9
PEMANFAATAN ANDESIT DI DESA GERBOSARI, KECAMATAN SAMIGALUH, KABUPATEN KULON PROGO, D.I. YOGYAKARTA SEBAGAI BAHAN BANGUNAN Priyo Widodo 1 Tedy Agung Cahyadi 2 1 Staf Pengajar, Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral,UPN ”Veteran” Yogyakarta Email: [email protected] 2 Staf Pengajar, Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral,UPN ”Veteran” Yogyakarta Email: [email protected] ABSTRACT D.I. Yogyakarta is one province that has abundant natural resources, which consist of natural resources which can be renewed or not renewed. With the increasing human population, especially in Indonesia is estimated at more than 200 million people, resulting in increasing human needs of various sectors, particularly in the construction sector. In the development activities required a lot of materials - minerals, such as sandstone, limestone, andesite which serves for a variety of needs in development activities. Hamlet Pengos and Manggis, Gerbosari Village, District Samigaluh, Kulonprogo Regency find the andesite in abundance. Meanwhile, in line with the rapid physical development in Kulon Progo Regency and its surroundings, then the needs of andesite stone as building materials will increase as well. Research done by testing compressive strength, wear, and physical properties of andesite to determine its quality as a building material Keywords: andesite, building materials. ABSTRAK D.I. Yogyakarta merupakan salah propinsi yang memiliki sumberdaya alam melimpah, yang terdiri sumberdaya alam yang dapat diperbaharui ataupun tidak diperbaharui. Dengan meningkatnya jumlah populasi manusia, terutama di Indonesia yang diperkirakan lebih dari 200 juta manusia, mengakibatkan meningkatnya kebutuhan manusia dari berbagai macam sektor, terutama dalam hal sektor pembangunan. Dalam kegiatan pembangunan dibutuhkan banyak sekali bahan – bahan tambang, misalnya batupasir, gamping, andesit yang berfungsi untuk berbagai macam kebutuhan dalam kegiatan pembangunan. Di Dusun Pengos dan Manggis, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo terdapat batu andesit dalam jumlah yang sangat banyak. Sementara itu sejalan dengan pesatnya pembangunan fisik di Kabupaten Kulonprogo dan sekitarnya, maka kebutuhan batu andesit sebagai bahan bangunan akan meningkat pula. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengujian kuat tekan, keausan, dan sifat fisik terhadap batu andesit untuk mengetahui kualitasnya sebagai bahan bangunan Kata Kunci : batu andesit, bahan bangunan. PROSIDING TPT XX PERHAPI 2011

3 Pemanfaatan Andesit Di Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, d.i. Yogyakar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

memanfaatan andesit daerah kulonprogo

Citation preview

Page 1: 3 Pemanfaatan Andesit Di Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, d.i. Yogyakar

42

PEMANFAATAN ANDESIT DI DESA GERBOSARI, KECAMATAN SAMIGALUH, KABUPATEN KULON PROGO,

D.I. YOGYAKARTA SEBAGAI BAHAN BANGUNAN

Priyo Widodo1

Tedy Agung Cahyadi2

1Staf Pengajar, Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral,UPN ”Veteran” Yogyakarta Email: [email protected]

2 Staf Pengajar, Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral,UPN ”Veteran” Yogyakarta Email: [email protected]

ABSTRACT

D.I. Yogyakarta is one province that has abundant natural resources, which consist of natural resources which can be renewed or not renewed. With the increasing human population, especially in Indonesia is estimated at more than 200 million people, resulting in increasing human needs of various sectors, particularly in the construction sector. In the development activities required a lot of materials - minerals, such as sandstone, limestone, andesite which serves for a variety of needs in development activities. HamletPengos and Manggis, Gerbosari Village, District Samigaluh, Kulonprogo Regency find the andesite in abundance. Meanwhile, in line with the rapid physical development in Kulon Progo Regency and its surroundings, then the needs of andesite stone as building materials will increase as well. Research done by testing compressive strength, wear, andphysical properties of andesite to determine its quality as a building material

Keywords: andesite, building materials.

