30
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di alam semesta ini banyak sekali ditemukan logam – logam, baik logam yang terdapat di daratan maupun logam yang terlarut di dalam air yang dapat mencemari air tersebut. Sumber pencemaran ini banyak berasal dari sebuah pertambangan, peleburan logam dan jenis industri lainnya dan dapat juga berasal dari lahan pertanian yang menggunakan pestisida, pupuk, anti hama lainnya mengandung logam. Banyak di perairan kita telah mengandung logam – logam berat dan di dalam air tersebut biasanya logam berkaitan dengan senyawa kimia atau dalam bentuk lain, tergantung pada setiap kompartemen tempat logam tersebut berada. Pada setiap kompartemen tingkat logamnya bervariasi , tergantung pada lokasi jenis kompartemen dan tingkat pencemarannya. Sebenarnya besi dan mangan ialah beberapa unsur yang termasuk dalam golongan VII B dan VIII B. besi dan mangan memiliki kegunaan dalam kehidupan manusia, tetapi bila kandungan logam besi dan mangan melebihi abang batas kebutuhan manusia akan mengakibatkan dampak yang buruk bagi kehidupan manusia, seperti konsentrasi logam besi

4. Besi dan Mangan.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. Besi dan Mangan.docx

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di alam semesta ini banyak sekali ditemukan logam – logam, baik logam yang

terdapat di daratan maupun logam yang terlarut di dalam air yang dapat mencemari

air tersebut. Sumber pencemaran ini banyak berasal dari sebuah pertambangan,

peleburan logam dan jenis industri lainnya dan dapat juga berasal dari lahan pertanian

yang menggunakan pestisida, pupuk, anti hama lainnya mengandung logam. Banyak

di perairan kita telah mengandung logam – logam berat dan di dalam air tersebut

biasanya logam berkaitan dengan senyawa kimia atau dalam bentuk lain, tergantung

pada setiap kompartemen tempat logam tersebut berada. Pada setiap kompartemen

tingkat logamnya bervariasi , tergantung pada lokasi jenis kompartemen dan tingkat

pencemarannya.

Sebenarnya besi dan mangan ialah beberapa unsur yang termasuk dalam golongan

VII B dan VIII B. besi dan mangan memiliki kegunaan dalam kehidupan manusia,

tetapi bila kandungan logam besi dan mangan melebihi abang batas kebutuhan

manusia akan mengakibatkan dampak yang buruk bagi kehidupan manusia, seperti

konsentrasi logam besi dan mangan yang berlebihan, hal itu dapat berakibat fatal jika

air tersebut kita konsumsi.

Besi ( Fe ) merupakan salah satu unsur kimia yang banyak kita temui

diberbagai tempat dibumi ini , pada pertumbuhan, besi berperan sebagai penyusun

sitokrom dan klorofil. Sedangkan mangan ( Mn) adalah kation logam yang memiliki

karakteristik kimia serupa dengan besi. Jika perairan kembali mendapat cukup aerasi

Mn2+ teroksidasi kembali menjadi Mn4+ yang selanjutnya mengendap didasar

perairan. Mangan merupakan nutrien renik yang esensial bagi tumbuhan dan hewan.

Logam ini berperan dalam pertumbuhan dan merupakan salah satu komponen

Page 2: 4. Besi dan Mangan.docx

2

penting dalam sistem enzim. Endapan MnO2 akan memberiakan noda – noda pada

bahan yang berwarna putih dan dapat juga menimbulkan rasa dan bau pada minuman.

Oleh karena itu, diperlukan percobaan ini agar dapat mengetahui konsentrasi

logam berat, yaitu besi dan mangan di dalam air untuk dibandingkan dengan ambang

batas atau ketentuan tertentu yang telah ada. Dan diharapkan para praktikan dapat

menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.

