30
23 Universitas Kristen Petra 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing, punching, milling, drilling, sanding, bending, coating, painting, dan raychem. Proses punching dapat dibagi menjadi dua proses, yaitu punching megapress dan punching mubea. Gambar 4.1. Aliran Proses Produksi Busbar

4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

23

Universitas Kristen Petra

4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Proses Produksi

Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat

dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing, punching, milling, drilling, sanding,

bending, coating, painting, dan raychem. Proses punching dapat dibagi menjadi

dua proses, yaitu punching megapress dan punching mubea.

Gambar 4.1. Aliran Proses Produksi Busbar

Page 2: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

24

Universitas Kristen Petra

Proses coating dan painting tidak akan dibahas lebih lanjut dalam

makalah ini karena kedua proses tersebut merupakan proses yang disubkontrakkan

di luar area busbar PT Schneider Electric Indonesia. Sedangkan ketujuh proses

lainnya dikerjakan di area busbar dengan menggunakan satu mesin untuk setiap

prosesnya. Luas area produksi busbar adalah 900 m2 dan luas area gudang busbar

adalah 1200 m2. Proses produksinya dapat dijabarkan sub bab di bawah ini.

4.1.1 Stasiun Kerja Shearing

Proses produksi shearing dilakukan oleh seorang operator dengan

menggunakan mesin shearing, dimana mesin ini berfungsi untuk memotong

busbar yang panjang. Bahan baku yang digunakan adalah semua jenis busbar yang

memiliki panjang dan lebar bervariasi, sesuai dengan jenis part number yang

ingin dihasilkan.

Pada awalnya, operator akan membaca gambar desain busbar yang

dibuar oleh divisi drawing. Setelah mempelajari desain busbar, stopper yang

terdapat pada mesin shearing diatur letaknya sesuai dengan panjang busbar yang

ingin dipotong. Kemudian busbar diambil dari trolley busbar panjang dan

diletakkan di atas mesin shearing sampai batas stopper yang telah ditentukan.

Setelah itu, pedal diinjak sehingga mesin akan memotong busbar. Selanjutnya,

busbar diletakkan pada trolley yang memiliki panjang 120 cm, lebar 70 cm, dan

tinggi 75 cm. Busbar yang sudah dipotong dapat langsung diproses ke proses

punching, baik punching megapress atau punching mubea, tergantung dari

gambar desain busbar tersebut.

4.1.2 Stasiun Kerja Punching Megapress

Proses punching megapress ini dijalankan oleh seorang operator dengan

menggunakan mesin punching megapress. Mesin ini digunakan untuk

memberikan lubang pada tepi busbar. Bahan baku yang digunakan adalah busbar

hasil proses shearing.

Pada awalnya, operator membaca gambar desain busbar dari divisi

drawing. Selanjutnya, operator memasang tools punching megapress sesuai

dengan besar lubang yang diinginkan. Kemudian stopper diatur letaknya sehingga

Page 3: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

25

Universitas Kristen Petra

posisi busbar nantinya tepat berada di bawah tools yang sudah disiapkan. Setelah

tools dan stopper selesai diatur, potongan busbar diletakkan di mesin punching

megapress. Setelah itu, pedal diinjak sehingga mesin akan melubangi busbar.

Selanjutnya, busbar diletakkan ke trolley kembali dan langsung diproses ke proses

punching mubea atau proses sanding sesuai dengan kebutuhan.

4.1.3 Stasiun Kerja Punching Mubea

Proses punching mubea berfungsi untuk melubangi busbar. Bedanya

dengan proses punching megapress adalah proses ini digunakan untuk melubangi

busbar di bagian tengah, sedangkan punching megapress hanya untuk melubangi

di bagian tepi busbar. Proses ini dikerjakan oleh seorang operator dengan

menggunakan mesin punching mubea dan peralatan-peralatan lainnya. Bahan

baku yang digunakan adalah busbar hasil proses shearing atau proses punching

megapress.

Proses ini diawali dengan membaca gambar desain busbar untuk

mengetahui posisi lubang yang diinginkan. Selanjutnya, operator memilih dan

memasang tools sesuai dengan ukuran lubang yang diinginkan. Kemudian atur

stopper untuk mengatur posisi lubang sesuai dengan gambar desain busbar.

Setelah mengatur tools dan stopper, tandai bagian busbar yang akan dilubangi

dengan bantuan meteran dan penitik. Setelah itu, buat sedikit lubang dengan

menggunakan palu dan logam untuk mempermudah proses punching mubea.

Setelah membuat sedikit lubang pada busbar, busbar diletakkan di atas

mesin punching mubea. Untuk mempermudah proses ini dapat digunakan bantuan

beberapa busbar kecil. Kemudian injak pedal untuk memulai melubangi busbar.

Setelah busbar selesai dilubangi, busbar diletakkan di atas trolley dan dapat

langsung diproses ke mesin milling atau langsung ke proses sanding tergantung

permintaan.

4.1.4 Stasiun Kerja Milling

Proses milling dilakukan oleh seorang operator dengan menggunakan

mesin milling. Mesin ini berfungsi untuk memotong bagian sudut busbar. Bahan

baku untuk proses ini adalah busbar hasil proses punching.

Page 4: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

26

Universitas Kristen Petra

Pada awalnya, busbar dipasang pada ragum. Selanjutnya, sudut derajat

pisau milling diatur agar dapat membentuk sudut sesuai dengan gambar kerja.

Kemudian mesin dinyalakan dan kecepatan pergerakan meja diatur secara

otomatis sebelum memulai proses milling. Setelah mengatur pergerakan meja,

proses milling mulai dilakukan. Setelah itu, proses berlanjut dari proses milling ke

proses drilling.

