Upload
akbar-azzam
View
36
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Pendahuluan
• Geologi struktur Ilmu geologi tentang bentuk (arsitektur) batuan akibat proses deformasi
• Deformasi perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat gaya yang bekerja di dalam bumi
• Batuan-batuan yang terdeformasi akibat gaya yang bekerja pada batuan tersebut bentuk-bentuk arsitektur bumi yang bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lain Interpretasi geofisika (data bawah permukaan)
Skema DeformasiPENYEBAB DEFORMASI ?
GAYA Batuan Tegangan Batuan mencari
keseimbangan
tegasan <STRAIN>
<STRESS>
Proses pembentukan struktur batuan
disebut DEFORMASI
Deformasi
• Deformasi pada batuan lipatan maupun
patahan/sesar
– Bentuk Lipatan sinklin, antiklin
– Jenis Lipatan simetri, asimetri serta lipatan
rebah (recumbent / overtune)
– Jenis Patahan patahan normal (normal
fault), patahan mendatar (strike slip fault) &
patahan naik ( trustfault)
PRODUK DEFORMASI
Abrasive marks (slickenlines)
on fault slip surfaces
give local kinematic information
200 μm EHT= 20.00 kV WD=9mm Signal A = QBSD Mag = 168X
Date:12 Jun 2007 Time:11:17:30 ESE
Deformasi & Gaya
• Gejala deformasi pada kerak bumi berhadapan dengan persoalan-persoalan gaya
• Gaya suatu aksi yang mempunyai kecenderungan untuk menyebabkan terjadinya perubahan pada gerak atau bentuk daripada bahan
• Mengerti masalah deformasi memahami prinsip dasar mekanika
Experimental work in 1887, carried out by means of clay and a simple
contractional device. This and similar models were made by H. M.
Cadell to illustrate the structures of the northwest Scottish Highlands.
(Fossen, 2010)
Section through a sandstone sample deformed in a triaxial deformation rig. The
light bands are called deformation bands, the sandstone is the Scottish
Locharbrigg Sandstone and the diameter of the cylindrical sample is 10 cm.
Sifat Batuan
• Tidak setiap gaya yang bersifat sama akan menghasilkan suatu deformasi yang berbentuk sama atau menghasilkan suatu gejala struktur geologi yang sama.
• Faktor yang mempengaruhi pembentukan struktur sifat bahan (batuan) yang mengalami deformasi:
– Keanyalan (elastisitet) batuan
– Keplastikan (plastisitet) batuan
– Kerapuhan (brittleness) batuan
– Ketegaran (rigidity) batuan
– Kelikatan (viscocity) batuan
– Kekuatan, dll.
laboratorium
Resume Deformasi
• Deformasi batuan:
Proses yang mengakibatkan
terjadinya deformasi adalah
perpindahan atau pergeseran
yang terjadi di dalam badan
tersebut
Gaya
• Gaya adalah: massa dikalikan percepatan
F = MLT-2
• Merupakan suatu aksi yang dapat menimbulkan
terjadinya perubahan-perubahan pada gerak
dan bentuk daripada bahan yang kemudian
mengakibatkan terbentuknya struktur
Tipe Gaya
• Ada 2 (dua) tipe gaya:
– Body Forces
satuan F / satuan volume
– Surface Force
satuan F/ satuan luas
• Gaya dapat dianggap sebagai suatu vektor mempunyai arah dan besaran
Analisis Vektor
• Analisis Vektor:
– Mencari resultante R dari dua atau lebih
gaya yang bekerja pada satu titik
– Dari suatu gaya, kita dapat menguraikan
dalam komponen-komponen gaya yang
bekerja pada berbagai arah (hukum
parallellogram atau polygon)
Sifat Arah Gaya yang bekerja
pada atau dalam kulit bumi (1)1. Gaya yang arahnya berlawanan tetapi bekerja
dalam satu garis, gaya demikian bersifat:
– Tarikan (tension), yaitu gaya yang cenderung
untuk menarik pada suatu benda
– Tekanan (compression), yaitu gaya yang
sifatnya menekan pada suatu benda
2. Berlawanan, sama tetapi bekerja dalam satu
bidang kopel
Sifat Arah Gaya… (2)
3. Berlawanan, tetapi bekerja pada kedua ujung
daripada bahan torsion
4. Gaya-gaya yang bekerja dari segala jurusan
terhadap suatu benda berlangsung di dalam
kulit bumi tekanan lithostatis ↔ Hidrostatic
pressure
Tegasan & Keterakan Bahan
(Stress & Strain)
• STRESS atau tegasan istilah pada gejala-gejala geologi suatu gaya yang dapat menyebabkan perubahan pada batuan
• Tegasan adalah gaya persatuan luas dapat menyebabkan perubahan pada batuan (Surface Force)
Contoh: Suatu gaya sebesar 25 kg bekerja pada suatu permukaan seluas 10 cm2, maka ini berarti adanya tegasan dalam bahan itu sebesar 2,5 kg per cm2