1.2 Tujuan Percobaan

- Untuk mengetahui logam besi dan mangan

- Untuk mengetahui kadar besi dan mangan pada air sampel

- Untuk mengukur perbandingan kadar besi dan mangan terhadap ambang

batas dan ketentuan ( peraturan ) yang telah diterapkan

Page 3: 4. Besi dan Mangan.docx

3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Besi

Besi adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir setiap

tempat di bumi, pada semua lapisan geologi dan semua badan air. Pada umumnya,

besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut seperti Fe2+ (Ferro) atau Fe3+ (Ferri),

tersuspensi sebagai butir koloidal atau lebih besar sperti Fe2O3, FeO, dan Fe(OH)3,

tergabung dengan zat organis atau zat padat yang anorganis seperti tanah liat. Pada air

permukaan jarang ditemui kadar Fe > 1 mg, tetapi di dalam air tanah kadar Fe dapat

jauh lebih tinggi. Konsentrasi Fe yang tinggi ini dapat dirasakan dan dapat menodai

kain dan perkakas dapur ( Cristian, 1986).

Pada air yang tidak mengandung O2, seperti sering kali air tanah, besi berada

sebagai Fe2+ yang cukup dapat terlarut, sedangkan pada air sungai yang mengalir dan

terjadi aerasi, Fe2+ teroksidasi menjadi Fe3+. Fe3+ ini sulit larut pada pH 6 sampai 8,

bahkan dapat menjadi Fe(OH)3, atau salah satu jenis oksida yang merupakan zat

padat dan bisa mengendap. Demikian dalam air sungai besi berada sebagai Fe2+, Fe3+

terlarut dan Fe3+ dalam bentuk senyawa organis berupa koloidal ( Alearts dan

Sumestri, 1984 ).

Besi yang murni adalah logam berwarna putih-perak, yang kukuh dan liat.

Besi melebur pada 1535oC. Pada tumbuhan alga, besi berperan sebagai penyusun

sitokrom dan klorofil. Kadar besi yang berlebihan selain dapat mengakibatkan

timbulnya warna merah juga mengakibatkan karat pada peralatan yang terbuat dari

logam , serta dapat memudarkan bahan celupan dan tekstil ( Vogel, 1985 ).

Prinsip analisis Fe

Didihan dalam asam dan hidrosilamin serta penggabungannya 1,0 fenaftrolin

akan mengubah semua zat besi menjadi Fe2+ yang terlarut. Tiga molekul fenaftrolin

bergabung dengan satu molekul Fe2+ membentuk ion kompleks berwarna oranye –

Page 4: 4. Besi dan Mangan.docx

4

merah. Sistem warna tersebut mengikuti hukum Beer yaitu sinar cahaya dengan

panjang gelombang yang tertentu yaitu 510 mm akan diserap ( diabsorpsi ) larutan

secara proporsional dengan jarak perjalanannya didalam larutan dengan kadar

kompleks yang berwarna orange merah ini. Absorpsi tersebut dapat diukur melalui

alat spektrofotometri.

Warna kompleks tersebut tidak dipengaruhi oleh pH larutan , bilangan pH

antara 3 dan 9 suatu nilai absorpsi bersifat atau konsentrasi besi , dapat diketahui

dengan membandingkannya dengan 5 larutan standar referensi yang mengandung

kadar besi yang telah diketahui dan yang meliputi skala absorpsi spektrofotometer

( sebenarnya dikatakan absorbansi, bukan absorpsi ) ( Achmad, 2004 ).

B. Mangan

Mangan adalah logam putih abu-abu yang penampilannya serupa besi tuang.

Mangan melebur pada suhu kira-kira 1250oC . Mangan bereaksi dengan air hangat

membentuk mangan(II) hidrosida dan hidrogen :

Mn + 2H2O Mn ( OH)2 + H2

pH berperan besar dalam proses biologi dan atau kimia ( biokimia ) termasuk dasar

penyisihan besi dan mangan. Pada kedua unsur tersebut, pH ikut menentukan

keberhasilan pengolahan. Sudah terbukti juga mengolah mangan tak semudah besi.