ABSTRAK

D.I. Yogyakarta merupakan salah propinsi yang memiliki sumberdaya alam melimpah, yang terdiri sumberdaya alam yang dapat diperbaharui ataupun tidak diperbaharui. Dengan meningkatnya jumlah populasi manusia, terutama di Indonesia yang diperkirakan lebih dari 200 juta manusia, mengakibatkan meningkatnya kebutuhan manusia dari berbagai macam sektor, terutama dalam hal sektor pembangunan. Dalam kegiatan pembangunan dibutuhkan banyak sekali bahan – bahan tambang, misalnya batupasir, gamping, andesit yang berfungsi untuk berbagai macam kebutuhan dalam kegiatan pembangunan. Di Dusun Pengos dan Manggis, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo terdapat batu andesit dalam jumlah yang sangat banyak. Sementara itu sejalan dengan pesatnya pembangunan fisik di Kabupaten Kulonprogo dan sekitarnya, maka kebutuhan batu andesit sebagai bahan bangunan akan meningkat pula. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengujian kuat tekan, keausan, dan sifat fisik terhadap batu andesit untuk mengetahui kualitasnya sebagai bahan bangunan

Kata Kunci : batu andesit, bahan bangunan.

PROSIDING TPT XX PERHAPI 2011

Page 2: 3 Pemanfaatan Andesit Di Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, d.i. Yogyakar

43

1. LATAR BELAKANGUsaha Pertambangan bahan galian merupakan salah satu industri untuk menyediakan bahan baku baik untuk keperluan pembangunan maupun industri lainnya. Berdasarkan hasil pengamatan yang ada di lapangan di Kecamatan Samigaluh menunjukkan adanya potensi bahan galian andesit. Bahan galian andesit yang terdapat di Dusun Pengos dan Manggis Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh terlihat sangat kompak dan dengan jumlah yang cukup banyak. Selain itu kebutuhan andesit sebagai bahan bangunan pada saat ini cukup banyak. Oleh karena itu bahan galian andesit yang ada di lokasi tersebut sangat baik untuk dapat dikembangkan menjadi suatu kegiatan investasi di sektor pertambangan. Secara umum batu andesit dapat digunakan sebagai bahan bangunan, baik untuk pondasi bangunan, agregat dalam pembuatan beton, jalan raya ataupun kereta api, penutup lantai. Apabila akan digunakan sebagai bahan bangunan, maka kualitas batu andesit harus memenuhi syarat tertentu yang telah diatur dalam SNI 03-0394-1989Dengan adanya kemajuan teknologi sekarang ini, potensi sumberdaya alam yang ada di sekitar kita dapat kita prediksikan kemungkinan pemanfaatannya.Pengujian sifat fisik dan mekanik batuan dapat memberikan gambaran seperti apa pemanfaatan bahan galian tersebut. Kegiatan pengujian mencakup kuat tekan uniaksial, ketahanan geser Loss Angeles (keausan), penyerapan air (absorbsi), dan kekekalan bentuk Salah satu alasan kenapa menggunakan pengujian kuat tekan uniaksial batuan karena untuk mengetahui seberapa besar kemapuan dari batuan andesit tersebut dapat menerima beban, sehingga dapat digunakan untuk rekomendasi pemanfaatan bahan galian yang berada di daerah penelitian.

2. TUJUAN PENELITIANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan batu andesit di Desa Gerbosari dimanfaatkan sebagai bahan bangunan sebagaimana yang disyaratkan dalam SNI 03-0394-1989

3. METODOLOGI PENELITIANPenelitian ini dilakukan dengan metode penggabungan antara teori, data lapangan dan hasil pengujian di Laboratorium, sehingga dari ketiganya dapat diperoleh kesimpulan. Dari sisi teori digunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-0394-1989. Adapun tahapan metode yang dilaksanakan meliputi Studi litaratur, komparasi terhadap penelitian terdahulu, orientasi lapangan, pengambilan conto, preparasi dan pengujian di Laboratorium, mengolah dan menganalisis hasil pengolahan data, serta mengambil kesimpulan.

4. KEADAAN LOKASI PENELITIANLokasi kegiatan penelitian terletak secara administratif terletak pada Dusun Pengos dan Manggis, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo. Secara geografis terletak pada 1100 01’ 37” BT – 1100 16’ 26 “ BT dan 70 38” 42” LS – 70 59’ 03” LS. Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo berbatasan dengan : Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Banjarsari Kecamatan Samigaluh, Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang, Prop. Jawa Tengah, Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh.

Page 3: 3 Pemanfaatan Andesit Di Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, d.i. Yogyakar

44

Dusun Pengos dan Manggis, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh berjarak ± 40 km dari Yogyakarta. Dapat ditempuh dalam ± 1 jam, melalui jalan darat dengan rute Yogyakarta – Godean –Kenteng – Samigaluh – Gerbosari – Pengos – Manggis. Sedangkan Jarak Dusun Pengos dengan kota Wates adalah + 30 km

Lokasi penelitian merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian 160-450 m di atas permukan air laut. Sebelah barat dan sebelah selatan merupakan lereng yang cukup curam dengan kemiringan ±70o-80o. Kondisi lahan sebagian besar merupakan tanah tegalan yang ditanami tanaman palawija, buah-buahan dan lahan perkebunan. Sebagian besar tanah penutup (overburden) ditumbuhi oleh semak belukar. Di sebelah utara dan selatan terdapat sungai, dengan aliran sungai yang tidak terlalu deras dan dangkal.Sebelah Timur merupakan daerah perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian ± 340 m dpl. Morfologi Dusun Pengos dan Manggis merupakan daerah dataran tinggi yang dibentuk oleh satuan massa batuan beku, yaitu andesit.

