22
12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Beberapa ahli pendidikan telah mengemukakan pendapat tentang pengertian belajar. Berikut beberapa pengertian belajar menurut para ahli. Menurut Sudjana (2000: 28): Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individunya. Bahri Djamarah (2002: 13) berpendapat bahwa: “Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor“. Menurut Gage yang dikutip oleh Wilis Dahar, R (1996: 11): “Belajar didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman“. Berdasarkan pendapat ketiga ahli di atas, pengertian belajar yang paling lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam penelitian ini adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan bagi individu yang melaksanakannya, perubahan tersebut berupa bertambahnya pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kemampuan, daya

4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Belajar

2.1.1 Pengertian Belajar

Beberapa ahli pendidikan telah mengemukakan pendapat tentang

pengertian belajar. Berikut beberapa pengertian belajar menurut para ahli.

Menurut Sudjana (2000: 28):

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individunya.

Bahri Djamarah (2002: 13) berpendapat bahwa: “Belajar adalah

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya

yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor“.

Menurut Gage yang dikutip oleh Wilis Dahar, R (1996: 11): “Belajar

didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya

sebagai akibat pengalaman“.

Berdasarkan pendapat ketiga ahli di atas, pengertian belajar yang paling

lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam

penelitian ini adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan bagi individu

yang melaksanakannya, perubahan tersebut berupa bertambahnya pengetahuan,

pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kemampuan, daya

Page 2: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

13

reaksinya, daya penerimaan serta aspek-aspek lain yang ada pada individu

tersebut.

2.1.2 Ciri-ciri Belajar

Beberapa ahli pendidikan telah mengemukakan pendapat tentang ciri-ciri

belajar. Berikut beberapa ciri-ciri belajar menurut para ahli.

Menurut Sagala (2003:53), setiap perilaku selalu ditandai oleh ciri-ciri

perubahan yang spesifik sebagai berikut :

a. Belajar menyebabkan perubahan pada aspek-aspek kepribadian yang berfungsi terus menerus, yang berpengaruh pada proses belajar selanjutnya.

b. Belajar hanya terjadi melalui pengalaman yang bersifat individual. c. Belajar merupakan kegiatan yang bertujuan, yaitu arah yang ingin dicapai

melalui proses belajar. d. Belajar menghasilkan perubahan yang menyeluruh, melibatkan

keseluruhan tingkah laku secara integral. e. Belajar adalah proses interaksi. f. Belajar berlangsung dari yang paling sederhana sampai pada kompleks.

Sedangkan menurut pendapat Tabrani et al. (1989: 13-14), ciri-ciri

perubahan yang merupakan perilaku belajar ialah :

1) Bahwa perubahan itu intensional dalam arti pengalaman atau praktek atau latihan itu dengan sengaja dan disadari dilakukannya dan bukan secara kebetulan.

2) Bahwa perubahan itu positif dalam arti sesuai dengan yang diharapkan (normatif) atau kriteria keberhasilan, baik dipandang dari segi peserta didik (tingkat abilitas dan bakat khususnya tugas perkembangannya, dsb), maupun dari segi guru (tuntutan masyarakat orang dewasa sesuai dengan tingkatan standar kulturalnya).

3) Bahwa perubahan itu efektif dalam arti mempunyai pengaruh dan makna tertentu bagi pelajar yang bersangkutan, serta fungsional dalam arti perubahan hasil pelajar itu relatif tetap setiap saat diperlukan dapat direproduksikan seperti pemecahan masalah, baik dalam ujian, ulangan, dsb, maupun dalam penyesuaian diri dalam kehidupan sehari-sehari dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup.

Page 3: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

14

Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, maka dapat disimpulkan

beberapa ciri-ciri belajar efektif pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menyebabkan perubahan pada aspek-aspek kepribadian peserta didik yang

bersifat menyeluruh, melibatkan keseluruhan tingkah laku secara integral.

2. Mempunyai pengaruh dan makna bagi peserta didik yang bersangkutan.

3. Perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan/ harapan atau kriteria

keberhasilan baik dari segi peserta didik maupun dari segi guru.

4. Perubahan yang terjadi bersifat relatif tetap dan dapat memecahkan

masalah baik dalam ujian, ulangan maupun penyesuaian diri dalam

kehidupan sehari-hari.

5. Perubahan yang terjadi didapat melalui proses yang disengaja atau disadari

yang merupakan pengalaman yang bersifat individual.

2.1.3 Cara-cara Belajar Efektif.

Menurut Nasution (1986:54-60) petunjuk cara belajar yang efektif sebagai

berikut :

(1) Keadaan jasmani. Untuk mencapai hasil yang baik diperlukan badan yang sehat.