4.1.5 Stasiun Kerja Drilling

Drilling merupakan proses di area busbar yang berfungsi untuk

melubangi busbar dengan ukuran yang kecil. Proses ini dikerjakan oleh seorang

operator dengan menggunakan mesin drilling. Bahan baku yang digunakan adalah

busbar hasil proses milling.

Proses diawali dengan menyalakan mesin drilling. Selanjutnya, busbar

dipasang pada ragum yang terdapat pada mesin. Kemudian busbar yang telah

terpasang pada ragum, diatur posisinya menggunakan tuas. Tuas pengendali ini

dapat menggerakkan busbar dan ragum baik ke depan, ke belakang, ke kiri,

maupun ke kanan. Kemudian ujung bor drilling diarahkan pada bagian busbar

yang ingin dibor sesuai dengan gambar kerja.

4.1.6 Stasiun Kerja Sanding

Proses sanding dilakukan oleh seorang operator dengan menggunakan

alat sanding dan ragum. Proses ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan

busbar setelah melalui proses punching, milling, dan drilling. Bahan baku yang

digunakan adalah busbar hasil proses punching, milling, atau drilling. Pada proses

ini digunakan 5 jenis alat safety, yaitu safety mask, safety boots, safety glasses,

safety gloves, dan ear plug.

Pada awalnya, operator memasang alat sanding pada ragum. Selanjutnya,

alat sanding dinyalakan sehingga berputar dengan cepat. Kemudian busbar

digerinda secara perlahan sampai permukaan busbar menjadi halus. Setelah

busbar selesai digerinda, debu-debu logam hasil gerinda dibersihkan

menggunakan semprotan angin. Setelah itu, busbar diletakkan di atas trolley dan

dilanjutkan ke proses bending.

Page 5: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

27

Universitas Kristen Petra

4.1.7 Stasiun Kerja Bending

Proses bending merupakan proses yang berfungsi untuk memberikan

tekukan pada busbar dengan sudut tekukan tertentu. Proses ini dikerjakan oleh

seorang operator dengan menggunakan mesin bending. Bahan baku yang

digunakan adalah busbar hasil proses sanding.

Pertama, saklar yang terletak di bagian bawah mesin ditekan dan tombol

emergency diputar, sehingga mesin akan menyala. Selanjutnya, operator menandai

bagian busbar yang akan ditekuk menggunakan bantuan penitik. Setelah busbar

ditandai dengan jarum penitik, stopper diatur sehingga sesuai dengan panjang

busbar yang akan diproses. Kemudian busbar diposisikan pada celah tool mesin

bending. Setelah itu operator mengatur sudut tekukan yang diinginkan sesuai

dengan desain gambar kerja. Selanjutnya tombol start ditekan sehingga proses

bending akan berjalan. Setelah proses bending selesai dilakukan, busbar

diletakkan di atas trolley dan dilanjutkan ke proses subkontrak, yaitu coating dan

painting.

4.1.8 Stasiun Kerja Raychem (Heat Shrink)

Proses raychem (heat shrink) merupakan proses pemberian isolator pada

busbar yang sudah siap dikirim ke lantai produksi. Tujuan pemberian isolator ini

adalah untuk menghindari terjadinya percikan ke antar fase, sehingga

menyebabkan aliran listrik tidak berjalan. Proses ini dikerjakan oleh dua orang

operator dengan menggunakan mesin oven untuk melekatkan raychem ke busbar.

Bahan baku yang digunakan adalah busbar dari proses painting yang

disubkontrakkan.

Pada awalnya, busbar yang akan diberi isolator diukur panjang dan

lebarnya. Kemudian potong raychem sesuai dengan ukuran busbar yang akan

diproses. Setelah itu, busbar dibungkus dengan raychem yang telah dipotong.

Selanjutnya, operator akan menggunakan dryer untuk melekatkan raychem jika

diperlukan.

Setelah semua busbar terbungkus dengan raychem, oven dibuka dan

busbar digantungkan di dalam oven dengan menggunakan bantuan pengait, lalu

Page 6: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

28

Universitas Kristen Petra

oven ditutup kembali. Kemudian suhu dan waktu pengovenan diatur dan tekan

tombol on untuk menyalakan mesin oven.

Setelah alarm oven berbunyi dan lampu sirine menyala, oven dibuka.

Selanjutnya busbar dikeluarkan dari oven dan didinginkan selama kurang lebih 15

menit. Kemudian busbar siap dikirim ke lini produksi.

Page 7: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

Tabel 4.1. Tabel Changeover di Busbar Fabrication

Changeover Time

change series

Changeover frequency

Estimate changeover

time/day

Priority for improvements

Products Process Yes No Average (minutes)

Average

(A) (B) (A)*(B)

Busbar (busbar fabrication)

Shearing Yes 3,41 15 51,15 3

Punching Megapress Yes 5,62 13 73,06 2

Punching Mubea Yes 7,24 12 86,88 1

Sanding Yes 1,08 4 4,32 6

Milling Yes 2,58 0,04 0,1032 7

Driling Yes 2,5 4 10 4

Bending Yes 2,87 3 8,61 5

Raychem No 0 0 0 8

Sumber: PT Schneider Electric Indonesia (2010)

29

Un

ivers

itas K

riste

n P

etra

Page 8: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

30

Universitas Kristen Petra

4.2 Permasalahan yang Terjadi

Waktu pergantian tools pada Tabel 4.1 merupakan rata-rata waktu yang

dibutuhkan oleh seorang operator untuk melakukan setting maupun mengganti

tools selama bulan Januari 2010. Sedangkan changeover frequency merupakan

rata-rata operator melakukan time change series tiap harinya selama bulan Januari

2010. Tabel ini digunakan untuk mengetahui stasiun kerja mana yang

menghabiskan waktu paling banyak untuk melakukan changeover.