Jenis batuan yang terdapat di dusun Pengos termasuk dalam formasi Kaligesing, dengan dominasi batuan beku vulkanik berupa andesit, yang keberadaannya tersebar secara merata

Gambar 1. Lokasi Penelitian

Gambar 2. Singkapan Andesit

Page 4: 3 Pemanfaatan Andesit Di Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, d.i. Yogyakar

45

hampir di seluruh kawasan dusun Pengos B. Sebagian besar andesit berasosiasi dengan breksi membentuk breksi andesit yang sebagian dari endapan telah tersedimentasi oleh pengangkutan arus sungai, sebagian lainnya mengalami pelapukan sehingga semakin mempertebal lapisan tanah penutup.Batu andesit di daerah Pengos mengalami proses pelapukan, sehingga di bagian atas dari batuan andesit segarnya ditutupi oleh bagian andesit yang mengalami pelapukan. Pada batuan andesit lapuk, komposisi batuannya lebih dominan diisi oleh mineral-mineral lempung. Lapisan ini hampir menutupi seluruh daerah pengamatan dengan ketebalan yang bervariasi antara 0 – 2 meter. Batu andesit yang lapuk umumnya berwarna abu-abu muda sampai abu-abu tua dan bersifat agak keras.Dari hasil pengamatan lapangan dan perhitungan sumberdaya dengan metode sayatan dengan tebal lapisan penutup dan andesit lapuk 2 meter, maka didapat sumberdaya andesit sebesar 26.800.922 m3

5. PELAKSANAAN PENELITIAN5.1. Pengambilan Conto Batu AndesitPengambilan conto dilakukan dengan memecah secara acak diseluruh areal penyebaran batu andesit untuk kemudian dikumpulkan di suatu tempat. Alat yang digunakan adalah palu 5 kg, pahat, palu geologi, dan linggis. Conto yang diambil berbentuk bongkah yang berukuran antara 15 – 30 cm, dengan pertimbangan agar nantinya dapat dipotong sesuai dengan standar uji yang ditetapkan. Selanjutnya conto-conto yang ada dikumpulkan berdasarkan titik pengambilannya, diberi notasi, kemudian masing-masing kelompok dimasukkan ke dalam karung untuk dibawa ke Laboratorium.

Gambar 3. Topografi Lokasi Penelitian

Page 5: 3 Pemanfaatan Andesit Di Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, d.i. Yogyakar

46

5.2. Preparasi ContoPreparasi yang dilakukan disesuaikan dengan macam uji yang akan dilakukan, yaitu uji kuat tekan, uji sifat fisik untuk mendapatkan parameter penyerapan air (absorbsi), dan uji keausan.

5.2.1. Uji Kuat TekanStandar uji kuat tekan yang digunakan disesuaikan dengan ketentuan yang ada pada SNI 03-0394-1989, yang mana conto yang diuji berbentuk kubus dengan ukuran + (5 x 5 x 5) cm. Untuk itulah maka conto yang ada dipotong dengan menggunakan gergaji batu sehingga diperoleh spesimen dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan. Adapun sisa potongan conto pada masing-masing kelompok dikumpulkan untuk digunakan dalam uji yang lainnya.

5.2.2. Uji Sifat FisikUji sifat fisik batuan dapat dilakukan terhadap conto dengan bentuk sembarang sehingga sisi batu andesit yang terpotong untuk spesimen uji kuat tekan dapat digunakan. Conto yang akan diuji sebaiknya diambil yang masih segar, diberi label dengan spidol permanen, dan dimasukkan ke dalam kantong plastik.

5.2.3. Uji KeausanUji keausan memerlukan conto yang terbagi dalam dua fraksi ukuran, yaitu fraksi -19,00+12,50 mm sebanyak 2500 gr dan fraksi -12,50+9,50 mm sebanyak 2500 gr. Untuk itulah, maka conto dipecah-pecah sehingga membentuk kerikil dan diayak untuk mendapatkan fraksi ukuran tersebut. Peralatan yang digunakan adalah palu besi 5 kg, palu besi 1 kg, peremuk rahang (jaw crusher) skala laboratorium, timbangan, dan ayakan getar (vibrating screen). Conto seberat 2500 gr dari masing-masing fraksi ukuran dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diberi label.

