Upload
faizal-kevin
View
1.515
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 1/24
IBS 2007 1
Ekonomi Internasional
Reaching The Future With Integrity
Kebijakan Perdagangan Internasional :
Kebijakan Non Tariff
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 2/24
IBS 2007 2
Kebijakan Perdagangan Internasional
*) Lainnya, antara lain sbb: Pembatasan ekspor/impor (export restrains) Aturan standar (ecolabelling, sanitary & phytosanitary measures), Ketentuan administratif (local content requirement, import licensing, rules of origin,
custom valuation, preshipment inspection) Praktek dumping
Restriksi Dagang Kuota
Subsidi
Tariff
Non Tariff
Lainnya*)
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 3/24
IBS 2007 3
Kuota Impor
Kuota impor/ekspor adalah pembatasan volume atau nilai impor/ekspor
Tujuan:
± Melindungi industri domestik
± Melindungi neraca pembayaran Contoh:
± AS melakukan kuota impor atas produk tekstil, gula, dan keju
± Jepang melakukan kuota ekspor sukarela setelah ASmenerapkan kuota impor
± Negara maju (Eropa Barat & Amerika Utara) menerapkan kuotaimpor untuk melindungi industri pertaniannya
± Negara-negara berkembang menerapkan kuota impor untukmelindungi industri manufakturnya.
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 4/24
IBS 2007 4
Kuota Impor
D0
Sd
QX15
E0
Kuota Impor
1
Px
O
Keseimbangan awal di Ewdengan tingkat impor sebesar 40X
Penerapan kuota impor sebesar maks 15Xmenyebabkan kurva Sw
seolah-olah bergerak kekiri atas, sehingga tercapaikeseimbangan di Ew1
Akibatnya harga naikmenjadi USD2, konsumsiturun menjadi 40X(produksi sendiri 20X dan
15X impor)
Jika kuota impor dilelangkepada penawar tertinggi,maka akan menjadipendapatan pemerintah
3
Ew
2
25 30 40 55
Ew1
Sw1
Sw
B
Impor Sebelum Kuota
A
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 5/24
IBS 2007 5
Perbedaan & Persamaan Kuota Impor dan Tarif Impor
No Kategori Tarif Impor Kuota Impor
1 Penerimaanpemerintah
Adanya pemasukan dari pajak impor Tidak ada. Ada bila pemerintah menjual lisensiimpor kepada swasta
Bila lisensi dijual, efek negatifnya adalah kolusiantara pemerintah & swasta (rent seeking ).Pemegang lisensi akan memperoleh keuntunganmonopoli (quota rents )
2 Biaya Biaya yang muncul adalah munculnya DWL karena
penurunan kesejahteraan
Biaya pengenaan menjadi lebih besar bila produsen
yang mendapat lisensi tidak efisien
3 Konsumsimasyarakat
Menyusut Menyusut
4 Produksi domestik Meningkat Meningkat
5 Harga produk Meningkat Meningkat
6 Volumeperdagangan
Menyusut Menyusut
7 Jumlah volumeimpor
Tidak dapat dipastikan Dapat dipastikan secara pasti sesuai dengan kuotayang ditetapkan
8 Efektivitas dalammeproteksi produsendomestik
Kurang efektif memproteksi produsen domestikdan sulit menentukan tarif yang sesuai. Bila eksportir asing mampu meningkatkan efisiensi dalamintensitas yang tinggi, maka pengenaan tarif menjaditidak efektif.
Sangat efektif memproteksi produsen domestik
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 6/24
IBS 2007 6
Voluntary Export Restraint (VER)
Ciri-ciri Voluntary Ekspor Restrain (VER) sbb:
± Contoh: kasus perdagangan mobil Jepang dengan US, dan UE.
± Pembatasan ekspor biasanya ditujukan hanya bagi negaraeksportir dengan pangsa pasar terbesar.
± VER umumnya dilaksanakan atas permintaan negara pengimpor dan disepakati oleh negara pengekspor guna menghindarirestriksi yang lebih ketat.