Ketika rendah pHnya aerasi tidak dapat menaikkan potensial mangan sehingga tidak

terjadi perubahan Mn2+ menjadi Mn4+ . Tapi untungnya , konsentrasi besi dan mangan

di air permukaan relatif rendah, sekitar 1 mg/l, di air tanah lebih tinggi, kadar besinya

bisa mencapai 10 mg/l dan mangan bisa melebihi 2 mg/l ( Fardiaz, 1992 ).

Sprektrofotometri

Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari

spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan

panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya

Page 5: 4. Besi dan Mangan.docx

5

yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer adalah alat yang

digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan,

direflesikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan

spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih

dapat lebih tereleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating

maupun celah optis( Khopkar S.M. 1990).

Bagian- bagian Atomic Absorptron Spectroscopy (AAS)

1. Lampu katoda berongga adalah suatu sumber cahaya dalam spektrofotometer

absorpsi atom, yang dipilih karena garis pancaran unsur katoda lebih sempit

dari pada garis absorpsi atom padanannya dalam nyala tanur

2. Monokromator, Dalam spektrofotometer yaitu suatu piranti untuk mengisolasi

suatu pita dengan panjang gelombang yang sempit dari dalam semua energi

cahaya yang memasukinya. Segi yang penting sekalai adalah suatu unsur

dispersif ( prisma atau kisi difraksi) dan suatu sistem celah.

3. Detektor adalah suatu piranti yang mengubah energi radiasi menjadi energi

listrik yang memberikan suatu isyarat listrik yang berhubungan dengan dua

radiasi yang diabsorpsi oleh permukaan yang peka.

4. Aplifaier adalah penguat sinar dan komputer sebagai pembacaan atau sebagai

penyimpan.

Cara Kerja Spektrometer.

Cara kerja spektrometer secara singkat adalah sebagai berikut. Tempatkan

larutan perbanding. Misalnya blangko dalam sel pertama sedangkan larutan yang

akan di analisis pada sel kedua. Kemudian pilih fotosel yang cocok nm-650 nm agar

daerah yang diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang fotosel dalam keadaan tertutup,

galvanometer didapat dengan memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakan

tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100%. Lewatkan berkas cahaya

Page 6: 4. Besi dan Mangan.docx

6

pada larutan sampel yang akan di analisis. Skala absorbans menunjukkan absorbansi

larutan sampel (Khopkar,1990).

Metode AAS berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom-atom

menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat

unsur ( Khopkar, 1990 ).

Page 7: 4. Besi dan Mangan.docx

7

BAB 3

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

- Labu ukur 50 ml

- Mikropipet 1 ml

- Spektrofotometer

- Gelas kimia

- Tabung reaksi

- Rak tabung reaksi

3.1.2 Bahan

- Larutan sampel ( air tambang ) 1 ml, 2ml, 3ml, 4 ml, 5ml, 6ml,dan 7

ml

- Larutan standar besi 0 ppm, 2 ppm , 3 ppm , 4 ppm

- Larutan standar mangan 0 ppm, 0,2 ppm , 0,4 ppm, 0,6 ppm, 0,8 ppm

- Akuades

- Tisu

- Kertas label

3.2 Prosedur Percobaan

- Disiapkan alat dan bahan yang digunakan

- Dipipet dengan menggunakan mikropipet 1 ml sampel kemudian

dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan diencerkan dengan aquades

diberi label sampel 1

- Dilakukan hal yang sama untuk sampel 2 ml, 3ml , 4 ml, 5 ml, 6

ml,dan 7 ml

Page 8: 4. Besi dan Mangan.docx

8

- Diletakan masing – masing sampel pada rak tabung reaksi

- Dihidupkan spektofotometer , kemudian diatur tekanan asitelin dan

oksigen

- Diletakkan sampel 1, sampel 2, sampel 3, sampel 4, sampel 5, sampel

6, dan sampel 7 di tempat sampel

- Dinyalakan pembakar, kemudian diatur analisis untuk larutan standar

Fe dan larutan sampel Fe

- Dilakukan hal yang sama untuk larutan standar Mn dan larutan sampel

Mn

- Dicatat hasil analisa AAS

- Dibuat kurva larutan besi dan mangan kemudian hitung

konsentrasinya

Page 9: 4. Besi dan Mangan.docx

9

3.3 Flow sheet

dipipet mikropipet

diencerkan dengan aquades

sampai tanda batas

dihomogenkan

di beri label

1 ml 2 ml 3 ml 4 ml 5 ml 6 ml 7 ml

diletakkan

dianalisis

dicatat

Air tambang ( sampel )

