30
44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah tujuh restoran formal yang berada di Surabaya, Jawa Timur. Berikut ini adalah profil restoran formal yang peneliti gunakan sebagai objek: 1. Tune Restaurant and Wine Bar Tune Restaurant terletak di Jalan H.R. Muhammad No. 181 Surabaya ini berdiri sejak Juni 2014. Tune Restaurant menyediakan kombinasi makanan Prancis, Italia, dan Spanyol dengan desain arsitektur yang unik. Restoran ini buka setiap hari pada pukul 11.30 sampai 22.30. Restoran ini memiliki tiga bagian ruangan, yaitu dining space, wine bar, dan ruang VIP. Menu yang disediakan berkisar Rp 45,000,00 sampai Rp 230,000,00 untuk makanan. Sedangkan untuk harga minuman berkisar Rp 15,000,00 sampai Rp 120,000,00. Saat ini Tune Restaurant memiliki 26 karyawan yang bertugas sebagai pramusaji, kapten, dan lain-lain. Tiga daerah khas yang berbeda tersedia untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para tamu Tune ini. Terdapat ruang makan besar komunal di dekat wine bar, cocok bagi pengunjung yang ingin merasakan pengalaman kuliner klasik. Ada juga ruang VIP yang siap untuk menampung yang ingin menikmati sajian restoran yang lebih private; sementara wine bar yang luas tersedia bagi tamu dengan yang menggemari anggur vintage terbaik. Ruang terakhir yang menjadi daya tarik bagi Tune Restaurant adalah ruang kapel yang dijuluki "Amor", ruangan ini tersedia untuk pernikahan, pelantikan, atau acara pribadi lainnya. 2. De Soematra 1910 De Soematra dibangun pada tahun 1910 oleh Aristech AIA (Algemeen Ingenieurs en Architecten Bureau) dengan suasana kolonial kuliner eksekutif, konsep dari De Soematra adalah fine dining dengan the authentic basic french set menu in daily basis, chinese menu fine food dan Indonesian food (tersedia sesuai permintaan).

4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

  • Upload
    others

  • View
    33

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

44 Universitas Kristen Petra

4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah tujuh restoran formal yang

berada di Surabaya, Jawa Timur. Berikut ini adalah profil restoran formal yang

peneliti gunakan sebagai objek:

1. Tune Restaurant and Wine Bar

Tune Restaurant terletak di Jalan H.R. Muhammad No. 181 Surabaya ini

berdiri sejak Juni 2014. Tune Restaurant menyediakan kombinasi makanan Prancis,

Italia, dan Spanyol dengan desain arsitektur yang unik. Restoran ini buka setiap hari

pada pukul 11.30 sampai 22.30. Restoran ini memiliki tiga bagian ruangan, yaitu

dining space, wine bar, dan ruang VIP. Menu yang disediakan berkisar Rp 45,000,00

sampai Rp 230,000,00 untuk makanan. Sedangkan untuk harga minuman berkisar Rp

15,000,00 sampai Rp 120,000,00. Saat ini Tune Restaurant memiliki 26 karyawan

yang bertugas sebagai pramusaji, kapten, dan lain-lain. Tiga daerah khas yang

berbeda tersedia untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para tamu Tune ini.

Terdapat ruang makan besar komunal di dekat wine bar, cocok bagi pengunjung yang

ingin merasakan pengalaman kuliner klasik. Ada juga ruang VIP yang siap untuk

menampung yang ingin menikmati sajian restoran yang lebih private; sementara wine

bar yang luas tersedia bagi tamu dengan yang menggemari anggur vintage terbaik.

Ruang terakhir yang menjadi daya tarik bagi Tune Restaurant adalah ruang kapel

yang dijuluki "Amor", ruangan ini tersedia untuk pernikahan, pelantikan, atau acara

pribadi lainnya.

2. De Soematra 1910

De Soematra dibangun pada tahun 1910 oleh Aristech AIA (Algemeen

Ingenieurs en Architecten Bureau) dengan suasana kolonial kuliner eksekutif, konsep

dari De Soematra adalah fine dining dengan the authentic basic french set menu in

daily basis, chinese menu fine food dan Indonesian food (tersedia sesuai permintaan).

Page 2: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

45 Universitas Kristen Petra

Untuk acara pernikahan juga akan disediakan live cooking stall dengan menu-menu

spesial dilengkapi dengan menu prasmanan internasional, Indonesia dan Cina untuk

menarik para tamu undangan. Bertempat di Jalan Sumatra nomor 75 Surabaya,

pemilik dari restoran ini adalah Djamal Ghozi Basmeleh dan Azzadina Djamal.

Karena De Soematra merupakan bangunan tertua di Surabaya, pada tahun 2012

bangunan ini dijadikan sebagai salah satu cagar alam di Surabaya dengan desain

klasik dan mewah. De Soematra juga cocok digunakan sebagai tempat workshop,

pameran fashion, bahkan untuk tempat melaksanakan pernikahan. Restoran ini buka

pada pukul 12.00 hingga pukul 22.00 setiap hari. Namun disarankan untuk

melakukan reservasi dulu sebelum datang ke De Soematra Restaurant karena lounge

dan private room akan ditutup untuk publik apabila restoran telah di-book atau

dipesan oleh seseorang.

3. Mediteranneo Restaurant and Lounge

Mediteraneo Restaurant and Lounge yang berlokasi di Jalan Raya Kupang

Baru nomor 74 Surabaya. Merupakan restoran dengan mengambil konsep laut

mediterania yang ada di berbagai negara seperti Spanyol, Italia dan Maroko dan

mengambil konsep the real mediteraneo vintage style. Pemilik restoran ini adalah

Mulia Family yaitu Ricky Mulia dan rekan bisnisnya yang adalah pemilik pertama

restoran Mediteraneo di Labuan Bajo yang ada sejak tahun 2011, Nusa Tenggara

Timur yaitu orang Italia asli bernama Fabio Matia Nizzardo, Mario Indrio dan Cinzia

Ziggiotti. Visi dan misi dari restoran ini sendiri adalah melayani tamu dengan

memberikan hidangan yang mempunyai cita rasa asli italia dan mediterania dengan

tanpa mengubah rasa asli tersebut ini yang menjadi keunggulan dari restoran

mediteraneo dibandingkan dengan restoran lain yang ada di Surabaya. Dengan varian

Classic italian menu, Fiorentina Steak menjadi salah satu menu favorit di restoran ini

yaitu steak dengan berat 1 kilogram. Dengan karyawan berjumlah 50 orang restoran

ini beroperasi mulai jam 11 siang hingga 11 malam dengan sistem karyawan kontrak.

Page 3: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

46 Universitas Kristen Petra

4. Carnivor Steak and Grill

Carnivor merupakan restoran steak and grill bernuansa America Eropa yang

terletak di Jalan Bali nomor 27 Surabaya. Restoran ini telah menjadi salah satu resto

yang digemari masyarakat Surabaya. Carnivor Steak and Grill terbagi jadi 3 ruang.