Perusahaan menginginkan untuk melakukan improvement pada tiga

stasiun kerja yang memiliki nilai estimate changeover time/day paling tinggi. Dari

tabel changeover di atas, dapat diketahui bahwa tiga proses yang memiliki waktu

changeover paling banyak adalah proses punching mubea, punching megapress,

dan shearing. Oleh sebab itu, saat ini perbaikan yang dilakukan hanya pada tiga

proses tersebut.

Berdasarkan data collection busbar mengenai permasalahan changeover

yang terjadi selama bulan Februari dan Maret (Tabel 4.2), dapat diketahui bahwa

masalah yang paling serius menurut perusahaan adalah stopper jig yang kurang

optimal, machine tools susah ditemukan, dan operator tidak melakukan proses

changeover dengan benar. Penentuan level pada tabel 4.2 mengikuti aturan yang

dapat dilihat pada lampiran 10.

Missing machine tools merupakan masalah krusial karena sering terjadi

dan jika terjadi dapat memberikan dampak negatif yang tinggi untuk

kelangsungan proses produksi. Stopper jig belum optimal juga merupakan

masalah yang krusial karena walaupun dampak negatif yang diberikan jika

masalah ini terjadi tidak begitu besar, namun masalah ini merupakan masalah

yang sering terjadi ketika melakukan changeover. Sedangkan untuk masalah

operator tidak melakukan proses dengan benar juga merupakan masalah yang

krusial dikarenakan dampak negatif yang diberikan besar walaupun tidak begitu

sering terjadi. Setelah mengetahui masalah-masalah krusial yang ada, berikut

dilakukan pencarian penyebab masalah yang terjadi.

Page 9: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

31

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.2. Tingkat Masalah Saat Changeover

Problem Stasion name Effect Intensity

Level

Critical Not

Urgent Can be Ignored

Missing Machine Tools

Punching Megapress, Punching Mubea,

Drilling High High

Missing Working Tools

Shearing, Punching Megapress, Punching

Mubea, Drilling High Low

Machine Down All Station, Except

Raychem High Low

Stopper Jig Not Optimal

Shearing, Punching Megapress, Punching

Mubea Medium High

Operator Get Scratch

Shearing, Punching Megapress, Punching

Mubea, Sanding, Milling, Drilling

Medium Medium

Operator Didn’t Do Changeover's

Process Correct All Station High Medium

Busbar's Waste Hit The Operator

Milling Medium Low

Sumber: PT Schneider Electric Indonesia (2010)

a. Penyebab Stopper Jig Tidak Optimal

Stopper jig tidak optimal disebabkan belum adanya tindakan yang

dilakukan pihak perusahaan berkaitan dengan continous improvement di area

busbar. Beberapa hal yang perlu diperbaiki pada stopper jig di area ini adalah

sebagai berikut:

Sambungan pada rel stopper di mesin shearing sehingga menyebabkan

operator harus melepaskan stopper dari rel terlebih dahulu ketika melakukan

proses changeover.

Page 10: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

32

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.2. Gambar Sambungan Pada Rel Stopper Mesin Shearing

Pemasangan stopper pada rel stopper di mesin shearing dan punching

megapress masih menggunakan empat buah baut. Penggunaan empat buah

baut ini dirasa masih menyita waktu yang lama.

Gambar 4.3. Gambar Empat Baut Pada Stopper

Pengencangan stopper di mesin punching mubea menggunakan wrench.

Penggunaan wrench ini untuk mengencangkan beberapa stopper dirasa masih

menyita waktu yang lama.

Page 11: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

33

Universitas Kristen Petra

b. Penyebab Machine Tools Susah Ditemukan

Berbagai penyebab machine tools susah ditemukan adalah sebagai

berikut:

Tidak adanya tempat penyimpanan khusus untuk machine tools di mesin

punching megapress dan punching mubea.

Kurangnya kesadaran operator untuk mengumpulkan machine tools yang ada

pada satu tempat, sehingga menyebabkan machine tools dapat berada di

berbagai tempat.

c. Penyebab Operator Tidak Melakukan proses Changeover Dengan Benar

Penyebab utama operator tidak melakukan proses changeover dengan

baik adalah tidak adanya standar kerja yang dapat membantu operator untuk

melakukan proses changeover dengan benar. Hal ini menyebabkan terkadang

operator melakukan tindakan yang seharusnya tidak perlu dilakukan, sehingga

waktu changeover semakin besar.

Setelah mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di area

fabrikasi busbar beserta penyebabnya, diberikan beberapa usulan kepada pihak

perusahaan dengan mengikuti langkah-langkah yang ada dalam metode SMED,

sesuai dengan yang terdapat pada SPS. Selanjutnya dipilih, usulan mana yang bisa

diimplementasikan dalam waktu dekat dan usulan mana yang belum bisa

diimplementasikan. Usulan dibagi menjadi dua, yaitu usulan jangka pendek dan

usulan jangka panjang.

4.3 Usulan Jangka Pendek

Usulan jangka pendek merupakan usulan yang dapat diterapkan selama

periode magang berlangsung, yaitu pada mesin punching megapress dan pada

mesin punching mubea. Setelah mengetahui permasalahan yang terjadi saat

changeover, langkah selanjutnya adalah melakukan 5 tahap implementasi SMED

pada area busbar.