(2) Keadaan emosional dan sosial. Anak yang merasa jiwanya tertekan, yang selalu dalam keadaan takut akan kegagalan yang mengalami kegoncangan karena emosi-emosi yang kuat tidak dapat belajar efektif.

(3) Keadaan lingkungan. Tempat belajar hendaknya tenang, jangan diganggu oleh perangsang-perangsang dari sekitar. Untuk belajar diperlukan konsentrasi pikiran.

(4) Memulai pelajaran. Pada permulaan pelajaran sering dirasakan kelambanan, keengganan bekerja.

(5) Membagi pekerjaan. Sebelum memulai pelajaran kita lebih dahulu menentukan apa yang dapat dan harus kita selesaikan dalam waktu tertentu.

(6) Adakan kontrol. Selidiki pada akhir pelajaran, hingga manakah bahan itu telah dikuasai.

Page 4: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

15

(7) Pupuk sikap yang optimis. (8) Waktu bekerja. Waktu yang tepat kita jadikan alat untuk memerintah diri

kita. Menyeleweng dari waktu itu berarti kegagalan atau kekalahan. (9) Buatlah suatu rencana kerja. (10) Menggunakan waktu. Artinya jangan lakukan lebih dari satu tugas

serempak, tetapi selesaikan tugas itu sekarang juga dan jangan undur-undurkan sampai besok.

(11) Belajar keras tidak merusak. Belajar dengan penuh konsentrasi tidak merusak. Yang merusak ialah menggunakan waktu tidur untuk belajar.

(12) Cara mempelajari buku. Sebelum kita mulai membaca buku lebih dahulu kita coba memperoleh gambaran tentang buku dalam garus besarnya.

(13) Memmpertinggi kecepatan membaca. (14) Jangan membaca belaka. Membaca bukanlah sekedar mengetahui kata-

katanya akan tetapi mengikuti jalan pikiran si pengarang. (15) Cegah “cramming“. Jangan menumpuk pelajaran sampai saat terakhir

yakni saat ulangan atau ujian mendekat sehingga mereka diburu-buru waktu.

(16) Membuat catatan. Catatan itu harus merupakan outline atau rangkuman yang memeri gambaran tentang garis-garis besar daripada pelajaran itu.

Penulis sependapat dengan pendapat Nasution bahwa cara belajar efektif

dintaranya adalah diperlukan badan yang sehat, emosional dan sosial anak tidak

tertekan, lingkungan yang mendukung untuk belajar, memulai pelajaran, membagi

pekerjaan, ada kontrol sampai dimana penguasaan bahan pelajaran, ada sikap

optimis pada anak, mengatur waktu belajar dan lainnya dalam sebuah rencana

kerja, mengerjakan tugas satu per satu, membaca buku, membuat catatan atau

rangkuman pada setiap pelajaran.

2.2 Pembelajaran

2.2.1 Metode Pembelajaran

Beberapa ahli pendidikan telah mengemukakan pendapat tentang

pengertian metode pembelajaran, menurut Syaodih Sukmadinata (2004:267):

Page 5: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

16

“Metode pembelajaran berfokus pada proses belajar-mengajar untuk bahan

ajaran dan tujuan tertentu yang lebih terbatas”. Sedangkan menurut Sudjana, D.

(2001:2)

“Metode pembelajaran adalah kegiatan atau cara umum penggolongan peserta

didik”.

Hatimah (2003:10) berpendapat bahwa “ Metode pembelajaran dapat

diartikan setiap upaya yang sistematik dan disengaja untuk menciptakan kondisi-

kondisi agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien“.

Berdasarkan pendapat ketiga ahli pendidikan di atas, pengertian metode

pembelajaran yang paling lengkap adalah yang dikemukakan oleh Ihat Hatimah.

Pengertian metode pembelajaran dalam penelitian ini adalah suatu cara atau

kegiatan yang dilakukan secara sistematik dan disengaja agar kegiatan

pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.

2.2.2 Metode Pembelajaran Teori

Menurut Syaodih Sukmadinata (2004:269):

Pembelajaran teori dibedakan antara pembelajaran ekspositori, seperti: ceramah, tanya jawab,dan demonstrasi; pembelajaran kegiatan kelompok, seperti diskusi, diskusi panel, kerja kelompok, simulasi, bermain peran dan seminar; pembelajaran berbuat seperti eksperimen, pengamatan, penelitian sederhana dan pemecahan masalah.

Pada penelitian ini, metode pembelajaran teori yang digunakan oleh guru

bidang studi pada Sub Kompetensi Mengenal Komponen Elektronika adalah

metode ceramah dan tanya jawab.

