3.Pengujian Batas Plastis Tanah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tanah dasar merupakan pondasi bagi perkerasan, baik perkerasan pada jalur lalu-lintas maupunpada bahu. Dengan demikian, maka tanah dasar harus mampu memikul beban kendaraan yangdisalurkan oleh perkerasan.Disamping harus mempunyai kekuatan, tanah dasar juga harus mempunyai stabilitas volumeakibat pengaruh lingkungan, terutama air. Karena kekuatan dan satbilitas volume sangatdipengaruhi air, pengendalian air (drainase) merupakan bagian yang tidak terpisahkan daripekerjaan tanah dasar.Untuk keperluan disain perkerasan berdasarkan pendekatan empiris, parameter kekuatan tanahdasar yang populer digunakan adalah CBR, meskipun dewasa ini ada kecenderungan digantidengan modulus resilien.Sejauh ini, informasi yang ada umumnya menunjukkan bahwa dalam arah vertikal, tanah dasarmempunyai tebal yang tidak jelas.Namun demikian, terdapat informasi yang menyatakan bahwa tebal tanah dasar adalah sekitar 1(satu) meter. Tebal tersebut nampaknya didasarkan pada salah satu persyaratan letakpermukaan air tanah yang dipandang tidak mempengaruhi kinerja tanah dasar, yaitu harussekurang-kurangnya sekitar 1,2 m di bawah permukaan tanah dasar.Ketentuan mengenai tebal tersebut diperlukan dalam rangka menentukan kekuatan (CBR),apabila tanah dasar terdiri atas lapisan-lapisan yang mempunyai kekuatan yang berbeda.

Citation preview

  • 5/26/2018 3.Pengujian Batas Plastis Tanah

    1/9

    modul

    PENGUJIAN BATAS PLASTIS TANAH

    DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

    BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGANPUSAT LITBANG JALAN DAN JEMBATAN

    BALAI BAHAN DAN PERKERASAN JALAN2008

  • 5/26/2018 3.Pengujian Batas Plastis Tanah

    2/9

    i

    Pengantar

  • 5/26/2018 3.Pengujian Batas Plastis Tanah

    3/9

    ii

    Daftar Isi

    Pengantar ........................................................................................................................ i

    Daftar isi .......................................................................................................................... ii

    1. Pendahuluan .......................................................................................................... 1

    2. Pengambilan contoh agregat ................................................................................ 2

    2.1. Pengambilan contoh dari timbunan agregat bentuk kerucut ......................... 2

    2.2. Pengambilan contoh dari timbunan agregat bentuk trapesium ..................... 3

    2.3. Pengambilan Contoh dari Ban Berjalan (conveyor belt) ............................... 4

    2.4. Pengambilan Contoh Dari Pengangkutan ..................................................... 5

    2.5. Pengambilan Contoh dari Hamparan Lapangan ........................................... 6

    2.6. Pengambilan Contoh dari Sumber Agregat Potensial ................................... 7

    2.7. Pengambilan Contoh Dari Sumber Batuan Padat/Kompak (massive) .......... 8

    2.1.1. Pengambilan contoh dari truk pengangkut atau dari bak mesinpenampung ....................................................................................... 2

  • 5/26/2018 3.Pengujian Batas Plastis Tanah

    4/9

    Pengujian Batas Plastis Tanah .

    Balai Bahan dan Perkerasan Jalan 1

    Pengujian Batas Plastis Tanah

    1. Pendahuluan

    Tanah dasar merupakan pondasi bagi perkerasan, baik perkerasan pada jalur lalu-lintas maupunpada bahu. Dengan demikian, maka tanah dasar harus mampu memikul beban kendaraan yangdisalurkan oleh perkerasan.

    Disamping harus mempunyai kekuatan, tanah dasar juga harus mempunyai stabilitas volumeakibat pengaruh lingkungan, terutama air. Karena kekuatan dan satbilitas volume sangatdipengaruhi air, pengendalian air (drainase) merupakan bagian yang tidak terpisahkan daripekerjaan tanah dasar.

    Untuk keperluan disain perkerasan berdasarkan pendekatan empiris, parameter kekuatan tanahdasar yang populer digunakan adalah CBR, meskipun dewasa ini ada kecenderungan digantidengan modulus resilien.

    Sejauh ini, informasi yang ada umumnya menunjukkan bahwa dalam arah vertikal, tanah dasarmempunyai tebal yang tidak jelas.