Yang pertama adalah ruang utama, kemudian ada taman (outdoor) dan bar. Di

gedung utama, Carnivor menyediakan ruang VIP yang digunakan untuk acara-acara

khusus. Sedangkan di bagian belakang, terdapat bar yang cocok untuk pengunjung

yang inign menikmati mocktail atau berbagai macam kopi dengan suasana seperti di

lounge. Dengan tempat yang sangat lusa, Carnivor mengusung tema Mediteran style

sebagai dekorasi indoor maupun outdoor. Restoran ini buka setiap hari pada pukul

11.00 sampai pukul 22.30. Baby back prok ribs dan green garden merupakan

makanan dan minuman terfavorit yang menjadi best seller di Carnivor. Menu yang

ditawarkan bervariasi dan tidak hanya steik saja. Ada berbagai macam steik, pizza,

burger dan pasta. Carnivor memiliki sekitar 43 karyawan dengan jam kerja 8 jam

per-hari serta terbagi menjadi 2 divisi yaitu departemen food and beverage dan juga

departemen service. Sistem kontrak merupakan sistem yang dipakai dalam

mempekerjakan karyawan.

5. Citilites Sky Club and Bistro

Pemilik restoran ini adalah PT. Sekawan Bhakti Intiland. Restoran Citilites

buka pada tanggal 8 Agustus 2008. Citilites mengandung makna gemerlap kota,

diambil dari kata city yang berarti kota dan light yang berarti gemerlap. Restoran yang

berdiri di jalan Mayjen Sungkono 101-103 Surabaya ini mengusung tema semi fine

dining dengan menu ala Western Food and Beverage. Citilites yang terletak di dalam

Hotel Java Paragon ini menjadi salah satu restoran unggulan Hotel Java Paragon yang

digemari masyarakat kota Surabaya karena keistimewaannya. Keistimewaan restoran

ini dibandingkan dengan restoran-restoran lain di Surabaya adalah Citilites merupakan

restoran Skyclub pertama di Surabaya dengan pemandangan indah kota Surabaya dari

ketinggian lantai 21. Selain itu desain yang modern minimalis namun mewah juga

Page 4: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

47 Universitas Kristen Petra

menambah keistimewaan Citilites Restaurant ini. Citilites juga menyediakan menu

custom untuk acara-acara tertentu sesuai kebutuhan customer. Untuk dinner dengan

suasana romantis dan menu set lengkap mulai dari appetizer sampai dessert, dipatok

sekitar Rp 500,000 sampai dengan Rp 600,000. Customer juga bisa memesan private

area atau VIP area dengan view pemandangan kota Surabaya. Karyawan yang bekerja

di Citilites merupakan karyawan kontrak berjumlah 13 orang termasuk staff, daily

casual dan bartender. Menu favorit di Citilites antara lain adalah Lobster, Wagyu Beef,

Chicken Cordon Bleu, dan lain-lain.

6. Platinum Grill A Resort Dinning

Platinum Grill berdiri sejak November 2008. Bertempat dijalan Raya Golf

Graha Famili Surabaya, restoran ini dimiliki oleh Bobby Hartono dan Olivia Cynthia.

Dengan tema fine dining restaurant, Platinum Grill telah menjadi salah satu restoran

yang digemari masyarakat Surabaya dan sangat terkenal sebagai tempat lunch

maupun dinner romantic para pasangan tua maupun muda. Platinum Grill juga

menyediakan menu brunch pada pagi menjelang siang hari pukul 09.00 hingga jam

14.00. Selanjutnya pada malam hari pukul 18.00 menjadi restoran fine dinning

dengan menyajikan beberapa set menu dengan kualitas makanan yang sangat baik dan

bertema open kitchen. Jumlah karyawan Platinum Grill yang bekerja saat ini adalah

25 orang sebagai koki, cook, server, kapten, HR Manager dan sebagainya. Platinum

Grill memiliki dua sisi ruang makan yaitu (indoor dan outdoor) dilengkapi juga

dengan ruang VIP. Setiap ruangan memiliki keunggulan tersendiri, daerah dalam

ruangan pasti akan nyaman bagi customer yang mencintai berada di ruang ber-AC,

sementara daerah luar akan kurang dingin tapi customer dapat menikmati pandangan

golf dari sana dengan suasana yang romantis. Menu favorit di Platinum Grill antara

lain adalah Egg Benedict, English Breakfast, Potato Truffle Espuma, Story of Salmon,

dan lain-lain.

Page 5: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

48 Universitas Kristen Petra

7. Sky @36

Pemilik restoran ini adalah PT. Graha Intiboga, di mana PT ini di bawah PT.

Intiland. Sinarto Dharmawan adalah pemilik restoran Sky36 ini yang berada di

apartemen Sumatra36 dijalan Sumatra nomor 36 Surabaya. Restoran ini dibuka pada

tanggal 12 Desember 2014, di mana jam operasional dari restoran ini adalah pukul 4

sore sampai 10 malam. Visi dari restoran ini adalah menjadi restoran rooftop ternama

yang ada di Surabaya, sedangkan misi dari restoran ini adalah menjaga standarisasi

kualitas makanan dan pelayanan kepada para konsumennya. Konsep yang ada dalam

restoran sky36 ini adalah western food dengan semi fine dining style. Jenis makanan

yang disajikan pun beragam namun, menu favoritnya adalah rib eye steak, lobster dan

tenderloin steak, untuk minuman yang paling diminati oleh konsumen adalah baileys

oreo, mocktail dan milkshake. Menu yang disediakan juga beragam ada menu Ala

Carte dan set menu. Setiap konsumen yang datang ke restoran sky36 minimum

spending atau batas minimum yang harus di bayarkan adalah Rp 200,000. Konsep

restoran ini jelas terlihat dengan adanya konsep restoran yang benar-benar rooftop

restaurant dengan makanan western yang telah disesuaikan dengan lidah masyarakat

Surabaya. Jumlah pegawai adalah 28 orang yang terdiri dari bagian admin, FB

kitchen dan FB service dengan rata-rata pegawai kontrak minimal dua tahun kerja,

setelah lebih dari dua tahun menjadi pegawai tetap.

4.2. Analisa Responden Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan responden yaitu karyawan yang

bekerja di industri jasa restoran formal yang ada di Surabaya, karyawan disini tidak

hanya karyawan tetap tetapi juga karyawan kontrak, ditambah lagi dengan manajer,

human resources departement, asisten manajer, security yang seluruhnya bekerja di

dalam operasional restoran formal sehari-hari. Pembagian kuesioner ini dilakukan

pada tanggal 28 November 2016- 10 Desember 2016 kepada 200 orang karyawan

yang bekerja di 7 restoran formal di Surabaya. Masing-masing responden yaitu

karyawan yang telah mengisi kuesioner yang berisi gejala-gejala stres yang terjadi di

Page 6: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

49 Universitas Kristen Petra

industri restoran formal. Berikut adalah data pembagian kuesioner serta berapa yang

kembali.

Tabel 4.1. Sampel Responden

Dapat dilihat bahwa peneliti telah menyebarkan kuesioner sebanyak 209,

namun yang dapat diolah 200 kuesioner, 9 kuesioner di drop atau tidak dapat

digunakan karena hasil kuesioner tidak memenuhi syarat penentuan responden

peneliti, selain itu adanya data yang tidak diisi dengan lengkap oleh karyawan. Oleh

karena itu, hanya 200 yang dapat diolah lebih lanjut. Kuesioner yang telah terkumpul

kembali diolah lebih lanjut, namun sebelumnya data telah diuji dengan menggunakan

uji validitas dan uji reliabilitas agar data yang diperoleh valid dan dapat diandalkan

untuk nantinya dapat diolah lebih lanjut.