Page 6: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

17

2.2.3 Kemampuan Praktikum

Kemampuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2002 :

708) mengandung pengertian “kesanggupan, kecakapan, kekuatan”. Sedangkan,

praktikum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “ bagian dari

pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan

melaksanakan dari keadaan nyata apa yang diperoleh dari teori.” Sehingga

kemampuan praktikum dapat disimpulkan sebagai kesanggupan atau kecakapan

siswa dalam pelaksanaan praktikum Memperbaiki/ reparasi Radio.

Proses pembelajaran pada sekolah kejuruan membutuhkan pengalaman

kongkrit yang dapat kita peroleh melalui kegiatan praktikum. Menurut Soekarno

dkk (1990 : 14) “metode praktikum adalah suatu cara mengajar yang memberi

kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu fakta yang diperlukan atau

ingin diketahuinya”.

Kegiatan praktikum pada dasarnya dapat digunakan untuk :

1. Mendapatkan atau menemukan suatu konsep, mencapai suatu definisi

sampai mendapatkan dalil-dalil atau hukum-hukum melalui percobaan yang

dilakukannya.

2. Membuktikan atau menguji kebenaran secara nyata tentang suatu konsep

yang telah dipelajari.

Dengan pembuktian tersebut maka siswa akan lebih yakin dan lebih

memahami tentang konsep tersebut. Agar praktikum dapat difungsikan untuk

mendapatkan hasil yang diinginkan, maka kegiatan praktikum dilaksanakan

Page 7: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

18

setelah materi tentang konsep itu diberikan kepada siswa. Praktikum harus benar-

benar terarah dan berstuktur agar dapat mengarahkan siswa untuk mendapatkan

suatu fakta. Arahan tersebut bisa berupa pertanyaan-pertanyaan yang menjurus

pada suatu kesimpulan yang benar. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode

praktikum adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menemukan sendiri suatu fakta yang diperlukan atau ingin

diketahuinya. Dalam metode ini siswa harus mengalami sendiri, bukan hanya

percaya atau mengandalkan keterangan atau penjelasan dari buku. Menurut Jusuf

Djajadisastra (1982 :10) :

Prinsip yang mendukung metode praktikum adalah pendapat bahwa murid harus dapat mencapai suatu definisi, mengetahui suatu proses, memahami cara bekerjanya sesuatu, mengetahui dan memahami dalil-dalil atau hukum melalui praktikum yang dilakukan dan bukan hanya menghapalkan dari buku atau catatan dari guru.

Kebaikan atau keuntungan metode praktikum menurut Jusuf Djajadisastra (1982 :16-17) yaitu : 1. Meniadakan terjadinya verbalisme 2. Mengalami atau mengamati sendiri suatu proses 3. Karena mengalami sendiri suatu proses atau kegiatan, maka benar-benar syakin akan hasil atau akibat suatu proses. 4. Menjadi lebih bersikap hati-hati, teliti, mampu berfikir analisis dan tidak begitu saja percaya pada kata-kata orang. 5. Sesuai dengan perkembangan jiwa anak yang selalu tertuju pada suatu realita atau objek-objek yang nyata dari alam sekitarnya. 6. Sesuai dengan jiwa anak yang selalu mengadakan eksplorasi atau penjelajahan untuk menemukan hal yang baru baginya. 7. Sesuai dengan prinsip didaktif modern yaitu mengembangkan sikap inovatif. 8. Memupuk dan mengembangkan sikap berfikir ilmiah, yaitu suatu sikap hidup untuk memahami suatu data yang dapat dikumpulkan, melakukan praktikum dan menarik kesimpulan melalui metode induktif. 9. Mengembangkan hasrat ingin tahu. 10. Memperkaya pengalaman dan meningkatkan keterampilan. Sedangkan kelemahan metode praktikum yaitu : 1. Tidak semua pelajaran dapat diajukan dengan metode ini. 2. Hanyalah hal yang kongkrit yang dapat dilakukan dengan metode ini.

Page 8: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

19

3. Suatu kegiatan praktikum tidak selalu berhasil seperti yang diharapkan. 4. Mahalnya alat-alat praktikum sering menghambat untuk melakukan praktikum di sekolah.

Kemampuan praktikum menyangkut keterampilan dalam mempraktikkan

sejumlah job sheet yang dimilikinya. Dengan demikian, untuk mengukur

kemampuan praktikum peserta didik dalam mengoperasikan radio penerima dan

pemancar dapat dilihat dari domain psikomotorik.

