. 

    isotropik jika ciri fisiknya "sama" pada arah yang berbeda

    (Wikipedia, 2008)

    Gambar 10. Bentuk gelombang sinusoide 

    (Resnick, 2004)

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    18/31

    18

    y=A sin (aωt-kx)

    y=A sin 2p/T (t- x/v )

    y=A sin 2p (t/T-x/l)

    Tanda (-) menyatakan gelombang merambat dari kiri ke kanan

    A = amplitudo gelombang (m)

    l = v.T = panjang gelombang (m)

    v = cepat rambat gelombang (m/s)

    k = 2p/l = bilangan gelombang (m')

    x = jarak suatu titik terhadap titik asal (m)

    (Resnick, 2004)

    6.7. Generator Listrik

    Generator listrik merupakan sebuah alat yang memproduksi energi listrik

    dari sumber energi mekanikal. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik.

    Sebelum hubungan antara magnet dan listrik ditemukan, generator menggunakan

     prinsip elektrostatik. Mesin Wimshurst menggunakan induksi elekrostatik atau

    influence.  Generator Van de Graaff menggunakan satu dari dua mekanisme,

    sebagai berikut :

    1. 

    Penyaluran muatan dari elektroda voltase-tinggi.

    2.  Muatan yang dibuat oleh efek triboelektrik menggunakan pemisahan dua

    insulator

    Gambar 11 a dan 11 b. Prinsip kerja generator listrik

    (Resnick, 2004)

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    19/31

    19

    Alat ini menggunakan magnet permanen yang diputar oleh sebuah "crank".

    Magnet yang berputar diletakaan sedemikian rupa sehingga kutub utara dan

    selatannya melewati sebongkah besi yang dibungkus dengan kawat. Pixii

    menemukan bahwa magnet yang berputar memproduksi sebuah pulsa arus di

    kawat setiap kali sebuah kutub melewati "coil". Lebih jauh lagi, kutub utara dan

    selatan magnet menginduksi arus di arah yang berlawanan. Dengan menambah

    sebuah komutator, Pixii dapat mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.

     Namun, kedua desain di atas menderita masalah yang sama: mereka menginduksi

    "spike" arus diikuti tanpa arus sama sekali (http://id.Wikipedia/wiki/generator

    listrik.org) 

    VII. Gambaran Umum Karya

    Pembangkit listrik tenaga ombak terdiri atas tiga komponen penting, yaitu

     papan apung, bola besi sebagai bandul matematis dan generator pembangkit

    listrik. Secara umum, adanya energi ombak laut mengakibatkan papan apung

     bergerak naik turun. Sehingga menyebabkan bola besi pada papan apung bergerak

    menyerupai ayunan bandul matematis. Besar simpangan bola besi sangat

    dipengaruhi masa bola dan ketinggian ombak laut. Simpangan bola besi memutar

    gir yang dihubungkan dengan generator listrik. Perputaran generator

    menghasilkan energi listrik.

    Gambar 12. Gambaran umum pembangkit listrik tenaga ombak. 

    http://id.wikipedia/wiki/generator%20listrik.orghttp://id.wikipedia/wiki/generator%20listrik.orghttp://id.wikipedia/wiki/generator%20listrik.orghttp://id.wikipedia/wiki/generator%20listrik.orghttp://id.wikipedia/wiki/generator%20listrik.orghttp://id.wikipedia/wiki/generator%20listrik.orghttp://id.wikipedia/wiki/generator%20listrik.org

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    20/31

    20

    VIII. Gambaran Lengkap Karya

    Pembangkit listrik tenaga ombak terdiri atas tiga komponen penting, yaitu

     papan apung, bola besi sebagai bandul matematis dan generator pembangkit

    listrik. Secara umum, adanya energi ombak laut mengakibatkan papan apung

     bergerak naik turun. Sehingga menyebabkan bola besi pada papan apung bergerak

    menyerupai ayunan bandul matematis. Besar simpangan bola besi sangat

    dipengaruhi masa bola dan ketinggian ombak laut. Simpangan bola besi memutar

    gir yang dihubungkan dengan generator listrik. Perputaran generator

    menghasilkan energi listrik.