4.3. Uji Validitas

Uji validitas pada penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden dari total

200 orang responden yang digunakan sebagai sampel dari penelitian ini. Setiap

pertanyaan dapat dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel dengan tingkat

signifikansi 5%. Dengan adanya 30 responden yang dilibatkan dalam uji validitas ini,

maka nilai derajat bebas (db) adalah n-2, yaitu 28. Oleh karena itu, nilai r tabel yang

didapat adalah 0.361. Hasil dari uji validitas untuk setiap variabel adalah sebagai

berikut:

Nomer Tempat Penelitian Jumlah Penyebaran

Kuesioner

Jumlah Kuesioner

Kembali

1 Mediterraneo 50 47

2 Platinum Grill 25 25

3 Carnivor 43 41

4 De Soematra 24 24

5 Citilites 13 11

6 Sky @36 28 26

7 Tune Restaurant 26 26

Total 209 200

Page 7: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

50 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas

NO. INDIKATOR STRES KERJA R

HITUNG

R

TABEL

KETERANGAN

Gejala Fisikal

1 Saya sering mengalami nyeri kepala

0.782 0.361 Valid

2 Saya sering mengalami insomnia

atau susah tidur

0.525 0.361 Valid

3 Saya sering mengalami sakit

punggung, terutama punggung bagian bawah

0.499 0.361 Valid

4 Saya sering mengalami diare 0.615 0.361 Valid

5 Saya pernah mengalami usus buntu 0.367 0.361 Valid

6 Saya sering mengalami susah buang air besar (sembelit)

0.707 0.361 Valid

7 Saya sering mengalami gatal-gatal pada kulit

0.659 0.361 Valid

8 Saya sering mengalami ketegangan

otot-otot urat, terutama pada leher dan bahu

0.611 0.361 Valid

9 Saya sering mengalami gangguan pencernaan

0.369 0.361 Valid

10 Saya sering mengalami tekanan darah tinggi

0.625 0.361 Valid

11 Saya pernah mengalami

serangan jantung

0.364 0.361 Valid

12 Saya sering mengalami keringat

yang berlebih

0.402 0.361 Valid

13 Saya sering mengalami

penurunan pada selera makan

0.419 0.361 Valid

Page 8: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

51 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas (Sambungan)

NO. INDIKATOR STRES KERJA R

HITUNG

R

TABEL

KETERANGAN

Gejala Fisikal

14 Saya sering mengalami kelelahan

akibat beban kerja yang berlebih

dalam pekerjaan saya sebagai

karyawan restoran

0.692 0.361 Valid

15 Saya sering melakukan kekeliruan

dalam melakukan pekerjaan saya

sebagai karyawan restoran

0.524 0.361 Valid

Gejala Emosional

1 Saya sering mengalami gelisah

ataupun cemas

0.769 0.361 Valid

2 Saya sering bersedih atau bahkan

menangis akibat adanya masalah

dalam pekerjaan saya sebagai

karyawan restoran

0.600 0.361 Valid

3 Saya sering tidak berkonsentrasi

dalam menjalankan pekerjaan saya

sebagai karyawan restoran

0.696 0.361 Valid

4 Saya sering mengalami perubahan

suasana hati (mood) dalam pekerjaan

saya sebagai karyawan restoran

0.461 0.361 Valid

5 Saya sering mudah marah dalam

pekerjaan saya sebagai karyawan

restoran

0.611 0.361 Valid

6 Saya mudah gugup saat bekerja

khususnya ketika berinteraksi

langsung dengan atasan, bawahan,

rekan kerja, bahkan tamu restoran

0.589 0.361 Valid

Page 9: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

52 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas (Sambungan)

NO. INDIKATOR STRES KERJA R

HITUNG

R

TABEL

KETERANGAN

7 Saya sering mengalami tidak percaya

diri dalam melakukan pekerjaan saya

sebagai karyawan restoran

0.802 0.361 Valid

Gejala Interpersonal

1 Saya sering mengalami kehilangan

kepercayaan pada orang lain, baik

atasan, rekan kerja, maupun keluarga

0.784 0.361 Valid

2 Saya sering mudah menyalahkan

orang lain

0.625 0.361 Valid

3 Saya sering dengan mudah

membatalkan janji dengan orang lain

0.649 0.361 Valid

4 Saya cenderung menjadi tertutup

dengan orang lain

0.588 0.361 Valid

5 Saya kurang berkomunikasi dengan

orang lain

0.811 0.361 Valid

Hasil uji validitas pada ketiga indikator stres kerja antara lain gejala fisikal,

gejala emosional, dan gejala interpersonal di atas menunjukkan bahwa nilai korelasi

pearson bernilai lebih besar dari r tabel yaitu 0.361. Sehingga dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa item pertanyaan yang digunakan pada kuesioner untuk

menjelaskan indikator stres kerja valid dan dapat dimengerti oleh setiap karyawan.

4.4. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha sebagai

batas ukuran keandalan. Kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s

Alpha yang dimiliki lebih besar dari 0.60. Berikut adalah hasil uji reliabilitas untuk

setiap variabel.

Page 10: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

53 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.3. Hasil Uji Reliabilitas

SUB VARIABEL

NILAI

CRONBACH

ALPHA

KETETAPAN HASIL

Gejala Fisikal 0.831 0.6 Reliabel

Gejala Emosional 0.758 0.6 Reliabel

Gejala Interpersonal 0.772 0.6 Reliabel

Berdasarkan uji reliabilitas yang peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa

alat ukur penelitian berupa kuesioner ini adalah reliabel. Hal ini terlihat dari nilai

Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0.6. Oleh karena itu, penelitian ini dapat

dianalisa lebih lanjut.

4.5. Analisa Statistik Deskriptif

Teknik analisa statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan data yang

sudah terkumpul. Kuesioner yang dibagikan kepada responden berjumlah 200 dari

tujuh restoran formal di Surabaya yang mewakili seluruh populasi dan menurut

kriteria yang ada. Pada penelitian ini, analisa statistik deskriptif yang digunakan

adalah penyajian data berupa analisa mean.

4.5.1. Faktor Demografis

Profil responden yang dianalisa dan digunakan dalam penelitian ini adalah

jenis kelamin, usia karyawan, lama bekerja, pendidikan terakhir dan status pernikahan

karyawan. Adapun hasil dari profil responden yang peneliti dapatkan dari data

kuesioner akan dijelaskan dalam tabel-tabel serta beberapa diagram dengan

penjelasan dalam bab ini.

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin dijelaskan dalam distribusi

frekuensi pada Tabel 4.3 berikut ini.

Page 11: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

54 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4. Faktor Demografis Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Jenis Kelamin Pria 100 50%

Wanita 100 50%

Total 200 100%

Dari tabel distribusi di atas dapat diketahui bahwa perbandingan karyawan

pria dan wanita seimbang atau sama.

b. Berdasarkan Usia

Identitas responden berdasarkan usia dicantumkan untuk mengetahui berapa

rata-rata usia karyawan atau responden yang menjadi sampel penelitian.