Gambar 4. Mesin Uji Kuat Tekan Uniaksial

Page 6: 3 Pemanfaatan Andesit Di Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, d.i. Yogyakar

47

5.3. Pengujian Conto 5.3.1. Uji Kuat TekanUji kuat tekan dilakukan di Laboratorium Mekanika Batuan Jurusan Teknik Pertambangan – FTM, UPN ”Veteran” Yogyakarta. Alat yang digunakan adalah jangka sorong dan mesin tekan 150 ton. Spesimen batu andesit yang berbentuk kubus diukur dimensinya dengan jangka sorong dan ditempatkan diantara kedua plat penekan, selanjutnya ditekan hingga pecah. Untuk mengurangi gesekan antara conto dengan plat penekan, maka pada bagian atas dan bawah spesimen diolesi dengan vaselin. Besarnya kuat tekan dapat diperoleh dengan persamaan :

A

Pc

Dengan : c = kuat tekan, kg/cm2

P = beban pada saat pecah, kg A = luas penampang spesimen, cm2.

Adapun hasil uji kuat tekan batu andesit dari Desa Gerbosari adalah sebagai berikut (lihat Tabel 1).

Tabel 1Pengujian Kuat Tekan Uniaksial

5.3.2. Uji Sifat FisikUji sifat fisik terhadap conto dilakukan dengan cara penimbangan dengan menggunakan timbangan triple beam yang mempunyai ketelitian 0,1 gram. Pengujian dilakukan di Laboratorium Mekanika Batuan Jurusan Teknik Pertambangan – FTM, UPN ”Vetyeran” Yogyakarta. Prosedur yang digunakan adalah sebagai berikut :- Conto batu andesit yang telah disiapkan ditimbang (= Wn gram)- Conto yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam desicator vacuum, ditambah air

hingga terendam dan diisap dengan pompa isap. Conto dibiarkan dalam keadaan tersebut selama 24 jam sehingga conto dalam keadaan benar-benar jenuh.

- Conto yang telah jenuh ditimbang (= Ww gram)- Conto digantung di dalam air dan ditimbang dalam keadaan tergantung (= Ws gram).- Selanjutnya conto dimasukkan ke dalam oven dengan temperatur + 90o C selama 24

jam hingga kering.- Conto kering ditimbang (= Wo gram).

Page 7: 3 Pemanfaatan Andesit Di Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, d.i. Yogyakar

48

Besarnya penyerapan air dihitung dengan persamaan :

Penyerapan air (absorption) = 100% x Wo

Wo-Ww

Hasil uji penyerapan air terhadap conto batu andesit dari Desa Gerbosari adalah sebagai berikut (lihat Tabel 2).

Tabel 2. Hasil Uji Penyerapan Air

5.3.3. Uji KeausanPengujian keausan bertujuan untuk mengetahui keausan agregat yang diakibatkan oleh faktor-faktor mekanis. Besarnya nilai keausan dinyatakan dalam persen, yaitu perbandingan antara selisih berat conto sebelum diuji dan berat conto yang tertahan ayakan No.12 setelah pengujian dengan berat conto sebelum diuji dan dinyatakan dalam persen.Pengujian dilakukan di Laboratorium Mekanika Batuan Jurusan Teknik Pertambangan –FTM, UPN ”Vetyeran” Yogyakarta. Alat yang digunakan untuk pengujian keausan adalah Los Angeless Abrassion Machine terdiri dari silinder baja yang hampa dan tertutup pada kedua ujungnya. Pada bagian dalamnya mempunyai diameter 711 ± 5 mm dan panjang 508 ± 5 mm. Silinder diletakkan secara horisontal di atas batang besi yang diletakkan pada ujung silinder sehingga silinder dapat diputar porosnya. Alat lain yang diperlukan dalam pengujian ini adalah bola baja dengan diameter 4,68 cm dan ayakan dengan ukuran No. 12 atau 1,7 mm serta talang untuk menampung agregat hasil pengujian.Besarnya nilai keausan diperoleh dengan persamaan :

100% x A

B-A Keausan

Dengan :A = berat conto sebelum diuji, gr B = berat conto setelah diuji, gr.

Hasil uji keausan terhadap conto batu andesit di Desa Gerbosari adalah sebagai berikut (lihat Tabel 3).