    Namun demikian, terdapat informasi yang menyatakan bahwa tebal tanah dasar adalah sekitar 1(satu) meter. Tebal tersebut nampaknya didasarkan pada salah satu persyaratan letakpermukaan air tanah yang dipandang tidak mempengaruhi kinerja tanah dasar, yaitu harussekurang-kurangnya sekitar 1,2 m di bawah permukaan tanah dasar.

    Ketentuan mengenai tebal tersebut diperlukan dalam rangka menentukan kekuatan (CBR),apabila tanah dasar terdiri atas lapisan-lapisan yang mempunyai kekuatan yang berbeda.

    Penyelidikan, pengambilan contoh dan identifikasi bahan bawah permukaan melibatkan teknikyang rumit yang coba dikembangkan melalui berbagai prosedur dan penafsiran. Hal tersebutsering kali hanya berlaku untuk suatu lokasi tertentu serta dipengaruhi oleh kondisi geologi dangeografi, tujuan penyelidikan, tuntutan disain serta latar belakang, keahlian dan pengalamanpetugas.

    Pedoman ini (penyelidikan tanah, batuan, dan muka air tanah serta pengambilan contoh), yangdidasarkan pada prosedur standar, diharapkan dapat mengurangi ketidakkonsistenan danmendorong kepada metoda rasional dalam mengevaluasi lapangan.

    Penyelidikan dan pengambilan contoh yang memadai dan konsisten akan membantu dalammemahami pengaruh geologi dan geografi terhadap kondisi bawah permukaan.

    Menurut buku Spesifikasi Umum edisi 2006, pengujian tanah untuk lapis tanah dasar,sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3. :

    Tabel 3. Jenis Pengujian dan Persyaratan Tanah dasar untuk jalan

    No Pengujian Standar Pengujian

    1 Pengujian Batas Cair dengan Alat Casagrande. *, ** SNI 03-1967-1990

    2 Pengujian Batas Plastis, *, ** SNI 03-1966-1989

    3 Pengujian Berat Jenis. ** SNI 03-1964-19904 Pengujian Kepadatan Ringan Untuk Tanah. *, ** SNI 03-1742-1989

    5 Pengujian Kepadatan Berat Untuk Tanah. *, ** SNI 03-1743-1989

    6 Pengujian CBR Laboratorium. *, ** SNI 03-1744-1989

    7 Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah Dengan Alat Hidrometer. *, ** SNI 03-3422-1994

    Sumber : * Spesifikasi seksi 3.2.1. Pekerjaan Tanah Timbunan, Desember 2006** Manual Pekerjaan Tanah dasar

  • 5/26/2018 3.Pengujian Batas Plastis Tanah

    5/9

    Pengujian Batas Plastis Tanah .

    Balai Bahan dan Perkerasan Jalan 2

    2. Pengujian Batas Plastis tanah

    Alat dan prosedur pengujian mengacu pada SNI 03-1966-1990.

    a. Maksud, Tujuan, dan Lingkup

    Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dan acuan dalam menentukan batas plastistanah dalam perencanaan jalan.

    Tujuan pengujian untuk memperoleh besaran batas plastis tanah, yang selanjutnyadigunakan untuk menentukan jenis, sifat, dan klasifikasi tanah.

    Metode pengujian ini dilakukan terhadap jenis tanah yang berhubungan denganpembentukan badan jalan.Batas plastis, batas terendah kadar air, ketika tanah masih dalam keadaan plastis

    b. Peralatan

    Alat-alat yang dipakai harus dalam keadaan bersih dan kering yang terdiri dari :

    Mangkok pengaduk (mixing disk) dari porselin; Batang pengaduk (spatula) yang lentur; Batang logam pembanding dengan diameter 3 mm panjang 10 cm; Neraca dengan ketelitian 0,01 gram; Cairan untuk menentukan kadar air 2 buah; Botol berisi air suling;

    Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (1105)0C;

    plat kaca.

    c. Persiapan Pengujian

    c.1. Persiapan Benda Uji

    Benda uji disiapkan sesuai dengan metodemempersiapkan contoh tanah dan tanahmengandung agregat SNI 03-1975-1998;

    Catatan : Agar pengujian dapat dilakukandengan cepat, maka sebaiknya pengadukanbenda uji untuk batas cair dan batas plastisdilakukan sekaligus, setelah pengadukan ratapisahkan 20 gram benda uji untuk pengujianbatas plastis;

    c.2. Persiapan Peralatan

    Siapkan peralatan yang akan digunakan sesuai petunjuk pemakaian

    Gambar 1. Peralatan uji batas plastis tanah (mangkokpengaduk, batang pengaduk, batang pembanding 3

    mm, timbangan, air suling dalam botol, plat kaca)

    Gambar 2. Penyiapan Benda uji

    Gambar 1.b. Alat pengering(Oven)

  • 5/26/2018 3.Pengujian Batas Plastis Tanah

    6/9

    Pengujian Batas Plastis Tanah .