    Desain alat ini berdimensi lebih kurang seperti gambar berikut:

    [a]

    [b]

    Gambar 13. [a]. Papan apung

    [b]. Bola besi

    [c]. Generator listrik

    220 V

    50Hz

    Keterangan gambar

    P : Panjang papan apung [m]

    L : Lebar papan apung [m]

    d : Diameter bola besi [m]

    P = 2-3 m

    L = 1-2 m

    d = 0,2-0,3 m

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    21/31

    21

    Pada desain alat ini tinggi minimal ombak yang dibutuhkan diperkirakan 1 meter

    Dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga ombak terdahulu, sistem

     pembangkit ini memiliki beberapa kelebihan:

    1.  Ekonomis

    Teknologi pembangkit listrik tenaga ombak ini relatif lebih ekonomis

    karena membutuhkan dana yang lebih kecil dibanding sistem terdahulu.

    2.  Tepat Guna

    Pemanfaatan ombak untuk membangkitan listrik pada sistem ini lebih tepat

    guna karena lebih praktis dapat dipindahkan tempatnya. Disamping itu, teknologi

    ini sangat cocok dengan kondisi geografis Indonesia yang memiliki laut luas dan

    ombak yang relatif tinggi sehingga dapat diterapkan hampir di seluruh laut

    Indonesia.

    3.  Berdaya Guna

    Menggunakan sistem ini dapat memanfaatkan barang-barang bekas di

    sekitar kita dan dapat meningkatkan kemandirian berwirausaha masyarakat

    Indonesia. Di samping itu, teknologi ini lebih mudah dipelajari dan relatif lebih

    mudah untuk diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

    4.  Ramah Lingkungan

    Teknologi ini ramah lingkungan karena tidak menghasilkan zat yang dapat

    mencemarkan lingkungan sekitar.

    5.  Tidak membutuhkan ombak yang terlalu tinggi

    Dari segi pemanfaatan ombak, teknologi ini lebih menguntungkan karena

    dapat di letakkan di laut yang ombaknya tidak terlalu tinggi berbeda dengan

     pembangkit listrik tenaga ombak pada umumnya.

    Desain alat ini sebagai solusi atas alat PLTO yang sudah ada sebelumnya.

    Permasalahan harga yang mahal serta persyaratan tinggi gelombang minimal 7

    meter setidaknya dapat dipecahkan dengan alat yang terbaru ini. Di samping itu,

    alat ini sangat praktis karena relatif mudah dibuat dan dapat ditempatkan di

    hampir seluruh laut Indonesia. Daya keluaran pembangkit listrik tenaga ombak

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    22/31

    22

    sangat tergantung pada generator yang digunakan. Pada penelitian ini

    direncanakan digunakan generator listrik dengan daya yang dihasilkan lebih dari

    500 Watt. Sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk

    skala rumah tangga, misalnya : lampu pijar, radio, kipas angin, televisi, almari

     pendingin, dan komputer.

    IX. Metode Pelaksanaan Penelitian

    9.1. Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian akan dilakukan di perairan Tambak Lorok, Semarang

    9.2. Alat dan Bahan

    Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1.  Generator listrik 6. Gir

    2.  Drum bekas 7. Papan apung

    3.  Bola besi 7. Kawat besi

    4.  Pipa besi 8. Multimeter

    5. 

    Rantai

    9.3. Deskripsi Pembangkit Listrik Tenaga Ombak

    Deskripsi lengkap tentang pembangkit listrik tenaga ombak dijelaskan

    secara umum dalam sketsa sistem pembangkit listrik yang terdiri atas susunan

    komponen-komponen utama pembangkit listrik tenaga ombak.