2.3 Kompetensi

2.3.1 Konsep Kompetensi

Kompetensi menurut: Syaodih Sukmadinata (2004: 29):

Kecakapan-kecakapan, ketrampilan untuk menyatakan, memelihara, menjaga dan mengembangkan diri. Kecakapan dan ketrampilan-ketrampilan tersebut, tidak sekedar berkenaan aspek fisik-biologis, tetapi juga aspek-aspek intelektual, sosial, dan afektif (perasaan sikap, nilai).

Pada Erizal. (2009). Definisi Kompetensi. [online].

Tersedia: http://www.wartawarga.gunadarma.ac.id//2009/12/definisi-kompetensi/

[29 Desember 2009] dijelaskan definisi kompetensi dari beberapa ahli

diantaranya :

a. Ruky (Hay & Mac Ber, 2003:104) mengemukakan bahwa kompetensi adalah “an underlying characteristic of an individual that is casually related to criterion – referenced effective and/or superior performance in a job or situation” (Karakteristik dasar seseorang yang mempengaruhi cara berpikir dan bertindak, mem-buat generalisasi terhadap segala situasi yang dihadapi, serta bertahan cukup lama dalam diri manusia).

b. Drs. Budiman Sanusi Mpsi, berpendapat bahwa kompetensi adalah “ keseluruhan pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan sikap yang ditampilkan oleh orang-orang yang sukses/berhasil dalam mengerjakan suatu tugas dengan prestasi kerja yang optimal”.

Page 9: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

20

Berdasarkan pendapat ketiga pendapat diatas, saya sependapat dengan

Syaodih Sukmadinata. Pengertian kompetensi dalam penelitian ini adalah

kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seseorang berupa pengetahuan,

keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan sesuai dengan standar tertentu,

sehingga dapat dilaksanakan secara efektif, dan efisien.

Kompetensi mengenal komponen elektronika merupakan salah satu sub

kompetensi dari kompetensi Menguasai Teori Dasar Elektronika sesuai kurikulum

2004 Buku II (2004) adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kompetesi menguasai teori dasar elektronika sub

kompetensi mengenal komponen elektronika SMK N 1 Sukabumi.

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran

Mengenal

komponen

Elektronika

- Pengenalan jenis-jenis resistor dan

bahan penyusunannya.

- Perhitungan nilai resistor

menggunakan kode warna.

- Pengenalan jenis-jenis kapasitor dan

bahan penyusunannya.

- Pengenalan fungsi kapasitor.

- Penghitungan nilai kapasitansi

kapasitor.

- Identifikasi jenis-jenis induktor

- Identifikasi jenis-jenis transformator.

- Identifikasi jenis-jenis transistor

- Menghitung nilai resistansi

berbagai jenis resistor.

- Menghitung nilai

kapasistansi berbagai jenis

kapasitor.

- Menguji komponen Pasif.

- Menguji komponen aktif.

- Memanfaatkan komponen

Pasif.

- Memanfaatkan komponen

Pasif

Page 10: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

21

2.3.2 Model - Model Kompetensi

Menurut Syaodih Sukmadinata, N (2004:44) model-model kompetensi

yaitu: “secara garis besar kompetensi dapat dibedakan menjadi dua model

kompetensi, yaitu model masukan atau “input model”, dan model hasil “output

model”.

1. Model input adalah suatu model kompetensi yang di miliki oleh individu

peserta didik diantaranya pengetahuan, keterampilan dan sikap.

2. Model output adalah suatu model kompetensi yang merumuskan

kompetensi berdasarkan aspek-aspek peranan.

Perbedaan antara model input dan model output yaitu model input melihat

performansi dalam unsur-unsur yang terpisah atau terlepas (keterampilan, tugas,

dll), dan mengarah kepada isi performansi, sedangkan model output

menggambarkan keseluruhan peran dalam pekerjaan, keseluruhan unsur-unsur

peran atau mengarah kepada hasil performansi secara standar.

Kompetensi dapat juga diklasifikasikan menjadi karakteristik dasar yang

terdiri dari keterampilan, pengetahuan serta atribut personal lainnya yang mampu

membedakan seseorang itu perform dan tidak perform; hubungan sebab-akibat,

dan acuan kriteria.

a. Karakteristik dasar, yakni kompetensi sebagai bagian dari kepribadian

individu dan dapat memprediksi perilaku dalam situasi dan tugas, yaitu:

1). Motif sebagai dorongan dari diri seseorang secara konsisten untuk

melakukan tindakan.

2). Sifat/ watak, yaitu karakteristik fisik dan respon yang konsisten terhadap

situasi atau informasi tertentu.

Page 11: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

22

3). Konsep diri, yaitu nilai-nilai sikap atau citra diri yang dimiliki individu.