Labu Ukur 50 ml

Tabung Reaksi

Sampel 1

Sampel 2

Sampel 3

Sampel 7

Sampel 6

Sampel 5

Sampel 4

Rak Tabung Reaksi

AAS

Buat Kurva Larutan Standar

Page 10: 4. Besi dan Mangan.docx

10

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan

Larutan Standar Besi

Konsentrasi ( ppm ) Absorbansi

0,0000 -0,0014

1,0000 0,0051

2,0000 0,1119

3,0000 0,1654

4,0000 0,2285

Larutan Sampel Besi

Sampel ( ml ) Absorbans BKG Konsentrasi

1 -0,0013 -0,0026 0,0413

2 0,0004 -0,0034 0,0719

3 0,0013 -0,0034 0,0881

4 -0,0002 0,0027 0,0618

5 0,0016 0,0022 0,0923

6 0,0031 0,0030 0,1181

7 -0,0004 0,0015 0,0573

Page 11: 4. Besi dan Mangan.docx

11

Larutan Standar Mangan

Konsentrasi ( ppm ) Absorbans

0,0000 -0,0007

0,2000 0,0155

0,4000 0,0328

0,6000 0,0471

0,8000 0,0658

Larutan Sampel Mangan

Sampel ( ml ) Absorbans BKG Konsentrasi

1 0,0190 -0,0012 0,2277

2 0,0179 -0,0006 0,3949

3 0,0317 -0,0005 0,4792

4 0,0386 -0,0008 0,4792

5 0,0498 -0,0016 0,6145

6 0,0590 -0,0015 0,7263

7 0,0692 -0,0003 0,8511

Page 12: 4. Besi dan Mangan.docx

12

4.2 Grafik

4.2.1 Grafik Pembacaan Konsentrasi Besi dengan AAS

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5-0.05

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

f(x) = 0.05741 x − 0.00372R² = 0.999119107655054

Fe

absorbanLinear (absorban)

konsentrasi ( ppm )

abso

rban

4.2.2 Grafik Pembaan Konsentrasi Mangan dengan AAS

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9-0.010

0.010.020.030.040.050.060.07

f(x) = 0.0823 x − 0.000819999999999994R² = 0.998796717516166

Mn

absorbanLinear (absorban)

konsentrasi ( ppm )