Page 12: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

34

Universitas Kristen Petra

4.3.1 Pengukuran Waktu Changeover

Proses dokumentasi dilakukan dengan mengamati secara langsung serta

menggunakan stopwatch untuk merekam aktivitas yang terjadi dan dibukukan ke

dalam worksheet untuk mencatat durasinya. Hasil pencatatan waktu changeover

dan hasil breakdown tiap aktivitas sebelum improve dapat dilihat pada lampiran 1

dan 3. Dalam pengukuran waktu changeover ini digunakan asumsi bahwa semua

proses yang terjadi saat melakukan changeover di area fabrikasi busbar selalu

sama untuk setiap pergantian jenis busbar.

Setelah mendapatkan data waktu untuk proses changeover punching

megapress dan punching mubea, langkah selanjutnya adalah melakukan uji

kenormalan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diambil sudah

normal. Pengujian data menggunakan bantuan software Minitab. Hasil pengujian

kenormalan untuk proses punching megapress dan punching mubea sebelum

usulan perbaikan diimplementasikan dapat dilihat pada lampiran 5. Setelah

dilakukan uji kenormalan, diketahui bahwa nilai mean dari waktu changeover

punching megapress dan punching mubea adalah 335,32 detik dan 443,99 detik.

4.3.2 Identifikasi Aktivitas Internal dan Aktivitas Eksternal

Setelah dilakukan proses dokumentasi, semua aktivitas elemen

diklasifikasikan menjadi aktivitas elemen internal atau eksternal. Aktivitas

internal adalah aktivitas yang hanya dapat dilakukan pada saat mesin berhenti,

sedangkan aktivitas eksternal dapat dilakukan pada saat mesin beroperasi.

Tabel 4.3. Hasil Klasifikasi Aktivitas Changeover Punching Megapress Sebelum

Improve

Activity Internal Eksternal

Reading work design I

Find and take the L tools I

Removing bolt 1 from helping busbar I

Removing bolt 2 from helping busbar I

Removing helping busbar I

Removing old die I

Find and take new die I

Install new die I

Install helping busbar I

Install bolt 1 on helping busbar I

Page 13: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

35

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.3. Hasil Klasifikasi Aktivitas Changeover Punching Megapress Sebelum

Improve (sambungan)

Activity Internal Eksternal

Install bolt 2 on helping busbar I

Removing stopper's bolt 1 I

Removing stopper's bolt 2 I

Removing stopper's bolt 3 I

Removing stopper's bolt 4 I

Locating stopper to destination place I

Install stopper's bolt 1 I

Install stopper's bolt 2 I

Install stopper's bolt 3 I

Install stopper's bolt 4 I

Ensure the stopper was installed well on railway

I

Tightening stopper's bolt 1 I

Tightening stopper's bolt 2 I

Tightening stopper's bolt 3 I

Tightening stopper's bolt 4 I

Taking busbar to punching megapress machine I

Trial punching megapress process I

Checking the output I

Tabel 4.4. Hasil Klasifikasi Aktivitas Changeover Punching Mubea Sebelum

Improve

Activity Internal Eksternal

Reading work design I

Find and take the L tools I

Removing damper I

Find and take wrench 60" I

Removing die I

Find and take new die I

Install new die I

Install damper I

Making sure that die was precision I

Taking busbar from trolley I

Find and take pointer needle and roll meter I

Measuring and making sign the busbar I

Taking busbar to the punching mubea machine I

Find and take wrenc 13" I

Removing stopper 1 I

Locating stopper 1 to the destination place I

Tightening stopper 1 I

Removing stopper 2 I

Locating stopper 2 to the destination place I

Tightening stopper 2 I

Page 14: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

36

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4. Hasil Klasifikasi Aktivitas Changeover Punching Mubea Sebelum

Improve (sambungan)

Activity Internal Eksternal

Making sure that stopper and railway was

precision I

Trial punching mubea process I

Checking the output I

Berdasarkan hasil klasifikasi di atas (Tabel 4.3 dan Tabel 4.4), dapat

diketahui bahwa semua aktivitas yang ada saat ini merupakan aktivitas internal,

baik itu pada mesin punching megapress ataupun pada mesin punching mubea.

Hal ini menunjukkan bahwa semua aktivitas changeover yang terjadi saat ini

masih dilakukan pada saat mesin tidak beroperasi.

4.3.3 Penggantian Aktivitas Internal Menjadi Aktivitas Eksternal

Setelah melakukan wawancara dan pengamatan secara langsung terhadap

proses changeover yang terjadi, ternyata untuk saat ini tahap pengkonversian ini

tidak dapat dilakukan di PT Schneider Electric Indonesia. Hal ini disebabkan

selama mesin beroperasi masih membutuhkan bantuan operator untuk

mengoperasikannya, sehingga operator tersebut tidak dapat melakukan aktivitas

yang lain, seperti menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk changeover dan

sebagainya.

4.3.4 Pengurangan Elemen Internal

Aktivitas yang tersisa pada tahap ini merupakan aktivitas internal yang

tidak dapat dikonversi menjadi aktivitas eksternal. Pada tahap ini dilakukan

beberapa perbaikan untuk mengurangi elemen internal yang ada. Usulan

perbaikan ini merupakan usulan yang sudah didiskusikan dan disetujui oleh pihak

perusahaan. Beberapa usulan yang sudah dilakukan adalah sebagai berikut:

Membuat rak yang berfungsi untuk menyimpan tools yang digunakan pada

mesin punching megapress dan mesin punching mubea. Dengan adanya rak

penyimpanan ini, diharapkan dapat mengurangi waktu untuk mencari dan

mengambil tools yang dibutuhkan. Tools yang dimaksud adalah dies dari

mesin dan peralatan kerja lainnya yang diperlukan operator selama proses

Page 15: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

37

Universitas Kristen Petra

changeover. Pembuatan rak dilakukan oleh pihak perusahaan sendiri dengan

memanfaatkan bahan-bahan bekas yang terdapat di dalam container

pernyimpanan.