4). Pengetahuan, yakni informasi yang dimiliki seseorang dalam bidang

tertentu.

5). Keterampilan, yaitu kemampuan untuk melaksanakan tugas secara fisik

atau mental.

b. Hubungan sebab-akibat, adalah kompetensi yang menyebabkan dan

memprediksi perilaku dan kinerja. Kompetensi motif, sifat/ watak dan konsep

diri dapat meprediksi tindakan perilaku yang pada akhirnya dapat

memprediksi hasil kinerja.

c. Acuan kriteria, adalah kompetensi paling kritis yang dapat membedakan

kompetensi dengan kinerja tinggi atau rata-rata.

Dengan demikian, untuk menjadi kompeten, seseorang harus disiapkan

secara matang baik pengetahuan dan keterampilan (IQ) yang terlihat lebih nyata

maupun konsep diri, sifat/ watak, dan motif lebih tersembunyi yang berada pada

pusat kepribadian individu (EQ).

2.3.3 Standar Kompetensi

Berdasarkan Standar Kompetensi Keahlian Elektonika M & R yang

diterbitkan oleh Depdiknas (2003: 2) dijelaskan bahwa:

Standar kompetensi merupakan kesepakatan-kesepakatan tentang kompetensi yang diperlukan pada suatu bidang pekerjaan oleh seluruh “stakeholder” di bidangnya. Dengan pernyataan lain yang dimaksud dengan standar kompetensi adalah perumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

Page 12: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

23

Pengembangan kurikulum 2004, yang ciri paradigmanya adalah berbasis

kompetensi, akan mencakup pengembangan silabus dan sistem penilaiannya.

Silabus merupakan acuan untuk merencanakan dan melaksanakan program

pembelajaran, sedangkan sistem penilaian mencakup jenis tagihan, bentuk

instrumen, dan pelaksanaannya. jenis tagihan adalah berbagai tagihan, seperti

ulangan atau tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Bentuk

instrumen terkait dengan jawaban yang harus dilakukan oleh siswa, seperti bentuk

pilihan ganda atau soal uraian.

2.4 Evaluasi Pembelajaran

Menurut Ngalim Purwanto (1991 : 3) : “Evaluasi adalah suatu proses yang

sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sejauh mana tujuan-tujuan

pengajaran telah dicapai oleh siswa”.

Evaluasi merupakan suatu proses sistematis yang dilakukan untuk

mengetahui sejauhmana tujuan pengajaran tercapai. Evaluasi merupakan suatu

kegiatan yang direncanakan untuk memperoleh informasi berupa data yang

kemudian dapat diambil sebuah kesimpulan dari data tersebut. Hasil evaluasi akan

memberikan gambaran lengkap dan menyeluruh tentang aspek-aspek yang dinilai,

baik pencapaian secara perseorangan maupun kelompok.

Proses belajar mengajar, tujuan pengajaran dan prosedur evaluasi saling

berkaitan dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Ngalim

Purwanto (1991 : 4) mengemukakan secara bagan di halaman berikut ini:

Page 13: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

24

Tujuan Pengajaran

Proses Belajar Mengajar Prosedur Evaluasi

Gambar 2.1 Hubungan Proses Belajar Mengajar

• Bahan atau materi pengajaran apa yang akan diajarkan dan metode apa

yang akan digunakan sangat bergantung pada tujuan pengajaran yang telah

dirumuskan. Demikian pula bagaimana prosedur evaluasi harus dilakukan

serta bentuk-bentuk tes atau alat evaluasi mana yang akan dipakai untuk

menilai hasil pengajaran tersebut harus dikaitkan dan mengacu pada bahan

dan metode yang digunakan pada tujuan pengajaran yang telah

dirumuskan.

• Tingkat penguasaan siswa mengenai dasar-dasar elektronika yang

dimaksud lebih ditekankan pada pengetahuan, pemahaman dan aplikasi

dasar-dasar elektronika yang terdapat dalam aspek kognitif.

Menurut struktur kognitif yang dikemukakan oleh Benyamin S. Bloom

yang dikutip oleh Ngalim Purwanto (1991 : 44) terbagi menjadi beberapa bagian

diantaranya :

1. Pengetahuan (C1)

Yaitu tingkat kemampuan yang hanya meminta responden atau peserta

didik untuk mengenal atau mengetahui adanya konsep, fakta, atau istilah-istilah

tanpa harus mengerti, atau dapat menilai, atau dapat menggunakannya. Kata kerja

operasional yang biasa dipakai dalam rumusan Tujuan Instruksional Khusus

(TIK) untuk jenjang ingatan, antara lain: menyebutkan, menunjukkan, mengenal,

Page 14: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

25

mengingat kembali, dan mendefinisikan. Contoh : Tuliskan rumus reaktansi

kapasitif ?

