41
OBAT KARDIOVASKULER II Rahmatini Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dr. rahmatini

Citation preview

Page 1: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

OBAT KARDIOVASKULER II

RahmatiniBagian Farmakologi Fakultas

Kedokteran Universitas Andalas

Page 2: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

OBAT KARDIOVASKULER II

Anti hipertensi Obat gagal jantung Hipolipidemik Anti Aritmia

Page 3: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

HIPERTENSI

Syarat Pengukuran tekanan darah, 2 x

berturut Posisi duduk

Page 4: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

HIPERTENSI

Page 5: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Hipertensi

1.Hipertensi Primer /esensial: etiologi ?

Multifaktorial Kasus >>

± 90%2.Hipertensi Sekunder : Penyakit ginjal Tumor

endokrin Hipertensi krn

obat ,dll

KLASIFIKASI

Page 6: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Terapi Hipertensi

Tujuan terapi :Mencegah komplikasiMenurunkan morbiditas &

mortalitas

Terdiri dari :1.Non Farmakologi2.Farmakologi (Anti

Hipertensi/AH)

TERAPI HIPERTENSI

Page 7: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Terapi Non Farmakologi

Low sodium chloride diet Weight reduction Exercise Cessation of smoking Decrease in excessive alcohol

consumption Dietary decrease in saturated fats

Relative safetyFreedom from side

effect

Page 8: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

KLASIFIKASI TEKANAN DARAH MENURUT JNC 7

Klasifikasi Tekanan Darah

TDS (mmHg)

TDD (mmHg)

Normal < 120 < 80

Pre hipertensi 120 – 139 80 – 89

Stage 1 Hipertensi 140 – 159 90 – 99

Stage 2 Hipertensi > 160 > 100

Page 9: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

DEFINISI

Hipertensi menurut Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7)

Tekanan darah sistolik > 140 mmHg /tekanan darah diastolik > 90 mmHg.

Page 10: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

DEFINISI

JNC 8 (2013): Definisi hipertensi dan prehipertensi

tidak difokuskan, tapi ambang batas pengobatan farmakologis didefinisikan

Page 11: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

TARGET TERAPI

JNC 7 : tujuan pengobatan yang ditetapkan untuk hipertensi tanpa komplikasi dan untuk berbagai kondisi komorbiditas (diabetes dan gagal ginjal kronis)

JNC 8 : Target perlakuan yang sama ditetapkan untuk semua populasi hipertensi kecuali bila terdapat bukti yang mendukung target tekanan darah yang berbeda untuk subpopulasi tertentu

Page 12: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

REKOMENDASI GAYA HIDUP

JNV 7 : Modifikasi gaya hidup direkomendasikan berdasarkan tinjauan pustaka dan pendapat ahli

JNC 8 : Modifikasi gaya hidup yang direkomendasikan, didukung Rekomendasi evidence based dari Kelompok Kerja gaya hidup

Page 13: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

TERAPI OBAT

JNC 7 : 5 kelas antihipertensi dapat digunakan sebagai terapi awal, tetapi direkomendasikan diuretik tipe tiazide sebagai terapi awal untuk sebagian besar pasien tanpa indikasi tertentu untuk kelas antihipertensi yang lain.

JNC 8 : Direkomendasikan seleksi antara 4 kelas obat tertentu (ACEI atau ARB, CCB atau diuretik) dan dosis berdasarkan bukti dari RCT (Randomized Clinical Trial)

Page 14: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

GRADE REKOMENDASI

Grade A/Rekomendasi A – Strong recommendation. Terdapat tingkat keyakinan yang tinggi berbasis bukti bahwa hal yang direkomendasikan tersebut memberikan manfaat atau keuntungan yang substansial.

Grade B/Rekomendasi B – Moderate recommendation. Terdapat keyakinan tingkat mengenah berbasis bukti bahwa rekomendasi yang diberikan dapat memberikan manfaat secara moderate.

Grade C/Rekomendasi C – Weak recommendation. Terdapat setidaknya keyakinan tingkat moderate berbasis bukti bahwa hal yang direkomendasikan memberikan manfaat meskipun hanya sedikit.