Gambar 4.4. Before and After Rak Penyimpanan Tools

Melakukan modifikasi pada stopper jig punching mubea dengan

menambahkan handknob di atas setiap stopper yang ada. Dengan penambahan

handknob ini diharapkan dapat mengurangi waktu untuk melepas dan

mengencangkan stopper. Untuk modifikasi jig ini dilakukan oleh supplier

setelah berdiskusi dengan pihak perusahaan sebelumnya.

Gambar 4.5. Before and After Penerapan Handknobs

Page 16: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

38

Universitas Kristen Petra

Menerapkan parallel changeover pada beberapa aktivitas yang ada saat

melakukan changeover. Hal ini berarti aktivitas yang tidak perlu menunggu

aktivitas lain selesai dikerjakan, dapat dilakukan bersamaan secara paralel.

Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan secara pararel adalah aktivitas

mencari kunci L dan aktivitas mencari kunci pas 60”. Aktivitas lain yang juga

dapat dilakukan secara bersamaan adalah aktivitas mencari jarum penitik dan

meteran dengan aktivitas mencari wrench. Semua aktivitas tersebut terdapat

pada proses changeover punching mubea.

Melakukan perubahan cara melakukan changeover pada mesin punching

megapress, dimana sebelumnya operator harus melepas baut sebelum

menggeser stopper, menjadi operator cukup merenggangkan baut, kemudian

menggeser stopper dan mengencangkan baut kembali. Dengan melakukan

perubahan ini, diharapkan dapat mengurangi waktu untuk memindahkan

posisi stopper.

4.3.5 Standarisasi Prosedur Changeover yang Baru

Dengan menerapkan usulan perbaikan tersebut, tentu menyebabkan

adanya perubahan-perubahan terhadap prosedur changeover yang lama. Untuk

mengatasi hal itu, perlu dilakukan standarisasi prosedur changeover yang baru.

Proses standarisasi dilakukan dengan memperbaharui WI (work instruction) yang

ada dan membuat prosedur untuk pemakaian tools di dalam rak. Selain itu, leader

dari area busbar juga mengadakan briefing setiap harinya untuk mengingatkan

mengenai prosedur changeover yang baru. Untuk WI dan prosedur pemakaian

tools di dalam rak dapat dilihat pada lampiran 11 dan 13. Berikut merupakan

format WI yang dipakai oleh pihak perusahaan.

Page 17: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

39

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.6. Format WI Halaman Depan

Gambar 4.7. Format WI Halaman Isi

Page 18: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

40

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.8. Briefing di Area Fabrikasi Busbar

4.3.6 Hasil Implementasi

Pada tahap ini dilakukan pengukuran waktu changeover kembali seperti

yang dilakukan pada tahap pertama dalam implementasi SMED. Hal itu bertujuan

untuk mengetahui seberapa besar penurunan yang terjadi akibat implementasi

usulan perbaikan yang dilakukan. Hasil dari pengukuran waktu yang dilakukan

sesudah usulan perbaikan selesai diimplementasikan dapat dilihat pada lampiran

2.

Setelah mendapatkan data waktu proses changeover punching megapress

dan punching mubea, langkah berikutnya adalah melakukan uji kenormalan untuk

mengetahui apakah data yang diambil sudah normal. Pengujian data dilakukan

dengan bantuan software Minitab, dengan signifikasi alpha sebesar 5%. Hasil

pengujian kenormalan untuk proses punching megapress dan punching mubea

sesudah usulan perbaikan diimplementasikan dapat dilihat pada lampiran 6.

Setelah dilakukan uji kenormalan, diketahui bahwa nilai mean dari waktu

changeover punching megapress dan punching mubea adalah 301,49 detik dan

349,00 detik.

Untuk mengetahui apakah terjadi penurunan waktu changeover yang

signifikan, maka dilakukan pengujian two sample t-test. Sebelum melakukan uji

Page 19: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

41

Universitas Kristen Petra

tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji keindependenan data dan uji keragaman

varians. Pengujian dilakukan dengan menggunakan α sebesar 5%. Hasil pengujian

keindependenan, keragaman, dan two sample t-test untuk proses punching

megapress dan punching mubea dapat dilihat pada lampiran 7, 8, dan 9. Berikut

merupakan beberapa aktivitas yang mengalami penurunan rata-rata waktu

changeover maupun aktivitas yang dilakukan secara pararel akibat implementasi

usulan perbaikan.

Tabel 4.5. Penurunan Rata-Rata Waktu Changeover Punching Megapress

BEFORE (second) AFTER (second)

Find and take the L tools 10,06 Find and take the L tools 5,04

Find and take new die 20,52 Find and take new die 12,79

Removing stopper's bolt 1 14,64 Removing stopper's bolt 1 12,82

Removing stopper's bolt 2 14,85 Removing stopper's bolt 2 12,69

Removing stopper's bolt 3 14,80 Removing stopper's bolt 3 12,51

Removing stopper's bolt 4 14,63 Removing stopper's bolt 4 12,66

Install stopper's bolt 1 9,36 Install stopper's bolt 1 6,53

Install stopper's bolt 2 8,96 Install stopper's bolt 2 6,47

Install stopper's bolt 3 9,03 Install stopper's bolt 3 6,62

Install stopper's bolt 4 9,12 Install stopper's bolt 4 6,47

Page 20: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

42

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.6. Penurunan Rata-Rata Waktu Changeover Punching Mubea

BEFORE (second) AFTER (second)