2. Pemahaman (C2)

Yaitu tingkat kemampuan yang mengharapkan peserta didik mampu

memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya. Kata kerja

operasional yang biasa dipakai dalam rumusan Tujuan Instruksional Khusus

(TIK) untuk jenjang pemahaman, diantaranya: membedakan, mengubah,

mempersiapkan, menyajikan, mengatur, menginterpretasikan, menjelaskan,

mendemonstrasikan, memberi contoh, memperkirakan, menentukan dan

mengambil keputusan. Contoh : Jika diketahui harga sebuah kapasitor sebesar 1

mF dan frekuensi 50 Hz. Berapakah nilai reaktansi kapasitornya (Xc) ?

3. Penerapan/Aplikasi (C3)

Peserta didik dituntut kemampuannya untuk menerapkan atau

menggunakan apa yang telah diketahuinya dalam suatu situasi yang baru baginya.

Kata kerja operasional yang biasa dipakai dalam rumusan Tujuan Instruksional

Khusus (TIK) untuk jenjang aplikasi, antara lain: menggunakan, menerapkan,

menggeneralisasikan, menghubungkan, memilih, mengembangkan,

mengorganisasi, menyusun, mengklasifikasikan, menggambarkan dan mengubah

struktur. Contoh : Perhatikan gambar rangkaian di halaman berikut ini !

C2

R1C1

D1

Page 15: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

26

Setelah sinyal melewati C2, maka bentuk gambar output yang dihasilkan yaitu …..

4. Analisis (C4)

Yaitu tingkat kemampuan peserta didik untuk menganalisis atau

menguraikan suatu integritas atau situasi tertentu ke dalam komponen-komponen

atau unsur-unsur pembentuknya. Kata kerja operasional yang biasa dipakai dalam

rumusan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) untuk jenjang analisis, antara lain:

membedakan, menemukan, mengklasifikasikan, mengategorikan, menganalisis,

membandingkan, membuat diagram dan mengadakan pemisahan.

Contoh :

Berdasarkan gambar di samping,

berapakah besarnya harga rata-rata arus

bolak-balik untuk satu periode ?

5. Sintesis (C5)

Yaitu penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam suatu bentuk

yang menyeluruh. Kata kerja operasional yang biasa dipakai dalam rumusan

Tujuan Instruksional Khusus (TIK) untuk jenjang sintesis, antara lain:

menyintesis, menghubungkan, mengklasifikasikan, menghasilkan, mengkhusus

kan, menggabungkan, mengembangkan dan mengorganisasi.

Pada gambar rangkaian penguat di dibawah ini, komponen apakah yang

harus dipasang pada bagian yang diberi tanda tanya ?

0

100A

-100A π 2π

Page 16: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

27

? ?

??

+ 3 0

6. Evaluasi (C6)

Dengan kemampuan evaluasi, peserta didik diminta untuk membuat

penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi, dan sebagainya berdasarkan

kriteria tertentu. Kata kerja operasional yang biasa dipakai dalam rumusan Tujuan

Instruksional Khusus (TIK) untuk jenjang evaluasi, antara lain: menafsirkan,

menilai, menentukan, mempertimbangkan, melakukan, membandingkan,

memutuskan, mengargumentasikan dan menaksir.

Contoh :

Dari gambar di samping ini, Resistor mana

yang akan lebih cepat rusak ?

Bloom (Moch. Ali, 2001 : 32-33) mengemukakan indikator-indikator penguasaan kognitif diantaranya: 1. Memiliki ingatan terhadap bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya. 2. Mampu untuk memahami (mengerti) arti dari suatu bahan pelajaran yang dipelajari. 3. Mampu menggunakan suatu bahan yang telah dipelajarinya ke dalam situasi yang baru atau situasi yang konkrit. 4. Mampu menguraikan suatu materi atau suatu bahan dalam bagian-bagiannya sehingga susunannya dapat dimengerti.

_

+

12

1kΩ/5w

R1

1kΩ/1w

R2

Page 17: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

28

5. Mampu menggabungkan bagian-bagian untuk membentuk suatu keseluruhan yang baru, yang menitikberatkan pada tingkah laku kreatif dengan cara memformulasikan. 6. Mampu membuat penilaian terhadap suatu bahan atau materi berdasarkan pada maksud dan kriteria tertentu.