Tabel 4.5. Faktor Demografis Responden Berdasarkan Usia

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Usia

17 tahun -25 tahun 80 40%

26 tahun - 35 tahun 80 40%

36 tahun - 45 tahun 30 15%

46 tahun - 55 tahun 10 5%

Total 200 100%

Berdasarkan hasil distribusi usia pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa

responden yang paling banyak dengan jumlah 80 ada pada usia 17 sampai 25 tahun

dan 26 sampai 35 tahun.

c. Berdasarkan Lama Bekerja

Karakteristik responden yang ketiga adalah berdasarkan lama bekerja seorang

karyawan di restoran formal di Surabaya.

Tabel 4.6. Faktor Demografis Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Masa Kerja

1 tahun 97 48.5%

2-3 tahun 69 34.5%

4-5 tahun 21 10.5%

>5 tahun 13 6.5%

Total 200 100%

Page 12: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

55 Universitas Kristen Petra

Berdasarkan hasil tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden

yang bekerja di restoran formal di Surabaya bekerja selama 1 tahun dengan jumlah

responden 97 orang.

d. Berdasarkan Status Pernikahan

Identitas responden berdasarkan status perkawinan untuk mengetahui status

responden yang menjadi sampel penelitian. Distribusi frekuensi pada status

perkawinan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7. Faktor Demografis Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Status Perkawinan Sudah Menikah 108 54%

Belum Menikah 92 46%

Total 200 100%

Dari hasil pengolahan kuesioner mayoritas status perkawinan responden

paling banyak adalah karyawan yang sudah menikah sebanyak 108 karyawan dengan

persentase 58%.

e. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Identitas responden yang kelima berdasarkan pendidikan untuk mengetahui

rata-rata pendidikan responden yang menjadi sampel pada penelitian. Pendidikan

dalam suatu organisasi diperlukan untuk mengetahui batas kemampuan seseorang

untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.8. Tabel Faktor Demografis Resoponden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Tingkat Pendidikan

SMP 27 13.5%

SMA/Sederajat 97 48%

Diploma 31 15.5%

S1 43 21.5%

S2/S3 2 1%

Total 200 100%

Page 13: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

56 Universitas Kristen Petra

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas pendidikan terakhir

responden atau karyawan yang bekerja di restoran formal di Surabaya adalah SMA

atau sederajat dengan 97 responden atau 48% persen dari jumlah responden yang ada.

4.5.2. Hasil Analisa Statistik Deskriptif

Untuk menggambarkan hasil analisis deskriptif variabel penelitian mengenai

stres kerja yang dialami oleh responden, maka peneliti telah mengkategorikan mean

yang telah dibagi menjadi 7 kelas agar hasil yang didapat lebih rinci dan melihat lebih

jelas perbedaan tingkat stres pada setiap gejala. Dalam analisa mean, data yang

diperoleh telah dijelaskan dengan skala interval. Berikut ini adalah kelas interval dan

kriteria penilaian untuk masing-masing variabel.

Nilai 4.48 < ≤ 5.00 = Sangat Tinggi Sekali

Nilai 3.90 < ≤ 4.47 = Sangat Tinggi

Nilai 3.32 < ≤ 3.89 = Tinggi

Nilai 2.74 < ≤ 3.31 = Cukup Tinggi

Nilai 2.16 < ≤ 2.73 = Rendah

Nilai 1.58 < ≤ 2.15 = Sangat Rendah

Nilai 1,00 < ≤ 1.57 = Sangat Rendah Sekali

Berikut ini adalah analisa statistik deskriptif terhadap stres kerja yang dialami

responden.

Tabel 4.9. Hasil Analisa Statistik Deskriptif Gejala Stres Pada Karyawan

NO. INDIKATOR STRES KERJA MEAN KETERANGAN

Gejala Fisikal

1 Saya sering mengalami nyeri kepala 3.19 Cukup tinggi

2 Saya sering mengalami insomnia atau

susah tidur

3.52 Tinggi

3 Saya sering mengalami sakit punggung,

terutama punggung bagian bawah

3.19 Cukup Tinggi

4 Saya sering mengalami diare 2.44 Rendah

Page 14: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

57 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.9. Hasil Analisa Statistik Deskriptif Gejala Stres Pada Karyawan

(Sambungan)

NO. INDIKATOR STRES KERJA MEAN KETERANGAN

Gejala Fisikal

5 Saya pernah mengalami usus buntu 2.04 Sangat Rendah

6 Saya sering mengalami susah buang air

besar (sembelit)

2.59 Cukup tinggi

7 Saya sering mengalami gatal-gatal pada

kulit

2.39 Rendah

8 Saya sering mengalami ketegangan otot-

otot urat, terutama pada leher dan bahu

3.57 Tinggi

9 Saya sering mengalami gangguan

pencernaan

2.71 Rendah

10 Saya sering mengalami tekanan darah

tinggi

2.17 Rendah

11 Saya pernah mengalami serangan jantung

1.18 Sangat Rendah

Sekali

12 Saya sering mengalami keringat yang

berlebih

2.75 Cukup tinggi

13 Saya sering mengalami penurunan pada

selera makan

3.21 Cukup tinggi

14 Saya sering mengalami kelelahan akibat

beban kerja yang berlebih dalam pekerjaan

saya sebagai karyawan restoran

3.45 Tinggi

15 Saya sering melakukan kekeliruan dalam

melakukan pekerjaan saya sebagai

karyawan restoran

3.62 Tinggi

Total Gejala Fisikal 2.73 Cukup Tinggi

Gejala Emosional

1 Saya sering mengalami gelisah ataupun

cemas

3.00 Cukup tinggi

Page 15: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

58 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.9. Hasil Analisa Statistik Deskriptif Gejala Stres Pada Karyawan

(Sambungan)

NO. INDIKATOR STRES KERJA MEAN KETERANGAN

2 Saya sering bersedih atau bahkan

menangis akibat adanya masalah dalam

pekerjaan saya sebagai karyawan restoran

2.38 Rendah

3 Saya sering kurang berkonsentrasi dalam

menjalankan pekerjaan saya sebagai

karyawan restoran

2.69 Rendah

4 Saya sering mengalami perubahan suasana

hati (mood) dalam pekerjaan saya sebagai

karyawan restoran

2.99 Cukup tinggi

5 Saya sering mudah marah dalam pekerjaan

saya sebagai karyawan restoran

2.82 Cukup tinggi

6 Saya mudah gugup saat bekerja khususnya

ketika berinteraksi langsung dengan

atasan, bawahan, rekan kerja, bahkan tamu

restoran

2.83 Cukup tinggi

7

Saya sering kurang percaya diri dalam

melakukan pekerjaan saya sebagai

karyawan restoran

2.74 Cukup tinggi

Total Gejala Emosional 2.77 Cukup Tinggi

Gejala Interpersonal

1 Saya sering mengalami kehilangan

kepercayaan pada orang lain, baik atasan,

rekan kerja, maupun keluarga

2.85 Cukup tinggi

2 Saya sering mudah menyalahkan orang

lain

2.51 Rendah

Page 16: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

59 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.9. Hasil Analisa Statistik Deskriptif Gejala Stres Pada Karyawan

(Sambungan)

Dari tabel di atas dapat diketahui dari mean keseluruhan dengan nilai 2.71

menunjukkan bahwa stres secara keseluruhan yang dialami oleh karyawan di restoran

formal Surabaya memiliki interval yang cukup tinggi. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa stres yang terjadi di restoran formal di Surabaya cukup tinggi.