Grade D/Rekomendasi D – Recommendation against. Terdapat setidaknya keyakinan tingkat moderate bahwa tidak ada manfaat atau bahkan terdapat risiko atau bahaya yang lebih tinggi dibandingkan manfaat yang bisa didapat.

Grade E/Rekomendasi E – Expert opinion. Bukti-bukti belum dianggap cukup atau masih belum jelas atau terdapat konflik (misal karena berbagai perbedaan hasil), tetapi direkomendasikan oleh komite karena dirasakan penting untuk dimasukan dalam guideline.

Grade N/Rekomendasi N – no recommendation for or against. Tidak ada manfaat yang jelas terbukti.

Page 15: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

REKOMENDASI

1. Pada pasien berusia ≥ 60 tahun , mulai pengobatan farmakologis pada tekanan darah sistolik ≥ 150mmHg atau diastolik ≥ 90mmHg dengan target terapi untuk sistolik < 150mmHg dan diastolik < 90mmHg . (Rekomendasi  Kuat-grade A)

2 . Pada pasien berusia < 60 tahun , mulai pengobatan farmakologis pada tekanan darah diastolik ≥ 90mmHg dengan target < 90mmHg .

( Untuk usia 30-59 tahun , Rekomendasi  kuat -Grade A; Untuk usia 18-29 tahun , Opini Ahli - kelas E )

Page 16: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

REKOMENDASI

3 . Pada pasien berusia < 60 tahun , mulai pengobatan farmakologis pada tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg dengan target terapi < 140mmHg . ( Opini Ahli - kelas E )

4 . Pada pasien berusia ≥ 18 tahun dengan penyakit ginjal kronis , mulai pengobatan farmakologis pada tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg atau diastolik ≥ 90mmHg dengan target terapi sistolik < 140mmHg dan diastolik < 90mmHg . ( Opini Ahli - kelas E )

Page 17: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

REKOMENDASI

5.Pada pasien berusia ≥ 18 tahun dengan diabetes , mulai pengobatan farmakologis pada tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg atau diastolik BP ≥ 90mmHg dengan target terapi untuk sistolik gol BP < 140mmHg dan diastolik gol BP < 90mmHg .( Opini Ahli - kelas E )

6 . Pada populasi umum bukan kulit hitam, termasuk orang-orang dengan diabetes , pengobatan antihipertensi awal harus mencakup diuretik tipe thiazide, CCB , ACE inhibitor atauARB ( Rekomendasi sedang-Grade B ) Rekomendasi ini berbeda dengan JNC 7 yang mana panel merekomendasikan diuretik tipe tiazide sebagai terapi awal untuk sebagian besar pasien .

Page 18: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

REKOMENDASI

7 . Pada populasi umum kulit hitam , termasuk orang-orang dengan diabetes , pengobatan antihipertensi awal harus mencakup diuretic  tipe thiazide atau CCB . ( Untuk penduduk kulit hitam umum : Rekomendasi Sedang - Grade B , untuk pasien hitam dengan diabetes : Rekomendasi lemah-Grade C)

8 . Pada penduduk usia ≥ 18 tahun dengan penyakit ginjal kronis , pengobatan awal atau tambahan antihipertensi harus mencakup ACE inhibitor atau ARB untuk meningkatkan outcome ginjal . (Rekomendasi sedang -Grade B )

Page 19: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

REKOMENDASI

9.Jika target tekanan darah tidak tercapai dalam waktu 1 bulan pengobatan, tingkatkan dosis awal atau menambahkan obat kedua dari salah satu kelas dalam Rekomendasi 6 . Jika target tekanan darah  tidak dapat dicapai dengan dua obat , tambahkan dan titrasi obat ketiga dari daftar yang tersedia. Jangan gunakan ACEI dan ARB bersama-sama pada pasien yang sama . Jika target tekanan darah tidak dapat dicapai hanya dengan menggunakan obat-obatan dalam Rekomendasi 6 karena kontraindikasi atau kebutuhan untuk menggunakan lebih dari 3 obat untuk mencapai target tekanan darah, maka obat antihipertensi dari kelas lain dapat digunakan . (Opini Ahli - kelas E )

Page 20: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Tahapan terapi hipertensi (JNC7)

Page 21: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

1.Anti Hipertensi tahap I : Diuretik β Bloker Penghambat angiotensi

ConvertingEnzyme (ACEI) Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) Antagonis kalsium

2.Anti Hipertensi tambahan : Agonis alfa 2 sentral, Penghambat saraf adrenergik, Vasodilator.