± Penerapan VER hampir sama dengan kuota impor, bedanya,dalam VER lisensi impor justru diberikan kepada negara asing.
± Masyarakat negara pengimpor akan menerima harga yang lebihtinggi dan menanggung inefisiensi perusahaan domestik.
± Eksportir asing menerima margin yang lebih besar.
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 7/24
IBS 2007 7
Subsidi
D0
Sd
QX15
Ed
1
Px
O
Keseimbangan awal di Ed. Subsidi pada faktor produksi akan menyebabkanprodusen mampu memproduksi barang dengan harga yang lebih murah
3
Ew
2
25 30 40 55
Ed1
Sw
B
A
B
Sd1
Sd2 Pada perdagangan bebas,
tanpa subsidi, keseimbanganada di titik Ew, produsendomestik hanya mampumemproduksi sbs 15X dan
mengimpor sbs 40X Dengan adanya subsidi, impor
dapat ditekan
Dampak negatif subsidiadalah munculnya bebanbiaya APBN
Harga yang murah memungkinkan penjualanyang lebih banyak, shg kurva Sd bergeser menjadi Sd1.
Akibatnya jumlah impor menjadi berkurang,
atau bahkan hilang, bila subsidi sangat besar.
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 8/24
IBS 2007 8
Dd
Sd
S u b s i d
i E k s p o r
Price
(USD)
Quantity
(unit)
E1
Ekspor-1
20 30 60 70
Subsidi Ekspor
0
3
4
6
80
Titik E0 menunjukkan bahwa jumlah produksi domestikterserap penuh oleh pasar domestik di level harga US$3
Harga produk di bawah $3menyebabkan negara menjadipengimpor dan harga di atas $3
menjadikan sbg pengekspor.
Subsidi ekspor diperlukanmanakala produsen memproduksiproduk dengan jumlah besar,namun dengan cara yang tidakefisien, sehingga tidak terserappasar.
Agar seluruh produk terserappasar, maka AS melakukansubsidi ekspor agar surplusproduksi dalam negeri hilang,terjual ke pasar ekspor.
Ekspor-2
switching
Subsidi ekspor = 2x60 = 120
Cost of protectionE0
Dw
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 9/24
IBS 2007 9
Dd
S1
S u b s i d
i E k s p o r
Price
(USD)
Quantity
(unit)
E0
Ekspor-1
20 30 60 70
Subsidi Ekspor
0
3
4
6
80
Keseimbangan pd perdaganganbebas ada dititik E1, dimanaharga dunia US$ 4 dan produksidomestik sbs 70 unit (30 unitdikonsumsi dan 40 unit diekspor)
Subsidi ekspor diberikan sebesar US$2
Subsidi ekspor ini akanmemungkinkan perusahaan
meningkatkan produksinyamenjadi 80 unit dan menjualdi harga yang sama, yakniUS$ 4.
mengalihkan pemasarannya
dari domestik ke ekspor sbs10 unit
Akibatnya, pasokan domestiklangka/berkurang menjadi 20 unitdan harga meningkat.
Ekspor-2
switching
Subsidi ekspor (Beban pemerintah)
Cost of protection
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 10/24
IBS 2007 10
Subsidi Ekspor
Ciri-ciri subsidi
± Harga produk domestik akan meningkat karena beralihnyapasokan pemasaran ke pasar ekspor
± Kuantitas produksi domestik secara umum meningkat.
± Munculnya biaya subsidi yang ditanggung pemerintah. Subsidiini akan sering dievaluasi oleh DPR. Sementara pengenaan tarif
jarang ditinjau kembali DPR karena bersifat sebagaipenerimaan.
± Surplus konsumen beralih ke produsen
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 11/24
IBS 2007 11
Dumping
Merupakan kebijakan diskriminasi harga secara internasional,dimana harga produk di luar negeri dijual lebih murah dibandingkandengan harga dalam negeri
Ada 3 tipe dumping¶
± Persistant dumping atau praktek banting harga secarapermanen/ kontinyu oleh perusahaaan monopoli domestik suatunegara
± Predatory dumping, praktek banting harga sementara. Bilapesaing mati, maka harga akan dinaikkan seperti sediakala.