Find and take the L tools 11,99 Find and take the L tools

and wrench 60" 8,38

Find and take wrench 60" 20,64

Find and take new die 24,56 Find and take new die 12,39

Find and take pointer needle

and roll meter 20,81

Find and take pointer

needle and roll meter 8,61

Find and take wrenc 13" 12,83 Find and take wrenc 13" 0

Removing stopper 1 12,72 Removing stopper 1 4,96

Tightening stopper 1 17,64 Tightening stopper 1 4,49

Removing stopper 2 12,79 Removing stopper 2 5,07

Tightening stopper 2 17,45 Tightening stopper 2 4,41

4.3.7 Output Produksi (OA)

Setelah mendapatkan waktu changeover sebelum dan sesudah

implementasi usulan perbaikan, maka dapat dilakukan penghitungan estimasi

output produksi busbar yang baru untuk tahun 2010 dengan menggunakan nilai

mean dari waktu changeover tiap proses. Berikut merupakan penghitungan untuk

proses punching megapress dan punching mubea.

Punching megapress

OBh = x wt) x ws(wd

OBp

OBh = 6,67) x 2 x (250

143.780

OBh = 43,11 busbar per jam

OA = OBp + (60

OBt) x CTB)-((CTAOBh x )

OA = 143.780 + (60

7.524) x 5,02)-((5,59 x 43,11)

Page 21: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

43

Universitas Kristen Petra

OA = 146.862 busbar

Berdasarkan hasil penghitungan, dapat diketahui bahwa output produksi

busbar yang baru untuk proses punching megapress adalah 146.862 busbar,

dengan kata lain terjadi peningkatan output produksi busbar sebesar 2%.

Punching mubea

OBh = x wt) x ws(wd

OBp

OBh = 6,67) x 2 x (250

121.088

OBh = 36,31 busbar per jam

OA = OBp + (60

OBt) x CTB)-((CTAOBh x )

OA = 121.088 + (60

7.138) x 5,82)-((7,40 x 36,31)

OA = 150.605 busbar

Berdasarkan hasil penghitungan, dapat diketahui bahwa output produksi

busbar yang baru untuk proses punching mubea adalah 150.605 busbar, dengan

kata lain terjadi peningkatan output produksi busbar sebesar 6%.

4.3.8 Total Saving Project (TSP)

Penghitungan saving digunakan untuk mengetahui penghematan yang

didapat oleh perusahaan selama tahun 2010 setelah implementasi dijalankan.

Penghematan yang dimaksud adalah dalam satuan mata uang. Asumsi nilai tukar

euro terhadap rupiah saat ini adalah Rp.13.200,00. Berikut merupakan

penghitungan saving untuk proses punching megapress dan punching mubea.

Punching megapress

TSP = 60

OBt) x CTB)-((CTA x mb

TSP = 60

7.524) x 5,02)-((5,59 x 1,8

TSP = 128,66 euro

Page 22: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

44

Universitas Kristen Petra

TSP = Rp.1.698.317,00

Punching mubea

TSP = 60

OBt) x CTB)-((CTA x mb

TSP = 60

7.138) x 5,82)-((7,40 x 1,8

TSP = 338,34 euro

TSP = Rp.4.466.104,00

Berdasarkan hasil penghitungan di atas, didapatkan saving untuk proses

changeover punching megapress adalah sebesar Rp.1.698.317,00 dan untuk

proses changeover punching mubea adalah sebesar Rp.4.466.104,00. Jadi, total

saving yang didapat oleh perusahaan setiap tahunnya setelah menerapkan usulan

perbaikan adalah sebesar 467 euro atau sebesar Rp.6.164.421,00.

4.4 Usulan Jangka Panjang

Usulan jangka panjang merupakan usulan yang belum dapat diterapkan

selama periode magang berlangsung, namun usulan ini sudah diketahui dan

didiskusikan dengan pihak perusahaan. Usulan ini ditujukan untuk mesin shearing

dan mesin punching megapress.

4.4.1 Pengukuran Waktu Changeover

Dalam tahap ini, data waktu yang digunakan sebagai data awal adalah

data akhir dari usulan jangka pendek, yaitu data sesudah implementasi usulan

perbaikan selama periode magang serta data waktu changeover proses shearing.

Hasil pencatatan data waktu changeover untuk proses shearing dapat dilhat pada

lampiran 1. Asumsi yang digunakan adalah semua proses yang terjadi saat

melakukan changeover di area fabrikasi busbar selalu sama dengan saat dilakukan

pengamatan.

Setelah mendapatkan data waktu proses changeover shearing, langkah

berikutnya adalah melakukan uji kenormalan untuk mengetahui apakah data yang

diambil sudah normal. Pengujian data dilakukan dengan bantuan software

Minitab, dengan signifikasi alpha sebesar 5%. Hasil pengujian kenormalan untuk

Page 23: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

45

Universitas Kristen Petra

proses shearing dapat dilihat pada lampiran 5. Setelah dilakukan uji kenormalan,

diketahui bahwa nilai mean dari waktu changeover shearing adalah 236,15 detik.

4.4.2 Identifikasi Aktivitas Internal dan Aktivitas Eksternal

Setelah proses dokumentasi selesai dilakukan, semua aktivitas elemen

diklasifikasikan menjadi aktivitas elemen internal atau eksternal.