Page 8: 3 Pemanfaatan Andesit Di Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, d.i. Yogyakar

49

Tabel 3 Hasil Uji Keausan

6. PEMBAHASAN6.1. Kualitas Bahan BangunanPemerintah mensyaratkan kualitas batu alam sebagai bahan bangunan adalah sebagai berikut (lihat Tabel 4).

Tabel 4.Syarat Mutu Batu Alam untuk Bahan Bangunan menurut SNI 03-0394-1989

Bahan bangunan yang dimaksudkan di sini adalah pondasi bangunan, tonggak dan batu tepi jalan, penutup lantai/trotoar, serta batu hias atau batu tempel. Sehubungan dengan keberadaan batu andesit di Desa Gerbosari, maka untuk mengetahui kualitasnya dilakukan pengujian di Laboratorium. Uji yang dilakukan adalah kuat tekan, ketahanan geser Loss Angeles (keausan), serta penyerapan air. Uji kekekalan bentuk dengan natrium sulfat tidak dilakukan karena uji ini sangat jarang dan biayanya sangat mahal.

6.2. Kuat Tekan Hasil uji kuat tekan terhadap conto batu andesit di Desa Gerbosari mendapatkan nilai kuat tekan antara 1158,84 – 2374,50 kg/cm2 (Tabel 1). Conto A1 dan A3 mempunyai nilai kuat tekan lebih kecil dari 1500 kg/cm2 sehingga jika dilihat secara sendiri-sendiri, maka berdasarkan SNI 03-0394-1989 kedua conto tersebut tidak dapat digunakan sebagai bahan pondasi kelas berat. Tetapi jika dilihat secara keseluruhan nilai kuat tekan rata-rata dari conto yang diambil adalah 1715,036 kg/cm2. Oleh karena itu jika ditinjau dari nilai kuat tekannya, maka batu andesit di Desa Gerbosari memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan bangunan, yaitu untuk pondasi kelas berat hingga ringan, tonggak dan batu tepi jalan, penutup lantai/trotoar, maupun sebagai batu hias atau batu tempel.

Page 9: 3 Pemanfaatan Andesit Di Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, d.i. Yogyakar

50

6.3. Keausan Hasil uji keausan terhadap conto batu andesit di Desa Gerbosari mendapatkan nilai keausan antara 8,74 – 11,76%. Nilai keausan maksimum batu alam sebagai bahan bangunan adalah 27% untuk pondasi kelas berat, sedangkan untuk pondasi kelas sedang maupun ringan lebih besar lagi, yaitu masing-masing 40% dan 50%. Oleh karena itu jika dilihat dari nilai keausannya, maka berdasarkan SNI 03-0394-1989 batu andesit di Gerbosari memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan bangunan.

6.4. Penyerapan AirHasil uji sifat fisik terhadap conto batu andesit di Desa Gerbosari mendapatkan nilai penyerapan air antara 0,23 – 1,04%. Nilai penyerapan air batu alam sebagai bahan bangunan menurut SNI 03-0394-1989 maksimum sebesar 5%. Oleh karena itu jika dilihat dari nilai penyerapan airnya, maka berdasarkan SNI 03-0394-1989 batu andesit di Gerbosari memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan bangunan.

6.5. Retak Pecah dan CacatBongkah batu andesit yang terdapat di Desa Gerbosari terlihat padat dan utuh. Berdasarkan pengamatan terhadap conto yang diambil tidak dijumpai adanya retak pecah dan cacat. Demikian pula pada permukaan conto yang digergaji juga tidak dijumpai adanya retak pecah dan cacat.

6.6. Kemungkinan Pemanfaatan Berdasarkan hasil uji kuat tekan, sifat fisik, dan keausan terhadap conto batu andesit di Desa Gerbosari, maka dapat dilihat bahwa berdasarkan SNI 03-0394-1989 batu andesit tersebut memenuhi syarat jika digunakan sebagai bahan bangunan baik sebagai pondasi kelas berat hingga ringan, tonggak dan batu tepi jalan, penutup lantai/trotoar, maupun sebagai batu hias atau batu tempel.

7. KESIMPULANDari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa berdasarkan SNI 03-0394-1989 batu andesit di Gerbosari dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan baik untuk pondasi kelas berat hingga ringan, tonggak dan batu tepi jalan, penutup lantai/trotoar, maupun sebagai batu hias atau batu tempel.

DAFTAR PUSTAKA1. Bieniawski, Z.T. 1989. Engineering Rock Mass Classifications. A. Wiley-Interscience

Publications.2. PUBI, 1982, Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, Departemen

Pekerjaan Umum dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum, Bandung.

3. ,SNI 03-0294-1989, Batu Alam Untuk Bahan Bangunan, Mutu dan Cara Uji.