± Sporadic dumping, praktek banting harga yang bersifat insidentil(sesekali saja) dengan tujuan hanya untuk sekedar mengatasisurplus sementara.
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 12/24
IBS 2007 12
IlIustrasi Dumping :Perselisihan AS vs Korea Selatan di Pasar Baja AS
DAS
SAS
QX15
Ew
1
Px
O
Saat harga P2, produsendomestik AS memproduksibaja sebanyak 15 ton danharus mengimpor baja dariKorea sebanyak 25 ton
Jika harga domestik baja
Korea adalah USD 2.5/ton,maka Korea telahmelakukan dumping
AS akan menerapkan antidumping sebesar 20%sehingga mencapai hargasama dengan harga baja
domestik Korea. Praktek banting harga di
titik E2 akan mematikanprodusen AS.
3
E2
2
30 40 55
E1
A
SAS+ KORSEL1P1
P2
P3
SAS+ KORSEL2
SKORSEL
2.5
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 13/24
IBS 2007 13
Instrumen Proteksi Terselubung
1. Aturan standar ± Ec olabelling : ketentuan yang disyaratkan untuk meningkatkan usaha
pelestarian lingkungan hidup
± Sanitary & phytosanitary measures.
Sanitary (kebijakan untuk menjaga kesehatan & kehidupanmanusia dan hewan)
Phytosanitary measures (kebijakan untuk menjaga kesehatan &kehidupan tumbuhan).
Ketentuan yang dipersyaratkan meliputi:
Maksimum residu atau racun
Prosedur persetujuan untuk produk additives
Persyaratan karantina untuk mencegah penyebaran penyakit
Keharusan mencantumkan kemungkinan implikasi negatif pemakaian produk
Persyaratan sertifikasi untuk produk yang masuk kategoriberbahaya.
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 14/24
IBS 2007 14
Instrumen Proteksi Terselubung
2. Ketentuan administratif (red tape barrier)
a. Loc al c ontent requirement, ketentuan bagi produsen domestikuntuk memanfaatkan loc al c ontent sejumlah porsi tertentu.
b. Import li c ensing, merupakan ketentuan kewajiban menyerahkandokumen pabean kepada lembaga terkait untuk melakukan
impor. Bila pemerintah ingin membatasi impor, maka ijin hanyadiberikan kepada pihak terbatas.
c . Preshipment inspec tion, pemeriksaan sebelum pengapalanbarang untuk mencegah pelarian modal asing, penipuan beamasuk. Pemeriksaan meliputi kualitas, kuantitas, dan harga
barang.
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 15/24
IBS 2007 15
Instrumen Proteksi Terselubung
2. Ketentuan administratif (red tape barrier)
d. Rules of origin, ketentuan yang mengharuskan penyebutan asal usulnegara yang memproduksinya. Hal ini diperlukan untuk sbb:
Menerapkan negara yang patut dikenakan tarif anti dumping,countervailing duties, dan perlakuan diskriminasi lain, atau juga
fasilitas bebas tarif atau kemudahan lain. Terdapat 3 kriteria untuk menentukan negara asal produk, yakni
sbb:
Ad-valorem c riterion. Asal negara didasarkan atas prosentasetertentu dari nilai tambah yang dihasilkan oleh suatu negara
Perubahan klasifikasi dari produk. Asal negara didasarkan
klasifikasi produk terakhir. Kriteria Pembuatan/pemrosesan. Asal negara didasarkan
atas lokasi kegiatan spesifik dari serangkaian proses produksisuatu produk.
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 16/24
IBS 2007 16
Instrumen Proteksi
3. Terdapat 3 jenis proteksi terkendali, yakni sbb:
± Safeguards (langkah pengamanan) adalah kebijakanpemberian dukungan khusus bagi industri domestik yangterpukul oleh persaingan impor yang dianggap tidak jujur (unfair
c ompetition), misalnya subsidi kredit ekspor/subsidi produksubstitusi), yang menyebabkan peningkatan impor signifikansehingga menyebabkan kerugian serius industri domestik.