4.6. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Z.

Apabila nilai signifikansi probabilitas atau p-value lebih besar dari nilai = 0.05

maka distribusi dari data berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai probabilitas lebih

kecil dari = 0.05, maka data berdistribusi tidak normal (Sugiyono, 2016). Di mana

uji normalitas dilakukan sebagai syarat bila data berdistribusi normal data dapat

diolah lebih lanjut untuk dilakukan perhitungan dengan uji analisis statistik

inferensial. Uji normalitas terangkum dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.10. Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Z

p-value Keterangan

Kolmogorov-Smirnov Z 1.161 0.05 Data berdistribusi normal

Asymp Sig. (2-tailed) 0.135 0.05 Data berdistribusi normal

NO. INDIKATOR STRES KERJA MEAN KETERANGAN

3 Saya sering dengan mudah membatalkan

janji dengan orang lain

2.55 Rendah

4 Saya cenderung menjadi tertutup dengan

orang lain

2.78 Cukup tinggi

5 Saya kurang berkomunikasi dengan orang

lain

2.55 Rendah

Total Gejala Interpersonal 2.64 Rendah

Total Stres Keseluruhan 2.71 Cukup Tinggi

Page 17: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

60 Universitas Kristen Petra

Hasil pada uji normalitas sesuai tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai

Kolmogorov-Smirnov Z lebih besar dari nilai probabilitas atau yaitu 1.161 dan nilai

Asymp Sig. (2-tailed) juga lebih besar dari nilai yaitu 0.135. Berdasarkan hasil ini,

dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal, yang artinya bahwa data ini

memenuhi syarat untuk dapat diolah lebih lanjut dalam perhitungan analisa statistik

inferensial yaitu one way ANOVA dan independent sample t-test.

4.7. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan levene's test. Apabila nilai

p-value lebih besar dari nilai (alpha), maka dapat disimpulkan bahwa varian data

berdistribusi homogen. Sebaliknya, apabila p-value lebih kecil dari (alpha), maka

varian data dalam penelitian dikatakan tidak homogen. Uji homogenitas terangkum

dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.11. Hasil Uji Homogenitas Jenis Kelamin dan Usia

p-value α Keterangan

Jenis Kelamin

Gejala fisikal 0.523 0.05 Homogen

Gejala Emosional 0.979 0.05 Homogen

Gejala Interpersonal 0.525 0.05 Homogen

Usia

Gejala fisikal 0.134 0.05 Homogen

Gejala Emosional 0.147 0.05 Homogen

Gejala Interpersonal 0.923 0.05 Homogen

Uji homogenitas dilakukan sebagai syarat untuk one way ANOVA dan

independent sample t-test (Sugiyono, 2016). Karena semua data yang telah di uji

homogenitasnya bersifat homogen, di mana data berdistribusi homogen di dalam

penelitian ini adalah jenis kelamin dan usia berdasarkan gejala stres memenuhi syarat,

maka dapat diolah lebih lanjut.

Page 18: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

61 Universitas Kristen Petra

4.8. Penyebab Stres Karyawan Secara Umum

Pada penelitian ini, peneliti juga menggunakan open-ended question tentang

apa penyebab stres secara umum yang dialami oleh karyawan di restoran formal di

Surabaya, di mana karyawan menuliskan jawaban pada pertanyaan terbuka ini. Hasil

yang didapat dari setiap responden telah dipilah atau dikelompokkan berdasarkan

kedalam beberapa kategori sumber stres yang dikemukakan oleh Cooper dan Straw

(1995) sebagaimana dijelaskan pada bab 2 mengenai penyebab stres atau stressors.

Proses yang dilakukan oleh peneliti adalah memilah hasil jawaban setiap responden

dan dikelompokkan berdasarkan penyebab stres menurut Cooper dan Straw.

Tabel 4.12. Penyebab Stres Secara Umum Karyawan Restoran Formal di Surabaya

Sumber Stres Penyebab Stres Karyawan Secara

Umum

Keterangan

Kondisi Kerja

1. Quantitative

workoverload

Beban kerja yang terlalu

berat Tugas terlalu banyak

Banyaknya pikiran dalam

bekerja

19 Responden

1 Responden

5 Responden

2. Assembli-line hysteria

Susahnya mengambil cuti kerja

Kurangnya refreshing

Suasana hati (mood) tidak baik

Mudah emosi

9 Responden

3 Responden

1 Responden

1 Responden

3. Pengambilan

keputusan dan

tanggungjawab (tekanan pada

manajer)

Karyawan yang tidak patuh

pada atasan dan peraturan

3 Responden

Page 19: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

62 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.12. Penyebab Stres Secara Umum Karyawan Restoran Formal di Surabaya

(Sambungan)

Sumber Stres Penyebab Stres Karyawan Secara

Umum

Keterangan

4. Kondisi Fisik

Kelelahan

Merasa bosan dalam bekerja

Kondisi badan yang kurang

sehat (fit) atau sering sakit

16 Responden

4 Responden

3 Responden

5. Pembagian waktu

kerja

Jam kerja yang kurang

teratur

10 Responden

Ambiguitas dalam

berperan

Kondisi restoran sepi, tidak

ada pemasukan

2 Responden

Faktor interpersonal Sering di bully

Adanya masalah dengan rekan kerja/ keluarga

1 Responden

1 Responden

Financial Insecurity Tidak ada kenaikan gaji Banyaknya pengeluaran

daripada pemasukkan

Upah lembur yang tidak sesuai

14 Responden 5 Responden

1 Responden

Struktur Organisasi

Tekanan dari atasan

Manager yang tidak

bertanggung jawab

3 Responden

7 Responden

Dari total 200 responden hanya 109 responden yang memberikan jawaban

terhadap pertanyaan open-ended question ini. Sisanya memilih untuk tidak menjawab

pertanyaan terbuka ini. Penyebab stres yang paling umum dialami oleh setiap

karyawan adalah adanya beban kerja yang terlalu berat, kelelahan, jam kerja yang

kurang teratur serta tidak ada kenaikan gaji.

Page 20: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

63 Universitas Kristen Petra

4.9. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan independent sample t-test

(2 sampel) dan one way ANOVA (lebih dari 2 sampel). Oleh karena itu, untuk

menguji variabel jenis kelamin digunakan independent sample t-test. Sedangkan

untuk menguji variabel usia digunakan one way ANOVA. Pada penelitian ini, telah

dilakukan uji homegenitas yang hasilnya adalah semua data homogen dan uji

normalitas dengan hasil semua data berdistribusi normal. Di mana kedua uji ini

adalah syarat dalam perhitungan independent sample t-test dan one way ANOVA

untuk dapat diolah lebih lanjut.