abso

rban

Page 13: 4. Besi dan Mangan.docx

13

4.3 Perhitungan

4.3.1 Perhitungan Konsentrasi besi

- Sampel 1 = - 0,0013

ABS = 0,057. Konsentrasi – 0,003

-0,0013 = 0,057. Konsentrasi – 0,003

Konsentrasi = 0,0298 ppm x 5 oml1 ml

= 1,49 ppm

- Sampel 2 = 0,0004

ABS = 0,057. Konsentrasi – 0,003

0,0004 = 0,057. Konsentrasi – 0,003

Konsentrasi = 0,0298 ppm x 5 o ml2 ml

= 1,49 ppm

- Sampel 3 = 0,0013

ABS = 0,057. Konsentrasi – 0,003

0,0013 = 0,057. Konsentrasi – 0,003

Konsentrasi = 0,0754 ppm x 5 oml3 ml

= 1,256 ppm

- Sampel 4 = - 0,0002

ABS = 0,057. Konsentrasi – 0,003

-0,0002 = 0,057. Konsentrasi – 0,003

Konsentrasi = 0,0491 ppm x 5 o ml4 ml

= 0,613 ppm

- Sampel 5 = 0,0016

ABS = 0,057. Konsentrasi – 0,003

0,0016 = 0,057. Konsentrasi – 0,003

Konsentrasi = 0,0807 ppm x 5 oml5 ml

= 0,807 ppm

- Sampel 6 = 0,0031

ABS = 0,057. Konsentrasi – 0,003

Page 14: 4. Besi dan Mangan.docx

14

0,0031 = 0,057. Konsentrasi – 0,003

Konsentrasi = 0,1070 ppm x 5 oml6 ml

= 0,891 ppm

- Sampel 7 = 0,0004

ABS = 0,057. Konsentrasi – 0,003

0,0004 = 0,057. Konsentrasi – 0,003

Konsentrasi = 0,0456 ppm x 5 o ml7 ml

= 0,325 ppm

4.3.2 Perhitungan Konsentrasi Mangan

- Sampel 1 = 0,0190

ABS = 0,0823. Konsentrasi – 0,000

0,0190 = 0,0823. Konsentrasi – 0,000

Konsentrasi = 0,2308 ppm x 5 oml1 ml

= 11,54 ppm

- Sampel 2 = 0,0179

ABS = 0,0823. Konsentrasi – 0,000

0,0179 = 0,0823. Konsentrasi – 0,000

Konsentrasi = 0,2174 ppm x 5 o ml2 ml

= 5,435 ppm

- Sampel 3 = 0,0317

ABS = 0,0823. Konsentrasi – 0,000

0,0317 = 0,0823. Konsentrasi – 0,000

Konsentrasi = 0,3851 ppm x 5 oml3 ml

= 6,418 ppm

- Sampel 4 = 0,0386

ABS = 0,0823. Konsentrasi – 0,000

0,0386 = 0,0823. Konsentrasi – 0,000

Page 15: 4. Besi dan Mangan.docx

15

Konsentrasi = 0,4690 ppm x 5 oml4 ml

= 5,862 ppm

- Sampel 5 = 0,0498

ABS = 0,0823. Konsentrasi – 0,000

0,0498 = 0,0823. Konsentrasi – 0,000

Konsentrasi = 0,6051 ppm x 5 o ml5 ml

= 6,051 ppm

- Sampel 6 = 0,0590

ABS = 0,0823. Konsentrasi – 0,000

0,0590 = 0,0823. Konsentrasi – 0,000

Konsentrasi = 0,7186 ppm x 5 oml6 ml

= 5,973 ppm

- Sampel 7 = 0,0692

ABS = 0,0823. Konsentrasi – 0,000

0,0692 = 0,0823. Konsentrasi – 0,000

Konsentrasi = 0,8408 ppm x 5 o ml7 ml

= 6,005 ppm

Kadar Fe = jumlah konsentrasi

7 sampel = 6,872

7 = 0,981 mg/l

Kadar Mn = jumlah konsentrasi

7 sampel =

47,2847

= 6,754 mg/l

4.4 Pembahasan

Logam besi memiliki efek apabila di dalam tubuh kita kelebihan dan

kekurangan zat besi dan mangan. Kelebihan zat besi mengakibatkan keracunan,

kerusakan usus, penuaan dini, mudah marah, radang sendi, dan cacat lahir seperti

autis. Kekurangan zat besi mengakibatkan cepat lelah anemia dan bagian bawah

kelopak mata berwarna pucat. Kelebihan mangan mengakibatkan gangguan

jantung dan kerusakan otak, kekurangan Mn mengakibatkan beresiko terkena

diabetes, rematik dan kolestrol tinggi.

Page 16: 4. Besi dan Mangan.docx

16

Hubungan dengan kualitas air, senyawa besi, mangan berubah-ubah karena

tergantung derajat pH. Perubahan senyawa besi dan mangan di tunjukkan pada

sistem air alami pada kondisi reduksi besi ( Fe ) dan Mangan ( Mn ) umumnya

bervalensi 2 yang larut dalam air pH ( 6 – 8 ).