± Pajak pengimbang/balasan (c ountervailing duties). Pajak impor untuk produk yang memanfaatkan subsidi ekspor .
± Anti dumping adalah kebijakan yang dikenakan atas produkdumping atau melakukan diskriminasi harga (banting harga diluar negeri).
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 17/24
IBS 2007 17
Instrumen Proteksi Terselubung
4. Pajak-pajak perbatasan (border taxes) Adalah pajak tak langsung yang dimaksudkan untuk mengurangi
kemampuan daya saing eksportir asing atau memperkuat daya saingeksportir domestik
Misalnya VAT (V alue Added Tax ) yang diterapkan bagi mobil mewahdi Indonesia
5. Kebijakan Cinta Produk Domestik (National/GovernmentProcurement Policy) Pemerintah menghimbau masyarakat untuk mencintai produk domestik Lembaga pemerintah atau lembaga swasta yang menggunakan dana
pemerintah dalam pengadaan barangnya mengutamakan penggunaan
produk domestik Contoh: Penggunaan alat telekomunikasi oleh pemerintah negara-negara Eropa Kebijakan AS yang tertuang dalam Buy Ameri c an Ac t
Kebijakan Jepang dan warganya yang bangga dengan produkdomestiknya.
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 18/24
IBS 2007 18
Instrumen Proteksi Terselubung
6. Kartel Internasional / Kartel Terpusat
OPEC & IATA merupakan kartel internasional yang dapatmenentukan harga produknya
Kartel akan efektif bila tidak ada produk substitusinya dan jumlah negara yang tergabung dalam kartel sedikit
Efektivitas OPEC kini berkurang karena
Mulai dikenal produk substitusi minyak (misalnya biodiesel)
Jumlah anggota makin banyak sehingga sulit untuk
dikontrol
Produksi minyak non OPEC meningkat (meningkatnyaeksplorasi minyak negara non OPEC).
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 19/24
IBS 2007 19
Sc (=MCc)
Price
(USD)
Quantity
(unit)40
Illustrasi Kartel Terpusat
3.5
4
Dw
MRc
50
Sc : Kurva Penawaran Kartel
Dw : Kurva permintaan dunia
MRc : Kurva MarginalRevenue
G
F
E
Keseimbangan dunia ada dititik E.
Perilaku kartel terpusat samaseperti monopolis, dimanamereka mengoptimalkanpendapatannya pada kondisi
MR=MC
Pada kondisi ini,keseimbangan pasar tercapaidi titik F dengan harga yanglebih tinggi dan kuantitasyang lebih sedikit.
Semakin landai, semakin efisien
Profit
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 20/24
IBS 2007 20
Generalized System of Preference (GSP)
GSP merupakan bentuk bantuan fasilitas berupa penurunan/ pembebasanbea masuk oleh negara maju kepada negara berkembang.
Tujuan untuk membantu mempercepat proses industrialisasi, peningkatanvolume perdagangan internasional, dan pertumbuhan ekonomi negaraberkembang
GSP dibentuk dalam rangka UNCTAD (U nited Nations Conferenc e on Trade &
Development). GSP ini diberikan sepihak tanpa menuntut imbalan jasa.
GSP dapat diberikan dengan syarat bahwa negara yang menerima GSPharus telah menggargai hak-hak pekerja (hak membentuk serikat pekerja,upah minimum, peraturan jam kerja dll) sesuai dengan kesepakatan dalam
sidang ILO. GSP dicabut bila negara yang bersangkutan telah mampu bersaing.