Praktikum adalah proses pembelajaran yang membekali siswa dengan

bentuk kemampuan psikomotorik. Kemampuan tersebut menyangkut

keterampilan dalam mempraktikkan sejumlah job sheet yang dimilikinya. Dengan

demikian untuk mengukur kemampuan praktikum siswa dalam rangkaian

penerima radio dapat dilihat dari domain psikomotoriknya saja.

Domain psikomotorik menitikberatkan pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol jasmaniah. Kecakapan-kecakapan fisik dapat berupa pola gerakan atau keterampilan fisik. Elizabeth Simpson membagi aspek psikomotorik dalam tujuh jenjang (Oemar Hamalik, 2001 : 82) sebagai berikut: 1. Persepsi (perception).

Penggunaan lima organ indra untuk memperoleh kesadaran tentang tujuan dan untuk menterjemahkannya menjadi tindakan (action). Contoh : siswa menyiapkan alat dan bahan yang digunakan pada praktikum.

2. Kesiapan (set). Kesiapan untuk merespon secara mental, fisik dan emosional. Contoh: siswa mempersiapkan materi rangkaian penerima radio sebelum dipraktikan.

3. Respon terbimbing (guided response). Bantuan yang diberikan kepada siswa melalui pertunjukkan peran model, misalnya setelah guru mendemonstrasikan suatu bentuk tingkah laku, lalu siswa menerapkannya sendiri. Contoh : siswa mengikuti petunjuk yang telah diberikan oleh instruktur .

4. Mekanisme. Respon fisik yang telah dipelajari menjadi kebiasaan, misalnya menunjukkan keterampilan kerja setelah mengalami pelajaran sebelumnya. Contoh : siswa mempertunjukkan kemampuannya pada saat praktikum rangkaian penerima radio .

5. Respon yang unik (complex overt response). Suatu tindakan motorik yang rumit dipertunjukkan dengan terampil dan efisien. Contoh : siswa melakukan pengetesan, pengukuran serta troubleshooting pada rangkaian penerima radio.

6. Adaptasi. Mengubah respon-respon dalam situasi-situasi yang baru. Contoh : siswa melakukan penganalisaan pada saat rangkaian penerima radio terdapat kesalahan (tidak jalan).

Page 18: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

29

7. Organisasi. Menciptakan tindakan-tindakan baru. Contoh : siswa mencari alternatif lain pada saat mengatasi kesalahan yang terjadi.

Dari uraian di atas, dihubungkan dengan penelitian yang dilakukan tentang

kemampuan praktikum Kompetensi Memperbaiki/ reparasi Radio, maka dapat

disusun indikator-indikator yang akan diobservasi untuk mengungkap

kemampuan keterampilan siswa dalam praktikum. Indikator tersebut yaitu:

1. Menilai penempatan peralatan

Siswa mempersiapkan peralatan secara umum, menempatkan/ menyusun alat-

alat ukur dalam posisi mudah dibaca, aman dan benar, kemudian

menempatkan papan percobaan dalam posisi mudah mengadakan pengaturan-

pengaturan

2. Menilai memilih peralatan

Memilih alat ukur dalam jumlah yang sesuai dengan batas ukur yang cocok

untuk kebutuhan pekerjaan dan memilih papan kerja yang sesuai dengan

lembar kerja

3. Menilai ketelitian /kehati-hatian menggunakan alat

Teliti dan hati-hati menggunakan alat ukur dan membuat sambungan-

sambungan rangkaian, menyambung alat ukur dan memperhitungkan batas

ukur dari alat ukur yang akan digunakan.

4. Menilai ketepatan pembacaan/ pengukuran

Kebenaran dari hasil pengukuran, ketelitian pembacaan, mengikuti langkah-

langkah kerja dan menyusun hasil pengukuran dengan baik

Page 19: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

30

5. Menilai kebaikan grafik dan gambar

Keterampilan, kebersihan, kebaikan, kebenaran, memenuhi ukuran gambar

Sesuai dengan gambar/ grafik yang ditugaskan

6. Menilai jawaban pertanyaan

Dapat menjawab semua pertanyaan dengan baik, singkat dan jelas dalam

bentuk lisan maupun tulisan dan dapat memberikan alasan-alasan dengan tepat

berdasarkan teori dan kesimpulan dari hasil pengukuran serta dapat

menjelaskan hal-hal yang terjadi pada waktu melaksanakan pekerjaan, bila

perlu untuk perkembangan pekerjaan.