4.9.1. Stres Secara Keseluruhan Berdasarkan Jenis Kelamin

Pada penelitian ini, uji hipotesis stres berdasarkan jenis kelamin menggunakan

independent sample t-test di mana, perhitungan statistik ini digunakan untuk menguji

rata-rata dua sampel bila data berbentuk interval atau rasio (Sugiyono, 2016). Oleh

karena itu, berikut adalah hasil dari penelitian yang terangkum dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.13. Hasil Independent Sample T-test Stres Secara Keseluruhan

Keseluruhan N Mean SD T P

Pria 100 2.78 0.488 0.869 0.386

Wanita 100 2.72 0.483

Hasil menunjukkan, berdasarkan uji hipotesis independent sample t-test

secara keseluruhan dari semua gejala-gejala stres menunjukkan bahwa nilai p-value=

0.386, di mana nilai p-value lebih besar dari nilai signifikansi 0.05, ini menunjukkan

bahwa hipotesis H1a tidak didukung. Oleh karena itu, untuk sudut pandang jenis

kelamin secara keseluruhan pada stres karyawan dapat dikatakan bahwa tidak ada

perbedaan pada tingkat stres dari karyawan secara keseluruhan.

4.9.2. Stres Berdasarkan Gejala Pada Karyawan Menurut Jenis Kelamin

a. Stres Berdasarkan Jenis Kelamin Karyawan Pada Gejala Fisikal

Page 21: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

64 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.14. Hasil Independent Sample T-test Gejala Fisikal

Gejala Fisikal N Mean SD T P

Pria 100 2.46 0.603 0.742 0.459

Wanita 100 2.40 0.483

Hasil menunjukkan, berdasarkan uji hipotesis independent sample t-test dari

gejala fisikal pada stres karyawan pria maupun wanita bahwa nilai p-value= 0.459, di

mana nilai p-value lebih besar dari nilai signifikansi 0.05, ini menunjukkan bahwa

hipotesis H1b tidak didukung. Oleh karena itu, untuk sudut pandang jenis kelamin

pada gejala fisikal stres karyawan dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan pada tingkat stres dari karyawan pada gejala fisikal.

b. Stres Berdasarkan Jenis Kelamin Karyawan Pada Gejala Emosional

Tabel 4.15. Hasil Independent Sample T-test Gejala Emosional

Gejala Emosional N Mean SD T P

Pria 100 2.80 0.645 0.343 0.731

Wanita 100 2.77 0.617

Hasil menunjukkan, berdasarkan uji hipotesis independent sample t-test dari

gejala emosional pada stres karyawan pria maupun wanita bahwa nilai p-value=

0.731, di mana nilai p-value lebih besar dari nilai signifikansi 0.05, ini menunjukkan

bahwa hipotesis H1c tidak didukung. Oleh karena itu, untuk sudut pandang jenis

kelamin pada gejala emosional stres karyawan dapat dikatakan bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan pada tingkat stres dari karyawan pada gejala emosional

baik karyawan pria maupun wanita.

c. Stres Berdasarkan Jenis Kelamin Karyawan Pada Gejala Interpersonal

Tabel 4.16. Hasil Independent Sample T-test Gejala Interpersonal

Gejala Interpersonal N Mean SD T P

Pria 100 2.74 0.701 1.804 0.07

Wanita 100 2.56 0.694

Page 22: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

65 Universitas Kristen Petra

Hasil menunjukkan, berdasarkan uji hipotesis independent sample t-test dari

gejala interpersonal pada stres karyawan pria maupun wanita bahwa nilai p-value=

0.07, di mana nilai p-value lebih besar dari nilai signifikansi 0.05, ini menunjukkan

bahwa hipotesis H1d tidak didukung. Oleh karena itu, untuk sudut pandang jenis

kelamin pada gejala interpersonal stres karyawan dapat dikatakan bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan pada tingkat stres dari karyawan pada gejala interpersonal

di restoran formal di Surabaya.

4.9.3. Stres Keseluruhan Berdasarkan Usia Karyawan

Pada penelitian dengan menguji apakah ada perbedaan stress berdasarkan

pada usia karyawan, penelitian menggunakan uji hipotesis dengan one way ANOVA.

Menurut Sugiyono (2016), analisis of variance atau analisa varian (ANOVA)

merupakan suatu teknik analisa multivariate yang berfungsi untuk membedakan

rerata lebih dari dua kelompok data yang datanya berbentuk interval atau rasio. One

way ANOVA digunakan untuk menguji hipotesis komparatif bila data berdistribusi

normal dan sampel homogen. Pada penelitian ini telah dilakukan uji normalitas data

dan data bersifat normal serta data bersifat homogen. Berikut adalah hasil dari

penelitian yang terangkum dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.17. Tabel One Way ANOVA Berdasarkan Tingkat Stres Secara Keseluruhan

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Between

Groups 4.603 3 1.534 7.096 0.000

Within

Groups 42.385 196 0.216

Total 46.986 199

Hasil menunjukkan, berdasarkan uji hipotesis one way ANOVA berdasarkan

stres pada usia secara keseluruhan dari gejala-gejala stres menunjukkan bahwa nilai

signifikansi (Sig.) adalah 0.000 di mana nilai tersebut lebih kecil dari nilai

signifikansi α = 0.05 sehingga H2a didukung. Oleh karena itu, dari sudut pandang

stres secara menyeluruh berdasarkan perbedaan usia pada stres karyawan, dapat

Page 23: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

66 Universitas Kristen Petra

dikatakan bahwa ada perbedaan signifikan pada tingkat stres dari karyawan pada

rentang usia yang berbeda di restoran formal di Surabaya.

Tabel 4.18. Tabel Post Hoc LSD Keseluruhan Berdasarkan Usia

Usia (I) Usia (J) Mean Difference (I-J)

17 – 25 tahun 26-35 tahun

36-45 tahun

46-55 tahun

-.01167

-.36907*

-.42802*

26 – 35 tahun 17-25 tahun

36-45 tahun

46-55 tahun

.01167

-.35741*

-.41635*

36 – 45 tahun 17-25 tahun

26-35 tahun

46-55 tahun

.36907*

.35741*

-.05894

46 – 55 tahun 17-25 tahun

26-35 tahun

36-45 tahun

.42802*

.41635*

.05894

Hasil uji One Way ANOVA stres secara keselurhan berdasarkan usia pada

menunjukkan bahwa rentang usia dengan mean tertinggi, didapati pada rentang usia

46-55 tahun. Rentang usia 17-25 tahun berbeda signifikan dengan usia 36-45 tahun

dan 46-55 tahun. Usia 26-35 tahun berbeda signifikan dengan usia 36-45 tahun dan

46-55 tahun. Sedangkan usia 36-45 tahun berbeda signifikan dengan usia 17-25 tahun

dan 26-35 tahun. Usia 46-55 tahun berbeda signifikan dengan usia 17-25 tahun dan

26-35 tahun.

a. Stres Berdasarkan Usia Karyawan Pada Gejala Fisikal

Tabel 4.19. Tabel One Way ANOVA Gejala Fisikal

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Between

Groups 3.162 3 1.054 4.451 0.005

Within

Groups 46.415 196 0.237

Total 49.577 199

Page 24: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

67 Universitas Kristen Petra

Hasil uji one way ANOVA berdasarkan stres pada usia karyawan bila dilihat

dari gejala fisikal menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Sig.) adalah 0.005 di mana,

nilai tersebut lebih kecil dari nilai signifikansi α = 0.05 sehingga H2b didukung. Oleh

karena itu, untuk sudut pandang stres secara keseluruhan berdasarkan perbedaan usia

pada gejala fisikal stres karyawan dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang

signifikan pada gejala fisikal stres dari karyawan pada rentang usia yang berbeda di

restoran formal di Surabaya.