    Balai Bahan dan Perkerasan Jalan 3

    d. Prosedur/Pelaksanaan Pengujian

    d.1. Cara Pengujian

    Urutan proses dalam pengujian batas plastis adalah sebagai berikut :

    1). Khusus untuk benda uji batas plastis disediakan kurang lebih 20 gram diatasmangkok pengaduk, beri air sedikit demi sedikit kemudian aduk sehingga kadarairnya merata;

    2). Setelah kadar air cukup merata, buatlah bola-bola tanah dari benda uji itu seberat 8gram, kemudian bola-bola tanah itu digeleng diatas plat kaca;

    3). Penggelengan dilakukan dengan ujung jari yang dirapatkan, dengan kecepatan 80-90 giling per menit;

    Gambar 4.a. setelah merata, buatlah bola-bola tanah, kemudian tersebut bola-bola

    tanah digeleng diatas plat kaca

    Gambar 3.b. >

    Kemudian aduk hingga

    kadar airnya merata

    Gambar 4.b. Lakukan penggelengandengan ujung jaridengan kecepatan 80-

    90 giling/menit

    Gambar 3.a. Masukkan benda uji kurang lebih 20 gram kedalam mangkokpengaduk

  • 5/26/2018 3.Pengujian Batas Plastis Tanah

    7/9

    Pengujian Batas Plastis Tanah .

    Balai Bahan dan Perkerasan Jalan 4

    4). Penggelengan dilakukan terus sampai benda uji membentuk batang dengandiameter 3 mm.

    Kalau pada waktu penggelengan itu ternyata sebelum benda uji mencapai diameter3 mm sudah retak, maka benda uji disatukan kembali, ditambah air sedikit dandiaduk sampai merata. Jika ternyata penggelengan bola-bola itu bisa mencapai

    diameter lebih kecil dari 3 mm tanpa menunjukan retakan-retakan, maka contohperlu dibiarkan beberapa saat di udara, agar kadar airnya berkurang sedikit;

    5). Pengadukan dan penggelengan diulangi terus sampai retakan-retakan itu terjaditepat pada saat gelengan mempunyai diameter 3 mm;

    6). Periksa kadar air batang tanah pada butir 5). dilakukan ganda benda uji untukpemeriksaan kadar air 5 gram.

    Gambar 5.a. Penggelengan dilakukanterus sampai benda uji membentuk

    batang dengan 3 mm.

    Gambar 5.b. Pengadukan dan pengge-lengan diulangi terus sampai retakan-re-takan itu terjadi tepat pada saat geleng-

    an mempunyai 3 mm

    Gambar 6.a. Siapkan cawan/krussebanyak 2 buah (ganda/diplo)

    Gambar 6.b. Masukkan batang-batangtanah kedalam cawan/krus yang telah

    diketahui beratnya

    Gambar 6.d. Masukkan cawan berisi

    batang-batang tanah kedalam ovenuntuk dikeringkan

    Gambar 6.c. Timbang cawan berisi

    batang-batang tanah, sehinggadidapat berat basahnya

  • 5/26/2018 3.Pengujian Batas Plastis Tanah

    8/9

    Pengujian Batas Plastis Tanah .

    Balai Bahan dan Perkerasan Jalan 5

    d.2. Penentuan Batas Plastis

    Kadar air rata-rata ditentukan menurut pengujian kadar air tanah. Kadar air yangdidapat adalah merupakan batas cair dari benda uji tersebut.

    Contoh tanah dinyatakan Non Plastis (Non Plastis = NP) bilamana batas cair atau batasplastis tidak dapat ditentukan;

    Dari hasil pengujian batas cair (W1) dan batas plastis (Wp) akan didapat nilai indeksplastisitas (Ip) yang besarnya :

    Ip= W1 Wp .. (1)

    Gambar 6.f. Setelah 24 jam, kemudiankeluarkan cawan berisi batang-batang

    tanah yang telah kering

    Gambar 6.e. Keringkan dalam oven(1105)

    0C selama kira-kira 24 jam

    Gambar 6.h. Catat beratnya, sehinggadapat diketahui kadar airnya.

    Gambar 6.g. Timbang kembali cawanberisi batang-batang tanah.

  • 5/26/2018 3.Pengujian Batas Plastis Tanah

    9/9

    Pengujian Batas Plastis Tanah .

    Balai Bahan dan Perkerasan Jalan 6