Tabel 4.7. Hasil Klasifikasi Aktivitas Changeover Shearing

Activity Internal Eksternal

Reading work design I Find and take the L tools I

Removing bolt 1 I

Removing bolt 2 I

Removing bolt 3 I

Removing bolt 4 I

Removing stopper from railway I

Locating stopper to destination place I Install stopper I

Install bolt 1 I

Install bolt 2 I

Install bolt 3 I

Install bolt 4 I

Ensure the stopper was installed well on railway

I

Tightening bolt 1 I

Tightening bolt 2 I

Tightening bolt 3 I Tightening bolt 4 I

Moving to busbar storage I

Taking busbar to shearing machine I

Trial shearing process I

Checking the output I

Berdasarkan hasil klasifikasi di atas (Tabel 4.7), dapat diketahui bahwa

semua aktivitas yang ada pada proses changeover shearing saat ini merupakan

aktivitas internal. Hal ini menunjukkan bahwa semua aktivitas changeover yang

terjadi saat ini masih dilakukan pada saat mesin tidak beroperasi.

4.4.3 Penggantian Aktivitas Internal Menjadi Aktivitas Eksternal

Sama seperti pada usulan jangka pendek, setelah melakukan wawancara

dan pengamatan secara langsung terhadap proses changeover yang terjadi,

Page 24: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

46

Universitas Kristen Petra

ternyata untuk saat ini tahap pengkonversian ini tidak dapat dilakukan di PT

Schneider Electric Indonesia. Hal ini disebabkan mesin masih membutuhkan

bantuan operator untuk mengoperasikannya, sehingga operator tersebut tidak

dapat melakukan aktivitas yang lain selama mesin beroperasi.

4.4.4 Pengurangan Elemen Internal

Aktivitas yang tersisa pada tahap ini merupakan aktivitas internal yang

tidak dapat dikonversi menjadi aktivitas eksternal. Pada tahap ini dilakukan

beberapa perbaikan untuk mengurangi elemen internal yang ada. Usulan

perbaikan ini sudah didiskusikan dengan pihak perusahaan dan supplier. Beberapa

usulan tersebut adalah sebagai berikut:

Menghilangkan sambungan yang ada pada rel stopper mesin shearing.

Cara yang dilakukan adalah dengan membuat rel stopper yang baru

dengan panjang mencapai 130 cm. Dengan adanya rel stopper panjang

tanpa sambungan ini, diharapkan dapat mengurangi waktu untuk

menggeser stopper.

Gambar 4.9. Desain Rel Stopper Mesin Shearing

Merubah stopper untuk mesin shearing dan punching megapress, yang

semula harus menggunakan empat buah baut untuk mengencangkannya,

menjadi cukup menggunakan satu buah baut saja untuk

mengencangkannya. Dengan menerapkan usulan ini, diharapkan dapat

Page 25: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

47

Universitas Kristen Petra

menghilangkan waktu untuk melepas dan mengencangkan tiga baut yang

lain.

Gambar 4.10. Desain Stopper Mesin Shearing dan Punching Megapress

4.4.5 Standarisasi Prosedur Changeover yang Baru

Sama halnya dengan usulan jangkan pendek, pada usulan jangka panjang

ini, setiap perubahan yang terjadi harus distandarkan dan disosialisasikan pada

setiap operator yang bersangkutan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan

mengadakan briefing setiap harinya dan melakukan update pada WI yang sudah

ada sebelumnya. Untuk contoh WI yang telah di-update dapat dilihat pada

lampiran 12.

4.4.6 Estimasi Hasil Usulan Jangka Panjang

Dengan melakukan improve atau usulan perbaikan yang sudah dijabarkan

di atas, diharapkan dapat menghilangkan beberapa elemen internal sehingga dapat

menghemat waktu untuk melakukan proses changeover. Berikut merupakan tabel

rata-rata waktu changeover untuk tiap aktivitas.

Page 26: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

48

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.8. Tabel Rata-Rata Waktu Changeover untuk Tiap Aktivitas Proses

Shearing

Activity Time Before

Improve (second)

Time After Improve

(second)

Reading work design 12,34 12,34

Find and take the L tools 7,96 7,96

Removing bolt 1 13,83 13,83

Removing bolt 2 13,42 0

Removing bolt 3 14,32 0

Removing bolt 4 13,26 0

Removing stopper from railway 1,96 0

Locating stopper to destination place 6,14 6,14

Install stopper 5,05 0

Install bolt 1 9,91 9,91

Install bolt 2 10,45 0

Install bolt 3 9,96 0

Install bolt 4 10,11 0

Ensure the stopper was installed well on railway

18,36 18,36

Tightening bolt 1 8,90 8,90

Tightening bolt 2 8,95 8,95

Tightening bolt 3 8,99 8,99

Tightening bolt 4 9,10 9,10

Moving to busbar storage 11,01 11,01

Taking busbar to shearing machine 23,73 23,73

Trial shearing process 11,96 11,96

Checking the output 6,44 6,44

Total : 236,15 157,62

Berdasarkan tabel 4.8. di atas, dapat diketahui bahwa total rata-rata

waktu changeover tiap aktivitas untuk proses shearing sebelum usulan perbaikan

adalah 236,15 detik, sedangkan total rata-rata waktu changeover tiap aktivitas

untuk proses shearing setelah usulan perbaikan adalah 157,62 detik.