7. Menilai kerapihan laporan

Dapat menyusun laporan berdasarkan hasil-hasil pengukuran/ pengamatan dari

pekerjaan dengan baik, menyusun kalimat-kalimat dengan singkat dan jelas

menurut urutan sesuai dengan langkah kerja dan dapat membuat kesimpulan

dari kesukaran-kesukaran percobaan dan cara-cara penanggulangannya

8. Menilai bahasa laporan yang baik

Menggunakan ejaan yang benar, susunan kalimat yang lengkap dan tanda-

tanda bacanya serta menggunakan istilah-istilah teknik bahasa Indonesia dan

berusaha mempergunakan bahasa asing seminim mungkin dalam istilah-istilah

teknik terutama istilah elektronika. Susunan yang sistematis sesuai dengan

urutan dari sifat-sifat pekerjaan yang dilaporkan

9. Menilai waktu

Dapat menyelesaikan pekerjaan/ percobaan dengan baik dan dalam waktu

yang sesuai dengan rencana, dapat menyelesaikan pekerjaan/percobaan

Page 20: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

31

dengan baik dan dalam waktu yang lebih lama, dapat menyelesaikan,

pekerjaan/ percobaan kurang baik dan dalam waktu yang sesuai rencana,

dapat menyelesaikan pekerjaan/ percobaan kurang baik dan dalam waktu

yang lebih lama.

2.5 Keterkaitan Antar Kompetensi Mengenal Komponen Elektronika

Dengan Kemampuan Praktik Memperbaiki/ Reparasi Radio

Tabel 2.2 Hubungan variabel X dan variabel Y

Mengenal Komponen Elektronika

Memperbaiki/ Reparasi Radio

1.Resistor 2.Kapasitor 3.Induktor 4.Dioda 5.Transistor

Resistor dalam program diklat Teknik Komunikasi Radio digunakan untuk memberikan bias pada transistor. Selain itu resistor juga digunakan sebagai pembagi tegangan. Kapasitor digunakan untuk kopling pada penguat. Kapasitor berfungsi sebagai bypass yaitu membuang frekuensi tinggi (frekuensi radio) dan melalukan frekuensi rendah (frekuensi audio). Kapasitor juga berfungsi sebagai resonator. Induktor digunakan untuk kopling pada penguat dan RFC. Dioda digunakan sebagai detektor Modulasi Amplitudo (AM). Transistor digunakan sebagai penguat frekuensi radio (RF), penguat frekuensi menengah (IF) dan penguat audio (penguat tegangan dan penguat akhir).

Page 21: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

32

Pemahaman materi komponen aktif dan pasif meliputi resistor, kapasitor,

induktor, dioda, transistor diantaranya meliputi bahan pembuatnya, nilai

hambatan, toleransi, kemampuan daya, derau, dan sifatnya pada frekuensi tinggi

merupakan pengetahuan yang harus diberikan kepada peserta didik sebagai

kompetensi/sub-kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik dari

kompetensi teori dasar elektronika. Adapun materi yang dipraktekkan terdiri

rangkaian audio amplifier.

Pada rangkaian audio amplifier yang terdiri atas empat buah transistor

yang berfungsi memperkuat sinyal informasi hasil dari rangkaian detektor.

Kekerasan suara dapat diatur dengan mengubah kedudukan variabel resistor yang

berfungsi sebagai volume control. Transistor C1684 berfungsi sebagai penguat

pertama audio amplifier dengan konfigurasi emiter terbumi (common emitter) dan

melalui resistor 33k mendapat umpan balik negatif dari output power amplifier.

Oleh karena itu dengan diberikannya pengetahuan mengenai komponen-

komponen aktif dan pasif diharapkan dapat menunjang kemampuan siswa dalam

menerapkannya di dalam praktikum memperbaiki/ reparasi radio.

Dengan demikian keterkaitan antara kompetensi menguasai teori dasar

elektronika dengan kemampuan praktikum memperbaiki/ reparasi radio

merupakan hubungan (korelasi) yang bersifat kausalitas. Dimana tingkat

kemampuan praktikum atau keterampilan merupakan pengejawantahan dari

proses pembelajaran kognitif.

Sebagaimana dikemukakan oleh Gagne (Dahar, R.W: 1996:140) bahwa: “

keterampilan-keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan-kegiatan

Page 22: 4. Bab 2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_te_020264_chapter2(1).pdf · lengkap adalah yang dikemukakan oleh Sudjana, N. Pengertian belajar dalam ... Memulai

33

fisik, melainkan kegiatan-kegiatan motorik yang digabung dengan keterampilan

intelektual”.

Dengan tingginya tingkat kompetensi peserta didk mengenai materi

komponen aktif dan pasif diharapkan juga seiring dengan meningkatnya

kemampuan peserta didik dalam menerapkannya di dalam praktikum

memperbaiki/ reparasi radio.