    9.3.1. Sketsa Pembangkit Listrik Tenaga Ombak

    Sistem pembangkit listrik tenaga ombak seperti tampak pada gambar I.1,

    merupakan rangkaian peralatan yang dibuat berdasarkan konsep teknologi ayunan

     bandul matematis. Teknologi ini berupa bandul matematis yang yang diletakkan

    di atas papan yang mengapung di laut. Papan apung yang bergerak akibat

     pengaruh ombak menghasilkan ayunan bandul matematis. Kemudian akan

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    23/31

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    24/31

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    25/31

    25

    9.4.2. Skema Kerja

    Pembangkti listrik tenaga ombak secara skematis dijelaskan dalam gambar

    Gambar 15. Skema Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Ombak

    9. 5. Variabel dan Data

    Variabel pada penelitian ini dibagi atas variabel tetap dan tidak tetap.

    Variabel tetap yang digunakan yakni :

    1.  Ukuran papan apung

    2.  Ukuran kerangka

    3. 

    Kapasitas daya generator listrik

    Perancangan papan apung

    Pemasangan rantai penghubung gir dengan

    generator listrik

    Pemasangan bola besi

    Perakitan kerangka pembangkit listrik tenagaombak

    Memasang generator listrik

    Pengukuran tegangan dan arus listrik yang dihasilkan 

    Analisis hasil

    Pemasangan gir

    Mulai

    Selesai

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    26/31

    26

    4. 

    Ukuran gir

    Sedangkan variabel tidak tetap yang digunakan pada penelitian ini adalah :

    1.  Tinggi ombak laut

    2. 