Tegasan (STRESS)
• Ada 2 (dua) macam tegasan:
– Normal atau direct stress
– Shearing stress
• Suatu badan yang terkena gaya tidak
diubah menjadi gerak dikatakan bahwa
badan tersebut berada dalam keadaan
tegasan (stressed)
Keterakan (STRAIN)
• Perubahan-perubahan yang terjadi, baik perubahan itu dalam wujud, bentuk maupun volume yang terjadi pada suatu bahan yang diakibatkan oleh adanya tegasan wujud dari STRESS
• Keterakan gejala rock deformation
• Perubahan bentuk pada batuan disebut
distortion
• Perubahan ukuran (volume) dilatasi
STRAIN (lanjutan)
• Istilah STRAIN : Ketegangan / Keterikan /
Keterakan
• Perubahan relatif dari posisi parikel-
partikel suatu benda yang ditimbulkan
karena adanya tegasan / STRESS
• STRESS STRAIN (gejala rock
deformation) DEFORMASI
Shortening = proses pengkerutan
Sifat daripada bahan (batuan)
di dalam menghadapi gaya
• Bila suatu benda padat (batuan)
menghadapi deformasi dengan tekanan
yang meningkat benda atau bahan
itu akan mengalami perubahan 3 fasa:
–Fasa deformasi anyal
–Fasa deformasi plastis
–Fasa gejala patahan
Fasa deformasi anyal
bila gaya yang bekerja ditiadakan, maka benda itu akan kembali pada bentuk dan
volumenya semula
tidak akan terjadi suatu keterakan yang kekal
dalam keadaan tersebut, keterakan akan sebanding dengan tegasan
Fasa deformasi plastis
bila tegasan pada benda itu
ditingkatkan
batas anyal daripada benda (batuan)
itu telah tercapai dan dilampaui
batuan akan berubah secara kekal
Fasa gejala patahan
Kalau tegasan pada batuan
kita tingkatkan lagi
Akhirnya batuan akan mencapai suatu fase
dimana batuan itu akan patah
Terjadi suatu gejala patahan
5 Faktor yang mempengaruhi
perubahan pada batuan
1. Tekanan penambahan tekanan akan
meningkatkan batas elastisitetnya
2. Suhu peningkatan pada suhu akan
memperlemah sifat dari batuan pada
suhu yang tinggi batuan akan mudah
mengalami perubahan
5 Faktor yang mempengaruhi
perubahan pada batuan (lanjutan)
3. Waktu. Walau tekanan yang lemah (kecil) tetapi jika bekerja dalam waktu yang lam sekali pada suatu batuan lama-lama batuan akan berubah. Contoh: dalam geologi berupa gejala longsor
4. Adanya gejala pelarutan melalui pori-pori dalam batuan
5. Inhomogenetas (ketidakseragaman) dalam susunan lapisan batuan (adanya perlapisan dalam batuan)
PRODUK OKSIDASI
oksidasi pada kekar batuan beku oksidasi pada bidang foliasiultra basa batuan metamorf sekis
Sumbu-sumbu keterakan, tegasan & ilip
tegasan (stress ellipsoid) dalam struktur
Bila benda berada dalam keadaan ditekan
secara konstan
dalam benda itu selalu mungkin untuk
menarik 3 buah bidang yang akan saling
berpotongan tegak lurus satu sama lainnya
pada satu titik
Display sumbu tegasan 1
2
3
1
2
2
3 3
3
1
2
: sumbu tegasan utama: sumbu tegasan menengah: sumbu tegasan terkecil
Sumbu / poros tegasan utama
• Ketiga garis perpotongan dari bidang-bidang
tersebut akan membentuk susunan principle axes of stress (sumbu / poros tegasan utama)
• Tegasan yang bekerja melalui poros-poros
tersebut tegasan utama (principle stress)
• Satu poros searah dengan tegasan terbesar pada titik itu, yang lainnya searah dengan yang terkecil, dan yang lainnya lagi dengan yang sedang
Distortion & Dilatation (1)
Gaya (tekanan) yang aktif
bekerja pada benda
DEFORMASI
Selisih antara gaya yang
terbesar dan terkecil
Distortion & Dilatation (2)
• Distortion bila ketiga sumbu keterakan berbeda maka arah dimana terjadi pemendekan yang terbesar disebut poros terbesar (utama), yang lainnya intermediate dan least.
• Dilatation bila ketiga sumbu keterakan sama semua (berarti ada pengerutan atau pengembangan dalam perbandingan yang sama) terjadi perubahan volume
Deformasi Irrotational &
Deformasi Rotational
• Deformasi Irrotational
– Apabila pada saat deformasi berlangsung, sumbu-
sumbu keterikan / keterakan dalam keadaan tetap
sejajar dengan sumbu tegasannya
– STRAIN AXES sejajar STRESS AXES
• Deformasi Rotational
– Apabila setelah deformasi sumbu keterikan /
keterakan tidak sejajar dengan sumbu-sumbu
tegasan
– STRAIN AXES tidak sejajar STRESS AXES