Tabel 4.20. Tabel Post Hoc LSD Gejala Fisikal Berdasarkan Usia

Usia (I) Usia (J) Mean Difference (I-J)

17 – 25 tahun 26-35 tahun

36-45 tahun

46-55 tahun

-.04000

-.26389*

-.46833*

26 – 35 tahun 17-25 tahun

36-45 tahun

46-55 tahun

.04000

-.22389*

-.42833*

36 – 45 tahun 17-25 tahun

26-35 tahun

46-55 tahun

.26389*

.22389*

-.20444

46 – 55 tahun 17-25 tahun

26-35 tahun

36-45 tahun

.46833*

.42833*

.20444

Hasil uji One Way ANOVA stres berdasarkan usia pada gejala fisikal

menunjukkan bahwa rentang usia dengan mean tertinggi, didapati pada rentang usia

46-55 tahun di mana memiliki tingkatan stres yang lebih tinggi. Rentang usia 17-25

tahun berbeda signifikan dengan usia 36-45 tahun dan 46-55 tahun. Usia 26-35 tahun

berbeda signifikan dengan usia 36-45 tahun dan 46-55 tahun. Sedangkan usia 36-45

tahun berbeda signifikan dengan usia 17-25 tahun dan 26-35 tahun. Usia 46-55 tahun

berbeda signifikan dengan usia 17-25 tahun dan 26-35 tahun.

Page 25: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

68 Universitas Kristen Petra

b. Stres Berdasarkan Usia Karyawan Pada Gejala Emosional

Tabel 4.21. Tabel One Way ANOVA Gejala Emosional

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Between

Groups 3.711 3 1.237 3.107 0.028

Within

Groups 78.041 196 0.398

Total 81.751 199

Hasil uji one way ANOVA bila dilihat dari gejala emosional stres

menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Sig.) adalah 0.028 di mana, nilai tersebut lebih

kecil dari nilai signifikansi α = 0.05 sehingga H2c didukung. Oleh karena itu, untuk

sudut pandang stres secara keseluruhan berdasarkan perbedaan usia pada gejala

emosional stres karyawan dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada

gejala emosional stres dari karyawan pada rentang usia yang berbeda di restoran

formal di Surabaya.

Tabel 4.22. Tabel Post Hoc LSD Gejala Emosional Berdasarkan Usia

Usia (I) Usia (J) Mean Difference (I-J)

17 – 25 tahun 26-35 tahun

36-45 tahun

46-55 tahun

-.01250

-.35000*

-.33571*

26 – 35 tahun 17-25 tahun

36-45 tahun

46-55 tahun

.01250

-.33750*

-.32321*

36 – 45 tahun 17-25 tahun

26-35 tahun

46-55 tahun

.35000*

.33750*

.01429

46 – 55 tahun 17-25 tahun

26-35 tahun

36-45 tahun

.33571

.32321

-.01429

Hasil uji One Way ANOVA stres secara keseluruhan berdasarkan usia pada

gejala emosional menunjukkan bahwa rentang usia dengan mean tertinggi, didapati

pada rentang usia 36-45 tahun. Rentang usia 17-25 tahun berbeda signifikan dengan

Page 26: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

69 Universitas Kristen Petra

usia 36-45 tahun. Usia 26-35 tahun berbeda signifikan dengan usia 36-45 tahun.

Sedangkan usia 36-45 tahun berbeda signifikan dengan usia 17-25 tahun dan 26-35

tahun. Usia 46-55 tahun berbeda signifikan dengan usia 36-45 tahun.

c. Stres Berdasarkan Usia Karyawan Pada Gejala Interpersonal

Tabel 4.23. Tabel One Way ANOVA Gejala Interpersonal

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Between

Groups 7.974 3 2.658 5.787 0.001

Within

Groups 90.026 196 0.459

Total 98.000 199

Hasil uji one way ANOVA jika dilihat dari gejala interpersonal pada stres

karyawan menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Sig.) adalah 0.001 di mana, nilai

tersebut lebih kecil dari nilai signifikansi α = 0.05 sehingga H2d didukung. Oleh

karena itu, untuk sudut pandang stres secara keseluruhan berdasarkan perbedaan usia

pada gejala interpersonal stres karyawan dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang

signifikan pada gejala interpersonal stres dari karyawan pada rentang usia yang

berbeda di restoran formal di Surabaya.

Tabel 4.24. Tabel Post Hoc LSD Gejala Interpersonal Berdasarkan Usia

Usia (I) Usia (J) Mean Difference (I-J)

17 – 25 tahun 26-35 tahun

36-45 tahun

46-55 tahun

.01750

-.49333*

-.48000*

26 – 35 tahun 17-25 tahun

36-45 tahun

46-55 tahun

-.01750

-.51083*

-.49750*

36 – 45 tahun 17-25 tahun

26-35 tahun

46-55 tahun

.49333*

.51083*

.01333

46 – 55 tahun 17-25 tahun

26-35 tahun

36-45 tahun

.48000*

.49750*

-.01333

Page 27: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

70 Universitas Kristen Petra

Hasil uji One Way ANOVA stres berdasarkan usia secara keseluruhan pada

gejala interpersonal menunjukkan bahwa rentang usia dengan mean tertinggi, didapati

pada rentang usia 36-45 tahun. Rentang usia 17-25 tahun berbeda signifikan dengan

usia 36-45 tahun dan 46-55 tahun. Usia 26-35 tahun berbeda signifikan dengan usia

36-45 tahun dan 46-55 tahun. Sedangkan usia 36-45 tahun berbeda signifikan dengan

usia 17-25 tahun dan 26-35 tahun. Usia 46-55 tahun berbeda signifikan dengan usia

17-25 tahun dan 26-35 tahun.

4.10. Pembahasan

Berdasarkan pada hasil penelitian, perbedaan stres pada jenis kelamin di

restoran formal di Surabaya secara keseluruhan tidak ada perbedaan yang signifikan.

Namun, tingkat stres yang dialami baik pria maupun wanita cukup tinggi. Tingkat

stres yang paling tinggi secara keseluruhan pada karyawan di restoran formal di

Surabaya ada pada gejala emosional di mana karyawan sering mengalami gelisah

ataupun cemas. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh O’Neill dan Davis (2011) di 65 hotel di beberapa kota besar di

Amerika, bahwa juga tidak ada perbedaan yang signifikan pada stres kerja karyawan

pria dengan wanita di hotel. Sedangkan pada penelitian sebelumnya yang diterapkan

pada industri jasa selain karyawan restoran (dokter, guru, karyawan hotel)

menyatakan bahwa terdapat perbedaan stres yang dialami oleh pria dengan wanita.