    Massa bola besi

    Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah

    1.  Tinggi ombak sebagai amplitudo gelombang

    2.  Periode gelombang ombak

    3.  Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan

    9.6. Jadwal Penelitian

    No Uraian Kegiatan Bulan

    1 2 3 4 5 6

    1. Merancang papan

    apung

    2. Merancang

    kerangka

    3. Memasang bola

     besi

    4. Memasang

    generator listrik

    5. Memasang gir dan

    rantai

    6. Menguji alat dan

    menyusun laporan

    7. Presentasi hasil

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    27/31

    27

    X. Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok

    1. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama Lengkap : Suparno

     b. NIM : L2E 006 083

    c. Fakultas/Program Studi : Teknik/Mesin

    d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

    2. Anggota Pelaksana

    a. Nama Lengkap : Fajar Arianto

     b. NIM : J2D 005 167

    c. Fakultas/Program Studi : Teknik/Mesin

    d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

    3. Anggota Pelaksana

    a. Nama Lengkap : Taufan Aji

     b. NIM : L2E 004 443

    c. Fakultas/Program Studi : Teknik/Mesin

    d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

    4. Anggota Pelaksana

    a. Nama Lengkap : Eri Winardi

     b. NIM : L2E 003 408

    c. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Mesin

    d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

    5. Anggota Pelaksana

    a. Nama Lengkap : Imam Yugo Santoso

     b. NIM : L2E 004 405

    c. Fakultas/Program Studi : Teknik/Mesin

    d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    28/31

    28

    XI. Nama dan Biodata Dosen Pembimbing

    a. Nama Lengkap : Muhammad Tauviqirrahman, S.T, M.T

     b. NIP : 132 303 958

    c. Golongan Pangkat : IIIA / Penata Muda

    d. Jabatan Fungsional : Assisten Ahli

    e. Jabatan Struktural : -

    f. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Mesin

    g. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

    h. Bidang Keahlian : Metode Komputasi dan Numerik

    XII. Biaya Penelitian

    12.1. Bahan habis pakai

    No. Keterangan Jumlah

    1 Bola besi Rp 1.000.000,00

    2 Pipa besi Rp 500.000,00

    3 Papan Rp 100.000,004 Drum Rp 200.000,00

    5 Rantai Rp 200.000,00

    6 Gir Rp 200.000,00

    7 Kawat Rp 50.000,00

    8 Mur dan baut Rp 50.000,00

    9 Batang besi Rp 300.000,00

    10 GeneratorRp 1.500.000,00

    11 Kabel Rp 300.000,00

    12 Lampu Rp 30.000,00

    13 Pelat besi Rp 300.000,00

    Biaya habis pakai sejumlah Rp 4.730.000,00

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    29/31

    29

    12.2. Peralatan penunjang penelitian

    No. Keterangan Jumlah

    1 Peralatan montir (lengkap) Rp 1.000.000,00

    2 Multimeter Rp 200.000,00

    Biaya peralatan penunjang sejumlah Rp 1.200.000,00

    12.3. Operasional

    No. Keterangan Jumlah

    1 Transportasi Rp 500.000,00

    2 Dokumentasi Rp 100.000,00

    3 Akomodasi Rp 200.000,00

    Biaya operasional sejumlah Rp 800.000,00

    Perhitungan total :

    Biaya habis pakai sejumlah Rp 4.730.000,00

    Biaya peralatan penunjang sejumlah Rp 1.200.000,00

    Biaya operasional sejumlah Rp 800.000,00 +

    Total biaya keseluruhan: Rp 6.730.000,00

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    30/31

    30

    Daftar Pustaka

    Badan Pusat Statistik, 2006

    Dahuri, H.Rokhmin,dkk.1996. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan

     Lautan, cetakan 1.Pradnya Paramita.Jakarta.

    http://energi.infogue.com/pemanfaatan_energi_ombak_sebagai_pembangkit_tena

    ga_listrik   Iftitah Nafika Penulis adalah mahasiswa jurusan biologi FMIPA

    Universitas Negeri Malang (UM)March 20, 2008 at 10:37 am

    http://id.Wikipedia/wiki/generator listrik.org

    http://labdasar.unlam.ac.id/modul_praktikum/fisika/Bandul%20matematis.doc 

    (Indartono,2005).Edisi Vol.5/XVII/November 2005) Yuli Setyo Indartono,

    Graduate School of Science and Technology, Kobe University, Japan

    PLN Statistik 2004, PT PLN (Persero)

    PLN Statistik 2006, PT PLN (Persero)

    Resnick, Halliday.2004.Fundamentals.of.Physics.Willey

    United Nations Convention on The Law of The Sea [“Convention”].10 Desember

    1982. New York

    http://energi.infogue.com/pemanfaatan_energi_ombak_sebagai_pembangkit_tenaga_listrikhttp://energi.infogue.com/pemanfaatan_energi_ombak_sebagai_pembangkit_tenaga_listrikhttp://energi.infogue.com/pemanfaatan_energi_ombak_sebagai_pembangkit_tenaga_listrikhttp://labdasar.unlam.ac.id/modul_praktikum/fisika/Bandul%20matematis.dochttp://labdasar.unlam.ac.id/modul_praktikum/fisika/Bandul%20matematis.dochttp://labdasar.unlam.ac.id/modul_praktikum/fisika/Bandul%20matematis.dochttp://energi.infogue.com/pemanfaatan_energi_ombak_sebagai_pembangkit_tenaga_listrikhttp://energi.infogue.com/pemanfaatan_energi_ombak_sebagai_pembangkit_tenaga_listrik

  • 8/17/2019 4.1.1.1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNTUK SKALA RUMAH TANGGA.pdf

    31/31

    Lampiran

    1. Gambar Pembangkit Listrik Tenaga Ombak

    Gambar Pembangkit Listrik Tenaga Ombak

    2. Gambaran teknologi yang akan diterapkembangkan

    a. Biaya pembuatan dan perawatan alat ini relatif murah

     b. Peralatan yang dibutuhkan juga sederhana dan terjangkau

    c. Ramah lingkungan sehingga sangat sesuai dengan gerakan hijau yang

    dicanangkan pemerintah

    d. Produksi dalam negeri

    e.Pembangkit listrik altenatif yang sangat cocok dengan kondisi geogafis

    Indonesia.