Besi mangan merupakan logam – logam berat yang bersifat toksin dan dapat

mencemari lingkungan alam dan sekitarnya. Pada suatu badan air dilakukan

dengan menghitung konsentrasi besi dan mangan yang terlarut dalam air,

kemudian dibandingkan dengan ambang batas yang diperbolehkan seberapa

banyak kandungan besi dan mangan.

Prinsip metode AAS pada sampel menyerap radiasi elektromagnetis, yang

pada panjang gelombang tertentu dapat terlihat. Larutan tembaga misalnya

berwarna biru karena larutan tersebut menyerap larutan komplementer yaitu :

kuning. Semakin banyak molekul tembaga persatuan volume, semakin banyak

cahaya kuning diserap dan semakin tua warna biru larutannya.

Perlunya pembuatan larutan standar dengan konsentrasi yang ditetapkan

adalah dikarenakan untuk menentukan kurva harus dibuat larutan standar terlebih

dahulu. Larutan pertama haruslah diketahui komposisi dan konsentrasinya,

idealnya harus memulai dengan membuat larutan standar. Larutan standar dibuat

dengan melarutkan zat kemurnian yang diketahui dengan tepat beratnya dalam

suatu larutan yang diketahui dengan tepat volumenya. Larutan standar memegang

peranan penting, hal ini penting karena larutan ini telah diketahui secara pasti.

Berdasarkan Permenkes No. 416 / Per / menkes / IX / 1990 tentang air bersih,

ambang batas besi di perairan adalah 0,3 mg / liter, dan mangan adalah 0,1 mg /

liter. Maka setelah dilakukan perhitungan sampel – sampel baik besi maupun

mangan termasuk dalam air yang kandungan Fe dan Mn di atas ambang batas.

Seperti yang kita ketahui, bila logam ini sudah berada di atas ambang batas

maka efeknya akan sangat buruk. Mulai dari bau yang kurang sedap, melunturkan

warna pada pakaian, meninggalkan noda pada pakaian sampai menyebabkan karat

Page 17: 4. Besi dan Mangan.docx

17

pada logam – logam tertentu. Belum lagi dampak bagi organisme. Bila

terkonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan fungsi – fungsi syaraf tidak

berjalan normal, akhirnya mengalami kemunduran mental, cacat, atau bahkan

kematian.

AAS ( Atomic Absorption Spektrometer ) adalah alat yang digunakan

untuk menghitung kandungan suatu zat pada suatu sampel. AAS terdiri dari :

Lampu katoda berongga untuk memancarkan sinar.

Sistem atomisasi berfungsi sebagai tempat atomisasi untuk mengetahui

konsentrasi dasar suatu logam yang di lewati oleh sumber cahaya dan katoda.

Flam berfungsi untuk tempat pembakaran.

Monokromator digunakan untuk merupakan sistem optik yang dapat memilih

cahaya monokromatik.

Detektor untuk mengubah sinar tersebut menjadi gelombang listrik.

Rekorder sebagai pembaca/membaca sinar tersebut.

Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya oleh atom. Atom – atom

menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat

unsurnya. Dengan absorbsi energi, berarti memperoleh lebih banyak energi, suatu

atom pada keadaan dasar dinaikan tingkat energinya ke tingkat eksitasi.

Keberhasilan analisis ini tergantung pada proses eksitasi dan memperoleh garis

resonansi yang tepat.

Sumber – sumber pencemaran dari besi, yaitu :

1. Tanah Liat

2. Limbah industri besi baja

3. Partikel besi teroksidasi akibat pengkaratan pada alat – alat yang terbuat dari

logam seperti pada sistem perpipaan distribusi air bersih PDAM

4. Pembuangan kaleng – kaleng yang telah mengalami pengkaratan dan

sebagainya.

Page 18: 4. Besi dan Mangan.docx

18

Mineral yang sering berada dalam air dengan jumlah besar adalah Fe.