Tabel 4.9. Tabel Rata-Rata Waktu Changeover untuk Tiap Aktivitas Proses

Punching Megapress

Activity Time Before

Improve (second)

Time After Improve

(second)

Reading work design 9,98 9,98

Find and take the L tools 5,04 5,04

Removing bolt 1 from helping busbar 9,24 9,24

Removing bolt 2 from helping busbar 9,04 9,04

Removing helping busbar 4,02 4,02

Removing old die 14,64 14,64

Find and take new die 12,79 12,79

Install new die 18,15 18,15

Page 27: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

49

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.9. Tabel Rata-Rata Waktu Changeover Untuk Tiap Aktivitas Proses

Punching Megapress (sambungan)

Activity Time Before

Improve (second)

Time After Improve

(second)

Install helping busbar 18,48 18,48

Install bolt 1 on helping busbar 17,73 17,73

Install bolt 2 on helping busbar 17,84 17,84

Loosing stopper's bolt 1 12,82 12,82

Loosing stopper's bolt 2 12,69 0

Loosing stopper's bolt 3 12,51 0

Loosing stopper's bolt 4 12,66 0

Locating stopper to destination place 3,52 3,52

Tightening stopper's bolt 1 6,53 6,53

Tightening stopper's bolt 2 6,47 0

Tightening stopper's bolt 3 6,62 0

Tightening stopper's bolt 4 6,47 0

Ensure the stopper was installed well on railway 17,38 17,38

Tightening stopper's bolt 1 5,58 5,58

Tightening stopper's bolt 2 5,72 5,72

Tightening stopper's bolt 3 5,64 5,64

Tightening stopper's bolt 4 5,61 5,61

Taking busbar to punching megapress machine 14,68 14,68

Trial punching megapress process 11,04 11,04

Checking the output 9,04 9,04

Carrying back the tools to the storage rack 9,57 9,57

Total : 301,49 244,08

Berdasarkan tabel 4.9. di atas, dapat dilihat bahwa total rata-rata waktu

changeover tiap aktivitas untuk proses punching megapress sebelum usulan

perbaikan adalah 301,49 detik, sedangkan total rata-rata waktu changeover tiap

aktivitas untuk proses punching megapress setelah usulan perbaikan adalah

244,08 detik.

4.4.7 Output Produksi

Setelah mendapatkan rata-rata waktu changeover sebelum dan setelah

usulan perbaikan, maka dapat dilakukan penghitungan estimasi output produksi

busbar yang baru untuk tahun berikutnya. Berikut merupakan penghitungan untuk

proses shearing dan punching megapress.

Shearing

OBh = x wt) x ws(wd

OBp

Page 28: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

50

Universitas Kristen Petra

OBh = 6,67) x 2 x (250

264.868

OBh = 79,42 busbar per jam

OA = OBp + (60

OBt) x CTB)-((CTAOBh x )

OA = 264.868 + (60

9.482) x 2,62)-((3,94 x 79,42)

OA = 281.435 busbar

Berdasarkan hasil penghitungan, dapat diketahui bahwa output produksi

busbar yang baru untuk proses shearing adalah 281.435 busbar, dengan kata lain

terjadi peningkatan output produksi busbar sebesar 6%.

Punching megapress

OBh = x wt) x ws(wd

OBp

OBh = 6,67) x 2 x (250

146.862

OBh = 43,11 busbar per jam

OA = OBp + (60

OBt) x CTB)-((CTAOBh x )

OA = 146.862 + (60

7.524) x 4,07)-((5,02 x 43,11)

OA = 152.108 busbar

Berdasarkan hasil penghitungan, dapat diketahui bahwa output produksi

busbar yang baru untuk proses punching megapress adalah 152.108 busbar,

dengan kata lain terjadi peningkatan output produksi busbar sebesar 4%.

4.4.8 Total Saving Project

Penghitungan saving digunakan untuk mengetahui penghematan yang

didapat oleh perusahaan setelah usulan dijalankan. Penghematan yang dimaksud

adalah dalam satuan mata uang. Asumsi nilai tukar euro terhadap rupiah saat ini

Page 29: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

51

Universitas Kristen Petra

adalah Rp.13.200,00. Berikut merupakan penghitungan saving untuk proses

shearing dan punching megapress.

Shearing

TSP = 60

OBt) x CTB)-((CTA x mb

TSP = 60

9.482) x 2,62)-((3,94 x 1,8

TSP = 375,49 euro

TSP = Rp.4.956.431,00

Punching megapress

TSP = 60

OBt) x CTB)-((CTA x mb

TSP = 60

7.524) x 4,27)-((5,02 x 1,8

TSP = 169,29 euro

TSP = Rp.2.830.259,00

Berdasarkan hasil penghitungan di atas, didapatkan saving untuk proses

changeover shearing adalah sebesar Rp.4.956.431,00 dan untuk proses

changeover punching megapress adalah sebesar Rp.2.830.259,00. Jadi, total

saving yang didapat oleh perusahaan setiap tahunnya setelah menerapkan usulan

perbaikan adalah sebesar 467 euro atau sebesar Rp.7.786.690,00.

Tabel 4.10. Tabel Kebutuhan Busbar untuk Memenuhi Forecast

2010 LV Mcset SM6

Jumlah panel 1944 2545 1944

Kebutuhan busbar tiap panel

70 50 20

Jumlah busbar yang dibutuhkan untuk memenuhi

forecast

136.080 127.250 38.880

Setelah usulan jangka pendek diimplementasikan, berdasarkan

perhitungan didapatkan output produksi di produksi di area busbar adalah sebesar

297.467 busbar. Apabila usulan jangka panjang ini diimplementasikan, maka

Page 30: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Proses Produksi · 4.1 Proses Produksi Proses produksi di area busbar PT Schneider Electric Indonesia dapat dibagi menjadi 9 proses, yaitu shearing,

52

Universitas Kristen Petra

berdasarkan perhitungan didapatkan output produksi di area busbar yang baru

adalah sebesar 302.713 busbar. Jumlah busbar yang dibutuhkan untuk memenuhi

forecast permintaan panel adalah 302.210 busbar. Jadi dapat disimpulkan, dengan

menerapkan usulan jangka panjang dapat memenuhi forecast permintaan

konsumen akan panel pada tahun 2010.