Beberapa argumen secara umum menyatakan bahwa pria yang mengalami tingkat

stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita cenderung disebabkan oleh

beratnya beban kerja, ketidakamanan dalam bekerja, ketidakjelasan pada tugas yang

diberikan, dan juga karena tanggung jawab yang tinggi terhadap keluarga sebagai

tulang punggung maupun terhadap karir ( Sahu & Mirsha, 1995; Bhagawan, 1995;

Singh & Singh, 2012; Nirmala & Babu, 2013; Tandon et al., 2014). Sedangkan

argumen lain menyatakan bahwa wanita yang mengalami tingkat stres yang lebih

tinggi cenderung disebabkan oleh gaji yang didapatkan lebih rendah dibandingkan

dengan pekerja pria dan kurangnya promosi kerja pada wanita (Miller et al., 2000).

Penyebab stres yang dialami oleh wanita lebih tinggi karena wanita mengalami

diskriminasi kerja dan apabila sudah berkeluarga, wanita mempunyai peran ganda

Page 28: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

71 Universitas Kristen Petra

yaitu sebagai ibu rumah tangga dan sebagai karyawan di tempat kerja (Gyllensten &

Palmer, 2005). Moss (2015) menyatakan bahwa hal terkait yang menyebabkan

industri jasa restoran berbeda dengan industri jasa lain adalah pada industri jasa

restoran, karyawan tidak diberi wewenang dalam pengambilan keputusan yang kritis,

Sehingga harus melakukan apa yang diminta oleh tamu, seperti saat pelayan

berhadapan dengan tamu, sehingga harus menunjukkan sopan santun, melayani

segala permintaan tamu dan mendengarkan setiap pesanan, menyediakan suasana

yang nyaman untuk tamu. Selain itu, para karyawan harus siap siaga melayani tamu

khususnya pada saat rush time, ini menyebabkan jam istirahat karyawanpun menjadi

singkat, sehingga menimbulkan tekanan mental. Sedangkan pada industri jasa lain

karyawan mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan.

Meskipun pekerjaan di industri jasa lain seperti karyawan hotel, profesi guru dan

dokter, stres secara keseluruhan juga bisa disebabkan oleh tekanan mental, jam kerja

yang panjang dan waktu istirahat yang singkat dan kelelahan (Moss, 2015).

Pekerjaan yang paling menyebabkan stres tinggi adalah bekerja sebagai

karyawan di restoran. Pernyataan ini juga didukung oleh penelitian lain yang

menyatakan bahwa bekerja sebagai pelayan di restoran adalah pekerjaan yang paling

potensial menyebabkan stres yang dapat berdampak pada kesehatan karyawan (Moss,

2015). Tetapi, perbedaan situasi kerja di berbagai industri jasa menyebabkan stres

yang dialami juga berbeda-beda. Hal ini karena adanya beban kerja yang berat di

restoran tetapi dengan gaji yang rendah, tekanan yang dihadapi saat restoran ramai,

banyaknya permintaan customer, tuntutan kerja secara fisik, jam kerja yang tidak

teratur (Moss, 2015). Pada restoran formal, karyawan dituntut untuk memiliki

pengalaman dan keterampilan yang tinggi, serta harus memperhatikan setiap detail

dalam pekerjaan dengan sempurna. Sebagai contoh, saat memasak makanan yang

akan disajikan, bahan baku yang digunakan harus teruji kualitasnya, saat menata

peralatan makan yang akan digunakan serta harus memahami dengan baik menu yang

disediakan oleh restoran. Di samping itu, manajemen waktu dan menjaga standar

kualitas dan pelayanan menjadi hal yang paling penting dalam operasional restoran

Page 29: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

72 Universitas Kristen Petra

formal (Johri, 2013). Hal-hal tersebut di atas menjadi penyebab perbedaan stres kerja

yang dialami oleh karyawan restoran formal lebih tinggi dibandingkan dengan

karyawan restoran non-formal termasuk di restoran formal di Surabaya.

Hasil penelitian yang selanjutnya adalah terdapat perbedaan yang signifikan

antara stres dan rentang usia karyawan di restoran formal di Surabaya. Secara umum,

tingkat stres yang paling tinggi dialami oleh karyawan yang berusia 46-55 tahun.

Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa penyebab stres pada setiap rentang usia

berbeda-beda. Pada usia 41 ke atas karyawan mengalami tingkat stres paling tinggi

dibandingkan rentang usia yang lain, karena tanggung jawab lebih berat tidak hanya

terhadap diri sendiri namun pada keluarga . Seiring bertambahnya usia, maka kondisi

kesehatan manusia juga secara otomatis akan menurun (Nirmala & Babu, 2013).

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa pada usia 41 tahun ke atas mengalami tingkat stres yang lebih tinggi

dibandingkan rentang usia lainnya (Tandon et al., 2014; Ramamuth, 1991). Selain itu,

penelitian ini mendukung hasil penelitian nirmala dan babu terkait dengan kondisi

kesehatan, didapatkan hasil pada stres yang terjadi pada gejela fisikal, di mana stres

yang paling tinggi terdapat pada usia 46-55 tahun dengan hasil mean yang lebih

tinggi dibandingkan dengan rentang usia lain, karena seiring bertambahnya usia

kondisi fisik karyawan akan menurun, gejala fisik yang biasa dialami oleh karyawan

adalah seringnya mengalami sakit kepala, susah tidur atau insomnia, ketegangan pada

otot urat bagian leher dan bahu, serta banyaknya melakukan kekeliruan pada

pekerjaan. Sedangkan penyebab stres secara umum pada rentang usia 31-40 tahun

lebih tinggi dibandingkan dengan usia 20-30 tahun karena karyawan harus

bertanggung jawab pada karir dan keluarga, serta harus menyeimbangkan tanggung

jawab terhadap keduanya (Nirmala & Babu, 2013). Hasil serupa juga didapati pada

penelitian sebelumnya, menurut Barkat dan Asma (1999) yang menyatakan bahwa

tingkat stres cukup tinggi berada pada rentang usia 36-55 tahun. Sedangkan penyebab

stres pada karyawan berusia 20-30 tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan

Page 30: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. …...44 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

73 Universitas Kristen Petra

rentang usia lain adalah karena pada rentang usia ini, karyawan cenderung hanya

bertanggung jawab pada karir individu (Nirmala & Babu, 2013).

Terdapat temuan tambahan terkait dengan stressors, di mana hasil data pada

open-ended question menyatakan bahwa penyebab timbulnya stres yang paling

banyak dialami oleh karyawan di restoran formal di Surabaya karena adanya beban

kerja yang berlebih, tekanan yang tinggi dan gaji yang rendah. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Moss (2015) tersebut di atas. Selanjutnya, penelitian ini menambah

pengetahuan dari sudut pandang restoran formal di Surabaya dan ternyata masih

terjadi inkonsistensi data penelitian mengenai perbedaan stres kerja berdasarkan jenis

kelamin dan usia. Di samping itu, stres yang dialami setiap individu berbeda-beda

sesuai dengan persepsi dan penilaian masing-masing individu, pengalaman setiap

individu, serta bagaimana setiap individu merespon kejadian-kejadian yang dialami

termasuk dalam menghadapi stres (Singh & Singh, 2012; Nyangahu & Bula, 2015).