Apabila Fe tersebut dalam jumlah yang banyak akan muncul berbagai ganguan

lingkungan. Kadar Fe dalam air tanah juga meningkat. Beberapa sumur memiliki

kadar Fe yang melebihi baku mutu. Mengambil Fe dalam dosis besar pada manusia

bersifat toksik karena Ferro bisa bereaksi dengan peroksida dan menghasilkan radikal

bebas.

Mangan ( Mn ) adalah logam berwarna abu – abu kepulihan yang memiliki

sifat yang mirip dengan besi . Logam ( Fe ) merupakan logam keras, mudah retak,

dan mudah teroksidasi. Logam Mn merupakan salah satu logam dalam jumlah sangat

besar didalam tanah, dalam bentuk oksida maupun hidroksida. Logam Mn bereaksi

dengan air dan larut dalam larutan asam. Kadar Mn meningkat sejalan dengan

aktivitas manusia, dapat masuk ke lingkungan air, tanah, udara dan makanan. Kadar

Mn dalam dosis tinggi bersifat toksik.

Ada beberapa faktor gangguan dalam menggunakan AAS , antara lain :

a. Ada suhu yang sesuai, suhu gas pembakar harus sesuai dengan suhu unsur

yang akan dianalisis.

b. Konsentrasi sampel tidak boleh melebihi konsentrasi dari alat detektor

AAS. Ini akan menyebabkan gangguan terhadap garis spektrum dan akan

mengakibatkan kerusakan pada alat – alat detektor AAS.

c. Pengaruh penguapan dan bahan jangan sampai menurunkan suhunya gas

pembakar, ini akan menyebabkan bacaan nilai serapan atom menjadi

rendah.

Dari percobaan didapatkan kandungan besi sebesar 0,981 mg/l dan kandungan

mangan sebesar 6,754 mg/l. Berdasarkan Permenkes No. 416 / Per / menkes / IX /

1990 tentang air bersih, ambang batas besi di perairan adalah 0,3 mg / liter, dan

mangan adalah 0,1 mg / liter. Maka didapatkan kandungan sampel besi dan mangan

melewati ambang batas.

Page 19: 4. Besi dan Mangan.docx

19

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Page 20: 4. Besi dan Mangan.docx

20

- Logam besi adalah logam berwarna putih – perak, yang kukuh dan liat. Besi

melebur pada 1535oC.

Logam mangan adalah logam putih abu – abu yang penampilannya serupa

besi – tuang. Mangan melebur pada kira – kira 1250oC

- Kadar besi pada air sampel ( air tambang ) adalah 0,981 mg/l

- Kadar mangan pada air sampel ( air tambang ) adalah 6,754 mg/l

- Besar kadar rata–rata untuk besi pada konsentrasi 1,2,3,4,5,6, dan 7 ppm

adalah -0,013 mg/l, 0,0004 mg/l, 0,0013 mg/l, -0,0002 mg/l, 0,0016 mg/l,

0,031 mg/l, dan -0,0004 mg/l

- Besar kadar rata-rata untuk mangan pada konsentrasi 1,2,3,4,5,6, dan 7 ppm

adalah 0,0190 mg/l, 0,0179 mg/l, 0,0317 mg/l, 0,0386 mg/l, 0,0498 mg/l,

0,0590 mg/l, dan 0,0692 mg/l.

5.2 Saran

Pada percobaan kali ini saran yang didapat adalah lebih kepada mencoba

berbagai macam sampel seperti air hujan, air kolam teknik, air sumur bor, agar

menambah pengetahuan kita tentang kandungan air yang berada disekitar kita.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Jakarta: Penerbit Andi

Alaerts, G dan Sumestri S. S. 1984. Metode Penelitian Air. Surabaya : Usaha

Page 21: 4. Besi dan Mangan.docx

21

Nasional

Christian, Gary. 1986. Analitika Chemistry. Nem York: Wiley

Fardiaz, Srikandi. 1992. Populasi Air Dan Udara. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

J.Basel,M.sce.Chem.1993. Kimia analisis kualitatif organik Edisi 4. Jakarta:

Erlangga

Khopkar. S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Penerbit Universitas

Indonesia