ANTI HIPERTENSI (JNC 7)

Page 22: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Meningkatkan ekskresi Natrium, Air

dan klorida

Mengurangi volume plasma dan cairan ekstrasel

Penurunan Tekanan darah

DIURETIK

Page 23: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

-Diuretik utama , sering dipakai pada penderita dengan fungsi ginjal

normal-Digunakan sebagai obat tunggal

pada hipertensi ringan & sedang-Efek samping : Hipokalemia,

hiponatremia, gangguan fungsi sex dll

Meningkatkan efek toksik digitalis

HIDROKLOROTIAZID (HCT)

Page 24: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Diuretik kuat :Furosemid/Lasix Efektif untuk hipertensi dengan

gangguan fungsi ginjal dan jantung. Mula kerja cepat, masa kerja

singkatDiuretik Hemat kalium: Amilorid,spironolakton Merupakan diuretik lemah Kombinasi dengan diuretik lain

untuk mengurangi hiperkalemi

DIURETIK LAIN

Page 25: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Tugas !

Cari :Dosis, bentuk sediaan, cara pemberian

diuretik lain

Page 26: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

1.Mengurangi denyut jantung & kontraksi miokard2.Hambatan pelepasan nor

epinefrin

Pilihan I pada hipertensi ringan &

sedang dengan PJK (koroner) Efek samping : Bronkospasme,

hipoglikemia ,lelah dll.

β Bloker

Page 27: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Propranolol

Page 28: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Mengurangi pembentukan angiotensin II

vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron.

Efek samping :Batuk kering, rash dll Sediaan : Kaptopril, enalapril dll Menurunkan kejadian PJK

ACE Inhibitor

Page 29: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Indikasi klinik lain :Gagal jantung Kaptopril memperbaiki

hemodinamik & kemampuan kerja jantung

KAPTOPRIL

Page 30: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Anti hipertensi relatif baru Efek penurunan tekanan darah

tidak berbeda bermakna dibandingkan dengan AH I lain

Dari beberapa penelitian didapatkan ada kecenderungan ARB lebih superior untuk gagal jantung dan proteksi terhadap ginjal

Sediaan :Losartan, valsartan dll

ANGIOTENSIN RESEPTOR BLOKER (ARB)

Page 31: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Strategi

Bila tidak mencapai target

Mengoptimalkan dosis atau menambah obat hingga tekanan

darah sesuai target.   

Page 32: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Perhatian !

Kombinasi anti hipertensi lebih cepat mencapai target tekanan darah, namun harus

tetap diwaspadai kemungkinan hipotensi

ortostatik, terutama pada penderita diabetes, disfungsi

saraf otonom dan pasien geriatrik

Page 33: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Hipertensi essensial

Level kompetensi 4

Page 34: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Obat Gagal jantung

1.Penghambat ACE2.Diuretik3.Beta Bloke 4.Vasodilator lain5.Digoksin6.Antagonis aldosteron7. Anti trombotik8. Anti aritmia

Page 35: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Farmakoterapi Gagal Jantung

Meningkatkan kontraktilitas inotropik positif Mengurang beban jantung (pre load &

after load) Perbaiki irama jantung Anti aritmia

Page 36: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Digitalis

Indek terapi sempit 5-20% pasien memperlihatkan gejala toksik

Efek utama inotropik positif (dose dependent positive inotropik positif)

T ½ 1-2 hari Efek samping : Keluhan saluran

cerna Keluhan

neurologik Sudah mulai tergeser oleh obat

lain

Page 37: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

ANTI ARITMIA

ARITMIA

Kelainan dalam kecepatan, irama, tempat asal dari impuls, gangguan konduksi yang menyebabkan perubahan dalam urutan normal aktivasi atriun dan ventrikel

Page 38: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Hantaran impuls

Page 39: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

ANTI ARITMIA

1. Penyekat kanal natrium 2. Penyekat adrenoseptor beta 3. Memanjangkan repolarisasi 4.Penyekat kanal Calsium

Page 40: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH
Page 41: 3.2.4.3 - Farmakologi OAH

Hipolipidemik

Tugas baca