Pangsa pasar telah mencapai batas ketentuan kompetitif (c ompetitive need
limitation)
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 21/24
IBS 2007 21
Strategi Perdagangan Strategis(Game Theory/Brander Spencer Analysis)
Argumen Game Theory dikembangkan oleh Barbara Spencer & James Brander (University of British Columbia). Menurut pendapat mereka sbb:
± Campur tangan pemerintah dibenarkan karena adanya kegagalan pasar,yakni sbb:
Pemberian subsidi untuk memperkuat daya saing, memenangkanpersaingan dan mengalihkan keuntungan dari perusahaan pesaing ke
perusahaan domestik Selanjutnya kegiatan investasi dan ekspor perusahaan domestik
tersebut akan meningkatkan pendapatan nasional
Pemerintah mengabaikan kepentingan konsumen, karena kebijakantersebut akan menghasilkan keuntungan perusahaan dalam jumlah yanglebih besar dibandingkan dengan subsidi yang dikeluarkan
± Kegagalan pasar yang dimaksud adalah adanya kenyataan bahwa disejumlah sektor, persaingan sempurna sulit diwujudkan, karena adanyanatural barrier to entry, sehingga mengakibatkan terciptanya ex c ess return.
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 22/24
IBS 2007 22
Illustrasi Game Theory
Penjelasan Tabel sbb:
± Bila Boeing dan Airbus sama-sama memproduksi pesawat dimaksud makayang diperoleh adalah kerugian sebesar USD 10 juta yang ditanggungoleh kedua perusahaan, karena pasarnya sangat sempit sehingga tidakmampu menghasilkan margin yang memadai
± Bila salah satu berhasil memproduksi, maka akan diperoleh keuntungansebesar USD 100 juta
± Bila keduanya tidak memproduksi, maka tidak ada tambahan keuntungan
Berproduksi Tidak Berproduksi
Berproduksi -10, -10 100, 0
Tidak Berproduksi 0, 100 0, 0
Airbus
Boeing
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 23/24
IBS 2007 23
Penjelasan Tabel Game Theory
Contoh kasus adalah produksi pesawat dengan kemampuan jelajah tinggi dengan kapasitasangkut penumpang 500-600 orang. Konsekuensi pembuatan pesawat baru tersebut adalah sbb:
Harus dapat diproduksi secepatnya (mendahului kompetitor) karena pasarnya sangat sempit
Biaya riset dan pengembangan sangat besar sehingga membutuhkan return yang besar pula.
Informasi tambahan
Pasar produsen pesawat saat ini dikuasai oleh Airbus dan Boeing, dimana pasar ini tidak
mensyaratkan keunggulan teknologi sebagai satu-satunya key succ ess fac tor . Concordeadalah salah satu produk teknologi tinggi yang gagal bertahan di pasar.
Airbus merupakan pesawat konsorsium pemerintah Perancis, Spanyol, Jerman, dan Inggrisdan Boeing milik AS
Saat ini Airbus berhasil memproduksi pesawar Super Jumbo tersebut dan Boeingmemutuskan untuk tetap bertahan di pasar kapasitas menengah dengan produk Boeing 747-nya (kapasitas 475 orang) yang menjadi unggulan pasar.
Namun dibalik keberhasilan Airbus masuk di klas Jumbo jet, dia masih membutuhkan subsidiyang besar dari pemerintah
Pesawat dengan kapasitas klas menengah saat ini dikuasai Boeing 747 dengan kapasitasangkut 475 orang.
5/12/2018 4-Kebijakan Non Tarif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4-kebijakan-non-tarif 24/24
IBS 2007 24
Evaluasi Atas Argumen Game Theory
Informasi lengkap diperlukan untuk memutuskan kebijakan strategis.Informasi ini tidak mungkin diperoleh karena merupakan kerahasiaanperusahaan
Dalam prakteknya kebijakan ini didominasi oleh kebijakan politis ketimbangbisnis
Pemberian subsidi akan menimbulkan resiko inefisiensi lebih besar bilasubsidi tersebut tidak efektif merintangi kompetitor di pasar.
Subsidi yang diberikan pemerintah kepada Airbus selama kurunwaktu 20 tahun mencapai USD 13bn.
Kenyataannya Airbus memiliki struktur biaya produksi yang lebihtinggi daripada Boeing
Kebijakan subsidi ini merugikan tetangganya (beggar thy neighbor) danberpotensi untuk dibalas oleh negara kompetitor. Namun kebijakan ini efektif mendorong daya saing Airbus terhadap Boeing